BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sistem penyelenggaraan pemerintah secara menyeluruh telah mengalami perubahan baik

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

ANALISIS GAMBARAN TUPOKSI SKPD INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I P E N D A H U L U A N. Pembukaan UUD 1945, perwujudannya berupa pembangunan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah Kota Medan dengan

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. tugas pengelolaan keuangan pemerintah kota medan belum begitu kompleks maka

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH.

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi zaman modern sekarang ini segala aktivitas

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan organisasi yang ideal, dan perlu mendapat perhatian dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

Sumber :

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. bagian keuangan kota Medan terdiri dari 5 sub bagian yaitu : anggaran,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Martapura, Januari 2017 KEPALA SKPD. Drs. H. ASPIHANI, M.AP NIP

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB IV P E N U T U P

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS). Karena itu, dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional yakni mewujudkan masyarakat madani dan taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi, diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang merupakan unsur aparatur Negara yang bertugas sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas Negara, pemerintah dan pembangunan kepada masyarakatan dengan dilandasi kesetian dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka pembinaan pegawai diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung jawab, disiplin serta wibawa sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengadilan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, Perancanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing masing daerah sesuai dinamika pembangunan. Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pemabangunan nasional yang diatur dalam Undang Undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamatkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Rensta), dengan koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Rencana Strategis Inspektorat Kota Cimahi merupakan dokumen perencanaan tektis strategis yang menjabarkan potret permasalahan organisasi serta indikasi program kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan berharap melalui pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sesuai prioritas kebutuhan. Dengan penentuan Visi, Misi memahami faktor faktor kunci keberhasilan sebagai mainfestasi respons organisasi terhadap kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal. Perubahan lingkungan internal dan eksternal dan instasi terutama dalam masalah masalah perubahan paradigma dan teknologi. Faktor faktor tersebut sangat mempengaruhi bahkan menentukan eksistensi dan kinerja Inspektorat Kota Cimahi.

Perubahan lingkungan internal dan eksternal merupakan tantangan dalam perubahan untuk masa yang akan datang dengan perumusan perencanaan strategis. Perencanaan Strategis diperlukan agar seluruh pelaksanaan organisasi lebih terarah. Secara umum Rencana Strategis (Renstra) memuat kebijakan desentralisasi yang diterapkan dalam rangka pengembangan organisasi, yang mempunyai tujuan akhir. Dokumen Perencanaan Strategis (renstra) sangat bermanfaat dan diperlukan terutama untuk : 1. Untuk merencanakan pelaksanaan kegiatan perubahan dalam lingkungan organisasi yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi dan tata kerja Inspektorat Kota Cimahi yang semakin kompleks. 2. Pemilihan kebijakan mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembiayaan. 3. Memberikan komitmen kepada aktivitas kegiatan operasional pengawasan. 4. Mendorong peningkatan pelayanan publik. 5. Peningkatan kualitas SDM aparatur pengawasan. Dengan demikian, perencanaan strategis disusun melalui proses secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan dari pembuatan keputusan terutama dalam rangka meningkatkan efesiensi seta efektifitas organisasi sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil.

Untuk meningkatkan efesiensi dan aktivitas program, serta mampu eksis dalam mengantisipasi kondisi tersebut, setiap organisasi Pemerintahan khususnya Organisasi Perangkat Daerah perlu menyusun perencanaan strategis. Perencanaan strategis merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik Daerah, nasional maupun global. Dalam pencapaian tujuan dan sasaran, maka suatu organisasi perlu menyusun Rencana Strategis (Restra) tahun 2013 2018 sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Rencana strategis pada dasarnya merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan suatu rencana. Inspektorat Kota Cimahi sebagai Organisasi Perangkat Daerah, dalam pencapaian tujuan serta sasaran organisasi dalam rangka mendorong terwujudnya Visi dan Misi Kota Cimahi, penyusunan Strategis (Restra) tahun 2013 2018 sangatlah diperlukan. Restra tersebut kemudian dituangkan dalam berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Cimahi pada periode Tahun 2013 2018. Sistem penyelengaraan pemerintah secara menyeluruh telah mengalami perubahan baik di pusat maupun di daerah dengan berbasis kinerja, tingkat pencapaian yang berdasarkan kinerja serta pelayanan yang prima, untuk mencapai keberhasilan kinerja yang baik aparatur atau pegawai pemerintah diharapkan mampu

menyelesaikan atau menjalankan sesuai tugas dan tanggung jawabnya, keberhasilan kinerja yang dicapai oleh para pegawai akan berbeda beda ada yang sesuai dengan standar dan ada juga yang tidak, disebabkan karena kemampuan dan keterampilan yang bervariasi hal ini terjadi di Dinas, Lembaga, dan Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi. Salah satu badan khususnya di Pemerintahan Kota Cimahi yang memiliki tugas pokok fungsi sebagai pengawasan internal dalam pemerintahan adalah Badan Pengawasan Daerah Kota Cimahi. Badan Pengawasan Daerah Cimahi yang ditetapkan pada Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 2 tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Pemerintahan Kota Cimahi. Akan tetapi dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Organisasi Perangkat Daerah, bahwa Lembaga tahun 2007. Juga dalam Perda Nomor 9 tahun 2008 tentang pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Cimahi. Di dalam melaksanakan trupoksinya Inspektorat Kota Cimahi memiliki tujuan pengawasan berupa : 1. Meningkatkan pengawasan terhadap instansi pemerintah di lingkungan Kota Cimahi. 2. Meningkatkan kualitas hasil pengawasan. 3. Meningkatkan profesionalisme dan integritas aparatur pengawasan.

4. Meningkatkan penyelesaian kasus atau pengaduan masyarakat. Secara umum, Inspektorat adalah sebagai pengendalian (Controlling) internal Pemerintah Kota Cimahi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintah yang baik (good government). Kinerja pegawai Inspektorat merupakan tolak ukur bagi unit kerja yang lain di lingkungan Pemerintahan Kota Cimahi serta merupakan indikator dan potensi yang dimiliki oleh para pegawai dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Pembangunan Nasional dilaksanakan secara terencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap, dan berkelanjutan. Untuk memacu peningkatan kemampuan bangsa dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju, disamping itu juga meningkatkan harkat dan derajat bangsa itu sendiri, untuk menimbulkan sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia yang dapat mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin selaras, seimbang dan merata. Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia pada masa yang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Mencermati kondisi tersebut di atas, ditemukan pentingnya fungsi manajemen bagi sebuah organisasi dalam berbagai hal terutama ketika menghadapi permasalahan permasalahan di atas, baik sebagai fungsi perencanaan, pengaturan, pelaksanaan

maupun sebagai control dan evaluasi. Setiap organisasi baik intansi pemerintah atau perusahan swasta sebagai organisasi lainnya yang formal selalu memiliki sumber daya sebagai alat untuk melaksanakan kegiatan organisasi dalam pencapaian tujuannya. Berbicara organisasi tidak lepas dari unsur sumber daya manusia dan merupakan hal yang wajib dipahami oleh para pengelola organisasi baik organisasi publik maupun swasta. Pengertian sumber daya manusia mengacu pada orang orang dalam organisasi yang berpartisipasi dan memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugas masing masing. Sebagai pimpinan maupun anggota organisasi tidak terlepas dari unsur unsur manusia sebagai sumber daya organisasi yang harus dimanage sebagai sumber sumber daya yang lain. Adapun untuk peningkatkan kinerja di Inspektorat Kota Cimahi dalam pelaksanaan pencapaian kinerja yang optimal, maka dibutuhkan kompetensi pegawai yang lebih memadai dan dapat menunjang seluruh aktivitas aktivitas pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan baik secara kuantitas dan kualitas. Untuk menghasilkan suatu output atau tingkat pencapaian yang lebih baik, hingga keberhasilan kinerja seorang pegawai dapat di ukur dari kompetensi sumber daya manusia itu sendiri dalam menuangkan hasil pemikirannya yang baik dan akan lebih berguna apabila hasil pemikiran tersebut dituangkan dengan sebuah laporan atau tulisan yang baik, hal ini akan menjadi suatu kesempurnaan seseorang pegawai dalam mengaplikasikan potensinya yang sesuai dengan kompetensinya terhadap pencapaian kinerja dan dapat

berguna bagi pegawai lainya, pegawai Inspektorat akan melakukan dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tanggung jawab yang besar apabila sarana dan prasarana menjadi bagian terpenting di Inspektorat karena produk atau output yang dihasilkan adalah berbentuk laporan laporan sehingga yang berdampak pada unit kerja lainya. Akan tetapi dari hasil analisa selama beberapa tahun terakhir dengan hasil monitoring evaluasi pencapaian kinerja secara kualitas belum sesuai dengan Program Kinerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Kota Cimahi, dalam pengukuran kinerja di Inspektorat Kota Cimahi yang berbasis kinerja baik secara kuantitas maupun kualitas belum maksimal, sehingga hal ini dirasakan belum sesuai dengan yang diharapkan organisasi, khusunya mengenai pelaksanaan - pelaksanaan pengawasan yang hasilnya dirasakan belum memuaskan, sekalipun lembaga pengawasan pemerintah di Kota Cimahi dilihat dari hasil kualitas dan peningkatan kuantitas, akan tetapi masih ada hasil pengawasan atau pemeriksaan yang berulang ulang ini berarti bahwa hasil pengawasan masih belum dirasakan manfaatnya oleh unit kerja lainnya sebagai Auditor. Demikian pula tidak cukup dengan penunjang dalam melaksanakan kinerja pegawai akan tetapi dapat pula dari segi motivasi pegawai yang mampu untuk mengimbangi terhadap pencapaian kinerja, kinerja pegawai dapat meningkat apabila didukung dengan motivasi pegawai yang optimal, motivasi pegawai sangat penting karena dapat menggerakan baik secara individu maupun kelompok, dengan tingkat

kinerja pegawai yang tinggi maka tingkat pencapaian kinerja pegawai lebih optimal, dan apabila tingkat kinerja pegawai itu rendah maka pencapain kinerja pegawai akan menurun, hal ini akan mempengaruhi pencapaian kinerja yang kurang optimal menghambat dalam penyelesaian pekerjaan individu maupun teamwork, juga dapat dipengaruhi dengan adanya faktor faktor kompetensi, komitmen dan beban tugas yang diberikan melebihi kapasitas pegawai sehingga terjadi penumpukan pekerjaan serta lingkungan organisasi yang kurang baik. Salah satu sumber daya yang fokus dalam pengamatan penulis adalah salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia berupa kompetensi, dan komitmen pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Inspektorat Kota Cimahi. Hal ini menjadi fokus pengamatan penulis dengan alasan bahwa sumber daya organsasi tersebut, merupakan salah satu sumber daya yang sangat erat hubungannya dengan sumber daya lainnya serta kegiatan yang dilakukan dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai paparan normatif yang seharusnya terjadi serta harapan harapan yang menjadi tujuan dan gambaran realita sesunguhnya serta cara empiris menggambarkan fenomena yang sebenarnya terjadi sebagaimana di sampaikan di atas, secara teoritis, penulis mengulas mengenai kompetensi dan komitmen yang berkaitan dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil pada Inspektorat Kota Cimahi.

Sebagai dasar untuk mendukung pengkajian permasalahan tersebut, penulis menyajikan beberapa data yang dapat disajikan sebagai indikator dalam menganalisa berbagai permasalahan yang terjadi di Inspektorat Kota Cimahi. Data ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menganalisa berbagai permasalahan pencapaian kinerja di Inspektorat Kota Cimahi, data data tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Pencapaian Kinerja Inspektorat Dalam Kegiatan kegiatan No Kegiatan Realisasi Target Capaian Kerja 1 Administrasi Pelayanan Perkantoran 92, 100 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah 93 100 3 Peningkatan Disiplin Pegawai 87 100 4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 85 100 Sumber: Data Inspektorat Kota Cimahi Tabel 1.2 Pencapaian Kinerja Inspektorat Dalam Peningkatan Pengawasan Internal Dan Pelaksanaan Pengendalian Kebijakan Kepala Daerah No Kegiatan Realisasi Target Capaian Kerja 1 Pemeriksaan Operasional (Reguler) 81,25 100 2 Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKTP) 97 100

3 Penyusunan Pedoman Operasional 98 100 Pengawasan 4 Monitoring Pemantauan Satuan Kerja Pemerintaha Daerah 80 100 5 Penanganan Kasus Pengaduan 85 100 dilingkungan Pemerintah Daerah 6 Evaluasi Hasil Pengawasan 97 100 Sumber : Data Inspektorat Kota Cimahi Pada tabel 1.1 dan tabel 1.2 diatas, dapat dijelaskan bahwa, berdasarkan temuan hasil pemeriksaan yang dilakukan aparat Inspektorat Kota Cimahi tampak bahwa pencapaian kinerja Inspektorat Cimahi standar, namun hasil tersebut menunjukan bahwa pencapaian kinerja belum berjalan dengan maksimal. Terlihat dari pencapaian kinerja yang belum mampu mencapai target yang telah ditepakan. Menurut PP nomer 46 tahun 2011 sasaran kerja pegawai (SKP) yaitu rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang pegawai negeri sipil. Berdasarkan ukuran yang berkualitas dan tidaknya bahwa kriteria nilai 50 kebawah yaitu hasil kerja pelayanannya dibawah standar. Kriteria 51-60 yaitu pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang ditentukan. Kriteria 61-75 yaitu pelayanan yang cukup memenuhi standar yang ditentukan. Kriteria 76-90 yaitu pelayanan yang standar yang telah ditentukan. Kriteria 91-100 yaitu hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan pelayanan di atas standar yang ditentukan dan lain-lain. Berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai dilingkungan Inspektorat, salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pengawasan adalah adanya kesesuaian kompetensi yang

memadai dari latar belakang pendidikan, kemampuan, pengetahuan, perilaku dan keahlian pegawai dengan bidang tugas pengawasan pegawai Inspektorat Kota Cimahi. Data di bawah ini merupakan data kompetensi sebagai berikut : Tabel 1.3 Rekapitulasi Tingkat Pendidikan Pegawai Inspektorat Cimahi No Tingkat Pendidikan Jumlah PNS (orang) 1 Strata 3 5 2 Strata 2 14 3 Strata 1 12 4 Diploma ( D3 ) 7 5 SMA 4 6 JUMLAH 42 Sumber : Data Inspektorat Kota Cimahi Berdasarkan Tabel diatas menunjukan tingkat pendidikan minimal di Inspektorat Kota Cimahi untuk seorang pegawai adalah tingkat pendidikan SMA dan D3, sedangkan jumlah pegawai terbesar memiliki pendidikan pada tingkatan Strata 1 dan Strata 2. Salah satu faktor lain yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kompetensi. Sumber daya manusia pada sebuah organisasi mempunyai nilai yang tinggi disebabkan kemampuan yang dimiliki. Sumber daya manusia seringkali bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Penekanan pada kemampuan difokuskan pada kemampuan yang dibutuhkan organisasi untuk

berkembang dimasa yang akan datang. Dengan menggunakan sumber daya manusia sebagai faktor penentu keberhasilan maka kemampuan merupakan aspek penentu keberhasilan. Selain dengan adanya kompetensi kini komitmen organisasi berperan penting untuk tercapainya tujuan. Komitmen pegawai adalah suatu keadaan dimana seseorang karyawan yang memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut (Robbins dan Judge). Komitmen organisasional merupakan perasaan yang kuat dan erat dari seseorang terhadap tujuan dan nilai suatu organisasi dalam hubunganya dengan peran mereka terhadap upaya pencapaian tujuan dan nilai nilai tersebut. Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati, bertekad, berjerih payah, berkorban dan bertanggung jawab demi mencapai tujuan dirinya dan instansi yang telah disepakati dan ditentukan sebelumnya. Komitmen ini memiliki peranan penting terutama pada kinerja pegawai ketika bekerja, hal ini di sebabkan oleh adanya komitmen yang menjadi acuan serta dorongan yang membuat mereka lebih bertanggung jawab terhadap kewajibanya. Pada kenyataanya kini banyak yang kurang memperhatikan mengenai komitmen atau loyalitas pegawai sehingga kinerja mereka kurang maksimal. Komitmen organisasi merupakan jenjang komitmen yang paling tinggi tingkatannya yaitu dengan sikap loyal para anggota organisasi yang berlangsung terus menerus dengan menunjukan kepedulian, mengorbankan kepentingan pribadi tanpa mengharpkan apapun.

Komitmen pegawai pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Faktor yang mempengaruhi komitmen seorang pegawai terlihat dari ciri pribadi pekerja, pekerjaan dan pengalaman kerja. Aspek aspek komitmen berawal muncul dari identifikasi yang berwujud dalam bentuk kepercayaan anggota terhadap organisasi, hal ini akan menumbuhkan suasana saling mendukung di antara para anggota dengan rela menyumbangkan tenaga, waktu, dan pikiran bagi tercapainya tujuan organisasi. Setelah itu adanya keterlibatan atau partisipasi anggota dalam aktivitas- aktivitas kerja karena dengan adanya keterlibatan anggota dapat menyebabkan mereka saling bekerja sama, baik dengan pimpinan atau rekan kerja, hasil yang dirasakan bahwa tingkat kehadiran anggota yang memiliki rasa keterlibatan tinggi umumnya akan selalu disiplin dalam bekerja. Berikut adalah gambaran hasil komitmen Pegawai Negeri Sipil Inspektorat Kota Cimahi. Berdasarkan jumlah skor setiap jawaban pada kuisioner penelitian tentang variabel komitmen pegawai, maka selanjutnya dilakukan akumulasi skor jawaban responden untuk mengetahui penilaian presepsi mengenai komitmen pegawai pada setiap item kuisioner. Tabel 1.4 Gambaran Mengenai Komitmen Pegawai di Inspektorat Kota Cimahi No Item SS F N F S N F R N F TS N F STS N Total Skor Skor Ideal Penilaian

1 Keinginan berkarir di organisasi 2 Kepercayaan terhadap organisasi. 3 Organisasi menjadi bagian dari hidup. 4 Pengabdian kepada organisasi. 5 Kecintaan pada organisasi. 12 60 11 44 7 21 0 0 0 0 125 150 84 8 40 15 60 4 12 3 6 0 0 118 150 79 14 70 12 48 4 12 0 0 0 0 130 150 87 4 20 7 28 13 39 6 12 0 0 99 150 66 6 30 9 36 9 27 6 12 0 0 105 150 70 Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang 6 Keinginan bertahan pada pekerjaan 7 Kesediaan mengorban kan kepentinga n pribadi. 8 Ketertarika an pada jenis pekerjaan. 9 Ketidaknya manan meninggalk an pekerjaan. 10 Kesetiaan terhadap organisasi 11 Kebahagian dalam bekerja. 19 95 11 44 0 0 0 0 0 0 139 150 93 4 20 5 20 11 33 7 14 3 3 90 150 60 6 30 6 24 11 33 5 10 2 2 99 150 66 6 30 6 24 9 27 4 8 5 5 94 150 63 8 40 7 28 4 12 5 10 4 4 94 150 63 6 30 9 36 9 27 4 8 2 2 103 150 69 Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang 12 Kebanggan bekerja di 8 40 12 48 5 15 3 6 2 2 111 150 74 Tinggi

organisasi. 13 Rasa memiliki pada organisasi. 8 40 9 36 9 27 3 6 1 1 110 150 73 1417 1950 73 Tinggi Tinggi F= Frekuensi N= Frekuensi x Skor Jumlah responden Responden = 30 Orang Skor Ideal = Skor Tertinggi x Jumlah responden Untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai komitmen Pegawai Negeri Sipil Inspektorat Kota Cimahi berdasarkan skor maka diuraikan sebagai berikut: 1. Mencari skor maksimal atau skor ideal dan minimal Skor ideal = Skor tertinggi x jumlah responden x item pertanyaan Skor ideal = 5 x 30 x 13 Skor ideal = 1950 Skor minimal = Skor terendah x jumlah responden x item pertanyaan Skor minimal = 1 x 30 x 13 Skor minimal = 390 Dari tabel 1.4 di atas di tunjukan bahwa beberapa pegawai masih belum sepenuhnya berkomitmen di dalam organisasi, dapat di lihat bahwa hasilnya masih memiliki persentase yang sedang, dalam artian kurang maksimal. Dari penelitian awal yang dilakukan dapat diketahui bahwa kompetensi dan komitmen masih rendah dan saling mempengaruhi. Hal tesebut dapat dilihat dengan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemimpin bahkan tidak sesuai dengan target yang telah

ditetapkan. Hal - hal tersebut diatas menimbulkan pencapaian kinerja yang kurang optimal. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Kompentesi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Inspektorat Kota Cimahi. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang disampaikan diatas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pencapaian kinerja secara kualitas belum sesuai dengan program kinerja pengawasan tahunan (PKPT) 2. Pengukuran kinerja di Inspektorat secara kuantitas maupun kualitas belum masksimal. 3. Hasil tidak sesuai dengan yang di harapkan 4. Pelaksanaan pelaksanan yang dirasakan masih belum memuaskan. 5. Pemeriksaan yang dilakuakan berulang belum terasa manfaatnya. 6. Kurangnya keterlibatan dan partisipasi dalam setiap aktivitas kerja. 7. Rendahnya pengabdian kepada organisasi 8. Kurangnya kesediaan mengorbankan kepentingan pribadi. 9. Ketertarikan pada jenis pekerjaan yang dirasakan masih kurang

10. Rasa kesetiaan terhadap organisasi masih rendah 11. Pegawai tidak merasakan kebahagian dalam berkerja. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana Kompetensi Pegawai Negeri Sipil pada Inspektorat Kota Cimahi. 2. Bagaimana Komitmen Pegawai Negeri Sipil pada inspektorat Kota Cimahi. 3. Bagaimana Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Inspektorat Kota Cimahi. 4. Seberapa besar Pengaruh Kompetensi dan Komitmen secara simultan terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Inspektorat Kota Cimahi. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kondisi kompetensi di Inspektorat Kota Cimahi. 2. Kondisi komitmen di Inspektorat Kota Cimahi. 3. Kondisi kinerja pegawai di Inspektorat Kota Cimahi. 4. Besarnya pengaruh kompetensi dan komitmen terhadap kinerja pegawai Inspektorat Kota Cimahi. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian sebagai berikut : 1. Secara Teoritis

a) Sebagai sumbangan penting dalam memperluas wawasan bagi kajian ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia sehingga dapat dijadikan rujukan pengembangan penelitian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia di masa yang akan datang. b) Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi peneliti lain yang sejenis. 2. Secara Praktis a) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi para pengambil kebijakan pada khususnya di Inspektorat dan umumnya di Pemerintahan Kota Cimahi untuk meningkatkan kompentensi dan komitmen pegawai para Inspektorat Kota Cimahi. b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur Kinerja Pegawai Negeri Sipil, kompetensi dan komitmen pegawai pada Inspektorat Kota Cimahi.