PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN APLIKASI BIDANG TANGGAP DARURAT BENCANA

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE BERBASIS WEB PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI

BAB III Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING

STMIK Pringsewu; Jl. Wisma Rini No 09 Pringsewu, (0729)

PEMBUATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA ZACHMAN DI MAJELIS PUSTAKA DAN INFORMASI PPMUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PEMBUATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA ZACHMAN (Studi Kasus : Pimpinan Pusat Muhammadiyah )

BAB III LANDASAN TEORI

Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework

Perancangan Cetak Biru Teknologi Informasi

ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.

PERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta)

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PUSAT PENELITIAN INFORMATIKA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

PEMBUATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DIY DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA ZACHMAN

Nelly Khairani Daulay

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semua pekerjaan dan segala aspek kehidupan manusia. Dimana teknologi informasi

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA PT. SEEMOUNT GARDEN SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan. Sampai saat ini PT. XYZ masih belum memiliki pendefinisian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem informasi saat ini berperan penting dalam bisnis dan organisasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).

Perencanaan Arsitektur Data dan Aplikasi pada Divisi Marketing Perusahaan Ekspedisi dan Distribusi X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARSITECTURE PLANNING

Enterprise Architecture Planning Untuk Pengembangan Sistem Informasi Perguruan Tinggi

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MENGGUNAKAN TOGAF TOGA AD A M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi (Sistem Informasi) pada Perguruan Tinggi dengan Framework Zachman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. naskah-naskah, dokumentasi atau laporan dari sumber data.

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 2 Nomor 2, Juni 2014

Bab 3. Metode Penelitian

Analisis Model Enterprise Architecture Pada Sebuah Stasiun Televisi

Bab II Tinjauan Pustaka

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP)

BAB I PENDAHULUAN I.1

Keywords : Blueprint IT, architecture enterprise, EAP, roadmap, information system

PERENCANAAN LAYANAN SISTEM INFORMASI STUDI KASUS UNIT DEPARTEMEN UMUM DI STMIK DAN POLITEKNIK LPKIA BANDUNG

Enterprise Architecture

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.2 Arsitektur Enterprise

MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha)

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

(3) Keywords: KPPN Tasikmalaya, Architecture Enterprise, Information System, Enterprise Architecture Planning

Arsitektur Enterprise

PERENCANAAN STRATEGIS ARSITEKTUR ENTERPRISE SI/TI (STUDI KASUS PT TRAKINDO UTAMA)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture.

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PEMBUATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DIY DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA ZACHMAN

PEMANFAATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

Jurnal TIM Darmajaya Vol. 01 No. 02 Oktober 2015 Page 192 ISSN: E-ISSN: X

PERENCANAAN LAYANAN SISTEM INFORMASI DENGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (Studi kasus: Rumah Sakit Umum Daerah)

MENGENAL FRAMEWORK ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI UNTUK JASA BENGKEL MOBIL

PENERAPAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN PENGINTEGRASIAN PENGELOLAAN PROSES BISNIS (STUDI KASUS: PANGREUREUHAN TASIKMALAYA)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap sistem informasi dalam suatu organisasi. Dampak dari hal

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

PERENCANAAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENERIMAAN MAHASISWA BARU DENGAN PENDEKATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (STUDI KASUS: STMIK LIKMI BANDUNG)

PERENCANAAN STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI PELAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL PADA BPPNFI REGIONAL IV

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Sekolah Islam Terpadu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gea Aristi 1, Ruuhwan 2 1,2. Universitas Perjuangan Tasikmalaya 1,2

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Enterprise Architecture Planning (EAP) Pada Pembuatan Arsitektur Data, Aplikasi dan Teknologi (Studi Kasus: PT.

Transkripsi:

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN APLIKASI BIDANG TANGGAP DARURAT BENCANA 1 Arfiani Nur Khusna, 2 Kusrini, 3 M Rudyanto Arief 1 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta 55164. Telp: (0274) 563515 ext. 3208 2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM E-mail : arfiani@uad.ac.id Abstrak Bencana merupakan suatu hal yang sangat mengganggu aktivitas manusia, wilayah kejadian bencana mengganggu kelancaran aktivitas ekonomi, menghancurkan sendi-sendi sosial, dan membahayakan keberlangsungan hidup komunitas. Penanganan tanggap darurat bencana membutuhkan strategi pemanfaatan dan peningkatan dukungan sistem informasi, diterapkan untuk keselarasan dalam perencanaan, pelaksanaan dengan strategi bisnis enterprise. Pemodelan arsitektur enterprise menghasilkan arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi serta arah implementasi bagi enterprise di bidang tanggap darurat bencana dalam pemanfaatan sistem informasi. Kata Kunci: Arsitektur Enterprise, Strategi Informasi, Tanggap Darurat Bencana 1. PENDAHULUAN Situasi keadaan darurat bencana sering terjadi kegagapan penanganan dan kesimpang siuran informasi dan data korban maupun kondisi kerusakan, sehingga mempersulit dalam pengambilan kebijakan untuk penanganan darurat bencana. Sistem koordinasi juga sering kurang terbangun dengan baik, penyaluran bantuan, distribusi logistic sulit terpantau dengan baik sehingga kemajuan kegiatan penanganan tanggap darurat kurang terukur dan terarah secara obyektif. Situasi dan kondisi di lapangan disebabkan belum terciptanya mekanisme kerja pos komando dan koordinasi tanggap darurat bencana yang baik dan terstruktur. Pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi diharapkan mampu membantu percepatan tanggap darurat bencana sehingga pusat komando dan koordinasi tanggap darurat bencana dapat menjadi satu kesatuan sistem yang terpadu dalam penanganan kedaruratan bencana. 722

Keberadaan teknologi informasi sangat membantu suatu organisasi dalam menjalankan aktifitasnya. Akan tetapi, keberadaan teknologi informasi sendiri akan menimbulkan masalah baru jika pengelolaannyadipandang hanya sebagai aktifitas penyediaan perangkat lunak/keras untuk kebutuhan otomatisasi, diperlukan kelerasan antara teknologi informasi dengan bisnis. Arsitektur enterprise merupakan tool untuk mengelola teknologi informasi dalam organisasi yang dimanfaatkan untuk mewujudkan keselarasan teknologi informasi dengan bisnis, pembahasan pemodelan arsitektur enterprise diperlukan untuk menghasilkan cetak biru teknologi informasi yang selaras dengan bisnis sehingga dapat membantu proses penanganan tanggap darurat bencana. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture yang merupakan salah satu disiplin ilmu dalam teknologi informasi memiliki definisi sebagai berikut : 2.1.1. Sebuah mekanisme untuk menjamin sumber daya informasi teknologi dari perusahaan /organisasi agar berada pada jalur strategi [Paul, 2004]. 2.1.2. Tool untuk membantu eksekutif berpikir tentang organisasi secara menyeluruh dan untuk membantu dalam pengambilan keputusan [Paul, 2004]. 2.1.3. Deskripsi misi para stakeholder mencakup parameter informasi, fungsionalitas / kegunaan, lokasi, organisasi dan kinerja. Arsitektur enterprise menjelaskan rencana untuk membangun sistem atau sekumpulan system [Paul, 2004]. Enterprise Architecture memiliki empat komponen utama : arsitektur bisnis, arsitektur informasi (data), arsitektur teknologi dan arsitektur aplikasi [Parizeau, 2002]. Arsitektur enterprise mempunyai arti penting bagi organisasi sebab salah satu hasilnya adalah keselarasan antara teknologi informasi dan kebutuhan bisnis [Parizeau, 2002]. 2.2. Enterprise Architecture Planning(EAP) Enterprise Architecture Planning adalah proses pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut. [spewak, 1992]. Definisi ini mengandung tiga kata kunci : 1.2.1. Pendefinisian Ini berarti melakukan pendefinisian arsitektur sistem bukan merancang sistem tersebut. Arsitektur enterprise mendefinisikan 723

arsitektur, sedangkan perancangan sistem merupakan tanggung jawab perancang. 1.2.2. Arsitektur Arsitektur merujuk ke tiga arsitektur yang di definisikan yaitu : arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. 1.2.3. Rencana Arsitektur mendefinisikan apa yang diperlukan dan rencana mendefinisikan kapan mengimplementasikannya. Tujuh komponen dan empat lapisan dalam EAP [spewak, 1992]. Gambar 1. Tahapan EAP Tahapan EAP sebagai berikut: a. Inisiasi perencanaan Dimulainya EAP dengan menentukan ruang lingkup organisasi, menentukan siapa saja yang akan terlibat dalam pengembangan EAP dan pemilihan alat yang akan digunakan. b. Pemodelan proses bisnis Melakukan pemodelan proses bisnis yang sedang berjalan berdasarkan data proses bisnis yang terjadi di organisasi. c. Sistem saat ini dan teknologinya Melakukan identifikasi aplikasi dan teknologi platform yang saat ini digunakan dalam organisasi berdasarkan data kebijakan teknologi informasi yang diambil organisasi. d. Arsitektur data Mendefinisikan jenis data utama yang diperlukan untuk mendukung bisnis dari pemodelan proses bisnis. e. Arsitektur aplikasi Mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang diperlukan untuk mengelola data-data yang telah didefinisikan oleh arsitektur data dan mendukung fungsi bisnis. 724

f. Arsitektur teknologi Mendefinisikan platform teknologi yang diperlukan oleh lingkungan aplikasi dan mendukung fungsi bisnis berdasar arsitektur aplikasi. g. Perencanaan implementasi Mendefinisikan urutan prioritas pengembangan aplikasi dan menyediakan langkah-langkah / roadmap dari aspek kebutuhan organisasi, biaya yang dikeluarkan dan aktifitas proses bisnis organisasi untuk berpindah menuju kondisi masa depan yang diinginkan berdasar aplikasi dan teknologi. 3. METODOLOGI PENELITIAN Secara umum langkah-langkah penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Pengumpulan data a. Perencanaan Strategi terdiri dari Visi, misi, analisa SWOT, Portofolio aplikasi, Porter s, Value Chains dan Tujuan. b. Integrasi Sistem merupakan proses analisis untuk membantu perencanaan migrasi teknologi infromasi organisasi. c. Perencanaan Enterprise Arsitektur. menghasilkan Roadmap dan cetak biru teknologi informasi yang selaras dengan bisnis sehingga mempercepat proses menuju sasaran yang diinginkan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Developing Information System / Information Technology Strategy Gambar 2. Proses Developing Information System / Information Technology 725

4.2 Roadmap enterprise architecture planning Gambar 3. Roadmap EAP 4.3 Proses bisnis tanggap darurat bencana Proses bisnis dapat diartikan sebagai tugas atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang diselesaikan baik secara berurutan atau paralel oleh manusia atau sistem baik di dalam maupun di luar organisasi. a. Penanganan tanggap darurat bencana Pembentukan posko tanggap darurat Identifikasi daerah dan korban bencana Pencarian korban bencana Tindakan medis Pendistribusian logistik b. Rehabilitasi pasca bencana Perbaikan fasilitas dan lingkungan pasca bencana Pendampingan ekonomi pasca bencana Pendampingan psikososial 4.4 Pendefinisian aplikasi tanggap darurat bencana Mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis, dorongan bisnis dan dorongan data diarahkan untuk menentukan dan mendefinisikan aplikasi. a. Aplikasi asessment Aplikasi yang digunakan untuk analisis cepat tentang kejadian bencana seperti cakupan wilayah, korban, lokasi pendampingan, kebutuhan logistic. b. Sistem informasi geografis kebencanaan 726

Aplikasi yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang bencana yang mengancam dan bencana yang telah terjadi c. Aplikasi korban bencana Aplikasi yang digunakan untuk pendokumentasian kejadian bencana seperti jenis bencana, cakupan wilayah, jumlah korban dan kerusakan yang ditimbulkan d. Aplikasi penanganan medis dan SAR Aplikasi yang digunakan untuk mendokumentasikan korban dan penanganan medis yang diberikan kepada korban, korban hilang dan upaya pencarian, serta pengeloaan obat, tim medis, tim sar, dan rumah sakit e. Aplikasi program rehabilitasi pasca bencana Aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan kegiatan rehabilitasi pasca bencana f. Aplikasi pendaftaran dan pendataan relawan Aplikasi berbasis web untuk pendaftaran dan pendataan relawan. g. Aplikasi pengembangan relawan Aplikasi berbasis web untuk memberikan info seputar kegiatan peningkatan kualitas dan kapasitas seperti pelatihan dan untuk pendaftaran peserta secara online h. Aplikasi pengelolaan kerjasama Aplikasi yang digunakan untuk mendata mitra kerjasama, menyimpan/pengarsipan surat kontrak kerjasama, dan pendataan programprogram kerjasama yang dilakukan i. Aplikasi pengelolaan sarana dan prasarana Aplikasi yang digunakan untuk mendata sarana dan prasarana serta infrasturktur yang dimiliki oleh organisasi. 4.5 Platform teknologi Membangun jaringan enterprise secara konseptual dalam penentuan platform sehingga lokasi bisnis yang merupakan unit orgasnisasi yang melakukan aktifitas bisnis mendapatkan data maupun aplikasi yang dibutuhkan. Jaringan enterprise menggunakan router yang digunakan untuk mengatur jaringan dengan access point dan mengatur keamanan data melalui jaringan. Koneksi internet menggunakan modem yang digunakan internal. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan koneksi yang realtime untuk menghadapi bencana. Data yang diterima dan dikirim dalam menghadapi bencana hendaknya cepat, tepat, dan akurat sehingga mempermudah pengambilan keputusan dan tindakan. Jaringan enterprise saat ini dinilai sudah memadai atau mampu mencukupi kebutuhan kegiatan enterprise. 727

INTERNET Modem Firewall Server Modem Ethernet TCP/IP Server Ethernet TCP/IP Firewall Router Access Point Hub Hub PC Kantor Pusat PC Posko Gambar 4. Jaringan enterprise 4.6 Rencana Impelementasi Implementasi dari aplikasi tersebut tidak dapat terlepas dari kondisi-kondisi sebagai faktor penentu keberhasilan rencana implementasi aplikasi. Faktor-faktor yang direkomendasikan untuk mendukung keberhasilan implementasi aplikasi tersebut diantaranya adalah: a. Keterlibatan, dukungan dan komitmen manajemen organisasi dalam implementasi arsitektur enterprise. b. Kualitas sumber daya manusia yang tersedia yang kompeten dalam penguasaan teknologi informasi. SDM yang kompeten di bidang teknologi informasi kemudian ditempatkan pada unit khusus untuk menanganani aplikasi, baik pengembangan, penggunaan, maupun maintenance. c. Adanya penyelenggaraan pelatihan khusus mengenai implementasi arsitektur enteprise baik secara teknis maupun konsep secara periodik. d. Regenerasi teknologi informasi dengan adanya evaluasi penggunaan dan manfaat teknologi informasi dan pemilihan teknologi informasi yang akan digunakan dalam menjalankan proses bisnis organisasi. e. Kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang baik dalam penerapan EAP. 4.7 Portofolio Aplikasi Untuk melengkapi proses penentuan aplikasi dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi bisnis, dalam penelitian ini digunakan kerangka kerja portofolio. Kerangka kerja portofolio ini memetakan aplikasi yang direkomendasikan menjadi 4 kuadaran yakni aplikasi strategis, aplikasi operasional kunci, aplikasi berpotensi tinggi, dan aplikasi pendukung. 728

STRATEGIS 1. Aplikasi pendaftaran dan pendataan relawan 2. Aplikasi korban bencana 3. Aplikasi penganan medis dan SAR 1. Aplikasi assessment 2. Sistem informasi geografis kebencanaan 3. Aplikasi program rehabilitasi pasca bencana OPERASI KUNCI BERPOTENSI TINGGI 1. Aplikasi pengembangan relawan 2. Aplikasi pengelolaan kerjasama 1. Aplikasi pengelolaan sarana dan prasarana PENDUKUNG 5. SIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Arsitektur Enterprise secara sistematis dan lengkap dapat mendefinisikan sistem dan teknologi informasi yang sedang berjalan dan lingkungan sistem informasi yang diperlukan. 2. Penentuan urutan aplikasi, prinsip aplikasi yang menciptakan data akan dikembangkan sebelum aplikasi yang menggunakan data tersebut, harus dapat diterapkan sepenuhnya. urutan aplikasi yang direkomendasikan juga didasarkan pada prioritas kebutuhan data pada saat tanggap darurat (untuk penanganan bencana). 3. Arsitektur enterprise strategi aplikasi suatu organisasi tanggap darurat bencana dapat di jadikan sabagai pedoman untuk menentukan kebijakan suatu organisasi terutama bagi pimpinan organisasi. DAFTAR PUSTAKA [1] H. Paul,. 2004. Developing An Enterprise Architecture Business Process Trends Vol. 2 No.1 [2] Parizeau, Yvon,. 2002. Enterprise Architecture for Complex Government and the challenge of GOVERNMENT ON-LINE IN CANADA, RISET MASTER, DALHOUSIE UNIVERSITY [3] Spewak, S.H., 1992, Enterprise Architecture Planning (Developing a Blueprint for Data, Application and Technology), John Wiley & Sons, Inc. [4] Surendro, K., 2009, Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi, Informatika, Bandung. [5] Gokhale, A., 2010, Increasing Effectiviness Of The Zachman Framework Using The Balanced, Tesis Master, Purdue University, Indiana [6] H. Paul,. 2004. Developing An Enterprise Architecture Business Process Trends Vol. 2 No.1. 729