BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan website resmi Bank Indonesia yaitu :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sumber topik untuk penelitian. Adapun objek Penelitian yang akan diuji dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016)

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pojok BEI Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Altman Z-Score dan Harga Saham

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Univesitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PERSETUJUAN...ii. HALAMAN PERNYATAAN...iii

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016).

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB V PENUTUP. terhadap keputusan hedging bank konvensional maka semakin tinggi. b. Kesulitan keuangan ( financial distress) mempunyai pengaruh yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian di situs resmi BI ( dan situs resmi masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Growth Opportunity,

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Emzir (2009:28) pendekatan kuantitatif adalah suatu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Konvensional yang terdaftar pada pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 3.2 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka-angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. (Wahidmurni, 2008) 3.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 35 bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sekurang-kurangnya 5 tahun dari tahun penelitian yaitu tahun 2013. 55

56 Penentuan sampel yang dipilih dari populasi yaitu bank yang memenuhi beberapa kriteria-kriteria dengan metode purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2008-2012. 2. Bank Konvensional yang mempunyai data keuangan yang lengkap pada periode tahun 2008-2012. Sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sampel No. Nama Perusahaan Keterangan 1. PT Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk Melakukan aktivitas Hedging 2. PT Bank ICB Bumiputera Tbk Melakukan aktivitas Hedging 3. PT Bank Capital Indonesia Tbk Tidak melakukan Hedging 4. PT Bank Central Asia Tbk Melakukan aktivitas Hedging 5. PT Bank Bukopin Tbk Melakukan aktivitas Hedging 6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Melakukan aktivitas Hedging 7. PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk Tidak melakukan Hedging 8. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Melakukan aktivitas Hedging 9. PT Bank Mutiara Tbk Melakukan aktivitas Hedging 10. PT Bank Danamon Indonesia Tbk Melakukan aktivitas Hedging 11. PT Bank Pundi Indonesia Tbk Tidak melakukan Hedging 12. PT Bank Kesawan Tbk Tidak melakukan Hedging 13. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Melakukan aktivitas Hedging 14. PT Bank Bumi Arta Tbk Tidak melakukan Hedging 15. PT Bank CIMB Niaga Tbk Melakukan aktivitas Hedging 16. PT Bank Internasional Indonesia Tbk Melakukan aktivitas Hedging

57 17. PT Bank Permata Tbk Melakukan aktivitas Hedging 18. PT Bank Victoria Internasional Tbk Tidak melakukan Hedging 19. PT Bank Artha Graha International Tbk Melakukan aktivitas Hedging 20. PT Bank Mayapada International Tbk Tidak melakukan Hedging 21. PT Bank Windu Kentjana International Tbk Tidak melakukan Hedging 22. PT Bank Mega Tbk Melakukan aktivitas Hedging 23. PT Bank NISP OCBC Tbk Melakukan aktivitas Hedging 24. PT Bank Pan Indonesia Tbk Melakukan aktivitas Hedging 25. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Tidak melakukan Hedging Sumber : data diolah, Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan Audit 3.4 Teknik Pengambilan Sampel Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2010) 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dari berbagai laporan dan catatan yang berhubungan dengan data yang diperlukan, yaitu laporan keuangan yang diperoleh dari pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Islam Negeri Malang. Dan data mengenai tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah yang diperoleh dari website bank indonesia.

58 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.6.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi penggunaan instrumen derivatif dalam pengambilan keputusan aktivitas hedging dalam suatu perusahaan. Penelitian ini menggunakan teori manajemen risiko yang digunakan untuk melindungi perusahaan dari kebangkrutan atau kerugian, hedging atau lindung nilai merupakan salah satu alternatif dalam manajemen risiko. Pada dasarnya tujuan hedging adalah untuk melindungi suatu asset (underlying asset) dari suatu perubahan harga dengan menggunakan instrument derivatif. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu hedging atau lindung nilai, dan variabel independen yaitu DER, financial distress, growth opportunity, liquidity, firm size, tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah. 3.6.2 Definisi Operasional Variabel Berikut adalah variabel yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: a. Hedging atau Lindung Nilai (Y) Lindung nilai atau hedging, atau hedge merupakan istilah yang sangat popular dalam perdagangan berjangka. Dimana hedging merupakan salah satu fungsi ekonomi dari perdagangan berjangka, yaitu transfer of risk. Hedging merupakan suatu strategi untuk mengurangi resiko kerugian yang diakibatkan oleh turun-naiknya harga. Hedging sendiri

59 menggunakan instrument derivatif seperti opsi, kontrak future, kontrak forward, dan swap. Dalam penelitian ini, melihat laporan keuangan tahunan konsolidasi bank konvensional yang terdaftar di BEI periode 2008-2012, apabila perusahaan menggunakan instrumen derivatif sebagai aktivitas hedging, diberi angka 1 sebagai kategori bahwa perusahaan melakukan aktivitas hedging, dan diberi angka 0 apabila perusahaan tidak melakukan penggunaan instrumen derivatif sebagai aktivitas hedging. b. Debt to Equity Ratio (DER) (X1) Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Secara matematis debt to equity ratio (DER) dapat diformulasikan sebagai berikut: (Ang, 1997) (3.1) c. Tingkat Kesulitan Keuangan (Financial Distress) (X2) Financial Distress adalah suatu pengukuran yang mengindikasikan kesulitan dalam pengembalian hutang kepada kreditur, atau dapat

60 disebut sebagai pengukur kebangkrutan perusahaan. Salah satu pengukuran financial distress dapat diterangkan dari perhitungan Z-Score yang dikemukakan oleh Edward I. Altman. Secara matematis financial distress dapat diformulasikan dengan metode Z-Score sebagai berikut: (Subramanyam, 2010) 1,2 1 + 1,4 2 + 3,3 3 + 0,6 4 + 1,0 5 (3.2) Dimana : Z Score X1 Overall Index of Corporate Health. Modal kerja terhadap total harta (Working Capital to Total Assets). X2 Laba yang ditahan terhadap total harta (Retairned Earnings to Total Assets). X3 Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total harta (Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets). X4 Nilai pasar sendiri terhadap nilai buku dari hutang (Market Value Equity to Book Value of Total Debt). X5 Penjualan terhadap total harta (Sales to Total Assets). d. Pertumbuhan Perusahaan (Growth Oppotunity) (X3) Kesempatan Pertumbuhan Perusahaan yang tinggi menunjukkan nilai pasar yang semakin baik di antara perusahaan lainnya, hal itu membuat perusahaan percaya diri untuk menggunakan dana eksternal untuk penggunaan pertumbuhan perusahaan, selain itu membuat calon investor bersedia menanamkan dananya kepada perusahaan yang memiliki kesempatan pertumbuhan perusahaan yang tinggi, karena dinilai dapat menjadi sarana investasi yang baik. Nilai dari proksi

61 kesempatan pertumbuhan perusahaan yang semakin besar membuat perusahaan lebih banyak menggunakan hutang sebagai sumber dana (Chen, 2006). Pertumbuhan Perusahaan adalah perbandingan antara MVE (market value of equity) dan BVE (book value of equity). Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut: (Chen, 2006) h (3.3) Dimana: (3.3.1) (3.3.2) e. Tingkat Likuiditas (Liquidity) (X4) Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Subramanyam, 2010). Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih, perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannnya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaaan likuid. Secara matematis liquidity dapat diformulasikan sebagai berikut: (Subramanyam, 2010) (3.4) f. Ukuran Perusahaan (Firm Size) (X5) Besar kecilnya suatu perusahaan membuat pengambilan keputusannya pun berbeda-beda. Besarnya ukuran perusahaan dapat mempengaruhi

62 kemudahan suatu perusahaan dalam memperoleh sumber pendanaan baik eksternal maupun internal (Short dan Keasy, 1999). Semakin besar suatu perusahaan risiko yang diterima pun semakin besar, mereka cenderung lebih banyak melakukan aktivitas hedging untuk melindungi aset mereka. Ukuran perusahaan ( Firm Size) diproksikan melalui: (Purnomosidhi, 2005) (3.5) g. Tingkat Suku Bunga (BI Rate) (X6) BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. (www.bi.go.id) Kenaikan tingkat bunga pinjaman memiliki dampak negatif terhadap setiap emiten, karena akan meningkatkan beban bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dengan waktu diskonto. h. Nilai Tukar Rupiah (X7) Definisi nilai tukar atau kurs (foreign exchange rate) adalah harga mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain. (Abimanyu, 2004). Karena nilai tukar ini mencakup dua mata uang, maka titik keseimbangannya ditentukan oleh sisi penawaran dan permintaan dari

63 kedua mata uang tersebut. Kurs transaksi bank indonesia merupakan salah satu bank yang memberikan informasi mengenai nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Dalam penelitian ini kurs yang digunakan adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar. Identifikasi variabel dan definisi operasional secara terperinci disajikan dalam tabel 3.2: Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel No. Variabel Definisi Pengukuran 1. Aktivitas Hedging Penggunaan instrumen derivatif untuk sarana lindung nilai 2. Debt to Equity Ratio (DER) Rasio antara Total Liabilities dan Total Equity 3. Financial Distress Pengukuran Kinerja Perusahaan 4. Kesempatan Perbandingan antara pertumbuhan MVE (market value of Perusahaan (Growth equity) dan BVE Opportunity) (book value of equity) 5. Tingkat Likuiditas (Liquidity) Rasio antara aktiva lancar dengan hutang lancar yang diproksikan melalui Current Ratio 6. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Rasio Keseluruhan Total asset 7. Tingkat Suku Bunga Suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter 8. Nilai Tukar Rupiah Harga mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain Sumber: Data diolah peneliti 2014 Melakukan Hedging 1 Tidak Melakukan Hedging 0 Altman Z-Score BI Rate Kurs transaksi Bank Indonesia

64 3.7 Model Analisis Data 3.7.1 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan. Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini dimulai dengan memilahkan data ke dalam variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil operasionalisasi variabel yang akan diuji, nilai variabel tersebut dimasukkan dalam program SPSS 16.0. 3.7.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan statistik deskriptif terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis yang lain. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran/deskripsi data tersebut. 3.7.1.2 Analisis Regresi Logistik Alasan menggunakan regresi logistik dalam penelitian ini adalah untuk memprediksi variabel dependen yaitu keputusan hedging terhadap variabel independennya yaitu faktor internal debt equity ratio (DER), financial distress, growth opportunity, liquidity, firm size dan faktor eksternalnya yaitu tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah dan untuk menentukan persentase varians dalam variabel dependennya. Dan Juga penggunaan regresi logistik ini sangat tepat dan fleksibel untuk digunakan dalam penelitian ini karena variabel dependennya bersifat kategorikal yaitu melakukan aktivitas hedging dan tidak melakukan hedging.

65 Regresi logistik adalah analisis untuk memperkirakan suatu hasil berdasarkan pada perubahan nilai-nilai variabel independen. Atau untuk memperkirakan kemungkinan (odds) berdasar masing-masing nilai variabel independen (Priyatno, 2009 ). Sedangkan menurut Ghozali (2006 ) Regresi logistik dilakukan ketika peneliti ingin menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Menurut Yamin (2011) Teknik analisis regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan linier antara variabel dependen dan independen. Akan tetapi, variabel independen memiliki hubungan linier dengan logit variabel dependen. Selain itu, regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas, homoskedastisitas, dan memiliki sedikit asumsi yang ketat. Regresi logistik memiliki nilai R 2 yang dinamakan pseudo R square, dimana digunakan untuk mengukur derajat keeratan hubungan. Pengujian goodness of fit (kecocokan model) dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti uji statistik G (berkaitan dengan log likelihood), Uji Pearson, Uji Deviance, dan Uji Hosmer-Lemeshow. (Yamin, 2011) Menurut Kuncoro (2001) mengatakan bahwa regresi logistik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan teknik analisis lain yaitu: 1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas dan heteroskedastisitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model sehingga tidak diperlukan uji asumsi klasik walaupun variabel independen berjumlah lebih dari satu.

66 2. Variabel independen dalam regresi logistik bisa campuran dari variabel kontinu, distrik, dan dikotomis. 3. Regresi logistik tidak membutuhkan keterbatasan dari variabel independennya. 4. Regresi logistik tidak mengharuskan variabel bebasnya dalam bentuk interval. Model umum regresi logistik menurut Hair et al (1995): 1 1 + (.. ) (3.6.1) atau 1 + + + +... + (3.6.2) Keterangan:,,,,,, Analisis pengujian model regresi logistik (Ghozali, 2006; Kuncoro, 2001; Gujarati, 2003; Yamin, 2011): 1. Menilai model regresi Logistic regression adalah model regresi yang sudah mengalami modifikasi sehingga karakteristiknya sudah tidak sama lagi dengan

67 model regresi sederhana atau berganda. Oleh karena itu penentuan signifikansinya secara statistic berbeda. Dalam menilai model regresi logistik (termasuk probit dan tobit) dapat dilihat dari pengujian Hosmer and Lemeshow s goodness of fit. Pengujian ini dilakukan untuk menilai model yang dihipotesiskan agar data empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow s goodness of fit test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Sedangkan jika nilainya lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak artinya model mampu memprediksi nilai observasinya atau cocok dengan data. Ho model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data 2. Menilai keseluruhan model (overall model fit) Untuk menilai keseluruhan model ditunjukkan dengan log likelihood value (nilai 2 log L) yaitu dengan cara membandingkan antara nilai 2 log L pada awal (block number 0) dimana model hanya memasukkan konstanta dengan 2 log L setelah mode memasukkan variabel bebas (block number 1). Apabila nilai 2 log L block number 0 > nilai 2 log L block number 1 maka menunjukkan model regresi yang baik. Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian sum of square error pada model regresi sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi semakin baik.

68 3. Menguji koefisien regresi Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Hasil pengujian didapat dari program SPSS berupa tampilan table variables in the equation. Dari tabel tersebut didapat nilai koefisien nilai wald statistic dan signifikansi. Untuk menentukan penerimaan atau penolakan Ho dapat ditentukan dengan menggunakan wald statistic dan nilai probabilitas (sig) dengan cara nilai wald statistic dibandingkan dengan chi square tabel sedangkan nilai probabilitas ( sig) dibandingkan dengan tingkat signifikansi ( ) 5% dengan kriteria: a) Ho tidak dapat ditolak apabila wald statistic < chi square tabel dan nilai probabilitas (sig) > tingkat signifikansi ( ). Hal ini berarti Ha ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak. b) Ho dapat ditolak apabila wald statistic > chi square tabel dan nilai probabilitas ( sig) < tingkat signifikansi ( ). Hal ini berarti Ha diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat diterima. 4. Koefisien regresi dapat dilihat dari nilai B pada tampilan tabel variables in the equation. Tanda yang didapat dari nilai B tersebut menyatakan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.