PENGARUH BESARNYA DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS ( Studi Kasus pada Bank bjb Cabang Tasikmalaya)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP LABA OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI DAN DAMPAKNYA PADA LABA KOTOR PERUSAHAAN. ( Studi Kasus Pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BIAYA SEWA KENDARAAN OPERASIONAL DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. POS (Persero) Cabang Tasikmalaya)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered.

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

Bab III Metoda Taguchi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

Inflasi dan Indeks Harga I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula 1 No 5-11, (024) , Semarang

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

MATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB 3 METODE PENELITIAN

Haryono Susilo ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS (studi pada PT. Pegadaian Cabang Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

Transkripsi:

PENGARUH BESARNYA DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS ( Studi Kasus pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya) Disusu oleh: DELIS WIDIA AWALIAH NPM. 083403047 Pembimbig: Dr. Wawa Sukmaa, SE., M.Si, Ak. H. Usma Muljakusumah, SE., Ak. ABSTRAK Peelitia ii bertujua utuk megetahui (1) Pegaruh besarya daa pihak ketiga terhadap peyalura kredit di Bak bjb Cabag Tasikmalaya () Pegaruh besarya da pihak ketiga da peyalura kredit secara parsial terhadap likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya (3) Pegaruh besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta terhadap likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah deskriptif aalitis dega pedekata studi kasus. Tekik pegumpula data dilakuka melalui observasi, wawacara, da studi dokumetasi. Alat aalisis yag diguaka adalah aalisis jalur. Hasil peelitia meujukka bahwa daa pihak ketiga berpegaruh sigifika terhadap peyalura kredit Bak bjb Cabag Tasikmalaya, daa pihak ketiga secara parsial berpegaruh egative sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya da peyalura kredit secara parsial berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya, da daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta mempuyai pegaruh yag sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Kata kuci: daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas. THE INFLUENCE OF THE AMOUNT OF THIRD PARTY FUNDS AND LOANS TO LEVEL OF LIQUIDITY (A case study at bak bjb Tasikmalaya Brach) By DELIS WIDIA AWALIAH NPM. 083403047 Guided by Dr. Wawa Sukmaa, SE., M.Si, Ak. H. Usma Muljakusumah, SE., Ak. ABSTRACT This research objectives were to kow: (1) Effect of the amout of third party fuds o loas at Bak bjb Tasikmalaya Brach () Effect of the amout of third party fuds ad loas partially o liquidity i Bak bjb Tasikmalaya Brach (3) Effect of the amout of third party fuds ad loas simultaeously to liquidity at BJB Bak Brach Tasikmalaya. The method used i this research is descriptive aalytical with case study approach. Data was collected through observatio, iterviews, ad documetary study. The aalysis tools are path aalysis. The results showed that the third-party fuds sigificatly ifluece o loas Bak bjb Tasikmalaya Brach, third party fuds partially has sigificat egative effect o the level of liquidity bjb Bak Tasikmalaya Brach ad loas partially has sigificat effect o the level of liquidity Bak bjb Tasikmalaya Brach, ad third party fuds ad loas simultaeously have a sigificat ifluece o the level of liquidity Bak bjb Tasikmalaya Brach. Keywords: third party fuds, loas, level of liquidity. 1

1. Pedahulua Krisis ekoomi yag melada Idoesia yag dampakya masih dirasaka sampai sekarag salah satu peyebabya yaitu didahului dega terjadiya krisis moeter, krisis perbaka bahka sampai dega krisis kepercayaa disegala bidag kehidupa. Perbaka dipadag sebagai iti dari sistem perekoomia disetiap Negara dimaa arus ekoomi da keuaga megalir didalamya. Hal ii terkait dega fugsi utama bak yaitu sebagai salah satu lembaga keuaga yag mempuyai peraa petig dalam masyarakat. Aktivitasya yaitu meghimpu daa dari masyarakat dalam betuk tabuga, giro, deposito da lai- lai yag selajutya meyalurka daa tersebut kepada masyarakat dalam betuk kredit. Meurut UU No. 10 Tahu 1998 tetag Pokokpokok Perbaka, bak merupaka bada usaha yag meghimpu daa dari masyarakat dalam betuk simpaa da meyalurkaya kepada masyarakat dalam betuk kredit da atau betukbetuk laiya dalam ragka meigkatka taraf hidup rakyat bayak. Bidag perbaka merupaka salah satu bidag yag medapat perhatia pemeritah karea bak meupaka salah satu sumber permodala yag sagat dibutuhka oleh masyarakat dalam mejalaka kegiata usahaya. Karea bak juga merupaka suatu wadah yag bersifat membimbig bagi masyarakat agar seatiasa dari setiap kegiata ekoomiya dapat memafaatka jasa perbaka. Salah satu dari betuk bimbiga itu diataraya geraka deposito yag merupaka ajara pemeritah kepada masyarakat agar ikut megembagka perekoomia egara. Persaiga atar bak utuk medapatka kepercayaa dari masyarakat sagatlah ketat, tidak terbatas pada pelayaa saja, tetapi juga meyagkut harga da jeis produk yag ditawarka. Maka jelaslah bahwa produk bak yag baik aka berpegaruh pada perkembaga daa perbaka. Salah satu produk uggula bak yag mearik masyarakat utuk meyimpa uagya di bak adalah deposito, karea memiliki suku buga yag tiggi. Dalam ragka medapatka deposa sebayak-bayakya pihak bak salig berlomba dega meawarka suku buga deposito yag tiggi. Hal ii dikareaka bahwa semaki bayak deposa yag meyimpa uagya dalam betuk deposito, maka aka semaki bayak daa atau modal yag dihimpu oleh bak sehigga aka mempegaruhi tigkat laba yag diperoleh. Seperti telah dijelaska diatas, bahwa fugsi bak adalah meghimpu daa da meyalurka kembali dalam betuk kredit. Peyalura kredit oleh pihak bak meujuka betapa petigya peraa bak dalam pembagua. Bidag perbaka merupaka salah satu faktor yag medapatka perhatia pemeritah karea bak merupaka salah satu sumber permodala yag sagat dibutuhka oleh masyarakat dalam mejalaka kegiata usahaya. Bak sebagai salah satu reka kerja pemeritah ditutut pera sertaya utuk mesukseska pembagua, dalam arti ikut membiayai proyek-proyek pembagua melalui jasa-jasa keuaga yag diberikaya misalya melalui jasa pemberia kredit. Dega demikia pedapata terbesar da utama adalah dari peyalura kredit ii, yaitu dega melihat selisih atara biaya yag diperluka utuk medapatka daa da operasi bak dega biaya buga yag harus ditaggug (dibayar) oleh pemijam sebagai balas jasa atas daa yag diterima. Bak bjb Cabag Tasikmalaya merupaka bak umum yag mampu meghimpu daa dari masyarakat dalam betuk simpaa berupa deposito berjagka, tabuga da atau betuk laiya yag dipersamaka dega itu, kemudia disalurka kembali kepada masyarakat yag membutuhka dalam aktivitas pemberia kredit. Sehigga Bak bjb Cabag Tasikmalaya dapat memberika pelayaa yag baik da memuaska serta mejaga kepercayaa masyarakat utuk meyimpa da memijam daa. Selai itu, Bak bjb Cabag Tasikmalaya dalam hal peyalura kredit memiliki ilai cukup sigifika, seperti yag ditulis oleh Pikira Rakyat (1 Agustus 01), megeai peigkata daa pihak ketiga (DPK) juga berkotribusi besar terhadap peigkata laba perusahaa. Bak bjb mecatat, DPK pada semester 1/01 mejadi sebesar Rp49,79 triliu. Daa pihak ketiga yag berhasil di himpu Bak bjb pada semester 1/01, aik 37,5% di badigka posisi yag sama tahu lalu. Peigkata DPK itu tidak lepas dari upaya Bak bjb melakuka ekspasi kator cabag di tahu 011. Naikya pedapata perseroa laiya ditopag peigkata kredit Bak bjb selama semester pertama. Jumlah kredit yag digulirka Bak bjb sebesar Rp 3,71 triliu. Meigkat sekitar 6,4 perse dibadigka periode yag sama tahu lalu sebesar Rp 5,88 triliu. Peigkata tersebut di dorog ekspasi kredit - -

bagi pelaku usaha kecil da meegah (UKM), korporasi serta perusahaa berskala asioal. Sesuai dega feomea fiasial yag dikemukaka sebelumya, pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya pu terjadi permasalaha fiasial yaki permasalaha dalam hal pertumbuha kredit. Peyalura kredit dari tahu ketahu megalami peigkata amu perubaha pertumbuhaya megalami ketidakkosistea yag meyebabka kurag terprediksi pemasuka atau pedapata terbesar bak, yaitu pedapata dari balas jasa pemberia kredit. Setiap bak tetu megigika pedapata yag tiggi utuk mejaga likuiditasya yag kemudia berkotribusi terhadap kegiata operasioalya. Seperti yag dikemuka diatas, bahwa pedapata tertiggi didapat dari pedapata balas jasa yag berasal dari masyarakat yag meyalurka kredit juga merupaka suatu kompoe yag dapat meigkatka peyalura kredit bak. Namu Bak bjb Cabag Tasikmalaya harus mampu mempertahaka tigkat likuiditasya dalam ragka mejaga kestabila keuaga bak. Sehigga daa pihak ketiga yag telah diperolehya tidak semata-mata disalurka kembali dalam betuk kredit amu juga ada sebagia yag harus ditaha utuk mejaga tigkat likuiditas bak. Hal ii dilakuka sebagai betuk kehati-hatia bak utuk mejaga kredibilitas bak dihadapa masyarakat bila suatu saat masyarakat yag meyimpa daa di bak tersebut igi mearik daaya secara tiba-tiba. Tigkat likuiditas sebuah bak harus diperhatika secara seksama karea hal ii berkaita dega baik burukya kierja bak itu sediri. Peroleha daa pihak ketiga berkaita dega tigkat likuiditas, sebab besar kecilya tigkat likuiditas sebuah bak tergatug kepada seberapa besar daa pihak ketiga yag diperolehya dapat disalurka dalam betuk kredit. Sehigga terjadi sebuah opii yag meyataka bila daa piak ketiga yag diperoleh sebuah bak besar maka kredit yag disalurka oleh bak aka megalami keaika da megakibatka tigkat likuiditas mejadi redah karea bak tidak memiliki daa yag cukup dalam kasya. Sesuai dega kosep Loa to Deposits Ratio (LDR) yag merupaka idikator dalam pegukura likuiditas sebuah bak, dimaa LDR merupaka hasil perbadiga jumlah kredit yag disaluka dega daa pihak ketiga yag berhasil dihimpu bak. Dalam kegiata operasioalya, Bak bjb Cabag Tasikmalaya tidak terlepas dari fugsiya sebagai lembaga yag meghimpu daa da meyalurka kredit. Kedua kegiata tersebut merupaka hal yag aka mempegaruhi seberapa besar tigkat likuiditas yag dimiliki Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Bak bjb Cabag Tasikmalaya harus seatiasa mejaga daa pihak ketiga yag diperolehya agar tidak terlampau bayak yag disalurka gua mejaga kestabila likuiditas bak. Bila tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya terjaga maka dapat digologka sehat sehigga eksistesi Bak bjb Cabag Tasikmalaya dalam kegiata ekoomia masyarakat dapat berjala terus. Sejala dega uraia diatas, peelitia yag aka dilakuka oleh peulis merujuk kepada peilitia sebelumya, atara lai: 1. Peelitia yag dilakuka Ustad Fatah Al Hakim (005) dega judul Pegaruh Tigkat Perkembaga Daa Pihak Ketiga Terhadap Pemberia Pembiayaa Tahu 003-004. Peelitia yag diperoleh studi kasus pada Bak BMT Bagu Amratai Salama Magelag.. Peelitia yag dilakuka Idah Sulatri (004) dega judul Pegaruh Peghimpua Daa Pihak Ketiga Terhadap Laba Bersih. 3. Peelitia yag dilakuka Bambag Sudiyato (005) dega judul Aalisis Pegaruh Daa Pihak Ketiga, BOPO, CAR, da LDR terhadap Kierja Keuaga pada sektor Go Publik di Bursa Efek Idoesia (BEI) pada tahu 005-008. 4. Peelitia yag dilakuka oleh Febry Amathya Yuwoo (006) dega judul Aalisis Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loa to Deposit Ratio, No Performig Loa, Retur O Assets, da Sertifikat Bak Idoesia Terhadap Jumlah Peyalura Kredit. 5. Peelitia yag dilakuka Asep Ridwa (Uiversitas Siliwagi, 006) dega judul Pegaruh Perputara Piutag Terhadap Likuiditas. Peelitia yag diperoleh studi kasus pada PT. Dahaa (persero) Tasikmalaya. Diperoleh hasil peelitia bahwa Perputara Piutag Berpegaruh Sigifika Terhadap Likuiditas da sisaya dipegaruhi oleh faktor lai. 6. Peelitia yag dilakuka oleh Ali (Uiversitas Siliwagi, 007) dega judul Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Jumlah Kredit Yag Disalurka da Tuggaka Kredit - 3 -

Terhadap Tigkat Laba. Peelitia bahwa Daa Pihak Ketiga dega Likuiditas Ekster mempuyai hubuga positif yag cukup kuat. 7. Peelitia yag dilakuka oleh Akhmad Farha (Uiversitas Widyatama, 008) dega judul Pegaruh Perputara Kas Terhadap Likuiditas Ekster. Peelitia diperoleh dega studi sesus pada Perusahaa Telekomuikasi yag terdaftar di Bursa Efek Idoesia. Diperoleh hasil peelitia bahwa Daa pihak ketiga da Likuiditas Ekster mempuyai hubuga positif yag cukup kuat. 8. Peelitia yag dilakuka Ismi Rohimatu (009) dega judul Pegaruh Capital Adequacy Ratio, Loa to Assets Ratio, da Daa Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Pembiayaa. 9. Berdasarka uraia diatas, maka peulis tertarik utuk melakuka peelitia yag disajika dalam betuk usula peelitia yag berjudul Pegaruh Besarya Daa Pihak Ketiga da Peyalura Kredit Terhadap Tigkat Likuiditas. Berdasaraka latar belakag yag telah diuraika di atas, maka peulis megidetifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimaa besarya daa pihak ketiga, peyalura kredit, da tigkat likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Bagaimaa pegaruh besarya daa pihak ketiga terhadap peyalura kredit di Bak bjb Cabag Tasikmalaya 3. Bagaimaa pegaruh besarya da pihak ketiga da peyalura kredit secara parsial terhadap likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya 4. Bagaimaa pegaruh besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta terhadap likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Keragka Pemikira da Hipotesis Bak merupaka saah satu lembaga keuaga yag berfugsi sebagai peratara keuaga. Oleh karea itu, kegiata operasioal bak sehari- hari tidak terlepas dari bidag keuaga.sama halya dega perusahaa laiya kegiata perbaka secara sederhaa dikataka mediator bagi asabah utuk memeuhi kebutuha dalam hal pelayaa jasa keuaga (Kasmir, 003:45). - 4 - Simpaa masyarakat meurut Pasal 1 Ayat 5 Udag- Udag No. 10 Tahu 1998 tatag perbaka yag dimaksud dega simpaa adalah daa yag dipercayaka oleh masyarakat kepada bak berdasarka perjajia peyimpaa daa dalam betuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabuga da atau betuk laiya dipersamaka dega itu. Secara garis besar, sumber daa bak dapat diperoleh dari tiga sumber yaitu dari bak itu sediri (daa pihak kesatu), dari lembaga keuaga laiya (daa pihak kedua) da daa dari masyarakat luas (daa pihak ketiga) (Kasmir,003:45). Daa- daa yag dihimpu dari masyarakat atau yag disebut juga daa pihak ketiga teryata merupaka sumber daa terbesar yag palig diadalka utuk membiayai setiap kegiata operasioalya. Daa dari masyarakat terdiri atas: tabuga, giro, deposito. Dega meigkatya jumlah bak, persaiga utuk mearik daa dari masyarakat semaki meigkat. Semua bak berlomba meghimpu daa dari masyarakat yag atiya aka disalurka kembali kepada masyarakat baik yag membutuhka utuk tujua produktif da kosumtif. Daa pihak ketiga bisa mecapai 80%- 90% dari seluruh daa yag dikelola oleh bak (Lukma Dedawijaya,005:49). Sumber daa ii merupaka sumber daa terpetig bagi kegiata operasi bak da merupaka ukura keberhasila bak jika mampu membiayai operasiya dari sumber daa ii (Kasmir, 003:47). Salah satu kegiata operasioal bak yag sebagia besar daaya dibiayai oleh daa pihak ketiga adalah peyalura kredit. Meurut Idra Bastia da Suhardjoo (006:47) yag dimaksud pijama yag diberika atau kredit adalah peyediaa uag tagiha yag dapat dipersamaka dega itu, berdasarka persetujua atau kesepakata pijam memijam atara bak dega pihak lai, yag mewajibka pihak pemijam utuk meluasi utagya setelah jagka waktu tertetu dega jumlah buga, imbala atau pembagia hasil keutuga. Trasaksi pemberia kredit dicatat sebesar jumlah omial kredit yag diberika. Peyalura kredit merupaka usaha yag medomiasi pegalokasia daa bak. Pegguaa daa utuk peyalura kredit ii mecapai 70%-80% dari volume usaha bak. Terkosetrasiya usaha bak dalam peyalura kredit tersebut disebabka oleh beberapa alasa yaitu: a). sifat usaha bak yag berfugsi sebagai

lembaga itermediasi atara uit surplus da uit deficit; b). peyalura kredit memberika spread yag pasti sehigga besarya pedapata dapat diperkiraka; c). melihat posisiya dalam bidag pelaksaaa kebijaka moeter, perbaka merupaka sector usaha yag kegiataya palig diatur oleh pemeritah sehigga bak-bak dibeberapa Negara kegiataya dibatasi; d). sumber utama bak berasal dari daa masyarakat sehigga secara ormal mereka harus meyalurka kembali kepada masyarakat dalam betuk kredit (Dahla Siamat, 004:165) Sumber daa utama yag membiayai kegiata peyalura kredit adalah berasal dari daa pihak ketiga, maka volume daa yag berasal dihimpu atau disimpa tetuya aka meetuka pula volume daa yag dapat dikembagka oleh bak tersebut peaama daa yag meghasilka (peyalura kredit). Semaki besar daa pihak ketiga yag berhasil dihimpu oleh bak, maka aka semaki besar pula pegalokasia daa bak utuk peyalura kredit dega tujua utuk memperoleh keutuga atau laba yag optimum. (Thomas Suyato, 003:3) Berdasarka uraia diatas, pihak bak harus memperhatika jumlah peyalura kredit. Semaki besar jumlah peyalura kredit maka daa pihak ketiga aka semaki tiggi da pihak bak aka memperoleh keutuga yag semaki tiggi dari buga kredit. Aka tetapi, selai memperhatika tigkat keutuga pihak bak juga harus memperhatika tigkat likuiditas, sehigga kepercayaa masyarakat dalam meyimpa daaya di bak aka tetap terpelihara, karea daa yag diguaka dalam peyalura kredit sebagia besar daaya dari masyarakat/pihak ketiga. Dalam kodisi tertetu, bak ditutut utuk meigkatka pegelolaa bak ya semaksimal mugki. Dega semaki besarya kredit yag disalurka maka laba aka bertambah besar, dimaa utuk megukur kemampua perusahaa dalam meghasilka berbagai icome dalam hal ii pembiayaa dapat diukur salah satuya dega aalisis rasio. Dari rasio itulah yag aka dijadika sumber iformasi da pedoma prosedur kerja oleh pihak bak serta mejadi dasar pegambila keputusa oleh pihak lai yag berkepetiga terhadap bak tersebut. Salah satu rasio yag diguaka sebagai sumber iformasi da aalisis adalah rasio likuiditas atau lebih spesifikya Loa to Deposit Ratio (LDR). Masalah likuiditas adalah berhubuga dega masalah kemampua suatu bak dalam memeuhi kewajiba fiacialya yag harus segera dipeuhi. Meurut Bambag Riyato (001:5) megemukaka defiisi likuiditas adalah kemampua suatu perusahaa utuk memeuhi kewajiba fiasialya yag segera harus dipeuhi. Rasio likuiditas merupaka rasio utuk megukur kemampua bak dalam memeuhi kewajiba jagka pedekya pada saat ditagih. Dega kata lai dapat membayar kembali pecaira daa deposaya pada saat ditagih serta dapat mecukupi permitaa kredit yag telah diajuka. Semaki besar rasio ii semaki likuid (Kasmir, 004: 68) Alasa dipilihya Loa to Deposit Ratio (LDR) adalah karea LDR tersebut meyataka seberapa jauh kemampua bak dalam membayar kembali pearika daa yag dilakuka deposa dega megadalka pembiayaa yag diberika sebagai sumber likuiditasya. LDR ii mejadi salah satu tolak ukur likuiditas bak yag berjagka waktu agak pajag. Tigkat LDR yag terlalu tiggi meujuka semaki buruk kodisi likuiditas bak, karea peempata pada pembiayaa juga dibiayai dari daa pihak ketiga yag sewaktu-waktu ditarik. Tigkat keamaa likuiditas bak ditetuka dari bagaimaa bak dapat meghimpu daa dari masyarakat sebayak mugki karea semaki bayak daa yag dihimpu maka tigkat keamaa likuiditas aka meigkat. Sehigga dari peryataa tersebut dapat dilihat bahwa bila bak mampu meghimpu daa pihak ketiga terutama dalam betuk tuai maka secara otomatis kemampua bak dalam membayar hutag atau likuiditas bak pu aka meigkat. Karea daa pihak ketiga merupaka peyagga utuk memperbaiki tigkat likuiditasya. Sehigga dapat dilihat bahwa jumlah daa pihak ketiga mempegaruhi likuiditas. Dega rasio LDR yag baik ii pula kepercayaa para deposa dapat terbetuk, sehigga peroleha daa da pemberia kredit aka berjala dega baik da aka berakibat pada profitabilitas yag optimal. Namu peyalura kredit tersebut tetulah harus dipertimbagka dega peroleha daa yag dihimpu utuk pembiayaa tersebut, terutama daa-daa yag diperoleh dari pihak ketiga. Hal tersebut dipertimbagka karea - 5 -

permasalaha likuiditas dari bak tersebut, atau ketersediaa daa utuk pegembalia kepada deposa, dimaa para deposa dapat megambil daaya yag ditaam sewaktu-waktu. Ketidaktersediaa daa yag aka diambil oleh para deposa berakibat ketidakpercayaa para deposa dalam meaamka daaya. LDR meyataka seberapa jauh kemampua bak dalam membayar kembali pearika daa yag dilakuka oleh deposa dega megadalka jumlah kredit yag disalurka kepada asabah sehigga dapat megimbagi kewajiba utuk segera memeuhi permitaa deposa yag igi mearik kembali uagya yag telah diguaka bak utuk memberika pembiayaa. Maka dalam hal ii Bak Idoesia meetapka peyalura kredit terhadap asabah tidak boleh melebihi 110% dari peroleha daa yag bersumber dari pihak ketiga (Paket Kebijksaaa Bak Idoesia, Mei 1993). Demikia dapat dilihat bahwa peyalura kredit mempegaruhi likuiditas. Da dega tigkat likuiditas yag baik juga berdampak pada tigkat profitabilitas dega idikator kepercayaa dari pada para deposa. Dega hal tersebut di atas maka perlu kesiambuga atara jumlah kredit yag disalurka dega peroleha daa dalam hal ii daa pihak ketiga agar bak dapat tetap mejaga likuiditasya. Sehigga dapat dikataka bahwa besarya daa pihak ketiga serta peyalura daa dega baik mempegaruhi likuiditasya Dari uraia diatas maka dapat disimpulka bahwa total daa pihak ketiga yag berhasil dihimpu oleh bak aka memperbesar peluag bak utuk meaamka daaya dalam peyalura kredit. Dari peyalura kredit, bak aka meerima pedapata berupa buga pijama yag pada akhirya aka meigkatka likuiditasya sehigga dapat diguaka utuk membayar kewajiba-kewajibaya yag harus segera dipeuhi. Sehigga dega kodisi ii pihak bak harus berupaya utuk mampu meghimpu daa pihak ketiga da meyalurkaya kembali dalam betuk kredit secara proporsioal. Secara lebih jelas, keragka pemikira yag telah peulis uraika diatas dapat dilihat pada gambar.1. Daa Pihak Ketiga ( 1 ) Peyalura Kredit ( ) Tigkat likuiditas (Y) Gambar.1 Gambara Umum Keragka Pemikira Meurut Sugiyoo (010:51) hipotesis merupaka jawaba semetara terhadap rumusa masalah peelitia. Dikataka semetara karea jawaba yag diberika baru didasarka pada teori yag releva, belum didasarka pada faktafakta empiris yag diperoleh melalui pegumpula data. Berdasarka keragka pemikira, peulis megajuka hipotesis peelitia sebagai berikut: 1. Besarya daa pihak ketiga berpegaruh sigifika terhadap peyalura kredit.. Besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit secara parsial berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas. 3. Besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas. 3. Objek Peelitia Dalam peelitia ii, yag mejadi subyek peelitia yaitu Bak bjb Cabag Tasikmalaya yag berlokasi di Jala Mayor Utarya No. 30 Tasikmalaya 46113. Sedagka yag mejadi obyek peelitia ii yaitu besarya daa pihak ketiga, peyalura kredit da tigkat likuiditas. 4. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode deskriptif aalisis dega pedekata studi kasus. Metode deskriptif aalisis adalah suatu metode yag meeliti status kelompok mausia, objek, suatu kodisi, suatu sistem pemikira, ataupu suatu kelas peristiwa pada masa sekarag dega tujua membuat deskripsi, gambara atau lukisa sisitematis, faktual da akurat megeai fakta- fakta, sifat, serta hubuga atara feomea yag diselidiki (Sugiyoo, 010:54). Pedekata studi kasus ii yaitu peelitia ilmiah yag membahas da megaalisa masalah berdasarka kodisi yag sebearya terjadi pada perusahaa yag diteliti (Mohammad Nazir, 005:57). - 6 -

Operasioalisasi Variabel Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau ilai dari orag, obyek atau kegiata yag mempuyai variasi tertetu yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari da ditarik kesimpula (Sugiyoo, 010:3). Dalam peelitia ii peulis melakuka aalisis pada besarya pegaruh yag ditimbulka variabel idepede terhadap variabel depede atau pegaruh besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas. Variabel-variabel yag diteliti pada peelitia ii sehubuga dega judul yag diajuka, yaitu: 1. Variabel Idepede Adalah variabel bebas, artiya variabel yag mempegaruhi atau yag mejadi sebab perubahaya atau timbulya variabel depede (terikat) (Sugiyoo, 010:3). Bahka variabel idepede merupaka variabel yag keberadaaya mejadi faktor peyebab yag dapat mempegaruhi variabel lai. Dalam hal ii variabel idepedeya yaitu: a. Daa pihak ketiga ( 1 ) Idikatorya adalah jumlah simpaa yag dihimpu bak b. Peyalura kredit ( ) Idikatorya adalah jumlah kredit yag diberika bak.. Variabel Depede Yaitu variabel terikat yag dipegaruhi atau yag mejadi akibat, karea adaya variabel bebas (Sugiyoo, 010:3). Dalam peelitia ii yag dijadika variabel depede adalah likuidasi (Y). Dalam hal ii yag mejadi idicator dari likuidasi adalah Loa to Deposit Ratio (LDR) karea meyataka seberapa jauh kemampua bak dalam membayar kembali pearika daa yag dilakuka deposa dega megadalka peyalura yag diberika sebagai sumber likuiditasya. utuk lebih jelas megeai variabel peelitia yag peulis guaka dalam peelitia ii dapat dilihat dalam table 3.1 berikut: - 7 - Variable Daa Pihak Ketiga ( 1 ) Peyalura Kredit ( ) Tigkat Likuiditas (Y) Tabel Operasioalisasi Variabel Defiisi Daa pihak ketiga atau simpaa yaitu daa yag dipercayaka oleh masyarakat kepada bak dalam betuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabuga da atau betuk laiya yag dipersamaka dega itu. (UU No. 10 Tahu 1998) Kredit adalah peyediaa uag tagiha yag dipersamaka dega itu, berdasarka persetujua atau kesepakata pijam memijam atara bak dega pihak lai, yag mewajibka pihak pemijam utuk meluasi utagya setelah jagka waktu tertetu dega buga, imbala atau pembagia hasil keutuga (Idra Bastia da Suhardjoo, 006:47) likuiditas adalah kemampua suatu perusahaa utuk memeuhi kewajiba fiasialya yag segera harus dipeuhi (Bambag 001:5) Riyato, Idikator Jumlah simpaa yag dihimpu bak Tabuga Deposito Giro Jumlah kredit yag diberika Loa to Deposit Ratio(LDR) Tekik Pegumpula Data Utuk mmperoleh hasil peelitia yag diharapka, maka dibutuhka data da iformasi yag aka medukug peelitia ii. Dega memperoleh data da iformasi yag aka medukug peelitia ii, maka peulis megumpulka data dega melakuka peelitia lapaga (field research). Dalam tekik peelitia lapaga, peulis meijau secara lagsug objek peelitia utuk memperoleh data primer. Tujua dari peelitia lapaga ii adalah utuk memperoleh data yag akurat, dega cara: 1. Observasi Yaitu pegamata lagsug dega cara merekam kejadia, megukur, meghitug, da mecatat kegiata objek yag diteliti.. Wawacara Yaitu peelitia yag dilakuka dega cara megadaka taya jawab lagsug dega pihak maajeme bak yag

berkompete utuk memperoleh pejelasa-pejelasa yag diperluka yag berhubuga dega masalah yag diteliti. 3. Studi dokumetasi Yaitu peelitia yag dilakuka dega cara megadaka peelaaha terhadap dokume, formulir, lapora-lapora yag berkaita dega masalah yag diteliti da medukug terhadap peelittia ii. 4. Peelitia kepustakaa (library research) Peelitia ii dilakuka dega cara mempelajari, meeliti, megkaji serta meelaah literatur-literatur yag ada kaitaya dega masalah yag diteliti. Keguaa literatur ii adalah utuk memperoleh sebayak mugki dasardasar terori yag diharapka aka meujag data yag dikumpulka dalam peelitia ii. Model/Paradigma Peelitia Bertitik tolak dari judul peelitia yaitu Pegaruh Besarya Daa Pihak Da Peyalura Kredit Terhadap Tigkat Likuiditas, maka berikut digambarka paradigma peelitia berikut idikator-idikator setiap variabel peelitia, baik idikator idepede, yaitu daa pihak ketiga ( 1 ) da peyalura kredit ( ) maupu variabel depede, yaitu tigkat likuiditas (Y). Paradigma peelitia ii dapat dilihat pada Gambar 3.1. ( 1 ) ( ) (Y) Racaga Aalisis Data da Pegujia Hipotesis Aalisis lajur (path aalysis) megguaka korelasi da regresi dimaa dalam gambar struktural path aalysis diatas dijelaska bahwa ada hubuga atara 1 (daa pihak ketiga) da (peyalura kredit) terhadap Y (tigkat likuiditas). Dari struktur Path Aalysis di atas, terdapat lagkah-lagkah yag diguaka yaitu sebagai berikut : 1. Meghitug koefisie korelasi (r) Koefisie korelasi ii aka meetuka tigkat keerata hubuga atara variabel yag diteliti. Meghitug koefisie korelasi atara 1 da megguaka rumus koefisie sederhaa yaitu : r i j ih ih ih jh ih jh jh (Sitepu,1994:19) Koefisie korelasi ii aka besar jika tigkat hubuga atar variabel kuat. Demikia jika hubuga atar variabel tidak kuat maka ilai r aka kecil, besarya koefisie korelasi ii aka diiterpretasika pada tabel 3. pada tabel berikut ii: Tabel 3. Tigkat Keerata Hubuga Iterval Koefisie 0,00 0,199 0,0 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Tigkat Hubuga Sagat redah Redah Sedag Kuat Sagat kuat jh (Sugiyoo, 010 :50) Gambar 3.1 Paradigma Peelitia Keteraga: 1 = Daa Pihak Ketiga = Peyalura Kredit Y = Tigkat Likuiditas = Faktor lai yag tidak diteliti. Meghitug koefisie jalur : PYi = byi i Yh h (Sitepu, 1994:17) Keteraga : PYi = Koefisie jalur dari variabel i terhadap variabel Y - 8 -

by i = Koefisie regresi dari variabel i terhadap variabel Y 3. Pegujia faktor residu/sisa PY ε = 1 R Y 1... k (Sitepu, 1994:3) Dimaa : R Y 1..k = P, ry yi i i Mecari Pegaruh dari satu variabel ke variabel laiya, baik secara lagsug maupu tidak lagsug dapat disajika melalui formula yag disajika dalam Tabel 3.3 pada tabel di bawah ii. Tabel 3.3 Formula Utuk Mecari Pegaruh Lagsug da Tidak Lagsug Atara Variabel Peelitia No Pegaruh Lagsug Pegaruh Tidak Lagsug Total Pegaruh 1. Y 1 Y = A ( Y 1 ) ( Y 1 r 1 B Y ) Total Pegaruh 1 A + B C terhadap Y. Y Y = D ( Y ) Total Pegaruh D E terhadap Y Total pegaruh 1 da C + E F terhadap Y Pegaruh residu 100% - F G Pegujia Hipotesis Pegujia hipotesis aka dimulai dega peetapa hipotesis operasioal peetapa tigkat sigifika, uji sigifika, kriteria da pearika kesimpula. 1. Peetapa Hipotesis Operasioal a. Secara Simulta Ho: ρ = 0 Daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta tidak berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ha: ρ 0 Daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas b. Secara Parsial Ho: ρ = 0 Besarya daa pihak ketiga tidak berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ha: ρ 0 Daa pihak ketiga berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ho: ρ = 0 Daa pihak ketiga secara parsial tidak berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ha: ρ 0 Daa pihak ketiga secara parsial berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ho: ρ = 0 Peyalura kredit secara secara parsial tidak berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ha: ρ 0 Peyalura kredit berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas. Peetapa tigkat sigifikasi Tigkat sigifika yag diguaka adalah 95% ( = 0,05 ) yag merupaka tigkat sigifikasi yag serig diguaka dalam ilmu sosial yag meujukka ketiga variabel mempuyai korelasi cukup yata. Dimaa metode pegujia yag diguaka adalah pegujia dua arah. 3. Uji Sigifikasi a. Secara simulta megguaka uji F. b. Secara parsial megguaka uji t. 4. Kaidah keputusa Secara parsial Tolak Ho jika t t α Terima Ho jika t < t α Secara simulta Tolak Ho jika F hitug > F tabel da terima Ho jika F hitug F table 5. Pearika kesimpula Berdasarka hasil peelitia da pegujia seperti tahapa diatas maka aka dilakuka aalisis secara kuatitatif. Dari hasil aalisis tersebut aka ditarik kesimpula apakah hipotesis yag ditetapka dapat diterima atau ditolak. 5. Hasil da Pembahasa Deskripsi hasil peelitia ii meujukka keadaa Bak bjb Cabag Tasikmalaya yag mejadi objek peelitia, meliputi: daa pihak ketiga, peyalura kredit, da tigkat likuiditas. Data diperoleh dari Lapora Keuaga Tahua - 9 -

Bak bjb Cabag Tasikmalaya periode 005-011. Pegaruh Besarya Daa Pihak Ketiga Terhadap Peyalura Kredit Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya Utuk megetahui pegaruh besarya daa pihak ketiga secara parsial terhadap peyalura kredit oleh Bak bjb Cabag Tasikmalaya, maka dilakuka uji statistic koefisie korelasi. Koefisie korelasi ii aka meetuka tigkat keerata hubuga atar variable daa pihak ketiga dega peyalura kredit. Pegaruh daa pihak ketiga secara parsial terhadap peyalura kredit oleh Bak bjb Cabag Tasikmalaya dapat dilihat pada sub struktur berikut ii: P 1 0,881 1 Model parsial terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya dapat dilihat pada sub struktur berikut ii: 1 Y 1 0,33 Y = 0,083 Gambar Pegaruh Struktural 1 dega Y Hasil aalisis dega megguaka SPSS versi 16.0 tabel coefficiets meujukka bahwa koefisie jalur hubuga variabel daa pihak ketiga dega tigkat likuiditas adalah sebesar 0,33. Tabel 4.7 Coefficiets a Ustadardized Coefficiets B Std. Error Stadardized Coefficiets Beta t Y Sig. Gambar 4. Pegaruh Korelasioal 1 dega Hasil aalisis dega megguaka SPSS versi 16.0 tabel correlatio meujukka bahwa koefisie hubuga variabel daa pihak ketiga dega peyalura kredit adalah sebesar 0,881 yag maa hubuga atar variable daa pihak ketiga dega peyalura kredit termasuk kategori sagat kuat sesuai dega tigkat keerata hubuga meurut Sugiyoo (010:50) dalam Tabel 3. megeai tigkat keerata hubuga (halama 84). Berdasarka hal tersebut diketahui bahwa hubuga atar variable daa pihak ketiga dega peyalura kredit termasuk kategori sagat kuat sebesar 88,1%. Oleh karea itu, Bak bjb Cabag Tasikmalaya perlu meetapka strategi agar kegiata fudig da ladig dapat berjala dega lacar sehigga seluruh kegiata operasioal bak dapat berjala efektif. Pegaruh Besarya Daa Pihak Ketiga Secara Parsial Terhadap Likuiditas Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya Utuk megetahui pegaruh daa pihak ketiga secara parsial terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya, maka dilakuka uji statistic koefisie jalur. Koefisie jalur ii aka meetuka tigkat keerata pegaruh atar variable daa pihak ketiga dega tigkat likuiditas. Pegaruh daa pihak ketiga secara - 10-1 (Costat) 1.610.36.69.57 DPK.349.156 0.33 5.018.000 peyalura _kredit a. Depedet Variable: Likuiditas.605.089 0.65 6.019.000 Dari hasil aalisis meujukka bahwa hipotesis peelitia teruji, artiya besarya daa pihak ketiga berpegaruh egative terhadap tigkat likuiditas. Adapu utuk melihat apakah pegaruh tersebut sigifika atau tidak maka dilakuka perbadiga ilai perhituga sigifikasi sebesar 0,000 dega tigkat keyakia yag ditetuka yaitu sebesar 5% atau 0,05, demikia pegaruh atara besarya daa pihak ketiga terhadap tigkat likuiditas sigifika. Selai itu, tigkat sigifikasi bisa pula diukur dega megguaka uji t. Berdasarka perhituga SPSS versi 16.0 pada Tabel Coefficiets di atas diperoleh t hitug sebesar 5,018. Dega tigkat keyakia 5% da =7, diperoleh t tabel sebesar 1,89458. Dega megguaka kaidah peerimaa Ho jika t hitug < t tabel da peolaka Ho jika t hitug > t tabel maka 5,018 > 1,89458 atau t hitug > t tabel. Oleh karea itu Ho ditolak sehigga meujukka bahwa daa pihak ketiga berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Hal tersebut sejala dega peelitia yag dilakuka Ali (Uiversitas Siliwagi, 007) dega judul Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Jumlah Kredit Yag Disalurka da Tuggaka Kredit Terhadap Tigkat Laba dimaa hasil peelitiaya

meyebutka bahwa Daa Pihak Ketiga dega Likuiditas Ekster mempuyai hubuga positif yag cukup kuat. Da peelitia yag dilakuka oleh Akhmad Farha (Uiversitas Widyatama, 008) dega judul Pegaruh Perputara Kas Terhadap Likuiditas Ekster dimaa hasil peelitiaya meyebutka bahwa Daa pihak ketiga da Likuiditas Ekster mempuyai hubuga positif yag cukup kuat. Hal tersebut dikareaka kedua peelitia megambil tigkat likuiditas ekster da dega megguaka rasio yag berbeda dega yag diguaka peulis. Selai itu, pemiliha objek peelitia yag berbeda dimaa peulis megambil objek pada idustry perbaka da peelitia sebelumya pada idustry telekomuikasi sehigga besar kemugkia kodisi keuaga di perusahaa tersebut berbeda. Pegaruh Peyalura Kredit Secara Parsial Terhadap Likuiditas Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya Utuk megetahui pegaruh peyalura kredit secara parsial terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya, maka dilakuka uji statistic koefisie jalur. Koefisie jalur ii aka meetuka tigkat keerata pegaruh atar variable peyalura kredit dega tigkat likuiditas. Pegaruh peyalura kredit secara parsial terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya dapat dilihat pada sub struktur berikut ii: Y 0,65 Y = 0,083 Gambar 4.4 Pegaruh Struktural dega Y Hasil aalisis dega megguaka SPSS versi 16.0 tabel coefficiets meujukka bahwa koefisie jalur hubuga variabel peyalura kredit dega tigkat likuiditas adalah sebesar 0,65. Dari hasil aalisis meujukka bahwa hipotesis peelitia teruji, artiya besarya peyalura kredit berpegaruh terhadap tigkat likuiditas. Adapu utuk melihat apakah pegaruh tersebut sigifika atau tidak maka dilakuka perbadiga ilai perhituga sigifikasi sebesar 0,000 dega tigkat keyakia yag ditetuka yaitu sebesar 5% atau 0,05, demikia pegaruh atara besarya peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas sigifika. Selai itu, Y - 11 - tigkat sigifikasi bisa pula diukur dega megguaka uji t. Berdasarka perhituga SPSS versi 16.0 pada Tabel Coefficiets di atas diperoleh t hitug sebesar 6,019. Dega tigkat keyakia 5% da =7, diperoleh t tabel sebesar 1,89458. Dega megguaka kaidah peerimaa Ho jika t hitug < t tabel da peolaka Ho jika t hitug > t tabel maka 6,019 > 1,89458 atau t hitug > t tabel. Oleh karea itu Ho ditolak sehigga meujukka bahwa peyalura kredit berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Hal tersebut sejala dega peelitia yag dilakuka Asep Ridwa (Uiversitas Siliwagi, 006) dega judul Pegaruh Perputara Piutag Terhadap Likuiditas dimaa hasil peelitiaya meujukka bahwa Perputara Piutag Berpegaruh Sigifika Terhadap Likuiditas da sisaya dipegaruhi oleh faktor lai. Hal tersebut meujukka bahwa pihak bak harus memperhatika jumlah peyalura kredit dega tetap memperhatika prosedur kredit dega baik sehigg pihak bak aka memperoleh keutuga yag semaki tiggi dari buga kredit. Aka tetapi, selai memperhatika tigkat keutuga pihak bak juga harus memperhatika tigkat likuiditas, sehigga kepercayaa masyarakat dalam meyimpa daaya di bak aka tetap terpelihara, karea daa yag diguaka dalam peyalura kredit sebagia besar daaya dari masyarakat/pihak ketiga. Pegaruh Besarya Daa Pihak Ketiga Da Peyalura Kredit Secara Simulta Terhadap Likuiditas Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya Besarya pegaruh daa pihak ketiga ( ) da peyalura kredit ( ) terhadap tigkat likuiditas (Y) Bak bjb Cabag Tasikmalaya, dapat dilihat dari idikator yag diguaka masig-masig variabel, dega megguaka aalisis jalur. Setelah melakuka peelitia da memperoleh data-data yag diperluka maka dilakuka pegujia hipotesis yag diajuka. Aalisis Jalur Aalisis jalur diguaka utuk mecari koefisie jalur yag meggambarka ilai pegaruh variabel idepede terhadap variabel depede. Dalam perhituga aalisis jalur diguaka SPSS versi 16.0 utuk meghitug korelasi atar variable idepede, da utuk mecari koefisie jalur. Adapu hasil perhituga

aalisis jalur dapat dilihat pada diagram jalur pada gambar dibawah ii: idepede terhadap variabel depede, riciaya sebagai berikut: Tabel Pegaruh Lagsug da Tidak Lagsug 1 da Terhadap Y 1 =0,881 1 Y 1 = 0,33 Y No Nama Variabel Formula 1 Daa Pihak Ketiga a. Pegaruh Lagsug 1 Tehadap Y (ryx 1)(ryx 1) 0,110 b. Pegaruh Tidak Lagsug 1 Melalui (ryx 1) ( rx 1x )(ryx ) 0,191 Pegaru Total Terhadap Y a+b (1) 0,301 Gambar 4.5 Hubuga Kausalitas atara Variabel 1, Terhadap Y Dari gambar 4.5 diatas, dapat diketahui ilai koefisie jalur atara variabel idepede dega variabel depede. Adapu utuk perhituga ilai koefisie jalur atara variable idepede dega variabel depede dapat dilihat pada table Coefficiets. Sedagka ilai korelasi atar variable idepede dapat dilihat pada table correlatio berikut ii: Tabel 4.8 Correlatios DPK peyalura_ kredit DPK Pearso Correlatio 1.881 ** peyalur a_kredi t Y =0,65 Sig. (-tailed).009 N 7 7 Pearso Correlatio.881 ** 1 Sig. (-tailed).009 N 7 7 **. Correlatio is sigificat at the 0.01 level (-tailed). Nilai koefisie jalur variabel daa pihak ketiga ( 1 ) terhadap tigkat likuiditas perusahaa (Y) sebesar 0,33, ilai koefisie jalur variabel peyalura kredit ( ) terhadap tigkat likuiditas perusahaa (Y) sebesar 0,65, da ilai korelasi atara daa pihak ketiga ( 1 ) dega peyalura kredit ( ) sebesar 0,881. Dari ilai koefisie jalur da korelasi tersebut, kemudia diguaka utuk mecari pegaruh proporsioal setiap variabel - 1 - Peyalura Kredit c. Pegaruh Lagsug Tehadap Y (ryx )(ryx ) 0,45 d. Pegaruh Tidak Lagsug Melalui 1 (ryx )( rx 1x )(ryx 1) 0,45 Pegaruh Total Terhadap Y c+d..() 0,76 Total Pegaruh 1 & terhadap Y (1)+()=kd 0,74 Pegaruh lai yag tidak diteliti 1-kd=kd 0,110 Secara ekoomi dapat diartika bahwa daa pihak ketiga secara lagsug aka dapat berpegaruh pada tigkat likuiditas sebesar 11%, sedagka pegaruh daa pihak ketiga terhadap tigkat likuiditas melalui hubugaya dega peyalura kredit adalah sebesar 19,1%, dega demikia secara total variabel daa pihak ketiga aka dapat mempegaruhi tigkat likuiditas sebesar 30,1%. Adapu peyalura kredit secara lagsug aka dapat berpegaruh pada tigkat likuiditas sebesar 4,5%, dega demikia secara total variabel peyalura kredit aka dapat mempegaruhi tigkat likuiditas sebesar 4,5%. Total pegaruh secara proporsioal variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas sama dega ilai koefisie determiasi (R ) pada table model summary output SPSS (terlampir) atau dapat dilihat pada table 4.9. ilai koefisie determiasi yaitu 30,1% + 4,5% = 7,6%. Dari ilai koefisie determiasi tersebut diketahui bahwa pegaruh variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas secara simulta atau bersamasama adalah sebesar 7,6%.

Model Sum of Squares ANOVA b df Mea Square F Sig. 1 Regressio 1.114.557 78.69.000 a Residual.005 4.001 Total 1.118 6 a. Predictors: (Costat), peyalura_kredit, DPK b. Depedet Variable: Likuiditas Dari hasil aalisis meujukka bahwa hipotesis peelitia teruji, artiya variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit berpegaruh terhadap tigkat likuiditas. Adapu utuk melihat apakah pegaruh tersebut sigifika atau tidak maka dilakuka perbadiga ilai perhituga sigifikasi sebesar 0,000 dega tigkat keyakia yag ditetuka yaitu sebesar 5% atau 0,05, demikia pegaruh atara variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas sigifika. Selai itu, tigkat sigifikasi bisa pula diukur dega megguaka uji F. Dega megguaka tigkat keyakia sebesar 95% (α = 0,05) da df 1 = yag diperoleh dari df 1 =k -1 serta df =7. Dimaa k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) da adalah jumlah observasi/sampel. Maka, diperoleh F tabel sebesar 4,74 sedagka hasil perhituga uji F diperoleh F hitug sebesar 78,69. Jadi F hitug > F tabel, sehigga dapat diartika variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta mempuyai pegaruh yag sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. 6. Simpula da Sara Berdasarka hasil peelitia da pembahasa yag telah dilakuka, maka dapat ditarik simpula sebagai berikut: 1. Keadaa Daa Pihak Ketiga, Peyalura Kredit, Da Tigkat Likuiditas Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya: Jumlah daa pihak ketiga pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya periode 005-011 megalami fluktuasi atau dega kata lai megalami peurua kemudia peigkata. Jumlah peyalura kredit pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya periode 005-011 megalami fluktuasi atau dega kata lai megalami peurua kemudia peigkata. - 13 - Likuiditas pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya periode 005-011 megalami fluktuasi atau dega kata lai megalami peigkata da peurua.. Daa pihak ketiga berpegaruh terhadap peyalura kredit Bak bjb Cabag Tasikmalaya. 3. Daa pihak ketiga da peyalura kredit secara parsial berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. 4. Daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta mempuyai pegaruh yag sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Berdasarka simpula yag dikemuka di atas, peulis mecoba memberika sara yag diharapka dapat memberika mafaat kepada Bak bjb Cabag Tasikmalaya yaitu: 1. Utuk terus mempertahaka perkembaga daa pihak ketiga da meigkatka peyalura kredit buka haya utuk kredit kosumsi tetapi kredit produktif sehigga likuiditas bak dapat meigkat.. Bagi peeliti selajutya, disaraka utuk mecari faktor lai yag dapat mempegaruhi tigkat likuiditas sehigga hasil peelitia dapat dibadigka dega hasil peelitia peulis. DAFTAR PUSTAKA Ages Sawir. 003. Aalisis Kierja Keuaga da Perecaaa Keuaga Perusahaa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum Akhmad Farha. 008. Pegaruh Perputara Kas Terhadap Likuiditas Ekster. Pada Bursa Efek Idoesia Alie. 007. Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Jumlah Kredit Yag Disalurka da Tuggaka Kredit Terhadap Laba, Tasikmalaya: Uiversitas Siliwagi Asep Ridwa. 006. Pegaruh Perputara Piutag Terhadap Likuiditas, Tasikmalaya: Uiversitas Siliwagi Bambag Riyato. 001. Dasar-dasar Pembelajaa Perusahaa. Yogyakarta: Yayasa Bada Peerbit Gajah Mada Bambag Sudiyato. 005. Aalisis Pegaruh Daa Pihak Ketiga, BOPO, CAR, da

LDR Terhadap Kierja Keuaga Pada Sektor Go Publik di Bursa Efek Idoesia (005-008), http://www.uisbak.ac.id diakses pada taggal 10 Oktober 01 Dahla Siamat. 004. Maajeme Lembaga Keuaga. Jakarta: Fakultas Ekoomi Uiversitas Idoesia Deda Wijaya Lukma. 005. Maajeme Perbaka. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Idoesia Febry Amithya Yuwoo. 006. Aalisis Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Capital Aquacy Ratio, Loa to Deposit Ratio, No Performig Loa, Retur o Assets, da Sertifikat Bak Idoesia Terhadap Jumlah Peyalura Kredit. http://www.eprits.udip.ac.id diakses pada taggal 10 Oktober 01 Fera Regi Ardiasyah.010. Pegaruh Daa Pihak Ketiga da Kredit Yag Diberika Terhadap Laba Operasioal. Tasikamalaya: Uiversitas Siliwagi Harmato. 00. Akutasi Keuaga Meegah. Buku 1. Yogyakarta: BPFE http://www.pikira-rakyat.com/ode/197801 diakses pada taggal 1 Agustus 01 Ikata Akuta Idoesia. 009. Stadar Akutasi Keuaga. Jakarta: Salemba Empat Ustad Fatah Al Hakim. 005. Pegaruh Tigkat Perkembaga Daa Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaa Tahu 003-004. http://www.skripsisyariah.com diakses pada taggal 10 Oktober 01 Idah Sulastri. 004. Pegaruh Peghimpua Daa Pihak Ketiga Terhadap Laba Bersih. http://www.idoskripsi.com diakses pada taggal 10 Oktober 01 Idra Bastia da Suhardjoo. 006. Akutasi Perbaka. Edisi Pertama. Cetaka Pertama. Jakarta: Salemba Empat Ismi Rohimatu. 009. Pegaruh Capital Adequacy Ratio, Loa to Assets Ratio, da Daa Pihak Ketiga terhadap Jumlah Pembiayaa. UIN Sua Kalijaga Yogyakarta, http://digilib.ui-suka.ac.id diakses pada taggal 10 Oktober 01 Kasmir. 003. Bak Da Lembaga Keuaga Laiya. Jakarta: PT. Raja Grafido Persada. 004. Maajeme Perbaka. Jakarta: CV. Rajawali Pers. 006. Dasar-Dasar Perbaka. Jakarta: PT. Raja Grafido Persada Malayu S.P. Hasibua. 009. Dasar-Dasar Perbaka. Cetaka Kedelapa. Jakarta: Bumi Aksara Masyhudi Ali. 004. Assets Liability Maajemet: Meyiasati Risiko Pasar Operasioal Dalam Perbaka. Jakarta: PT. Elex Media Komputido Mohammad Nazir. 005. Metode Peelitia. Jakarta. Ghalia Idoesia Nirwa Sitepu. 1994. Path Aalysis. Jakarta: Ghalia Idoesia Peratura Bak Idoesia No. 6/11/PBI/004 Rimsky K.Judisseo. 00. Sistem Moeter da Perbaka di Idoesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Slamet B.Noor. 006. Kamus Akutasi. Cetaka Kesepluh. Jakarta: Grafika Sejahtera Offset Sugiyarso G.Miaro. 006. Maajeme Keuaga. Jakarta: Media Pressido Sugiyoo. 010. Metode Peelitia Bisis. Cetaka Kelima belas. Badug: CV. ALFABETA Teguh Pudji Mulyoo. 000. Aalisa Lapora Keuaga Utuk Perbaka. Edisi Revisi. Jakarta: Djambata Thomas Suyato. 003. Dasar-Dasar Perkredita. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Udag-Udag No.10 Tahu 1998 Tetag Pokok-Pokok Perbaka. Jakarta: Siar Grafita Veithzal Rivai da Adria Permata Veithzal.007. Credit Maagemet Hadbook. Jakarta: Raja Grafido Persada - 14 -