PERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB III SOLUSI BISNIS

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Grizzel dan Blazey (2004) dalam Kumpulan Jurnal Insights to

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

III. METODE PENELITIAN

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

Mencapai Kinerja Unggul Dengan Menggunakan Kriteria Baldridge

Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan

Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *

PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA)

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan dan Hasil Bisnis *

RANCANGAN PENILAIAN MANAJEMEN KINERJA BERDASARKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE UNTUK KINERJA TERBAIK (STUDI DI PT. INDONESIA POWER) PROJEK AKHIR

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE

Performance Evaluation using Malcolm Baldrige National Quality Award for Improving Quality Service

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI

ABSTRAK. Kata kunci : produktivitas, Malcolm Baldrige dan continuously improvement. Universitas Kristen Maranatha

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE DI PT. DAIDO METAL INDONESIA

BAB II KAJIAN LITERATUR...

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU

Pengukuran Performansi Di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Operasi dan Hasil Bisnis *

Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Fokus Tenaga Kerja di Perguruan Tinggi X *

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan Pendekatan MBCFPE Pada Kriteria Kepemimpinan dan Hasil Bisnis

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management dengan siklus PDCA (Plan Do Check Action)

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU DENGAN MALCOLM BALDRIGE NATIONAL QUALITY AWARD

Sistem Panel Kinerja Untuk Program Studi Sarjana Berbasis BAN PT

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau

BAB II KAJIAN LITERATUR

Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Bisnis *

I. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

ANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X. Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015

ANALISIS PROSES INTERNALISASI ASPEK-ASPEK STRATEGIS ORGANISASI PADA PERKUMPULAN TELAPAK BOGOR. Oleh JURIAWATI H

Penilaian Kinerja Suatu Jurusan Dengan Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award dan Penentuan Ranking Menggunakan Analytic Network Process

Pengukuran Performansi di PTXYZ dengan Pendekatan MBCFPEP ada Kriteria Kepemimpinan dan Hasil Bisnis

BAB 6. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEDUA)

EVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL DI PROGRAM STUDI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014

ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA DI PT. ETHICA INDUSTRI FARMASI

USULAN MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS PERGURUAN TINGGI X

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN PERFORMANSI DI PT XYZ DENGAN PENDEKATAN MBCFPE

Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Kepemimpinan dan Kategori Hasil Item Kepemimpinan Di Perguruan Tinggi X *

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: IRWAN PURNOMO H

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Sekolah Unggul

ANALISA IMPLEMENTASI KRITERIA BALDRIGE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Standart Operating Procedure

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

SK DIREKTUR SENAT POLITEKNIK TEDC BANDUNG MAHASIS WA YAYASAN ALUMNI MASYARA KAT INDUSTRI DOSEN ASOSIASI PROFESI

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri manufaktur yaitu pembuatan kaleng dengan system make to order.

Seminar Nasional IENACO ISSN:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kinerja Pengertian Kinerja

ABC Amber Text Converter Trial version, BENCHMARKING

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

2.1. Visi dan Misi...11

ABSTRACT QUALITY MANAGEMENT ASSESSMENT OF FOOD AND BEVERAGES COMPANIES IN INDONESIA. Final Research Report, Faculty of Industrial Technology 2012.

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

SISTEM PANEL KINERJA UNTUK PROGRAM STUDI SARJANA BERBASIS BAN PT (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG)

ANALISIS KINERJA ORGANISASI BERDASARKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE DI UNIT RAWAT INAP RSUD DR. H. MOH. ANWAR SUMENEP

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sedang berlangsung. Terbukti perusahaan yang bertahan adalah

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI PROSES FOKUS PELANGGAN SERTA KATEGORI HASIL ITEM FOKUS PELANGGAN DI YAYASAN X *

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNANAKAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DI PT INDOMARCO PRISMATAMA SIDOARJO SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.

PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPH SURABAYA BERDASARKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE NATIONAL QUALITY AWARD

Sistem Perangkat Lunak untuk Internal Assessment Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence (kriteria 1 - kepemimpinan) *

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran

PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA ( UBHARA ) SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE ABSTRAK

MANAJEMEN MUTU. Pendekatan Manajemen Mutu: Kaizen Total Quality Management

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PROSES BISNIS

Transkripsi:

28 PERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG) Agus Prasetyo Utomo, Hari Murti Fakultas Teknologi Informasi Universitas Stikubank Semarang, E-mail : mustagus@unisbank.ac.id Abstrak Visi misi tahun 2020 untuk menjadi perguruan tinggi kelas dunia membutuhkan upaya nyata dari jajaran manajemen Universitas Stikubank untuk mewujudkanya, oleh karena itu perlu diciptakan suatu kerjasama dari semua tingkat manajemen, dan stakeholder yang ada. Model manajemen kualitas Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) mempunyai konsep dan prosedur yang menetapkan petunjuk dan kriteria yang membantu perusahaan dalam mengevaluasi aktivitas perbaikan kualitas. Melalui pengukuran kinerja dengan model MBCfPE ini, Universitas akan bisa melihat tingkat pencapaian di dalam proses menuju perguruan tinggi kelas dunia. Pengembangan sebuah model pre assessment bagi Universitas diharapkan dapat membantu memberikan sebuah gambaran awal sejauh mana kesiapan Universitas dalam menerapkan manajemen kinerja kelas dunia. Hasil olah data menunjukkan bahwa manajemen kinerja Universitas secara umum hasilnya cukup baik. Hal ini di tunjukkan dengan nilai score sebesar 668,55 dari skala 1000. Nilai ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh manajemen Universitas untuk memberikan jaminan mutu pada masyarakat sudah cukup baik. Skor tersebut juga menunjukkan bahwa pendekatan tata kelola yang dilakukan Universitas cukup sistematis, efektif, dan responsive. Hasil-hasil yang mengacu pada persyaratan-persyaratan mahasiswa dan stakeholder lainya, pasar, dan proses operasional, menunjukkan kinerja dan keunggulan yang baik. Untuk perbaikan kinerja Universitas perlu dibuat solusi khusus untuk implementasi peningkatan kinerja dari tiap-tiap kategori yang dirasakan kurang nilainya. Sementara itu untuk kategori yang nilainya sudah cukup baik masih perlu untuk terus ditingkatkan. Universitas perlu membangun sistem manajemen kinerja yang lebih baik kedepanya agar visi misi dan tujuan-tujuan strategis dimasa yang akan datang bisa tercapai secara efektif dan eisien. Kata kunci : Manajemen Kinerja, Key Performance Indikator, Pre Assement, Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence. 1. Pendahuluan Di era globaliasi sekarang ini menjadi salah satu perguruan tinggi dengan mutu kelas dunia merupakan dambaan hampir sebagian besar lembaga perguruan tinggi di dunia ini. Untuk menjadi universitas kelas dunia atau world class university, tentunya terlebih dahulu perlu didefinisikan atau diberi batasan karakteristik dari universitas kelas dunia. Karakteristik dari universitas kelas dunia adalah bahwa setiap universitas yang mampu menghasilkan mutu terbaik (best quality), memberikan pelayanan terbaik (best services), memberikan harga yang kompetitif (competitive price), dan ramah terhadap lingkungan (green environment) melalui praktek-praktek terbaik dan kerjasama tim (best practices and teamwork). Demikian juga dengan Universitas Stikubank, menjadi salah satu world class university merupakan impian visi misi tahun 2020 untuk bisa meraihnya. Di dalam usaha untuk mencapai perguruan tinggi kelas dunia, di beberapa negara telah muncul berbagai program penghargaan sebagai pengakuan kepada perusahaan yang dipandang pantas dan layak menjadi perusahaan kelas dunia. Di Jepang, suatu perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan kelas dunia jika perusahaan tersebut telah memperoleh Deming Award (Deming Prize). Di Amerika Serikat suatu perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan kelas dunia jika perusahaan tersebut telah memperoleh Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA), sementara itu di Eropa, suatu

29 perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan kelas dunia jika perusahaan tersebut telah memperoleh European Quality Award (EQA). Tujuan dari pemberian penghargaan ini adalah untuk mempromosikan: Kesadaran akan pentingnya kualitas manajemen dan dampaknya terhadap persaingan, Pemahaman akan persyaratanpersyaratan untuk kesempurnaan dalam kualitas (Excellence in Quality), Saling berbagi informasi mengenai berbagai strategi sukses dan keuntungan-keuntungan yang didapatkan. MBNQA merupakan model manajemen kualitas yang menetapkan petunjuk dan kriteria yang dapat digunakan bagi organisasi-organisasi dalam mengevaluasi usaha-usaha perbaikan kualitas manajemennya. Penghargaan ini diterapkan pada organisasi apapun, baik besar maupun kecil dengan kategori bisnis: manufaktur, jasa, dan usaha kecil. Diharapkan kriteria-kriteria dalam penghargaan ini dapat menyempurnakan sistem kualitas internal mereka, yang hasilnya nanti akan menumbuhkan kekuatan dan memperbanyak kesempatan atau peluang untuk perkembangan yang berkelanjutan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Kriteria-kriteria di dalam Baldrige Award didesain untuk membantu organisasi dalam memperbaiki kinerjanya melalui dua fokus, yaitu: Yang pertama adalah kesuksesan di pasar melalui penyebaran dan peningkatan nilai-nilai kepuasan pelanggan (costumer driven), dan yang kedua adalah perbaikan kemampuan dan efektifitas diseluruh organisasi. Meskipun Baldrige Award hanya berlaku di Amerika Serikat, banyak negara- negara di luar Amerika Serikat yang mengambil dasar-dasar dari criteria penghargaan ini sebagai standar kualitas di negaranya, seperti Singapura dengan Singapore National Quality Award dan di Australia dengan Australian Quality Award. Perkembangan selanjutnya, karena keunggulan lain dari Baldrige Criteria ini juga sangat adaptif dan fleksibel untuk diterapkan pada manajemen organisasi apapun, mengakibatkan konsep dari penghargaan ini banyak digunakan sebagai pengukuran kinerja di perusahaan-perusahaan yang tidak bertujuan untuk ikut dalam kontes ini. Fenomena ini sendiri dinyatakan oleh para peserta dan pemenang MBNQA, bahwa yang terpenting bukanlah menjadi juara, melainkan apa manfaat yang didapatkan perusahaan dengan penerapan konsep Baldrige ini. Dari uraian diatas maka peneliti mencoba untuk merancang sebuah model pre assessment manajemen kinerja universitas dengan menggunakan kriteria dari Malcolm Baldrige sebagai kerangka pembangunan model. 2. Kerangka Teori 2.1. Pengukuran Kinerja Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan pengukuran, namun dalam penelitian, untuk melakukan pengukuran harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Pengukuran dalam penelitian terdiri dari pemberian angka-angka pada peristiwa empiris sesuai dengan aturan-aturan tertentu [3]. Dalam perancangan suatu sistem manajemen kinerja terdapat 4 tahap dalam perancangan sistem manajemen kinerja [9]: a. Tahap 0 : Fondasi Pemahaman atas pedoman prinsip yang harus dijadikan fondasi bagi rancangan sistem manajemen kinerja. b. Tahap 1 : Informasi Dasar Informasi dasar yang diperlukan sebagai masukan bagi perancang sistem manajemen kinerja pada dasarnya menyangkut lingkungan usaha yang saat ini sedang digeluti, yang terdiri dari informasi tentang industri, pemerintah dan masyarakat, pasar dan pesaing, serta produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan. c. Tahap 2 : Perancangan Merupakan lankah perancangan sistem manajemen kinerja yang terdiridari penentuan visi, misi, strategi, dan kerangka kerja yang digunakan sebagai dasar penentuan variabel kinerja, keterkaitan antar variabel, dan kaji banding (bencmark) yang akan diambil. d. Tahap 3: Penerapan Merupakan tahap penerapan rancangan yang meliputi display yang akan didukung, laporan yang akan dirancang, sosialisasi sistem manajemen kinerja kepada seluruh karyawan, analisis manfaat/biaya bagi penerapan sistem manajemen kinerja, modifikasi proses yang diperlukan, pelatihan yang harus disertakan, sumber daya yang akan terlibat, dan kedudukan sistem manajemen Kinerja saat ini terhadap sistem manajemen kinerja yang

30 baru. Pada saat penerapan, harus diuji apakah sistem manajemen kinerja tersebut telah dapat mengakomodasi 4 hal utama, yaitu pengukuran, evaluasi, diagnosis, dan tindak lanjut yang diperlukan jika kinerja perusahaan menyimpang dari standar yang telah ditetapkan. e. Tahap 4 : Penyegaran Merupakan langkah evaluasi terhadap kemutakhiran Sistem manajemen kinerja yang dirancang dengan mempertimbangkan informasi dan perkembangan pengetahuan terkini. 2.2. Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) atau yang biasa disebut Baldrige Award atau Baldrige Criteria adalah suatu sistem manajemen kualitas yang pada awalnya berlaku di Amerika Serikat yang bertujuan untuk mengukur komitmen terhadap kinerja suatu organisasi, dan memberikan kerangka kerja untuk memperbaiki dan menyempurnakan kinerja tersebut (Criteria for Performance Excellence). Penghargaan ini disahkan dengan ditandatanganinya Malcolm Baldrige National Quality Improvement Act oleh Presiden Ronald Reagan pada tanggal 20 Agustus 1987. Pada mulanya penghargaan ini muncul karena pemerintah Amerika Serikat pada saat itu menggalakkan kebutuhan akan perbaikan atau penyempurnaan kualitas dalam kaitannya dengan persaingan bisnis di Amerika dan pasar luar negeri terutama Jepang. Gambar 2.1. Perspektif Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence 2011-2012 Nama Malcolm Baldrige berasal dari nama menteri perdagangan Amerika yang menjabat dari tahun 1981 sampai meninggalnya beliau pada tahun 1987 karena kecelakaan. Dedikasinya yang tinggi terhadap perbaikan untuk dunia perdagangan di Amerika membuat nama beliau dijadikan simbol untuk penghargaan ini. Sampai saat ini Departemen Perdagangan Amerika Serikat bertanggung jawab atas pemberian penghargaan ini, dan memberikan tugas kepada National Institute of Standard and Technology (NIST) untuk mengelola program dan administrasi pemberian penghargaan ini berdasarkan Public Law 100-107 serta dibantu oleh American Society for Quality Control (ASQC). Malcolm Baldrige memberikan suatu perspektif sistem untuk pengelolaan organisasi dan proses-proses kunci menuju keunggulan kinerja. Tujuh kategori dan sebelas nilai inti Malcolm Baldrige merupakan mekanisme untuk membangun dan mengintegrasikan kriteria-kriteria dalam mengembangkan sistem organisasi bisnis yang unggul. Perspektif sistem berarti memandang dan mengelola organisasi secara keseluruhan, dengan mengintegrasikan komponen-komponennya, menuju keunggulan kinerja. Secara kelseluruhan Gambaran umum dari Kerangka sistem kinerja MBCfPE ini diilustrasikan dalam sebuah bagan gambar yang dapat dilihat pada gambar 2.1. Kriteria Malcolm Baldrige, atau yang popular disebut sebagai Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence (MBCfPE), yaitu: 1. Leadership (120 poin) 1.1. Senior Leadership (70) 1.2. Governance and Societal Responsibilities (50) 2. Strategic Planning (85 Poin) 2.1. Strategy Development (40)

31 2.2. Strategy Implementation (45) 3. CustomerFocus (85 poin) 3.1. Voice of The Customer (40) 3.2. Customer Engagement (45) 4. Measurement, Analysis,and knowledge Management (90 poin) 4.1. Measurement, Analysisi, And Improvement of Organizational Performance (45) 4.2. Information Management, Knowledge, And Information Technology (45) 5. Workforce Focus (85 poin) 5.1. Workforce Environment (45) 5.2. Workforce Engagement(40) 6. Operation Focus (85 poin) 6.1. Work System (35) 6.2. Work Processes (50) 7. Results (450 poin) 7.1. Student Learning and Proces Outcomes (100) 7.2. Customer-Focused Outcomes (70) 7.3. Workforces-Focused Outcomes (70) 7.4. Leadership and Governance Outcomes (70) 7.5. Budgetary, Financial, and Market Outcomes (70) Malcolm Baldrige memberikan suatu perspektif sistem untuk pengelolaan organisasi dan proses-proses kunci menuju keunggulan kinerja. Tujuh kategori dan sebelas nilai inti Malcolm Baldrige merupakan mekanisme untuk membangun dan mengintegrasikan kriteria-kriteria dalam mengembangkan sistem organisasi bisnis yang unggul. Perspektif sistem berarti memandang dan mengelola organisasi secara keseluruhan, dengan mengintegrasikan komponen-komponennya, menuju keunggulan kinerja. Secara kelseluruhan Gambaran umum dari Kerangka sistem kinerja MBCfPE ini diilustrasikan dalam sebuah bagan gambar yang dapat dilihat pada gambar 2.1. 3. Metode Penelitian 3.1. Bahan Penelitian Bahan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Studi literatur Tahapan studi literatur dilakukan untuk memperoleh landasan dan kerangka berpikir dari data yang mendukung penelitian ini disamping memberikan pemahaman mengenai berbagai teori pendukung dalam analisis dan pembahasan. Studi literatur ini menjadi acuan dalam penggunaan alat analisis, proses analisis dan penarikan kesimpulan. Studi pustaka yang dilakukan pada penelitian ini meliputi konsep-konsep pengukuran kinerja, Key Performance Indicator (KPI), dan Malcolm Baldrige education criteria for performance excellence. b) Jenis Data Data yang dibutuhkan dan digunakan untuk penyelesaian masalah dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif. Pengumpulan data tersebut dikumpulkan untuk mengidentifikasi dan menyusun Key Performance Indikator (KPI) sebagai dasar dari pembentukan desain model pre asesment. Data yang diperlukan untuk menyusun desain pre assesment adalah sebagai berikut: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada pejabat-pejabat struktural di lingkungan Universitas Stikubank. 2. Data sekunder, yaitu data yang telah tersedia dan diperoleh dari pihak perusahaan seperti profil lembaga dan Rencana Strategis (Renstra) Universitas Stikubank Semarang. 3.2. Jalannya Penelitian. Kerangka jalannya penelitian sangat diperlukan bagi peneliti untuk memandu peneliti dalam mengerjakan dan menyelesaikan penelitiannya, maka penulis membuat kerangka jalannya penelitian yang akan dilakukan selama perancangan model pre assesment manajemen kinerja Universitas menggunakan Malcolm Baldrige kriteria digambarkan dalam sebuah diagram alur. Jalanya penelitian dapat dilihat pada gambar 2.

32 4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Identifikasi Masalah Gambar2.2. Jalannya Penelitian Tahap ini mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada proses pengukuran manajemen kinerja sebagai bagian dari penjaminan mutu di Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang. Universitas Stikubank yang mempunyai visi 2020 menjadi world class university setidak-tidaknya dalam mengelola institusi mengacu pada tata kelola berstandar internasional. Dari hasil identifikasi tersebut didapat bahwa permasalahan terletak pada belum adanya pendekatan baku untuk pengukuran manajemen kinerja berstandar internasional sebagai jaminan mutu univeritas. 4.2. Pengumpulan dan Analisis Data Tujuan dalam penyusunan penelitian ini adalah merancang model pre assessment manajemen kinerja Universitas dengan menggunakan kriteria Malcolm Baldrige. Dari Hasil pre assessment diharapkan bisa memberikan gambaran awal terkait dengan sejauh mana manajemen kinerja univeritas pada saat ini ditinjau dari kerangka 2011-2012 Malcolm Baldrige education criteria for performance excellence. Data yang dibutuhkan dan digunakan untuk penyelesaian masalah dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Identifikasi kebutuhan informasi pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan untuk pengumpulan data dilakukan dengan metode survey, studi literatur dan questioner, telaah dokumen ini dilakukan melalui telaah dokumen Renstra Univeritas Stikubank untuk mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang terkait dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Selanjutnya studi literatur Malcolm Baldrige for education digunakan sebagai dasar perancangan model pre assement yang akan di buat. Pengumpulan data tersebut dikumpulkan untuk mengidentifikasi dan menyusun key performance indikator (KPI) sebagai dasar dari pembentukan desain model kuesioner pre assesment yang akan dibuat. 4.2. Pre Assessment Rancangan Pre assesment penilaian ini menggunakan kategori-kategori yang terdapat dalam buku petunjuk penulisan Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence tahun 20011-2012. Daftar pertanyaan yang ada dalam kuesioner yang dibuat, terdiri dari 7 kategori dan 17 item sesuai kriteria dari Malcolm Baldrige, sedangkan instrumen jawaban setiap item pertanyaan menggunakan skala Likert yaitu:

33 a. Skala 1 untuk jawaban Tidak pernah dengan nilai bobot 0% b. Skala 2 untuk jawaban Sangat jarang dengan nilai bobot 25% c. Skala 3 untuk jawaban Kadang-kadang dengan nilai bobot 50% d. Skala 4 untuk jawaban Sering dengan nilai bobot 75% e. Skala 3 untuk jawaban Hampir selalu dengan nilai bobot 100% Kuesioner Pre Assesment Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence ini disebarkan kepada 28 orang responden, namun yang mengembalikan hanya 21 responden. Responden dari penelitian ini adalah para pejabat struktural di lingkungan Univeritas Stikubank Semarang. Kuesioner pre assessment bisa di lihat dalam lampiran laporan penelitian ini. 4.3. Analisa Hasil Scoring Pre Assesment Hasil olah data kuesioner pre assesment bisa dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Olah data selengkapnya bisa dilihat pada lampiran laporan penelitian ini. Tabel 4.1. Ringkasam scoring katagori dan sub katagori hasil olah data kuesioner No. Category and Sub Category Max Assesment Score Score Prosentase 1.0 Leadership 120 86.42 72.00% 1.1. Senior Leadership 70 51.72 73.89% 1.2. Governance & Societal Responsibilities 50 34.70 69.40% 2.0 Strategic Planning 85 54.81 64.00% 2.1. Strategy Development 40 26.72 66.80% 2.2. Strategy Implementation 45 28.09 62.41% 3.0 Customer Focus 85 52.54 62.00% 3.1. Voice of The Customer 45 27.14 60.32% 3.2. Customer Engagement 40 25.40 63.49% 4.0 Measurement,Analysis,and Knowledge Management 90 56.46 63.00% 4.1. Measurement, Analysis, and Improvement of Organizational 45 28.93 64.29% Peformance 4.2. Information Management, Knowledge, and Information 45 27.54 61.19% Technology 5.0 Workforce Focus 85 57.85 68.00% 5.1. Workforce Environment 40 27.67 69.18% 5.2. Workforce Engagement 45 30.18 67.06% 6.0 Operation Focus 85 55.85 66.00% 6.1. Work System 45 30.13 66.96% 6.2. Work Processes 40 25.71 64.29% 7.0 Results 450 304.62 68.00% 7.1. Student Learning & Proces Outcomes 120 81.71 68.10% 7.2. Customer-Focused Outcomes 90 66.43 73.81% 7.3. Workforce-Focused Outcomes 80 45.52 56.90% 7.4. Leadership and Governance Outcomes 80 52.86 66.07% 7.5. Budgetary, Financial, and Market Outcomes 80 58.10 72.62% Total Point : 1000 668.55 67.00% BAIK 70% Sd 100% : Perlu Dipertahankan/Ditingkatkan CUKUP 50% Sd 69% ; Masih perlu banyak upaya perbaikan BURUK 0% Sd 49% ; Butuh perhatian dan perbaikan secara radikal Dari hasil analisa pre-scoring, terlihat bahwa skor yang dihasilkan adalah 668,55. Angka ini menunjukkan bahwa universitas telah memiliki kualitas sistem kerja yang kuat, sistemastis, dan efektif, tidak ditemukan adanya masalah besar dalam perjalanan kegiatan organisasinya. Hasil pre assessment tersebut menunjukkan manajemen kinerja dari universitas cukup baik. Skor 668,55 menunjukkan bahwa pendekatan tata kelola yang dilakukan Universitas sistematis, efektif, dan responsive. Hasil-

34 hasil yang mengacu pada persyaratan-persyaratan mahasiswa dan stakeholder lainya, pasar, dan proses utama, menunjukkan kinerja dan keunggulan yang lebih baik. Tidak kinerja yang buruk pada hal-hal yang penting bagi kebutuhan organisasi. Dari table diatas menunjukkan masih ada beberapa kategori yang perlu mendapatkan perhatian untuk diperbaiki kinerjanya, ini dapat kita lihat berdasarkan persentase tiap kategori yang memiliki nilai paling kecil. Untuk perbaikan kinerja Universitas perlu dibuat solusi khusus untuk implementasi peningkatan kinerja dari tiap-tiap kategori yang dirasakan kurang nilainya. Sementara itu untuk kategori yang nilainya sudah cukup baik masih perlu untuk terus ditingkatkan. Universitas perlu membangun sistem manajemen kinerja yang lebih baik kedepanya agar visi misi dan tujuan-tujuan strategis dimasa yang akan datang bisa tercapai secara efektif dan eisien. 5. Kesimpulan dan Saran Model Pre Assesment manajemen kinerja Universitas dengan menggunakan instrument Malcolm Baldrige Education Criteria for Performance Excellence. Dirancang sesuai dengan kategori dan sub kategori yang ada. Rancangan kuesioner dibuat dengan menggunakan pendekatan sesuai dengan kriteria yang ada. Responden penilitian ini adalah para pejabat struktural di lingkungan Universitas Stikubank Semarang. Kuesioner yang disebar sebanyak 28 kuesioner, dan kuesioner yang dikembalikan dan di isi lengkap oleh responden sebanyak 21 reponden. Dari Hasil olah data menunjukkan bahwa manajemen kinerja Universitas secara umum hasilnya adalah cukup baik. Hal ini di tunjukkan dengan nilai score sebesar 668,55 dari skala 1000. Nilai ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh manajemen Universitas untuk memberikan jaminan mutu pada masyarakat sudah cukup baik. Skor 668,55 juga menunjukkan bahwa pendekatan tata kelola yang dilakukan Universitas sistematis, efektif, dan responsive. Hasil-hasil yang mengacu pada persyaratan-persyaratan mahasiswa dan stakeholder lainya, pasar, dan proses utama, menunjukkan kinerja dan keunggulan yang lebih baik. Tidak kinerja yang buruk pada hal-hal yang penting bagi kebutuhan organisasi. Perancangan model Pre Assesment yang digunakan dalam penelitian ini hanya sampai pada pembuatan kuesioner dan pengolahan data serta analisis data. Untuk itu pelu diusulkan untuk ditindak lanjuti untuk implementasi penerapan manajemen kinerja Universitas yang mengacu pada standar dari Malcolm Baldrige Education Citeria for Performance Excellence. Untuk perbaikan kinerja Universitas perlu dibuat solusi khusus untuk implementasi peningkatan kinerja dari tiap-tiap kategori yang dirasakan kurang nilainya. Sementara itu untuk kategori yang nilainya sudah cukup baik masih perlu untuk terus ditingkatkan. Universitas perlu membangun sistem manajemen kinerja yang lebih baik kedepanya agar visi misi dan tujuan-tujuan strategis dimasa yang akan datang bisa tercapai secara efektif dan efisien. Daftar Pustaka Anonymous., 2012, Buku Petunjuk 2012-2012 Malcolm Baldrig Education Criteria for Performance Excellence. Arcaro, J. S. (1995). The Baldrige award for education: How to measure and document quality improvement. Cooper, D.R., Emory, C.W., 1996. Metode Penelitian Bisnis, Erlangga. George, Stephen, 1992, The Badrige Quality System, New York: John Wiley & sons. Hubbard, D. L. (2001). Malcolm Baldrige National Quality Award for Education 2001 Application. [National award application]. National Institute of Standards and Technology, 2008, Baldrige National Quality www.baldrige.nist.gov/ Wibisono, P.h.D, Dermawan, 2006, Manajemen Kinerja: Konsep Desain dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Bandung, Erlangga.