ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
2.11 Return on Investment (ROI) Payback Period BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Pendahuluan

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

Daftar Isi. Lembar Pengesahan... Kata Pengantar... Abstrak...

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

2.10 Pengertian Efisiensi Pengertian Lintasan Produksi(Line Balancing) Keseimbangan Kapasitas Lintasan Produksi 25 2.

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Penerapan Metode Line Balancing Produk Tall Boy Cleopatra dan Aplikasinya pada Tata Letak Mesin PT. Funisia Perkasa

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian..

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii. 1.3 Tujuan Penelitian...

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Genap tahun 2006/2007

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VI LINE BALANCING

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat

Jakarta, 30 Maret Penulis

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Universitas Bina Nusantara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE REGION APPROACH UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

USULAN KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PEMBUATAN SEPATU TIPE SAMBA PADA PT.POONG WON INDONESIA. Muhammad Kastalani

BAB V ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan. Berikut ini merupakan

DAFTAR DIAGRAM Diagram Judul Halaman 5.1. Penjadwalan Awal Produk Singlet Penjadwalan Awal Produk Baju Penjadwalan Awal Produk Jaket

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi

BAB VI LINE BALANCING

ANALISIS KESEIMBANGAN LINI PADA LINTASAN TRANSMISI MF06 DENGAN PENERAPAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHT

BAB 4 PEMBAHASAN MASALAH DAN ANALISA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGUKURAN EFISIENSI PROSES PEMBUATAN HANGER TIPE TAC 6212 PADA PT. BIGGY CEMERLANG DENGAN ANALISIS LINE BALANCING

KATA PENGANTAR. ialah line balancing dengan judul Analisa Line Balancing dengan Membandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2007 / 2008

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN... HALAMAN JUDUL SKRIPSI... PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN UJIAN...

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

BAB VII SIMULASI CONVEYOR

PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE

Perbandingan Metode Ranked Positional Weight dan Kilbridge Wester Pada Permasalahan Keseimbangan Lini Lintasan Produksi Berbasis Single Model

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA DIVISI PLASTIC PAINTING PT. XYZ

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tetap menjaga mutu dan produktivitasnya untuk dapat bersaing di pasar dunia, maka PT

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA LINE BALANCING PADA PROSES PRODUKSI GENTENG TILUX DI PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok

4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Giffler dan Thompson

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


DAFTAR ISI. Halaman judul... Lembar Pengakuan... Lembar Pengesahan Pembimbing... Lembar Pengesahan Penguji... Halaman Persembahan... Motto...

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRACT. Keywords: Efficiency, Productivity, Line Balancing, Idle Time. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil kerja praktek di industri otomotif sunter yaitu data cycle time

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Halaman. viii

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D

PENYEIMBANGAN LINTASAN PADA PERAKITAN TRANSFORMATOR DENGAN METODE MOODIE YOUNG DAN COMSOAL PADA PT. MORAWA ELECTRIC TRANSBUANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Daftar Isi

ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

Analisis Line Balancing dengan RPW pada Departemen Sewing Assembly Line Style F1625W404 di PT. Pan Brothers, Boyolali

Transkripsi:

ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan tas. Ada 7 tipe tas yang diproduksi, yaitu tipe Cerier, Day Pack (Tas Punggung), Shoulder Bag (Tas Selendang), Hip Bag (Tas Pinggang), Travel Bag, Hand Bag (Tas Jinjing), dan Travel Pouch. Tipe Day Pack merupakan tipe yang paling banyak diproduksi dan bersifat kontinu, sedangkan tipe yang lain diproduksi secara tidak kontinu. Pada saat ini PT. X menghadapi masalah dalam pemenuhan jumlah permintaan dari konsumen. Saat ini, kapasitas produksi yang ada belum dapat memenuhi permintaan yang diterima perusahaan. Agar perusahaan dapat memenuhi permintaan, maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas produksi. Jumlah permintaan untuk tas Daypack selama bulan September 2006 adalah sebanyak 5.018 unit sedangkan perusahaan hanya dapat memproduksi sebanyak 4.644 unit. Sebenarnya kapasitas produksi saat ini dapat lebih ditingkatkan karena berdasarkan pengamatan penulis, terlihat bahwa kondisi keseimbangan lintasan produksi saat ini belum baik. Hal tersebut nampak dari adanya penumpukan barang setengah jadi pada beberapa stasiun kerja. Upaya yang dilakukan untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi adalah dengan melakukan penyeimbangan lintasan produksi. Lintasan produksi saat ini dibagi menjadi 4 sub lintasan, yaitu lintasan Daypack bagian depan, bagian tengah, bagian belakang, dan bagian perakitan. Penyeimbangan lintasan dilakukan dengan menggunakan 3 alternatif metode, yaitu Metode Bobot Posisi, Metode Pembagian Wilayah, dan Metode Pembebanan Berurut. Dari hasil perhitungan penyeimbangan lintasan dengan 3 alternatif metode, kita harus menentukan metode penyeimbangan lintasan mana yang akan dipakai oleh perusahaan. Pemilihan metode penyeimbangan lintasan dilakukan berdasarkan kriteria efisiensi tertinggi. Dari hasil pengolahan data didapat bahwa efisiensi lintasan dari masing-masing sub lintasan untuk tiap alternatif metode adalah sama. Dalam penelitian ini, alternatif metode yang dipilih adalah Metode Pembagian Wilayah. Efisiensi lintasan untuk tiap lintasan adalah : efisiensi lintasan Daypack bagian depan sebesar 63,87 %, efisiensi lintasan Daypack bagian tengah sebesar 49,08 %, efisiensi lintasan Daypack bagian belakang sebesar 73,45 %, dan efisiensi lintasan Daypack Bagian Perakitan sebesar 63,67 %. Tata letak mesin mengalami perubahan dengan adanya penyeimbangan lintasan. Dari lintasan yang baru diperlukan penambahan 2 buah meja. Sedangkan untuk mesin jahit jarum 1, mesin jahit jarum 2, mesin jahit jarum 1 Working Foot, dan mesin barteck tidak memerlukan penambahan mesin. Tata letak mesin tas Daypack dapat dilihat pada Gambar 5.18. Kapasitas produksi untuk tas Daypack setelah dilakukan penyeimbangan lintasan menjadi 5.028 unit/tahun. Terjadi peningkatan kapasitas sebesar 384 unit. Kapasitas produksi perusahaan setelah dilakukan penyeimbangan lintasan sudah memenuhi permintaan konsumen sebanyak 5.018 unit. Manfaat dari adanya perancangan tata letak adalah peningkatan efisiensi lintasan dan juga penghematan penggunaan jumlah mesin. iv

DAFTAR ISI ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR...xiv DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB 1 PENDAHULUAN...1-1 1.1 Latar Belakang Masalah...1-1 1.2 Identifikasi Masalah...1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi...1-2 1.4 Perumusan Masalah...1-3 1.5 Tujuan Penelitian...1-3 1.6 Sistematika Penulisan...1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...2-1 2.1 Peta Proses Operasi...2-1 2.1.1 Lambang-lambang yang Digunakan pada Peta Proses Operasi...2-1 2.1.2 Kegunaaan Peta Proses Operasi...2-2 2.1.3 Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi...2-3 2.2 Pengukuran Waktu...2-4 2.2.1 Pengukuran Waktu Secara Langsung...2-5 2.2.2 Uji Kenormalan Data...2-8 2.2.3 Uji Keseragaman Data...2-9 2.2.4 Uji Kecukupan Data...2-10 2.2.5 Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku...2-11 2.2.5.1 Penyesuaian...2-12 2.2.5.2 Kelonggaran...2-13 2.3 Utilisasi...2-14 viii

2.4 Kapasitas...2-14 2.5 Lintasan Produksi...2-15 2.5.1 Keseimbangan Lintasan Produksi...2-16 2.5.2 Terminologi Penyeimbangan Lintasan...2-17 2.5.3 Langkah-Langkah Penyeimbangan lintasan...2-20 2.5.4 Metode Metode Keseimbangan Lintasan...2-20 2.5.4.1 Metode Helgesson And Birnie/ Ranked Positional Weight (RPW)...2-21 2.5.4.2 Metode Kilbridge And Wester/ Region Approach...2-23 2.5.4.3 Metode Pembebanan Berurut/ Moodie Young...2-24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN...3-1 3.1 Penelitian Pendahuluan...3-3 3.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi...3-3 3.3 Perumusan Masalah...3-4 3.4 Tinjauan Pustaka...3-4 3.5 Pengumpulan Data...3-4 3.6 Pengolahan Data dan Analisis...3-6 3.6.1 Perhitungan Waktu Baku...3-6 3.6.2 Perhitungan Permintaan...3-9 3.6.3 Perhitungan Kapasitas Produksi Saat Ini...3-9 3.6.4 Penyeimbangan Lintasan Produksi...3-9 3.6.5 Perancangan Tata Letak Mesin...3-9 3.6.6 Perhitungan Kapasitas Setelah Dilakukan Penyeimbangan, Lintasan...3-10 3.7 Kesimpulan dan Saran...3-10 BAB 4 PENGUMPULAN DATA...4-1 4.1 Data Umum Perusahaan...4-1 4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan...4-1 4.1.2 Struktur Organisasi...4-2 4.1.3 Uraian Jabatan yang Ada di Perusahaan...4-2 4.2 Deskripsi Produk dan Proses Produksi...4-7 ix

4.3 Karakteristik Mesin...4-7 4.4 Data Tenaga Kerja dan Jam Kerja...4-8 4.5 Data Jumlah Mesin yang Digunakan...4-9 4.6 Peta Proses Operasi...4-9 4.7 Pengukuran Waktu Siklus...4-10 4.8 Data Pengamatan Acak...4-12 4.9 Data Kehadiran Pekerja...4-12 4.10 Data Permintaan...4-12 4.11 Data Waktu Perbaikan Produk Cacat...4-13 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS...5-1 5.1 Kapasitas Produksi Saat Ini...5-1 5.2 Penyeimbangan Lintasan...5-15 5.3 Perancangan Tata Letak Mesin Setelah Dilakukan Penyeimbangan Lintasan...5-62 5.4 Kapasitas Produksi Setelah Dilakukan Penyeimbangan Lintasan...5-66 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN...6-1 6.1 Kesimpulan...6-1 6.2 Saran...6-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS x

DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman 4.1 Jam Kerja Karyawan 4-9 4.2 Fasilitas Produksi Tas Daypack 4-9 4.3 Waktu Siklus Setiap Operasi 4-10 4.4 Data Permintaan Bulan September 2006 4-12 4.5 Data Waktu Perbaikan Cacat Bulan Sepember 2006 4-13 5.1 Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku untuk Setiap Operasi 5-2 5.2 Hari Kerja yang Tersedia untuk Bulan September 2006 5-6 5.3 Perhitungan Tingkat Utilisasi pada Setiap Stasiun Kerja 5 7 5.4 Perhitungan Faktor Konversi dan Total Permintaan Bulan September 2006 5 9 5.5 Perhitungan Kapasitas Efektif Setiap Stasiun Kerja Saat Ini 5 11 5.6 Precedence Matriks Operasi Bagian Depan dengan Metode Bobot Posisi 5-19 5.7 Penentuan Ranking Operasi Bagian Depan dengan Metode Bobot Posisi 5 20 5.8 Alternatif Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Depan dengan Metode Bobot Posisi 5 21 5.9 Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Depan dengan Metode Bobot Posisi 5 22 5.10 Precedence Matriks Operasi Bagian Tengah dengan Metode Bobot Posisi 5-24 5.11 Penentuan Ranking Operasi Bagian Tengah dengan Metode Bobot Posisi 5-24 5.12 Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Tengah dengan Metode Bobot Posisi 5-24 5.13 Precedence Matriks Operasi Bagian Belakang dengan Metode Bobot Posisi 5-26 5.14 Penentuan Ranking Operasi Bagian Belakang dengan Metode Bobot Posisi 5-26 5.15 Alternatif Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Belakang dengan Metode Bobot Posisi 5 27 5.16 Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Belakang dengan Metode Bobot Posisi 5-27 5.17 Precedence Matriks Operasi Perakitan dengan Metode Bobot Posisi 5-29 5.18 Penentuan Ranking Operasi Perakitan dengan Metode Bobot Posisi 5-30 5.19 Pembebanan Operasi Lintasan Perakitan dengan Metode Bobot Posisi 5-31 5.20 Penentuan Ranking Operasi Bagian Depan dengan Metode Pembagian Wilayah 5-37 5.21 Alternatif Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Depan dengan Metode Pembagian Wilayah 5 37 xi

Tabel Judul Halaman 5.22 Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Depan dengan Metode Pembagian Wilayah 5 38 5.23 Penentuan Ranking Operasi Bagian Tengah dengan Metode Pembagian Wilayah 5-40 5.24 Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Tengah dengan Metode Pembagian Wilayah 5 41 5.25 Penentuan Ranking Operasi Bagian Belakang dengan Metode Pembagian Wilayah 5-42 5.26 Alternatif Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Belakang dengan Metode Pembagian Wilayah 5 43 5.27 Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Belakang dengan Metode Pembagian Wilayah 5 43 5.28 Penentuan Ranking Operasi Perakitan dengan Metode Pembagian Wilayah 5-46 5.29 Pembebanan Operasi Lintasan Perakitan dengan Metode Pembagian Wilayah 5 46 5.30 Matriks Pendahulu dan Pengikut Operasi Bagian Depan dengan Metode Pembebanan Berurut 5 50 5.31 Alternatif Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Depan dengan Metode Pembebanan Berurut 5 51 5.32 Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Depan dengan Metode Pembebanan Berurut 5 52 5.33 Matriks Pendahulu dan Pengikut Operasi Bagian Tengah dengan Metode Pembebanan Berurut 5 54 5.34 Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Tengah dengan Metode Pembebanan Berurut 5 54 5.35 Matriks Pendahulu dan Pengikut Operasi Bagian Belakang dengan Metode Pembebanan Berurut 5 56 5.36 Alternatif Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Belakang dengan Metode Pembebanan Berurut 5 56 5.37 Pembebanan Operasi Lintasan Bagian Belakang dengan Metode Pembebanan Berurut 5 57 5.38 Matriks Pendahulu dan Pengikut Operasi Perakitan dengan Metode Pembebanan Berurut 5 58 5.39 Pembebanan Operasi Lintasan Perakitan dengan Metode Pembebanan Berurut 5 58 5.40 Ringkasan Efisiensi Lintasan untuk Setiap Metode Penyeimbangan Lintasan 5 60 5.41 Ringkasan Jumlah Mesin untuk Metode Bobot Posisi 5 60 5.42 Ringkasan Jumlah Mesin untuk Metode Pembagian Wilayah 5 61 5.43 Ringkasan Jumlah Mesin untuk Metode Pembebanan Berurut 5 61 5.44 Kapasitas Lintasan Bagian Depan Setelah Dilakukan Penyeimbangan Lintasan 5 67 xii

Tabel Judul Halaman 5.45 Kapasitas Lintasan Bagian Tengah Setelah Dilakukan Penyeimbangan Lintasan 5 67 5.46 Kapasitas Lintasan Bagian Belakang Setelah Dilakukan Penyeimbangan Lintasan 5 68 5.47 Kapasitas Lintasan Perakitan Setelah Dilakukan Penyeimbangan Lintasan 5 68 xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman 2.1 Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi 2-4 2.2 Contoh Precedence Diagram 2 19 3.1 Bagan Metodologi Penelitian 3-1 3.2 Bagan Pengolahan Data 3-6 3.3 Bagan Pengolahan Data Waktu Baku 3-8 4.1 Struktur Organisasi PT. X 4-2 5.1 Aliran Produk Lintasan Bagian Depan dengan Metode Bobot Posisi 5-23 5.2 Aliran Produk Lintasan Bagian Tengah dengan Metode Bobot Posisi 5-25 5.3 Aliran Produk Lintasan Bagian Belakang dengan Metode Bobot Posisi 5-28 5.4 Aliran Produk Lintasan Perakitan dengan Metode Bobot Posisi 5-32 5.5 Pembagian Daerah (Region) Lintasan Bagian Depan 5-36 5.6 Aliran Produk Lintasan Bagian Depan dengan Metode Pembagian Wilayah 5-39 5.7 Pembagian Daerah (Region) Lintasan Bagian Tengah 5-40 5.8 Aliran Produk Lintasan Bagian Tengah dengan Metode Pembagian Wilayah 5-41 5.9 Pembagian Daerah (Region) Lintasan Bagian Belakang 5-42 5.10 Aliran Produk Lintasan Bagian Tengah dengan Metode Pembagian Wilayah 5-44 5.11 Pembagian Daerah (Region) Lintasan Perakitan 5-45 5.12 Aliran Produk Lintasan Perakitan dengan Metode Pembagian Wilayah 5-47 5.13 Aliran Produk Lintasan Bagian Depan dengan Metode Pembebanan Berurut 5-53 5.14 Aliran Produk Lintasan Bagian Tengah dengan Metode Pembebanan Berurut 5-55 5.15 Aliran Produk Lintasan Bagian Belakang dengan Metode Pembebanan Berurut 5-57 5.16 Aliran Produk Lintasan Perakitan dengan Metode Pembebanan Berurut 5-59 5.17 Tata Letak Mesin untuk Lintasan Daypack Saat ini 5-64 5.18 Tata Letak Mesin untuk Lintasan Daypack Setelah Dilakukan Penyeimbangan Lintasan 5-65 xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Halaman 1 Waktu Proses L1-1 2 Uji Kenormalan, Uji Keseragaman, dan Uji Kecukupan L2-1 3 Penentuan Penyesuaian L3-1 4 Penentuan Kelonggaran L4-1 5 Peta Proses Operasi L5-1 6 Precedence Diagram L6-1 7 Data Pengamatan Acak Produktif dan Non Produktif L7-1 8 Data Kehadiran Pekerja L8-1 9 Aliran Produk L9-1 xv