I PENDAHULUAN. menerapkan gelombang elektromagnetik, yang bertujuan untuk mengurangi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGAWETAN. Pengawetan Termal Pengawetan Non Thermal. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Pengolahan Non Thermal 1. Pengolahan Non Thermal

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

Nama : Fitriyatun Nur Jannah Nim : Makul : Teknologi Pangan TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN

IRADIASI PANGAN DAN PEMANASAN DENGAN MICROWAVE

PASTEURISASI. Teti Estiasih - THP - FTP - UB 1

Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi iradiasi sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi serta dampak iradiasi terhadap mutu pangan

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan perkebunan salak pondoh di Kabupaten Sleman meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

TEORI DASAR RADIOTERAPI

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAGING SAPI YANG DIRADIASI GAMMA

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

TEKNOLOGI HASIL TERNAK. Kuliah ke 2

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

IRRADIASI. Topik 10. Dede R Adawiyah DEFINISI IRADIASI. electron) memiliki cukup energi untuk menyebabkan ionisasi. Tujuan Instruksional Khusus:

PERTEMUAN KE 2 (50 MENIT)

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

FISIKA INTI DI BIDANG KEDOKTERAN, KESEHATAN, DAN BIOLOGI

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah dengan cara Solar Desinfection (SODIS). SODIS adalah

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

Gambar Daya tembus sinar α, β, dan γ Klasifikasi invisible long Panjang Gelombang (A 0 ) - Radio > infra merah jt Visible

I. PENDAHULUAN. apabila tidak ditangani secara benar. Kerusakan bahan pangan tersebut

Pengawetan pangan dengan pengeringan

III. BAHAN DAN METODE

Pengolahan dengan suhu tinggi

ILMU TEKNOLOGI PANGAN

Pengeringan Untuk Pengawetan

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sanitasi Peralatan. Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

GMP (Good Manufacturing Practices) Cara Pengolahan Pangan Yang Baik

STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

CAPAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA (UB)

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

I. PENDAHULUAN. terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pada umumnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMASAN INTRODUCTION PASSIVE PACKAGING INTRODUCTION 12/20/2012. Klasifikasi Beberapa Jenis Kemasan :

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGAWETAN MAKANAN MENGGUNAKAN RADIASI. Firman Jaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

LEMBAR KUESIONER PENILAIAN SENSORIS PRODUK SUSU UHT FULL CREAM PADA RESPONDEN DEWASA

PEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA BAKSO UDANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2016, No Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Ikl

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER

IRWNS Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan cairan dalam tubuhnya (Suriawiria, U., 1996). Sekitar 70 % tubuh

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

BAB II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CABE GILING DALAM KEMASAN

I. PENDAHULUAN. Di alam terdapat ribuan jenis bakteri dan setiap jenis mempunyai sifat-sifat

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN PANGAN STERIL KOMERSIAL

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI

KUESIONER PENELITIAN

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasteurisasi dan Pendinginan Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif

Spektrofotometer UV /VIS

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Iradiasi merupakan salah satu jenis pengolahan bahan pangan yang menerapkan gelombang elektromagnetik, yang bertujuan untuk mengurangi kehilangan akibat kerusakan dan pembusukan. Iradiasi dapat membunuh mikroorganisme yang langsung menyerang kedalam jaringan DNA sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang biak dan dapat menyebabkan kematian bagi mikroorganisme tersebut. Iradiasi memiliki dua jenis radiasi pengion yang umum digunakan dalam pengawetan makanan adalah sinar UV yang dipancarkan oleh radionuklida dan berkas elektron yang terdiri dari partikel-partikel bermuatan listrik. Kedua jenis radiasi pengion ini memiliki pengaruh yang sama terhadap makanan. Apabila radiasi pengion menembus suatu bahan atau media, maka sebagian atau seluruh energi radiasi akan diserap oleh media tersebut. Hal ini disebut dosis terabsorpsi yang diukur dalam satuan gray/kilogray (Gy/kGy). Salah satu faktor iradiasi adalah dosis iradiasi, jika dosis yang diberikan pada suatu bahan pangan tidak mencukupi maka hasil yang didapatkan tidak akan maksimal, sebaliknya jika dosis yang diberikan pada suatu bahan berlebihan maka akan menimbulkan kerusakan pada bahan pangan tersebut. Selain itu proses sterilisasi dingin mengunakan metode iradiasi juga dapat mengurangi kerusakan bahan pangan itu sendiri, serta mengurangi kehilangan akibat kerusakan dan pembusukan.

Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di dalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya. Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk mengawetkan atau memperpanjang umur simpan dari produk-produk pangan atau makanan yang terdapat didalamnya. Bahan pengemas yang digunakan untuk produk-produk minuman biasanya menggunakan jenis kemasan seperti kemasan botol plastik dan botol kaca, kemasan botol plastik dan botol kaca banyak digunakan untuk pengemasan minuman jus buah karena penggunaannya yang sangat praktis. Kemasan produk pangan berguna sebagai wadah yang dapat melindungi produk pangan itu sendiri. Dalam pengemasan suatu produk makanan perlu dilakukan proses yang dapat membuat produk tersebut aman untuk dikonsumsi, maka produk tersebut perlu dilakukan proses sterilisasi dingin menggunakan metode iradiasi agar dapat membunuh mikroorganisme dalam bahan pangan tersebut sehingga produk dapat dinyatakan aman dan baik untuk dikonsumsi. 1.2.Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pengaruh dosis iradiasi sinar UV terhadap kadar vitamin C, nilai ph, jumlah sel mikroorganisme dan intensitas warna jus tomat? 2. Bagaimana pengaruh jenis kemasan selama proses iradiasi terhadap kadar vitamin C, nilai ph, jumlah sel mikroorganisme dan intensitas warna jus tomat?

3. Bagaimana interaksi dari dosis dan jenis kemasan terhadap kadar vitamin C, nilai ph, jumlah sel mikroorganisme dan intensitas warna jus tomat? 1.3.Tujuan Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai efek dari iradiasi terhadap jus tomat dalam kemasan botol kaca dan botol plastik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, kadar vitamin C, nilai ph, jumlah sel mikroorganisme dan intesitas warna yang terkandung dalam jus tomat sebelum dan sesudah dilakukan proses iradiasi. 1.4.Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Dapat mengetahui pengaruh iradiasi sinar UV terhadap kadar vitamin C yang terkandung dalam jus tomat. 2. Dapat mengetahui pengaruh iradiasi sinar UV terhadap jenis kemasan. 3. Dapat mengetahui pengaruh dosis iradiasi sinar UV terhadap jus tomat. 1.5.Kerangka Pemikiran Menurut Cahyani (2015), Iradiasi tidak menimbulkan perubahan sensoris seperti halnya pada pengawetan pangan konvensional (penggunaan panas). Teknologi ini mampu mereduksi bakteri patogen pada bahan pangan. Efektivitas iradiasi dalam mereduksi bakteri patogen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jenis bakteri, dosis iradiasi, serta kondisi selama iradiasi dan pasca iradiasi. Menurut Dwiloka (2002), suatu persyaratan penting yang harus dipenuhi dalam proses pengolahan pangan dengan iradiasi adalah energi yang digunakan tidak boleh menyebabkan terbentuknya senyawa radioaktif pada bahan pangan.

Menurut Effendi (2012), penyinaran atau iradiasi disebut sebagai proses dingin (cold steriization), karena dalam penggunaannya, bahan pangan yang disinari suhunya tidak berubah atau tidak terjadi kenaikan suhu yang nyata atau hanya sekitar 4 o C. Menurut Dwiloka (2002), radiasi sinar pengion contohnya yaitu sinar ultra violet, sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma, namun secara umum pada sinar gamma yang biasa digunakan dalam pengolahan pangan karena memiliki daya tembus yang baik terhadap bahan padat dan biayanya relatif murah. Menurut Efendi (2012), radiasi pengion untuk sterilisasi dan inaktivasi enzim jika dosisnya berlebihan, akan mengakibatkan perubahan citarasa, warna, tekstur, dan membahayakan kesehatan. penyinaran dapat merusak beberpa vitamin terutama vitamin A, C dan B12. Pada pigmen tertentu, penyinaran dapat menyebabkan perubahan warna dari pigmen tersebut. Menurut Chintya (2015), Perlakuan daya lampu dan lama iradiasi UV memberikan pengaruh terhadap total mikroba sari buah murbei yang dihasilkan. Dimana semakin besar daya lampu, total mikroba semakin menurun dan semakin lama iradiasi, total mikroba juga semakin menurun. Perlakuan terbaik adalah sari buah murbei daya lampu UV 30 Watt dan lama iradiasi 60 menit. Menurut Irawati (2007), Semakin pendek panjang gelombang, maka daya tembusnya semakin tinggi. Proses radiasi tidak meninggalkan residu apapun baik pada bahan yang disinari, maupun benda disekitarnya, sehingga proses tersebut benar-benar aman, bersih dan ramah lingkungan

1.6.Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka dapat diajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu dosis iradiasi sinar UV dan jenis kemasan selama proses iradiasi dapat mempengaruhi kadar vitamin C, nilai ph, jumlah sel mikroorganisme dan intensitas warna jus tomat. 1.7.Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Universitas Pasundan, Bandung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus