MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK"

Transkripsi

1 MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK Dr. M. Zawawi, M.Pd Universitas Indo Global Mandiri Palembang

2 Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Manajemen Pelayanan Publik Kode Mata Kuliah : Semester/ TA : Ganjil Jumlah SKS : 3 SKS Jumlah Pertemuan : 16 kali 14 kali perkuliahan 1 kali UTS 1 kali UAS

3 Adanya gerakan mengedepankan kepentingan konsumen, orientasi pelayanan yang lebih cepat, tidak berbelit-belit yang dilakukan pemerintah tentunya merubah tata cara birokrasi dalam memenuhi tuntutan layanan masyarakat. Dalam konteks ini maka pelayanan publik menempatkan pengguna jasa publik menjadi sentral orientasi

4

5 A. Konsep Pelayanan Publik Dalam Kamus Besar BI pelayanan : suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain. Kotler dalam Sampara Lukman, pelayanan : setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.

6 (Daviddow dan Uttal, 1989). Pelayanan merupakan aktivitas/manfaat yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen (customer) yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.

7 Istilah publik, yang berasal dari bahasa Inggris (public), yang memiliki variasi arti dalam bahasa Indonesia, yaitu umum, masyarakat, dan negara. Public dalam pengertian umum atau masyarakat dapat kita temukan dalam istilah public offering (penawaran umum), public ownership (milik umum), dan public utility (perusahaan umum), publicrelations (hubungan masyarakat),public service (pelayanan masyarakat), public interest (kepentingan umum) dll..

8 Pelayanan Publik : (Sinambela) Kegiatan yang dilakukan pemerintah terhdp sejumlah manusia yg memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Pelayanan Publik (Kurniawan) Pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang lain atau masy. Yg mempunyai kepentingan pd orgns itu sesuai dgn aturan pokok dan tata cara yg telah ditetapkan.

9 Kepmen PAN No. 63/2004 : Pelayanan Publik : pemberian pelayanan prima kepada masy yg merupakan perwujudan suatu kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.

10 Dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik : kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik.

11 Keputusan MENPAN No. 63/2004 mengelompokkan 3 jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta BUMN/BUMD : 1. Pelayanan administratif : pencatatan, penelitian, dokumentasi, dokumen dll. 2. Pelayanan barang : pelayanan berupa penyediaan bahan wujud fisik termasuk distribusi dan penyampaiannya kepada konsumen langsung. 3. Pelayanan jasa : pelayanan berupa saran dan prasarana serta penunjangnya. Jenis pelayanan : manfaat secara langsung dan habis terpakai dlm jangka waktu tertentu.

12 Perbedaan Karakteristik Antara Barang dan Jasa BARANG 1. Berwujud 2. Satu jenis barang dpt berlaku untk semua orang 3. Proses produksi dan distribusinya terpisah dgn proses komunikasi 4. Berupa barang benda 5. Pembeli/pelanggan pd umumnya tdk terlibat dlm proses produki (walaupun kadang2 diberi kesempatan meninjau perusahaan/orgsi JASA 1. Tidak berwujud 2. Satu bentuk pelayanan kpd seseorang blm tentu sesuai/sama dengan bentuk jasa pelayanan kpd org lain. 3. Proses produksi dan distribusi pelayanan berlangsung bersamaan pd saat dikonsumsi 4. Berupa proses/kegiatan 5. Pembeli/pelanggan terlibat dalam proses produksi

13 BARANG 6. Nilai utamanya dihasilkan perusahaan/organisasi 7. Dapat disimpan sebagai persediaan 8. Dapat berpindah kepemilikan (Sumber: Gronos, 1990 dlm LANRI, 2003:8) JASA 6. Nilai utamanya dihasilkan dlm proses interaksi antara pemberi pelayanan/penjual dan pelanggan/pembeli 7. Tidak dpt disimpan (selesai proses hingga selesai dan berakhir) 8. Tdk ada perpindahan kepemilikan setiap pelayanan berlaku secara terpisah dan berakhir dengan diterimanya pelayanan tersbt/termsk tidk diterima

14 Dari berbagai jenis pengelolaan pelayanan publik yg disediakan pemerintah, timbul beberapa persoalan dalam hal penyediaan pelayanan publik. Persoalan-persoalan tersebut diidentifikasi Wright (dalam LAN, 2003: 16) sb : 1. Kelemahan yg berasal dari sulitnya menentukan atau mengukur output maupun kualitas dari pelayanan yg diberikan oleh pemerintah. 2. Pelayanan yang diberikan pemerintah memiliki ketidakpastian tinggi dalam hal teknologi produksi sehingga hubungan antara output dan input tidak dpt ditentukan dgn jelas.

15 3. Pelayanan pemerintah tidak mengenal bottom line artinya seburuk apapun kinerjanya, pelayanan pemerintah tidak mengenal istilah bangkrut. 4. Berbeda dengan mekanisme pasar yang memiliki kelemahan dalam memecahkan masalah eksternalities, organisasi pelayanan pemerintah menghadapi masalah berupa internalities. Artinya, organisasi pemerintah sangat sulit mencegah pengaruh nilai-nilai dan kepentingan para birokrat dari kepentingan umum masyarakat yang seharusnya dilayaninya.

16 Di sisi lain, sektor swasta berperan dalam hal penyediaan barang dan jasa yang bersifat privat. Situasi persaingan selalu timbul dalam penyelenggaraan penyediaan barang dan jasa oleh sektor swasta. Ada kalanya pemerintah juga menyediakan layanan barang privat. Untuk menghindari crowding out effect, dimana pemerintah lebih berperan sebagai kompetitor pemain pasar lainnya, perlu diatur secara jelas, mana barang dan jasa yang harus diserahkan ke swasta, mana yang dapat dikerjakan secara bersama-sama, dan mana yang murni dikerjakan oleh pemerintah.

17 Pelayanan Publik Pemerintah 1. Memiliki dasar hukum yg jelas dlm penyelenggaraannya. 2. Memiliki klpk kepentingan yg luas 3. Memiliki tujuan sosial 4. Dituntut akuntabel kpd publik 5. Indikator kinerjanya harus lugas 6. Seringkali menjadi isu sasaran politik 7. Masalah yang dihadapi bersifat kompleks 8. Sulit mengukur atau menentukan keluaran/kualitas pelayanan yang diberikan Pelayanan Publik Swasta 1. Didasarkan pd kebijakan dewan direksi 2. Terfokus pada pemegang saham 3. Memiliki tujuan mencari keuntungan 4. Akuntabel pada kalangan terbatas 5. Kinerjanya ditentukan atas dasar kinerja manajemen/kinerja finansial 6. Tidk terlalu terkait dgn isu politik 7. Tidk terlalu bersifat kompleks 8. Relatif lebih murah

18 Pelayanan Publik Pemerintah 9. Tidk mengenal bangkrut seburuk apapun pelayanannya 10.Lemah dlm memecahkan masalah yg bersifat internal (sulit mencegah kepentingan stakeholder internal) 11.Sebagian besar bersifat monopoli dgn berbagai kelemahan yg dpt terjadi Pelayanan Publik Swasta 9. Mengenal dan riskan dgn bottom line pelayanan yang buruk lgsng berakibat fatal terhdp perusahaan 10.Sangat terpengaruh masalah eksternal/lingkungan strategis yang berlaku 11.Semangat bersaing yang tinggi. (Anwar Supriadi, 2004, LANRI. Jakarta)

19 Penyelenggaraan pelayanan yg dilakukan oleh pemerintah pd umumnya dirasakan lamban, berbelit-belit, tidak jelas dan sebagainya. Pernyataan seperti ini tidak hanya terhadap pelayanan yg diselenggarakan di Indonesia, melainkan juga yang diselenggarakan di negara-negara maju lainya. Bukti nyata atas tuntutan tersebut adalah munculnya pemikiran Osborn dan Gaebler (1992) yang telah merubah tatacara birokrasi dalam rangka memenuhi tuntutan layanan masyarakatnya (Reinventing Government).

20 1. BAGAIMANAKAH KONSEP PELAYANAN PUBLIK MENURUT ANDA? 2. APA SAJA YANG MENJADI KOMPONEN PENTING DALAM PELAYANAN PUBLIK? 3. BERIKAN CONTOH PELAYANAN PUBLIK YANG PERNAH ANDA RASAKAN DAN BAGAIMANA PELAKSANAANNYA?

21 Konsep pelayanan publik yang diperkenalkan David Osborne dan Ted Gaebler itu intinya ad/ pentingnya peningkatan pelayanan publik oleh birokrasi pemrintah dgn cara memberi wewenang kpd swasta lebih banyak berpartisipasi sbgi pengelola pelayanan publik. Dlm rangka perbaikan penerapan dan sistem dlm pelaksanaan pelayanan publik, Obsorne 10 prinsip untuk mewirusahakan birokrasi :

22 1. Pemerintah Katalis : mengarahkan ketimbang mengayuh. 2. Pemerintahan milik masyarakat : memberi wewenang ketimbang melayani 3. Pemerintah yg kompetitif : menyuktikan persaingan kedalam pemberian pelayanan 4. Pemerintahan yang digalakkan oleh misi : mengubah organisasi yang digerakkan peraturan. 5. Pemerintahan yang berorientasi hasil : membiayai hasil bukan masukkan.

23 6. Pemerinthan berorientasi pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan bukan birokrasi 7. Pemerintahan wirausaha : menghasilkan ketimbang membelanjakan 8. Pemerintahan antisipatif : mencegah daripada mengobati 9. Pemerintahan desentralisasi : dari herarki menuju partisipasi dan tim kerja 10. Pemerintahan birokrasi pasar: mendongkrak perubahan melalui pasar.

24 Oleh karenanya berkenaan dgn reformasi di sektor publik, salah satu prinsip penting yg merubah paradigma pelayanan publik adalah prinsip streering rather than rowing. Berkenaan dgn prinsip ini, pemerintah diharapkan utk lebih berperan sbg pengarah daripada sekedar pengayuh. Fungsi pengayuh bisa dilakukan secara lebih efisien oleh pihak lain yg profesional. Prinsip ini menjelaskan bahwa pemerintah tidak dapat secara terus menerus bekerja sendirian, dan harus mulai mengubah paradigma pelayanan agar tujuan dari penyelenggaraan pelayanan dapat tercapai lebih baik lagi.

25 Dengan paradigma baru di bidang pelayanan yang dilandasi oleh filosofi intrepreneurial government dan new public management inilah maka cara pandang radisional terhadap peran pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik haruslah diubah. Osborne dan Plastrik (1996) menjelaskan 5 strategi penting untuk mewujudkannya, yaitu: 1. Strategi inti: menciptakan kejelasan tujuan 2. Strategi konsekuensi: menciptakan konsekuensi untuk kinerja 3. Strategi pelanggan: menempatkan pelanggan di posisi penentu 4. Strategi pengendalian: memindahkan pengendalian dari puncak dan pusat 5. Strategi budaya: menciptakan budaya wirausaha

26 1. Bagaimana hubungan antara pelayanan publik dengan good government! 2. Jelaskan contoh pelayanan publik yang telah melaksanakan pelayanan sesuai dengan prosedur (SOP)! 3. Jelaskan perbedaan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah dan pelayanan publik oleh swasta!

Program Studi Magister Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00

Program Studi Magister Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00 SILABUS/SAP Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00 Tgl. Revisi : Januari 2014 Kode Dok.: FRM-01 SILABUS, SAP MATA KULIAH TOPIK-TOPIK KHUSUS DALAM MANAJEMEN PEMERINTAHAN 3 SKS Judul Mata Kuliah :

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAERAH

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAERAH STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAERAH Oleh Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si. Pengantar Kabupaten dan kota di Indonesia diberi kewenangan untuk mengelola sumberdaya dan kekayaannya dengan kemampuan dan kekuatan

Lebih terperinci

Perkembangan Sistem Anggaran Publik Anggaran Tradisional dan Anggaran New Public Management

Perkembangan Sistem Anggaran Publik Anggaran Tradisional dan Anggaran New Public Management Perkembangan Sistem Anggaran Publik Anggaran Tradisional dan Anggaran New Public Management Jenis anggaran sektor publik: Anggaran tradisional; ciri utamanya bersifat line-item dan incrementalism Anggaran

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK Oleh : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS A. PENDAHULUAN Pemerintah adalah public servant Kesadaran ttg arti pentingnya pelayanan umum dan manajemennya di kalangan pemerintahan masih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aparatur pemerintah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat mempunyai tugas pokok yang antara lain tercermin dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan

Lebih terperinci

STRATEGI PELAYANAN PRIMA

STRATEGI PELAYANAN PRIMA STRATEGI PELAYANAN PRIMA oleh : Drs. M.P. SIMANJUNTAK UPTD. PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS DAERAH DISNAKERTRANS. PROP. KALTIM A. Pendahuluan Pemberian pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang di mana digunakan dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhanpublik akan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang di mana digunakan dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhanpublik akan 27 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan suatu bentuk kegatan atau rangkaian kegiatan yang di mana digunakan dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhanpublik akan suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Birokrasi merupakan instrumen untuk bekerjanya suatu administrasi, dimana birokrasi bekerja berdasarkan pembagian kerja, hirarki kewenangan, impersonalitas

Lebih terperinci

Manajemen Strategis. Novia Kencana, S.IP., MPA

Manajemen Strategis. Novia Kencana, S.IP., MPA Manajemen Strategis Novia Kencana, S.IP., MPA Analisa Kekuatan dan Kelemahan Pertanyaan analisa lingkungan internal : 1. Isu-isu apa sajakah yang lebih kuat/unggul? 2. Siapa yang memiliki kepemimpinan

Lebih terperinci

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah.

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah. A. MENGENALI KONSEP RENCANA 2 STRATEGIS DAERAH Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu Tujuan : MENGENALI KONSEP RENCANA STRATEGIS DAERAH : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. :

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM ERA OTONOMI DAERAH

UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM ERA OTONOMI DAERAH Tri Ratnawati 179 UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM ERA OTONOMI DAERAH Oleh: Tri Ratnawati Staff Pengajar Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Lebih terperinci

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI Ari Wibowo, M.Pd LATAR BELAKANG Reformasi 1998 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi PRINSIP GOOD GOVERNANCE Partisipasi Masyarakat

Lebih terperinci

PJM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Refreshing Auditor AIM Siklus 12 Tanggal 5 Juni 2013

PJM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Refreshing Auditor AIM Siklus 12 Tanggal 5 Juni 2013 PJM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Refreshing Auditor AIM Siklus 12 Tanggal 5 Juni 2013 LATAR BELAKANG Aparatur merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan Citra pengelolaan pelayanan terhadap masyarakat

Lebih terperinci

REINVENTING GOVERNMENT DAN PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH. Annisa Citra Fatikha 1

REINVENTING GOVERNMENT DAN PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH. Annisa Citra Fatikha 1 90 REINVENTING GOVERNMENT DAN PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH 1 Abstract Decentralization and region autonomy demand local government in United State of Republic Indonesia to become more independent

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paradigma administrasi negara atas; (a) dikotomi politik administrasi, (b) paradigma

BAB 1 PENDAHULUAN. paradigma administrasi negara atas; (a) dikotomi politik administrasi, (b) paradigma 4 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti perubahan lingkungan yang mempengaruhinya. Seperti studi yang sistematis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan masyarakat

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (3): 364-372 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orangorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi 1.5 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional selain badan usaha swasta, rumah tangga dan koperasi. Kebersamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang berkualitas dan terus meningkat dari waktu ke waktu.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang berkualitas dan terus meningkat dari waktu ke waktu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah sebagai daerah yang otonom mempunyai kebebasan yang luas untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya untuk mendapatkan pelayanan publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. citra yang kurang baik terhadap pihak pemerintah. Mengingat fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. citra yang kurang baik terhadap pihak pemerintah. Mengingat fungsi utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik oleh pihak pemerintah saat ini masih banyak ditemukan kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini dilihat

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM PERIODE 2016 BEKERJASAMA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM DENGAN BIRO UMUM SEKRETARIAT KEMENKO POLHUKAM 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur. pemerintah. Berdasarkan PERMENPAN No. 38 Tahun 2012 pengertian

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur. pemerintah. Berdasarkan PERMENPAN No. 38 Tahun 2012 pengertian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan salah satu fungsi utama dalam penyelenggaaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur pemerintah. Berdasarkan PERMENPAN

Lebih terperinci

KUESIONER Isilah dan beri tanda ( ) pada jawaban yang paling sesuai Nomor Responden.. (diisi oleh petugas) 1 Jenis Kelamin 1 Laki laki 2 Perempuan

KUESIONER Isilah dan beri tanda ( ) pada jawaban yang paling sesuai Nomor Responden.. (diisi oleh petugas) 1 Jenis Kelamin 1 Laki laki 2 Perempuan KUESIONER Isilah dan beri tanda ( ) pada jawaban yang paling sesuai Nomor Responden.. (diisi oleh petugas) 1 Jenis Kelamin 1 Laki laki 2 Perempuan 107 (Lampiran 1) 2 Berapa usia Bapak/Ibu saat ini? 1 20

Lebih terperinci

Paradigma New Public Management Paradigma New Public Service

Paradigma New Public Management Paradigma New Public Service TOPIK : Paradigma Governance : Paradigma New Public Management Paradigma New Public Service Governance = Proses atau fungsi kepemerintahan yang melibatkan peran banyak aktor di lingkup negara, bisnis maupun

Lebih terperinci

Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik

Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik Kuliah 3 Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Batasan Kebijakan dan Kebijakan Publik. Ragam Istilah Kebijakan - Graycar menyebutkan 4 penggunaan istilah kebijakan : 1) kebijakan

Lebih terperinci

Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara)

Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara) Kuliah 2 Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara) Marlan Hutahaean 1 Istilah Administrasi Publik (Negara) (1) Istilah Adm. Publik tidak dipergunakan pada UUD 1945 demikian halnya

Lebih terperinci

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan Oleh: Marita Ahdiyana Abstrak Salah satu peran strategis aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance adalah memberikan pelayanan prima kepada

Lebih terperinci

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kelurahan Blimbing Kecamatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI LINGKUNGAN ORGANISASI Organizational environment : kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kinerja organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung Lingkungan Organisasi,

Lebih terperinci

PELAYANAN PUBLIK OLEH PEMERINTAH DAERAH MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK

PELAYANAN PUBLIK OLEH PEMERINTAH DAERAH MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK PELAYANAN PUBLIK OLEH PEMERINTAH DAERAH MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN PUBLIK , Apa itu otonomi daerah? APA ITU DAERAH OTONOM? kesatuan masyarakat hukum dalam wilayah tertentu kesatuan budaya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Pastinya kemajuan teknologi dan informasi menuntut birokrasi untuk beradaptasi dalam menghadapi dunia global

Lebih terperinci

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2015. Pelayanan Publik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pengguna jasa sering dihadapkan pada begitu banyak. enggan berhadapan dengan pemerintah.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pengguna jasa sering dihadapkan pada begitu banyak. enggan berhadapan dengan pemerintah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggara pelayanan publik di Indonesia selama ini belum optimal, masyarakat pengguna jasa sering dihadapkan pada begitu banyak ketidakpastian ketika mereka berhadapan

Lebih terperinci

DESENTRALISASI. aris subagiyo

DESENTRALISASI. aris subagiyo DESENTRALISASI aris subagiyo PENGERTIAN DESENTRALISASI : Penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kpd daerah otonom utk mengatur & mengurus urusan pemerintahan dlm sistem NKRI. OTONOMI DAERAH :

Lebih terperinci

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK JENIS JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK JENIS JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK JENIS JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Oleh : Erinta Tria Yulianda Akuntansi 4 B 201410170311101 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan otonomi daerah sangat tergantung pada keterampilan, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan otonomi daerah sangat tergantung pada keterampilan, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Implementasi otonomi daerah yang diatur melalui amanat Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah membuka peluang bagi daerah provinsi, kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan perubahan sering ditujukan kepada aparatur pemerintah menyangkut pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat. Satu hal yang hingga saat ini seringkali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik di Indonesia masih sangat rendah. Demikian salah satu kesimpulan Bank Dunia yang dilaporkan dalam World Development Report 2004 dan hasil

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UPT STASIUN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE JANUARI S.D DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut segala aspek kehidupan yang sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang prima untuk semua penduduknya sesuai dengan yang telah diamanatkan didalam undang

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO. Oleh: Marvin Goni

PERANAN KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO. Oleh: Marvin Goni PERANAN KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Oleh: Marvin Goni e-mail: Marvingoni60@yahoo.com Abstrak Pentingnya peranan komunikasi organisasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain disebabkan oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, organisasi pemerintahan berada dalam tekanan. lingkungan yang sangat kompleks. Meningkatnya tekanan itu tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, organisasi pemerintahan berada dalam tekanan. lingkungan yang sangat kompleks. Meningkatnya tekanan itu tidak hanya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, organisasi pemerintahan berada dalam tekanan lingkungan yang sangat kompleks. Meningkatnya tekanan itu tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya kompetisi dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

SISTEM PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA PEMERINTAHAN NEGARA

SISTEM PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA PEMERINTAHAN NEGARA SISTEM PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA PEMERINTAHAN NEGARA Diklat pim Tingkat I Angkatan XXII Oleh : Dr.SULARDI, MM DEPUTI BIDANG BINA DAKATSI BKN 1 VISI : Mewujudkan PNS yang Profesional, Netral dan Sejahtera.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah kepada sejumlah masyarakat yang berkepentingan sesuai dengan tata cara dan aturan pokok yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi politik yang bergulir sejak Tahun 1998 merupakan upaya untuk mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu pemerintahan yang berkeadilan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan salah satu upaya guna menciptakan keteraturan dan kesinambungan dalam sistem tata pemerintahan.

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA Oleh : Drs. H.M. Sakur, M.Si, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim.

PELAYANAN PRIMA Oleh : Drs. H.M. Sakur, M.Si, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim. PELAYANAN PRIMA Oleh : Drs. H.M. Sakur, M.Si, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim. PENGERTIAN DAN STANDAR PELAYANAN PRIMA Pelayanan prima diartikan sebagai pelayanan yang

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG 1 BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Kondisi masyarakat yang mengalami perkembangan dinamis, tingkat kehidupan masyarakat yang semakin baik, mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pelayanan publik yang memadai dari pemerintah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pelayanan publik yang memadai dari pemerintah merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendapatkan pelayanan publik yang memadai dari pemerintah merupakan hak asasi bagi seluruh rakyat. Pelayanan publik dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa Negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

OTONOMI DAERAH DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

OTONOMI DAERAH DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA OTONOMI DAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Oleh: MENTERI DALAM NEGERI Disampaikan pada forum Rapat Kerja/Sosialisasi Reformasi Birokrasi Bagi Pejabat Pemerintah

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK disampaikan oleh : Drs. F. Mewengkang, MM Asisten Deputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara (

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara ( 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara ( boundary-less world) memberikan peluang sekaligus tantangan bagi seluruh negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan salah satu isu yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan salah satu isu yang terdapat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, proses penelitian, dan

Lebih terperinci

Persamaan Manajemen Publik dan Privat

Persamaan Manajemen Publik dan Privat Persamaan Manajemen Publik dan Privat Graham T. Allison : Manajemen publik dan manajemen privat samasama melaksanakan fungsi manajemen umum POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: GOOD GOVERNANCE Fakultas EKONOMI Program Studi D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. AKUNTANSI http://www.mercubuana.ac.id D. Mchdum Fuady GOOD GOVERNANCE 1. Pengertian dan

Lebih terperinci

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG SOP 2013 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG Gedung Perkantoran Terpadu (Block Office) Jl. Mayjen Sungkono Malang KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan

Lebih terperinci

yang telah ditetapkan. Manaklah konsep ini diterapkan dibirokrasi pemerintahan, akan lebih tepat bila dilihat dari konteks target pelaksanaan. Dimana

yang telah ditetapkan. Manaklah konsep ini diterapkan dibirokrasi pemerintahan, akan lebih tepat bila dilihat dari konteks target pelaksanaan. Dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Birokrasi dalam dasarwarsa akhir-akhir ini semakin sering mendapatkan sorotan oleh berbagai pihak. Hal ini mungkin disebabkan semakin transparannya media membeberkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU DI SEKTOR PUBLIK

MANAJEMEN MUTU DI SEKTOR PUBLIK MANAJEMEN MUTU DI SEKTOR PUBLIK Ada kebutuhan mendesak untuk memperbaiki mutu (kwalitas) disegala jenis organisasi pelayanan, termasuk Pemerintah dan Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten TQS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Otonomi daerah di Indonesia didasarkan pada undang-undang nomor 22 tahun 1999 yang sekarang berubah menjadi undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia sejak 1998 silam telah berpengaruh positif pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan perundang-undangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia industry global saat ini, persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia industry global saat ini, persaingan telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia industry global saat ini, persaingan telah menjadi lebih ketat dan kompetitif. Baik industry manufaktur maupun jasa melakukan segala

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Dalam konsep New Public Management (NPM) birokrasi pemerintah sebagai pemberi

BAB. I PENDAHULUAN. Dalam konsep New Public Management (NPM) birokrasi pemerintah sebagai pemberi BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam konsep New Public Management (NPM) birokrasi pemerintah sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat dituntut untuk lebih mengedepankan aspek hasil ( result)

Lebih terperinci

Pendekatan Kebijakan Publik

Pendekatan Kebijakan Publik Kuliah 5 Pendekatan Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 1. Pendekatan Kebijakan Diadopsi dari kombinasi pandangan Wibawa (1994). Dye (1978) dan Wahab (1990) menyebutnya dgn istilah model. Dua pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep New Public Management (NPM) yang telah diimplementasikan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Konsep New Public Management (NPM) yang telah diimplementasikan di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep New Public Management (NPM) yang telah diimplementasikan di berbagai negara maju, terutama di Eropa dan Amerika, memberi dampak yang luas terhadap tata kelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan informasi dalam suatu organisasi merupakan hal yang mutlak karena pada dasarnya apa yang dibutuhkan dan apa yang disampaikan oleh suatu organisasi adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya isu di masyarakat yang menggambarkan kegagalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya isu di masyarakat yang menggambarkan kegagalan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya isu di masyarakat yang menggambarkan kegagalan pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang efektif, efisien dan ekonomis, menyebabkan berkurangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik.

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik. Menurut

Lebih terperinci

MK Etika Profesi. Pertemuan 10 Analisa Isu Etika. Diadopt dari materi Heru Priyanto, S.T.,MBA

MK Etika Profesi. Pertemuan 10 Analisa Isu Etika. Diadopt dari materi Heru Priyanto, S.T.,MBA MK Etika Profesi Pertemuan 10 Analisa Isu Etika Diadopt dari materi Heru Priyanto, S.T.,MBA Penyelesaian Masalah Etika Analisis Isu dlm Masalah Etika - memahami semua isu yg terlibat Kategorisasi isu etika:

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

Septiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI

Septiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI Septiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI Struktur HIAN BAB I: Memahami Inovasi AN BAB II: Inovasi dalam Konteks Global BAB III-XII: Kasus-kasus Inovasi Administrasi Negara

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA PERIODE Januari Desember 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMERINTAHAN ANGGARAN MAHSINA, SE., MSI

AKUNTANSI PEMERINTAHAN ANGGARAN MAHSINA, SE., MSI AKUNTANSI PEMERINTAHAN ANGGARAN MAHSINA, SE., MSI Taushiyah Sebaik-baik kekayaan adalah kaya hati; Sebaik-baik bekal adalah takwa; Seburuk-buruk buta adalah buta hati; Sebesar-besar dosa adalah dusta;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dengan adanya perubahan yang begitu cepat, suatu organisasi atau lembaga institusi dituntut untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan negara tidak lepas dari peran birokrasi sebagai penggerak utama berjalannya roda pemerintah. Peran birokrasi selain melakukan pengelolaan pelayanan, juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai Negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai Negara, peranan Negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (Government) menjadi

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov. NTT a. Visi Visi merupakan cara pandang jauh kedepan, gambaran yang menantang

Lebih terperinci

DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Ruang Lingkup Yanlik [Pasal 5 ayat (6)]. Sistem Pelayanan Terpadu [Pasal 9 ayat (2)]. Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan public ditandai dengan ekspektasi masyarakat

Lebih terperinci

ORGANISASI BISNIS & ORGANISASI PUBLIK IKA RUHANA

ORGANISASI BISNIS & ORGANISASI PUBLIK IKA RUHANA ORGANISASI BISNIS & ORGANISASI PUBLIK IKA RUHANA ORGANISASI PUBLIK DAN BISNIS mengapa harus dibedakan? Gunanya untuk menghindari kekeliruan dalam mengkonstruksi pemikiran / analisis. Pencampuran antara

Lebih terperinci

Prof.Dr.A.Y.Andi Gani,MS GOVERNMENT ENTERPRENEURSHIP

Prof.Dr.A.Y.Andi Gani,MS GOVERNMENT ENTERPRENEURSHIP Disampaikan pada TOT Dosen UB Selasa 4-12-2012 Prof.Dr.A.Y.Andi Gani,MS GOVERNMENT ENTERPRENEURSHIP 1 GOVERNMENT ENTERPRENEUR Entrepreneur adalah orang-orang yang bersedia mendukung dan menginvestasikan

Lebih terperinci

Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER

Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER 2014 Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved ISBN :...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PELAYANAN PUBLIK. kegiatannya tanpa merasa terganggu oleh ancaman-ancaman baik dari lingkungan

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PELAYANAN PUBLIK. kegiatannya tanpa merasa terganggu oleh ancaman-ancaman baik dari lingkungan BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PELAYANAN PUBLIK A. Sejarah Perkembangan Pelayanan Publik Pemerintah pada awalnya dibentuk adalah untuk menjamin terlaksananya ketertiban masyarakat agar individu dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era tekanan kompetitif matang dan intensif. banyak perusahaan yang memfokuskan usaha mereka untuk mempertahankan basis pelanggan setia. hal ini terutama

Lebih terperinci

PELAYANAN PUBLIK KULIAH PSDM UNAIR 2007 OLEH : PROF. HARYONO SUYONO. 9 April 2007 HARYONO SUYONO 1

PELAYANAN PUBLIK KULIAH PSDM UNAIR 2007 OLEH : PROF. HARYONO SUYONO. 9 April 2007 HARYONO SUYONO 1 PELAYANAN PUBLIK KULIAH PSDM UNAIR 2007 OLEH : PROF. HARYONO SUYONO 9 April 2007 HARYONO SUYONO 1 PERUBAHAN POLITIK SENTRALISASI DESENTRALISASI : OLEH PEMDA DAN JARINGAN LAIN DAVID FARNHAM DAN SYLVIA HORTON

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penganggaran merupakan suatu proses pada organisasi sector publik, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait dalam penentuan

Lebih terperinci

PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK PADA ERA DESENTRALISASI DI INDONESIA

PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK PADA ERA DESENTRALISASI DI INDONESIA PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK PADA ERA DESENTRALISASI DI INDONESIA Oleh : PROF.DR. SADU WASISTIONO, MS A. PENDAHULUAN Penduduk dan Wilayah Indonesia yang beraneka ragam (Ribuan pulau, suku bangsa, ras dsb)

Lebih terperinci

Organisasi dan Kode Etik Profesi

Organisasi dan Kode Etik Profesi T07 Organisasi dan Kode Etik Profesi Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006. Arief Wibowo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government)

Lebih terperinci