METODE PENELITIAN. program ini sudah dimulai sejak tahun 1960 yang dirintis melalui Konfrensi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

TABUNGAN HARI TUA (THT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor

BAB II PT. TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN. menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan oleh aktuaris dari masing-masing perusahaan berbeda-beda.

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SERANG

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan PT Taspen (Persero)

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1981 TENTANG ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK. 06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK.06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB II PT TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN. kolonialisme Belanda. Kala itu, di nusantara ini telah dikenal adanya

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa diruntut sejak masa sebelum

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

BAB III METODE PENELITIAN Tentang Keselamatan Kerja yang akan diamati. penelitian pada PT. Perkebunan Lembah Bakti di Kabupaten Aceh Singkil.

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang

BAB I PENDAHULUAN. PT Taspen merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan adanya jaminan sosial bagi pekerja atau pegawai tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBAYARAN TABUNGAN HARI TUA (THT) PEGAWAI NEGERI PADA PT. TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1981 TENTANG ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III. kesejahteraan hari tua berupa adanya dana pensiun. kesejahteraan kehidupan pegawai negeri sipil dengan nama P.T DANA

2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1981 TENTANG ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENSIUN PEGAWAI DAN PENSIUN JANDA / DUDA PEGAWAI

1. Alat tukar menukar yaitu uang sebagai alat yang memudahkan transaksi jual beli

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian Prosedur menurut Mulyadi (2008:5) Pengertian Prosedur menurut M. Nafarin (2009:9)

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah

DIREKTORAT STATUS DAN KEDUDUKAN KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa tidak selamanya manusia dapat bekerja. Ada saatnya ketika sudah

BAB I PENDAHULUAN. penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM DAN PERHITUNGAN MANFAAT TABUNGAN HARI TUA SERTA DANA PENSIUN SEBAGAI HAK PESERTA PT TASPEN (PERSERO) CABANG LAMPUNG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Ind

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, T

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

PROSEDUR PENGAJUAN PROGRAM DANA PENSIUN PADA. PT. TASPEN (Persero) KANTOR CABANG SURAKARTA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 34 TAHUN 1985 TENTANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan publik yang prima bagi masyarakatnya sesuai yang telah diamanatkan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGRI. samapai marauke, Indonesia telah memberikan sebuah PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah PT TASPEN (Persero) Cabang Pekanbaru

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

KELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG

III. METODE PENELITIAN. kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian penelitian. Konsep

Transkripsi:

31 III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pembayaran Dana Pensiun untuk PNS pada dasarnya adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan keluarganya, dan sesunguhnya program ini sudah dimulai sejak tahun 1960 yang dirintis melalui Konfrensi Kesejahteraan Pegawai Negeri yang diselenggarakan tanggal 5-6 Juli 1960 di Jakarta. Hasil konferensi tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI No 380/MP/1960 Tanggal 5 Agustus 1960, yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan sosial sebagai bekal bagi pegawai negeri dan keluarganya disaat mengakhiri pengabdiannya pada negara. Untuk mewujudkan dan mereaalisasikan hasil dari konfrensi tersebut maka pada tanggal 17 April 1963 melalui Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 1963 didirikan Perusahaan Negara Dana Tabungan Dan Asuransi Pegawai Negeri ( PN TASPEN), dengan demikian pendirian PN TASPEN bertujuan meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri khususnya pada saat mencapai usia pensiun.

3 Atas pemberlakuan UU No 9 Tahun 1969 tentang bentuk-bentuk perusahaan negara maka pada tahun 1970 dilakukan perubahan bentuk badan hukum menjadi Perusahaan Umum atau Perum melalui SK Menteri Keuangan No Kep749/MK/IV/11/1970 Sejalan dengan tugas yang diemban maka pada tanggal 4 Januari 198 dilakukan perubahan bentuk badan hukum menjadi perseroan terbatas sehingga bernama PT TASPEN (Persero). Perubahan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 1981 sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun1981 Dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil, misi PT TASPEN (Persero) adalah : - Meningkatkan kesejahteraan peserta ( pegawai negeri sipil dan pegawai BUMN) - Meningkatkan pelayanan pada peserta - Menumbuhkembangkan kepercayaan peserta bahwa perusahaan berkemampuan dalam memenuhi kewajibannya. Berdasarkan Anggaran Dasar yang telah diperbaharui berdasarkan Akte Notaris No 53 Tanggal 17 Maret 1998 dari Notaris Imas Fatimah, SH kegiatan PT Taspen (Persero) adalah: 1. Menyelenggarkan program Tabungan Hari Tua PNS dan pegawai BUMN/ BUMD.. Menyelenggarakan asuransi jiwa 3. Menyelenggarakan dan mengelola dana pensiun PNS

33 4. Melakukan pengelolaan dana yang terkumpul baik dari iuran peserta maupun dari sumber lainnya.. Produk Yang Dihasilkan PT TASPEN (Persero) sampai saat ini menyeleggarakan dua jenis program utama yaitu program Tabungan Hari Tua dan Program Pembayaran Pensiun (Taspen 003:45). 1. Program Tabungan Hari Tua (THT) Program THT merupakan program yang telah diselenggarakan sejak berdirinya PT Taspen (Persero) pada tahun 1963. Sebagaimana diatur dalam PP No 5 Tahun 1981. Program THT adalah bagian dari program pensiun PNS terdiri dari THT dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun di tambah dengan THT kematian. Program THT Dwiguna didefinisikan sebagai suatu jenis THT yang memberikan jaminan keuangan bagi peserta pada waktu mencapai usia pensiun ataupun ahli warisnya pada waktu peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun. Peserta program THT : - Pegawai Negeri Sipil, kecuali Pegawai Negeri Sipil Departemen Pertahanan - Pejabat Negara - Pegawai BUMN - Masa Kepesertaan

34 Kepersertaan Program Tabungan Hari Tua dimulai sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri/Pejabat Negara sampai dengan berhenti sebagai Pegawai /Pejabat Negara. Kewajiban Peserta : a. Membayar iuran sebaesar 3.5 % dari penghasilan pegawai setiap bulan. b. Memberikan keterangan mengenai data diri dan keluarga peserta. c. Melaporkan perubahan data penghasilan, data diri dan data keluarga. d. Yang dimaksud penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Keppres No 8/1977 adalah gaji pokok + tunjangan istri+ tunjangan anak. Hak Peserta A. Tabungan Hari Tua diberikan dalam hal peserta berhenti karena : - Pensiun - Meninggal dunia - Sebab-sebab lain (bukan karena pensiun atau meninggal dunia) B. Asuransi kematian diberikan dalam hal terjadi kematian atas diri : Peserta beserta keluarganya ( baik semasa aktif maupun telah pensiun) Pejabat Negara beserta keluarganya semasa aktif C. Berdasarkan Surat Edaran Direksi No SE 8/Dir/1994 Tanggal 13 Desember 1994 perihal paket pelayanan kepada janda duda penerima pensiun. Khususnya dalam hal peserta berhenti maka pembayaran haknya dapat dilakukan dalam satu paket yaitu :

35 - Berhenti karena pensiun haknya dalah Tabungan Hari Tua, Pensiun pertama dan pengembalian uang Taperrum ( untuk pegawai BUMN tanpa pengembalian uang Tapperum ) - Penerima pensiun yang meninggal dunia kepada janda/duda akan dibayarkan uang duka wafat (UDW) dan asuransi kematian bila berhak, pensiun terusan dan atau pensiun peninggalan ( bila ada) serta pensiun janda/duda.. Program Pembayaran Pensiun Sejak Bulan April 1990 PT TASPEN ( Persero) mulai menyelenggarakan pembayaran pensiun PNS secara nasional. Selain kepada PNS, PT TASPEN (Persero) juga melakukan pembayaran pensiun bagi : a. Penerima Pensiun Pejabat Negara b. Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan c. Penerima Tunjangan Veteran d. Penerima Uang Tunggu e. Penerima pensiun anggota ABRI yang diberhentikan karena pensiun sebelum April 1989 Kewajiban pensiunan/ penerima pensiun a. Pegawai Negeri dan atau pejabat negara semasa aktif membayar iuran yang besarnya adalah 4.75 % dari penghasilan sebulan (berdasarkan Keppres No 8 Tahun 1977) b. Memberikan keterangan data diri baik untuk diri pensiunan maupun keluarganya apabila terjadi perubahan.

36 c. Menyerahkan tanda bukti diri setiap tahun ganjil ke PT TASPEN (Persero) melalui kantor bayar pensiun. d. Menyampaikan surat keterangan bagi anak yang berusia 1-5 tahun yang masih sekolah/kuliah pada awal tahun ajaran baru. Hak para Penerima Pensiun /Tunjangan Pensiun a. Pembayaran pensiun pertama setelah memasuki masa pensiun dan pensiun pertama pensiun janda/duda b. Pembayaran pensiun bulanan c. Uang Duka Wafat (UDW) d. Uang pensiun terusan e. Uang kekurangan pensiun f. Pensiun lanjutan (pindah dari kantor cabang lain) 3. Sturuktur Organisasi PT TASPEN (Persero) Struktur Organisasi PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung berdasarkan Surat keputusan Direksi No. 45/DRI/1997 adalah sebagai berikut : a. Kepala Cabang Bertugas membantu Direksi dan Kepala kantor cabang utama serta bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan operasional kantor. Mengambil kebijakan perusahaan yang menyangkut kegiatan kantor cabang serta memberikan pengarahan dan bimbingan kepada jajaran dibawahnya yang menjadi tanggung jawabnya.

37 b. Kepala Seksi Penetapan Klaim Bertugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Seksi Penetapan Klaim dengan menetapkan berdasarkan manfaat program PT Taspen (Persero) serta mengesahkan kebenaran pengajuan klaim manfaat program PT Taspen (Persero). c. Kepala Seksi Data Peserta Dan Pemasaran Bertugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan seksi data dan pemasaran dengan melakukan kegiatan pengadministrasian dan pemeliharaan data pemasaran, menetapkan besarnya tagihan premi peserta program Taspen serta melakukan kegiatan pemasaran atas produk program Taspen. d. Kepala Seksi Keuangan Bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan seksi keuangan dengan menyiapkan, mengendalikan penerimaan dan pengeluaran keuangan kantor cabang, melakukan pembayaran atas perintah kepala kantor cabang dan melakukan verifikasi sebagai langkah pre-audit transaksi keuangan e. Kepala Seksi Umum dan Personalia Bertangung jawab terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan seksi personalia dan umum dengan merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengadaan barang dan jasa serta pendistribusiannya ke unit-unit kerja dilingkungan kantor cabang yang sesuai dengan kebutuhan. f. Kepala Seksi Sistem Informasi

38 Bertanggung jawab seluruh kegiatan bidang sistem informasi dengan bertanggung jawab atas pengoperasian sistem dan tehnik informasi yang telah dikembangkan kantor pusat serta mengevaluasi dan mengajukan usul saran penyempurnaan. Gambar 1. Struktur organisasi PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung Kepala Cabang Ka.Sie Ka.Sie Data Ka.Sie Umum Ka.Sie Ka.Sie Sistem Penetapan Peserta dan dan Personalia Keuangan Informasi Klaim Pemasaran Ket : Garis Komando Sumber : PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung tahun 011

39 B. Sumber data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini : 1. Data primer diperoleh dari penelitian langsung dengan wawancara dan menyebar kuisioner kepada responden untuk mengetahui taanggapan responden terhadap pelyanan yang dilakukan oleh PT TASPEN (persero). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari instansi terkait dalam hal ini PT TASPEN (Persero) Cabang Bandarlampung seperti data mengenai jumlah peserta dan literatur yang berhubungan dengan layanan yang dilakukan oleh PT TASPEN ( Persero) C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Didalam penelitian ini populasi adalah mereka yang mengajukan klaim pensiun kepada PT TASPEN (Persero) Cabang Bandarlampung yang berlokasi di Jalan dr.warsito No.3 dan penulis membatasi khususnya bagi mereka yang mengajukan permohonan pembayaran pensiun pertama. Jumlah yang mengajukan klaim kepada PT Taspen selama tahun 010 adalah sebesar 3.77 orang (Tabel 3) dan penggunaan data ini hanya dipergunakan sebagai dasar penentuan besarnya populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini merupakan penelitian sampel dengan menggunakan sistem random sampling karena pada saat pengambilan sampel responden ditentukan secara acak:

40 n = N N. Ni + D. pi(1 pi) Ni. pi(1 pi) Dimana : D = B 4 (Nasir, Moh. 1998:345) Keterangan : N = Total Populasi P = Total unit sampling pada suatu kategori tertentu B = Bound of error sebesar 0.10 Ni = Total populasi Pada penelitian ini besarnya populasi adalah sebesar.74 peserta sehingga sampel yang didapat sebesar 96 dengan perhitungan sebagai berikut :.74.74.05(1 0,5) n =.74.0,005 + 568.5 = 96 Orang Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner kepada 96 responden terlebih dahulu dilakukan uji reabilitas. Uji ini berguna untuk menyatakan bahwa daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden layak dijadikan sebagai alat ukur. n = N( XY ) ( XY ) {( N X ( X ) ( NY ( Y ) }

41 Keterangan : X Y XY = Skor pertanyaan untuk masing-masing nomor = Skor total pertanyaan = Skor pertanyaan dikali skor total (Djamaludin Ancok: 1989:19) D. Alat Analisis Untuk mengetahui besarnya pengaruh layanan pemberian dana pensiun pada PT TASPEN (Persero) Cabang Bandar Lampung terhadap peserta menggunakan model uji konkordansi kendal (W) W = 1/1K model uji konkordansi kendal (W) S ( N 3 N) Dimana : S=Jumah kuadrat deviasi observasi dari mean Rj Jadi : S = Rj Rj N (Sidney Siegel, 1990:89) Keterangan : W = Koefisien konkordasi S = Jumlah kuadrat deviasi observasi dari mean Rj K = banyaknya himpunan rangking penjenjang N = banyaknya objek/individu yang diberi ranking

4 Untuk menguji besarnya W observasi secara siginifikan berbeda dengan nol, dilakukan dengan memasukan nilai W kedalam rumus Chi square ( X ) X = K ( N-1)W ( Sidney Siegel, 1990:9) Pada tingkat kepercayaan 90% serta derajat kebebasan (d.f) = n-1, kriteriapengujian hipotesis Ha diterima bila X observasi > X pada derajat tertentu. Ha ditolak bila X observasi < X tabel pada derajat kebebasan tertentu serta tingkat keyakinan tertentu. Untuk mengetahui derajat hubungan masing-masing variabel secara parsial digunakan rumus Rank-Spearman (rs) rs = 6 i ( N N = 1 1 3 di N) (Sydney Siegel, 1990:53) Keterangan : rs di N : koefisien korelasi Rank-Spearman : perbedaan tiap pasangan rangking : Jumlah pasangan rangking Pengujian terhadap besarnya nilai keofisien koerlasi Rank-Spearman, untuk sampel besar digunakan uji t ( distribusi Student) dengan derajat kebebasan (d.f) = n dengan rumus : t = rs (Sydney Siegel, 1990:63) N 1 rs

43 Keterangan : t rs : besarnya nilai observasi : Besarnya nilai koefisien koerelasi N=Banyaknya observasi Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : t observasi > t Tabel t observasi < t tabel Ho ditolak Ho diterima E. Cara Pengukuran Peubah Dalam menghitung variabel yang diteliti dilakukan dengan memberikan nilai skor dari masing masing pertanyaan. Pemberian nilai dilakukan dengan menggunakan skala ordinal atau variasi nilai bertingkat dengan ketentuan jawaban : Jawaban (a) diberi nilai 3, jawaban (b) diberi nilai, jawaban (c) diberi nilai 1