IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KENTANG

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Analisis Faktor-Faktor Penentu Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Manado Menggunakan Analisis Faktor

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN SISWA SMA MELANJUTKAN STUDI S1 DI UNIVERSITAS UDAYANA

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

Analisis Faktor Terhadap Resiko Kejadian Diare pada Anak Balita di Kota Ambon

FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA ASAL LUAR BALI KULIAH DI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BALI

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi setiap perusahaan merupakan keharusan

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR. Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kentang

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR UNTUK PENINGKATAN MUTU MADRASAH TSANAWIYAH AL-WASHLIYAH MEDAN KRIO SKRIPSI ARFI SULTHANI SYAM

Keywords: students difficulties, to prove theorem, algebra structure.

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SMA NEGERI BUNGA BANGSA KABUPATEN NAGAN RAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

TINGKAT KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PELAYANAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE SERVQUAL. Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut. start

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL

Penerapan Analisa Faktor dalam Membentuk Faktor Laten yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Diskriminan untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Program Studi Matematika di FMIPA dan FKIP Universitas Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

ANALISIS ESTIMASI PERUBAHAN MINAT MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TERHADAP TUJUH OPERATOR GSM

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

PERBANDINGAN ANALISIS FAKTOR KLASIK DAN ANALISIS FAKTOR ROBUST UNTUK DATA INFLASI KELOMPOK BAHAN MAKANAN DI JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Minggu XI ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Utami, H

KARAKTERISTIK SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI BALI MENURUT SUBSEKTOR PENYUSUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun sebagai penelitian deduktif yakni metode berpikir

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DALAM MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMBELAJARAN KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

Transkripsi:

Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 1 11. IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR Aswin Bahar, Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak. Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia 25 tahun untuk laki-laki dan 20 tahun untuk perempuan. Kultur di sebagian besar masyarakat Indonesia masih memandang hal yang wajar jika pernikahan dilakukan pada usia dini. Pernikahan usia dini terjadi karena banyak faktor, oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi terjadinya pernikahan usia muda/dini. Populasi yang digunakan adalah para remaja yang menikah pada rentan tahun 2005-2012 di Kota Medan. Dalam penelitian ini sampling yang digunakan cluster sampling dengan besar sampel 60 orang. Variabel yang digunakan sebanyak 11. Dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas, analisis menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang tidak valid dan harus dikeluarkan dari analisis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 faktor dominan yang memperngaruhi keputusan remaja menikah di usia muda yaitu faktor ekonomi dan biologis (30,688%), faktor pergaulan (15,187%), dan faktor tradisi (13,62%). Ketiga faktor tersebut memberikan proposi keragamaan kumulatif sebesar 59,557% artinya ketiga faktor tersebut merupakan faktor dominan dan sisanya dapat dipengaruhi faktor-faktor lainnya yang tidak teridentifikasi oleh penelitian. Received 11-09-2013, Accepted 19-12-2013. 2013 Mathematics Subject Classification: 62M10 Key words and Phrases: Analisis Faktor, Cluster Sampling, Pernikahan Dini. 1

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 2 1. PENDAHULUAN Pernikahan dini merupakan pernikahan di bawah usia yang seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Dalam batasan usia pernikahan yang normal, berdasarkan pernikahan usia sehat yang dibuat Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah usia 25 tahun untuk lakilaki dan 20 tahun untuk perempuan[1]. Kultur di sebagaian besar masyarakat Indonesia juga masih memandang hal yang wajar jika pernikahan dilakukan pada usia remaja. Pernikahan usia muda selalu dikaitkan dengan usia pernikahan yang diperbolehkan oleh UU. Undang-undang negara Indonesia telah mengatur batas usia pernikahan hanya diizinkan jika pihak perempuan sudah mencapai umur 16 tahun dan pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun[2]. Seharusnya yang utama diperhatikan pada kondisi pernikahan adalah kesiapan sosial dan kesiapan mental, agar dapat dikatakan cukup matang dalam persiapan. Dampak pernikahan usia muda banyak menimbulkan masalah terhadap kesehatan reproduksi perempuan, seringkali membahayakan terhadap keselamatan ibu dan bayi, menimbulkan problem sosial dan mengakibatkan semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah[3]. Analisis faktor adalah suatu teknik dalam statistika multivariat untuk menganalisis hubungan internal variabel-variabel. Hubungan antar variabel ini dapat dianggap hubungan linier dari parameter yang terdapat dalam analisis faktor. Tujuan utama analisis faktor adalah menggambarkan hubungan antar variabel yang tidak teramati kuantitasnya yang disebut sebagai faktor umum[4]. Analisis faktor dapat diterapkan dalam berbagai bidang, di antaranya: sosial, ekonomi, kesehatan, dan lain sebagainya. Tujuan dalam penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor dominan yang menjadi pendorong para remaja menikah di usia muda dengan menggunakan metode analisis faktor. 2. LANDASAN TEORI Analisis faktor merupakan teknik analisis multivariat yang bertujuan untuk meringkas sejumlah p variabel yang diamati menjadi sejumlah m faktor penting, dengan m < p. Misal X adalah vektor random teramati dengan yang memiliki p komponen pada pengamatan ke-i, dengan vektor rata-rata µ dan matriks kovariansi. Vektor X bergantung secara linier dengan variabel F 1, F 2,..., F m yang disebut faktor bersama dan sejumlah sumber variansi dari e 1, e 2,..., e p yang disebut faktor spesifik.

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 3 Model analisis faktor[5]: X p µ p = l p1 F 1 + l p2 F 2 +... + l pm F m + ε p (1) i = 1, 2,...,p dan j = 1, 2,...,m Keterangan: X i = variabel ke-i µ i = rata-rata variabel ke-i l ij = bobot variabel (factor loading) ke-i pada faktor ke-j F j = faktor bersama (common factor) ke-j = faktor spesifik ke-i ε i Common factor dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel yang diteliti, dengan persamaaan: Keterangan: F j = W j1 X 1 + W j2 X 2 +... + W jp X p (2) F j W j X i = faktor ke-j yang diestimasi = bobot atau koefisien skor faktor = banyaknya variabel X pada faktor ke-p Adapun langkah-langkah analisis faktor adalah: 1. Tabulasi Data 2. Pembentukan Matriks Korelasi Dalam tahap ini, ada dua hal yang perlu dilakukan agar analisis faktor dapat dilakukan yaitu: (a) Menentukan besaran nilai Barlett Test of Sphericity untuk mengetahui apakah ada korelasi signifikan antar variabel. Statistik uji bartlett adalah sebagai berikut: χ 2 = [(N 1) 2p + 5 ]ln R (3) 6

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 4 dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = p(p 1) 2 Keterangan: N = jumlah observasi p = jumlah variabel R = determinasi matriks korelasi (b) Menentukan Keiser-Meyesr-Okliti (KMO) Measure of Sampling Adequacy dengan cara membandingkan besarnya koefisien korelasi yang diamati dengan koefisien korelasi parsialnya. Secara umum tingginya KMO disarankan di atas 0,5. KMO = i i k r2 ik i i k r2 ik + i k a2 ik (4) i = 1, 2, 3,...,p dan k = 1, 2, 3,...,p MSA digunakan untuk mengukur kecukupan sampel. Semakin tinggi nilai koefisien MSA maka sangat tepat untuk memasukkan indikator secara individual di dalam analisis faktor. MSA i = i k r2 ik i k r2 ik + i k a2 ik (5) i = 1, 2, 3,...,p dan k = 1, 2, 3,...,p Keterangan: r ik a ik = koefisien korelasi sederhana antara variabel ke-i dan ke-k = koefisien korelasi parsial antara variabel ke-i dan ke-k 3. Ekstrasi Faktor Pada tahap ini, akan dilakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstrasi terhadap sekumpulan variabel yang mempunyai nilai KMO lebih dari 0,5 sehingga terbentuk satu atau lebih faktor.

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 5 Ekstraksi faktor adalah suatu metode yang digunakan untuk mereduksi data dari beberapa indikator untuk menghasilkan faktor yang lebih sedikit sehingga mampu menjelaskan korelasi antar indikator yang diobservasi. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Principal Component Analysis. 4. Rotasi Faktor Penelitian ini digunakan metode rotasi varimax karena dapat menghasilkan struktur relatif lebih sederhana dan mudah diinterpretasikan. Model metode rotasi varimax[6]: Keterangan: V = 1 m 2 n m m [m (λ hj ) 4 ( (λ hj ) 2 ) 2 ] (6) j=1 h=1 h=1 m = jumlah faktor n = jumlah variabel = estimasi communality λ hj 5. Interpretasi Faktor Pada tahap ini, akan diberikan nama-nama faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loading suatu variabel terhadap faktor terbentuknya. Setelah tahapan pemberian nama faktor terbentuk. 3. METODE PENELITIAN 1. Mengumpulkan bahan yang berkaitan dengan metode analisis faktor dan faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini. 2. Menentukan variabel penelitian. 3. Mengumpulkan data primer pada hasil kuesioner terhadap remaja di Kota Medan dengan menggunakan Cluster Sampling. 4. Menganalisis data yang diperoleh dengan melakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji analisis faktor, interpretasi faktor dan uji ketepatan model. 5. Membuat kesimpulan.

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 6 Proses Analisis Faktor I 4. PEMBAHASAN Penelitian ini melibatkan 11 variabel yang terdiri dari: ekonomi (X 1 ), legitimasi biologis (X 2 ), pemikiran emosional (X 3 ), perjodohan (X 4 ), kurang informasi (X 5 ), mendapatkan tambahan anggota keluarga (X 6 ), married by accident (X 7 ), tingkat pendidikan rendah (X 8 ), ekspose media yang permisif (X 9 ), latar belakang adat istiadat (X 10 ), dan pengaruh teman sebaya (X 11 ). Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai KMO and Bartletts Test sebesar 0,605 dengan signifikansi sebesar 0,001. Berdasarkan teori nilai KMO harus di atas 0,5 dan signifikansi atau probabilitas di bawah 0,5 maka variabel layak dan dapat dianalisa lebih lanjut. Perhitungan selanjutnya adalah dengan melihat nilai MSA. Hasil nilai MSA dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil pada Tabel 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel yang tersisa mempunyai nilai lebih dari 0,5 artinya variabel tersebut dinyatakan valid. Tabel 1: Measure of Sampling Adequacy No Variabel Nilai MSA 1. Variabel 1 0,655 2. Variabel 2 0,614 3. Variabel 3 0,660 4. Variabel 4 0,791 5. Variabel 5 0,550 6. Variabel 7 0,554 7. Variabel 8 0,509 8. Variabel 9 0,574 9. Variabel 10 0,640 Proses Analisis Faktor II (Ekstraksi) Untuk mengetahui jumlah faktor yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 2. Total Variance Explained menerangkan nilai persen dari varians yang mampu diterangkan oleh banyaknya faktor yang terbentuk. Nilai ini berdasarkan hasil nilai eigenvalue. Eigenvalue menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung variansi variabel yang dianalisis.

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 7 1. Jumlah angka eigenvalue untuk variabel-variabel yang valid adalah 2,762 + 1,367 + 1,231 + 0,937 + 0,790 + 0,646 + 0,601 + 0,367 + 0,299 = 9. 2. Susunan eigenvalue selalu diurutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil, dengan kriteria bahwa angka eigenvalue dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Tabel 2: Total Variance Explained Initial Eigenvalues Faktor Total % of Variance % Cumulative 1 2,762 30,688 30,688 2 1,367 15,187 45,875 3 1,231 13,682 59,557 4 0,937 10,410 69,967 5 0,790 8,773 78,740 6 0,646 7,175 85,915 7 0,601 6,680 92,595 8 0,367 4,081 96,677 9 0,299 3,323 100,000 Dari Tabel 2 di atas menyatakan bahwa hanya 3 faktor yang terbentuk, terlihat dari eigenvalues dengan nilai di atas 1, namun pada faktor yang keempat angka eigenvalues sudah di bawah 1, yakni 0,937 sehingga proses factoring seharusnya berhenti pada tiga faktor saja, maka dalam penelitian ini hanya 3 faktor yang terbentuk. Jika Tabel 2 menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka, maka scree plot menunjukkan dengan grafik bahwa pada sumbu X (component number) faktor 4 sudah dibawah angka 1 dari sumbu Y (angka eigenvalue). Hal ini menunjukkan bahwa 3 faktor adalah paling tepat untuk meringkas ke-9 variabel tersebut.

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 8 Gambar 1: Sree Plot Suatu Scree Plot adalah plot dari eigenvalue melawan banyaknya faktor yang bertujuan untuk melakukan ekstraksi agar diperoleh jumlah faktor. Scree plot berupa suatu kurva yang diperoleh dengan memplot eigenvalue sebagai sumbu vertikal dan banyaknya faktor sebagai sumbu horizontal. Bentuk kurva atau plotnya dipergunakan untuk menentukan banyaknya faktor. Pada Gambar 1 terlihat bahwa dari satu ke dua faktor (dari sumbu Component 1 ke 2), arah garis cukup menurun tajam. Kemudian dari 2 ke 3 garis juga menurun. Pada faktor 4 sudah dibawah angka 1 dari sumbu eigenvalue. Hal ini menunjukkan bahwa ada 3 faktor yang mempengaruhi pernikahan usia muda, yang dapat diekstraksi berdasarkan scree plot. Proses Analisis Faktor III (Rotasi) Hasil ekstraksi faktor awal memberikan informasi bahwa terdapat 3 faktor yang dapat diolah dengan variansi kumulatif sebesar 59,557%. Korelasi antara variabel-variabel dan faktor (factor loading) hasil ekstraksi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 9 Tabel 3: Factor Loading Faktor Variabel Penelitian 1 2 3 X 1 0,510 0,581-0,147 X 2 0,618 0,433 0,187 X 3 0,629 0,031 0,348 X 4 0,450 0,471 0,217 X 5 0,399-0,544 0,449 X 7 0,574-0,339-0,476 X 8 0,541-0,122-0,702 X 9 0,533-0,042-0,119 X 10 0,677-0,437 0,266 Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat dengan lebih dari satu faktor, sehingga sulit untuk menginterpretasikan faktorfaktor tersebut. Dalam hal ini, factor loading perlu dirotasi agar masingmasing variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor. Berikut ini adalah factor loading setelah dirotasi (rotated factor loading). Tabel 4: Rotated Factor Loading Faktor Variabel Penelitian 1 2 3 X 1 0,724 0,257-0,167 X 2 0,751 0,095 0,177 X 3 0,481 0,078 0,522 X 4 0,681-0,033 0,082 X 5-0,066 0,015 0,808 X 7 0,003 0,786 0,232 X 8 0,099 0,887-0,050 X 9 0,276 0,408 0,240 X 10 0,150 0,290 0,783 Factor loading hasil rotasi menunjukkan bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor tertentu, misalnya korelasi antara variabel X 1 dan faktor 1 sebesar 0,724 (korelasi kuat), sedangkan korelasi dengan faktor

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 10 2 dan 3 masing-masing sebesar 0,257 dan -0,167 (korelasi lemah). Proses Analisis Faktor IV (Interpretasi faktor) Terdapat 3 faktor yang terbentuk dari hasil rotasi. Faktor pertama diberi nama faktor ekonomi dan biologis, faktor kedua diberi nama faktor pergaulan, dan faktor ketiga diberi nama faktor tradisi. Berikut adalah pengelompokkan dari ketiga faktor tersebut: Tabel 5: Pengelompokkan ketiga faktor Faktor Variabel pendukung X 1 1 X 2 X 4 X 7 2 X 8 X 9 X 3 3 X 5 X 10 5. KESIMPULAN Dari hasil analisis dan pengolahan data terhadap 60 responden dan 11 variabel pertanyaan, peneliti mengambil kesimpulan: terdapat 3 faktor hasil ekstraksi yang berpengaruh terhadap keputusan remaja menikah di usia muda. Hal ini digambarkan dari variansi kumulatif sebesar 59,557 %. Ketiga faktor tersebut adalah faktor ekonomi dan biologis 30,688%, faktor pergaulan 15,187% dan faktor fradisi 13,682%. Faktor ekonomi dan biologis merupakan faktor dominan yang menjadi pengaruh terkuat dalam pengambilan keputusan remaja untuk menikah di usia muda.

Aswin Bahar et al. Identifikasi Faktor Pendorong Pernikahan Dini 11 Daftar Pustaka [1] BKKBN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Jakarta. (2005) [2] Depag RI. Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan peraturan nomor 9 tahun 1975 serta kompilasi hukum islam di Indonesia. Depag: Jakarta. (2004) [3] http://www.skripsikuliah.co.cc/.../perkawinan-usia-muda-faktorfaktor.html. Diakses 12 April 2013. [4] Jollife, I. Principal Component Analysis (2nd Ed.). New York: Springer. (2002). [5] Johnson, R. A and D. W. Wichern. Applied Multivariate Statistical Analysis. Prentice-Hall, Inc. New Jersey. (1982). [6] Dillon, R. W. Dan Goldstein, M. Multivariate Analysis and Aplications. John Wiley & Sons, Inc. New York. (1984) ASWIN BAHAR: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia Email: aswinbahar7@gmail.com GIM TARIGAN: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia Email: gim1@usu.ac.id PENGARAPEN: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia Email: pengarapen@usu.ac.id