Gangguan Eustachius Sebabkan Infeksi Telinga. Herlina Arsyadi

dokumen-dokumen yang mirip
MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

Merawat Bayi Prematur

ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Penyebab: si kecil diserang jasad renik, seperti kuman, mikroba atau virus. Namun penyebab terbesar adalah virus.

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

Pentingnya Menjaga Kesehatan Telinga KAMI BEKERJA UNTUK BANGSA INDONESIA YANG LEBIH SEHAT

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

KESEHATAN MATA DAN TELINGA

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Definisi Bell s palsy

Obat Luka Diabetes Pada Penanganan Komplikasi Diabetes

Tak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.

BAB I PENDAHULUAN. Rinitis alergi (RA) adalah penyakit yang sering dijumpai. Gejala utamanya

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

Kiat Atasi Gangguan Pernapasan Akibat Polusi Udara

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU KOMPRES DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia adalah penyakit diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26

MENEPIS KEKHAWATIRAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengobatan sendiri (swamedikasi) merupakan bagian dari upaya

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

asuhan keperawatan Tinnitus

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha


Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

NEONATUS BERESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. tubuh) terhadap penyakit (Biddulph, 1999). Salah satu penyakit. yang umumnya diderita oleh bayi dan balita adalah jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Para orang tua menjadi khawatir ketika anak menderita sakit. Ibu. ketika anak terserang penyakit (Widodo, 2009).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SINUSITIS DI POLIKLINIK TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana dalam UU No. 24 tahun 2007 didefinisikan sebagai peristiwa atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini para orang tua belum menyadari bahwa menjaga kesehatan

CARA BIJAK MEMILIH OBAT BATUK

DM à penyakit yang sangat mudah kerja sama menjadi segitiga raja penyakit : DM CVD Stroke

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

infeksi setempat hanya bila tidak Bila ya, Apakah wajahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Infeksi ini diawali dengan

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

I. SEJARAH HIV AIDS II.APA ITU HIV? III. Dimanakah virus HIV ini berada? IV. APAKAH CD4 ITU?

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis

Transkripsi:

Gangguan Eustachius Sebabkan Infeksi Telinga Herlina Arsyadi Sudah beberapa hari ini Dita (2 tahun) rewel. Makannya sedikit dan sulit, minum susunya juga bolong-bolong. Kadang mau kadang tidak. Reni (29 tahun), ibunya Dita, curiga ada yang tak beres pada anaknya. Keyakinannya semakin kuat ketika ada cairan berwarna kuning berbau yang keluar dari telinga Dita. Hari itu juga Dita dibawa ke dokter anak. Oleh sang dokter, Dita didiagnosa mengalami infeksi telinga. Menurut dokter spesialis THT, Dr. Yudi Baskoro, telinga merupakan organ tubuh yang memiliki urat syarat yang cukup peka dan sensitif, terlebih ketika masih kanak-kanak. Tulang serta sistem syaraf yang belum sempurna pada masa kanak-kanak ini menyebabkan mereka mudah terkena penyakit atau infeksi di telinga. Padahal telinga mempunyai fungsi sangat penting dalam kehidupan seseorang. Fungsi telinga adalah menerima gelombang suara dan menghantarkannya menjadi sebuah pesan ke otak. Gelombang suara masuk ke telinga kemudian menembus saluran telinga, dan memukul gendang telinga sehingga menimbulkan getaran. Getaran dari gendang menyebabkan tulang kecil di telinga bergerak dan pergerakan ini menimbulkan pengiriman gelombang suara ke telinga bagian dalam. Gangguan pada eustachius Di telinga, terdapat saluran eustachius, sebagai penghubung telinga bagian tengah dengan bagian belakang. Dalam keadaan normal fungsi eustachius adalah tempat penghantar cairan dari telinga bagian tengah ke telinga bagian dalam. Biasanya jika saluran eustachius ini terinfeksi virus atau bakteri maka akan terjadi pembengkakan serta menimbulkan lendir yang cukup tebal dan tentu saja menghambat aliran cairan yang akan masuk ke telinga bagian dalam. Keadaan inilah yang menyebabkan telinga menjadi sakit, ungkap Yudi. Yudi menambahkan, pada kasus lainnya, gangguan pada saluran eustachius bisa disebabkan karena alergi udara yang begitu dingin atau karena adanya infeksi lainnya. Ada juga beberapa kasus infeksi yang ditemui disebabkan karena pembengkakan kelenjar gondok yang berada dekat dengan telinga sehingga mempengaruhi saluran eustachius. Infeksi telinga yang akut bisa menyerang penderita selama 1 hingga 2 minggu. Terkadang infeksi telinga tersebut bisa menjadi kronis dan dapat mengarah kepada kondisi kehilangan pendengaran. Pada anak-anak, gejala infeksi telinga ini umumnya adalah rasa nyeri di telinga dan diikuti pula dengan keadaan pilek. Para ibu harus mewaspadai bayi-bayinya jika menangis tak henti, kehilangan nafsu makannya ataupun sukar tidur, ada kemungkinan si anak mengalami infeksi pada telinganya, ujarnya. Dokter spesialis THT Anak, Dr. Masrin Munir mengatakan infeksi telinga biasa terjadi pada bayi dan anak-anak. Karena pada bayi dan anak-anak, saluran yang menghubungkan telinga tengah dan kerongkongan (tuba eustachian) lebih pendek dan lebih datar dibandingkan orang

dewasa. Akibatnya, mikroorganisme penyebab infeksi lebih mudah memasuki telinga tengah. Oleh karena itulah, bayi mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk menderita infeksi telinga dibandingkan dengan orang dewasa, ungkapnya. Masrin menambahkan bahwa sekitar 80% batita memiliki risiko tinggi terpapar infeksi telinga, minimal satu kali. Penyakit ini merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus, misalnya virus flu. Penyebab lainnya adalah bakteri dalam air yang bisa masuk ke telinga saat si kecil berenang atau ketika sedang keramas. Sedangkan infeksi telinga yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak adalah otitis media, yaitu infeksi yang terjadi di telinga bagian tengah. Infeksi telinga jenis ini membuat produksi cairan telinga menjadi bertambah banyak sehingga menekan gendang telinga sampai membengkak dan akhirnya meradang. Akibatnya si kecil akan merasa telinganya sakit dan badannya demam. Bila didiamkan, produksi cairan telinga akan semakin hebat hingga bisa menyebabkan gendang telinga pecah. Dari gendang telinga yang pecah itu keluarlah cairan kental yang lebih dikenal dengan congek. Ada 2 jenis infeksi telinga yaitu, 1. Otitis Eksternal (infeksi telinga bagian luar) Kondisi saluran eksternal telinga adalah hangat, gelap dan mempunyai kecenderungan untuk menjadi lembab, hal ini menyebabkan saluran tersebut menjadi tempat yang ideal bagi bertumbuhnya bakteri dan jamur. Kulit dari saluran ini juga sangat tipis dan dapat dengan mudah terluka. Terdapat lokasi sempit yang secara alami membentuk seperti saluran kerucut yang dapat menjebak dan mencegah kotoran, cairan dan lemak untuk keluar secara normal. Khususnya di bagian luar yang berambut sangat rentan untuk tumbuhnya benjolan seperti jerawat. Otitis eksternal biasanya menyakitkan (dan gatal jika terkena infeksi jamur) dan sering menimbulkan rasa sakit pada saat membuka rahang. Pada kasus yang sudah gawat dan ditunda-tunda, kotoran bisa terbentuk di belakang pinna. 1. Otitis media (Infeksi telinga bagian tengah) Anak-anak pada umumnya dibawa orangtuanya mengunjungi dokter lantaran masalah otitis media. Otitis media adalah penyebab utama tuli pada masa kanak-kanak. Kadang juga berpengaruh pada orang dewasa, khususnya bagi mereka yang mempunyai masalah hidung atau sinus. Otitis media menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan serius yang akan diderita baik oleh anak itu maupun keluarganya. Otitis media yang parah dapat menyebabkan ketulian. Kehilangan kemampuan untuk mendengar, khususnya pada anak-anak, akan mengakibatkan menurunnya kemampuan belajar dan bahkan memperlambat perkembangan kemampuan berbicara. Namun jika dirawat secara tepat dan efektif, pendengaran hampir selalu dapat dipulihkan menjadi normal. Otitis Media adalah juga penyakit yang serius karena infeksinya dapat menyebar ke struktur terdekat di kepala. Di negara belum berkembang, infeksi telinga tengah bisa menyebabkan infeksi otak.

Menurut Masrin, penyebab terjadinya otitis media pada anak-anak adalah akibat penyumbatan pada tuba eustachian. Penyumbatan tersebut umumnya terjadi selama demam, alergi atau infeksi saluran pernafasan atas, dan akibat keberadaan bakteri atau virus yang mengarah ke penumpukan cairan di belakang gendang telinga. Cairan tersebut atau berupa nanah akan mencegah gendang telinga untuk bergetar dengan seharusnya, dan mencegah suara untuk dapat di dengar oleh ossicle (3 tulang kecil di telinga tengah) dan kemudian menyebabkan adanya gangguan pendengaran. Bahkan, otitis media yang sudah akut sering menyebabkan terbentuknya tekanan nanah di bagian tengah telinga yang menyebabkan demam, sakit telinga, pembengkakan, dan merah, imbuh Masrin. Terkadang, ketika gendang telinga terluka, nanah keluar dari telinga. Meskipun umumnya yang terjadi, nanah atau lendir tetap berada di bagian tengah telinga karena adanya pembengkakan pada kerongkongan. Hal ini disebut sebagai efusi telinga tengah (middle ear effusion) atau serous otitis media. Seringkali setelah tahap akut dari infeksi berlalu, efusi tetap ada dan menjadi tebal dan menempel seperti lem. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan tahun. Masrin mengingatkan, bila penyakit infeksi telinga tersebut berlangsung lebih dari 3 bulan, dan anak mengalami gangguan pendengarannya yang berakibat terlambat bicara, maka sebaiknya dilakukan tes pendengaran dan tes bicara pada anak tersebut. Jangan remehkan flu Agar infeksi telinga tidak terlambat ditangani, Yudi Baskoro menganjurkan agar orangtua tidak menganggap remeh sakit flu yang menyerang anak. Sebab, jika tidak segera diobati, sakit flu yang berkepanjangan pada anak dapat menyebabkan terjadinya penyakit infeksi telinga. 'Selain akan mengurangi fungsi pendengaran. Dalam fase sudah parah, kuman dari penyakit infeksi telinga ini juga dapat menggerogoti tulang yang menjadi dasar otak. Akibatnya timbul radang otak. Ini sangat berbahaya dan sangat fatal,' ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Pada orang dewasa, kemungkinan terjadinya infeksi telinga akan lebih kecil dibanding pada anak-anak karena letak pipa penghubung antara saluran hidung dengan saluran telinga cenderung lebih vertikal. Kondisi ini meyebabkan kemungkinan terjadinya endapan otomatis akan dapat tertanggulangi. Cairan yang masuk biasanya akan segera dapat keluar dengan sendirinya secara alami. 'Pada orang normal, pipa ini berfungsi sebagai penyuplai udara dari luar ke dalam telinga. Nah, kalau yang bersangkutan terserang flu, suplai udara ini akan menjadi terganggu. Maka mengakibatkan kuman penyebab flu akan merambat ke telinga tengah, lalu mengakibatkan infeksi pada telinga,' tutur Yudi. Sedangkan pada anak-anak karena letaknya yang horizontal dan jaraknya lebih pendek ini, memungkinkan cairan yang masuk, mengendap dalam waktu lama. Apalagi sekarang ini, menurut Yudi penyebab penyakit flu juga semakin banyak dan menunjukkan kecenderungan meningkat. Salah satunya adalah karena alergi. Munculnya alergen baru ini, menurut Muhardjo merupakan dampak dari kemajuan industri dan pola hidup masyarakat. 'Misalnya, penggunaan karpet pada rumah. Padahal, karpet memiliki potensi yang

sangat besar untuk menyimpan debu. Nah, debu ini pada beberapa anak dapat menyebabkan terjadinya batuk yang disertai flu,' tandasnya. Periksa pendengaran bayi sejak dini Masrin juga menambahkan agar orangtua harus mewaspadai jika si kecil ketika tidur tidak mudah terusik dengan suara di sekitarnya. "Hati-hati jika bayi tidur terlalu nyenyak, dan tidak terganggu suara bantingan pintu maupun suara keras lainnya, sebab kemungkinan terjadi gangguan pendengaran," imbuhnya. Menurut Masrin, sejak berada dalam kandungan, bayi sudah dapat mendengar. Terlihat pada pemeriksaan USG, saat bayi bergerak-gerak merespon gelombang suara yang dihasilkan USG. Setelah lahir, bayi pun sudah mampu mendengar suara-suara di sekitarnya. Buktinya? Ketika mendengar suara berisik, ia akan terbangun. Hanya karena perkembangan otak dan motoriknya belum sempurna, reaksi yang timbul sebatas tangisan atau membuka mata. Seiring dengan bertambahnya usia, respon yang diberikan makin beragam, misalnya menoleh, mendekat ke arah suara dan sebagainya. Selama perkembangan ini, anak tidak cuma mampu mendengar, tetapi juga merekam jenis-jenis bunyi ke dalam otaknya. Tak heran menginjak usia 8 bulan, ia sudah bisa mengenal suara ibu, ayah, atau pengasuhnya. Rekaman ini suatu saat akan di-recall ketika si kecil belajar bicara. Lantas, bagaimana cara mendeteksi gangguan pendengaran dengan mudah? Secara sederhana, dapat dilakukan melalui permainan bunyi seperti tepuk tangan, batuk, menabuh kaleng, dan sebagainya. Bayi normal akan memberi respon terhadap bunyi. Bisa dengan mengedipkan mata, mimik wajahnya berubah, berhenti mengisap ASI atau botol susu, terkejut serta bereaksi dengan mengangkat kaki dan tangan, terangnya. Sedangkan pada bayi yang lebih besar, kerap kali merespon dengan menolehkan kepala pada sumber bunyi. Minimal, ia mencari sumber bunyi tersebut dengan gerakan mata. Dan jika si kecil tak bereaksi, sebaiknya orangtua segera membawanya ke dokter, ujar Masrin Oleh karena itu, lanjut Masrin, pemeriksaan pendengaran pada bayi perlu dilakukan sejak berusia 2 hari. Pada pemeriksaan selanjutnya, anak biasanya akan menjalani pemeriksaan audiometri sesuai umur. Diantaranya tes OAE (Oto Acoustic Emission) atau BERA (Brainstem Evoked Response Auditory). Cara kerjanya dengan menggunakan komputer serta dibantu sejumlah elektroda yang ditempelkan di permukaan kulit kepala bayi. "Anak diberi rangsang suara, kemudian direkam di komputer, hasilnya berupa data dalam bentuk grafik. Nah, barulah diketahui ambang dengarnya," jelasnya. Makin cepat, makin baik Pria lulusan Universitas Indonesia ini melanjutkan bahwa pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memastikan apakah memang benar terjadi gangguan pendengaran, jenis gangguan pendengaran, serta letak kelainan yang menimbulkan gangguan pendengaran. "Sehingga dapat dicari solusi terbaik untuk perawatan selanjutnya, dengan harapan anak bisa berkomunikasi dengan atau tanpa alat bantu dengar," ulasnya. Menurut Masrin, dewasa ini Indonesia tengah menggalakkan pemeriksaan pendengaran bayi sejak usia 2 hari. Semakin cepat dan tepat intervensi dilakukan, hasilnya akan semakin baik.

Please download full document at www.docfoc.com Thanks