BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan adalah deskriptif. Dikatakan demikian karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel III. Waktu dan Tempat Penelitian. Agustus September Oktober November Desember Januari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. penalaran adaptif siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB III METODE PENELITIAN. adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa katakata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Unit Pelayanan Terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. yang tidak bisa dijelaskan dan dianalisa melalui data-data statistik sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-A semester 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Surakarta Semester I Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap. Adapun tahap-tahap pelaksanaan dan lamanya waktu yang dibutuhkan ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Tahapan Penelitian dan Lamanya Waktu yang Dibutuhkan No. Tahap Penelitian Kegiatan Pelaksanaan 1. Persiapan a. Pengajuan judul Bulan Agustus 2012 b. Pembuatan proposal penelitian, pralapangan dan Bulan Agustus 2012 - Bulan November 2012 penyusunan instrumen c. Permohonan izin penelitian Bulan November 2012 2. Pelaksanaan Pengumpulan data Bulan Desember 2012 3. Pengolahan data a. Anlisis data Bulan Desember 2012 dan penyusunan laporan b. Penyusunan laporan hasil penelitian Bulan Januari 2013 - Bulan April 2016 B. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada sesuai kenyataan di lapangan. Dikatakan penelitian deskriptif karena peneliti melakukan 17

18 analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2011) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif memiliki karakteristik yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Menurut Moleong (2011) karakteristik penelitian kualitatif adalah mempunyai latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan, manusia sebagai alat atau instrumen, menggunakan metode kualitatif, analisis data secara induktif, penyusunan teori substantif berasal dari data, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, adanya batas dalam penelitian atas dasar fokus penelitian, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain bersifat sementara dan hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama. Pada penelitian ini peneliti ingin mendapatkan informasi tentang analisis kesalahan siswa dalam memecahkan masalah matematika sehubungan dengan materi sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan penelitian yang dilakukan Newman. Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan studi kasus. Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat. C. Data dan Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam Moleong (2011) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa, berupa data tertulis yaitu lembar jawaban siswa yang diperoleh dari tes essai yang diberikan dan data dalam bentuk kata-kata diperoleh dari hasil wawancara siswa terpilih dari kelas

19 VIII semester 1 SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan data tambahannya berupa dokumen-dokumen yang berasal dari guru seperti daftar nama siswa. Proses pemilihan informan berdasarkan keunikan jawaban siswa yaitu siswa dengan kesalahan yang lebih variatif dibandingkan dengan siswa yang lain. Selain berdasarkan variasi kesalahan, peneliti juga meminta pertimbangan dari guru matematika yang mengampu di kelas VIII-A SMP Negeri 16 Surakarta tentang kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat baik secara tertulis maupun secara lisan, maka selanjutnya dipilih siswa yang memenuhi kriteria subjek penelitian sebagai berikut : Kemampuan Mengemukakan No Inisial L/P Pendapat Tertulis Lisan 1 SW L Jelas Jelas 2 AI P Jelas Jelas 3 AB L Jelas Jelas 4 AW P Jelas Jelas 5 SO P Jelas Jelas 6 WK L Jelas Jelas 7 RD P Jelas Jelas 8 FP P Jelas Jelas 9 RR P Jelas Jelas D. Teknik Pengambilan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini subjek penelitian tidak dipilih secara acak tetapi digunakan pemilihan sampel bertujuan (purposive sample). Sampel bertujuan dilakukan dengan maksud untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya(constructions), bukan untuk memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada ke

20 dalam ramuan konteks yang unik. Selain itu juga untuk menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul (Moleong, 2011: 224). Salah satu ciri purposive sample adalah seleksi sampel menuju kejenuhan informasi (Muhadjir, 2000: 167), artinya apabila dengan sampel yang telah diambil masih ada informasi yang diperlukan maka diambil sampel lagi, sebaliknya jika dengan menambah sampel diperoleh informasi yang sama berarti sampel cukup karena informasinya cukup. Pada penelitian ini, akan dilakukan tes tertulis terhadap 24 siswa kelas VIII-A SMP N 16 yang telah mendapatkan materi sistem persamaan linear dua variabel. Dari seluruh siswa yang telah diberi tes tersebut kemudian akan dipilih subjek penelitian berdasarkan keunikan kesalahan yang dilakukan siswa, yaitu siswa yang melakukan kesalahan lebih variatif dibandingkan dengan siswa lain. Selain kriteria itu, peneliti berkonsultasi kepada guru pengampu matematika untuk memilih subjek yang mampu mengemukakan pendapat baik lisan maupun tulisan secara jelas. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data diperoleh melalui beberapa teknik yaitu: 1. Metode Tes Budiyono (2003: 54) mengatakan bahwa Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapakan pertanyaan-pertanyaan atau suruhansuruhan kepada subyek penelitian. Tes yang digunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian ini berbentuk essay (uraian). Tes berbentuk essay biasanya berupa soal-soal yang masingmasing mengandung permasalahan dan menuntut penguraian sebagai jawabannya. Tes ini menuntut kemampuan siswa dalam mengorganisir, menginterpretasi, dan menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Sebagai langkah awal penelitian, tes diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta. Tes yang diberikan adalah tes essay mengenai penyelesaian masalah matematika materi sistem persamaan linear dua

21 variabel. Data yang dikumpulkan dari pemberian tes ini adalah lembar jawaban siswa dari tes essay mengenai permasalahan matematika mengenai sistem persamaan linear dua variabel. 2. Metode Wawancara Metode wawancara (disebut pula interview) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau seseorang yang ditugasi) dengan subjek penelitian atau responden atau sumber data. Dalam hal ini pewawancara mengadakan percakapan sedemikian hingga pihak yang diwawancarai bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu (Budiyono, 2003:52). Metode wawancara ini dilakukan untuk mengklarifikasi jawaban tes tertulis yang diberikan siswa dan untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai kesalahan yang dialami siswa dalam memecahkan masalah matematika. Pada penelitian ini, jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur dimana peneliti tidak terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang akan digunakan sebagai wawancara. Dalam wawancara ini subjek terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas. Mereka mengalami kesalahan dan dapat berkomunikasi dengan baik sehingga mudah dilakukan penggalian informasi saat wawancara. Walaupun termasuk wawancara yang tidak terstruktur, namun dalam wawancara ini disusun sebuah pedoman yang berisi tentang garis besar permasalahan,tujuan, serta fokus wawancara yang diuraikan dalam materi wawancara. Pedoman wawancara disusun sesuai dengan kisi-kisi materi wawancara. Pedoman wawancara ini digunakan sebagai kendali agar proses wawancara tidak keluar dari materi wawancara dan tetap mengarahkan pada tujuan wawancara dengan harapan dapat memberikan informasi yang mendalam danm bermakna. Pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu, disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari subjek. Pelaksanaan tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat terbuka dengan berbagai kondisi subjek dan lingkungan serta mengarah pada

kedalaman informasi. Peneliti memberlakukan diri sebagai partner subjek dan subjek dianggap sebagai informan. 22 F. Teknik Uji Validitas Data Validitas data pada penelitian ini dilakukan dengan triangulasi, yaitu mengecek kebenaran data atau informasi yang telah dikumpulkan. Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu triangulasi metode. Menurut Patton dalam Moleong (2011:178) terdapat 2 strategi dalam triangulasi dengan metode yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Sedangkan Sutopo (2002:80) mengemukakan, triangulasi metode bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan metode yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Dalam penelitian ini, pemeriksaan kesahihan data akan dilakukan dengan membandingkan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara. G. Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data dianalisis secara non statistik. Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2008) mengemukakan bahwa Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-nilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (hlm. 248). Menurut Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi data (1992: 16).

23 1. Reduksi data Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Proses reduksi data bertujuan untuk menghindari penumpukan data atau informasi yang diperoleh. Setelah direduksi, data akan memberi gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 2. Penyajian data Penyajian data dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan dengan menyajikan data tersebut secara jelas dan sistematis sehingga akan memudahkan peneliti dalam mengambil keputusan. Penyajian data dapat berupa kalimat yang sistematis, matriks, grafik, jaringan, atau bagan. Penyajian data dalam penelitian ini adalah penyajian data hasil tes, hasil wawancara dan hasil triangulasi data. 3. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh juga perlu diverifikasi selama penelitian berlangsung. Dengan kata lain, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Penarikan kesimpulan didasarkan atas sajian data dengan tujuan menentukan jenis jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah sekumpulan langkah secara urut dari awal hingga akhir yang digunakan dalam penelitian agar penelitian berjalan dengan baik dan sistematis. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan

24 a. Melakukan prasurvey untuk memperoleh gambaran di lapangan tentang kesalahan siswa, hasil dari prasurvey mendorong peneliti mengajukan pertanyaan penelitian. b. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti menyusun instrumen bantu berupa tes analisis kesalahan sistem persamaan linear dua variabel dan pedoman wawancara yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data. Selain itu peneliti membuat proposal penelitian dan melakukan perijinan ke SMP Negeri 16 Surakarta. 2. Tahap pengembangan instrumen Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu penelitian. Instrumen perlu disusun dan dikembangkan sehingga dapat menggali informasi dari subjek penelitian secara optimal. Pada penelitian ini, data yang dicari, dikumpulkan langsung oleh peneliti, sehingga instrumen utama penelitian ini adalah pewawancara (peneliti sendiri) yang dibantu dengan instrumen bantu berupa instrumen bantu I (tes tertulis) dan instrumen bantu II (pedoman wawancara). a. Instrumen utama Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti, yang bertujuan mencari dan mengumpulkan data langsung dari sumber data. b. Instrumen bantu pertama (tes tertulis) Instrumen bantu pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis memuat butir tugas menyelesaikan masalah matematika pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi, 1993:123). Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, butir-butir soal tersebut diuji terlebih dahulu validitasnya. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah butir-butir tes yang

25 telah disusun benar-benar dapat mengungkap mengenai kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Instrumen terdiri dari 2 soal yang divalidasi oleh 2 orang dosen pendidikan matematika dan 1 guru SMP Negeri 16 Surakarta. Analisis dilakukan dengan menentukan apakah kecocokan tujuan, materi, konstruksi kalimat dan bahasa yang digunakan dalam instrumen memenuhi kriteria validitas. Kriteria validitas yang digunakan adalah jika sekurang-kurangnya 2 dari 3 validator menyetujui bahwa dari segi tujuan, materi, konstruksi kalimat, bahasa yang digunakan dalam tiap-tiap butir soal dapat mengungkap mengenai kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada materi pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Dari hasil pengembangan instrumen bantu pertama (instrumen tes) berupa tes yang terdiri dari dua butir soal kemudian dilakukan validasi oleh tiga validator yaitu: 1) Gatut Iswahyudi, M. Si Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNS 2) Dwi Maryono, S. Si Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNS 3) Dra. Kristina Sri Rahayu Guru bidang studi matematika SMP Negeri 16 Surakarta Kesimpulan umum yang diberikan validator terhadap instrumen ini adalah: 1) Soal nomor 1 dinyatakan layak digunakan oleh dua validator tanpa revisi dan 1 validator menyatakan layak digunakan dengan revisi yaitu agar peneliti menggantikan kata keterangan menjadi informasi. 2) Soal nomor 2 dinyatakan layak digunakan oleh dua validator tanpa revisi dan 1 validator menyatakan layak digunakan dengan revisi yaitu agar peneliti menggaanti kalimat simpulkan! menjadi apakah jawaban yang dapat disimpulkan?

26 Berdasarkan hasil validasi instrumen disimpulkan bahwa : 1) Semua validator menyetujui bahwa dari aspek tujuan, pertanyaan 1 dan 2 dapat digunakan untuk mengungkap analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika terkait materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. 2) Semua validator menyetujui bahwa dari aspek materi, pertanyaan 1 dan 2 dapat digunakan untuk mengungkap analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika terkait materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. 3) Semua validator menyetujui bahwa dari aspek konstruksi kalimat, pertanyaan 1 dan 2 dapat digunakan untuk mengungkap analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika terkait materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. 4) Dua dari tiga validator menyetujui bahwa dari bahasa, pertanyaan 1 dan 2 dapat digunakan untuk mengungkap analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika terkait materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Beberapa saran diberikan oleh validator. Para validator pada umumnya memberikan komentar maupun saran yang lebih mengarah pada kisi-kisi soal, revisi katakata, penulisan serta struktur kalimat. Kesimpulan yang diberikan validator terhadap instrumen ini adalah ketiga validator menyatakan bahwa instrumen ini layak digunakan dengan revisi yang lebih cenderung pada kesalahan-kesalahan teknis seperti penulisan dan penggunaan kata-kata. Secara umum hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen bantu pertama memenuhi kriteria validitas artinya instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dalam hal ini instrumen bantu pertama dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam bentuk tertulis tentang analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika terkait materi pokok sistem persamaan linear dua variabel.

27 c. Instrumen bantu kedua (pedoman wawancara) Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut Moleong (2011: 191), pertanyaan dalam wawancara ini biasanya tidak disusun terlebih dahulu, malah disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari responden. Selain itu, menurut Sugiyono (2008: 74), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Namun, pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Pedoman wawancara ini tidak divalidasikan kepada validator. 3. Tahap pengumpulan data a. Peneliti melakukan tes tertulis kepada 24 siswa kelas VIII-A SMP Negeri 16 Surakarta yang telah mendapatkan pembelajaran materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. b. Peneliti memilih subjek penelitian. Pemilihan subjek pada penelitian ini dimaksudkan untuk menjaring informasi sebanyak mungkin. Proses pemilihan subjek dilakukan dengan cara peneliti menetapkan kriteria pemilihan subjek yaitu subjek sudah mendapat pembelajaran sistem persamaan linear dua variabel, memiliki kesalahan yang lebih variatif dibandingkan dengan siswa lain, dapat mengemukakan pendapat baik lisan maupun tulisan secara jelas. Subjek penelitian disini sebanyak 9 siswa. Selanjutnya peneliti menganalisis hasil tes tertulis subjek. Apabila peneliti ragu atau kurang jelas terhadap jawaban tertulis dari subjek, peneliti dapat mewawancarai subjek untuk tujuan mengklarifikasi hasil pekerjaan tes tertulisnya. Dari hasil analisis ini didapatkan data subjek secara tertulis. c. Setelah selang beberapa hari peneliti memberikan hasil tes analisis kesalahan siswa dalam penyelesaian masalah matematika pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel kepada subjek tersebut, untuk selanjutnya subjek diwawancarai tentang prosedur dan penyelesaian masalah matematika yang telah diberikan. Dari hasil analisis ini

28 didapatkan data subjek secara lisan. Selanjutnya dilakukan triangulasi sumber yaitu membandingkan data subjek secara tertulis dari hasil metode tes dan data subjek secara lisan dari hasil metode wawancara. Dari hasil triangulasi yang selaras merupakan data subjek yang valid. 4. Tahap Penulisan Laporan Penelitian Setelah diperoleh hasil penelitian dan analisis data, tahap selanjutnya adalah menulis laporan penelitian, yang terdiri dari : Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Berpikir, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab V Simpulan, Implikasi dan Saran.