ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Oleh I Made Sudiarjana NIM. 07606 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 0
IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Oleh I Made Sudiarjana PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja- Bali Tlp. (06) 9 e-mail: sudik6@gmail.cm Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bla vli, melalui implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII C SMP Negeri Kintamani.Penelitian ini terglng penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam siklus, setiap siklusnya kali pertemuan. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII C SMP Negeri Kintamani tahun pelajaran 0/0 yang terdiri dari rang siswa, 9 putra dan 6 putri. Pengumpulan data aktivitas belajar, melalui lembar bservasi aktivitas belajar, data hasil belajar, melalui tes hasil belajar passing bla vli. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif.hasil penelitian menunjukkan pada siklus I rata-rata aktivitas belajar siswa,6 kategri cukup aktif dan hasil belajar siswa, ketuntasan klasikal sebesar,7% katagri sangat kurang aktif. Pada siklus II, ratarata aktivitas belajar siswa 8,0 kategri aktif dan hasil belajar siswa ketuntasan klasikal sebesar 00% katagri sangat aktif.berdasarkan hasil dan pembahasan, disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bla vli meningkat melalui implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe STAD. Disarankan kepada guru penjasrkes, untuk mengimplementasikan mdel pembelajaran kperatif tipe STAD, karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bla vli. Kata-kata Kunci: Mdel pembelajaran STAD, aktivitas belajar, hasil belajar, passing bla vli. Abstract: This study aims t imprve the activity and learning utcmes vlleyball passing, thrugh the implementatin f cperative learning mdel type STAD the C eighth grade students f SMP Negeri Kintamani. The research is classified as actin research, cnducted in tw cycles, each cycle meetings. These subjects C eighth grade students f SMP Negeri Kintamani schl year 0/0 cnsisting f students, 9 bys and 6 girls. Data cllectin f learning activities, learning thrugh bservatin sheet activities, learning utcmes data, thrugh achievement test passing vlleyball. The cllected data were analyzed using statistical analysis shwed descriptive. Outcmes the first cycle an average f.6 categries f student learning activities are quite active and student learning utcmes, classical cmpleteness f.7% the categry is less active. In the secnd cycle, the average activity f 8.0 categry f active student learning and student learning utcmes classical cmpleteness by 00% categry s active. The fundatin results and discussin, it was cncluded that the activity and the results f learning the basic techniques f vlleyball passing up thrugh the implementatin f cperative learning mdel type STAD. It is suggested that teachers penjasrkes, t implement STAD cperative learning mdel type, because it can increase the activity and results f learning the basic techniques f passing vlleyball.
PENDAHULUAN Pendidikan jasmani, lahraga dan kesehatan (Penjasrkes) merupakan salah satu bagian dari prses pendidikan secara keseluruhan yang diselenggrakan leh lembaga pendidikan dari SD, SMP dan SMA/SMK yang dalam prses pembelajarannya didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan mtrik, pengetahuan dan prilaku hidup aktif dan sikap sprtif melalui kegiatan jasmani dan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, dimana tujuannya adalah bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan ptensi siswa. Penjasrkes merupakan media untuk mendrng perkembangan keterampilan mtrik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai serta pembiasaan pla hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. (Depdiknas, 006:). Aktivitas yang diberikan dalam penjasrkes harus mendapat sentuhan didaktik-metdik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pendidikan. (Depdiknas, 006 : ). Upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktr yang mempengaruhinya. Sehingga diperlukan mdel pembelajaran yang bisa meningkatkan persentase aktivitas dan hasil belajar siswa. Prses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai mtivatr dan fasilitatr di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Berdasarkan hasil bservasi awal Selasa, 07 Agustus 0 di SMP Negeri Kintamani pada Siswa Kelas VIII C, dengan menggunakan assessment frmat pengamatan sesuai dengan aspek yang diamati dalam pembelajaran teknik dasar passing bla vli. Pengamatan aktifitas belajar dilaksanakan dengan mengamati kegiatan visual, lisan, audi, metrik, mental, dan emsinal teknik dasar passing bla vli menggunakan lembar bservasi. Sedangkan penilaiaan pada hasil belajar menggunakan frmat bservasi teknik dasar bla vli dengan mengamati sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir.
Aktivitas dan hasil belajar siswa saat menerima pelajaran terglng rendah, dilihat dari persentase aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperleh pada saat bservasi pada siswa kelas VIII C SMP Negeri Kintamani yang berjumlah rang siswa, pada aktivitas belajar yaitu visual, lisan, audi, metrik, mental, dan emsinal teknik dasar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) yang berada pada kategri sangat aktif tidak ada, aktif tidak ada, cukup aktif sebanyak 0 rang (8,7%), kurang aktif 0 rang (7,%), dan sangat kurang aktif rang (,8%) dengan persentase aktivitas belajar passing bla vli secara klasikal mencapai,%. Dari aktivitas belajar teknik dasar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) tersebut menunjukan bahwa belum mencapai tingkat aktivitas belajar siswa minimal 7%. Aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil minimal berada pada kategri aktif. Dilihat dari data hasil persentase di atas, secara klasikal yang menunjukkan aktivitas belajar siswa dalam teknik dasar passing bla vli masih terglng rendah. Hal tersebut disebabkan aktivitas belajar siswa juga belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal di SMP Negeri Kintamani yaitu sebesar 7% pada kategri aktif. Pada hasil belajar yaitu sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir teknik dasar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) ditemukan siswa yang berada pada kategri sangat baik sebanyak rang (,7%), baik sebanyak 7 rang (0%), cukup sebanyak rang (68,7%), kurang sebanyak rang (,7%), dan sangat kurang tidak ada, dengan persentase hasil belajar pasing bla vli secara klasikal mencapai,7%. Berdasarkan data diatas dapat dinyatakan bahwa siswa yang terglng dalam katagri tuntas sebanyak 9 rang siswa (,7%) sedangkan sisanya belum tuntas sebanyak 6 rang siswa (7,9%). Dari hasil belajar teknik dasar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) tersebut menunjukan belum mencapai tingkat minimal 7%. Hasil belajar dikatakan berhasil atau tuntas apabila berada pada persentase 7 % secara individu dan 7% secara klasikal. Melalui analisis data hasil belajar siswa secara keseluruhan, terlihat hasil belajar siswa masih terglng rendah dan kurang karena belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seklah.
Seluruh kegiatan pengamatan dilakasanakan leh peneliti. Pada bservasi awal yang telah dilaksanakan di dapatkan kesimpulan bahwa minat belajar siswa masih terlihat rendah. Pada aktivitas belajar siswa, kendala yang dihadapi yaitu pada aspek visual, lisan, audi, serta mentalnya dan pada hasil belajar dilihat dari rekapitulasi nilai hasil belajar bservasi awal passing bla vli (passing bawah dan passing atas) dari aspek kgnitif, afektif dan psikmtr, siswa yang terglng dalam katagri tuntas sebanyak 9 rang siswa (,7%) sedangkan sisanya belum tuntas sebanyak 6 rang siswa (7,9%) dengan katagri cukup baik karena hasil belajar dikatakan berhasil atau tuntas apabila berada pada persentase 7 % secara individu dan 7% secara klasikal. Hal tersebut juga dilihat dari sikap pasif anak didik dalam prses pembelajaran pendidikan jasmani, lahraga dan kesehatan khususnya materi passing bla vli, seperti perhatian siswa masih terarah pada situasi diluar dan tidak fkus pada prses pembelajaran, sehingga mengakibatkan siswa kurang aktif dan kreatif. Hal ini mengakibatkan rendahnya aktivitas belajar siswa yang berdampak pada rendahnya hasil belajar pada kelas yang bersangkutan. Oleh karena itu, serang guru dituntut agar mampu mengembangkan berbagai mdel pembelajaran praktek melalui rancangan pembelajaran yang membiasakan siswa untuk belajar berkelmpk, berdiskusi dan bekerjasama sehingga berdampak pada meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Mengacu pada masalah berdasarkan hasil aktivitas belajar tersebut, peneliti mencarikan slusi yaitu, aktivitas siswa perlu ditingkatkan lagi dan perlu dilakukan perbaikan dalam menggunakan mdel pembelajaran yang invatif, efektif dan relevan dengan tujuan pembelajaran, sehingga aktivitas belajar siswa akan lebih meningkat. Maka sangatlah penting dalam menerapkan mdel pembelajaran yang tepat sehingga memacu siswa dapat berperan aktif terhadap materi yang di berikan khususnya teknik dasar pasing bla vli (passing bawah dan passing atas). Oleh karena itu peneliti mencba memberikan salah satu alternatif pemecahan masalah yaitu dengan implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe Student Team Achievement Divisins.
Pembelajaran kperatif adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, di mana kelmpkkelmpk kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama (Santyasa, 007:0). Pembelajaran kperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham knstruktivis. Menurut Slavin pembelajaran kperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelmpk, siswa dalam satu kelas dijadikan kelmpk-kelmpk kecil yang terdiri dari sampai rang untuk memahami knsep yang difasilitasi leh guru. Mdel pembelajaran kperatif tipe Student Team Achievement Divisin ini diharapkan dapat menimbulkan suasana belajar yang menggembirakan dan bermakna. Dari uraian di atas, maka penulis merasa terdrng mengadakan penelitian dengan mengangkat judul Implementasi Mdel Pembelajaran Kperatif Tipe Student Team Achievement Divisin (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bla Vli (passing bawah dan passing atas) pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri Kintamani Tahun Pelajaran 0/0. Adapun tujuannya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar belajar teknik dasar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) melalui implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII C SMP Negeri Kintamani tahun pelajaran 0/0. METODE. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri Kintamani tahun ajaran 0/0. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Jumlah subyek penelitian rang. Dimana penelitian ini dilakukan sebanyak siklus, dalam tiap siklus terdiri dari kali pertemuan. Prsedur penelitian ini terdiri dari tahapan penelitian, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, bservasi/evaluasi, refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada Selasa, September 0 dan 0 Oktber 0 pada siklus I, sedangkan pada siklus ke II dilaksanakan pada hari Selasa, 09 Oktber dan 6 Oktber 0. Teknik penggumpulan data dalam aktivitas belajar menggunakan rang bserver menggunakan lembar bservasi aktivitas belajar, sedangkan untuk hasil belajar menggunakan evaluatr dalam penilaianya menggunakan
N assesment hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. HASIL. Tabel 0. Persentase Observasi Awal Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bla Vli N Kriteria Jumlah Siswa Persent ase (%) 9 - - 7 X < 9 X < 7 X < Kategri aktif - - Aktif 0 8,7% 0 7,% X <,8% Ttal 00% Cukup Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Dilihat dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar teknik dasar passing bla vli pada bservasi awal secara klasikal berada pada rentang X < atau berada dalam kategri kurang aktif. Tabel 0. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bla Vli pada Observasi Awal. Tingkat Pengua saan 8-00 7-8 6-7 -6 Banyak Siswa Orang 7 Orang Orang Orang Perse ntase,7 % Nilai Hur uf A Katag ri Baik Ketera ngan 0 % B Baik 68,8 %,7 % 0- - - E Jumlah 00% C D Cukup Baik Kurang baik Kurang Tabel 0. Kategri Pengglgan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bawah Bla Vli. N Kriteria X 9 Jumlah Persent Kategri Siswa ase,% Aktif 7 X < 9 8 80% Aktif X < 7 8,7% Cukup Aktif X < - - Kurang Aktif - - Kurang X < Aktif Jumlah 00% Tabel 0. Kategri Pengglngan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik dasar passing bawah Bla Vli. N Rentang Skr Jumlah Siswa Persent ase (%) Predikat Ketera ngan 8 00 9,9% baik 7 8 6,7% Baik 6 7 - - Cukup tuntas 6 - - Kurang tuntas 0 - - kurang tuntas 00% Tabel 0. Kategri Pengglgan Aktivitas Belajar Teknik dasar passing atas Bla Vli. N Kriteria X 9 Jumlah Persenta Kategri Siswa se % 8,8% Aktif 7 X < 9 7,% Aktif X < 7,7% Cukup Aktif X < - - Kurang Aktif - - Kurang X < Aktif Jumlah 00% Tabel 06. Kategri Pengglngan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik dasar passing atas Bla Vli. N Rentang Skr Jumlah Siswa Persent ase (%) Kateg ri Keterang an 8 00 6 7,9% baik 7 8 9,7% Baik 6 7 - - Cukup tuntas 6 - - Kurang tuntas 0 - - kurang tuntas 00 6
PEMBAHASAN Aktivitas Belajar Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Pada Siklus I Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar passing bawah pada siklus I, kategri sangat aktif tidak ada (0%), aktif sebanyak 6 rang (7,%), cukup aktif sebanyak rang (60%), kurang aktif 6 rang (7,%), dan sangat kurang aktif rang (,7%). Dan berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar passing atas pada siklus I, kategri sangat aktif tidak ada (0%), aktif sebanyak rang (,%), cukup aktif sebanyak rang (7,%), kurang aktif 6 rang (7,%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Pada Siklus II Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar passing bawah pada siklus II, rang siswa (,%) berada dalam kategri tingkat aktivitas yang sangat aktif, 8 rang siswa (80%) berada dalam kategri tingkat aktivitas aktif, cukup aktif rang (8,7%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Dan berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar passing atas pada siklus II, 8 rang siswa (,86%) 7 berada dalam kategri tingkat aktivitas yang sangat aktif, rang siswa (7,%) berada dalam kategri tingkat aktivitas aktif, rang dalam kategri cukup aktif (,7%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Hasil Belajar Hasil Penelitian Hasil Belajar Siklus I Berdasarkan analisis data dan pembahasan rata-rata ketuntasan hasil belajar secara klasikal materi passing bawah bla vli siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 6 rang (,7%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 rang (,9%). Adapun rinciannya sebagai berikut: rang siswa (,86%) kategri sangat baik (A), rang siswa (,86%) kategri baik (B), 9 rang siswa (,9%) kategri cukup (C), tidak ada siswa (0%) kategri kurang (D), dan tidak ada siswa (0%) kategri sangat kurang (E). Dan berdasarkan analisis data dan pembahasan rata-rata ketuntasan hasil belajar secara klasikal materi passing atas bla vli siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 6 rang (,7%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 rang (,9%). Adapun rinciannya sebagai berikut: tidak ada siswa (0%) kategri sangat baik (A),
6 rang siswa (,7%) kategri baik (B), 9 rang siswa (,9%) kategri cukup (C), tidak ada siswa (0%) kategri kurang (D), dan tidak ada siswa (0%) kategri sangat kurang (E). Hasil Penelitian Hasil Belajar Siklus II Berdasarkan analisis data dan pembahasan rata-rata ketuntasan hasil belajar secara klasikal materi passing bawah bla vli siklus II, siswa yang tuntas sebanyak rang (00%) dan siswa yang tidak tuntas tidak ada (0%). Adapun rinciannya sebagai berikut: 9 rang siswa (,9%) kategri sangat baik (A), 6 rang siswa (,7%) kategri baik (B), tidak ada siswa (0%) kategri cukup (C), tidak ada (0%) kategri kurang (D), dan tidak ada siswa (0%) kategri sangat kurang (E). Dan berdasarkan analisis data dan pembahasan rata-rata ketuntasan hasil belajar secara klasikal materi passing atas bla vli siklus II, siswa yang tuntas sebanyak rang (00%) dan siswa yang tidak tuntas tidak ada (0%). Adapun rinciannya sebagai berikut: 6 rang siswa (7,9%) kategri sangat baik (A), 9 rang siswa (,7%) kategri baik (B), tidak ada siswa (0%) kategri cukup (C), tidak ada siswa (0%) kategri kurang (D), dan tidak ada siswa (0%) kategri sangat kurang (E). 8 Keberhasilan dalam penelitian sesuai dengan teri-teri yang mendukung dalam prses pembelajaran. Hamalik (008: 7-7) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas sendiri kepada siswa. Siswa belajar dan beraktivitas sendiri untuk memperleh pengalaman, pengetahuan, pemahaman dan tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan yang bermakna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau aktivitas belajar siswa merupakan dasar untuk mencapai hasil belajar yang ptimal. Ini berarti bahwa jika materi yang telah diterima diulang kembali meski dengan materi yang berbeda, memungkinkan siswa lebih mengerti tentang materi yang diberikan. Seperti dalam teri psiklgi daya, yang menyatakan bahwa melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamati, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan dan berpikir. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang menjadi lebih sempurna, (Dimyati dan Mudjin, 006: 6).
SIMPULAN Aktivitas belajar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) meningkat melalui implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII C SMP Negeri Kintamani tahun pelajaran 0/0. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas belajar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) secara klasikal. Peningkatan sebesar, dari, pada bservasi awal dengan kategri kurang aktif menjadi,6 pada siklus I dengan kategri cukup aktif. Kemudian meningkat sebesar,9 dari 6,8 pada siklus I dengan kategri cukup aktif menjadi 8,0 pada siklus II dengan kategri aktif. Dan meningkat sebesar meningkat,9 dari, pada bservasi awal dengan kategri kurang aktif menjadi 8,0 pada siklus II dengan kategri aktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) meningkat.. Hasil belajar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) meningkat melalui implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII C SMP Negeri Kintamani tahun pelajaran 0/0. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal untuk passing bla vli (passing bawah dan passing atas). Peningkatan sebesar,8%, dari,9% dari bservasi awal dengan kategri sangat kurang menjadi,7% pada siklus I dengan kategri sangat kurang. Kemudian meningkat,% dari,7% pada siklus I dengan kategri sangat kurang menjadi 00% pada siklus II dengan kategri sangat baik. Dan meningkat 77,% dari,9% pada bservasi awal dengan kategri sangat kurang menjadi 00% pada siklus II dengan kategri sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Implementasi Mdel Pembelajaran Kperatif Tipe STAD efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bla vli (passing bawah dan passing atas) pada siswa kelas VIII C SMP Negeri Kintamani tahun pelajaran 0/0. 9
DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 006. Badan Standar Nasinal Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasinal. Dimyati dan Mudjin. 006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 008. Prses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. Kanca, I Nyman. 006. Metdlgi Penelitian Kelahragaan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. --------. 008. Penelitian Tindakan Kelas. Singaraja: Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha. Santyasa dan Sukadi. 007, Mdel-Mdel Pembelajaran Invatif Dalam Pelatihan Sertifikasi Guru Bagi Para Guru SD dan SMP Di Prpinsi Bali. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. 0