PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

dokumen-dokumen yang mirip
Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

UJI KUALITAS MINYAK GORENG CURAH DAN MINYAK GORENG KEMASAN DI MANADO

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sabun adalah senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Penyabunan Sampel Minyak atau Lemak

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

B. Struktur Umum dan Tatanama Lemak

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

Penentuan Sifat Minyak dan Lemak. Angka penyabunan Angka Iod Angka Reichert-Meissl Angka ester Angka Polenske Titik cair BJ Indeks bias

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

PENENTUAN SIFAT MINYAK DAN LEMAK. ANGKA PENYABUNAN ANGKA IOD ANGKA REICHERT-MEISSL ANGKA ESTER ANGKA POLENSKE TITIK CAIR BJ INDEKS BIAS

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Penurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS MUTU MINYAK GORENG

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS ANALISIS AIR, MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS LEMAK

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

Praktikum Analisa Pangan. Analisa Lemak dan Minyak by Mochamad Nurcholis, STP.MP

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

LAMPIRAN A. Prosedur pembuatan larutan dalam penelitian pemanfaatan minyak goreng bekas. labu takar 250 ml x 0,056 = 14 gram maka

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

tak dengan oksigen dalam udara. Semakin tinggi kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap minyak kelapa murni maka akan lebih mudah teroksidasi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG TIWAI (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.)

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

G O N D O R U K E M 1. Ruang lingkup

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

PEMBUATAN BIODIESEL. Disusun oleh : Dhoni Fadliansyah Wahyu Tanggal : 27 Oktober 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER PADA KARAKTERISASI KIMIA VIRGIN COCONUT OIL YANG BERBAHAN DASAR KELAPA (Cocos nucifera)

Penetapan Kadar Sari

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

PENENTUAN KUALITAS LEMAK PADA BAGIAN PERUT IKAN PATIN DJAMBAL (Pangasius djambal)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

III. METODOLOGI A. Bahan dan Alat 1. Alat 2. Bahan

PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang

MINYAK DAN LEMAK TITIS SARI K.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Minyak dan Lemak 1.1 TUJUAN PERCOBAAN. Untuk menentukan kadar asam lemak bebas dari suatu minyak / lemak

PENAMBAHAN BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) UNTUK MENGHAMBAT LAJU PEMBENTUKAN PEROKSIDA DAN IODIUM PADA MINYAK CURAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

Bab III Bahan dan Metode

ORDE REAKSI PADA LAJU KETENGIKAN MINYAK KELAPA

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS ABSTRACT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

III. METODE PENELITIAN

K O P A L SNI

POTENSI BIJI KARET (HAVEA BRASILIENSIS) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SABUN CUCI TANGAN PENGHILANG BAU KARET

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT

Transkripsi:

i

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50 Penggalian, Pelestarian, Pemanfaatan dan Pengembangan Berkelanjutan Tema Khusus Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dan Tabat Barito (Ficus deltoidea) Sumber Bahan Farmasi Potensial dari Bumi Borneo Penyelenggara Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman Bekerjasama Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50 ii

ANALISIS ASAM LEMAK EKSTRAK N-HEKSAN BUAH LIBO (FICUS VARIEGATA BLUME) Diana Ntowe, Agung Rahmadani, Aditya Fridayanti, Rolan Rusli* Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur *Email: rolan@farmasi.unmul.ac.id ABSTRAK Libo (Ficus varieagata Blume) merupakan tumbuhan liar yang belum termanfaatkan dalam bentuk apapun, termasuk secara tradisional karena tumbuhan ini memiliki latex pada buah dan kulit batangnya dan jika latex tersebut mengenai kulit menimbulkan gatal-gatal bahkan terjadi iritasi. Simplisia buah libo diekstraksi dengan pelarut n-heksan. Hasil ekstraksi kemudian ditambahkan dengan NaOH 1% dan dilanjutkan dengan HCl 5% untuk menghasilkan asam lemak dari buah libo. Asam lemak diekstraksi dengan kloroform. Analisis kandungan asam lemak pada ekstrak dilakukan melalui penetapan angka asam, angka penyabunan, dan angka peroksida diperoleh berturut-turut sebesar 8,79 mg/g KOH, 2,8 mg/gkoh,dan 312 mgo2/g. Kata Kunci: Libo, asam lemak, angka asam, angka penyabunan, dan angka peroksida ABSTRACT Libo (Ficus variegate Blume) is a wild plant that has not been utilized in any form, including traditionally because this plant has latex on the fruit and cortex and can causing itching even irritation on skin contact. Libo fruit was extracted with n-hexane solvent. Extract was added NaOH 1% and continued with HCl 5% to obtain fatty acids. Fatty acids wereextracted with chloroform. Analysis of fatty acids content ie determination of the acid value, saponification value, and peroxide value,was respectively 8.79 mg/gkoh, 2.8 mg/gkoh, and 312 mgo2/g. Keywords: Libo, fatty acids, acid value, saponification value, peroxide value PENDAHULUAN Pada dasarnya, lemak dan minyak dihasilkan oleh alam yang bersumber dari hewan dan tanaman. Sedangkan berdasarkan pada sumbernya, minyak dan lemak dapat diklasifikasikan atas hewan (minyak hewani) dan tumbuhan (minyak nabati). Ada beberapa sifat fisik dari minyak dan lemak yang dapat dilihat dari minyak dan lemak, antara lain: warna, bau amis, odor dan flavor, kelarutan, titik cair dan polymerism, titik didih, splitting point, titik lunak, shot melting point, berat jenis, indeks bias dan kekeruhan. Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida. Satu sifat yang khas dan mencirikan golongan lipida adalah mudah larut dalam pelarut organik seperti eter, benzena, kloroform dan tidak larut dalam air. Lemak dan 156

minyak secara kimia adalah trigliserida yang merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida (Wardani, 2007). Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak (Ketaren, 1986). Gliserida dalam minyak dan lemak bukan merupakan gliserida sederhana, tetapi merupakan gliserida campuran yaitu molekul gliserol berikatan dengan asam lemak yang berbeda (Fessenden dan Fessenden, 1982) Libo (Ficus varieagata Blume) merupakan tumbuhan liar yang belum termanfaatkan dalam bentuk apapun, termasuk secara tradisional karena tumbuhan ini memiliki latex pada buah dan kulit batangnya dan jika latex tersebut mengenai kulit menimbulkan gatal-gatal bahkan terjadi iritasi. Latex pada buah Libo akan dianalisis karena kemungkinan adanya asam lemak yang terkandung dalam getah atau latex buah tersebut yag diekstrak dengan pelaut n-heksan. Lalu dilakukan analisis asam lemak dengan penentuan angka asam, angka peroksida dan angka penyabunan. METODE PENELITIAN Bahan Ekstrak n-heksan buah libo, NaOH 1%, HCl 5 %, kloroform, KOH alkoholis 0,5 M, KOH 0,8 M, etanol 96%, asam asetat glasial, indikator PP 1%, indikator amilum 1%, indikator metil merah1%, akuades, HCl 0,5 M, asam oksalat, Na2S2O3, kalium bikromat. Peralatan Seperangkat alat gelas di laboratorium Prosedur Persiapan sampel : Simplisia buah Libo (Ficus variegata Blume) diekstrak dengan pelarut n-heksan, ekstrak yang kering ditambahkan NaOH 1% hingga ekstrak larut sempurna dan air sebanyak 100 ml, setelah itu ditambahakan HCl 5 % sebanyak penambahan NaOH 1%. Penambahan kloroform sebanyak 250 ml hingga terbentuk dua lapisan, karena sama lemak mudah terlarut dalam pelarut non polar lalu diambil lapisan bawahnya dan diuapkan hingga pelaut menguap semua. Analisis asam lemak dalam sampel dengan penentuan angka penyabunan, angka asam dan angka peroksida. Penentuan angka peroksida. Ke dalam erlenmeyer 30 ml dicampurkan asam asetat glasial dan kloroform (2:3), kemudian sampel ekstrak 1 g dimasukkan ke dalam larutan tersebut. Selanjutnya ditambahkan padatan KI 0,5 gram dan dikocok sampai jernih. Setelah 2 menit dari penambahan KI ditambah 10 ml akuades. Iod yang dibebaskan dititrasi dengan thiosulfat 0,01M. Pengerjaan blanko dengan cara yang sama hanya tidak menggunakan sampel. Penentuan angka asam. Sampel ekstrak 1 g dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 10 ml alkohol 90%, ditutup dan dipanaskan sampai mendidih dan digojok kuat-kuat. Kemudian didinginkan, ditambah 3 tetes pp 1%, dititrasi dengan KOH 0,05N sampai terbentuk warna merah muda yang tetap. Penentuang angka penyabunan. Sebanyak 1 gram ekstrak dimasukkan kedalam erlenmeyer ditambahkan KOH alkoholis. Dipanaskan hingga mendidih dn didinginkan lalu ditambahkan 3 tetes inditator pp lalu dititrasi dengan HCl 0,5 M. Dihitung kadar angka penyabunan pada sampel. Pengerjaan blanko dengan cara yang sama hanya tidak menggunakan sampel. 157

HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi sampel Ekstrak n-heksan buah libo petama-tama dilarutkan dengan NaOH 1% yang berfungsi untuk menghidrolisis asam lemak dan menggaramkan senyawa asam lemak, selanjutnya ditambahkan air sehingga asam lemak yang telah terbentuk menjadi garam lebih mudah ditarik oleh air karena akan lebih sulit memutuskan ikatan jika dalam bentuk garam. Penambahan HCl 5% selanjutnya bertujuan untuk memustuskan ikatan asam lemak dengan air sehingga asam lemak kembali bebas dan lebih mudah ditarik dengan pelarut non polar. Untuk menarik asam lemak tersebut ditambahkan kloroform yang merupakan pelarut non polar sehingga mudah mengikat atau menarik asam lemak, sehingga terbentuk dua lapisan dimana bagian bawah merupakan kloroform yang mengikat asam lemak dan bagian atas adalah air. Bagian bawah yang diambil lalu diuapkan hingga kering, sehingga diperoleh sampel yang siap dianalisis asam lemak dengan penentuan angka asam, angka penyabunan, dan angka peroksida. Analisis Asam Lemak pada Sampel Angka asam adalah bilangan yang menyatakan banyaknya asam lemak bebas yang ada pada sampel. Besarnya bilangan asam tergantung dari kemurnian dan umur dari sampel tersebut. Angka penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah KOH atau basa yang dibutuhkan untuk mengikat asam lemak bebas yang ada dalam sampel dapat mempercepat proses oksidasi lemak karena oksidasi bebas dapat berlangsung secara enzimatis maupun non enzimatis. Senyawa peroksida merupaka produk yang terbentuk pada awal proses oksidasi lemak. Proses penentuan angka asam, angka penyabunan dan angka peroksida menggunakan larutan yang sudah tersatandarisasi. Rumus yang digunakan untuk analisis asam lemak yaitu Angka Asam ml. KOH M KOH BM KOH W. sampel (gram) Angka Peroksida (Vs Vb) MNa2S2O3 1000 8 W sampel (gram) Angka Penyabunan (Vs Vb) N HCl BM KOH Bobot sampel (gram) Berdasarkan analisis angka asam, angka penyabunan, dan angka peroksida diperoleh berturut-turut sebesar 8,79 mg/g KOH, 2,8 mg/gkoh,dan 312 mgo2/g. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa terdapat asam lemak dalam sampel ekstrak n-heksan buah Libo (Ficus variegata). SARAN Perlu dilakukan uji lanjutan yaitu analisis GC-MS untuk menegetahui jenis-jenis asam lemak dan jumlah yang terkandung dalam sampel ekstrak tersebut. 158

DAFTAR PUSTAKA 1. Wardani, I. E., 2007. Uji Kualitas VCO Berdasarkan Cara Pembuatan Dari Porses Pengadukan Tanpa Pemancingan dan Proses Pengadukan dengan Pemancingan [Skripsi]. FMIPA UNES. Semarang. 2. Ketaren, S., 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press. Jakarta 3. Fessenden R. J. dan Joan S. F. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga. Penerjemah: Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta. 4. Aminah, Siti. 2010. Bilangan Peroksida Minyak Goreng Curah dan Sifat Organoleptik Tempe pada Pengulangan Penggorengan. Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 1(1). 5. Poedjaji, A.1994. Dasar-Dasar Biokimia. UTP. Jakarta 6. Roth, H.J dam Goft Fried B. 1998. Analisis Farmasi. UGM Press. Yogyakarta 159

510