PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK VISUALISASI DUA DIMENSI WELL PRODUCTION FORECASTING DENGAN GENETIC ALGORITHM

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

3.2.3 Resiko, Keuntungan dan Kerugian Forex Metode Prediksi dalam Forex MetaTrader 4 sebagai Platform Trading dalam Forex...

OPTIMASI PENDUGAAN PARAMETER DALAM ANALISIS STRESS DAN STRAIN TERHADAP MATERIAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB III. Metode Penelitian

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Lingkup Metode Optimasi

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

Optimasi Metode Fuzzy Dengan Algoritma Genetika Pada Kontrol Motor Induksi

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada. Pada penjadwalan terdapat

Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI OPTIMASI PENYUSUNAN IKLAN GAMBAR DENGAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika Dan Rapid Application Development (RAD)

BAB II LANDASAN TEORI

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN Studi Pustaka Pembentukan Data

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

Bab II Konsep Algoritma Genetik

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

OPTIMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS : SMKN 7 BALEENDAH)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI

DAFTAR ISI. viii. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

Generator Jadwal Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI DENGAN MENGUNAKAN PENYELEKStAN RODA ROULETTE

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN

Optimasi Penjadwalan Perkuliahan dengan Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : AMIK MDP, STMIK GI MDP dan STIE MDP)

Sistem Penjadwalan Outsourcing Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Syarikatama)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENGENALAN ANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA SEBAGAI PROBLEM SOLVER DALAM GAME SUDOKU BERBASIS ANDROID

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI )

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

GENERATOR TEKA TEKI SILANG MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DAN MULTITHREADING UNTUK MENGHITUNG FITNESSNYA

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 2001 pemilik CV. Tunas Jaya membuka usaha di bidang penjualan dan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

M. Ainul Yaqin 1,Totok Lisbiantoro 2, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI

PERAMALAN HARGA EMAS MENGGUNAKAN ALGORTIMA MEMETIKA DENGAN PENCARIAN LOCAL TABU SEARCH. Iqbal Dwihanandrio

BAB II LANDASAN TEORI

PENJADWALAN UJIAN AKHIR SEMESTER DENGAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNESA)

Transkripsi:

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK VISUALISASI DUA DIMENSI WELL PRODUCTION FORECASTING DENGAN GENETIC ALGORITHM Danuri Teknologi Informasi Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei-Alam, Bengkalis -Riau dhony@polbeng.ac.id Abstrak Minyak bumi merupakan sumber energi dan pendapatan terbesar bagi manusia. Produksi yang berubah-ubah mendorong manusia melakukan perhitungan yang tepat dalam memprediksi produksi minyak bumi untuk waktu yang akan datang. Pada penelitian ini dibuat sebuah perangkat lunak menggunakan metode Algoritma Genetika yang dirancang menggunakan konsep UML dan diimplementasikan dengan bahasa pemograman java serta database MySQL. Teknik penyandian yang digunakan dalam Algoritma Genetika adalah string bit dilanjutkan dengan proses penyeleksian menggunakan Seleksi Roda Roulette. Proses penyilangan dilakukan dengan penyilangan satu titik dan dimodifikasi dengan mutasi biner. Data yang digunakan adalah data produksi sumur minyak bumi yang terdiri dari data produksi minyak bumi, air, gas dan tidak melibatkan data luar, seperti data tekanan, data gempa bumi, data keuangan dan lain sebagainya. Data tersebut dianalisa menggunakan Algoritma Genetika sehingga dihasilkan nilai prediksi beberapa tahun kedepan. Nilai prediksi divisualisasikan dalam bentuk dua dimensi yaitu line chart dan bar chart. Algoritma Genetika menghasilkan nilai prediksi yang tidak konstan. Rata-rata error yang dihasilkan pada tahap pembelajaran kurang dari 5 % dan rata-rata error yang dihasilkan setelah membandingkan dengan data actual kurang dari 10%. Kata kunci : algoritma genetika, chart, java, nilai actual, nilai prediks 1. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi dan sifat manusia yang cenderung mencari cara termudah serta dibutuhkannya ketelitian dalam menyelesaikan suatu pekerjaan mendorong suatu industri untuk menggunakan aplikasi perangkat lunak tertentu. Industri perminyakan memiliki data produksi sumur minyak bumi yang cukup besar dan akan menimbulkan kesulitan-kesulitan bila dilakukan penganalisaan satu persatu tanpa bantuan suatu media dan teknik yang tepat. Kapasitas produksi minyak bumi yang tidak konstan dari waktu ke waktu berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan bagi kelangsungan produksi suatu sumur minyak bumi. Pada penelitian ini dikembangkan suatu perangkat lunak untuk memprediksi produksi sumur minyak bumi kedepannya menggunakan Algoritma Genetika (Genethic Algorithm). Data yang digunakan adalah data produksi sumur minyak bumi. Algoritma Genetika akan mempelajari pola perubahan produksi sumur minyak bumi dari beberapa satuan waktu sebelumnya sehingga dapat diprediksi produksi sumur minyak bumi pada satuan waktu yang akan datang. Rumusan Masalah Masalah yang akan diselesaikan adalah bagaimana Algoritma Genetika dapat menganalisa data produksi sumur minyak dari beberapa interval waktu sebelumnya sehingga dapat diprediksi produksi sumur minyak bumi untuk waktu yang akan datang serta dapat 11

menampilkan hasil analisanya berupa visualisasi dua dimensi. Batasan Masalah 1. Teknik penyandian (encoding process) yang digunakan adalah string bit yang dilanjutkan dengan proses penyeleksian menggunakan Seleksi Roda Roulette. Proses penyilangan dilakukan dengan penyilangan satu titik dan dimodifikasi dengan mutasi biner. 2. Analisa data dalam satuan waktu tahun dan prediksi yang dilakukan untuk beberapa tahun kedepan. 3. Data yang digunakan adalah data produksi sumur minyak bumi dan tidak melibatkan data luar seperti data tekanan, data pengaruh gempa, data keuangan dan lain sebagainya. Tujuan Penelitian 1. Menganalisa dan mengimplementasi Algoritma Genetika untuk memprediksi produksi sumur minyak bumi di PT X. 2. Menvisualisasikan hasil prediksi produksi sumur minyak bumi hasil dari analisa Algoritma Genetika. 2. LANDASAN TEORI Produksi Minyak Bumi Produksi minyak bumi dalam bidang perminyakan bukan diartikan untuk membuat minyak bumi, tetapi hanyalah membuat fasilitas untuk mengalirkan minyak bumi dari bawah tanah ke atas permukaan tanah, dengan menggunakan pemboran dan pompa-pompa. Algoritma Genetika Algoritma Genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi biologis. Populasi merupakan jumlah solusi yang mungkin. Kromosom merupakan individu yang terdapat dalam satu populasi. Populasi awal dibangun secara random, sedangkan populasi berikutnya merupakan hasil evolusi kromosom-kromosom melalui iterasi yang disebut dengan istilah generasi. Pada setiap generasi, kromosom akan melalui proses evolusi dengan menggunakan suatu alat ukur yang disebut nilai fitness. Nilai fitness dari kromosom menunjukkan kualitas kromosom dalam populasi tersebut. Generasi berikutnya dikenal dengan istilah anak (offspring) terbentuk dari gabungan dua kromosom generasi sekarang yang bertindak sebagai induk (parent) dengan menggunakan operator penyilangan (crossover). Selain operator penyilangan, suatu kromosom dapat juga dimodifikasi dengan menggunakan operator mutasi. Populasi generasi yang baru dibentuk dengan cara menyeleksi nilai fitness dari kromosom induk dan nilai fitness dari kromosom anak. Komponen Utama Algoritma Genetika adalah: 1. Teknik penyandian 2. Prosedur Inisialisasi 3. Fungsi Evaluasi 4. Seleksi 5. Operator Genetika (penyilangan dan mutasi biner) 6. Pelestarian kromosom terbaik 7. Penentuan Parameter Algoritma Genetika untuk Forecasting Algoritma Genetika bertujuan untuk memperkecil error (kesalahan) antara nilai yang sebenarnya dengan nilai hasil prediksi lebih tepatnya untuk memperkecil kesalahan suatu pola. Persamaan fungsi fitness: y (k+1) = b 0 (k)+b 1 x 1 (k)+w e(k), dimana : y = hasil x 1 = komponen input e = kesalahan / error k = pola b 0,b 1,w = parameter perkiraan. 12

Gambar 1. Algoritma Genetika Objek-objek Java 2D didefinisikan dalam suatu bidang dengan sistem koordinat cartesian. Bidang ini disebut dengan user space ketika objek digambarkan ke layar koordinat user space dikonversikan ke koordinat device space. Device space adalah sistem koordinat yang bergantung pada device yang bervariasi sesuai dengan device-nya. 3. ANALISA DAN PERANCANGAN Evaluasi mekanisme seleksi fungsi fitness diperoleh dari pola kesalahan pada saat k (error[k]) yaitu antara nilai sebenarnya dengan nilai prediksi pada tiap pola k. error[k] = y (actual) y (forecast) Persentase error : % error[k] = ( y (actual) y (forecast) / y (actual) ) * 100% Pengukuran performa hasil prediksi menggunakan beberapa cara diantaranya : Cumulative sum of Forecast Errors (CFE) CFE = n e i i= 1 Mean Square Error (MSE) MSE n i= = 1 n e 2 i Undefied Modeling Language UML dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Visualisasi Dua Dimensi dengan API Java 2D Kebutuhan Data Data yang dibutuhkan adalah data produksi sumur minyak bumi. Data yang digunakan merupakan data sekunder pada PT.X. Analisa Penyelesaian Masalah Langkah awal dimulai dengan memilih salah satu variabel yang ada pada sumur minyak bumi misalkan minyak. Data minyak dikelompokkan dalam beberapa kelompok(pola). Sebelum dipolakan terlebih dahulu dicari jarak tahun dasar dengan tahun terakhir pada data actual. Tujuannya inputan jumlah tahun dalam satu pola tidak melebihi jumlah total tahun yang ada. Ketahui jumlah tahun dalam satu pola sesuai dengan keinginan yang diinputkan pengguna dan tidak melebihi dari maksimum data actual yang ada. Setiap pola jumlahkan data yang ada sehingga didapat total nilai perpola. Penyelesaian berikutnya dilanjutkan dengan Algoritma Genetika. Inisialisasi kromosom merupakan langkah awal dari Algoritma Genetika untuk membangkitkan kromosom secara random. Setelah dilakukan inisialisasi kromosom selanjutnya menghitung nilai prediksi sesuai dengan persamaan fungsi fitness. Selanjutnya hitung error dengan maksimal selisih error yang ditetapkan. Jika selisih error lebih kecil dari maksimal selisih yang ditetapkan maka didapatlah kromosom yang terbaik pada 13

kelompok pertama. Kromosom terbaik kemudian diseleksi. Seleksi roda roulette diawali dengan menghitung total fitness. Setelah didapat fitness relatif dilanjutkan dengan fitness kumulatif. Pencarian kromosom terbaik dengan membandingkan bilangan random (r) dengan fitness kumulatif. Proses selanjutnya penyilangan kromosom dengan penyilangan satu titik. Kromosom hasil penyilangan digunakan untuk proses selanjutnya yaitu mutasi biner. Mutasi biner dilakukan dengan memilih bit pada kromosom yang akan dimutasi. Kromosom hasil mutasi biner digunakan pada proses selanjutnya yaitu pelestarian kromosom terbaik Pelestarian kromosom terbaik dilakukan dengan menggantikan kromosom yang kurang fit dengan kromosom terbaik pada awal populasi Kromosom hasil pelestarian digunakan untuk proses pengulangan kedua sehingga dihasilkan error yang kecil dari maksimum selisih yang ditetapkan. Jika telah ditemukan maka dilanjutkan untuk pola ke dua. Pola kedua dan seterusnya dilakukan pengulangan proses dari proses inisialisasi kromosom sampai pelestarian kromosom untuk menemukan error yang kecil dari maksimal selisih yang ditetapkan. Proses penyelesaian untuk variabel yang lain sama seperti proses penyelesaian untuk variabel minyak. Langkah yang dilakukan hanya dengan menggantikan variabel yang ingin dianalisa. Penganalisaan data dengan Algoritma Genetika untuk sumur minyak bumi yang lain proses penyelesaiannya sama seperti proses penyelesaian untuk sumur minyak bumi sebelumnya. Analisa Pengembangan Sistem Sistem ini akan dibangun dengan pendekatan berorientasi objek (obejct oriented) yang merupakan penerapan dari konsep UML (unified modeling language). Pengembangan object oriented dilakukan dengan system tools dari Rational Rose. Bahasa pemrograman yang akan dipakai untuk mengembangkan sistem ini adalah bahasa pemrograman Java. Analisa Model Data Data yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem ini yaitu data sumur minyak bumi (well production data), data proyek (well list), data hasil eksekusi (ga result), data historis uji (performance), data error sementara (temperror), data login. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak meliputi perancangan tabel dan antar muka. Tabel-tabel yang dirancang yaitu tabel Well Production, tabel Well List, tabel GA Result, tabel Performance, tabel TempError, tabel Login. Gambar 2. Perancangan antar muka eksekusi Algoritma Genetika. 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi Metode Algoritma Genetika yang digunakan mengolah data dan menghasilkan nilai prediksi beberapa tahun kedepan dari data produksi yang ada. Hasil prediksi kemudian divisualisasikan dalam bentuk chart dua dimensi. 14

Form Execute GA berfungsi sebagai dialog sistem untuk mengolah data produksi sumur minyak bumi menggunakan Algoritma Genetika. Gambar 4. Line chart hasil pengujian data pembanding Implementasi Antarmuka Antar muka yang telah dirancang diimplementasikan menggunakan bahasa pemograman java. Gambar 3. Implementasi Antarmuka Gambar 5. Hasil pengujian data pembanding dalam bentuk bar chart Analisis Hasil Pengujian Metode Pengujian metode dilakukan dengan dua cara yaitu pengujian data pembanding dan pengujian parameter. Pengujian Data Pembanding Pengujian data pembanding dilakukan dengan menggunakan sebagian data actual dari sebuah variabel suatu sumur minyak bumi. Data yang ada dimulai tahun 1985 sampai 2005. Data actual dari tahun 1985 sampai 2000 digunakan untuk fase pembelajaran. Data actual dari tahun 2001 sampai 2005 digunakan sebagai data pembanding dengan nilai prediksi yang dihasilkan. Rata-rata error yang dihasilkan kurang dari 7 %. Bahkan pada tahun-tahun tertentu error yang dihasilkan kurang dari 4-3 %. Dari gambar 4, terlihat dari grafik nilai prediksi pada fase pembelajaran mendekati data actual sesuai tahun yang dipelajari. Hasil pengujian data pembanding dalam bentuk bar chart ditunjukkan pada gambar 5. Pengujian Parameter Pertama dilakukan pengujian dengan nilai inputan parameter yang sama. Eksekusi dilakukan dua kali yaitu tahap I dan tahap II dengan inputan parameter yang sama. Dari dua kali eksekusi terjadi perbedaan antara nilai prediksi tahap I dengan tahap II. Nilai error pada fase pembelajaran juga menunjukkan perbedaan antara tahap I dan tahap II. Ini menunjukkan bahwa Algoritma Genetika tidak memberikan hasil yang konstan walaupun dengan inputan parameter yang sama. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menginputkan nilai parameter yang berbeda dari nilai parameter yang ada sebelumnya. Dari dua kali eksekusi dengan inputan parameter yang berbeda terjadi perbedaan antara nilai prediksi tahap I dengan tahap II. Ini menunjukkan bahwa dengan inputan parameter yang berbeda Algoritma Genetika juga tidak memberikan hasil yang konstan. 15

Kesimpulan Pengujian Nilai prediksi pada fase pembelajaran mendekati nilai actual. Ini ditunjukkan dengan kecilnya rata-rata error yang dihasilkan. Ratarata error yang dihasilkan pada fase pembelajaran < 5 % dan rata-rata error yang dihasilkan untuk perbandingan data actual < 10 %. Hasil prediksi yang dihasilkan dari Algoritma Genetika tidak selalu konstan dengan nilai yang diperoleh pada setiap eksekusi (run). Kejadian ini disebabkan penggunaan bilangan random. Hasil prediksi yang di tampilkan dalam bentuk grafik akan memperlihatkan kenaikan atau penurunan nilai produksi untuk beberapa tahun kedepan dari data produksi yang ada. Knudsen, Jonathan, Java 2D Graphics, USA : O Relly & Associates.Inc, 1999 Kusumadewi, Sri, Artificial Intelligence: Teknik dan Aplikasinya, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003. Munadi, Suprajitno, Hasto Widodo, Bambang Widarsono, Fakhriyadi Saptono, Cara untuk Menentukan Kandungan Minyak/Gas Bumi di Sekitar Sumur Pengeboran dengan Memakai Impedansi Akustik yang dikalibrasi, Jakarta : Jurnal LEMIGAS No. 025.676, 2000. Sumayang, Lalu, Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, Jakarta: Salemba Empat, 2003. 5. KESIMPULAN Algoritma Genetika tidak memberikan suatu nilai prediksi yang konstan. Ini disebabkan Algoritma Genetika menggunakan bilangan random dalam mencari nilai terbaik Perangkat lunak yang telah dibuat ini bisa memprediksi produksi sumur minyak bumi untuk beberapa tahun kedepan. Hasil prediksi bisa divisualisasikan dalam bentuk line chart, dan bar chart. DAFTAR PUSTAKA Chiraphadhanakul, Somsong, Pattern Extracting Engine Using Genetic Algorithms. Bangkok - Thailand: Jurnal Assumption University, 1997 Dharwiyanti Sri, Pengantar Unified Modeling Pengantar Unified Modeling Language (UML), Ilmu Komputer, 2003. Hermawan, Benny, Menguasai Java2 & Object Oriented Programming, Yogyakarta: Andi, 2004. 16