Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Penjualan pada Home Industry Herman

BAB II LANDASAN TEORI

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

EVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG

PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA DALAM RANGKA MEMINIMALISASI PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT CAHAYA MURNI SRIWINDO

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT.

PENGEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN KAS PADA UNIT USAHA DI BPPU UNY

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya)

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT XYZ. (Sales Accounting Information System On PT XYZ)

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUTANSI PENJUALAN BARANG GUNA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA UD. LANGGENG JAYA DI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. PRAWISA ARYO SERASI

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS PADA CV. IJE JELA COMP PHONE MARABAHAN. M. Rudhyazfilla Assyuga. (Universitas Lambung Mangkurat)

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA TOKO ADI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB V PENUTUP. Sistem Pengendalian internal pada Siklus pendapatan Jasa Outgoing berdasarkan

PENGEMBANGAN SISTEM PENDATAAN PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA TOKO 7KOMPUTER. Neosa Tyas Hapsari

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

Contoh Purchase Order PT.PPN

Winda Kusuma Wardani Moch. Dzulkirom AR Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI

Pengembangan Sistem dalam Pengelolaan Data Penjualan secara Tunai Pada Toko Inti Jaya Accessories

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Dita Septyansari Moch. Dzulkirom Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Analisis Desain Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT Lingga Djaja

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

PAHULUAN Kebutuhan untuk menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan sebuah produk baru menjad

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. digunakan dalam proses pembelian adalah purchase order, faktur,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. SURYA ASIA ABADI PEKANBARU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. dan kemajuan teknologi maka peranan informasi menjadi sangat penting demi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Shinta Dwi Prana Dewi Moch Dzulkirom Dwi Atmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Transkripsi:

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang Melisa (Melisathe92@gmail.com) Rizal Effendi (Rizaleffendi31@yahoo.co.id) Akuntansi S1 STIE MDP Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem informasi akuntansi penjualan spare part pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data adalah teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat aktivitas penjualan tunai maupun kredit pada spare part, serta membandingkan dengan teori-teori yang disebutkan dalam landasan teori dengan kenyataan yang terjadi. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi penjualan spare part pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang belum cukup baik, contohnya tidak adanya pemisahan antara fungsi gudang dan fungsi pengiriman, tidak dilakukan pemeriksaan kredit formal bagi pelanggan lama, faktur penjualan sering tidak dibuat sesuai dengan nomor urut tercetak, dan surat order pengiriman tidak menggunakan nomor yang tercetak. Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Abstract: The purpose of this study is to analyze the accounting information system of spare parts sales at PT. Topcars Indonesia Palembang branch. Method used in this study is qualitative method. Data used is primary data and secondary data. Data collection method used is interview and observation. The data analysis techniques that will be used in this research is to look at cash and credit sales activity on spare parts, and to compare with the theories that mentioned in the theoretical basic with the reality of the matter. The result of this study shows that the accounting information system of spare part sales at PT. Top Cars Indonesia Palembang branch is inadequate, example of the lack of separation between the functions of the werehouse and delivery functions, not performed a formal credit check for existing customers, sales invoices are often not made in accordance with the serial number printed, and mail order delivery does not use the number printed. Keyword: Sales Accounting Information System 1. PENDAHULUAN Sejalan dengan tingginya tingkat persaingan, perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi maka peranan informasi menjadi sangat penting demi kemajuan perusahaan. Guna mendapatkan informasi ini diperlukan suatu sistem informasi akuntansi berupa formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis. Hal-1

Adanya informasi akuntansi yang akurat akan membantu manajemen perusahaan dan pihak-pihak luar untuk mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan masing-masing. Suatu sistem akuntansi yang efektif memerlukan persetujuan dan dukungan dari semua tingkat manajemen. Untuk itu diperlukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab agar efisiensi dapat tercapai dan tentunya dengan sistem akuntansi yang efektif akan memperkuat struktur pengendalian intern Berdasarkan penelitian awal, ditemukan adanya kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berpotensi dapat menimbulkan kecurangan dan menghambat kelancaran aktivitas dalam penjualan spare part, yaitu: 1. Pada penerimaan pesanan dari pelanggan, terutama bagi pelanggan lama yang sudah dikenal dengan pimpinan sering tidak dilakukan pemeriksaan kredit formal. 2. Dalam membuat faktur penjualan, sering tidak dibuat sesuai dengan nomor urut yang tercetak. 3. Pada prosedur penjualan terjadinya perangkapan fungsi gudang dengan fungsi pengiriman barang. Karena perusahaan tidak menerapkan pemisahan fungsi tersebut. 4. Tidak adanya nomor yang tercetak pada surat order pengiriman. Dalam penulisan skripsi ini yang diteliti hanya penjualan spare part. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part Pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 1. Sistem Menurut Al Fatah (2007, h.3) sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain. 2. Informasi Menurut Krismiaji (2010, h.15) informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. 3. Akuntansi Menurut American Accounting Association (dikutip dalam buku Effendi 2009, h.3) akuntansi sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan, informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Menurut Krismiaji (2010, h.4) sistem informasi akuntansi adalah sebagai sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan infromasi yang bermanfaaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. 2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiaji (2010, h.188) menguraikan tujuan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: a. Kemanfaatan b. Ekonomis c. Daya andal d. Ketersediaan e. Ketepatan waktu f. Servis pelanggan g. Kapasitas h. Praktis i. Fleksibilitas j. Daya telusur k. Daya audit l. Keamanan Jika seluruh tujuan tersebut dapat dicapai, maka hal ini akan sangat ideal. Namun kenyataannya sulit bagi sebuah sistem untuk mencapai seluruh tujuan tersebut bersamasama. Hal-2

2.3 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiaji (2010, h.16) menyatakan bahwa unsur-unsur sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Tujuan 2. Input 3. Output 4. Penyimpanan data 5. Pemroses 6. Instruksi dan prosedur 7. Pemakai 8. Pengamanan dan pengawasan 2.4 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiaji (2010, h.15) informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut: 1. Relevan; menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspektasi semula. 2. Dapat dipercaya; bebas dari kesalahan atau bisa dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi. 3. Lengkap; tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. 4. Tepat waktu; disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan. 5. Mudah dipahami; disajikan dalam format yang mudah dipahami. 6. Dapat diuji kebenarannya; memungkinkan dua orang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independent. 2.5 Siklus Pendapatan Marshall (2005, h.5) siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Menurut Effendi (2014, h.61) empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan, yaitu: 1. Penerimaan Pesanana dari Pelanggan 2. Pengiriman Barang 3. Penagihan dan Piutang Usaha 4. Penagihan Kas 2.6 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Menurut Krismiaji (2010, h.336) beberapa ancaman dan tujuan dalam prosedur penjualan sebagai berikut: 1. Penanganan pesanan Tujuan utama penanganan pesanan pelanggan adalah melakukan pemrosesan order pelanggan secara efisien. Ancaman utama dalam penanganan pesanan adalah kemungkinan melakukan penjualan yang kelak di kemudian hari tidak dapat ditagih. 2. Pengiriman Tujuan utama fungsi pengiriman adalah mengirimkan barang kepada pelanggan secara efisien dan akurat. Ancaman pertama adalah kesalahan pengiriman. Ancaman yang kedua yang dapat terjadi adalah pencurian barang yang dapat mengakibatkan kehilangan aktiva. 3. Penagihan Tujuan utama fungsi penagihan adalah untuk meghasilkan tagihan segera dan akurat atas transaksi penjualan yang telah dilakukan. Ancaman pertama dalam penagihan yaitu, kegagalan dalam kegiatan menagih pelanggan atas barang yang telah dikirimkan. Ancaman kedua kesalahan dalam menetapkan harga. 4. Penerimaan Kas Tujuan utama fungsi penerimaan kas adalah melindungi kas yang diterima dari pelanggan dan mengkredit rekening piutang kepada pelanggan secara tepat. Ancaman pertama dalam penerimaan kas yaitu pencurian kas dan kesalahan pembukuan dalam pemuktahiran piutang dagang, ancaman kedua yaitu kehilangan Hal-3

data tentang rekening pelanggan, dan ancaman ketiga yaitu kinerja yang buruk. 2.7 Penerimaan Kas Menurut Krismiaji (2010, h.331) siklus pendapatan bersangkutan adalah penerimaan kas. Departemen yang terlibat dalam kegiatan penerimaan kas ini adalah kasir, yaitu bagian yang berada di bawah departemen keuangan, yang bertugas menangani penerimaan kas dan penyetorannya ke bank, dan bagian piutang dagang, yaitu bagian yang berada di bawah manajer akuntansi dan bertugas untuk mencatat pelunasan piutang dari pelanggan. 2.8 Pengendalian Intern Penjualan Menurut Krismiaji (2010, h.215) pengendalian (control) adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah obyek, organisasi, atau sistem. Tujuan dilakukan pengendalian adalah untuk mencegah timbulnya kerugian bagi sebuah organisasi yang timbul. 3. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer yang berupa wawancara dan observasi secara langsung, data sekunder dari penelitian ini adalah memakai sumber dari berbagai buku yang bersangkutan dengan sistem akuntasi penjualan. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat aktivitas penjualan tunai maupun kredit pada spare part di PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang, serta membandingkan dengan teori-teori yang disebutkan dalam landasan teori dengan kenyataan yang terjadi pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian PT. Top Cars Indonesia merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang otomotif mobil mewah yang kegiatan utamanya penjualan mobil baru, spare part, dan service. Penjualan tersebut dilakukan secara tunai maupun kredit. Untuk penjualan kredit secara leasing perusahaan telah bekerja sama dengan BII Finance, Mandiri Tunas Finance, BCA Finance, dll. Didalam kegiatan atau aktivitas penjualan spare part yang dilakukan perusahaan terdapat formulir-formulir yang terkait dalam prosedur penjualan pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang, yaitu: 1. Sales Order Suatu formulir untuk mencatat pesanan sparepart yang diterima dari pelanggan. Surat sales orer berisi nama pelanggan, tanggal sales order, nomor sales order, code barang, nama barang, dan jumlah barang. Gambar 4.2 Sales Order Spare Part PT. Top Cars Cabang Palembang 2. Faktur Penjualan Faktur penjualan (sales invoice) digunakan untuk lembar bukti tagihan atau bukti transaksi kepada pelanggan atas pembelian suatu barang. Faktur penjualan berisi nama pelanggan, nomor faktur, tanggal faktur, code barang yang Hal-4

di pesan, nama barang, potongan harga, jumlah barang, harga barang, dan batas waktu pembayaran. Konsumen Bagian Penjualan Kasir Bagian Gudang & Pengiriman Mulai Memilih Barang Sales Order 1 2 3 Faktur 1 2 3 Surat Jalan 1 2 3 Meminta barang ke bagian Gudang Barang Pembayaran Memberikan faktur yang sudah lunas sebagai bukti pembayaran Faktur yang sudah dicap lunas Faktur yang sudah dicap lunas Tanda tangan surat jalan N Mengirim barang ke konsumen Selesai Barang Gambar 4.3 Faktur Penjualan Spare Part PT. Top Cars Cabang Palembang 3. Surat Jalan Surat yang digunakan untuk pengantar atas barang yang tercantum di dalamnya yang ditujukan kepada pelanggan atau penerima yang ditentukan oleh pembeli. Surat jalan berisi nama pelanggan, nomor faktur, tanggal surat jalan, code barang yang di pesan, nama barang, banyak barang, tanda tangan pembuat surat jalan, tanda tangan bagian gudang atas pengeluaran barang, tanda tangan pengirim barang, dan tanda tangan penerima barang. Sumber: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part Secara Tunai pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang, 2014 Gambar 4.7 Diagram Alir Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part Secara Tunai pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang Berikut dapat dilihat gambar diagram alir prosedur penjualan kredit pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang: Gambar 4.4 Surat Jalan PT. Top Cars Cabang Palembang Berikut dapat dilihat gambar diagram alir prosedur penjualan tunai pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang: Hal-5

Sumber: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part Secara Kredit pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang, 2014 Gambar 4.9 Diagram Alir Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part Secara Kredit pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang 4.2 Pembahasan 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berdasarkan hasil penelitian sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang dimiliki PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang belum cukup baik dalam praktiknya, dapat dilihat dari perangkapan fungsi antara fungsi gudang dan fungsi pengiriman. 2. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan kredit Berdasarkan hasil penelitian sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang dimiliki PT.Top Cars Indonesia Cabang Palembang belum cukup baik dalam praktiknya, antara lain : 1. PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang mempunyai internal control yang lemah, dapat dilihat dari pesanan penjualan dari pelanggan terutama bagi pelanggan lama yang sudah dikenal dengan pimpinan sering tidak dilakukan pemeriksaan kredit formal. 2. Dalam pembuatan faktur penjualan pada PT. Top Cars Indonesia cabang Palembang sering tidak dibuat sesuai dengan nomor urut yang tercetak. 3. Dalam membuat surat order pengiriman PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang tidak menggunakan nomor yang tercetak. 4. Tidak adanya Standard Operating Procedure (SOP) tertulis di PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan tentang sistem informasi penjualan spare part pada PT. Top Cars Indonesia cabang Palembang belum cukup baik, dapat dilihat sebagai berikut: 1. Pada penjualan Tunai, PT. Top Cars cabang Palembang tidak memisahkan antara fungsi gudang dan fungsi pengiriman. Hal ini mengakibatkan tugas fungsi gudang menjadi berat karena merangkap tugas mengeluarkan barang dari gudang serta mengirimkan barang tersebut kepada pelanggan, dan juga akan berdampak akan adanya tindakan kecurangan dalam penyalahgunaan tugas dan tanggung jawab. 2. Pada penjualan kredit, PT. Top Cars Indonesia mempunyai internal control yang lemah dapat dilihat dari pesanan penjualan dari pelanggan, terutama bagi pelanggan lama yang sudah dikenal dengan pimpinan sering tidak dilakukan pemeriksaan kredit formal, hal ini akan mengakibatkan timbulnya piutang pada perusahaan. Dalam pembuatan faktur penjualan pada PT. Top Cars Indonesia cabang Palembang sering tidak dibuat Hal-6

sesuai dengan nomor urut yang tercetak, hal ini akan berdampak adanya penyalahgunaan atau tindakan kecurangan terhadap formulir tersebut yang akan mengakibatkan selisih stock spare part dan pendapatan pada perusahaan. Dalam membuat surat order pengiriman tidak menggunakan nomor yang tercetak. Hal ini akan mengakibatkan tindakan kecurangan dalam pengiriman barang ke pelanggan jika tidak menggunakan nomor pada surat pengiriman. Tidak adanya Standard Operating Procedure (SOP) yang tertulis sebagai bukti penguat sehingga sering terjadinya kelalaian dalam penjualan spare part dan bisa berpotensi adanya kecurangan yang terjadi di dalam aktivitas penjualan spare part. 5.2 Saran Dari hasil kesimpulan diatas, maka saransaran yang dapat diberikan untuk mengantisipasi permasalahan dalam sistem informasi akuntansi penjualan spare part pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang, sebagai berikut : 1. Sebaiknya fungsi gudang dan fungsi pengiriman dipisahkan. Sehingga, tugas dari masing-masing fungsi dapat dikendalikan oleh 2 orang dan memperkecil tindakan kecurangan. 2. Dalam penjualan kredit sebaiknya melakukan pemeriksaan kredit formal bagi pelanggan siapa saja, dengan cara pemeriksaan file induk pelanggan untuk memverifikasi batas kredit pelanggan, karena dengan tidak melakukan pemeriksaan kredit formal perusahaan dapat mengalami kerugian dengan adanya piutang yang tak tertagih. Dalam mencetak faktur penjualan sebaiknya membuat sesuai dengan nomor urut yang tercetak karena dengan tidak mencetak faktur sesuai dengan nomor urut dapat menyebabkan selisih stock spare part dan pendapatan yang berpotensi dapat mengakibatkan tindakan kecurangan pada perusahaan. Dalam membuat surat order pengiriman sebaiknya membuat nomor yang tercetak. Karena dengan tidak adanya nomor yang tercetak pada surat order pengiriman dapat menimbulkan tindakan kecurangan pada barang yang akan dikirm ke pelanggan. Sebaiknya perusahaan membuat Standard Operating Procedure (SOP) yang tertulis yang telah disetujui oleh owner sehingga tidak terjadinya kelalaian dalam penjualan spare part dan mengurangi tindakan kecurangan yang terjadi di dalam aktivitas penjualan spare part. DAFTAR PUSTAKA [1] AL Fatah, Hanif 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Andi Offset, Yogyakarta. [2] Effendi, Rizal 2009, Prinsip-prinsip Akuntansi (Accounting Principles) Edisi 3, Semesta Media, Jakarta. [3] 2014, Sistem Informasi Akuntansi, Citra Books, Palembang. [4] Efferin, Sujoko, Stevanus Hadi Darmadji, dan Yuliawati Tan 2008, Metode Penelitian Akuntansi Mengungkapkan Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta. [5] Hall, James A 2009, Accounting Information Sistem, Salemba Empat, Jakarta. [6] 2008, Sistem Informasi Akuntansi Buku 1 Edisi IV, Salemba Empat, Jakarta. [7] Jogiyanto, HM 2009, Sistem Teknologi Informasi Edisi III, Andi Offset, Yogyakarta. Hal-7

[8] Krismaji 2010, Sistem Informasi Akuntansi Edisi Ketiga, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. [9] Laudon, Kenneth C 2011, Sistem Informasi Manajemen Buku 1 Edisi 10, Salemba Empat, Jakarta. [10] Mardi 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Ghalia Indonesia, Bogor. [11] Marshall, Romney B 2005, Sistem Informasi Akuntansi Buku 2, Salemba Empat, Jakarta. [12] Mulyadi 2010, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. [13] Rochaety, Eti 2006, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. [14] Sanusi, Anwar 2011, Metodologi Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. [15] Sugiyono 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfa Beta, Bandung [16] Syafri, Sofyan Harahap 2004, Teori Akuntansi, Rajawali Pers, Jakarta. Hal-8