SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER

dokumen-dokumen yang mirip
Sudut VS Waktu Sampling (a=0.95)

BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY

SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER. oleh Dede Irawan NIM :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

3. Perancangan Alat Perancangan alat yaitu mendesain konsep yang sudah dibuat, meliputi perancangan mekanis robot, elektronis robot dan pemrograman

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dongkrak Elektrik Dikontrol Melalui Smartphone Android

PERANCANGAN STABILISASI SUDUT ORIENTASI PITCH PADA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) DENGAN METODE KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL

IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO

Skema Kendali Ball-Balancing Robot Secara Nirkabel

DAFTAR ISI. SKRIPSI... ii

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Dhanny Tandil Ivander Sharon Manuel Siahaan Yansen Wilyanto

Skema Kendali Ball-Balancing Robot Secara Nirkabel

SISTEM TELEMETRI DATA PADA MOBIL RC (RADIO CONTROLLED)

Balancing Robot Menggunakan Metode Kendali Proporsional Integral Derivatif

PENGUJIAN KEHANDALAN SIRIP ROKET RUDDER DAN AILERON DENGAN BEBAN MENGGUNAKAN KONTROL PID

Makalah Seminar Tugas Akhir BALANCING ROBOT BERODA DUA MENGGUNAKAN METODE KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK AUTONOMOUS MOVING FORWARD MANUEVER PADA QUADCOPTER

BAB I PENDAHULUAN. Robot dapat didefenisikan sebagai mesin yang terlihat seperti manusia dan

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN SELF-BALANCING ROBOT MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK TUNING PARAMETER KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF

Perancangan Indikator Belok dan Perlambatan pada Helm Sepeda Berbasis Android Smartphone

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENDALI RUDDER ROKET MENGGUNAKAN KONTROL PID (PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE)

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut

Siswo Dwi Utomo. Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Djoko Purwanto M.Eng Dr. Tri Arief Sardjono ST. MT

metode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar

BAB I PENDAHULUAN. mampu membantu manusia menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, robot otomatis juga dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam

Kata kunci: Algoritma identifikasi ruang, robot berkaki enam, sensor jarak, sensor fotodioda, kompas elektronik

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Pengembangan Algoritma untuk Penyempurnaan Gerakan dan Kestabilan Robot Humanoid berbasis Kondo KHR 3HV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Aplikasi Pemrograman Diagram Alir untuk Trainer Pembelajaran Robotika Berbasis Android

Pengontrolan Kecepatan Mobile Robot Line Follower Dengan Sistem Kendali PID

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI PID PADA SUBSISTEM AKTUATOR ROBOT MOBIL TIPE SINKRON

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL PID UNTUK KESEIMBANGAN SEPEDA. Design and Implementation of PID Control for Bicycle s Stability

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

Rancang Bangun Troller dengan Menggunakan Sistem Remote Kontrol RF YS-1020

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MESIN KACANG ATOM BERBASIS MIKROKONTROLER

Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pendorong Robot Hovercraft Line Follower Menggunakan Kontroler PID Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

EKO TRI WASISTO Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

Implementasi Headset NeuroSky MindWave Mobile untuk Mengendalikan Robot Beroda secara Nirkabel

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem Kontrol Keseimbangan Statis Robot Humanoid Joko Klana Berbasis Pengontrol PID

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang padat penduduk dan dikenal dengan melimpahnya sumber daya alam.

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

Pemanas Listrik Menggunakan Prinsip Induksi Elektromagnetik

KONSEP DESAIN SISTEM KONTROL PADA PERANCANGAN SEGWAY

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. suatu lingkungan tertentu. Mobile-robot tidak seperti manipulator robot yang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

Pengontrol PID pada Robot Beroda untuk Kontes Robot Cerdas Indonesia

BAB II ROBOT PENYAPU LANTAI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, baik itu pada bumi dan pada manusia secara tidak langsung [2].

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

Balancing Robot Beroda Dua Menggunakan Metoda Kontrol Proporsional, Integral dan Derivatif

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Kendali Jarak Jauh Robot WowWee Robosapien melalui Android via Wifi

Transkripsi:

Sistem Kendali Gerak Segway Berbasis Mikrokontroler Lukas B. Setyawan, Deddy Susilo, Dede Irawan SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER Lukas B. Setyawan 1, Deddy Susilo 2, Dede Irawan 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga 1 lukas.bs@gmail.com, 2 deddy.susilo@ymail.com, 3 dextination01@yahoo.co.id INTISARI Makalah ini menjelaskan sistem kendali pergerakan Segway, yaitu sebuah kendaraan personal yang memiliki bentuk yang unik dengan dua roda di sisi kiri dan kanan, serta memiliki sebuah stang.sistem dibentuk menggunakan mikrokontroler ATmega 8535 sebagai pusat sistem kendali dengan pengolahan kecepatan motor menggunakan metode PID. Sensor pendukung yang digunakan antara lain sensor sudut menggunakan accelerometer, sensor kecepatan sudut menggunakan gyroscope, dan sensor simpangan stang menggunakan potensiometer. Segway ini mampu mengangkut beban maksimum sebesar 70 kg. Kecepatan maksimum sistem sebesar 5,5 km/jam pada jalan datar. Pada kecepatan 2,7 km/jam dengan beban 53 kg Segway dapat bertahan selama 60 menit. Kata kunci: Segway, Sistem kendali gerak segway, Kontrol PID, Mikrokontroler ATmega 8535, Accelerometer, Gyroscope, Potensiometer. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi kendaraan bermotor sekarang ini sangatlah diperlukan demi memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin bervariasi. Salah satunya adalah diciptakannya kendaraan segway, namun kendaraan jenis ini masih jarang ditemukan di Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan suatu penelitian terhadap kendaraan ini agar dapat menghasilkan kendaraan sejenis walaupun menggunakan 125

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 125 134 komponen dan bahan yang berbeda dengan segway impor. Untuk menghasilkan kendaraan tersebut, yang paling diperlukan adalah merancang sistem kendalinya. 2. DASAR SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY 2.1. Cara Kerja Gerak Segway Segway pada dasarnya adalah sebuah robot yang dikenal dengan sebutan balancing robot. Balancing robot bekerja dengan cara memutar kedua rodanya agar tubuhnya tetap tegak. Apabila tubuh robot semakin miring ke depan, maka rodanya juga akan semakin cepat berputar ke depan, sehingga posisi tubuh robot menjadi tegak kembali, begitu juga sebaliknya. Namun ada perbedaan antara balancing robot dan segway, yaitu segway dapat berbelok ke kiri dan ke kanan. Agar dapat berbelok ke kiri atau ke kanan, maka kecepatan rodanya harus dibuat berbeda. Perbedaan kecepatan tersebut ditentukan berdasarkan kemiringan stang. Gambar balancing robot dan segway dapat dilihat pada Gambar 2.1. (a) (b) Gambar 2.1. (a) Balancing Robot (b) Segway 2.2. Komponen Sistem Kendali Gerak Segway Berdasarkan cara kerja gerak segway, maka komponen pembentuk sistem ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian elektrik dan perangkat lunak. Sedangkan untuk pengaplikasiannya, diperlukan suatu bagian pendukung yaitu bagian mekanik. Bagian mekanik ini sendiri terdiri dari rangka, pijakan, stang, roda dan gear. Kemudian bagian elektrik terdiri dari kontroler yang menggunakan mikrokontroler ATmega 8535, sensor sudut menggunakan accelerometer, sensor kecepatan sudut menggunakan gyroscope, sensor simpangan stang menggunakan 126

Sistem Kendali Gerak Segway Berbasis Mikrokontroler Lukas B. Setyawan, Deddy Susilo, Dede Irawan potensiometer, driver motor menggunakan driver motor DC jembatan H, motor menggunakan starter motor, serta catu daya menggunakan aki kering. Sedangkan bagian perangkat lunak terdiri dari pengakses sensor sudut, pengakses sensor kecepatan sudut, pengakses sensor simpangan stang, metode kendali PID, penghasil PWM serta low pass filter. 2.3. Cara Kerja Sistem Kendali Gerak Segway Keseluruhan cara kerja sistem ini diatur oleh perangkat lunak yang ditanamkan pada kontroler. Sehingga kontroler di sini berfungsi sebagai pusat sistem kendali. Secara garis besar cara kerja sistem ini dimulai dari mengambil nilai sudut dari sensor sudut, kemudian mengambil nilai kecepatan sudut dari sensor kecepatan sudut. Nilai sudut yang telah didapatkan digunakan untuk mencari selisih sudut terhadap sudut acuan. Semakin besar selisih maka semakin besar pula keluaran. Sedangkan nilai kecepatan sudut digunakan sebagai kompensasi keluaran. Nilai-nilai tersebut diolah menggunakan metode PID, dengan persamaan sbb: PID=Kp.e[n] + Ki.{e[n]+e[n-1]+..+e[n-k]}.Δt + Kd.{e[n]-e[n]}/Δt. [2.1] Dengan: PID merupakan nilai keluaran e[n] merupakan selisih antara sudut aktual dengan sudut acuan, Kp merupakan konstanta proportional, Ki merupakan konstanta integral, Kd merupakan konstanta differential, dan Δt merupakan waktu sampling. Dalam kasus ini, nilai {e[n]-e[n]}/δt pada metode differential sama dengan kecepatan sudut. Sehingga Persamaan 2.1 dapat diganti dengan: PID=Kp.e[n] + Ki.{e[n]+e[n-1]+..+e[n-k]}.Δt + Kd.{kecepatan_sudut} [2.2] Nilai PID ini berfungsi sebagai acuan nilai PWM untuk mengendalikan kecepatan kedua motor. Namun sebelum dijadikan nilai PWM, nilai PID tersebut terlebih dahulu ditambahkan dengan nilai simpangan stang. Nilai simpangan stang 127

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 125 134 ini berfungsi untuk membedakan kecepatan motor kiri dan motor kanan agar segway dapat berbelok. Setelah mendapatkan nilai PWM maka kecepatan dan arah putaran motor dapat dikendalikan. Namun untuk mengendalikan motor yang berdaya besar, dibutuhkan suatu rangkaian untuk menghubungkan kontroler dan catu daya pada motor tersebut. Rangkaian tersebut adalah driver motor. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai sensor sudut, kecepatan sudut dan simpangan stang diolah menggunakan metode PID untuk menghasilkan kecepatan motor pada roda segway berdasarkan nilai PWM hasil dari pengolahan tersebut. 3. HASIL PENGUJIAN SISTEM 3.1. Bagian Mekanik Segway memiliki dimensi total sebesar 70x50x128cm. Realisasi Segway dapat dilihat di Gambar 3.1. 128

Sistem Kendali Gerak Segway Berbasis Mikrokontroler Lukas B. Setyawan, Deddy Susilo, Dede Irawan Gambar 3.1. Segway Yang Telah Di realisasikan 3.2. Bagian Elektrik dan Perangkat Lunak 3.2.1. Accelerometer dan Low Pass Filter Gambar 3.2. sensor accelerometer MMA7341 3-axis Dari hasil pengujian terlihat bahwa sensor mengalami gangguan akibat getaran dari motor. Oleh karena itu pada sistem ini diperlukan suatu low pass filter untuk meredam derau tersebut. Dengan menggunakan low pass filter tersebut, hasilnya sangat efektif dalam meredam derau yang terjadi. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3. 129

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 125 134 110 105 100 95 90 85 80 75 70 Sudut VS Waktu Sampling (a=0.95) 1 3 5 7 9 1113 15 17 19 21 23 25 2729313335373941434547495153555759 sudut sudut+lpf Gambar 3.3. Hasil Pengujian Accelerometer dan Low Pass Filter Grafik warna biru merupakan keluaran accelerometer saat mendapat getaran dari motor. Sedangkan grafik warna merah merupakan keluaran sensor accelerometer yang telah difilter dengan low pass filter digital. 3.2.2. Gyroscope dan Respon Sistem Gambar 3.4. sensor gyroscope L3G4200D 3-axis Pengujian ini dilakukan untuk melihat respon dari sensor gyroscope yang digunakan. Dari hasil pengujian terlihat bahwa respon sensor terbukti dapat mengikuti keadaan sistem. Saat sudut sistem meningkat, terlihat nilai sensor mulai menurun. Sedangkan saat sudut sistem menurun, terlihat nilai sensor mulai meningkat. Ini menunjukkan bahwa sensor dapat merespon keadaan sistem. 130

Sistem Kendali Gerak Segway Berbasis Mikrokontroler Lukas B. Setyawan, Deddy Susilo, Dede Irawan 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10-10 0-20 -30 Kec_Sudut dan Sudut 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 4547 49 51 53 55 57 59 Kec Sudut Sudut+LPF Gambar 3.5. Hasil Pengujian Gyroscope Sedangkan respon sistem secara keseluruhan dapat dilihat dari selang waktu terjadinya perubahan nilai keluaran sensor ini. Dari pengujian yang dilakukan terlihat bahwa nilai yang terukur pada setiap waktu sampling berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa respon minimum sistem sama dengan waktu sampling. Berdasarkan perhitungan dari lamanya perulangan setiap sampling didapatkan sekitar 4ms. Jadi dengan kata lain respon minimal sistem adalah sekitar 4ms. 3.2.3. Metode Kendali PID Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai ideal antara konstanta proportional, integral dan differential. Dengan mengamati reaksi sistem, maka dapat ditentukan besar perbandingan konstanta-konstanta idealnya. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan perbandingan konstanta ideal agar sistem lebih stabil yaitu sebesar: Kp=2, Ki=75 dan Kd=1,4. Dimana nilai-nilai tersebut didapatkan dengan cara eksperimen berdasarkan reaksi dari sistem. 110 100 90 80 70 60 50 40 30 10 20-10 0-20 -30-40 -50-60 -70-80 -90 PID Dengan Kp=2, Ki=75, kd=1.4 1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759 PID+LPF Sudut+LPF Gambar 3.6. Hasil Pengujian PID 131

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 125 134 3.2.4. Beban dan Kecepatan Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan besarnya kemampuan beban maksimum dan kecepatan maksimum sistem. Pengujian ini dilakukan pada dua kondisi permukaan jalan, yaitu pada permukaan aspal dan porselin, serta dengan pembebanan yang bervariasi. Tabel 3.1 adalah tabel pengujian beban dan kecepatan. Tabel 3.1. Hasil Pengujian Beban dan Kecepatan No Beban Kecepatan 1 <10 kg 5,5 km/jam 2 <20 kg 5,5 km/jam 3 <30 kg 5,5 km/jam 4 <40 kg 5,5 km/jam 5 <50 kg 5,5 km/jam 6 <60 kg 5,5 km/jam 3.2.5. Pengujian Bidang Miring Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan sistem saat melewati permukaan jalan miring pada beban 53 kg. Hasil yang didapat adalah sistem dapat melewati bidang dengan kemiringan sampai 10 o. Di atas kemirngan tersebut sistem menjadi lebih sulit untuk bergerak. 3.2.6. Pengujian Ketahanan Catu Daya Pengujian ini dilakukan untuk menentukan waktu maksimum penggunaan segway. Pengujian ini juga dilakukan pada dua kondisi jalan serta beban 53 kg, dengan hasil seperti Tabel 3.2 dan Tabel 3.3. Tabel 3.2. Hasil Pengujian Ketahanan Catu Daya Di Permukaan Halus No Percobaan Waktu Kecepatan Rata-Rata 1 I 58 menit 2,8 km/jam 2 II 57 menit 2,8 km/jam 3 III 62 menit 2,7 km/jam 4 IV 61 menit 2,7 km/jam 132

Sistem Kendali Gerak Segway Berbasis Mikrokontroler Lukas B. Setyawan, Deddy Susilo, Dede Irawan Tabel 3.3. Hasil Pengujian Ketahanan Catu Daya Di Permukaan Kasar No Percobaan Waktu Kecepatan Rata-Rata 1 I 23 menit 2,9 km/jam 2 II 27 menit 2,8 km/jam 3 III 30 menit 2,7 km/jam 4 IV 29 menit 2,7 km/jam 4. PENUTUP Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sbb: 1. Keluaran sensor accelerometer menghasilkan derau yang diakibatkan oleh getaran motor. 2. Koefisien low pass filter ideal pada perancangan ini adalah sebesar a=0,95. 3. Dengan menggunakan perbandingan nilai Kp=2, Ki=75 dan Kd=1,4 menunjukkan bahwa keluaran PID paling stabil. 4. Dari percobaan didapatkan beban maksimum sistem yang dirancang sebesar 70 kg. 5. Kecepatan maksimum sistem adalah 5,5 km/jam pada jalan datar. 6. Ketahanan daya yang dapat dicapai adalah ±60 menit saat digunakan pada kecepatan rata-rata 2,7 km/jam pada beban 53 kg pada permukaan jalan yang halus. 7. Sistem dapat melewati bidang miring sampai 10 derajat pada beban 53 kg. 8. Hambatan yang terjadi disebabkan oleh faktor torsi motor yang kurang besar. DAFTAR PUSTAKA [1] Colton, Shane, A Simple Solution For Integrating Accelerometer And Gyroscope Measurements For A Balancing Platform, Submitted as a chief Delphi white paper, 25 Juni 2007. 133

Techné Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 1 April 2014 Hal 125 134 [2] Laksana, Andra, Balancing Robot Beroda Dua Menggunakan Metode Kendali Proporsional Integral, Makalah, Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, 2011. [3] -------, MMA7341L 3-Axis Accelerometer 3/11g [online], http://www.tokorobot.co.id, diakses tanggal 10 Oktober 2012. [4] -------, L3G4200D 3-Axis Gyro Carrier With Voltage Regulator [online], http://www.pololu.com, diakses tanggal 21 Oktober 2012. [5] -------, Segway i2 [online], http://www.sunglidetours.wordpress.com, diakses tanggal 10 Agustus 2012. 134