LATIHAN SOAL EPIDEMIOLOGI PM (EMERGING INFECTIOUS DISEASE, PENCEGAHAN DAN JUNE 18, 2016 PENANGGULANGAN PM, HERD IMMUNITY)

dokumen-dokumen yang mirip
Upaya Pencegahan Penyakit Menular

LANDASAN TEORI HERD IMMUNITY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA

Penyakit Endemis di Kalbar

HERD IMMUNITY. Sesi ke-7 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Penanggulangan Penyakit Menular

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 2017

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan derajat kesehatan. Kegiatan ini hanya diselenggarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Riwayat Alamiah Penyakit PERTEMUAN 6 IRA MARTI AYU FIKES/ KESMAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

Sehat merupakan kondisi yang ideal secara fisik, psikis & sosial, tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan cacad (definisi WHO)

Materi ini berisi soal-soal tentang Epidemiologi Penyakit Menular yang diberikan pada kuliah kelas 12 (Paralel) Universitas Esa Unggul Jakarta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB I PENDAHULUAN. Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

dan kesejahteraan keluarga; d. kegiatan terintegrasi dengan program pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota; e.

Prof. Dr. Drh. I Gusti Ngurah Mahardika Universitas Udayana Denpasar-Bali HP:

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA UMUM DAPAT DIBEDAKAN ATAS :

PENDAHULUAN. zoonoses (host to host transmission) karena penularannya hanya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome). Virus. ibu kepada janin yang dikandungnya. HIV bersifat carrier dalam

KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT

KONSEP PENYAKIT MENURUT EPIDEMIOLOGI. Desy Indra Yani

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

BAB I PENDAHULUAN. seksual disebut infeksi menular seksual (IMS). Menurut World Health Organitation

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menginfeksi bagian paru-paru.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perencanaan Program Kesehatan: na i lisis M asa h a Kesehatan Tujuan Metode

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

Proses Penularan Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Veneral Disease ini adalah Sifilis, Gonore, Ulkus Mole, Limfogranuloma Venerum

Informasi Epidemiologi Upaya Penanggulangan HIV-AIDS Dalam Sistem Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user. A. Latar Belakang

Judul : Nyamuk, Spesies Paling Mematikan Media : Kompas Wartawan : Tanggal : Feb 2016 Halaman : 14

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Donor darah adalah proses pengambilan darah dari. seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sifilis merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Transfusi darah merupakan bagian penting dalam. pelayanan kesehatan modern. Jika digunakan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Transfusi darah merupakan bagian penting yang turut. menunjang dinamika dunia kesehatan.

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 03 TAHUN 2018 TENTANG

Food-borne Outbreak. Saptawati Bardosono

BAB I PENDAHULUAN. Aedes aegypti adalah jenis nyamuk yang tidak. asing di kalangan masyarakat Indonesia, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. (Harijanto, 2014). Menurut World Malaria Report 2015, terdapat 212 juta kasus

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta, 5 Maret 2016 Universitas Esa Unggul Jakarta Kelas 11 Paralel

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap ketahanan nasional, resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menular juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Dengue adalah salah satu penyakit infeksi yang. dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi, angka kesakitan bayi, status gizi dan angka harapan hidup (Depkes RI,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp.

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang

Transkripsi:

JUNE 18, 2016 LATIHAN SOAL EPIDEMIOLOGI PM (EMERGING INFECTIOUS DISEASE, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PM, HERD IMMUNITY) ADE HERYANA UNIVERSITAS ESA UNGGUL jakarta

EMERGING INFECTIOUS DISEASE & WABAH ZIKA 1. Sebanyak 61% kejadian Emerging Infectious Disease (EID) disebabkan oleh penyakit: A. Virologi B. Zoonosis C. Amoebeasis D. Bakteriologi 2. Isilah titik-titik dengan kata-kata yang tepat. Pernyataan berikut merupakan definisi Emerging Infectious Disease dan Re-emerging Infectious Disease menurut NIH (2012): 1. Emerging Infectious Disease adalah penyakit yang... tidak pernah terjadi pada manusia atau pernah terjadi pada populasi kecil di tempat yang... 2. Re-emerging Infectious Disease adalah penyakit yang... menjadi masalah utama kesehatan global atau di sebagian negara, yang secara dramatis..., tetapi kembali menjadi masalah kesehatan dalam proporsi yang... tehadap populasi 3. Isilah titik-titik dengan kata-kata yang tepat. Pernyataan berikut merupakan definisi Emerging Infectious Disease dan Re-emerging Infectious Disease menurut Aldhigieri (2012) dari WHO: 1. Emerging Infectious Disease adalah penyakit... yang belum pernah terjadi sebelumnya, atau penyakit yang diketahui... serta terancam... dalam sebaran insiden/geografis. 2. Re-emerging Infectious Disease atau... Infectious Disease adalah penyakit yang pernah... dan... dengan program imunisasi, penggunaan..., atau perubahan lingkungan, akan tetapi saat ini muncul kembali. 4. Sebutkan faktor-faktor penyebab timbulnya Emerging Infectious Disease: 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 6.... 5. Yang BUKAN termasuk faktor biologi penyebab timbulnya Emerging Infectious Disease adalah: A. Resistensi vektor terhadap pestisida B. Gangguan imunitas C. Manipulasi biomedik dan Biowarfare/Bioterorism D. Evolusi agen penginfeksi patogen ADE HERYANA 1

6. Contoh biowarfare sebagai faktor biologi timbulnya Emerging Infectious Disease adalah penyakit: A. Botulism B. Ebola C. Zika D. Anthrax 7. Gangguan imunitas dan kemerosotan pelaksanaan surveilans penyakit infeksi merupakan penyebab timbulnya Emerging Infectious Disease, dan termasuk ke dalam faktor: A. Ekonomi B. Biologi C. Lingkungan D. Kesehatan Masyarakat Berikut adalah tabel daftar penyebab Emerging Infectious Disease dari faktor ekonomi dan sosial: No. Penyebab EID No. Penyebab EID 1. Perang dan kerusuhan massal 8. Perubahan proses & penanganan makanan 2. Kegiatan agrikultural yang 9. Kontak manusia dengan alam liar intensif 3. Perjalanan/traveling secara 10. Teknologi & industri yang global merekayasa habitat hewan lokal 4. Perburuan hewan liar 11. Urbanisasi tidak berkelanjutan berlebihan 5. Perubahan demografis 12 Pertumbuhan ekonomi & perubahan penggunaan lahan 6. Ketidakadilan sosial 13. Strategi manufaktur/pabrikan 7. Perjalanan dan perdagangan internasional 14 Keterbatasan pengetahuan karena buta huruf 8. Dari tabel di atas, yang termasuk penyebab timbulnya Emerging Infectious Disease karena faktor ekonomi adalah nomor:... (ada 7 jenis) 9. Dari tabel di atas, yang termasuk penyebab timbulnya Emerging Infectious Disease karena faktor sosial adalah nomor:... (ada 7 jenis) 10. Manakah yang merupakan faktor sosial budaya penyebab timbulnya Emerging Infectious Disease: A. Perubahan perilaku manusia B. Kurangnya political will seperti korupsi dan prioritas pembangunan ADE HERYANA 2

C. Gangguan imunitas D. Jawaban A dan B benar 11. Manakah yang BUKAN merupakan faktor lingkungan penyebab Emerging Infectious Disease: A. Perubahan perilaku manusia B. Perusakan hutan dan habitat hewan liar oleh manusia C. Manipulasi ekologi dan pelepasan hewan ke alam liar D. Global warming dan perubahan iklim 12. Dilihat dari penyebabnya, infeksi emerging infectious disease disebabkan oleh: 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 6.... 13. Penularan penyakit Zika terutama melalui berikut ini KECUALI: A. Inhalasi B. Gigitan nyamuk aedes C. Kontak seksual D. Dari wanita hamil ke janin dann transfusi darah 14. Sebutkan 4 gejala umum penyakit Zika: 1.... 2.... 3.... 4.... 15. Efek Zika bagi wanita hamil menimbulkan kondisi pada janin berupa: A. Kwarsiorkor B. Jaundice C. Hidrosefalus D. Mikrosefalus 16. Mikrosefalus akibat penyakit Zika adalah satu kondisi... lahir, dimana kepala bayi berukuran lebih... dibanding kondisi normal pada bayi dengan jenis kelamin dan umur sama. 17. Berikut manakah yang termasuk langkah-langkah penanggulangan bila terserang Zika: A. Istirahat yang cukup B. Minum yang banyak untuk mencegah dehidrasi ADE HERYANA 3

C. Minum obat penurun panas (Paracetamol) D. Jawaban A, B, C benar PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PM 18. Sebutkan 4 jenis tahap pencegahan penyakit menular menurut WHO: 1.... 2.... 3.... 4.... 19. Jenis pencegahan PM yang merupakan pencegahan tingkat dasar, disebut dengan: A. Pencegahan Primordial B. Pencegahan Primer C. Pencegahan Tersier D. Pencegahan Sekunder 20. Berikut adalah tujuan dilaksanakannya pencegahan primordial, KECUALI: A. Mempertahankan keadaan risiko rendah terhadap penyakit secara umum B. Mencegah terjadinya risiko C. Memutus mata rantai interaksi Agen-Host-Environment D. Jawaban A,B,C benar 21. Salah satu upaya dalam pencegahan primordial adalah memelihara dan mempertahankan kebiasaan atau pola hidup yang sudah ada dalam masyarakat. Contoh upaya tersebut adalah: A. Menghindari rokok B. Mencegah perilaku seks bebas C. Memelihara kebiasaan cuci tangan sebelum makan D. Konseling pernikahan 22. Mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat yang menyebabkan risiko adanya penyakit, termasuk upaya: A. Pencegahan Sekunder B. Pencegahan Primer C. Pencegahan Primordial D. Pencegahan Tersier 23. Pencegahan primer dilakukan pada tahap Riwayat Alamiah Penyakit: A. Patogenesis B. Penyakit dini C. Pre patogenesis D. Penyakit lanjut ADE HERYANA 4

24. Tujuan dilakukannya pencegahan primer adalah: A. Memutus mata rantai infeksi A-H-E B. Mencegah dan menunda kejadian penyakit baru C. Mempertahankan keadaan risiko rendah D. Jawaban A dan B benar 25. Berikut adalah tindakan dalam pencegahan primer, KECUALI: A. Mencegah terjadinya risiko B. Modifikasi determinan/faktor risiko C. Promosi kesehatan D. Perlindungan khusus 26. Sebutkan 4 jenis upaya perlindungan khusus (special protection) pada pencegahan primer: 1.... 2.... 3.... 4.... Berikut ini adalah daftar jenis pencegahan primer terhadap penyakit menular: 1. Pasteurisasi susu untuk mengeliminasi patogen penyebab penyakit 4. Penyediaan makanan dan air yang bebas dari kontaminasi patogen 2. Isolasi dan karantina 5. Promosi penggunaan kondom untuk seks aman 3. Imunisasi 6. Pengobatan profilaksis malaria 27. Berdasarkan tabel di atas, pencegahan primer yang tepat untuk penyakit yang ditularkan melalui susu adalah nomor :... 28. Berdasarkan tabel di atas, pencegahan primer yang tepat untuk penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air adalah nomor :... 29. Berdasarkan tabel di atas, pencegahan primer yang tepat untuk penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi adalah nomor :... 30. Berdasarkan tabel di atas, pencegahan primer yang tepat untuk penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks adalah nomor :... 31. Berdasarkan tabel di atas, pencegahan primer yang tepat untuk penyakit SARS adalah nomor :... ADE HERYANA 5

32. Berdasarkan tabel di atas, pencegahan primer yang tepat untuk penyakit malaria adalah nomor :... 33. Jenis pencegahan PM berikut dilakukan pada tahap patogenesis: A. Pencegahan Sekunder B. Pencegahan Tersier C. Pencegahan Primer D. Jawaban A dan B benar 34. Deteksi dini penyakit dengan skrining dan pengobatan segera, merupakan tujuan dari pencegahan: A. Sekunder B. Primer C. Tersier D. Primordial 35. Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam pencegahan sekunder antara lain sebagai berikut KECUALI: A. Imunisasi B. Memperbaiki prognosis kasus C. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat D. Pembatasan ketidakmampuan (disability) Berikut ini adalah jenis pencegahan sekunder pada PM: No. Jenis Pencegahan Sekunder 1. ELISA dan Western Blot rutin untuk kelompok risiko tinggi 2. Tes serologis rutin infeksi preklinis pada kelompok risiko tinggi 3. Imunoglobulin Hep-B untuk neonatus dari ibu dengan HbsAg positif, dan orang-orang yang pernah diimunisasi dan terpapar oleh virus Hep-B 4. Kultur rutin bakteriologis untuk infeksi asimtomatis pada kelompok tinggi 36. Jenis penyakit menular yang cocok untuk jenis pencegahan No.1 di atas adalah:... A. Penyakit Menular Seksual B. Sifilis C. HIV/Aids D. Hepatitis-B 37. Jenis penyakit menular yang cocok untuk jenis pencegahan No.2 di atas adalah:... A. Penyakit Menular Seksual ADE HERYANA 6

B. Sifilis C. HIV/Aids D. Hepatitis-B 38. Jenis penyakit menular yang cocok untuk jenis pencegahan No.3 di atas adalah:... A. Penyakit Menular Seksual B. Sifilis C. HIV/Aids D. Hepatitis-B 39. Jenis penyakit menular yang cocok untuk jenis pencegahan No.4 di atas adalah:... A. Penyakit Menular Seksual B. Sifilis C. HIV/Aids D. Hepatitis-B 40. Tujuan pencegahan tersier antara lain berikut ini KECUALI: A. Mencegah semakin memburuknya kondisi atau menetapnya diabilitas B. Pengobatan dan rehabilitasi C. Pembatasan kecacatan D. Perlindungan khusus 41. Berikut adalah tindakan yang dilakukan dalam pencegahan tersier. Isilah titik-titik dengan kata-kata yang tepat: 1. Penyediaan fasilitas... 2. Pendidikan/himbauan kepada masyarakat umum dan industri agar tetap mempekerjakan mereka yang telah... 3. Penempatan kerja secara... 4. Terapi... di Rumah Sakit 5. Penggunaan... yang terlindung 42. Strategi pencegahan penyakit yang ditujukan kepada populasi dan kelompok berisiko, diterapkan pada jenis pencegahan: A. Pencegahan sekunder B. Pencegahan primer C. Pencegahan primordial D. Pencegahan tersier 43. Strategi pencegahan penyakit yang ditujukan kepada populasi, kelompok berisiko, dan individu sehat, diterapkan pada pencegahan jenis: A. Pencegahan sekunder B. Pencegahan primordial ADE HERYANA 7

C. Pencegahan primer D. Pencegahan tersier 44. Sasaran strategi pencegahan penyakit sekunder dan tersier: A. Populasi B. Pasien C. Kelompok berisiko D. Individu sehat 45. Undang-undang No.82 tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular, menyatakan bahwa upaya penanggulangan merupakan upaya kesehatan yang mengutamakan aspek berikut ini KECUALI: A. Promotif B. Preventif C. Rehabilitatif D. Pencegahan 46. Isilah titik-titik pada pernyataan di bawah, yang merupakan tujuan dilakukannya penanggulangan penyakit menular sesuai UU No.82 tahun 2014: Tujuan penaggulangan penyakit menular adalah: 1. Menurunkan dan menghilangkan...,..., dan... 2. Membatasi... serta... penyakit, agar tidak meluas antar daerah maupun antar negara serta berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa/wabah. 47. Syarat penanggulangan penyakit menular menurut UU No.82 tahun 2014 adalah sebagai berikut, KECUALI: A. Penyakit endemis lokal dan menular potensi wabah B. Fatalitas/angka kematian tinggi C. Memiliki dampak sosial, ekonomi, politik, ketahanan yang tidak luas D. Menjadi sasaran reduksi, eliminasi, dan eradikasi global 48. Target program penanggulangan penyakit menular menurut UU No.82 tahun 2014 adalah: A. Reduksi B. Eradikasi C. Substitusi D. Eliminasi 49. Pengertian REDUKSI menurut UU No.82 tahun 2014 adalah: A. Upaya pengurangan penyakit secara berkesinambungan di wilayah tertentu sehingga angka kesakitan dapat ditekan serendah mungkin B. Upaya pengurangan angka kesakitan dan/atau kematian agar secara bertahap menurun ADE HERYANA 8

C. Upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan melalui pemberantasan dan eliminasi untuk menghilangkan penyakit secara permanen D. Jawaban A, B, C salah 50. Upaya pengurangan penyakit secara berkesinambungan di wilayah tertentu sehingga angka kesakitan dapat ditekan serendah mungkin, merupakan target penanggulangan PM yang disebut dengan: A. Reduksi B. Eradikasi C. Vokasi D. Eliminasi 51. Pengertian ERADIKASI menurut UU No.82 tahun 2014 adalah: A. Upaya pengurangan penyakit secara berkesinambungan di wilayah tertentu sehingga angka kesakitan dapat ditekan serendah mungkin B. Upaya pengurangan angka kesakitan dan/atau kematian agar secara bertahap menurun C. Upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan melalui pemberantasan dan eliminasi untuk menghilangkan penyakit secara permanen D. Jawaban A, B, C salah HERD IMMUNITY 52. Isilah titik-titik dengan kata yang tepat, pada definisi Herd Immunity berikut: 1. Menurut Fine (1993), Herd immunity adalah tingkat resistensi suatu... atau... terhadap serangan penyakit, yang sebagian besar individunya telah..., sehingga mengurangi kemungkinan individu yang sakit menularkan penyakitnya kepada individu yang rentan. 2. Menurut Gerstmann (2003), Herd immunity juga diartikan sebagai proporsi individu yang... pada suatu populasi. 53. Berikut ini adalah teori yang melandasi perhitungan Herd Immunity: A. The mass-action principle B. Innate Immunity C. Case reproduction rate D. Redd-Frost Simulation 54. Teori mass-action principles diperkenalkan pertama kali oleh Hammer tahun 1906 yang merupakan penelitiannya terhadap perkembangan penyakit: A. Diare B. Cacar ADE HERYANA 9

C. TBC D. Lepra 55. Bila jumlah kasus pada periode t disingkat C t, jumlah individu yang rentan/suscept pada periode t disingkat dengan S t, dan contact rate atau parameter penyebaran disingkat dengan r, maka jumlah kasus yang terjadi pada periode t+1 dapat dihitung dengan formula: A. C t+1 = C t + S t + r B. C t+1 = C t - S t - r C. C t+1 = C t x S t x r D. C t+1 = C t + S t x r 56. Jumlah individu yang rentan pada periode t+1, sesuai pendekatan MAP dihitung dengan formula S t+1 = S t C t+1 + B t. Notasi B t menunjukkan: A. Jumlah kelahiran yang rentan pada periode t B. Jumlah kesakitan yang rentan pada periode t C. Jumlah kematian yang rentan pada periode t D. Jumlah prevalensi yang rentan pada periode t 57. Bila sebuah populasi yang terdiri dari 1.000.000 penduduk, pada tahun 1990 memiliki 10.000 penduduk yang rentan. Pada tahun 1990 populasi tersebut diserang oleh penyakit menular X, dengan jumlah kasus sebanyak 300. Selama tahun 1990 juga terjadi penambahan penduduk yang rentan sebanyak 100. Bila contact rate penyakit menular X sebesar 0,001, maka pernyataan manakah di bawah ini yang TIDAK BENAR: A. St = 10.000 B. Ct = 300 C. Bt = 100 D. S t+1 = 1.000.000 58. Sesuai soal di atas, jumlah kasus pada tahun 1991 adalah: A. Ct+1 = 10.000 x 300 x 0,001 B. Ct+1 = 500 x 100 x 0,001 C. Ct+1 = 500.000 x 100 x 0,001 D. Ct+1 = 10.000 x 500 x 0,001 59. Dari soal di atas, jumlah orang yang rentan pada tahun 1991 (St+1) adalah: A. St+1 = 10.000 3.000 + 100 B. St+1 = 10.000 300 + 100 C. St+1 = 500.000 10.000 D. St+1 = 500.000 5.000 60. Dari soal di atas, maka Herd Immunity pada populasi tersebut adalah: A. H = 1 1/(0,001 x 1.000.000) ADE HERYANA 10

B. H = 1 1/(0,001 x 300.000) C. H = 1 1/(300 x 100) D. H = 1 1/(0,001 x 100) 61. Teori Case Reproduction Rate pertama kali dikenalkan oleh G. MacDonald tahun 1957, yang merupakan hasil penelitiannya pada penyakit: A. Campak B. Diare C. Malaria D. Dengue 62. Dengan kasus di atas, hitunglah basic case reproduction rate (R o) sesuai dengan teori Case Reproduction Rate: A. Ro = 1.000.000 x 0,001 B. Ro = 300 x 0,001 C. Ro = 500.000 x 0,001 D. Ro = 100 x 0,001 63. Dari kasus di atas, hitung juga net reproduction rate (Rn) : A. Rn = 1.000 x (10.000/1.000.000) B. Rn = 10.000 x (10.000/500.000) C. Rn = 100 x (10.000/5.000) D. Rn = 500 x (10.000/500.000) 64. Dengan pendekatan case reproduction rate, maka herd immunity diperoleh: A. H = 1 (1/1.000) B. H = 1 (1/500) C. H = 1 (1/5.000) D. H = 1 (1/10.000) ADE HERYANA 11