III. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan yang terjadi di industri makanan khususnya makanan ringan (snack) memang cukup ketat. Banyak perusahaan yang menawarkan produk makanan ringan dengan berbagai jenis dan rasa. Salah satu dari jenis makanan ringan adalah dari jenis kacang-kacangan seperti kacang mete. Dahulu kacang mete hanya digunakan sebagai campuran dari makanan misalnya untuk pembuatan kue, tetapi kini kacang mete banyak juga dikonsumsi sebagai makanan ringan (snack) atau makanan selingan. Banyak dari industri kacang mete yang menawarkan jenis dan rasa yang berbeda untuk dapat bersaing dan memenuhi selera konsumen. Pemasar dari industri kacang mete harus mengetahui secara mendalam mengenai perilaku konsumen yang akan menjadi sasarannya. Termasuk di dalamnya adalah karakteristik konsumen, pengambilan keputusan pembelian dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen. Pengembangan strategi pemasaran untuk meraih pasar sebelumnya harus mengetahui perilaku konsumen yang akan menjadi sasarannya. Dalam menganalisis perilaku konsumen, teori yang menjadi rujukan adalah teori perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Engel dan Miniard 1994). Proses pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, pengaruh pribadi dan proses psikologis. Proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses keputusan pembelian kemudian dianalisis dengan analisis faktor. Analisis ini digunakan untuk mengelompokkan beberapa faktor dalam satu komponen utama yang memiliki keterkaitan. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi terhadap pembelian konsumen dengan melihat nilai communality terbesar. Selain itu, tahapan proses keputusan pembelian konsumen dalam memilih kacang mete sebagai snack (cemilan) dapat dianalisis secara deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen dan tahapan keputusan pembelian, terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Langkah berikutnya adalah melakukan penilaian terhadap atribut dan produk kacang mete yang diteliti dalam analisis Biplot untuk mengetahui positioning produk. Tujuan dari analisis Biplot adalah untuk mengetahui posisi produk di benak konsumen bila dibandingkan produk sejenis. Metode Biplot dapat menunjukkan sikap konsumen mengenai atribut yang ideal dari suatu produk. Pemposisian kacang mete olahan dengan berbagai rasa dilakukan dengan berbagai atribut, yaitu variasi rasa, kerenyahan, kualitas, merek, kemudahan memperoleh dan promosi. Setelah mengetahui positioning produk kacang mete dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen maka diharapkan dapat menjadi salah satu dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran kacang mete. Kerangka pemikiran selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 5. 14

2 Persaingan dalam Industri Kacang Mete Terus Meningkat Peningkatan Daya Saing Kacang mete dengan Fokus pada Konsumen Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Identifikasi Atribut Produk Analisis Faktor Analisis Deskriptif Analisis Biplot Faktor Dominan dalam Keputusan Pembelian Kacang Mete Analisis Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Positioning Produk Strategi Pemasaran Kacang Mete Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional 3.2 Pendekatan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengidentifikasi positioning dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Peneliti berusaha memperoleh penilaian dari konsumen produk kacang mete sebagai cemilan (snack). Penilaian dari konsumen tersebut dimaksudkan untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap atribut positioning produk sehingga dapat dipilh alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan. 3.3 Sumber Data Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari konsumen melalui kuesioner yang disebarkan di daerah DKI Jakarta di lima wilayah kotamadya yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Pemilihan wilayah ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa DKI Jakarta mempunyai ukuran pasar kacang mete yang cukup tinggi. Kegiatan pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-April Jumlah sampel yang diambil sebanyak 176 dan yang diolah hanya 160 sampel yang didapat dari 15

3 perhitungan Rumus Slovin dengan jumlah populasi penduduk DKI Jakarta adalah pada tahun 2010 (Badan Pusat Statistik 2010). Kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup. Selain itu, dilakukan wawancara langsung terhadap perusahaan. Data sekunder diperoleh dari laporan perusahaan PT. Sentra Family Food, Badan Pusat Statistik, internet, dan literatur yang mengarah pada penelitian. 3.4 Tata Laksana Pembuatan Kuesioner Pertanyaan dalam kuesioner ini merupakan pertanyaan tertutup dimana responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang menyertakan semua jawaban yang mungkin responden pilih diantara jawaban-jawaban yang ada. Pertanyaan pertama dari kuesioner ini dimulai dengan screening dimana responden yang pernah mengkonsumsi kacang mete dan yang tidak akan di saring (Lampiran 2). Jika responden pernah mengkonsumsi kacang mete maka responden dapat melanjutkan ke pertanyaan yang berhubungan dengan karakteristik responden tetapi jika responden menjawab tidak maka responden hanya cukup menjawab pertanyaan nomor dua mengenai alasan tidak mengkonsumsi kacang mete dan tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Selanjutnya responden yang pernah mengkonsumsi kacang mete dapat menjawab pertanyaan bagian I yang merupakan pertanyaan mengenai karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan dan pendapatan setiap bulan. Selanjutnya responden dapat menjawab pertanyaan bagian II yang berkaitan dengan tahap-tahap proses keputusan pembelian kacang mete sebagai cemilan (snack) oleh konsumen, dimana pertanyaan nomor 8-16 merupakan pertanyaan umum mengenai kacang mete sedangkan pertanyaan nomor 17 merupakan pertanyaan mengenai beberapa merek yang diketahui oleh konsumen, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana konsumen mengetahui merek kacang mete apa yang paling sering dibeli. Pertanyaan nomor 18 merupakan pertanyaan mengenai pengenalan responden dengan merek kacang mete Caspy yang merupakan merek kacang mete perusahaan PT. Sentra Family Food. Jika responden tidak mengenal kacang mete merek Caspy maka responden tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan bagian II lainnya tetapi jika responden mengetahui merek kacang mete Caspy maka responden dapat menjawab pertanyaan berikutnya yang berkaitan dengan informasi dari mana responden mengetahui kacang mete merek Caspy. Pertanyaan nomor 20 berkaitan dengan responden yang pernah mengkonsumsi kacang mete, pertanyaan ini dimaksudkan karena ada responden yang mengenal merek kacang mete Caspy tetapi tidak pernah mengkonsumsi kacang mete tersebut. Bagi responden yang tidak pernah mengkonsumsi kacang mete merek Caspy maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah responden mau mencoba kacang mete merek Caspy, jika tidak maka dapat disertai alasan dan tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan bagian II lainnya. Tetapi jika responden pernah mengkonsumsi kacang mete merek Caspy maka dapat melanjutkan ke pertanyaan nomor 22 mengenai kepuasaan setelah mengkonsumsi kacang mete merek Caspy dan pertanyaan nomor 23 mengenai keinginan untuk membeli lagi kacang mete merek Caspy serta pertanyaan nomor 24 yang berkaitan dengan kenaikkan harga pada kacang mete merek Caspy. 16

4 Pertanyaan bagian III mengenai tingkat kepentingan dan perbandingan dengan pesaing. Beberapa merek yang menjadi pesaing dari kacang mete merek Caspy akan dibandingkan dengan merek-merek lainnya dengan beberapa atribut. Responden yang tidak pernah mengkonsumsi kacang mete merek Caspy atau tidak pernah mengkonsumsi merek lainnya dapat menjawab pertanyaan bagian III dengan mengetahui pengalaman dari orang-orang terdekat atau sekedar mengetahui dari beberapa sumber. Pertanyaan bagian IV merupakan pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian, dimana faktor-faktor tersebut terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis Pengujian Kuesioner Pada penyusunan kuesioner, kuesioner tersebut diuji terlebih dahulu melalui pre test, yaitu uji validitas dan reliabilitas. Cara ini akan dapat diketahui apakah pertanyaan tertentu perlu dihilangkan atau ditambahkan, apakah responden dapat mengerti arti pertanyaan tersebut, apakah urutan pertanyaan perlu diubah, apakah pertanyaan dapat diperhalus dengan mengubah bahasa dan berapa lama waktu yang diperlukan dalam wawancara. 1. Uji Validitas Validitas merupakan kesesuaian konsep pengukuran tersebut dengan fakta di lapangan. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi otomatis dapat diandalkan (reliable). Rumus untuk mencari nilai validitas pada persamaan (1). (1) Keterangan : N = jumlah Responden X = skor Masing-masing Pertanyaan Y = skor Total Bila r hitung lebih besar dari r tabel, maka pertanyaan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pertanyaan tersebut dan layak digunakan. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas memberikan kesesuaian antara hasil-hasil pengukuran atau konsistensi pengukuran. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif sama pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik, dengan rumus pada persamaan (2) dan (3) : jika: (3) 17

5 (4) Keterangan : r = koefisien Realibilitas yang Dicari k = jumlah butir pertanyaan δ 2 = ragam Skor Tes δi 2 = ragam Skor Tes xi = jumlah Skor Jawaban Subyek untuk Butir Pertanyaan ke-n N = jumlah Responden Metode Pengambilan Sampel Menurut Tjiptono dan Santoso (2001) terdapat dua macam metode pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel probabilitas dan non-probabilitas. Dalam pengambilan sampel probabilitas, setiap unsur populasi memiliki kesempatan yang diketahui untuk terpilih menjadi sampel. Beberapa contoh pengambilan sampel probabilitas adalah pengambilan sampel acak sederhana, sampel bertingkat, sampel berkelompok, sampel sistematis dan sampel bertahap. Pada metode pengambilan sampel non-probabilitas, peluang setiap elemen dalam populasi untuk dapat terpilih sebagai sampel tidak dapat diketahui dengan pasti. Setiap unsur dalam populasi terpilih sama sekali tidak memiliki kesempatan yang diketahui. Beberapa contoh pengambilan sampel non-probabilitas adalah pengambilan sampel kemudahan, pertimbangan, kuota dan snowball sampling. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan metode non-probabilitas. Hal ini dikarenakan peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi. Populasi yang diteliti adalah konsumen kacang mete di daerah Jakarta dimana peneliti tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah konsumennya dan juga karakteristik konsumen. Teknik pengambilan sampel dengan metode non-probabilitas menggunakan dua metode pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis. Metode yang pertama adalah metode purposive sampling untuk memilih tempat yang akan dijadikan pengambilan sampel. Tempat yang dijadikan pengambilan sampel adalah beberapa pusat perbelanjaan yang tersebar di daerah Jakarta. Pusat perbelanjaan yang dipilih adalah pusat perbelanjaan yang tingkat keramaiannya tinggi dan merupakan pusat perbelanjaan yang cukup besar di kota Jakarta dengan sebagian besar pengunjung berasal dari kelas menengah ke atas. Lokasi dari beberapa pusat perbelanjaan ini mewakili setiap kotamadya yang ada di Jakarta. Selain di pusat perbelanjaan, tempat yang akan di jadikan pengambilan sampel adalah beberapa universitas dan tempat hiburan. Metode yang kedua adalah convenience sampling atau disebut juga accidental sampling (sampel kebetulan) untuk memilih responden dari tempat terpilih tersebut. Metode pengambilan sampel kemudahan (convenience sampling) adalah berdasarkan kemudahan bagi peneliti. Responden yang mempunyai kesempatan terpilih hanya mereka yang kebetulan berada di tempat wawancara. Pengambilan sampel kemudahan diterapkan secara luas dalam praktek riset pemasaran karena fleksibilitas dan kemudahannya. Operasional 18

6 pengambilan sampel dilakukan atas dasar pendekatan langsung ke responden dengan dipandu penulis. Dalam hal ini, penulis akan mewawancarai responden sehingga dapat diperoleh informasi lebih dalam. Ukuran sampel yang diambil harus dihitung terlebih dahulu agar sampel yang diambil dapat mewakili populasi salah satu rumus yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel minimal jika diketahui ukuran populasi adalah rumus Slovin (Umar 2003), dengan rumus sebagai berikut: (5) Keterangan: N = jumlah populasi n = jumlah sampel e = kesalahan pengambilan sampel ditetapkan sebesar 10% Pada umumnya persentase kesalahan yang bisa ditolerir pada penelitian sosial sebesar 5% - 20% karena pada hasil penelitian sosial sulit dipastikan keakuratan data seperti pada penelitian ilmu pasti. Pada penelitian ini digunakan toleransi kesalahan sebesar 10%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa jumlah minimal sampel yang diambil dari keseluruhan jumlah populasi yaitu sebanyak 100 sampel Penyebaran Kuesioner Kuesioner disebarkan di tempat-tempat umum di DKI Jakarta seperti pusat perbelanjaan, kampus dan tempat hiburan yang banyak dikunjungi masyarakat. Responden dipilih secara kebetulan dari orang-orang yang sedang ada di pusat perbelanjaan, universitas dan tempat hiburan yang banyak dikunjungi masyarakat. Responden yang mengisi kuesioner adalah responden yang pernah mengkonsumsi kacang mete. Jumlah sampel sebanyak 160 responden yang didapat dari perhitungan Rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10 persen. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan jumlah minimal sampel sebanyak 100 orang, Untuk penelitian sosial dengan analisis data statistik non parametrik, tidak terdapat ketentuan khusus mengenai jumlah sampel penelitian, sehingga jumlah sampel yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan, dengan pertimbangan biaya, tenaga dan waktu namun tetap harus mewakili populasi dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencegah adanya kuesioner yang tidak valid maka kuesioner yang disebarkan sebanyak 176 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 160 kuesioner. Sebelum kuesioner ini digunakan dalam proses pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap kuesioner tersebut. Pengujian terhadap pertanyaanpertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian perlu dilakukan, yaitu dengan menguji validitas dan reliabilitas. Hal ini dilakukan agar kuesioner yang digunakan memang akurat dan layak untuk disebar kepada responden. Kuesioner yang digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas berbeda dengan kuesioner saat pengumpulan data, pertanyaan pada kuesioner untuk 19

7 validitas lebih sedikit dan hanya melihat bagian-bagian yang dianggap penting untuk menunjang kuesioner penelitian selanjutnya. Untuk melakukan pengujian validitas dan reliabilitas dibutuhkan sampel minimal 30 responden. Sampel yang digunakan oleh penelitian dalam uji validitas dan reliabilitas ini adalah konsumen yang pernah mengkonsumsi kacang mete yaitu sebanyak 30 orang responden. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka akan diketahui validitas dan reliabilitas dari butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut. Jika semua pertanyaan bersifat valid dan reliabel maka kuesioner dapat digunakan untuk melakukan penelitian tahap selanjutnya. Akan tetapi, jika terdapat pertanyaan yang tidak valid maka pertanyaan tersebut harus dibuang atau diganti dan kemudian dilakukan lagi uji validitas dan reliabilitas sampai semua pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut bersifat valid. Wilayah penyebaran hanya dibatasi di lima kotamadya di DKI Jakarta karena Jakarta merupakan salah satu pasar sasaran dari kacang mete merek Caspy. Responden dari daerah Jakarta Pusat dipilih dari pusat perbelanjaan Atrium Senen, Mall Tanah Abang dan ITC Roxy Mas dengan jumlah responden sebanyak 17 orang. Responden dari daerah Jakarta Utara dipilih dari pusat perbelanjaan ITC Mangga dua, WTC mangga dua dan tempat wisata Kota Tua dengan jumlah responden sebanyak 26 orang. Responden dari daerah Jakarta Barat dipilih dari pusat perbelanjaan Mall Puri Indah, Glodok Plaza dan Universitas Mercu Buana dengan jumlah responden sebanyak 31 orang. Responden dari daerah Jakarta Selatan dipilih dari pusat perbelanjaan Blok M Plaza, Pondok Indah Mall, Poinsquare, Universitas Islam Negeri Jakarta dan Universitas Budi Luhur dengan jumlah responden sebanyak 36 orang. Responden dari daerah Jakarta Timur dipilih dari pusat perbelanjaan Pusat Grosir Cililitan, Mall Kalibata dan Cibubur Square dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. 20

8 Mulai Penentuan Tujuan Penelitian Studi Pustaka Penentuan Sampel dan Objek Penelitian Pembuatan Kuesioner Pengujian Kuesioner (Uji Validitas dan Reliabilitas) Ya Penyebaran Kuesioner Pengumpulan Data Pengolahan Data SPSS 16.0 for Windows Penyusunan positioning dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Penyusunan Skripsi Mulai Gambar 6. Diagram alir pelaksanaan penelitian 3.5 Metode Analisis Data Terdapat tiga alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik dan tahapan keputusan pembelian konsumen, analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa faktor dalam satu komponen utama yang memiliki keterkaitan, analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi terhadap pembelian konsumen dengan melihat nilai communality terbesar dan analisis Biplot digunakan untuk mengetahui posisi produk kacang mete dibanding dengan produk kacang mete merek lainnya. 21

9 3.5.1 Analisis Deskriptif Menurut Santoso dan Tjiptono (2001) analisis deskriptif merupakan sekumpulan data secara visual yang dapat dilakukan dalam dua bagian yaitu : 1. Deskripsi dalam bentuk tulisan atau teks. Tulisan terdiri atas bagian-bagian penting yang menggambarkan isi data secara keseluruhan. 2. Deskripsi dalam bentuk gambar atau grafik. Grafik sebuah data biasanya disajikan untuk melengkapi deskripsi berupa teks agar data tampak lebih dan komunikatif dengan para penggunanya. Hasil analisis data berupa informasi yang lebih sederhana ini perlu ditafsirkan guna memperoleh makna dan implikasi yang lebih luas. Langkah awal analisis terhadap data adalah eksplorasi terhadap data tersebut. Salah satu prosedur dasar dalam metode statistika dalam pengolahan data adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik umum konsumen seperti umur, jenis kelamin, status pekerjaan, status pernikahan serta pendapatan dan juga untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian konsumen kacang mete dalam bentuk tabulasi sederhana dengan mengelompokkan responden berdasarkan jawaban yang sama dan kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Analisis deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang karakteristik dari keadaan serta mencoba untuk mencari uraian menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Analisis deskriptif dapat dirumuskan pada persamaan (6) : (6) Dimana : P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu Jumlah responden yang memilih kategori tertentu Total jawaban Analisis Biplot Analisis Biplot merupakan suatu alat analisis yang menyajikan posisi relatif dan objek pengamatan, dalam hal ini adalah pesaing-pesaing dari produk kacang mete dengan p sebagai peubah, dan atribut yang diteliti secara simultan dalam dua dimensi. Analisis Biplot yang digunakan pada data yang minimal memiliki skala pengukuran interval. Pengolahan data dengan menggunakan program Makro SAS. Input untuk data Biplot adalah matrik rataan yaitu matriks yang berisi rataan dari setiap peubah pada setiap objek atau matrik data dari n objek dan p peubah itu sendiri. Struktur data yang dapat dianalisis dengan metode Biplot diperlihatkan oleh Tabel 1. 22

10 Tabel 1. Struktur Data yang dapat dianalisis dengan Metode Biplot Produk Kacang Mete Merek ke N Peubah ke M y 11 y 12 y 13 y 21 y 22 y 23 y 31 y 32 y 33 y n1 y n2 y n3 y 1m y 2m y 3m y nm Keterangan : N = Jumlah pesaing produk kacang mete olahan berbagai rasa m = Jumlah peubah pengamatan y nm = Skala penilaian responden pada merek ke-i terhadap peubah ke-j Output Biplot berupa nilai singular dan keragamannya, rasio skala garis pada Biplot, koordinat Biplot serta Biplot itu sendiri. Dua nilai singular pertama menunjukkan keragaman yang diterangkan oleh komponen 1 (sumbu utama) dan komponen 2 (sumbu 2) pada Biplot. Besarnya keragaman yang dapat diterangkan oleh kedua sumbu utama tersebut dilihat dari presentase dan keragamannya. Analisis Biplot bertujuan untuk mengetahui hubungan antar atribut, kemiripan relatif antar pesaing kacang mete, posisi relatif antar produk kacang mete olahan dengan atribut produk dan nilai atribut pada suatu produk kacang mete olahan. Adapun produk yang diteliti adalah merek pesaing dari kacang mete, sedangkan peubah yang diamati adalah rasa, kerenyahan, kualitas produk, harga, merek, kemudahan memperoleh, promosi menarik, potongan harga dan bonus yang diberikan. Interpretasi dari analisis Biplot adalah sebagai berikut : 1. Panjang vektor peubah sebanding dengan keragaman peubah tersebut. Semakin panjang vektor suatu peubah maka keragaman peubah tersebut semakin tinggi. 2. Nilai kosinus sudut antara dua vektor peubah menggambarkan korelasi kedua peubah. Semakin sempit sudut yang dibuat antara dua peubah maka semakin positif tinggi korelasinya. Jika sudut yang dibuat tegak lurus maka korelasi keduanya rendah, sedangkan jika sudutnya tumpul (berlawanan arah) maka korelasinya negatif. 3. Posisi objek yang searah dengan suatu vektor peubah diinterprestasikan sebagai besarnya nilai peubah untuk objek yang searah dengannya. Semakin dekat letak objek dengan arah yang ditunjuk oleh suatu peubah maka semakin tinggi nilai peubah tersebut untuk objek itu, sedangkan jika arahnya berlawanan maka nilainya rendah. 4. Kedekatan letak atau posisi dua buah objek diinterpretasikan sebagai kemiripan sifat yang ditunjukkan oleh nilai-nilai peubahnya yang semakin mirip Analisis Faktor Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap kacang mete adalah analisis faktor. Data yang digunakan adalah data dari pengisian kuesioner konsumen kacang mete. Analisis faktor 23

11 merupakan salah satu teknik dalam analisis multivariate yaitu analisis yang digunakan untuk menelaah variabel-variabel dalam jumlah besar. Analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit yang dinamakan sebagai analisis faktor (Santoso dan Tjiptono, 2001). Jadi pada hasil penelitian ini terdapat 12 variabel yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen setelah dilakukan analisis faktor terdapat satu variabel yang paling mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen. Menurut (Santoso dan Tjiptono 2001) secara garis besar tahapan pada analisis faktor yaitu : 1. Memilih variabel yang layak dimasukkan dalam analisis faktor, karena analisis faktor mengelompokkan sejumlah variabel maka seharusnya ada korelasi yang cukup kuat diantara variabel sehingga akan terjadi pengelompokkan. Jika sebuah variabel atau lebih berkorelasi lemah dengan variabel lainnya maka variabel tersebut akan dikeluarkan dari analisis faktor. Menguji variabel-variabel yang akan ditentukan, dengan menggunakan metode Barlett test of sphericity. Untuk menguji kesesuaian pemakaian analisis faktor, digunakan metode Kaiser-Meyer-Olkin (KMO). KMO merupakan indeks pembanding besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Tingkat kesesuaian harga KMO dijelaskan pada Tabel 2. Untuk menentukan apakah proses pengambilan sampel sudah memadai atau tidak digunakan pengukuran Measure of Sampling Adequacy (MSA). Syarat minimum untuk besarnya nilai MSA adalah sebesar 0.5. Tabel 2. Tingkat Kesesuaian Penggunaan Analisis Faktor Dengan Harga KMO Harga KMO Tingkat kesesuaian penggunaan analisis faktor 0.9 Sangat memuaskan 0.8 Memuaskan 0.7 Harga menengah 0.6 Cukup 0.5 Kurang memuaskan < 0.5 Tidak Diterima 2. Setelah sejumlah variabel terpilih maka dilakukan ekstraksi variabel tersebut sehingga menjadi satu atau beberapa faktor. Pada penelitian kali ini menggunakan analisis komponen utama (Principle Component Analysis) yang merupakan merupakan teknik reduksi data yang bertujuan untuk membentuk suatu kombinasi linear dari variabel awal dengan memperhitungkan sebanyak mungkin jumlah variasi variabel awal yang mungkin. 3. Untuk dapat membedakan faktor secara nyata dengan faktor lain dapat dilakukan proses rotasi. 4. Setelah faktor benar-benar sudah terbentuk maka proses dilanjutkan dengan menamakan faktor yang ada. Terdapat dua hasil utama dari analisis faktor ini. Pertama, nilai communality semakin tinggi nilai communality, maka variabel tersebut semakin mempengaruhi konsumen. Batasan penilaian faktor yang berpengaruh mempunyai skala antara 70-80% 24

12 yang berarti dalam nilai communality faktor yang berada dalam skala tersebut adalah faktor-faktor yang berpengaruh nyata. Hasil kedua adalah ekstraksi variabel ke dalam komponen utama. Untuk menentukan jumlah komponen utama maka dipilih komponen utama dengan nilai eigenvalue di atas 1,00. Nilai ini menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung keragaman seluruh variabel ke dalam komponen utama berdasarkan pada nilai loading terbesar dari variabel tersebut. Prinsip kerja analisis faktor adalah dari n variabel yang diamati dimana beberapa variabel mempunyai korelasi maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut memiliki p faktor umum (common factor) yang mendasari korelasi antar variabel dan juga m faktor unik (unique factor) yang membedakan tiap variabel. Faktor umum dilambangkan dengan F1, F2, F3, F4,...,Fm dan faktor unik U1, U2, U3, U4,...,Um. Model matematis dasar analisis faktor yang digunakan untuk setiap variabel independen X1 adalah: (7) Dimana : Xi = variabel independen ke-i Fj = faktor kesamaan ke-j Ui = faktor unik ke-i Aij = koefisien faktor kesamaan Bi = koefisien faktor unik 3.6 Penelitian Terdahulu Putrani (2001) melakukan penelitian berjudul Positioning Produk Ayam Goreng dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Memilih Restoran Fried Chicken (Kasus : California Fried Chicken, Bogor Trade Mall). Alat analisis yang digunakan adalah analisis citra yang memeriksa pengetahuan konsumen mengenai sifat, analisis biplot untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap suatu produk berkaitan dengan produk pesaing, serta analisis perilaku pembelian untuk mengetahui persepsi konsumen dalam pengambilan keputusan pemilihan restoran Fried Chicken. Pramudiyanto (2005) melakukan penelitian mengenai kajian perilaku konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian teh bubuk kemasan dan implikasinya terhadap bauran pemasaran (studi kasus di kotamadya Bogor) perencananaan strategi yang dilakukan membandingkan atribut-atribut untuk setiap merek teh bubuk kemasan untuk menentukan kajian perilaku konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. 25

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Analisis positioning kacang mete di benak konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dimulai dengan melakukan uji

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

3.1 Kerangka Pemikiran

3.1 Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Kecap banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia saat memasak karena kecap termasuk bumbu pelengkap (condiment) yang memberikan rasa, warna, dan aroma yang khas serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian ini, langkah awalnya adalah mengetahui visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai oleh BReAD Unit. BReAD

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota Bogor. Tiap perusahaan akan mengunggulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah satu keanekaragaman yang tumbuh di masyarakat adalah keanekaragaman hasil karya seni. Batik merupakan salah satu produk hasil karya seni sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey, sedangkan jenis

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey, sedangkan jenis III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu dilakukan di Kotamadya Bogor. Hal ini disebabkan Kota Bogor adalah salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan

Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 57 Lampiran 1. Kuesioner Pendahuluan Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data penelitian dengan judul ANALISIS POSITIONING KACANG METE DI BENAK KONSUMEN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini ditunjukkan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal dalam perusahaan, serta untuk memperbaiki strategi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia

Lebih terperinci

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk 33 III. METODOLOGI A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Toserba xxx dengan meneliti posisi produk dan preferensi konsumen kacang garing Garuda. Terdapat berbagai macam merek

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalahmasalah yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian yaitu Wellborn. Penelitian ini dilakukan di Oraqle sebagai distributor

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori - teori tertentu dengan cara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Dalam memahami pelajaran di sekolah siswa mungkin saja mengalami kesulitan dalam memahaminya. Hal ini dapat dikarenakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Restoran Bebek H. Slamet, yang berlokasi di Jalan Pemuda No. 1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini disengaja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang terdiri dari penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009: 206) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena masyarakat di kelurahan tersebut telah banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory research). Penelitian eksplanatory bermaksud menjelaskan hubungan kausal antara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan melakukan aktivitas karena adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada masa sekarang terjadi persaingan yang sangat ketat pada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah usaha batik yang ada di Kabupaten Sleman. Sedangkan subyek yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN 28 III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang terletak di Jl. Gajayana No. 50 Malang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory atau penelitian tingkat penjelasan. Berdasarkan jenis penelitian explanatory

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Persaingan dunia usaha semakin ketat dewasa ini, hal itu disebabkan semakin banyaknya pelaku usaha baru yang bermunculan dengan berbagai macam inovasi. Hal itu tentunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Peubah Ganda Analisis peubah ganda merupakan metode statistika yang menganalisis secara bersama-sama variabel yang cukup banyak yang diamati pada setiap individu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza Bandar Lampung. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode 46 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode survei adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap suatu

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dantempat Penelitian Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu Karimata adalah salah satu restoran yang berlokasi di pusat kota Sentul Bogor Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2

Lebih terperinci

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mengungkapkan hasil penelitian secara

Lebih terperinci

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Beras Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian kausal karena bertujuan untuk mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 507 516. PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Juliarti Hardika,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian deskriptif Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Larissa Aesthetic Center Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Larissa Aesthetic Center Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah Larissa Aesthetic Center Semarang. 3.2 Populasi dan Sampling Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Giant Ekspres Jl. Zaenal Abidin No.4 Kel. Labuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Giant Ekspres Jl. Zaenal Abidin No.4 Kel. Labuhan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Giant Ekspres Jl. Zaenal Abidin No.4 Kel. Labuhan Ratu Kec. Kedaton, Bandarlampung. Adapun penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik semakin meningkat, bentuk respon tuntutan tersebut adalah munculnya aspirasi masyarakat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas dan instrumen data digunakan untuk mengetahui bagaimana data yang dipakai, apakah telah memenuhi kriteria validitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis faktor merupakan salah satu tehnik analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap suatu produk baik berupa barang maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli Shampo Dove di Bandar Lampung. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara Jurnal Matematika Vol. 4 No. 1, Juni 2014. ISSN: 1693-1394 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara Made Susilawati Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kausalitas. Menurut Umar (2005,p105) berguna untuk menganalisis hubungan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang brtujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian memberikan prosedur untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metodologi digunakan

Lebih terperinci