oleh: DR. IR. IRWANDI IDRIS, M.Si

dokumen-dokumen yang mirip
Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

BAB I PENDAHULUAN. suatu prosedur yang berbelit-belit, dari meja satu ke meja lainnya, yang

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PELAYANAN PUBLIK. kegiatannya tanpa merasa terganggu oleh ancaman-ancaman baik dari lingkungan

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

PENATAAN KELEMBAGAAN URUSAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Pemerintah adalah alat pelaksana pelayanan publik. Pemerintahan hadir

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

AGENDA. I. Reformasi Birokrasi dan Reformasi Peradilan. Hasil penilaian TQA RB Tindak lanjut Reformasi Peradilan: visi ke depan

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN

Paradigma Baru Pelayanan Publik

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Sinopsis Dimensi Paradigma Pembangunan Oleh : A. Batinggi

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan akhir dari para

Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia. di Indonesia

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Oleh: Dr. Ir. SRI PURYONO KS, MP. Nama Lengkap Dr. Ir. SRI PURYONO KS, M.P. Tempat, Tanggal Lahir. NIP Pangkat /Golongan Ruang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

KEPEMIMPINAN APARATUR KEJAKSAAN YANG EFEKTIF MELALUI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

STRATEGI PELAYANAN PRIMA

AGENDA REFORMASI BIROKRASI MELIPUTI (DELAPAN) AREA PERUBAHAN. 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan PerundangUndangan

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

DASAR-DASAR PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH MENUJU PELAYANAN PRIMA: Suatu Telaah Teoritis

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

Sasaran Reformasi Birokrasi

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

PROVINSI SULAWESI SELATAN

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

KESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM

PERAN APIP DALAM MENGAWAL AKUNTABILITAS PEMBANGUNAN DESA

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

I. PENDAHULUAN. organisasi (Hasibuan, 2011:10). Walaupun suatu organisasi telah memiliki visi,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki posisi yang strategis dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan publik.

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

Kebutuhan Pelayanan Publik

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri atas latar

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

LATAR BELAKANG DAN KEBIJAKAN UMUM TERKAIT ASN

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

REFORMASI ADMINISTRASI

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012

BMKG PROGRES REFORMASI BMKG JOB GRADING, EVALUASI JABATAN DAN TUNJANGAN KINERJA BMKG

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Oleh: Dr. Ir. SRI PURYONO KS, MP

PELAYANAN PUBLIK OLEH PEMERINTAH DAERAH MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK

Pelatihan Agent of Change Revolusi Mental Badan POM. Badan POM RI 4 September 2015

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

Transkripsi:

oleh: DR. IR. IRWANDI IDRIS, M.Si Latar Belakang Mengapa perlu dilakukan Reformasi Birokrasi? Birokrasi dipandang sudah kurang efektif sebagai instrumen penyelenggara pemerintahan. Birokrasi saat ini Reforms Birokrasi yang Efektif Good Governance Tuntutan akibat perubahan lingkungan strategis 2 1

ARTI BIROKRASI Banyak Pengertian dan Teori Birokrasi adalah mesin sebuah negara dalam melaksanakan semua kebijakan dan keputusan politik (Ismail Muhamad, Dr) Birokrasi terkait dgn pelaksanaan fungsi dasar pemerintahan seperti menyiapkan peraturan, mengelola ekonomi pembangunan, memeliharadan melindungi lingkungan (Bank Dunia) Fungsi Birokrasi : melaksanakan administrasi menjaga stabilitas politik, menyiapkan pelayanan kebijakan. Kegagalan pembangunan sering lemaknya birokrasi. Pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan berkaitan dengan aspek : Kelembagaan (organitation) Ketatalaksanaan (busines process) Sumberdaya manusia/aparatur 2

Mengapa diperlukan reformasi birokrasi? 1. Ketidakpercayaan yang meluas pada kinerja pemerintah dan kebangkrutan birokrasi di Amerika telah melahirkan konsep Reinventing Government sebagai model manajemen publik baru yang dikembangkan oleh David Osborne & Ted Gaebler pada th.1992, dengan sepuluh prinsip penting: a. Catalytic Government: Steering Rather Than Rowing b. Community-Owned Government: Empowering Rather Than Serving c. Competitive Government: Injecting Competition into Service Delivery d. Mission-Driven Government: Transforming Rule- Driven Organizations e. Results Oriented Government: Funding Outcomes, Not Inputs f. Customer-Driven Government: Meeting the Needs of Customers, Not the Bureaucracy g. Enterprising Government: Earning Rather Than Spending h. Anticipatory Government: Prevention Rather Than Cure i. Decentralized Government: From Hierarchy to Participation and Teamwork j. Market-Oriented Government: Leveraging Change Through the Market Mengapa diperlukan reformasi birokrasi? (lanjutan..) 2. Praktek KKN yang masih tinggi Corruption Perception Index Negara 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Singapore 9.2 9.3 9.4 9.3 9.4 9.4 9.3 9.2 Malaysia 5.0 4.9 5.3 5 5.1 5 5.1 5.1 Thailand 3.2 3.2 3.3 3.6 3.8 3.6 3.3 3.5 Philippines 29 2.9 26 2.6 25 2.5 26 2.6 25 2.5 25 2.5 25 2.5 23 2.3 Vietnam 2.6 2.4 2.4 2.6 2.6 2.6 2.6 2.7 Indonesia 1.9 1.9 1.9 2 2.2 2.4 2.3 2.6 3

Mengapa diperlukan reformasi birokrasi? (lanjutan..) 3. Tingkat kualitas pelayanan publik masih belum mampu memenuhi harapan masyarakat 4. Tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas birokrasi belum optimal 5. Transparansi dan akuntabilitas birokrasi masih rendah 6. Disiplin dan etos kerja masih rendah. 7. Perubahan lingkungan strategis, yang antara lain: kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, krisis ekonomi global, berkembangnya persaingan antar negara, dst 1. Persaingan global 2. Tuntutan pasar semakin tinggi, tetapi sumberdaya yang dimiliki terbatas 3. Ingin mencapai hasil lebih besar dengan sumberdaya yang seminimal mungkin 4. Perlu menerapkan strategi yang berbeda untuk mendapat hasil yang berbeda 4

Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme masih berlansung. Tingkat kualitas Pelayanan Publik belum mampu memenuhi harapan publik Tingkat efisiensi, efektifitas dan produktifitas belum optimal Tingkat transparansi dan akuntibilitas birokrasi masih rendah Tingkat disiplin dan etos kerja pegawai masih rendah REFORMASI BIROKRASI UUD 1945 UU No.28/1999 UU No. 17/2007 INPUT : SUMBERDAYA APARATUR PROSES TRANSFORMASI: 1. UNSUR MANUSIA/SDM (MIND SET & CULTURAL SET) 2. UNSUR SISTEM MANA- GEMENT OUTPUT: GOOD GOVER- NANCE OUTCOME: PENINGKATAN KESEJAHTERA- AN UMUM Sumberdaya Aparatur: 1) Man (manusia) 2) Money (uang) 3) Material (bahan) 4) Machine 5) Timed LINGSTRA: GLOBALISASI POLEKSOSBUD TEKNOLOGI Indikator output: Indikator outcome : Bebas dari KKN Angka kemiskinan dan Pelayanan yg prima pengangguran berkurang. Peningkatan investasi Peningkatan APBN Aparatur Negara yang Tiada keluhan masy. profesional & bermoral 5

Heterogennya Penduduk (suku, bangsa, budaya, dll) 70% proses managemen berkaitan dengan manusia dan emosinya. Pengaruh sistem budaya lama (kerajaan, masa orde baru) terpusat dan otokratis (mengabdi pada kekuasaan) Fokus reformasi birokrasi Kelembagaan Sumber Daya Manusia Ketatalaksanaan 12 6

Dasar Hukum UU Dasar Negara RI Tahun 1945 UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Keuangan dan Pengawasan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Perpres No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M.PAN /7/2009 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi 13 Tujuan reformasi birokrasi Integritas Tinggi Perilaku aparatur negara yang dalam bekerja senantiasa menjaga sikap profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas (kejujuran, kesetiaan, komitmen) serta menjaga keutuhan pribadi. Kemampuan Memberikan Pelayanan yang Prima Kepuasan yang dirasakan oleh publik sebagai dampak dari hasil kerja birokrasi yang profesional, berdedikasi dan memiliki standar nilai moral yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, utamanya dalam memberikan pelayanan prima kepada publik dengan sepenuh hati dan rasa tanggungjawab Produktivitas Tinggi dan Bertanggungjawab Hasil optimal yang dicapai oleh aparatur negara dari serangkaian program kegiatan yang inovatif, efektif dan efisien i dalam mengelola sumber daya yang ada serta ditunjang oleh dedikasi dan etos kerja yang tinggi. 7

bersih Integritas Tinggi Produktivitas Tinggi dan Bertanggungjawab Kemampuan Memberikan Pelayanan yang Prima Akunta bel birokrasi Efs+ Efk + prod yan masy Trans paran Sasaran reformasi birokrasi Kelembagaan Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) Budaya Organisasi Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi Ketatalaksanaan Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance Regulasi Deregulasi Birokrasi Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif SDM SDM yang berintegritas, kompeten, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera 8

Membangun birokrasi bersih, efektif, efisien, transparan dan akuntabilitas dalam melayani masyarakat/publik. Seperti : menyederhanakan sistem kerja, prosedur dan mekanisme kerja. Modernisasi birokrasi pemerintah menggambarkan budaya dan nilai kerja. DIMENSI MODEL LAMA BIROKRASI MODEL BARU BIROKRASI Kultur dan struktur kerja Irasional-hirarkis Rasional-egaliter Hubungan kerja Komando-intervensionis Partisipan -outonomus Tujuan kerja Sikap terhadap publik Pola Rekruitmen, pengawasan & Penghargaan Model Pelayanan Penguasaan, Pengendalian Publik Rent-seeking (ekonomi biaya tinggi). Spoil System (Nepotisme, diskriminasi, reward berdasarkan ikatan primordial suku, ras, agama) Tidak Ada Kompetisi dalam Pelayanan Pemberdayaan Publik, Demokratisasi Profesional pelayanan publik, transparansi biaya (public accountibility). Merit System (pengangkatan karena keahlian, pengawasan kolektif, obyektif) Kompetitif dalam Memberikan Pelayanan Keterkaitan dengan Politik Birokrasi Berpolitik Netralitas Politik Birokrasi Diolah oleh : Syafuan Rozi dari berbagai sumber th. 2000 9

MALAYSIA : Orientasi pada bisnis, fasilitator aktifitas sektor swasta THAILAND : Birokrasi publik utk memfasilitasi kebijakan pro pasar, seperti business licensing, perdagangan internasional, pengawasan fiskal FILIPINA : Perlu keterbukaan struktur memungkinkan pertukaran gagasan dan perubahan inovasi AUSTRALIA : Fokus pada civil il service reform seperti, management keuangan, kepegawaian, akuntabilitas, transparansi, sistem pengambilan keputusan JERMAN : Fokus pada civil service reform seperti, pemisahan kekuasaan, penguatan sistem pemerintahan federal, peningkatan kemampuan daerah 1. Peningkatan Kinerja PNS 2. Peningkatan Produktifitas Kerja PNS 3. Penyelenggaraan Pemerintahan yang digerakan oleh MISI 4. Red Tape dalam management keuangan 10

UNTUK MEMPERCEPAT TERCAPAI RG (Reinventing Local Government),perlu dilakukan: a. Menjalankan kebijakan yang digerakaan pasar. b. Menjadi pemerintah yang katalis dengan mengarahkan faktor endowment untuk peningkatan produksi c. Menyiasati hambatan lingkungan makro d. Infrastruktur (sharing) PEMDA e. Orientasi ke pelanggan f. Membangun keunggulan bersaing 11