Optimation Method DNA Isolation for Kapulasan Plant DNA Genome

dokumen-dokumen yang mirip
Karakterisasi Kapulasan (Nephelium Mutabile) Berbasis PCR_RAPD di Sumatera Barat

138 ISSN Jurnal Natur Indonesia 14(2): Restu, et al.

TOPIK HIDAYAT dan ANA RATNA WULAN ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

BIO306. Prinsip Bioteknologi

1 0,53 0,59 2 0,3 0,2 3 0,02 0,02 4 0,04 0,04 5 0,3 0,3 Ilustrasi rangkaian isolasi DNA tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

Dadan Sunandar dan Imron

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT BAB I

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

BAB III METODE PENELITIAN

KUMPULAN LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI. Disusun Oleh: Nama : Anatasia NIM : Kelompok : Selasa Asisten : Nimas Ayu

BAB III METODE PENELITIAN

Pengujian DNA, Prinsip Umum

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA GENETIKA

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (a)

STUDI AWAL PEMANFAATAN MARKA MOLEKULER RAPD UNTUK PENENTUAN KEBENARAN TIGA KULTIVAR NILAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

II. BAHAN DAN METODE. Betina BEST BB NB RB. Nirwana BN NN RN. Red NIFI BR NR RR

Teknik-teknik Dasar Bioteknologi

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Sampel yang digunakan dalam penelitian

ISOLASI DNA DAN AMPLIFIKASI, (PCR) GENOM DNA KOPI (Coffea Sp ) MELALUI PROSES ELEKTROFORESIS GEL POLIAKRILAMID

Kolokium Departemen Biologi FMIPA IPB: Ria Maria

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

Profil DNA 10 aksesi tanaman obat sambiloto dari Pulau Kalimantan

BAB I PENDAHULUAN. negara kepulauan yang terdiri dari tujuh belas ribu pulau. Pulau yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji Kualitatif dan Kuantitatif Hasil Isolasi RNA

II. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

Program Studi Magister Biologi, Program Pascasarjana Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman, Denpasar, Bali 2)

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Sapi Perah FH

SKRIPSI ISOLASI DNA SAWO (ACHRAS ZAPOTA) DENGAN BEBERAPA METODE. Oleh Marshelina Noor Indah Delfianti H

TINJAUAN PUSTAKA. Elaeidobius kamerunicus Faust. (Coleoptera : Curculionidae) Kumbang ini mengalami metamorfosis sempurna (holometabola), yakni

KERAGAMAN GENETIK POPULASI INDUK ABALONE (Haliotis diversicolor) ASAL SELAT BALI DENGAN MENGGUNAKAN PENANDA Random Amplified Polimorphic DNA (RAPD)

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi DNA Genomik Sengon

SKRIPSI OLEH : HERMANYANTO LAIA / PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017

LAPORAN II (ISOLASI DNA GENOM)

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2010 di Laboratorium Zoologi Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA GENETIKA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI. Gambar 1 Bahan tanaman : (a) Tetua IR64; (b) tetua Hawarabunar, dan (c) F 1 (IRxHawarabunar) c a b

Analisis Molekuler Gen CP-PStV pada Tanaman Kacang Tanah Transgenik

SELEKSI PRIMER UNTUK ANALISIS KERAGAMAN GENETIK JENIS BITTI (Vitex coffassus)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 10. Hasil ekstraksi DNA daun

BAB III METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Kalimantan Tengah

ANALISA HASIL TRANSFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PCR KOLONI DAN RESTRIKSI

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Metode-metode dalam biologi molekuler : isolasi DNA, PCR, kloning, dan ELISA

BAB III BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Jenis kelamin menjadi salah satu studi genetik yang menarik pada tanaman

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

Elektroforesis Hasil Amplifikasi Analisis Segregasi Marka SSR Amplifikasi DNA Kelapa Sawit dengan Primer Mikrosatelit HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tanaman mangga dengan menggunakan metode CTAB (cetyl trimethylammonium

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

1. Kualitas DNA total Udang Jari (Metapenaeus elegans De Man, 1907) Hasil. Tangkapan dari Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah dengan

GAMBARAN RESTRICTION FRAGMENT LENGTH POLYMORPHISM (RFLP) GEN SITOKROM b DNA MITOKONDRIA DARI SEMBILAN SPESIES IKAN AIR TAWAR KONSUMSI DENNY SAPUTRA

Teknik Isolasi DNA dan Analisis PCR Gen pinii pada Genom Ubi Jalar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Isolasi DNA genom tanaman padi T0 telah dilakukan pada 118

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak. keanekaragaman jenis. Gena spesies yang beranekaragam ini adalah modal

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1950), klasifikasi tanaman aren sebagai berikut ini:

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN ISOLASI DNA

BAB I PENDAHULUAN. Burung anggota Famili Columbidae merupakan kelompok burung yang

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( )

PRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KATAPENGANTAR. Pekanbaru, Desember2008. Penulis

KERAGAMAN Musa acuminata Colla LIAR DENGAN PENDEKATAN MORFOLOGI DAN MOLEKULER

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. hayati sangat tinggi (megabiodiversity). Keanekaragaman hayati adalah. kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis),

III. Bahan dan Metode

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK BEBERAPA POPULASI IKAN BATAK (Tor soro) DENGAN METODE RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHISM DNA (RAPD) 1

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Kuantitas dan Kualitas DNA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

AMPLIFIKASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) DARI SAMPEL SIRIP IKAN HIU DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA PASANGAN PRIMER

SKRIPSI. Oleh: ROSLINA HULU / AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

Transkripsi:

OPTIMASI METODE ISOLASI DNA GENOM PADA TANAMAN KAPULASAN Optimation Method DNA Isolation for Kapulasan Plant DNA Genome Ediwirman 1 dan Ellina Mansya 2 1 Staf Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Univ. Tamansiswa Padang 2 Peneliti Balai Penelitian Tanaman Buah (Balittbu) Solok Email: deasylva90@gmail.com ABSTRACT High quality and quantity of genomic DNA for plant kapulasan is required for analyses based on the polymorfisme chain reaction (PCR) technic. Method DNA isolation were proven to be genus or even species spesific. Objective of this study was to determine of methode with using protocol most reliably produced sufficient quantity and good quality of plant kapulasan genomic DNA. Method utilizing Doyle and Sanghai-Maroof with storge of leaf until dry, yielded higher quality and quantity of genomic DNA. Key words : DNA, Kapulasan PENDAHULUAN Kapulasan merupakan salah satu buah tropik yang potensial dikembangkan dimasa mendatang. Indonesia merupakan daerah tropik yang kaya sumberdaya genetik yang belum sepenuhnya dieksploirasi secara optimal. Kapulasan menjadi salah satu kekayaan flora di Indonesia, dan tidak ditemukan pada semua wilayah dengan tingkat populasi yang semakin berkurang. Kapulasan ditemukan di Jawa Barat dan Sumatera Barat. Berkurangnya populasi kapulasan terjadi akibat kerusakan lingkungan dan secara habitusnya tidak banyak wilayah yang cocok untuk kapulasan. Konservasi merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian dan keragaman kapulasan di Indonesia. Keanekaragaman kapulasan mampu menjelaskan hubungan kekerabatan secara umum, tetapi belum tentu memberikan informasi karakternya secara spesifik. Untuk mendapatkan informasi tersebut diperlukan suatu program karakterisasi dari plasma nutfah pada tingkat morfologi dan molekuler. Karakterisasi morfologi sering dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sehingga penggunaan marka molekuler Jur. Agroekotek. 1 (1): 7-11, Juli 2009 diharapkan dapat memberikan gambaran karakterisasi dengan akurasi yang cukup tinggi dalam melihat keragaman genetik individu, baik pada tingkat spesies maupun kerabat jauhnya. Salah satu penanda molekuler adalah melalui hibridisasi fragmen DNA dengan marka DNA dengan mengamplifikasi fragmen DNA dengan mesin PCR. Pengembangan teknik analisis molekuler dengan PCR menjadi salah satu kemajuan yang dicapai dalam mengidentifikasi suatu tanaman pada tingat DNA. Salah satu keuntungan analisis keragaman menggunakan teknik molekuler yang memanfaatkan teknologi PCR adalah kuantitas DNA yang dibutuhkan hanya sedikit, bahkan dapat mengamplifikasi DNA tanaman Spinacia oleracea L. dengan jumlah 1,5 ng (Pandey et al., 1996). Meskipun diperlukan dengan kuantitas yang rendah, keberhasilan isolasi menjadi salah satu dari faktor penentu kuantitas tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan isolasi adalah senyawa metabolit sekunder. Menurut Milligan (1992), senyawa metabolit sekunder akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas DNA. Isolasi tidak saja 7

berdasarkan metode yang sudah ada, tetapi membutuhkan beberapa modifikasi. Untuk mendapatkan DNA yang berkualitas baik, memerlukan metode isolasi yang tepat, tergantung dari jenis tanamannya. Kualitas dan kuantitas DNA yang baik dapat dicapai melalui penanganan fisik dari daun, yang pada prinsipnya bertujuan untuk melindungi DNA genom terdegredasi akibat senyawa metabolit sekunder, terutama sampel daun yang diambil dari jarak yang jauh, sehingga membutuhkan teknik penyimpanan dan isolasi yang baik. Oleh karena itu untuk studi dengan ketersediaan sampel segar yang terbatas prosedur yang tepat sangat diperlukan. Prosedur isolasi banyak sekali, tetapi tidak dapat semuanya dapat diterapkan untuk berbagai jenis tanaman. Salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi isolasi DNA adalah kondisi daun. Daun yang terlalu lama, akan menyebabkan meningkatnya aktifitas senyawa tertentu, sehingga daun menjadi layu dan rusak. Penelitian bertujuan mendapatkan metode isolasi DNA yang mampu menghasilkan DNA kapulasan dengan kualitas dan kuantitas yang baik dalam menunjang keberhasilan amplifikasi berbasis PCR. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang. Daun yang digunakan adalah daun yang diambil dari berbagai lokasi, yaitu dari Bonjol Kabupaten Pasaman dan Ketinggian Kabupaten 50 Kota. Optimasi Isolasi DNA. Isolasi dilakukan dengan menggunakan metoda Saghai-Maroof (1983) dan Doyley and Doyley (1987) dengan menggunakan nitrogen cair dan melalui penyimpanan kering. Analisis kualitas DNA. Kualitas DNA diuji berdasarkan kemampuannya untuk dipotong menggunakan enzim restriksi EcoRI. Pemotongan DNA menggunakan 20 l volume reaksi yang terdiri dari : 1 l enzim restriksi EcoRI (Promega); 2 l bufer H, dan 5 g DNA dan diinkubasikan pada suhu 37 C selama 3 jam. Reaksi dihentikan dengan penambahan 1 l EDTA 0.5 M, kemudian ditambah 4 l loading bufer. Elektroforesis. Hasil restriksi dari DNA dielektroforesis pada gel agarose (1.5 b/v) menggunakan bufer 0,5 x TBE yang telah ditambahkan larutan etidium bromida (0.5 mg/l). Eleketrooforesis dilakukan pada voltase konstan sebesar 135 volt selama 2 jam, selanjutnya divisualisasikan di atas UV transiluminator, dan dipotret menggunakan unit gel dokumentasi. Dari tahapan ini akan diperoleh preperasi DNA yang smear akibat terdegredasi, dan DNA utuh pada DNA yang tidak direstriksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi DNA genom kapulasan yang dilakukan dengan menggunakan metoda Sanghai-Maroof (1984), Doyle and Doyle (1991) berbeda terutama dilihat dari pola pita yang dihasilkan. Metoda yang baik dalam menyiapkan DNA genom adalah dapat menghasilkan DNA dalam ukuran yang besar (high moleculer weight DNA), tidak terdegredasi selama proses ekstraksi dan pemurnia dan dapat dipotong dengan enzim restriksi. Hasil uji kualitas DNA genom kapulasan disajikan pada Ga mbar 1. Gambar 1 menunjukkan bahwa metoda isolasi yang digunakan menghasilkan ukuran DNA yang berbeda dari kedua metoda yang digunakan. Ukuran DNA dapat dilihat dari jarak pita yang dihasilkan dengan sumur loading, setelahg dilakukan elektroforesis. Terbentuknya smear saat elektroforesis akibat DNA telah mengalami degredasi dan adanya senyawa lain yang merupakan sisa dari hasil ekstraksi DNA. Jur. Agroekotek. 1 (1): 7-11, Juli 2009 8

M 1 2 3 4 M 1 2 3 4 A B Gambar 1. Hasil isolasi DNA genom dari tanaman kapulasan dengan menggunakan metode Sanghai-Maroof, dengan daun segar (1), daun kering (2), metode Doyle and Doyle, dengan daun kering (3), dan daun segar (4). Hasil isolasi yang belum diberikan RNase (A) dan yang diberi RNase (B), M DNA konsentrasi 50 ng/ L. (gel agarose 1%) pada 100 volt dengan 45 menit. Penggunaan metode isolasi yang tepat mampu menghasilkan pita DNA yang lebih baik. Isolasi yang menggunakan metode Doyle and Doyle mampu memberikan pita yang lebih baik dibandingkan dengan metoda Sanghai- Maroof terhadap daun yang telah dikeringkan menggunakan silika gel selama 1 minggu, maupun daun segar. Pola pita yang dihasilkan diikuti dengan adanya bagian smear di bawah pita DNA seperti pada Gambar 1 di atas. Terdapatnya bagian smear tersebut menunjukkan bahwa hasil isolasi DNA masih memiliki kandungan RNA yang belum sepenuhnya hilang, sehingga penambahan RNase mampu menghilangkan aktifitas RNA seperti disajikan pada Gambar 1B. 1 2 1 2 Gambar 2. Pola pita DNA smear setelah dilakukan pemotongan dengan enzim restriksi EcoRI. (1) DNA yang belum dipotong ; (2) DNA yang telah dipotong Penggunaan metode Doyle and Doyle mampu memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan Sanghai-Marof, hal ini disebabkan kedua metode tersebut memiliki perbedaan senyawa purifikasi dalam pola ektraksi dan isolasi DNA. Pola purifikasi dengan 2 kali (Phenol: Chlorofrom:Isoamilalkohol) yang dilakukan pada metode Doyle and Doyle sangat efektif dalam menghilangkan berbagai senyawa yang mempengaruhi proses isolasi seperti protein dan polisakarida, dan fenol. Hal ini menunjukkan bahwa suatu metode yang digunakan meskipun berhasil untuk Jur. Agroekotek. 1 (1): 7-11, Juli 2009 89

suatu spesies tanaman, tetapi belum tentu akan berhasil pada spesies yang lain. Suatu prosedur yang sesuai untuk suatu spesies belum tentu dapat digunakan untuk spesies yang lain. Untuk mencapai hasil yang optimal penggunaan metode purifikasi menjadi salah satu bagian penting, selain mempertahankan kondisi jaringan tanaman tidak rusak. Selain kandungan polisakarida dan senyawa metabolit sekunder, kondisi daun juga menentukan kualitas DNA. Untuk mempermudah proses isolasi, penggunaan daun yang berasal dari lapangan dengan jarak yang jauh, pada tanaman kapulasan dapat dioptimalkan dengan menggunakan daun yang telah dikeringkan dengan silika gel selama 1 minggu. Penggunaan daun kering mampu menghasilkan DNA yang lebih baik dibandingkan dengan daun segar. Hal ini disebabkan kapulasan merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki kandungan fenol dan polisakarida yang tinggi, seperti halnya dengan rambutan yang merupakan kerabat dekat dari kapulasan. Sulitnya mengektraksi DNA disebabkan oleh tingginya kandungan polisakarida dan protein. Senyawa fenol dan polisakarida merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi efisiensi amplifikasi. Menurut Couch and Fritz (1990), tanaman berkayu memiliki senyawa polifenol dan polisakarida. Menurut Prana dan Hartati (2003), keberadaan polisakarida dan senyawa metabolit sekunder sering menghambat dalam isolasi. Senyawa tersebut memiliki struktur yang mirip dengan asam nukleat, sehingga mengendap bersama asam nukelat. Permasalahan dalam isolasi dan pemurnian DNA, penurunan polisakarida, endonuklease, dan senyawa penghambat seperti polifenol dan metabolit sekunder lainnya secara langsung akan mempengaruhi reaksi enzim. Menurut Fang, Hammer dan Grumet (1992) menghambat aktivitas taq polimerase pada amplifikasi DNA. Menurut Fang et al., tahun 1992 dalam Porebski et al., (1997), metabolit sekunder dan polisakarida dapat menghambat kerja enzim. Adanya polisakarida dalam tanaman ditandai dengan kekentalan pada hasil isolasi DNA yang menyebabkan kesulitan dalam pekerjaan pemipetan DNA, dan DNA tidak dapat diamplifikasi dalam reaksi PCR akibat penghambatan aktivitas Taq polymerase. Penggunaan daun yang akan digunakan dalam analisis genom pada kapulasan, melalui penyimpanan kering dengan menggunakan silika gel mampu menekan aktifitas metabolisme pada daun. Pengeringan dengan kelembaban udara yang rendah pada media simpan akan sangat berpengaruh terhadap penurunan aktifitas metabolisme sel, sehingga kondisi sel akan tetap baik dan aktifitas senyawa-senyawa metabolit sekunder yang dikandungnya juga akan terhambat. Hal ini tentu akan mampu menjaga dan melindungi DNA yang ada dalam sel tanaman dengan baik. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini memberikan bagian penting dalam mengisolasi DNA pada tanaman kapulasan, terutama dalam melihat keragaman tanaman kapulasan menggunakan analisis molekuler berbasis RAPD di Indonesia maupun untuk tujuan pemuliaan melalui pendekatan molekuler. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, isolasi DNA genom pada tanaman kapulasan dengan menggunakan metode Doyle and Doyle mampu menghasilkan isolasi DNA yang lebih baik dibandingkan dengan Metode Sanghai dan Marof pada daun yang kering. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direkturat Jenderal Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) dengan nomor kontrak 0306/SP2H/DP2M/III/2008 yang telah memberikan dukungan dana dalam kegiatan penelitian ini. Jur. Agroekotek. 1 (1): 7-11, Juli 2009 108

DAFTAR PUSTAKA Chen, Z., and W.R. Sharp. 1990. Potential of Biotechnology in Perennial Crop Improvement. Handbook of Plant Cell Culture. Vol. 6. Perennial Crops (Z. Chen, D.A. Evans, W.R. Sharp, P.V. Ammirato and M.R. Sondahl, Eds). McGraw-Hill Publishing Co. New York. pp. 3-21. Couch, J.A, dan P.J. Fritz. 1990. Isolation of DNA from plants high in polyphenolics. Plant Moleculer Biology Reporter 8 (1): 8 12. DNA): Skrining Primer dan Optimalisasi Kondisi PCR. Jurnal Natur Indonesia 5(2): hal. 107-112. Doyle, J.J. and Doyle, J.L. 1987. A rapid DNA isolation procedure for small quantities of fresh leaf tissue. Phytochemistry Bulletin 19: 11-15 Fang G, S. Hammer, dan R. Grumet. 1992. A quick and inexpensive method for removing polysaccharides from plant genomic DNA. Biofeedback 13: 52-54. Idris. S, and M. L. Raziah. 2002. Status Report on Genetic Resources of Pulasan [Nephelium ramboutan-ake (Labill.) Leech] in Southeast Asia. Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI). Kuala Lumpur. 34 p. Milligan, B.G. 1992. Plant DNA isolation. pp 59-88. In A.R. Hoezel (Ed). Moleculer genetic analysis of population. A practical approach. Oxford Univ. Press. New York. Pandey, R.N., Adams, R.P. and L.E. Flournoy. 1996. Inhibition of Random Amplified Polymorphic DNAs (RAPDs) by plant polysaccharides. Plant Molec Biol reporter 14: 15-22. Porebski, S., Bailey, L.G. and B. R. Baum. 1997. Modification of CTAB DNA extraction protocol for plants containing high polysacharide and polyphenol components. Plant Molec Biol reporter 15: p. 8-15. Prana. T.K, dan N. S. Hartati. 2003. Identifikasi sidik jari DNA talas (Colocasia esculenta L. Schott) Indonesia dengan Teknik RAPD (Random Amplified Polymorphic Jur. Agroekotek. 1 (1): 7-11, Juli 2009 11 8