BAB I PENDAHULUAN. memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.
|
|
- Veronika Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan (Depkes, 2005). Diketahui bahwa perkembangan pembangunan kearah industrialisasi dapat membawa resiko yang mempengaruhi para pekerja dan keluarganya, sehingga akan menimbulkan bahaya potensial bagi kesehatan pekerja yang diakibatkan karena lingkungan kerja yang tidak memenuhi persyaratan (Depkes RI, 2003). Lingkungan kerja selalu dikaitkan dengan selalu segala sesuatu yang berada disekitar pekerja atau berhubungan dengan tempat kerja yang dapat mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan tugas yang dibebankan (Bisri, 2008). Salah satunya yang sangat mempengaruhi pekerja dalam bekerja adalah ruangan. Ruangan merupakan suatu tempat aktivitas manusia pada khususnya dan umumnya pada pekerja, dimana hampir 90% dari waktu yang ada, waktu yang dihabiskan manusia berada pada ruangan, jauh lebih lama dibandingkan diudara terbuka (Aditama, 2002). Beberapa penelitian telah menunjukkan dimana udara didalam ruangan seringkali lebih kotor atau lebih tinggi zat tercemarnya 1
2 dibandingkan udara di luar ruangan (Arismunandar, 2002). Menurut US. EPA, udara dalam ruangan 5 kali lebih kotor dari pada diluar ruangan. Menurut Badan Kependudukan Nasional, diseluruh dunia diperkirakan 2,7 juta jiwa meninggal akibat polusi udara, 2,2 juta diantaranya akibat indoor polution atau polusi udara di dalam ruangan (Kompas, 2001). Padahal 70-80% sebagian besar waktu manusia dihabiskan di dalam ruangan. Secara konsisten EPA mengurutkan polusi dalam ruangan sebagai urutan lima besar resiko lingkungan pada kesehatan umum (Sugiarto, 2004). Adapun berdasarkan penelitian dari National Institute for OccupationalSafety and Health (NIOSH,) 466 gedung di Amerika Serikat menemukan bahwa sumberutama pencemaran udara di dalam gedung adalah akibat ventilasi yang buruk (52%),pencemaran udara dari alat-alat dalam gedung seperti mesin fotokopi, kertas tisu,lem kertas dan lem wallpaper, zat pewarna dari bahan cetakan, pembersih lantai sertapengharum ruangan (17%), pencemaran bahan bangunan dari luar gedung(11%),pencemaran mikroba (5%), pencemaran bahan bangunan (3%) dan sumber lain(12%) (Aditama, 2002). Kualitas udara dalam ruangan selain dipengaruhi oleh keberadaan agen abiotik juga dipengaruhi oleh agen biotik seperti partikel debu, dan mikroorganisme termasuk di dalamnya bakteri, jamur, virus dan lain-lain (Esi, 2010). Keberadaan mikroorganisme dalam ruangan umunya dalam bentuk spora jamur terdapat pada tempat-tempat seperti sistem ventilasi, karpet yang bisa menimbulkan kesakitan pada beberapa orang yaitu menyebabkan alergi. Selain itu kelembaban sebagai pemicu tumbuhnya bakteri dan jamur.
3 Sick Building Syndrome (SBS) merupakan masalah yang cukup penting untuk diperhatikan, karena SBS pada pegawai dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas kerja dan penurunan konsentrasi kerja. Jika hal ini terjadi, kemungkinan akan terjadi penyakit akibat kerja. Sick Building Syndrome adalah sekumpulan gejala yang dialami oleh penghuni gedung atau bangunan, yang dihubungkan dengan waktu yang dihabiskan di dalam gedung tersebut, tetapi tidak terdapat penyakit atau penyebab khusus yang dapat diidentifikasi terhadap penyakit ini. Adapun keluhan-keluhan tersebut dapat timbul dari penghuni gedung pada ruang atau bagian tertentu dari gedung tersebut. Meskipun ada kemungkinan menyebar pada seluruh bagian gedung (Anies, 2004). SBS banyak dikenal dengan nama lain seperti Sealed Building Syndrome dan Tight Building Syndrome. Biasanya gejala yang timbul memang berhubungan dengan tidak sehatnya udara di dalam gedung. Keluhan yang ditemui pada Sick Building Syndrome ini biasanya dapat berupa batuk kering, sakit kepala, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, kulit yang kering dan gatal, badan lemah dan lain-lain. Keluhankeluhan tersebut biasanya menetap setidaknya dua minggu. Keluhan-keluhan yang ada biasanya tidak terlalu hebat, tetapi cukup terasa mengganggu dan tentunya hal ini dapat berpengaruh terhadap produktivita kerja seseorang yang terpapar penyakit ini. Sick Building Syndrome atau sindrom gedung sakit ini baru dapat dipertimbangkan bila lebih dari 20% atau bahkan 50% pengguna suatu gedung mempunyai keluhan-keluhan seperti yang telah disebutkan sebelumnya (Aditama, 2002).
4 Di perkantoran, sebuah studi mengenai bangunan kantor modern di Singapura dilaporkan bahwa 312 responden ditemukan 33% mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS). Keluhan mereka umumnya 45% merasa cepat lelah, 40% hidung tersumbat, 46% sakit kepala, 16% kulit kemerahan, 43% tenggorokan kering, 37% iritasi mata, 31% lemah (Pusat Kesehatan Kerja DepKes RI, 2007). Adapun dua puluh tahun belakangan ini dunia banyak sekali dibangun gedung-gedung bertingkat tertutup rapat dengan ventilasi udara yang tergantung sepenuhnya dari mesin, seperti kantor atau perkantoran yang merupakan salah satu tempat kerja yang menggunakan ventilasi dengan sistem Air Conditioner (AC). Hal tersebut menyebabkan polusi, terutama polusi yang diakibatkan ventilasi sistem AC sirkulasi udara sendiri sehingga akan mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan (Aditama, 2002). Di kota Medan sendiri, gedung-gedung bahkan perkantoran telah banyak mengalami renovasi sehingga banyak yang menggunakan Air Conditioner (AC) untuk mengurangi panas dalam ruangan pegawai. Begitu juga sama halnya dengan Gedung Kantor Walikota Medan, dimana kantor ini dianggap perlu diteliti karena lokasi gedung yang terletak di dalam area yang tentunya rawan polusi udara. Gedung perkantoran ini bertingkat dan tertutup sehingga menggunakan sistem pengaturan udara dengan AC diseluruh ruangan bagian yang berpotensi menimbulkan gejala Sick Building Syndrome. Penggunaan sistem Air Conditioner (AC) ini untuk mengurangi panas udara di dalam ruangan kerja pegawai yang
5 sebagian besar bekerja di depan komputer selama 8 jam kerja dari hari senin hingga jumat. Berdasarkan permasalahan yang dikeluhkan beberapa pegawai dan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan yakni sebanyak 10 orang pegawai mengalami gejala gejala seperti kelelahan kronis, perasaan mual, pusing, sakit kepala dan beberapa iritasi pada mata dan hidung. Gejalagejala yang dialami oleh sebagian pegawai tersebut bisa dikatakan gejala Sick Building Syndrome (SBS). Jika gejala-gejala SBS yang ada tidak dengan cepat ditanggulangi maka hal ini lama kelamaan akan menjurus ke arah gangguan kesehatan yang lebih serius yakni Building Related Illnesses (BRI) yang berdampak gangguan kronis kepada pegawai sehingga dapat menurunkan produktifitas pegawai dalam bekerja. Hal ini tentunya akan menyebabkan kerugian tidak hanya kepada individu sebagai pekerja, akan tetapi instansi juga akan mengalami kerugian berupa penurunan kinerja instansi. 1.2 Rumusan Masalah Gedung Kantor Walikota Medan menggunakan sistem Air Conditioner (AC) sebagai pengatur sirkulasi udara di ruangan kerja pegawai yang mempunyai potensi lebih tinggi untuk menimbulkan gejala Sick Building Syndrome dan adanya gejala gejala yang dialami oleh sebagian pegawai di dalam Gedung tersebut yang perlu diteliti.
6 Dengan demikian berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu mengenai analisa kualitas fisik dan mikrobiologi udara ruangan ber-ac dan Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) pada pegawai Badan Keuangan Daerah Kota Medan di Gedung Walikota Medan tahun Tujuan Penelitian Tujuan Umum Menganalisis kualitas fisik dan mikrobiologi udara ruangan ber-ac dan keluhan Sick Building Syndrome (SBS) pada pegawai Badan Keuangan Daerah Kota Medan di Gedung Walikota Medan tahun Tujuan Khusus 1. Diketahuinya gambaran kualitas fisik udara dalam ruangan (suhu, kelembaban udara, dan pencahayaan) pada ruang kerja pegawai Badan Keuangan Daerah Kota Medan di Gedung Walikota Medan tahun Diketahuinya gambaran karakteristik responden (jenis kelamin, usia, perilaku kebiasaan merokok dan lama bekerja di dalam ruangan) pada pegawai Badan Keuangan Daerah Kota Medan di Gedung Walikota Medan tahun Mengukur jumlah koloni angka kuman (mikroorganisme) udara di ruangan sesuai standart KepMenKes No 1405 tahun 2002 dalam ruangan kerja pegawai Badan Keuangan Daerah Kota Medan di Gedung Walikota Medan tahun 2015.
7 4. Mengetahui gambaran kondisi lingkungan dalam ruangan kerja pegawai Badan Keuangan Daerah Kota Medan di Gedung Walikota Medan tahun Manfaat Penelitian Bagi Kantor Walikota Medan Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai data kualitas fisik dan mikrobiologi udara dalam ruang kantor dan data kasus Sick Building Syndrome pada pegawai Badan Keuangan Daerah Kota Medan di Gedung Walikota Medan tahun 2015 sehingga dapat dibuat program intervensi dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada dan dapat melakukan tindakan pencegahan terhadap SBS yang ada Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Hasil penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan sebagai tambahan referensi guna memberikan masukan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pustaka guna pengembangan ilmu khususnya kesehatan lingkungan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan Sick Building Syndrome Bagi Peneliti Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai kesehatan masyarakat khususnya kesehatan lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN. tahunnya di dunia (Sugiato, 2006). Menurut Badan Kependudukan Nasional,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh berbagai negara. Pencemaran udara terjadi karena meningkatnya industri, perubahan perilaku dalam masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun di dunia. Angka morbiditas sebagai dampak dari polusi udara jauh lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data WHO menyatakan bahwa terdapat sekitar tiga juta orang meninggal karena polusi udara atau sekitar 5% dari 55 juta orang yang meninggal setiap tahun di dunia. Angka
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit akibat lingkungan semakin hari semakin menimbulkan problema kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1) Umumnya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (occupational disease), penyakit akibat hubungan kerja (work related disease)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pembangunan menuju industrialisasi dapat membawa berbagai resiko positif maupun negatif yang mempengaruhi para pekerja dan keluarganya. Resiko positifnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. polusi udara atau sekitar 5% dari 55 juta orang yang meninggal setiap tahun di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data WHO, setiap tahun sekitar tiga juta orang meninggal karena polusi udara atau sekitar 5% dari 55 juta orang yang meninggal setiap tahun di dunia. Seribu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga memberikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan, udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jakarta sebagai kota metropolitan di Indonesia memiliki berbagai masalah, salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan adalah masalah pencemaran udara. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja yang buruk dapat mengakibatkan masalah bagi. kesehatan karyawan. Jenis bangunan, alat dan bahan, proses pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja yang buruk dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan karyawan. Jenis bangunan, alat dan bahan, proses pekerjaan serta ventilasi yang kurang baik di
Lebih terperinciTanggal : Nomor Responden : Lokasi :
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN ANALISA KUALITAS FISIK DAN MIKROBIOLOGI UDARA RUANGAN BER-AC DAN KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME PADA PEGAWAI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA MEDAN DI GEDUNG WALIKOTA MEDAN
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruangan merupakan suatu tempat aktivitas manusia di mana hampir 90 % dari waktu yang ada, waktu dihabiskan manusia di dalam ruangan, jauh lebih lama dibandingkan di
Lebih terperinciStudi Analisis Pengaruh Kondisi Lingkungan Kerja Terhadap Sick Building Syndrome (SBS) Pada Karyawan di Gedung Perkantoran Perusahaan Fabrikasi Pipa
Studi Analisis Pengaruh Kondisi Lingkungan Kerja Terhadap Sick Building Syndrome (SBS) Pada Karyawan di Gedung Perkantoran Perusahaan Fabrikasi Pipa Angga Satria Tritama 1, Farizi Rachman 2, Denny Dermawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat adalah bagian pokok dibidang kesehatan khususnya adalah rumah sakit. Rumah sakit merupakan suatu bagian menyeluruh, integrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel bebas Variabel terikat Suhu Udara Kelembaban Udara Keluhan Sick Building Syndrome Angka Total Mikrobiologi Udara Gambar 3.1 Kerangka konsep B. Hipotesis
Lebih terperinciArgon 0,93% Ne, He, CH4, H2 1,04% Karbon Dioksida 0,03% Oksigen 20% Nitrogen 78% Udara
Karbon Dioksida 0,03% Argon 0,93% Ne, He, CH4, H2 1,04% Oksigen 20% Nitrogen 78% Udara Apa Itu Pencemaran Udara? Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pencemaran udara bebas : Alamiah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan pemasaran (Manuaba, 1983). Aspek yang kurang diperhatikan bahkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi terjadi peningkatan persaingan usaha yang menyebabkan kebanyakan pengusaha lebih memperhatikan masalah permodalan, manajemen, dan pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyebaran suatu penyakit merupakan akibat dari hubungan interaktif antara manusia dan lingkungannya. Agent penyakit dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui udara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Msayarat OLEH: YULITA PUTRI NIM
ANALISA KUALITAS FISIK DAN MIKROBIOLOGI UDARA RUANGAN BER-AC DAN KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME PADA PEGAWAI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA MEDAN DI GEDUNG WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciARTIKEL RISET URL artikel:
ARTIKEL RISET URL artikel: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/woh1202 Analisis Mikroorganisme Udara terhadap Gangguan Kesehatan dalam Ruangan Administrasi Gedung Menara UMI Makassar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan lingkungan utama di dunia, khususnya di negara berkembang, baik pencemaran udara dalam ruangan maupun udara
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KARYAWAN YANG BEKERJA PADA RUANGAN YANG MENGGUNAKAN AC DAN KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME DI GEDUNG TVRI KOTA MEDAN TAHUN 2012
KARAKTERISTIK KARYAWAN YANG BEKERJA PADA RUANGAN YANG MENGGUNAKAN AC DAN KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME DI GEDUNG TVRI KOTA MEDAN TAHUN 212 Pramayana A.P Sinaga 1, Evi Naria 2, Surya Dharma 3 1 Program
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS UDARA DALAM RUANG DENGAN KELUHAN PENGHUNI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA KABUPATEN SIDOARJO
HUBUNGAN KUALITAS UDARA DALAM RUANG DENGAN KELUHAN PENGHUNI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA KABUPATEN SIDOARJO Correlation of Indoor Air Quality with Prisoners Health Complaints in the Country Jail Sidoarjo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dalam kehidupan makhluk hidup. Manusia memerlukan udara untuk bernafas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara sebagai komponen lingkungan mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan makhluk hidup. Manusia memerlukan udara untuk bernafas dan menjalankan berbagai
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN
DAMPAK RUANG BER-AC (PERPUSTAKAAN) TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURABAYA Imam Thohari (Poltekkes Kemenkes Surabaya) Rachmaniyah (Poltekkes Kemenkes Surabaya) ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO), pada tahun 2008 memperkirakan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO), pada tahun 2008 memperkirakan ada sekitar 2,34 juta orang meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat, penyakit ini sering menyerang anak balita, namun juga dapat ditemukan pada orang dewasa,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebiasaan merokok merupakan masalah penting dewasa ini. Rokok oleh sebagian orang sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN VENTILASI (AC DAN NON AC) DALAM RUANGAN TERHADAP KEBERADAAN MIKROORGANISME UDARA
PENGARUH PENGGUNAAN VENTILASI (AC DAN NON AC) DALAM RUANGAN TERHADAP KEBERADAAN MIKROORGANISME UDARA (Studi Kasus : Ruang Kuliah Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro) *Vidyautami, D.N., **Huboyo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, malaria, dan campak. Infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbahaya bagi kesehatan pekerja (Damanik, 2015). cacat permanen. Jumlah kasus penyakit akibat kerja tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak tenaga kerja yang bekerja di sektor industri informal dan formal. Banyak industri kecil dan menengah harus bersaing dengan industri besar,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO) dalam satu tahun kuman M.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan komputer dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan. Salah satunya yaitu gangguan mata karena penggunaan mata secara terusmenerus untuk menatap monitor
Lebih terperinciMARGA JALAN ACHMAD YANI NO. 90 DENPASAR TUGAS AKHIR. Oleh : A.A I. Agung Semarayanthi NIM: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
ANALISIS SICK BUILDING SYNDROME PADA GEDUNG SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROVINSI BALI BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VIII DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA JALAN ACHMAD YANI NO. 90 DENPASAR
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian A. Tujuan Sebagai syarat penelitian skripsi, Potensi kejadian sick building syndrome pada karyawan Office PT. Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant 2016 B. Data umum No Pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit ISPA merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. demikian upaya-upaya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan perlindungan tenaga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas pembangunan yang semakin meningkat, seiring oleh pemanfaatan ilmu dan teknologi di berbagai bidang yang lebih maju, telah mendorong pesatnya laju pertumbuhan
Lebih terperinciJUMLAH BAKTERI DAN JAMUR DALAM RUANGAN DI JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK
JUMLAH BAKTERI DAN JAMUR DALAM RUANGAN DI JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK Slamet Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jl. 28 Oktober Siantan Hulu, Pontianak Abstrak:
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA
MAKALAH KUALITAS UDARA DALAM RUANGAN (INDOOR AIR QUALITY/IAQ) Disusun Oleh : Achmad Risa Harfit, ST. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2008 DAFTAR ISI Daftar isi...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sick Building Sindrome 1. Pengertian Sick Building Sindrome Istilah Sindrom gedung sakit (Sick Buiding Syndrome) pertama dikenalkan oleh para ahli di Negara Skandinavia di awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas sehingga jumlah tenaga kerja yang berkiprah disektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, Seluruh Negara dituntut untuk memasuki perdagangan bebas sehingga jumlah tenaga kerja yang berkiprah disektor industri akan bertambah sejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar. Salah satu industri yang banyak berkembang yakni industri informal. di bidang kayu atau mebel (Depkes RI, 2003).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri mempunyai peranan penting yang sangat besar dalam menunjang pembangunan di Indonesia. Banyak industri kecil dan menengah baik formal maupun informal mampu menyerap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai daerah penghasilan furniture dari bahan baku kayu. Loebis dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan menjadi masalah utama baik di pedesaan maupun di perkotaan. Khususnya di negara berkembang pencemaran udara yang disebabkan adanya aktivitas dari
Lebih terperinciGAMBARAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) PADA KARYAWAN FAJAR GROUP DI GEDUNG PT. FAJAR GRAHA PENA MAKASSAR
GAMBARAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) PADA KARYAWAN FAJAR GROUP DI GEDUNG PT. FAJAR GRAHA PENA MAKASSAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS KUALITAS UDARA : Suhu Kelembaban Kecepatan Gerak Udara Kadar debu Jumlah Kuman VARIABEL TERIKAT Sick Building Syndrome VARIABEL PENGGANGGU
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. lingkungan yang utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Pencemaran udara dapat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan lingkungan yang utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Pencemaran udara dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebersihan makanan dan minuman sangatlah penting karena berkaitan dengan kondisi tubuh manusia. Apabila makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terjaga kebersihannya
Lebih terperinciKUALITAS UDARA DALAM RUANG DENGAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME DI GEDUNG 4 KANTOR PUSAT BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PUSAT, TAHUN 2012
KUALITAS UDARA DALAM RUANG DENGAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME DI GEDUNG 4 KANTOR PUSAT BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PUSAT, TAHUN 2012 Christabel Caroline Franswijaya 1, Haryoto Kusnoputranto 2 1.
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI
SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS FISIK UDARA INDOOR (PM2,5) DAN KARAKTERISTIK KARYAWAN DENGAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) DI PERPUSTAKAAN KAMPUS B UNIVERSITAS AIRLANGGA Oleh: NOLA FITRIA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Udara dalam Ruangan Udara merupakan salah satu komponen lingkungan yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan. Metabolisme dalam tubuh makhluk hidup tidak mungkin dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunan industri. Sehingga peranan sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun mahluk hidup lainnya. Tanpa makan manusia bisa hidup untuk beberapa. udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan komponen hidup yang sangat penting untuk manusia maupun mahluk hidup lainnya. Tanpa makan manusia bisa hidup untuk beberapa hari, tanpa minum manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang maupun negara maju (WHO, 2008). Infeksi saluran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling umum diderita pada setiap individu. Frekuensi ISPA secara umum terjadi dua kali lebih sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SWT seperti yang tercantum pada QS. An-Nahl (16:78) yang berbunyi :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata merupakan salah satu indera yang penting yang di ciptakan Allah SWT seperti yang tercantum pada QS. An-Nahl (16:78) yang berbunyi : Artinya : Dan Allah
Lebih terperinciEvaluasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 pada Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara
Petunjuk Sitasi: Delvika, Y. (2017). Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 pada Perusahaan Perkebunan Di Sumatera Utara. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Udara Dalam Ruang 2.1.1. Pengertian Pencemaran Udara Dalam Ruang Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer
Lebih terperinciKAITAN SISTEM VENTlLASI BANGUNAN DENGAN KEBERADAAN MIKROORGANISME UDARA
KAITAN SISTEM VENTlLASI BANGUNAN DENGAN KEBERADAAN MIKROORGANISME UDARA Moerdjoko Staf Pengajar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti ABSTRAK Peningkatan pengetahuan
Lebih terperinciKEBERADAAN BAKTERI LEGIONELLA PADA RUANGAN BER AC DAN KARAKTERISTIK SERTA KELUHAN KESEHATAN PEGAWAI DI KANTOR GUBERNUR SUMATERA UTARA TAHUN 2014
KEBERADAAN BAKTERI LEGIONELLA PADA RUANGAN BER AC DAN KARAKTERISTIK SERTA KELUHAN KESEHATAN PEGAWAI DI KANTOR GUBERNUR SUMATERA UTARA TAHUN 2014 Ira Putri Lan Lubis 1, Irnawati Marsaulina 2, Surya Dharma
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA. Skripsi
UNIVERSITAS INDONESIA Skripsi HUBUNGAN ANTARA KUALITAS FISIK UDARA DALAM RUANG (SUHU DAN KELEMBABAN RELATIF) DENGAN KEJADIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) PADA PEGAWAI KANTOR PUSAT PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI
Lebih terperinciRUMAH SEHAT DENGAN TANAMAN INDOOR Oleh: Budiwati Jurdik Biologi MIPA UNY
RUMAH SEHAT DENGAN TANAMAN INDOOR Oleh: Budiwati Jurdik Biologi MIPA UNY Sumber Polutan dalam Rumah Sadar atau tidak selama ini kita hidup dikelilingi oleh sumber pencemaran udara. Pencemaran udara tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input) menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (output). Pengamatan terhadap sumber pencemar sektor industri dapat dilaksanakan pada masukan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan Nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerja serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapannya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan kematian bayi dan Balita. Pneumonia
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
59 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gedung 1 Gedung 1 merupakan gedung yang memiliki tiga lantai dan sebuah basement. Pengukuran kualitas udara dalam ruangan pada gedung ini dilakukan di basement,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Berikut ini adalah deskripsi lokasi penelitian yang dilihat atas dua aspek, yaitu Geografi dan Demografi : 1.1.1 Keadaan Geografis Pasar jajan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. renang setidaknya seminggu sekali, 55% anak anak (umur 5 9 tahun)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegunaan air bersih bagi manusia dan sebagian besar penduduk terutama untuk keperluan rumah tangga, industri, pertanian, mandi dan mencuci serta dimanfaatkan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan (Volk dan Wheeler, 1990).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara sebagai salah satu komponen lingkungan merupakan kebutuhan yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan (Volk dan Wheeler, 1990). Udara dapat dikelompokkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A World Health Organization Expert Committee (WHO) menyatakan bahwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang A World Health Organization Expert Committee (WHO) menyatakan bahwa kesehatan lingkungan merupakan suatu keseimbangan yang harus ada antara manusia dengan lingkungannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akibat penggunaan sumber daya alam (Wardhani, 2001).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di bidang industri merupakan perwujudan dari komitmen politik dan pilihan pembangunan yang tepat oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi segenap
Lebih terperinciPathologi Bangunan dan Gas Radon Salah satu faktor paling populer penyebab terganggunya kesehatan manusia yang berdiam
PATHOLOGI BANGUNAN DAN KENYAMANAN TERMAL Tri Harso Karyono Majalah Konstruksi, April 1997 Dalam ilmu bahasa, pathologi berarti ilmu tentang penyakit, dengan pengertian ini, ilmu tersebut dianggap tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Definisi lingkungan menurut Undang-Undang No. 23 Tahun1997 adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan
Lebih terperinciHAL-HAL YANG BERHUBUNGAN PELAKSANAAN K3 PERKANTORAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perkantoran Di era golbalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu kita perlu mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pediculosis humanus capitis (kutu) adalah salah satu ektoparasit penghisap darah yang berinfestasi di kulit kepala manusia, bersifat menetap dan dapat menimbulkan
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 237 juta jiwa, masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat kompleks terutama
Lebih terperinciKUALITAS UDARA DALAM RUANG KELAS BER-AC DAN KELUHAN KESEHATAN SISWA
KUALITAS UDARA DALAM RUANG KELAS BER-AC DAN KELUHAN KESEHATAN SISWA Indoor Air Quality and Health Complaints among Elementary School Students Corie I. Prasasti, Sudarmaji, dan Retno Adriyani Departemen
Lebih terperinciLampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan
Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan Lampiran 2. Data angka penyebab kematian pada narapidana dan tahanan di Indonesia tahun 2011 No Nama Penyakit Jumlah 1 HIV/AIDS 105 2
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat, penyakit ini sering menyerang anak balita, namun juga dapat ditemukan pada orang dewasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan kimia dan biologis, juga bahaya fisik di tempat kerja (Ikhsan dkk, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul akibat pajanan terhadap bahan kimia dan biologis, juga bahaya fisik di tempat kerja (Ikhsan dkk, 2009). Kelainan saluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dapat dimulai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization) dan GATT (General Agreement On Tariffs And Trade) yang akan berlaku pada tahun 2020 mendatang, kesehatan
Lebih terperinciGAMBARAN KUALITAS MIKROBIOLOGI UDARA KAMAR OPERASI DAN KELUHAN KESEHATAN
GAMBARAN KUALITAS MIKROBIOLOGI UDARA KAMAR OPERASI DAN KELUHAN KESEHATAN Description of Microbiological Air Quality in Operating Room and Health Complaint Wawan Supra Wismana Departemen Kesehatan Lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks, yang berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan unsur yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan semuanya membutuhkan udara untuk mempertahankan hidupnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ISPA adalah suatu infeksi pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh. yang berlangsung selama 14 hari (Depkes RI, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan atas atau yang selanjutnya disingkat dengan ISPA adalah suatu infeksi pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja ditempat kerja. Dalam pekerjaan sehari-hari pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi sekarang ini menuntut pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja ditempat kerja. Dalam pekerjaan sehari-hari pekerjaan akan terpajan dengan berbagai
Lebih terperinciMengapa disebut sebagai flu babi?
Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan hiperemia konjungtiva dan keluarnya discharge okular (Ilyas, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konjungtivitis adalah inflamasi pada konjungtiva yang ditandai dengan hiperemia konjungtiva dan keluarnya discharge okular (Ilyas, 2013). Penyakit ini dapat dialami
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) PADA PEGAWAI DI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
STUDI TENTANG KELUHAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) PADA PEGAWAI DI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR STUDY OF SICK BUILDING SYNDROME (SBS) COMPLAINT ON EMPLOYEES IN RECTORATE BUILDING HASANUDDIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas kerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas)
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas) Puskesmas yang ada di Kabupeten Pohuwato, dimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah infeksi saluran
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah infeksi saluran pernafasan yang dapat berlangsung sampai 14 hari. Secara klinis ISPA ditandai dengan gejala akut akibat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. juga merupakan status lambang sosial (Keman, 2005). Perumahan merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia dimanapun berada membutuhkan tempat untuk tinggal yang disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Udara Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan makhluk hidup dan memungkinkan
Lebih terperinciNo. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :
No. kuesioner KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KARYAWAN PABRIK KARET TENTANG POLUSI UDARA DI DALAM RUANGAN PABRIK DAN KELUHAN KESEHATAN DI PABRIK KARET KEBUN LIMAU MUNGKUR PTPN II TANJUNG
Lebih terperinci