BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan model pembelajaran TGT, di lihat dari skor hasil post tes pada akhir siklus.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

Transkripsi:

51 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Brecong, kecamatan Buluspesantren, kabupaten Kebumen. SD Negeri 1 Brecong beralamatkan di desa Brecong RT 01/03, kecamatan Buluspesantren, kabupaten Kebumen. Sekolah tersebut terletak ± 15 km di sebelah selatan kota Kebumen. Walaupun jauh dari pusat kota, tetapi letaknya cukup strategis karena berada di tepi jalan raya dan dekat dengan pemukiman warga. Kondisi sekolah pun sudah cukup baik dan memadai dengan 6 ruang kelas, 1 ruang guru yang bersebelahan dengan ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 1 mushola, 1 ruang olahraga, 1 dapur, toilet dan lapangan upacara. SD Negeri 1 Brecong menjadi pilihan peneliti sebagai tempat penelitian karena beberapa alasan antara lain: (a) nilai IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Brecong yang perlu ditingkatkan dikarenakan masih banyak nilai siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65; (b) peneliti ingin menunjukkan bahwa dengan menerapkan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV; (c) adanya kemauan guru untuk berkolaborasi meningkatkan hasil belajar IPS; (d) pihak sekolah mudah untuk diajak berkomunikasi; (e) lokasi penelitian mudah dijangkau. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada tahun ajaran 2015/2016 tepatnya dari bulan November 2015 sampai bulan Juni 2016. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal penelitian yang sudah disusun agar penelitian yang dilakukan dapat berlangsung secara sistematis, efisien, dan efektif. Berikut adalah jadwal yang telah dilaksanakan peneliti: 51

52 a. Persiapan Penelitian 1) Koordinasi perizinan : 4 November 2015 2) Observasi : 7 November 2015 3) Menyusun proposal penelitian : Desember 2015 - Januari 2016 4) Seminar proposal : 9 Februari 2016 5) Revisi proposal : 10-16 Februari 2016 b. Pelaksanaan Tindakan 1) Siklus I a) Siklus I Pertemuan 1 (1) Perencanaan : 29 Februari 2016 (2) Pelaksanaan : 1 Maret 2016 (3) Pengamatan : 1 Maret 2016 (4) Refleksi : 1 Maret 2016 b) Siklus I Pertemuan 2 (1) Perencanaan : 4 Maret 2016 (2) Pelaksanaan : 5 Maret 2016 (3) Pengamatan : 5 Maret 2016 (4) Refleksi : 5 Maret 2016 2) Siklus II a) Siklus II Pertemuan 1 (1) Perencanaan : 14 Maret 2016 (2) Pelaksanaan : 15 Maret 2016 (3) Pengamatan : 15 Maret 2016 (4) Refleksi : 15 Maret 2016 b) Siklus II Pertemuan 2 (1) Perencanaan : 16 Maret 2016 (2) Pelaksanaan : 17 Maret 2016 (3) Pengamatan : 17 Maret 2016 (4) Refleksi : 17 Maret 2016

53 3) Siklus III a) Siklus III Pertemuan 1 (1) Perencanaan : 22 Maret 2016 (2) Pelaksanaan : 23 Maret 2016 (3) Pengamatan : 23 Maret 2016 (4) Refleksi : 23 Maret 2016 b) Siklus III Pertemuan 2 (1) Perencanaan : 25 Maret 2016 (2) Pelaksanaan : 26 Maret 2016 (3) Pengamatan : 26 Maret 2016 (4) Refleksi : 26 Maret 2016 c. Analisis data dan laporan 1) Analisis data hasil tindakan : Maret 2016 2) Menyusun laporan skripsi : Maret - Mei 2016 3) Ujian : Juni 2016 4) Revisi : Juni 2016 5) Penggandaan dan pengumpulan laporan : Juni 2016 B. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, Supardi dan Suhardjono (2008: 17-18), PTK adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis PTK kolaboratif. Penelitian tindakan kelas kolaboratif ini dilaksanakan oleh peneliti yang bekerjasama dengan guru kelas IV. Guru bertugas untuk melaksakanan tindakan yang telah dirancang oleh peneliti. Peneliti bertugas melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan. Kemudian peneliti dan guru mengamati masalah yang terjadi dalam pembelajaran lalu berkomitmen untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan tindakantindakan yang inovatif dalam pembelajaran.

54 C. Subjek Penelitian Mulyasa (2011: 68) menyatakan bahwa subjek penelitian adalah sumbersumber yang akan memberikan data dan informasi dalam PTK, seperti peserta didik, guru, dan teman sejawat. Sedangkan Arikunto, dkk. (2008: 24) menyatakan bahwa subjek penelitian merupakan sasaran yang dijadikan pokok pembicaraan dalam penelitian tindakan kelas. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian merupakan sumber-sumber yang akan memberikan data serta informasi dan dijadikan pokok pembicaraan dalam penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV semester 2 SD Negeri 1 Brecong tahun ajaran 2015/2016, kecamatan Buluspesantren, kabupaten Kebumen. Adapun siswa yang akan dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 35 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. D. Data dan Sumber Data 1. Data Arikunto, dkk. (2008: 129) mengemukakan bahwa data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat. Menurut Mahmud (2011: 146) berdasarkan pengambilannya data dibedakan atas dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asli, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh oleh orang yang melakukan penelitian dari sumbersumber yang telah ada. Dikemukakan pula oleh Mahmud (2011: 147) penggolongan data berdasarkan sifatnya yaitu, data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan, sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan. Pada penelitian ini, data kuantitatif berupa nilai hasil belajar IPS siswa kelas IV SD tentang materi perkembangan teknologi, sedangkan data kualitatif pada penelitian ini berupa data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual.

55 2. Sumber Data Arikunto (2013: 172) menyatakan bahwa sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, apabila menggunakan kuesioner atau wawancara, maka sumber data disebut responden, apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari siswa, guru, dan dokumen. a. Siswa Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Brecong pada tahun ajaran 2015/2016. Data yang didapatkan dari siswa berupa data tentang aktivitas dan respon siswa selama pembelajaran IPS, nilai yang diperoleh siswa setelah melaksanakan evaluasi pada tiap akhir kegiatan pembelajaran, lembar observasi yang diisi terkait respon siswa terhadap jalannya pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual. Adapun alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dari siswa antara lain lembar tes, pedoman wawancara, dan lembar observasi. b. Guru Kelas IV Guru kelas IV berperan sebagai kolaborator. Pengambilan data dari guru kelas IV SD Negeri 1 Brecong yaitu untuk mengetahui keadaan siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual pada pembelajaraan IPS. Data yang diperoleh dari guru adalah efektivitas pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual. Data yang diperoleh didapat dengan menggunakan lembar observasi dan wawancara. c. Dokumen Moleong (2010:216-217) menyatakan bahwa dokumen merupakan bahan tertulis ataupun film lain dari record, yang tidak dapat dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen menurut Sugiyono (2009: 329) merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

56 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu dapat berbentuk tulisan, ataupun film lain dari record dari peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen tersebut dapat digunakan untuk memperoleh wawasan tentang kejadian masa lalu. Dokumen yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah nilai tes awal siswa sebagai acuan nilai pra kondisi, dan daftar hadir siswa kelas IV SD Negeri 1 Brecong tahun ajaran 2015/2016. E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2009: 308) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Sugiyono (2009: 193) mengatakan bahwa kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Lebih lanjut Arikunto (2010: 265) mengemukakan bahwa pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan atau kondisi pada saat penelitian berlangsung. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi tentang gambaran proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual tentang perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Brecong. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Tes Padmono (2009: 5) tes adalah suatu cara untuk mengadakan pengukuran berupa tugas atau serangkaian kegiatan yang harus dilakukan subjek sehingga menghasilkan informasi tentang performan atau penampilan perilaku tertentu yang dapat dibandingkan dengan skor standar atau dengan kelompoknya. Sedangkan menurut Arikunto (2010: 193) mengemukakan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau

57 alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, dan bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Adapun Arifin (2012: 118) mengemukakan bahwa tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Berdasarkan pendapat mengenai pengertian tes di atas, dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu cara atau prosedur sistematis yang berupa pertanyaan yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden dan diukur melalui skor standar yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan berupa lembar evaluasi yang dilakukan melalui pelaksanaan tes hasil belajar. Tes hasil belajar pada penelitian ini dilakukan pada akhir pembelajaran. Penggunaan tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dan membandingkan hasil belajar IPS sebelum dan sesudah menerapkan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual pada siswa kelas IV SDN 1 Brecong. b. Observasi Hadi (Sugiyono, 2009: 203) mengemukakan bahwa observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Selanjutnya, Arifin (2012: 153) mengemukakan observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis; logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan uraian tentang pengertian observasi di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah proses yang kompleks meliputi proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis; logis, objektif, dan

58 rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan untuk mengamati langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual dalam pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru kelas IV. Observasi dalam penelitian ini juga dilakukan untuk mengamati respon siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual yang dilakukan di SDN 1 Brecong tahun ajaran 2015/2016. c. Wawancara Menurut Arikunto (2010: 198), wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Sejalan dengan hal tersebut, Nasution (2012: 113) berpendapat bahwa wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Sedangkan Moleong (2010: 186) menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah dialog/percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan terwawancara dengan maksud untuk memperoleh suatu informasi. Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur sesuai dengan lembar pertanyaan yang telah dibuat untuk dijadikan alat pengumpulan data. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap guru dan siswa yang diambil secara acak. Wawancara dilakukan untuk menambah data dari hasil observasi untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa kelas IV

59 mengenai pelaksanaan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual pada pembelajaran IPS. d. Dokumen Sugiyono (2009: 329) menyatakan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini antara lain nama dan identitas siswa serta hasil belajar siswa. Dokumen tersebut digunakan untuk mencari tahu tentang keadaan siswa dalam hasil belajar sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang dilakukan. 2. Alat Pengumpulan Data Pada penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual pada pembelajaran IPS adalah sebagai berikut. a) Lembar Tes Tertulis Lembar tes tertulis digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Lembar tes ini berisi pertanyaan-pertanyaan berupa pilihan ganda dan isian yang harus dijawab oleh siswa. Adapun soal yang digunakan berisi materi tentang perkembangan teknologi. b) Lembar Observasi Alat pengumpulan data dengan teknik observasi dilakukan oleh observer menggunakan lembar observasi. Pengisian lembar observasi dilakukan dengan mengamati guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Lembar observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang pembelajaran IPS melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual. Penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual tercermin dalam skor yang diperoleh dalam merespon instrumen. Instrumen dalam lembar observasi berbentuk rating scale yang dijabarkan dalam bentuk skor dengan masing-masing skor memiliki deskriptor. Presentase tersebut yang nantinya dijadikan indikator pelaksanaan.

60 c) Pedoman Wawancara Pedoman wawancara adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses tanya jawab antara pewawancara dengan responden atau dalam penelitian ini antara peneliti dengan guru atau siswa untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pedoman wawancara ini bersifat terstruktur dan akan dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. d) Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu dokumen siswa, nilai siswa, gambar atau foto proses pembelajaran, dan video pembelajaran selama proses pembelajaran IPS mengenai materi perkembangan teknologi melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games tournament (TGT) dengan media visual pada siswa kelas IV SDN 1 Brecong tahun ajaran 2015/2016. 3. Penyusunan Instrumen a. Instrumen Peningkatan Hasil Belajar IPS 1) Definisi Konsep Hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar sebagai suatu puncak proses belajar untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang lebih baik agar siswa dapat mempelajari, menelaah, dan menganalisis berbagai masalah sosial yang dikaji melalui seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang dipelajari khususnya di kelas IV SD tentang perkembangan teknologi, yang indikator keberhasilannya yaitu adanya perubahan dalam hasil belajar yang berupa kemampuan kognitif, dengan indikator sebagai berikut, 2.3.1 mejelaskan pengertian teknologi produksi, 2.3.2 menyebutkan teknologi produksi masa lalu dan masa kini, 2.3.3 membandingkan teknologi produksi masa lalu dan masa kini, 2.3.4 menjelaskan proses produksi, 2.3.5 menjelaskan pengertian teknologi komunikasi, 2.3.6 menjelaskan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini, 2.3.7 mengkategorikan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini, 2.3.8 menjelaskan cara menggunakan teknologi komunikasi, 2.3.9

61 membandingkan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini, 2.3.10 menunjukkan sikap terhadap perkembangan teknologi komunikasi, 2.3.11 menjelaskan teknologi transportasi, 2.3.12 menyebutkan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini, 2.3.13 mengkategorikan transportasi masa lalu dan masa kini, 2.3.14 menjelaskan cara menggunakan teknologi transportasi 2.3.15 membandingkan teknologi transportasi masa kini dan masa lalu, 2.3.16 menyebutkan dampak teknologi transportasi masa kini, 2.3.17 menjelaskan cara menyikapi perkembangan teknologi transportasi. 2) Definisi Operasional Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV diketahui melalui jumlah skor yang dicapai dalam merespon instrumen. Peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa tes hasil belajar siswa. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual pada siswa kelas IV SDN 1 Brecong. Kisi-kisi soal tes hasil belajar pada siklus I, II, dan III sebagai berikut: a) Kisi-kisi Soal Siklus I Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 SK : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi, di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi KD :2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya

Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Siklus I Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Indikator Tujuan Pembelajaran No Bentuk Soal Pertemuan I 2.3.1 Mejelaskan pengertian teknologi dan teknologi produksi 2.3.2 Menyebutkan teknologi produksi masa lalu dan masa kini 2.3.3 Membandingkan teknologi produksi masa lalu dan masa kini 2.3.4 Menjelaskan proses produksi yang ada di sekitar 62 Jenjang Kognitif Menjelaskan pengertian teknologi 1 PG C2 Menjelaskan pengertian teknologi 1 IS C2 produksi Menyebutkan teknologi produksi bahan makanan pada masa lalu 3 PG C2 Mengkategorikan teknologi produksi 4 PG C2 bahan makanan pada masa kini Menunjukkan teknologi produksi bahan 5 PG C2 pakaian pada masa lalu Menyebutkan teknologi produksi bahan 2 IS C2 pakaian pada masa kini Menyebutkan teknologi produksi bahan 3 IS C2 bangunan pada masa lalu Menyebutkan teknologi produksi bahan bangunan pada masa kini 4 IS C2 Membedakan tenaga yang dibutuhkan 2 PG C2 untuk menggerakan alat produksi masa lalu dan masa kini Menyebutkan perbedaan ciri teknologi 5 IS C2 produksi masa lalu dan masa kini Pertemuan 2 Menjelaskan pengertian bahan baku 1 PG C2 Menjelaskan proses pengolahan 2 PG C2 produksi gabah menjadi beras Menunjukkan hasil produksi dari bahan 3 PG C1 baku gandum Menjelaskan hasil produksi yang dapat 5 IS C3 dihasilkan dari bahan baku gandum Menyebutkan hasil produksi dari bahan 4 IS C2 baku kelapa Menyebutkan hasil produksi dari kapas 1 IS C2 Mengurutkan alur produksi pakaian 4 PG C3 Menyebutkan hasil produksi dari 2 IS C2 kedelai Menyebutkan hasil produksi dari kayu 5 PG C2 Menyebutkan hasil produksi dari tanah 3 IS C2 liat 20 Keterangan: PG = Pilihan Ganda IS = Isian Singkat

63 b) Kisi-kisi Soal Siklus II Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 SK :2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi, di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi KD :2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Siklus II Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Indikator Tujuan Pembelajaran No Bentuk Soal 2.3.5 Menjelaskan pengertian teknologi komunikasi 2.3.6 Menjelaskan macam-macam teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini 2.3.7 Mengkatego rikan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini 2.3.8 Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi masa lalu dan masa kini 2.3.9 Membandingkan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini 2.3.10 Menunjukkan sikap terhadap perkembangan teknologi komunikasi Keterangan PG = Pilihan Ganda IS = Isian Singkat Pertemuan 1 Menjelaskan pengertian teknologi komunikasi 64 Jenjang Kognitif 1 PG C2 Menjelaskan alat komunikasi 2 PG C2 kentongan Menjelaskan pengertian telik sandi 1 IS C2 Menjelaskan alat komunikasi bedug 2 IS C2 Menjelaskan alat komunikasi tali 3 IS C2 pohon Menjelaskan alat komunikasi surat 3 PG C2 Menjelaskan alat komunikasi 4 IS C2 telegram Menjelaskan alat komunikasi 5 IS C4 telepon Mengkategorikan alat komunikasi 4 PG C2 masa lalu Mengkategorikan alat komunikasi 5 PG C2 masa kini Pertemuan 2 Menjelaskan cara menggunakan 1 IS C2 kentongan Menunjukkan cara menggunakan 4 IS C2 bendhe Mengurutkan cara mengirim surat 3 PG C3 Menjelaskan cara menggunakan 1 PG C2 telepon Menjelaskan cara kerja kurir 3 IS C2 Menjelaskan cara menggunakan 5 IS C2 internet Menyebutkan ciri teknologi 4 PG C2 komunikasi masa lalu Mengkategorikan ciri teknologi 2 PG C2 komunikasi masa kini Menjelaskan pengaruh 1 IS C2 perkembangan teknologi komunikasi Menunjukkan sikap terhadap 5 PG C2 perkembangan teknologi komunikasi 20

65 c) Kisi-kisi Soal Siklus III Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 SK :2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi, di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi KD :2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya

Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Siklus III Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Indikator Tujuan Pembelajaran No Bentuk Soal 2.3.11 Menjelaskan teknologi transportasi 2.3.12 Menyebutkan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini 2.3.13 Mengkategorikan transportasi masa lalu dan masa kini 2.3.14 Menjelaskan cara menggunakan teknologi transportasi 2.3.15 Membandingkan teknologi transportasi masa kini dan masa lalu Pertemuan 1 Menjelaskan pengertian transportasi Menjelaskan pengertian teknologi transportasi Menunjukkan transportasi darat masa lalu Mencontohkan transportasi darat masa kini Menunjukkan transportasi air masa lalu Menyebutkan transportasi air masa kini Menunjukkan transportasi udara masa lalu Menyebutkan transportasi udara masa kini Mengkategorikan teknologi transportasi masa lalu Mengkategorikan teknologi transportasi masa kini Pertemuan 2 Menjelaskan cara menggunakan teknologi transportasi darat masa lalu Menjelaskan cara menggunakan teknologi transportasi darat masa kini Menjelaskan cara menggunakan teknologi transportasi air masa lalu Menyebutkan kelebihan teknologi transportasi masa lalu Mengaitkan kelemahan teknologi transportasi masa kini dengan kehidupan seharihari Mengaitkan kelemahan teknologi transportasi masa lalu dengan kehidupan seharihari 66 Jenjang Kognitif 1 IS C2 1 PG C2 2 IS C1 2 PG C2 3 IS C1 3 PG C1 4 IS C1 4 PG C1 5 PG C2 5 PG C2 2 PG C2 3 IS C2 1 PG C2 5 PG C2 3 IS C3 4 IS C3

67 2.3.16 Menyebutkan dampak teknologi transportasi masa kini 2.3.17 Menjelaskan cara menyikapi perkembangan teknologi transportasi Keterangan: PG = Pilihan Ganda IS = Isian Singkat Mengaitkan dampak positif teknologi transportasi masa kini dengan kehidupan seharihari Menjelaskan dampak negatif teknologi transportasi masa kini Menjelaskan cara menyikapi perkembangan teknologi transportasi masa kini Mencontohkan sikap untuk menyikapi perkembangan teknologi tranportasi 1 IS C3 2 IS C5 4 PG C2 5 IS C2 20

68 b. Instrumen Penerapan Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Visual 1) Definisi Konsep Model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual adalah suatu model pembelajaran yang dapat menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, keterlibatan belajar, mendorong siswa untuk bermain sambil berpikir, bekerja dalam suatu tim dan berkompetisi terhadap tim lain dengan bantuan media visual agar dapat mengoptimalkan daya berpikirnya yang indikatornya terdapat pada lima langkah pembelajaran, yaitu (a) penyajian kelas, (b) belajar tim, (c) permainan, (d) turnamen dan (e) penghargaan kelompok, dengan langkah penyajian kelas dibantu menggunakan media visual. 2) Definisi Operasional Penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual tercermin dalam pelaksanaan pembelajaran IPS yang dapat dilihat melalui jumlah skor yang dicapai dalam merespon instrumen. Alat pengumpulan data pada penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual berupa lembar observasi dan pedoman wawancara. Lembar observasi guru berisi langkah-langkah pembelajaran penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual oleh guru dan lembar observasi terhadap siswa berisi respon siswa dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan untuk instrumen pedoman wawancara pada penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk wawancara terstruktur. Aspek yang diukur meliputi ketepatan penerapan langkah-langkah model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual. Berikut ini merupakan kisi-kisi lembar observasi dan pedoman wawancara penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual terhadap guru dan siswa.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Visual Terhadap Guru dan Siswa No Indikator Nomor Aspek Jumlah 1 Penyajian kelas 1, 2, 3, 4 4 2 Belajar tim 5, 6, 7, 8, 9 5 3 Permainan 10, 11, 12, 13 4 4 Turnamen 14, 15, 16,17,18 5 5 Penghargaan Kelompok 19, 20 2 Jumlah 20 (Instrumen dan deskriptor observasi penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual terhadap guru dan siswa selengkapnya terlampir pada lampiran 4, 5 halaman 194, 200) 69 Tabel 3.5. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Penerapan Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Visual Terhadap Guru dan Siswa No Indikator Nomor Aspek Jumlah 1 Penyajian kelas 1, 2, 3, 4 4 2 Belajar tim 5, 6, 7, 8, 9 5 3 Permainan 10, 11, 12, 13 4 4 Turnamen 14, 15, 16,17,18 5 5 Penghargaan Kelompok 19, 20 2 Jumlah 20 (Instrumen wawancara penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual terhadap guru dan siswa selengkapnya terlampir pada lampiran 6, 7 halaman F. Teknik 206, Uji 208) Validitas Data F. Validitas Data Pelaksanaan validitas data atau keabsahan data dimaksudkan untuk mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Menurut Sugiyono (2009: 330) triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Sugiyono (2009: 373) menjelaskan teknik triangulasi ini meliputi triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber yaitu peneliti mengumpulkan data yang sejenis dari sumber data yang berbeda agar lebih mantap kebenarannya. Triangulasi teknik (alat) yaitu mengumpulkan

70 data yang sejenis menggunakan teknik teknik pengumpulan yang berbeda. Triangulasi waktu yaitu mengumpulkan data yang sejenis melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam tiga siklus tindakan. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik dalam penelitian ini menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yaitu teknik tes, observasi, dan wawancara. Sedangkan triangulasi sumber melibatkan siswa dan guru kelas IV SDN 1 Brecong, serta observer. G. Teknik Analisis Data Sugiyono (2009: 335) menyatakan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar siswa dan skor hasil rating scale. Sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang berupa informasi gambaran tentang pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini meliputi 3 alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Alur kegiatan tersebut terjadi secara bersamaan dan terus menerus selama dan setelah pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011: 246-252) menyebutkan ada tiga langkah pengolahan, yakni:

71 1. Reduksi Data Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menganalisis data adalah mereduksi data yang diperoleh. Mereduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data dilakukan setelah pelaksanaan tindakan atau siklus selesai. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, serta mencari data lain jika diperlukan. Adapun data yang terkumpul melalui berbagai sumber data, yaitu data hasil evaluasi siswa serta data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Data-data yang telah dirangkum direduksi dengan memperhatikan unsur pemilihan, keterhubungan, dan pengelompokkan data kemudian dilakukan penyajian data. 2. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang diperoleh dari hasil reduksi sehinggga dapat ditarik kesimpulan. Penyajian data dapat ditampilkan dalam bentuk narasi, grafik, tabel dan matrik yang berfungsi untuk menunjukan informasi tentang sesuatu hal bekaitan dengan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel, diagram atau ringkasan. Data yang disajikan berisi data hasil pembelajaran IPS dengan menerapkan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan yaitu proses menarik intisari dalam bentuk pernyataan singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas. Data yang telah diproses dengan langkah-langkah seperti di atas kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode induktif yang berasal dari hal-hal khusus untuk memperoleh kesimpulan umum yang objektif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah sewaktu-waktu

72 bila ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Penyimpulan hasil penelitian dapat berbentuk tabel atau diagram maupun deskripsi atau gambaran langkah-langkah pembelajaran yang tepat diterapkan kepada siswa. Dalam hal ini kesimpulannya mengenai pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual dalam peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Brecong beserta kendala dan solusinya. Berdasarkan data-data yang didukung bukti-bukti yang konsisten sesuai dengan kondisi di lapangan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan terhadap tindakan yang telah dilakukan. H. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan perlu ditetapkan indikator capaian penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sesudah diberikan tindakan melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.6 Indikator Kinerja Penelitian No Aspek yang Diukur Target Cara Mengukur 1. Penerapan model kooperatif 85% Diamati oleh observer pada tipe Teams Games saat pelaksanaan Tournament (TGT) dengan pembelajaran, menggunakan media visual pada lembar observasi, pedoman pembelajaran IPS wawancara dan kegiatan refleksi yang mencapai target penelitian 85%. 2. Respon siswa pada 85% Diamati oleh observer pada pembelajaran IPS tentang perkembangan teknologi menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual 3. Ketuntasan hasil belajar IPS (KKM=70) 73 saat pelaksanaan pembelajaran, menggunakan lembar observasi, pedoman wawancara dan kegiatan refleksi yang mencapai target penelitian 85%.. 85% Dilihat dari lembar tes hasil belajar yang mencapai target 85%, dengan KKM=70 I. Prosedur Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif. Arikunto, dkk. (2008: 63) berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas kolaboratif melibatkan pihak lain, misalnya guru, kepala sekolah, atau dosen yang secara serentak untuk meningkatkan praktek pembelajaran, kesepakatan tentang permasalahan, dan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan untuk membuat PTK berhasil dilaksanakan. Oleh karena itu, PTK ini dilaksanakan antara peneliti dengan guru kelas sebagai pelaksana tindakan. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Brecong melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui tiga siklus. Adapun pada setiap siklusnya dilaksanakan melalui empat tahap yakni perencanaan (planning), pelaksanaan/tindakan (action), pengamatan/observasi (observation), dan refleksi (reflecting). Tahapan tersebut menggunakan sistem spiral yang digunakan secara terus-menerus dan berkesinambungan dalam tiga siklus yang

74 masing-masing siklus terdapat dua kali pertemuan dan berakhir jika penelitian telah mencapai indikator keberhasilan kinerja. Langkah penelitian dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi tindakan yang dapat dijadikan rencana tindakan berikutnya seperti yang dikembangkan oleh Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2008: 16). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas selalu berhubungan dan berkelanjutan di setiap prosesnya, apabila di siklus I belum memenuhi target yang diharapkan, maka dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya melalui analisis masalah dan refleksi tindakan. Berikut skema pelaksanaan tindakan kelas model spiral menurut Arikunto, Suhardjono & Supardi (2008: 16): Gambar 3.1. Gambar Alur Penelitian Tindakan Kelas (Modifikasi Arikunto. dkk.) Berdasarkan gambar 3.1 dapat dinyatakan bahwa penelitian dilakukan selama tiga siklus (siklus I, II, dan III) yakni meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian dari alur penelitian tindakan kelas: 1. Perencanaan Menurut Arikunto, dkk. (2008: 17) perencanaan merupakan tahap di mana peneiti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa,

75 dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. 2. Pelaksanaan Menurut Arikunto, dkk. (2008: 18) pelaksanaan merupakan tahap implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu dengan menggunakan penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. 3. Pengamatan Menurut Arikunto, dkk. (2008: 19) pengamatan/observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan hendaknya dilaksanakan oleh pengamat dan sebaiknya dilaksanakan pada waktu tindakan kelas sedang berlangsung. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan juga merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung, baik menggunakan alat bantu ataupun tidak. 4. Refleksi Menurut Arikunto, dkk. (2008: 19) refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Melalui hasil refleksi, peneliti akan melakukan perbaikan pembelajaran untuk siklus berikutnya. Pada tahap ini peneliti membandingkan kondisi awal sebelum diadakan tindakan dan kondisi sesudah diberikan tindakan siklus I. Hasil refleksi pada siklus I merupakan tahap awal dari siklus II. Hasil refleksi dari siklus II merupakan perbaikan tahap awal siklus III. Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini yaitu:

76 1. Siklus 1 Pelaksanaan siklus pertama sebagai tindak lanjut dari identifikasi yang telah dilaksanakan. Pelaksanaannya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Siklus I terdiri dari dua pertemuan dengan materi perkembangan teknologi produksi. a. Perencanaan Kegiatan perencanaan berisi pelaksanaan beberapa hal sebagai prosedur awal penelitian. Hal-hal yang akan dilakukan peneliti pada kegiatan ini adalah: (1) melakukan perizinan dengan kepala SDN 1 Brecong untuk melaksanakan penelitian; (2) Sharing dengan guru kelas tentang model pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran IPS kelas IV yaitu model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT); (3) mengkaji silabus untuk mengetahui kompetensi dasar dan materi yang akan dijadikan bahan ajar; (4) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SK dan KD kelas IV semester II serta indikator yang ditetapkan dengan menerapkan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual (RPP siklus I terlampir pada lampiran 10 dan 11 halaman 212 dan 224). Standar kompetensi yang akan dipelajari yaitu mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi, di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi dasar yang akan dipelajari yaitu mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya; (5) mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan berupa media pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS); (6) menyiapkan lembar evaluasi; (7) menyiapkan pedoman wawancara dan lembar observasi; (8) menghubungi observer untuk bekerjasama. Materi pada siklus I yaitu tentang perkembangan teknologi produksi, dengan indikator: (1) menjelaskan pengertian teknologi dan teknologi produksi; (2) menyebutkan alat produksi masa lalu dan masa kini; (3) membandingkan teknologi produksi masa lalu dan masa kini; (4)

77 menjelaskan pengertian bahan baku; (5) menyebutkan hasil produksi yang ada di sekitar; (6) menjelaskan proses produksi yang ada di sekitar. b. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan didasarkan pada perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan siklus pertama dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dimana setiap pertemuan waktu pelaksanaannya 2 x 35 menit. Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan tindakan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat tentang materi yang akan disampaikan. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 1 antara lain: (1) guru menyajikan materi mengenai teknologi produksi masa lalu dan masa kini menggunakan media visual berupa gambar teknologi produksi masa lalu dan masa kini; (2) siswa membentuk tim dengan struktur kelompok heterogen. Pada saat belajar tim, siswa mengerjakan LKS tentang hasil produksi dari bahan baku tertentu; (3) siswa melakukan permainan kartu bernomor; (4) pada tahap turnamen, para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan homogen, dengan meja turnamen 3 peserta. Siswa pada meja-meja turnamen saling bersaing dengan tim lain untuk menambah skor tim; (5) setelah turnamen selesai, kelompok dengan skor tertinggi memperoleh penghargaan dari guru. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2 antara lain: (1) guru menyajikan materi mengenai macam-macam hasil produksi dan proses produksi yang ada di sekitar menggunakan media visual berupa gambar hasil produksi dan bagan proses produksi; (2) siswa membentuk tim dengan struktur kelompok heterogen. Pada saat belajar tim, siswa mengerjakan LKS tentang hasil produksi dari bahan baku tertentu; (3) siswa melakukan permainan kartu bernomor; (4) pada tahap turnamen, para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan homogen, dengan meja turnamen 3 peserta. Siswa pada meja-meja turnamen saling bersaing dengan tim lain untuk menambah skor tim; (5) setelah

78 turnamen selesai, kelompok dengan skor tertinggi memperoleh penghargaan dari guru. c. Pengamatan Kegiatan pengamatan pada siklus I dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual pada pembelajaran IPS di kelas IV. Observasi dilakukan oleh observer, yaitu teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi. Selain observasi, dilakukan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru dan siswa yang dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung untuk memperkuat data. d. Refleksi Pada tahap refleksi, peneliti merenungkan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil yang didapat pada tahap pengamatan dikumpulkan dan dianalisis untuk dijadikan bahan refleksi diri bagi peneliti ataupun pengajar. Hasil analisis data yang dilakukan dalam tahapan siklus I ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan Perencanaan pada siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan siklus kedua antara lain: (1) melakukan sharing dengan guru kelas IV mengenai langkah-langkah model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual yang perlu diperbaiki berdasarkan refleksi pada siklus I; (2) mengkaji silabus untuk mengetahui kompetensi dasar dan materi yang akan dijadikan bahan ajar; (3) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SK dan KD kelas IV semester II serta indikator yang ditetapkan dengan menerapkan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual (RPP terlampir pada lampiran 17 dan 18 halaman 243 dan 254). Standar kompetensi yang akan dipelajari yaitu

79 mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi, di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi dasar yang akan dipelajari yaitu mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya; (4) mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan berupa media pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS); (5) menyiapkan lembar soal evaluasi; (6) menyiapkan pedoman wawancara dan lembar observasi; (7) menghubungi observer untuk bekerjasama. Materi pada siklus II yaitu tentang perkembangan teknologi komunikasi, dengan indikator: (1) menjelaskan pengertian teknologi komunikasi; (2) menjelaskan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini; (3) mengkategorikan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini; (4) menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi masa lalu dan masa kini; (5) membandingkan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini. b. Pelaksanaan Tahap ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang disusun. Pelaksanaan siklus kedua ini merupakan penyempurnaan dari pelaksanaan siklus pertama. Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 antara lain: (1) guru menyajikan materi mengenai teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini menggunakan media visual berupa gambar teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini; (2) siswa membentuk tim dengan struktur kelompok heterogen. Pada saat belajar tim, siswa berdiskusi untuk mengkategorikan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini; (3) siswa melakukan permainan kartu bernomor; (4) pada tahap turnamen, para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan homogen, dengan meja turnamen 3 peserta. Siswa pada meja-meja turnamen saling bersaing dengan tim lain untuk menambah skor tim;

80 (5) setelah turnamen selesai, kelompok dengan skor tertinggi memperoleh penghargaan dari guru. Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 antara lain: (1) guru menyajikan materi mengenai cara menggunakan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini menggunakan media visual berupa gambar cara menggunakan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini; (2) siswa membentuk tim dengan struktur kelompok heterogen. Pada saat belajar tim, siswa berdiskusi untuk membandingkan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini; (3) siswa melakukan permainan kartu bernomor; (4) pada tahap turnamen, para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan homogen, dengan meja turnamen 3 peserta. Siswa pada meja-meja turnamen saling bersaing dengan tim lain untuk menambah skor tim; (5) setelah turnamen selesai, kelompok dengan skor tertinggi memperoleh penghargaan dari guru. c. Pengamatan Kegiatan pengamatan pada siklus II dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual pada pembelajaran IPS di kelas IV. Observasi dilakukan oleh observer, yaitu dengan menggunakan lembar observasi. Selain itu, wawancara dilakukan peneliti terhadap guru dan siswa setelah pembelajaran berlangsung untuk memperkuat data. d. Refleksi Kegiatan pada siklus II diakhiri dengan kegiatan refleksi yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui kekurangan dan menganalisis kekurangannya, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang akan dijadikan sebagai perbaikan pada siklus III.

81 3. Siklus III a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus ini lebih menekankan pada usaha perbaikan berbagai kekurangan atau masalah yang ada pada siklus sebelumnya. Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: (1) melakukan sharing dengan guru kelas IV mengenai langkah-langkah model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual yang perlu diperbaiki berdasarkan refleksi pada siklus II; (2) mengkaji silabus untuk mengetahui kompetensi dasar dan materi yang akan dijadikan bahan ajar; (3) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SK dan KD kelas IV semester II serta indikator yang ditetapkan dengan menerapkan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual (RPP terlampir pada lampiran 24 dan 25 halaman 274 dan 290). Standar kompetensi yang akan dipelajari yaitu mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi, di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi dasar yang akan dipelajari yaitu mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya; (d) mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan berupa media pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS).; (e) menyiapkan lembar soal evaluasi; (f) menyiapkan pedoman wawancara dan lembar observasi; (g) menghubungi observer untuk bekerjasama. Materi pada siklus ketiga yaitu tentang perkembangan teknologi transportasi, dengan indikator: (1) menjelaskan pengertian teknologi transportasi; (2) menyebutkan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini; (3) mengkategorikan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini; (4) menjelaskan cara menggunakan teknologi transpotasi masa lalu dan masa kini; (5) membandingkan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini; (6) menyebutkan dampak perkembangan

82 teknologi; (7) menjelaskan cara menyikapi perkembangan teknologi transportasi. b. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan tindakan ini didasarkan pada perencanaan yang telah disusun. Pada siklus III ini peneliti masih menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual. Kegiatan pembelajaran pada siklus III pertemuan 1 antara lain: (1) guru menyajikan materi mengenai teknologi transportasi masa lalu dan masa kini menggunakan media visual berupa gambar teknologi transportasi masa lalu dan masa kini; (2) siswa membentuk tim dengan struktur kelompok heterogen. Pada saat belajar tim, siswa berdiskusi untuk mengkategorikan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini; (3) siswa melakukan permainan kartu bernomor; (4) pada tahap turnamen, para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan homogen, dengan meja turnamen 3 peserta. Siswa pada meja-meja turnamen saling bersaing dengan tim lain untuk menambah skor tim; (5) setelah turnamen selesai, kelompok dengan skor tertinggi memperoleh penghargaan dari guru. Kegiatan pembelajaran pada siklus III pertemuan 2 antara lain: (1) guru menyajikan materi mengenai cara menggunakan teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini dan dampak perkembangan teknologi menggunakan media visual berupa gambar teknologi transportasi masa lalu dan masa kini dan gambar dampak perkembangan teknologi transportasi; (2) siswa membentuk tim dengan struktur kelompok heterogen. Pada saat belajar tim, siswa berdiskusi tentang cara menyikapi perkembangan teknologi transportasi; (3) siswa melakukan permainan kartu bernomor; (4) pada tahap turnamen, para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan homogen, dengan meja turnamen 3 peserta. Siswa pada meja-meja turnamen saling bersaing dengan tim lain untuk menambah skor tim; (5) setelah

83 turnamen selesai, kelompok dengan skor tertinggi memperoleh penghargaan dari guru. c. Pengamatan Kegiatan pengamatan pada siklus III dilakukan selama kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual pada pembelajaran IPS di kelas IV. Observasi dilakukan oleh observer, yaitu teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi. Selain observasi juga dilakukan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru dan siswa yang akan dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung untuk memperkuat data. d. Refleksi Pada tahap ini diharapkan sudah diperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan siklus-siklus sebelumnya dan telah mencapai indikator kinerja yang ditargetkan sehingga siklus dapat dihentikan dengan perolehan hasil yang telah memenuhi target. Optimalisasi keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan ini membuktikan penerapan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS tentang perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Brecong tahun ajaran 2015/2016.