BAB I PENDAHULUAN. manfaat, daya kerja) dari sesuatu, kecil dengan bentuk (rupa) persis seperti yang ditiru,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERMASALAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. menurunkan nilai koefisien kecepatan udara (blocking effect) dalam ruang

BAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM VENTILASI RUANG GAMBAR DENGAN CFD, STUDI KASUS: RUANG GAMBAR BASEMEN SMK NEGERI 2 WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO ISSN:

PENGALIRAN UDARA UNTUK KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS DENGAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi tingkat kenyamanan termal manusia terhadap ruang (Frick, 2007:

SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

STUDI TINGKAT KENYAMANAN TERMAL RUANG TAMU KOMPLEK PERUMAHAN SERDANG RESIDENCE MEDAN SKRIPSI OLEH HENDRA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dalam maupun luar yang aman dan nyaman, sehingga. penghuninya terhindar dari keadaan luar yang berubah-ubah.

Gambar 3.2 Pola Penataan Bangunan Obyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gedung Student Center Universitas Atma Jaya merupakan bangunan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and

BAB I PENDAHULUAN 1-1

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM PENCAHAYAAN (Lighting) TIM BROILER MANAGEMENT 2017

NILAI PREDICTED MEAN VOTE (PMV) PADA BANGUNAN DENGAN SISTEM PERKONDISIAN UDARA CAMPURAN (Studi Kasus: Gereja Katedral Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

DAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ruang pemanas, ventilasi dan sistem air-conditioner

Pathologi Bangunan dan Gas Radon Salah satu faktor paling populer penyebab terganggunya kesehatan manusia yang berdiam

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia merupakan negara beriklim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

IV. PEMBAHASAN A. Distribusi Suhu dan Pola Aliran Udara Hasil Simulasi CFD

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Suhu dan Kelembaban Udara pada Kandang Sapi Perah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Pengaruh Material Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal (Studi kasus bangunan dengan material bambu dan bata merah di Mojokerto)

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

Pengaruh Kecepatan Dan Arah Aliran Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam Ruangan Pada Sistem Ventilasi Alamiah

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

I. PENDAHULUAN. Komoditas hasil pertanian, terutama gabah masih memegang peranan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

TAKARIR. Computational Fluid Dynamic : Komputasi Aliran Fluida Dinamik. : Kerapatan udara : Padat atau pejal. : Memiliki jumlah sel tak terhingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI PENGUKURAN VENTILASI ALAMI

STUDI PEMODELAN PERFORMA PENDINGINAN EVAPORASI PADA GEDUNG AUDITORIUM UMS DENGAN COMPUTATIONAL FLUIDS DYNAMICS (CFD)

STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR...

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

PENGARUH HUMIDITY DAN TEMPERATURE TERHADAP KENYAMANAN PEMAKAIAN HELM TENTARA MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) FLUENT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ASPEK SAINS ARSITEKTUR PADA PRINSIP FENG SHUI

METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI PENGHAWAAN ALAMI RUANG KELAS DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SIMULASI CFD

lib.archiplan.ugm.ac.id

ANALISIS KENYAMANAN TERMAL PADA BANGUNAN HIJAU GEDUNG KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM

BAB V KESIMPULAN UMUM

Perbedaan GH di daerah Tropis dan Sub Tropis. Keunggulan Tanaman dalam GH

BANGUNAN PERTANIAN SYARAT MUTU RUMAH TANAMAN GREENHOUSE

PENGARUH LUASAN BUKAAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS SISWA PADA BANGUNAN SD NEGERI SUDIRMAN 1 KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan pemanasan global yang berdampak pada alam seperti

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat

PERSEPSI TINGKAT KENYAMANAN TERMAL RUANG LUAR PADA RUANG PUBLIK (STUDI KASUS : TAMAN KOTA I GUSTI NGURAH MADE AGUNG)

METODE PENELITIAN. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 9. Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok

TESIS EVALUASI KUALITAS LINGKUNGAN DALAM RUANG PADA KANTOR PT. R.T.C DARI ASPEK TERMAL DAN PENCAHAYAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengaruh Bukaan Terhadap Kenyamanan Termal Pada Ruang Hunian Rumah Susun Aparna Surabaya

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kaji Numerik Pengkondisian Udara di Workshop Teknik Mesin Universitas Majalengka Menggunakan Autodesk Simulation CFD 2015

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, RUMUS INDEKS KETIDAKNYAMANAN SUATU WILAYAH. Sugiasih 1

PENERUSAN PANAS PADA DINDING GLAS BLOK LOKAL

SIDANG TUGAS AKHIR FITRI SETYOWATI Dosen Pembimbing: NUR IKHWAN, ST., M.ENG.

UJI PRESTASI PENDINGINAN EVAPORASI KONTAK TIDAK LANGSUNG (INDIRECT EVAPORATIVE COOLING) DENGAN VARIASI TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN AIR

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

V. PERCOBAAN. alat pengering hasil rancangan, berapa jenis alat ukur dan produk gabah sebagai

KARAKTER KENYAMANAN THERMAL PADA BANGUNAN IBADAH DI KAWASAN KOTA LAMA, SEMARANG

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK

STUDI SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI PADA TIPOLOGI UNDERGROUND BUILDING

EVALUASI KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS MAHASISWA (STUDI KASUS RUANG KELAS 303 JURUSAN TEKNIK MESIN UNS)

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

PEMANFAATAN POTENSI ANGIN BAGI VENTILASI ALAMI GEDUNG BARU FAKULTAS KEDOKTERAN UMS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, PENGAMBILAN DATA DAN SIMULASI

BAB 3 METODOLOGI 3.1 IDENTIFIKASI MASALAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Arti Kata dalam Judul Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline 1.3 menyebutkan, bahwa: a. Pengembangan: adalah proses, cara perbuatan meningkatkan (mutu, manfaat, daya kerja) dari sesuatu, b. Model: adalah (1) pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan; (4) barang tiruan yang kecil dengan bentuk (rupa) persis seperti yang ditiru, c. Sistem: adalah (1) perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas, d. Ventilasi: adalah (1) pertukaran udara; perputaran udara secara bebas di dalam ruangan; (2) (lubang) tempat udara dapat keluar masuk secara bebas, e. Ruang: (fisik) adalah rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang, f. Gambar: adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya, pada kertas dan sebagainya, Setiawan, (2011). g. CFD (Computational Fluid Dynamics): adalah software aplikasi dari Macrovision Corporation untuk simulasi gerakan udara (gas), air, dan temperature dari sebuah model.

2 2. Arti Judul Keseluruhan Dari arti setiap kata dapat ditarik makna keseluruhan judul yaitu : Proses cara meningkatkan daya kerja tiruan kesatuan piranti pertukaran keluar masuk udara pada rongga berbatas dinding penghasil tiruan barang yang dicetak dengan software aplikasi simulasi gerakan aliran udara dan penyebaran suhu. B. Alasan Obyek Studi Pemilihan obyek studi dipilih pada ruang gambar basemen SMK Negeri 2 Wonosari ini dengan alasan sebagai berikut: 1. Lembaga Pendidikan SMK tertua setelah SMK 1 yang ada di Wonosari, yang dulunya ST berubah menjadi STM pada tahun 1975, 2. Belum pernah dilakukan penelitian pada obyek bangunan di lembaga SMK baik oleh mahasiswa S1 maupun S2, 3. Merupakan sekolah unggulan yang berinduk langsung ke Dinas Pendidikan Propinsi DIY. C. Tinjauan Ruang Basemen Kebanyakan ruang basemen digunakan untuk: tempat parkir, gudang, ruang kontrol atau bak air dalam tanah. Jarang ditemui basemen difungsikan untuk aktivitas padat seperti di SMK Negeri 2 Wonosari ini. Hal itu karena keterbatasan sarana ruang belajar dan lahan untuk bangunan ruang baru. Penambahan sarana ruang belajar yang mungkin hanya ke arah vertikal tetapi terkendala pada kebutuhan dana yang besar. Mengingat ketergantungan SMK pada pemerintah masih dominan maka penambahan sarana bisa

3 terpenuhi bila ada bantuan dana dari pemerintah. Oleh karena itu keberadaan ruang gambar basemen tersebut sampai sekarang (2014) tetap diperlukan sejak selesai dibangun sekitar tahun 2000 yang lalu. Gambar 1. Situasi ruang gambar basemen telah padat bangunan dua lantai. (sketsa penulis). Ruang gambar basemen SMK Negeri 2 Wonosari, adalah studio menggambar ruang bawah tanah pada salah satu bangunan dua lantai Bidang Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Wonosari. Lokasinya di tepi jalan raya (Gambar 1), sehingga bisa mempengaruhi efek termal yang menurut pendapat beberapa penulis di bawah ini akibat emisi gas buang kendaraan bermotor yang melewatinya. Menurut Nikolopoulou dan Lykoudis (2006), jalan mempengaruhi kenyamanan termal bangunan di sekitarnya dengan sinar matahari dan angin (Maidinita, 2009: 23). Ditulis Suharto (2012: 36) penyebab ketidaknyamanan di sekitar jalan a.l. gas CO, CO 2, NO 2, SO 2, Pb dan HC. Priambodo (2002: 21) menulis emisi karbon penyebab pemanasan ke udara, juga dijelaskan

4 Kemenhut RI (2012: 5). Duarsa (2008: 181) menjelaskan urutan penyumbang pemanasan udara adalah: CO 2 61%, CH 4 15%, CFC 12%, N 2 O 4% dan gas lain sebesar 8%. Dimensi ruang gambar basemen ini 8.40 x 6.82 x 3.11 m 3, berjajar ruang gudang basemen yang berukuran sama, di depan ke dua ruang itu ada selasar 1.73 x 16.95 x 3.15 m 3. Situasi bangunan sekitar basemen yang padat akan berpengaruh terhadap kelancaran aliran udara dan cahaya alami di dalamnya. Bangunan yang berada pada arah hadap ventilasi sangat berpotensi menghalangi aliran udara dari luar site. Sebelah barat dan selatan dipadati bangunan dua lantai, yang terdekat berjarak 1,45 m dan 2,55 m. (Gambar 1, 2 dan 3). Berjarak 145 cm Berjarak 255 cm Gambar 2. Gedung dua lantai sebelah barat laut (kiri), dan gedung sebelah barat daya berjarak 2,55 m (kanan), (foto: penulis) Menurut Kirmanto, (2006: 11) jarak bebas minimum 4 m (lantai dasar), setiap kenaikan tingkat di atasnya, ditambah 0,50 m hingga jarak bebas maksimum 12,5 m.

5 GEDUNG 2 LANTAI PINTU BASEMEN GEDUNG 2 LANTAI Gambar 3. Pintu masuk basemen. Depan ventilasi berdiri gedung ruang kelas dua lantai. (foto: penulis) Gambar 4. Ventilasi di sisi lain sudut timur dan barat laut. (foto: penulis) Aspek ketidaknyamanan termal berikutnya, minimnya bukaan dan lubang ventilasi yang hanya satu arah (Gambar 4 dan 5). BUKAAN PINTU SATU-SATUNYA LUBANG VENTILASI UTAMA R BASEMEN Gambar 5. Ventilasi utama sisi barat ruang basemen (foto: penulis)

6 Bukti kuat bahwa ruang gambar basemen tidak nyaman adalah dipasangnya dua buah kipas pada lubang ventilasi sisi selasar yang mengarah ke dalam ruangan. Kipas tersebut tipe Exhaust Fan (Gambar 6) tetapi karena dipasang mengarah ke dalam ruangan dan tanpa dipasang kipas pembuang udara ke luar, maka hanya berakibat mengaduk-aduk udara kotor, tanpa menghasilkan pergantian udara segar yang dibutuhkan. Kecuali itu kondisi ventilasi yang hanya satu arah, sehingga tidak terjadi kelancaran aliran udara seperti pada ventilasi dua arah. Gambar 6. Dua Exhaust Fan dipasang di sisi ruang. (foto: penulis) Banyaknya jumlah pengguna (pakaian dan aktivitasnya) dalam ruang gambar basemen ikut menentukan tingkat kenyamanan termal di dalamnya. Pengguna ruang gambar basemen berjumlah 18 orang terdiri 16 siswa dan dua orang guru. Kegiatan siswa termasuk dalam pelajaran menggambar. Pemakaian ruang gambar basemen SMK Negeri 2 Wonosari tahun pelajaran 2012/2013 dimuat dalam tabel di bawah ini. Dalam jadwal tersebut terdapat penggunaan ruang gambar basemen selama enam hari kerja Senin sampai dengan Sabtu (24 x 45 menit), istirahat sebanyak dua kali yaitu pada jam 10.00 10.15 WIB, dan 11.45 12.00 WIB.

7 Tabel 1. Jadwal pemakaian ruang gambar basemen. No Hari Jam ke Waktu Pelajaran 1 Senin 8 9 12.45 14.15 Menggambar konstruksi turap 2 Selasa 7 8 12.00 13.30 Menggambar konstruksi turap 3 Rabu 3 6 08.30 11.45 Menggambar konstruksi atap 4 Kamis 7 10 12.00 15.00 Menggambar teknik dasar 5 Jum at 1 6 07.00 11.45 Teknik gambar manual 6 Sabtu 1 6 07.00 11.45 Teknik gambar manual Sumber: Program Pembelajaran Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Wonosari. Dari uraian tersebut, terdapat bukti awal bahwa kondisi ruang gambar tersebut tidak nyaman. Untuk merehabilitasi kondisi tersebut, perlu dilakukan pengembangan model sistem ventilasi yang diuji dengan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics) serta analisa pada software Comfort Calculator. Setelah model sistem ventilasi diuji dan diselaraskan dengan standar kenyamanan dan energi, barulah diterapkan pada ruang tersebut. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pemodelan sistem ventilasi yang sesuai standar kenyamanan dan energi pada ruang gambar basemen SMK Negeri 2 Wonosari? 2. Bagaimana hasil pengujian model sistem ventilasi dengan simulasi CFD yang mendekati standar kenyamanan dan energi? 3. Bagaimana nilai kenyamanan termal hasil analisa Comfort Calculator pada model sistem ventilasi yang terpilih dalam simulasi CFD? E. Batasan Masalah Agar lebih fokus penulis memberi batasan pada penelitian ini sebagai berikut:

8 1. Substansial Dalam penelitian ini dibatasi pada pembuatan model sistem ventilasi alami yang terdiri: Cross Ventilation, bukaan maksimal, Semi Wind Catcher dan Wind Catcher. Pembatasan cara pemilihan model sistem ventilasi dengan pengujian simulasi pada software CFD yang difokuskan pada angka Air Velocity dan Temperature. Analisa nilai kenyamanan termal dibatasi hanya dengan software Comfort Calculator Online yang berupa nilai: Predicted Mean Vote (PMV) dan Predicted Percentage of Dissatisfied (PPD). 2. Spasial Ruang gambar basemen SMK Negeri 2 Wonosari, berukuran 8,40 x 6,82 x 3,11 m 3, menerus pada lebarnya ruang gudang berukuran sama, depan dua ruang itu ada selasar 1,73 x 16,95 x 3,15 m 3. Total ukuran basemen 16,95 x 8,55 m 2. Adapun batas ruang tersebut adalah: a. Sebelah timur laut dibatasi oleh halaman di sisi Jalan Raya KH Agus Salim Wonosari, b. Sebelah tenggara dibatasi kios foto copy dan warung Koperasi IKA SMK Negeri 2 Wonosari, c. Sebelah barat daya dibatasi ruang teori dan laboratorium bahasa dua lantai berjarak 2,55 m, d. Sebelah barat laut dibatasi oleh warnet dan ruang satpam SMK Negeri 2 Wonosari berjarak 1,45 m, e. Lantai atas ruang laboratorium KKPI dan BKK SMKN 2 Wonosari.

9 3. Temporal Adapun mengenai batasan waktu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jam: untuk suhu dan kecepatan angin diambil waktu pengukuran yang menunjukan nilai tertinggi, karena efek panas yang timbul, b. Hari: Senin Sabtu, dipilih pada hari ketika dipakai pembelajaran, c. Bulan: Januari Maret 2013, F. Keaslian Penelitian Bila dilihat dari topik telah banyak penelitian tentang kenyamanan termal namun bila dilihat dari lokasi dan obyek (ruang gambar basemen dan SMK Negeri 2 Wonosari) ini penelitian yang pertama. Diantara temanteman guru SMK Negeri 2 Wonosari, yang mengambil program S2, khususnya yang mengambil Megister Teknik Arsitektur, penulis yang pertama, sehingga penulis yang pertama kali mengambil topik penelitian di lokasi tersebut. Kebanyakan penelitian di lingkungan guru adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Beberapa guru yang mengambil S2 di antaranya Magister Manajemen, Magister Teknik Mesin, Magister Teknik Informatika dan bidang umum (IPA, PKN, BP, Bhs Inggris, Agama Islam, dsb.). Adapun penelitian tentang kenyamanan termal dalam waktu dan lokasi berbeda, dirangkum dalam tabel pada Lampiran: 2. G. Tujuan Penelitian Tujuan penulis dalam melakukan penelitian pada ruang gambar basemen SMK Negeri 2 Wonosari adalah:

10 1. Menemukan sejumlah model sistem ventilasi ruang gambar basemen secara digital yang mengacu standar kenyamanan dan energi, 2. Memilih model sistem ventilasi yang sesuai standar kenyamanan dan energi dengan CFD untuk ruang gambar basemen dan yang semisalnya, 3. Memilih model sistem ventilasi dengan analisa kenyamanan termal pada Comfort Calculator dari hasil simulasi CFD yang mendekati standar. H. Sasaran Penelitian Sasaran penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: 1. Observasi dan Pengukuran a. Data Input Pemodelan 3D Pemodelan sistem ventilasi 3D perlu pengukuran dimensi ruang gambar basemen SMKN 2 Wonosari dan elemennnya, terdiri: ruang basemen (panjang, lebar dan tinggi); Posisi dan ukuran (bukaan, pintu dan kipas); Posisi dan ukuran ventilasi (dikembangkan); jumlah pengguna dan posisinya; bentuk, jumlah dan posisi lampu. b. Data Input Simulasi CFD Simulasi model pada CFD, perlu enam parameter input, terdiri: tiga dari pengukuran langsung (Air Velocity, Air Temperature, Air Velocity of Fan), dua dari diagram (Wind Direction, User Skin Temperature) dan dari tabel produk (Lamp Heat Dissipation). c. Data Input Comfort Calculator Comfort Calculator Online memerlukan enam parameter input,

11 tiga parameter diambil dari hasil simulasi model sistem ventilasi software CFD (Air Temperature, Radiant Temperature, Air Velocity), satu parameter dengan pengukuran dan analisa manual (Relative Humidity) dan dua parameter diambil dan dianalisa dari tabel (Activity Rate dan Clothing Level). 2. Pembuatan Model 3D Pembuatan model sistem ventilasi 3D dengan Software Auto CAD 2010. Model kemudian diexport ke dalam file SAT, agar siap dibuka dalam software CFD untuk proses konfigurasi data, sebelum running simulasi. 3. Pengujian Simulasi CFD a. Membuka Model Berformat SAT Model 3D yang telah diexport dalam software AutoCAD ke dalam format SAT, kemudian dibuka dalam software CFD-CADalyzer. b. Konfigurasi Data Input CFD Setting dan konfigurasi data dalam CFD seperti: units user defined length (m) temperature O C, common, flow, wall (orang), wall (lampu), wall (kipas tidak semua model), inlet dan outlet. c. Meshing Model 3D Setelah setting data model dalam CFD selesai kemudian dilakukan meshing untuk menggenerasi cells dari model 3 dimensi. d. Melalukan Running Simulai CFD Running simulasi dilakukan setelah setting CFD dan meshing. Kesalahan setting berpengaruh pada keakuratan data hasil simulasi.

12 e. Menganalisa Hasil Simulasi CFD Hasil simulasi lantas diperiksa nilai kecepatan angin pada posisi pengguna berada. Agar teliti pembacaan dengan probe point. f. Membuat Daftar Model Hasil Simulasi CFD Hasil pembacaan simulasi semua model dibuat tabel baik yang error, tidak akurat dan yang mendekati standar kecepatan angin Heinz Frick maupun standar suhu Karyono. g. Memilih Model Standar Heinz Frick dan Karyono Model yang hasil simulasinya mendekati standar, dimuat lagi dalam daftar yang terpisah untuk dianalisa kecepatan angin dan suhunya. 4. Analisa Comfort Calculator Hasil analisa Comfort Calculator Online yaitu PMV (Predicted Mean Vote) dan PPD (Predicted Percentage of Dissatisfied) dengan data input: a. Air Velocity, hasil simulasi CFD dianalisa dengan dirata-rata, b. Air Temperature, hasil simulasi CFD dirata-rata dan dikonversi ke standar ASHRAE dengan Rumus (6), c. Radiant Temperature, dari Air Temperature hasil simulasi CFD yang dikonversi ke ASHRAE, dihitung dengan Rumus (1), (2) dan (6), d. Relative Humidity, suhu bola kering-bola basah dan ke Lampiran 5, e. Activity Rate, dari tabel Lampiran 6 sesuai jenis kegiatan pengguna, f. Clothing Level, pada Lampiran 7 dibaca nilai Clo semua pakaian pengguna dan dihitung dengan Rumus (4) dan (5). Analisa Comfort Calculator (Lampiran 24) dirangkum pada Tabel 26.

13 5. Kesimpulan Model Terpilih Hasil analisa Comfort Calculator yang telah dirangkum dalam tabel, dirangking dan dipilih model system ventilasi yang dianggap paling sesuai dengan ruang gambar basemen. I. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Penulis memperoleh pengetahuan: cara meneliti sebuah model sistem ventilasi secara digital, faktor-faktor kenyamanan termal, pengujian simulasi dengan CFD, analisa software Comfort Calculator, dan cara memilih model sistem ventilasi sesuai standar kenyamanan dan energi, 2. Pemilik bangunan mengetahui: kondisi kenyamanan termal sistem ventilasi, kelemahan desain dan rekomendasi perbaikan ruang gambar basemen SMK Negeri 2 Wonosari, sebagai acuan dan pertimbangan desain bangunan ruang gambar basemen dan yang semisalnya, 3. Adapun bagi lembaga ilmu pengetahuan diperoleh pengetahuan tentang: metode meningkatkan kenyamanan termal dengan Comfort Calculator dari hasil simulasi CFD pada model sistem ventilasi ruang gambar basemen yang memenuhi standar kenyamanan dan energi. Cara mengatasi ruang basemen yang sekitarnya padat gedung 2 lantai. J. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan tentang: latar belakang, alasan obyek studi SMK Negeri 2 Wonosari, tinjauan ruang

14 basemen, rumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, sasaran penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan, tahapan penelitian dan kerangka pikir studi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Dalam sub bab tinjauan pustaka akan diuraikan tentang: kenyamanan termal; PMV and PPD index; faktor-faktor kenyamanan termal; suhu nyaman iklim tropis; termal dalam ruang; ventilasi ruang bangunan; ventilasi mekanis; pergantian udara; kecepatan angin; kecepatan dan suhu udara; kondisi udara; tidak nyaman (terlalu panas atau dingin); radiasi; panas lampu CFL dan TL; panas tubuh manusia; kelembaban zona nyaman; metabolisme aktivitas tubuh; nilai insulasi pakaian; kecepatan angin kipas dan wind catcher. Sedang dalam sub bab landasan teori akan diuraikan tentang: standar ukuran ruang; standar luas ventilasi; standar kecepatan angin; suhu radian; suhu nyaman; kelembaban udara nyaman; suhu tubuh pengguna; metabolisme aktivitas tubuh; menghitung insulasi pakaian; suhu panas lampu CFL dan TL; kecepatan kipas dan tingkat nyaman. BAB III PERMASALAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang permasalahan dan metodologi penelitian yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: pendekatan penelitian, metode

15 penelitian (kebutuhan data penelitian, alat pengambilan data, teknik pengambilan data), sumber data (primer dan sekunder), teknik sampling (populasi dan sample penelitian), kedudukan data penelitian, konversi suhu (suhu radian konversi dan suhu udara konversi) dan teknik analisa data. BAB IV PENGUKURAN PEMODELAN DAN PENGUJIAN Bab pengukuran pemodelan dan pengujian berisi pembahasan tentang: penelitian pratesis, pemeriksaan eksisting, data hasil pengukuran, pengolahan data, pengembangan model sistem ventilasi, struktur organisasi pemodelan, pengujian model sistem ventilasi, daftar kategori pengujian model, hasil simulasi mendekati standar, hasil analisa comfort calculator dan proyeksi 3D model mendekati standar. BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan tentang: hasil pengujian simulasi CFD, model hasil analisa comfort calculator, asumsi keterbatasan kesulitan dan mengatasinya, penemuan mengiringi penelitian. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir, berisi kesimpulan, terdiri: kondisi eksisting, hasil pemodelan, hasil simulasi CFD, hasil analisa comfort calculator dan kesimpulan terhadap hipotesis; Saran penulis terdiri: pada ruang basemen dan pada penelitian selanjutnya.

16 K. Tahapan Penelitian LATAR BELAKANG: Bukti awal ruang gambar basemen SMK Negeri 2 Wonosari tidak nyaman akibat sirkulasi udara sistem ventilasinya terhambat ialah padatnya bangunan tingkat dua dan kipas dinyalakan ketika ruang dipakai. RUMUSAN MASALAH: Bagaimana pemodelan sistem ventilasi yang sesuai standar kenyamanan dan energi? Bagaimana hasil pengujian model sistem ventilasi yang sesuai standar kenyamanan dan energi? Bagaimana hasil analisa nilai kenyamanan termal model sistem ventilasi yang berhasil diuji dan sesuai standar kenyamanan? BATASAN MASALAH: Model sistem ventilasi alami: Cross Ventilation, Maximum Inlet, Semi Wind Catcher dan Wind Catcher. Kenyamanan termal dari kecepatan angin dan suhu. Standar kecepatan angin Heinz Frick. Standar suhu tropis Jawa Karyono. Standar luas ventilasi Sujudi. Memilih model sistem ventilasi dengan pengujian simulasi CFD. Menilai kenyamanan termal hasil simulasi CFD dengan analisa Comfort Calculator. TUJUAN: Menemukan model sistem ventilasi yang berstandar kenyamanan dan energi; Memilih model sistem ventilasi berstandar kenyamanan dan energi dengan CFD pada ruang gambar basemen dan semisalnya; Menemukan model sistem ventilasi paling nyaman dengan analisa Comfort Calculator dari model sistem ventilasi yang terpilih pada CFD. SASARAN: Observasi ruang gambar basemen: mengukur data input untuk pemodelan dan simulasi CFD; Pemodelan dengan AutoCAD 3D; Pengujian model dengan simulasi CFD, hasilnya dikaitkan dengan standar kecepatan angin Heinz Frick dan suhu standar Karyono, dipilih yang mendekati; Analisa Comfort Calculator data inputnya: hasil simulasi CFD dikonversi (Air Temperature, Radiant Temperature, Air Velocity), Relative Humidity (dari suhu bola basah-bola kering), Activity Rate dan Clothing Level (dari tabel); Nilai kenyamanan termal terdiri PMV (Predicted Mean Vote) dan PPD (Predicted Percentage of Dissatisfied). TINJAUAN LOKASI: Ruang gambar basemen SMKN 2 Wonosari. TINJAUAN TEORI: Kenyamanan termal, sistem ventilasi alami, standar suhu tropis Jawa Karyono, standar kecepatan angin Heinz Frick. METODOLOGI PENELITIAN: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi kasus, eksperimen, trial and error; Pengambilan data: observasi, pengukuran langsung, literatur, grafik dan hasil simulasi CFD; Pengolahan data: tabulasi. ANALISA DATA: Memuat data hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian dibuat tabeltabel dan disertai dengan urain secukupnya. KESIMPULAN-SARAN: Jumlah model;model yang terpilih; PMV dan PPD. Gambar 7. Tahapan penelitian ruang gambar basemen SMK Negeri 2 Wonosari.

17 L. Kerangka Pikir Studi R.Gbr. Basemen SMKN 2 Wonosari Simulasi CFD Pratesis Studi Kasus Penelitian Pratesis Suhu 35 o c; Angin 1,5 m/s Kelembaban 69,4%; Suhu Radian 35 o c; Activity Rate 1; Clothing Level 0,5 Comfort Calculator: Pmv 3; Ppd 99,1% (Tidak Nyaman) Observasi & Pemeriksaan Penelitian Tesis Luas Ventilasi Belum Standar <15% Lantai (Sujudi) Ventilasi Satu Arah Kurang Efektif Situasi Padat Gedung Dua Lantai Dibantu Ventilasi Mekanis (2 Kipas) Kipas & Lampu Nyala Saat Dipakai Rumusan Masalah; Batasan Masalah; Tujuan Penelitian; Pengembangan Model Sistem Ventilasi dengan Mengacu Standar Sujudi: 1. Eksis Satu Arah Cross Ventilation; 2. Eksis Inlet Minim Maximum Inlet; 3. Eksis Inlet Rendah Semi W. Catcher; 4. Site Padat 2 Lantai Wind Catcher. Tinjauan Teori dan Standar: Kenyamanan Termal dan Energi Efisien (Alami) Simulasi CFD Pemeriksaan Standar: - Angin 0,25 1,5 m/s - Suhu 23,2 30,2 O C Analisa Suhu: - Suhu Udara dirata-rata; - Suhu Radian dengan Rumus (1) dan (2) Konversi Suhu Udara dan Suhu Radian ke Standar ASHRAE (22,5 26,0 O C) dengan Rumus (6) Kelembaban (Suhu Bola Basah Kering); Activity Rate (Tabel); Clothing Level (Tabel) Analisa Comfort Calculator Interpretasi Hasil Analisa: - Klasifikasi dengan Standar Tabel 2 dan Tabel 3 - Pembahasan Kesimpulan Gambar 8. Kerangka pikir studi ruang gambar basemen SMKN 2 Wonosari.