KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015

100 HARI JOKOWI : 3 RAPOR MERAH, 2 RAPOR BIRU LSI DENNY JA JANUARI 2015

MAYORITAS PUBLIK DUKUNG SBY KELUARKAN PERPPU PILKADA LANGSUNG. LSI DENNY JA Oktober 2014

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

PRAHARA PARTAI DEMOKRAT DAN KEKHAWATIRAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PRESIDEN SBY

AKANKAH LAJU PRABOWO TERHENTI? KASUS AKTIVIS GATE. Juni 2014

PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK

MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN Lingkaran Survei Indonesia Desember

MUNAS GOLKAR DI MATA PUBLIK. LSI DENNY JA Desember 2014

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

ROBOHNYA MK KAMI. Lingkaran Survei Indonesi Oktober

AHOK KEMBALI KE JALUR PARTAI KAH?

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

Massa Mengambang Tentukan Pemenang Pilpres Deklarasi

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

MAYORITAS PUBLIK INGIN TAHU PROGRAM CAPRES 2014

MORALITAS PUBLIK PARA ELITE DI TITIK NADIR. Lingkaran Survei Indonesia Juli 2013

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR RI sejak

2014: Momentum Reformasi Jilid Dua. Lingkaran Survei Indonesia MEI

Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

MAKIN BANYAK ORANGTUA YANG TAK INGIN ANAKNYA JADI ANGGOTA DPR. Lingkaran Survei Indonesia November

Skandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat. Lingkaran Survei Indonesia Feb

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

MEDIA SURVEI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya. Lingkaran Survei Indonesia Maret

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

Peran Pemerintah Minimal Saja

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP No.218 Jelang Pemilihan Ketua MPR Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 06/10/2014

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

Publik Sangat Kecewa Kiprah Politisi Muda

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

Publik Ingin Gubernur Jakarta Yang Bisa Atasi Banjir, Sampah dan Macet. Kerjasama dengan Cikom LSI

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

LAPORAN SURVEI NASIONAL & MEDIA MONITORING RESAERCH PREDIKSI ELEKTABILITAS PARTAI PADA PEMILU 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB III DATA RESPONDEN

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

MARKET OUTLOOK APRIL: MENYAMBUT PEMILU LEGISLATIF

Transkripsi:

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

Kepercayaan Terhadap DPR Di Titik Terendah Menjelang akhir 2015, kepercayaan publik terhadap para wakilnya di DPR berada pada titik terendah. Mereka yang percaya bahwa DPR bekerja untuk rakyat hanya sebesar 40 %. Sementara mereka yang percaya anggota DPR hanya bekerja untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok sebesar 51.80 %. Rendahnya kepercayaan terhadap DPR merupakan sebuah ironi dari perjalanan demokrasi di Indonesia. Bahkan saat ini kepercayaan terhadap DPR lebih rendah jika dibandingkan dengan kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara lainnya. Mereka yang percaya bahwa KPK bekerja untuk rakyat sebesar 74.9 %. Mereka yang percaya MK bekerja untuk rakyat sebesar 59.1 %. Mereka yang percaya DPD bekerja untuk rakyat sebesar 53.4 %. Mereka yang percaya Presiden bekerja untuk rakyat sebesar 81.5 %. Demikian salah satu temuan survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA. LSI Denny JA kembali mengadakan survei opini publik menjelang akhir tahun. Survei ini bertujuan mengevaluasi kinerja lembaga-lembaga negara. Survei menggunakan multistage random sampling dengan 1200 responden di 34 propinsi di Indonesia. Margin of error survei ini adalah +/- 2.9 %. Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Survei ini didanai sendiri oleh LSI Denny JA.

Tingkat kepercayaan terhadap DPR saat ini bahkan terendah dalam 10 tahun terakhir. LSI Denny JA merekam dari waktu ke waktu tingkat kepercayaan terhadap DPR. Pada Oktober 2005, setahun setelah DPR Pemilu 2004, tingkat kepercayaan terhadap DPR sebesar 56.0 %. Pada April 2006, tingkat kepercayaan terhadap DPR sebesar 52.80 %. Pada September 2007, tingkat kepercayaan terhadap DPR sebesar 51.70 %. Pada Januari 2009 tingkat kepercayaan terhadap DPR sebesar 60.0 %. Pada Januari 2010, tingkat kepercayaan terhadap DPR sebesar 64.70 %. Pada Desember 2010, tingkat kepercayaan terhadap DPR sebesar 62.30 %. Pada Oktober 2012, kepercayaan terhadap DPR sebesar 57.40 %. Dan pada Desember 2015, hanya sebesar 40 % yang percaya terhadap DPR. Rendahnya kepercayaan terhadap DPR merata di semua segmen masyarakat. Baik mereka yang laki-laki maupun perempuan, mereka yang tinggal di kota maupun pedesaan, mereka yang berpendidikan tinggi maupun rendah, mereka yang wong cilik maupun yang menengah atas. Jika dipetakan berdasarkan konstituen partai, mayoritas pemilih partai menyatakan tidak percaya terhadap DPR. Pemilih yang partainya tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) pun menyatakan tidak percaya dengan DPR. Misalnya Pemilih partai Demokrat yang percaya DPR bekerja untuk rakyat hanya sebesar 30.3 %. Pemilih partai Gerindra yang percaya DPR bekerja untuk rakyat hanya sebesar 28.5 %.

***** Dari hasil riset, LSI Denny JA menemukan ada 4 (tiga) alasan mengapa publik cenderung tidak percaya bahwa DPR bekerja untuk rakyat. Keempat alasan tersebut antara lain: Pertama, publik menilai satu tahun kinerja DPR hasil pemilu 2014 tidak produktif. Produktifitas DPR ini dinilai dari pelaksanaan tugas-tugas utamanya terutama pembentukan Undang-Undang. Selama satu tahun masa kerja DPR sejak dilantik hanya 3 undang-undang yang berhasil diundangkan dari target prolegnas 2015 sebanyak 39 undang-undang. Produktifitas membuat undang-undang ini jauh jika dibandingkan dengan DPR sebelumnya (2009-2014). Dalam setahun pertama DPR periode 2009-2014 mampu menghasilkan 8 undang-undang. Bahkan jika dibanding dengan negara maju seperti Amerika maka produktifitas DPR jauh dibanding Kongres Amerika. Dalam setahun Kongres Amerika bisa mengesahkan 125-160 undang-undang. Kedua, tendensi negatif pemberitaan media terkait kasus papa minta saham yang melibatkan pimpinan DPR. Sejak kasus ini mencuat ke publik, pemberitaan terhadap kasus papa minta saham cenderung negative. Dari hasil analisis media yang dilakukan LSI Denny JA, sebesar 89.70 % pemberitaan media bernada negatif terhadap keterlibatan Setya Novanto dalam rekaman tersebut. Publik pun menanggapi secara sinis kasus ini. Kasus Papa minta saham yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto dinilai sebagai kasus yang merendahkan martabat DPR.

Ketiga, blundernya ketua DPR dalam aneka kasus yang menghebohkan publik. Selain kasus papa minta saham, ada sejumlah kasus yang dinilai juga merusak kredibilitas DPR. Kasus-kasus tersebut antara lain surat Ketua DPR untuk tagihan Pertamina, pertemuan Setya Novanto dan Fadli Zon dengan Donald Trump. Sikap dua wakil ketua DPR, Fadli Zon dan Fachry Hamzah atas kasus Donald Trump dan Papa Minta Saham juga dianggap publik sebagai blunder dan politically incorrect. Sikap dua wakil ketua DPR itu bukannya mengurangi sentimen negatif publik kepada DPR, tapi justru menambahnya. Keempat, publik menilai Setya Novanto sudah menjadi beban dan problem bagi DPR bahkan bagi politik nasional. Sejumlah kasus menghebohkan yang melibatkan Setya Novanto sebagai Ketua DPR telah mencoreng citra DPR. Bahkan kehebohan kasus tersebut membuat politik nasional menjadi gaduh. ***** Breaking News: Setya Novanto memutuskan untuk mundur dari ketua DPR terhitung sejak tanggal 16 Desember 2015. Ini perkembangan yang mengejutkan dan melegakan setelah publik disuguhkan aneka drama negatif dalam sidang MKD (Majelis Kehormatan Dewan). Berdasarkan data dan perkembangan terakhir, LSI Denny JA memberikan empat rekomendasi sebagai berikut:

Pertama, jadikan mundurnya Setya Novanto dari ketua DPR sebagai momentum awal untuk mengubah kinerja DPR secara menyeluruh, terutama produktivitas dalam menghasilkan UU. Kedua, pimpinan DPR yang baru pengganti Setya Novanto harus menghindari kesalahan Setya Novanto, seperti melakukan aneka lobi bisnis yang dapat membuatnya melanggar kewenangan ketua DPR Ketiga,wakil ketua DPR Fadli Zon dan Fachry Hamzah perlu mengubah gaya kepemimpinannya agar lebih terkesan membela kepentingan publik. Sikap dua tokoh ini atas kasus Donald Trump dan Papa Minta Saham dianggap publik sebagai blunder. Keempat, lebih bagus lagi jika DPR sebagai lembaga mengambil inisiatif kocok ulang pimpinan DPR agar terpilih pimpinan baru DPR yang lebih kompeten dan kredibel Kamis, 17 Desember 2015 Lingkaran Survei Indonesia - Denny JA Narasumber : Adjie Alfaraby (0811.16.1414 / 0812.811.21696) Moderator : Rully Akbar (0811.920.2601 / 0856.8049.040) Tim Riset LSI : Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, Dewi Arum.

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILEG 2014 NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPU TERBUKTI/TIDAK TERBUKTI PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3% GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05% PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI Dimuat, antara lain di Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12 Sehari Sebelum PILEG Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3% 7

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILPRES 2009 DUKUNGAN PEMILIH SURVEI LSI AWAL JUNI 2009 SURVEI LSI AKHIR JUNI 2009 PREDIKSI PEMENANG PILPRES 2009 HASIL KPU DI ATAS 50% SBY- BOEDIONO SBY- BOEDIONO SBY-BOEDIONO TERBUKTI 30%-50% - - - - DI BAWAH 30% MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO - TERBUKTI Dimuat di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3. Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009. 8

Track Record LSI Quick Count Paling Akurat Pasangan Capres- Cawapres Quick Count LSI (Data 100 %) Hasil Resmi KPU 22 Juli 2014 Prabowo-Hatta 46. 70 % 46. 85 % Jokowi-JK 53. 30 % 53. 15 % *Simpangan baku antara hasil KPU vs LSI hanya 0. 15 %

METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : 11 15 Desember 2015 Wawancara langsung ke responden Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden : 1200 responden Margin of error : ± 2.9 % Survei dilengkapi dengan Riset Kualitatif FGD di tujuh ibu kota propinsi terbesar In Depth Interview Analsis media nasional Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden 10

Minoritas Percaya DPR Bekerja untuk Rakyat Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali? Sangat Percaya 3.6% Cukup Percaya 36.4% Kurang Percaya 47.3% Tidak Percaya 4.5% Tidak Tahu/Tidak Jawab 8.2% Hanya 40 % Publik yang percaya terhadap DPR

Kepercayaan terhadap DPR Lebih Rendah Dari Lembaga Lain Q : Seberapa Ibu / Bapak memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali? Lembaga Kepercayaan (%) DPR 40 % MPR 55. 9 % DPD 53. 4 % PRESIDEN 81. 5 % BPK 57. 8 % KPK 74. 9 % MK 59. 1 % MA 60. 3 % Tingkat kepercayaan paling tinggi adalah kepercayaan terhadap Presiden bekerja untuk rakyat.

Kepercayaan Terhadap DPR di Titik Terendah Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali? Oktober 2005 April 2006 Sept 2007 Januari 2009 Januari 2010 Desember 2010 Oktober 2012 Desember 2015 56. 0 % 52.8 % 51.7 % 60.0 % 64.7 % 62.3 % 57.4 % 40.0 % Saat ini, kepercayaan terhadap DPR berada pada titik terendah dalam 10 tahun terakhir.

Laki-Laki Perempuan Tak Percaya DPR Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali? Gender Base Sangat Percaya / Cukup Percaya Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali TT/TJ Laki-laki 50 % 36. 70 % 57. 30 % 6. 00 % Perempuan 50 % 43. 30 % 46. 50 % 10. 20 % Baik laki-laki maupun perempuan diatas 45 % yang tak percaya DPR bekerja untuk rakyat.

Wong Cilik Pun Tak Percaya DPR Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali? Tingkat Pendapatan Base Sangat Percaya / Cukup Percaya Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali TT/TJ Menengah Bawah 45.89 % 37. 90 % 41. 00 % 21.10 % Menengah 29.11 % 45. 80 % 43. 00 % 11. 20 % Menengah Atas 24.63 % 38. 90 % 54. 20 % 6. 90 % Kelas Menengah atas paling tidak percaya. Masyarakat kelas atas well-informed

Tak Percaya DPR Merata di Semua Segmen Pendidikan Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali? Tingkat Pendidikan Base Sangat Percaya / Cukup Percaya Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali TT/TJ SMP Kebawah 45.69 % 43. 30 % 42. 80 % 13. 90 % SMA Kebawah 41.72 % 36. 10 % 61. 00 % 2. 90 % Pernah Kuliah 12.59 % 25. 30 % 73. 50 % 1. 20 % Makin tinggi tingkat pendidikan, tingkat kepercayaan makin tinggi.

Konstituen KIH Mayoritas Tak Percaya DPR Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali? Pilihan Partai Pileg 2014 Sangat Percaya / Cukup Percaya Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali TT / TJ PDIP 43. 60 % 48. 30 % 8. 10 % PKB 43. 60 % 46. 20 % 10. 20 % HANURA 39. 60 % 46. 30 % 14. 10 % PAN 33. 30 % 56. 60 % 10. 10 % NASDEM 23. 25 % 55. 75 % 21. 00 % Rata rata dibawah 45 % konstituen aneka partai percaya terhadap DPR

Hanya Konstituen Golkar Yang Tinggi Kepercayaan Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya, kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali? Pilihan Partai Pileg 2014 Sangat Percaya / Cukup Percaya Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali TT / TJ Golkar 50. 30 % 44. 50 % 5. 20 % Demokrat 30. 30 % 64. 90 % 4. 80 % Gerindra 28. 50 % 66. 90 % 4. 60 % PPP 49. 60 % 44. 60 % 5. 80 % PKS 40. 00 % 53. 50 % 6. 50 % Konstituen Demokrat dan Gerindra pun paling tinggi tingkat ketidakpercayaanya.

4 Alasan Publik Tak Percaya DPR 19

(1) DPR Dinilai Tidak Produktif Selama satu tahun masa kerja DPR sejak dilantik hanya 3 undang-undang yang berhasil diundangkan dari target prolegnas 2015 sebanyak 39 undangundang. Produktifitas membuat undang-undang ini jauh jika dibandingkan dengan DPR sebelumnya (2009-2014). Dalam setahun pertama DPR periode 2009-2014 mampu menghasilkan 8 undang-undang. Di Amerika, dalam setahun Kongres Amerika bisa hasilkan 125-160 UU.

(2) Tendensi Negatif Pemberitaan Media Sejak kasus ini mencuat ke publik melalui laporan Sudirman Said ke MKD, pemberitaan media terhadap kasus ini cenderung negatif terhadap keterlibatan Ketua DPR yang dinilai melanggar etika. LSI mencatat 89.70 % pemberitaan media dengan tone negatif terhadap keterlibatan Setya Novanto.

(3) Blunder Kasus Heboh Ketua DPR Selama setahun masa kerja DPR, publik lebih banyak disuguhi oleh berita-berita kontroversial dan menghebohkan yang melibatkan ketua DPR. Kasuskasus tersebut antara lain; kasus minta saham freeport, hadir kampanye Donald Trump, surat ketua DPR tagihan Pertamina, dll

(4) Setya Novanto Menjadi Beban DPR Publik menilai Setya Novanto sudah menjadi beban dan problem bagi DPR bahkan bagi politik nasional. Sejumlah kasus menghebohkan yang melibatkan Setya Novanto sebagai Ketua DPR telah mencoreng citra DPR. Bahkan kehebohan kasus tersebut membuat politik nasional menjadi gaduh.

Breaking News: Setya Novanto Mundur dari Ketua DPR Momentum untuk menaikkan kembali wibawa DPR

3 Rekomendasi LSI Pertama, jadikan mundurnya Setya Novanto dari ketua DPR sebagai momentum awal untuk mengubah kinerja DPR secara menyeluruh, terutama dalam produktivitas menghasilkan UU. Kedua, pimpinan DPR yang baru, pengganti Setya Novanto, harus menghindari melakukan aneka lobi bisnis yang dapat membuatnya melanggar kewenangannya selaku ketua DPR Ketiga, wakil ketua DPR Fadli Zon dan Fachry Hamzah perlu mengubah gaya kepemimpinannya agar lebih terkesan membela kepentingan publik. Sikap dua tokoh ini atas kasus Donald Trump dan Papa Minta Saham dianggap publik sebagai blunder. Keempat, lebih bagus lagi jika DPR sebagai lembaga mengambil inisiatif kocok ulang pimpinan DPR agar terpilih pimpinan baru DPR (ketua dan wakil ketua) yang lebih kompeten dan kredibel