PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT TAMINDO PERMAI GLASS KAWASAN INDUSTRI JABABEKA CIKARANG UTARA BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

ANALISIS PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENEMPATAN TENAGA STRUKTURAL PADA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KARAWANG

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG ABSTRAK

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Kata Kunci : Pengembangan Karir, Motivasi Kerja.

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT XYZ. M. Andi Abdillah Triono

Ifa Atiyah Nur Alimah

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

ANALISIS PERSEPSI MEREK TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PRODUK INDOSAT (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Davis, Keith, (2004), Fundamental Organization Behavior, Terjemahan: Agus Dharma, Penerbit Erlangga, Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENEMPATAN DAN BEBAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA PADA PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diamanatkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 6 tahun 2003 tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Operator SPBU PT. Mitrabuana Jayalestari Karawang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNSIKA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PERMATA BAHARI MALINDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Pada PT. Pegadaian Se-Deputy Probolinggo) SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO

JURNAL PENGARUH MOTIVASI LINGKUNGAN KERJA, DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA TIDAR FOODS INDUSTRIES KEDIRI

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Analisis Pengaruh Pengembangan SDM Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karawang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Kantor Kementrian Agama Kota Gorontalo

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER, LOYALITAS KERJA DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. CITRA HARAPAN SEMESTA SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

ANALISIS HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG

Latar Belakang Penelitian

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA DI PT HAMATETSU INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN NEL ARIANTY ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui permasalahan tertentu dan mencari jawabannya yang

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab- sebab dari

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Rekruitmen Sumber Daya Manusia Terhadap Penempatan Karyawan Kerja Tetap Pada PT Bina San Prima Karawang

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPETENSI KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN KERJA PADA PT PLN (PERSERO) RAYON RENGASDENGKLOK

PENGARUH GAJI DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI MAHASISWA STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

PERANAN MOTIVASI KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Zainal Ilmi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

Transkripsi:

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT TAMINDO PERMAI GLASS KAWASAN INDUSTRI JABABEKA CIKARANG UTARA BEKASI Puji Isyanto, SE., MM H.Sonny Hersona, GW, Drs., MM Lisnawati, SE Abstrak Budaya organisasi yang ada dalam suatu organisasi perusahaan merupakan asumsi dasar atau keyakinan bagi para anggota organisasi. Setelah budaya organisasi terikat dalam ikatan organisasi yang kokoh maka pemimpin suatu organisasi perusahaan harus dapat memperhatikan perkembangan perusahaan yang dikelolanya dan pengembangan keahlian para karyawannya sebagai suatu bentuk perhatian agar seorang karyawan dapat melakukan dan mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga tercapai tujuan bersama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisis bagaimana budaya organisasi pada PT Tamindo Permai Glass, untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisis bagaimana pengembangan karyawan pada PT Tamindo Permai Glass, dan untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisis bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap pengembangan karyawan pada PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi. Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Budaya organisasi di PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi dapat dinyatakan Baik dalam hal inisiatif individual, toleransi terhadap tindakan berisiko, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistem imbalan, toleransi terhadap konflik, pola komunikasi, yang mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan sehingga dapat mencapai suatu tujuan bersama. 2. Pengembangan karyawan di PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi menunjukkan bahwa karyawan Setuju terhadap penentuan kebutuhan, penentuan sasaran, penetapan isi program, identifikasi prinsip-prinsip belajar, pelaksanaan program, identifikasi manfaat, penilaian pelaksanaan program yang ada dalam pengembangan karyawan. 3. Pengaruh budaya organisasi terhadap pengembangan karyawan PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi adalah cukup kuat (r=0,537) besar pengaruhnya adalah 28,8%, dengan pengujian hipotesis pada tingkat kesalahan 5% didapat nilai t hitung (6,326) lebih besar dari t tabel (2,000), maka penelitian ini dapat dinyatakan bahwa Ha diterima artinya terdapat hubungan positif budaya organisasi dengan pengembangan karyawan pada PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi. A. PENDAHULUAN Perkembangan manajemen Sumber Daya manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Perkembangan ini dimulai sejak adanya kerja sama dan pembagian kerja diantara dua orang atau lebih. Pengolahan Sumber Daya ini sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila suatu organisasi mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Salah satu tujuan organisasi adalah peningkatan budaya organisasi perusahaan dan pegawainya. Di Indonesia, budaya organisasi mulai diperkenalkan di era 1990-an ketika saat itu banyak dibicarakan perihal konflik budaya, bagaimana mempertahankan budaya Indonesia serta pembudayaan nilai-nilai baru. Budaya organisasi adalah suatu persepsi atau asumsi dasar yang berkembang dalam suatu kelompok tertentu yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang dalam mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal sehingga dapat tercapai suatu tujuan bersama. Budaya organisasi mempunyai peran penting dalam menentukan Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 798

pertumbuhan organisasi karena budaya yang terdapat didalamnya mampu merangsang semangat kerja sumber daya manusianya sehingga kinerja organisasi meningkat. Budaya organisasi yang baik akan mengembangkan kegiatan kerja perusahaan dan berdampak pula pada pengembangan para pekerjanya. Didalam setiap instansi atau perusahaan pasti menerapkan suatu budaya organisasi yang berbeda-beda yang menjadi ciri khas dan dijadikan sebagai suatu pembeda antara organisasi yang satu dengan yang lainnya. Setelah budaya organisasi terikat dalam ikatan organisasi yang kokoh maka pemimpin suatu organisasi atau perusahaan harus melakukan suatu bentuk pengembangan bagi para bawahannya agar segala tugas atau aktivitas kerja yang ada dapat dilakukan dengan sebaikbaiknya untuk mencapai tujuan bersama. Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Budaya Definisi budaya menurut beberapa ahli sebagai berikut : Pengertian budaya menurut Wibowo (Budaya organisasi, 2010 : 15) adalah : Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu karena mempelajari dan menguasai masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja dengan cukup baik untuk dipertimbangkan secara layak dan karena itu diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang dipersepsikan, berpikir dan dirasakan dengan benar dalam masalah hubungan tersebut. Definisi budaya menurut Terrrence Deal and Allan Kennedy dalam buku Wibowo (2010 : 15) sebagai berikut : Budaya adalah pola terintegrasi dari perilaku manusia termasuk pikiran, pembicaraan, tindakan, dan artifak serta tergantung pada kapasitas orang untuk menyimak, dan meneruskan pengetahuan kepada generasi penerus. Edgar H. Schein dalam buku Moh. Pabundu Tika (2010 : 3) mendefinisikan budaya sebagai berikut : Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan intergrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan/diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalah-masalah tersebut. 2. Pengertian Organisasi Ada banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang organisasi. Definisi organisasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006 : 120) adalah sebagai berikut : Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja. Adapun pengertian organisasi menurut Koontz dan O Donnel dalam buku Malayu S.P. Hasibuan (2006 : 120) adalah sebagai berikut : Organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang struktural, baik secara vertikal, maupun secara Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 799

horizontal di antara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat dan menyatukan perusahaan dan kerangka dasar tempat individu-individu berusaha, dikoordinasi. Pengertian organisasi menurut Max Weber dalam buku Miftah Thoha (2003 : 113) menjelaskan bahwa : Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur didalamnya berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan sesuatu fungsi tertentu. Istilah lain dari unsur ini ialah terdapatnya hirarki (hierarchy). Konsekuensi dari adanya hirarki ini bahwa didalam organisasi ada pimpinan atau kepala dan bawahan atau staf. 3. Pengertian Budaya Organisasi Adapun definisi budaya organisasi oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut : Menurut Peter F. Druicker dalam buku Pabundu Tika (2010 : 4) mengemukakan bahwa : Budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait seperti diatas. menurut Phiti Sithi Amnuai dalam buku Pabundu Tika (2010 : 4) mengemukakan bahwa : Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah- masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal. Pengertian budaya organisasi menurut Stephen P. Robbins dalam buku Wibowo (2010 : 17) mengemukakan bahwa : budaya organisasi adalah sebuah persepsi umum yang dipegang oleh anggota organisasi, suatu sistem tentang keberartian bersama. 4. Pengertian Pengembangan Karyawan Menurut Andrew F. Sikula dalam buku Malayu S.P. Hasibuan (2005 : 70) mengemukakan : Development in reference to staffing and personnel matters, is a long term educational process utilizing a systematic and organized procedure by which managerial personnel learn conceptual and theoretical knowledge for general purposes (Steinments). (pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk \tujuan umum). Adapun menurut Drs. Jan Bella dalam buku Malayu S.P Hasibuan (2005 : 70) adalah sebagai berikut : Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 800

Pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya menjawab why. Latihan berorientasi pada praktek, dilakukan dilapangan, berlangsung singkat, dan biasanya menjawab how. Menurut Sondang P. Siagian (2003 : 182) mengemukakan bahwa : Suatu pelatihan dapat bersifat pengembangan bagi pegawai yang bersangkutan karena mempersiapkannya memikul tanggung jawab yang lebih besar dikemudian hari. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 13) Mengemukakan bahwa : Pengembangan semua tenaga kerja, termasuk pengawas (suvervisor) dan manajer, diperlukan untuk menyiapkan organisasi menghadapi tantangan ke depan. BUDAYA ORGANISASI 1. Inisiatif Individual 2. Toleransi terhadap Tindakan Berisiko 3. Pengarahan 4. Integrasi 5. Dukungan Manajemen 6. Kontrol 7. Identitas 8. Sistem Imbalan 9. Toleransi terhadap Konflik 10. Pola Komunikasi PENGEMBANGAN KARYAWAN 1. Penentuan kebutuhan 2. Penentuan sasaran 3. Penetapan isi program 4. Identifikasi prinsip belajar 5. Pelaksanaan program 6. Identifikasi manfaat 7. Penilaian pelaksanaan program Malayu S.P. Hasibuan, Sondang P. Siagian, Wibowo, Robert L. Mathis John H. Jackson Moh. Pabundu Tika Stephen P. Robbins & Mary Coulter Edy Sutrisno Gambar 2.1 Teori Acuan Sumber : Peneliti 2012 Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 801

C. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena dari pemaparannya merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. 2. Variabel Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang sempurna, maka variabel penelitian diperlukan agar pengambilan dan pembahasan data lebih terarah. Pada penelitian ini diambil dua variabel yang akan dianalisa yaitu budaya organisasi dengan pengembangan karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Budaya Organisasi (X)* 1. Inisiatif Individual 1. Tingkat Tanggung jawab 2. Kebebasan/independensi 3. Inisiatif Individu 2. Toleransi terhadap Tindakan Berisiko 1. Agresif 2. Inovatif 3. Mengambil Risiko 3. Pengarahan 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan Organisasi 1. Integrasi 1. Terkoordinasi 2. Kekompakan 2. Dukungan 1. Komunikasi/arahan Manajemen 2. Perhatian Manajemen 3. Kontrol 1. Peraturan-peraturan 2. Tenaga Pengawas 4. Identitas 1. Mengidentifikasi satuan kerja 5. Sistem Imbalan 1. Prestasi Kerja Pegawai 2. Senioritas 6. Toleransi terhadap Konflik 1. Konflik dan Kritik secara Terbuka 2. Perbedaan Pendapat 7. Pola Komunikasi 1. Hierarki Kewenangan Pengembangan Karyawan (Y)** 1. Penentuan kebutuhan 1. Satuan organisasi pengelola SDM 2. Para manajer berbagai satuan kerja 3. Para pegawai yang bersangkutan 2. Penentuan sasaran 1. Sebagai tolok ukur 2. Sebagai bahan penentu Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 802

3. Penetapan isi program 4. Identifikasi prinsipprinsip belajar 1. Kepentingan organisasi 2. Kepentingan pegawai 1. Partisipasi 2. Repetisi 3. Relevansi 4. Pengalihan pengetahuan dan keterampilan 5. Umpan balik 5. Pelaksanaan program 1. Pelatihan dalam jabatan 2. Rotasi pekerjaan 3. Sistem magang 4. Sistem ceramah 5. Pelatihan vestibul 6. Role-playing 7. Studi kasus 8. Simulasi 9. Pelatihan laboratorium 10. Belajar sendiri 6. Identifikasi manfaat 1. Pengetahuan karyawan perlu pemutakhiran 2. Terjadi perubahan dimasyarakat 3. Persamaan hak memperoleh pekerjaan 4. Kemungkinan perpindahan pegawai 7. Penilaian pelaksanaan program Sumber : *Moh. Pabundu Tika (2010 : 10) **Sondang P. Siagian (2003 : 185) 1. Penentuan kriteria evaluasi 2. Penyelenggaraan tes 3. Pelaksanaan ujian pasca pelatihan dan pengembangan 4. Tindak lanjut berkesinambungan 3. Metode Pengambilan Data a. Populasi dan Sampel (Sugiyono, 2003 : 79) Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah sampel, dari populasi tertentu yang dikembangkan dari formulasi Issac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut : S = λ 2 N.P.Q d 2 (N-1) + λ 2 P.Q Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 803

Keterangan : λ 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%. P = Q = 0,5 d = 0,05 S = Jumlah sample Dari jumlah karyawan PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi adalah 134 orang, jika diformulasikan berdasarkan rumus Issac dan Michael yang terdapat di tabel penentu jumlah sampel dari populasi dengan taraf kesalahan 5% adalah 100,56 orang, tetapi penulis menggenapkannya menjadi 101 orang yang diambil sebagai sampel. b. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara : 1. Tinjauan Kepustakaan 2. Penelitian Lapangan, seperti : 1) Wawancara (interview) 2) Pengamatan (observasi) 3) Kuisioner c. Teknik Skala Dalam penelitian ini teknik skala yang digunakan adalah skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur menjadi sub variabel, kemudian dijabarkan menjadi komponen-komponen yang terukur. Tabel 3.2 Tabel Skala Likert Budaya Organisasai Pengembangan Karyawan Pilihan Jawaban Bobot Nilai Pilihan Jawaban Bobot Nilai Sangat Tidak Baik 1 Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Baik 2 Tidak Setuju 2 Cukup Baik 3 Cukup Setuju 3 Baik 4 Setuju 4 Sangat Baik 5 Sangat Setuju 5 Sumber : Sugiyono (2003 : 87) 4. Metode Analisis Data a. Uji Validitas dan Reliabilitas Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Pengujian Validitas Instrumen ( Sugiyono, 2010 : 152) Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 804

maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik. Pengujian validitas menggunakan program SPSS for Windows 15. Pengujian Reliabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel, pengujian cara ini sering juga disebut stability. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows 15. b. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data, dimana data yang normal atau terdistribusi secara normal akan memusat pada nilai ratarata dan median. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar data terdistribusi secara normal dalam variabel di dalam penelitian ini. Data yang baik yang dapat dipakai dalam suatu penelitian adalah data yang telah terdistribusi secara normal, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Nilai Z 0,05 berarti data terdistribusi normal 2. Nilai Z 0,05 berarti data tidak terdistribusi normal. Uji Normalitas data diolah menggunakan SPSS for windows 15. c. Analisis Statistik Deskriptif Untuk menentukan skala prioritas dari setiap variabel yang diukur selanjutnya dihitung skala dari skor yang diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rs = n (m 1) m Dimana : Rs = Rentang skala n = Jumlah sampel m = Jumlah alternatif jawaban d. Transformasi Data Transformasi data,berasal dari transform, merubah bentuk data. Merubah bentuk data dari bentuk asli ke bentuk lain tanpa merubah datanya. Pada pendekatan analisis jalur sering kali digunakan tipe data ordinal. Tipe data tersebut mereflesikan perubahan perubahan sebelumnya berasal dari satu konsep yang telah diubah bentuknya sehingga dapat diukur. 5. Teknik Analisis Data a. Korelasi Analisis korelasi yang dimaksud adalah untuk menguji keeratan hubungan budaya organisasi terhadap pengembangan karyawan di PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi, dengan menggunakan SPSS for windows 15. b. Analisis Determinasi Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Untuk mengetahui seberapa Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 805

besar pengaruh budaya organisasi terhadap pengembangan karyawan, maka dapat digunakan rumus koefisien determinasi (Riduwan dan Engkos A. Kuncoro, 2008 : 62) sebagai berikut : KD = r 2 x 100% Dimana : KD = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi c. Pengujian Hipotesis Untuk dapat menyelesaikan penelitian ini data dan informasi yang dikumpulkan dari perusahaan kemudian dianalisis dengan menggunakan pengujian hipotesis dua pihak, diantaranya sebagai berikut : Ho : ρ Ha : ρ 0 ; Tidak ada hubungan antara budaya organisasi dengan pengembangan karyawan PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi. 0 ; Terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan pengembangan karyawan PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Budaya Organisasi dan Pengembangan Karyawan Tabel 4.61 Rekap Total Budaya Organisasi No Sub Variabel Skor Keterangan 1 Inisiatif Individual 395 Baik 2 Toleransi terhadap tindakan berisiko 381,3 Baik 3 Pengarahan 417,6 Baik 4 Integrasi 385 Baik 5 Dukungan Manajemen 381,5 Baik 6 Kontrol 389,5 Baik 7 Identitas 354 Baik 8 Sistem imbalan 334,5 Cukup Baik 9 Toleransi terhadap konflik 333,5 Cukup Baik 10 Pola komunikasi 369 Baik Total 3740,9 Rata-rata 374,09 Baik Sumber : Data dianalisis, 2012 Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 806

Tabel 4.129 Rekap Total Pengembangan Karyawan No Sub Variabel Skor Keterangan 1 Penentuan kebutuhan 366,6 Setuju 2 Penentuan sasaran 376,5 Setuju 3 Penetapan isi program 365 Setuju 4 Identifikasi prinsip-prinsip belajar 358,4 Setuju 5 Pelaksanaan program 347,5 Setuju 6 Identifikasi manfaat 349 Setuju 7 Penilaian pelaksanaan program 350,5 Setuju Total 2513,5 Rata-rata 359,07 Setuju Sumber : Data dianalisis, 2012 2. Analisis Korelasi Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel budaya organisasi dengan variabel pengembangan karyawan digunakan koefisien korelasi product moment yang diolah ke dalam bentuk data MSI dengan alat bantu program SPSS sebagai berikut : Tabel 4.130 Hasil Analisis Korelasi Buday a Organisasi Pengembangan Kary awan Sumber : Analisis data, 2012 Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Buday a Pengembang Organisasi an Karyawan 1,537** Berdasarkan hasil dari perhitungan tabel di atas didapat bahwa nilai koefisien korelasinya 0,537 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh hubungan yang cukup kuat (0,40 0,59) antara variabel budaya organisasi dengan variabel pengembangan karyawan.,000 101 101,537** 1,000 **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). 101 101 Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 807

3. Koefisien Determinan Untuk mengetahui besarnya pengaruh budaya organisasi (variabel independent) terhadap pengembangan karyawan (variabel dependent) digunakan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KD = r 2 x 100 % = (0,537) 2 x 100 % = 0,288 x 100 % = 28,8 % Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sumbangan variabel budaya organisasi terhadap variabel pengembangan karyawan sebesar 28,8%. Dengan kata lain bahwa sumbangan budaya organisasi terhadap pengembangan karyawan sebesar 28,8% dan sisanya sebesar 71,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. 4. Pengujian hipotesis Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan budaya organisasi dengan pengembangan karyawan maka akan dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut: Ho : ρ 0 ; Tidak ada hubungan antara budaya organisasi dengan pengembangan karyawan PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi. Ha : ρ 0 ; Terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan pengembangan karyawan PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi. Perhitungan dilanjutkan dengan uji hipotesis dua pihak (two tail test) untuk mengetahui signifikasi korelasi tersebut, yaitu apakah hubungan yang ditemukan berlaku untuk seluruh populasi atau tidak, maka perlu diuji signifikansinya, pengujian signifikan korelasi dapat dihitung dengan uji t menggunakan program SPSS for Windows 15 sebagai berikut : Model 1 (Constant) X a. Dependent Variable: Y Tabel 4.133 Analisis Koefisien Variabel X terhadap Y Unstandardized Coeff icients Coefficients a Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig. 1,614,212 7,627,000,450,071,537 6,326,000 Sumber : Analisis data, 2012 Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 808

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh t hitung sebesar 6,326 sedangkan t tabel dengan tingkat kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n 2 atau 101 2 = 99, maka diperoleh t tabel sebesar 2,000. Hal ini dapat digambarkan seperti berikut : Daerah Penolakan H O Daerah Penolakan H O 0,05 Daerah Penerimaan H O 0,05-6,326-2,000 0 2,000 6,326 Gambar 4.71 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi dengan Uji Dua Pihak Berdasarkan perhitungan dan yang ditujukan pada gambar, maka dinyatakan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel atau t hitung (6,326) > t tabel (2,000). Dengan demikian koefisien korelasi 0,537 adalah signifikan dan sehingga digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil, maka dapat diketahui bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. E. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pembahasan yang telah dikemukakan dengan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Budaya organisasi yang ada pada PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi mendapat nilai baik, sehingga dapat disimpulkan secara umum bahwa responden menilai budaya organisasi di PT Tamindo Permai Glass sudah baik dengan diperoleh hasil rata-rata 374,09. Namun demikian masih terdapat beberapa indikator pada variabel budaya organisasi yang memiliki nilai rendah diantaranya adalah : 1) Toleransi terhadap konflik seperti konflik dan kritik secara terbuka, perbedaan pendapat dengan diperoleh hasil rata-rata 333,5 (Cukup Baik) 2) Sistem imbalan seperti prestasi kerja pegawai, senioritas dengan diperoleh hasil ratarata 334,5 (Cukup Baik). 2. Pengembangan karyawan yang ada pada PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi mendapat nilai interval setuju, sehingga dapat disimpulkan Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 809

bahwa responden setuju terhadap pengembangan karyawan yang ada di PT Tamindo Permai Glass dengan diperoleh hasil rata-rata 359,07. Namun demikian masih terdapat beberapa indikator pada variabel pengembangan karyawan yang memiliki nilai rendah diantaranya adalah : 1) Pelaksanaan program seperti pelatihan dalam jabatan, rotasi pekerjaan, sistem magang, sistem ceramah, pelatihan vestibul, role playing, studi kasus, simulasi, pelatihan laboratorium, dan dalam hal belajar sendiri diperoleh hasil rata-rata 347,5 (Setuju) 2) Identifikasi manfaat seperti pengetahuan karyawan yang perlu pemutakhiran, perubahan dimasyarakat, persamaan hak memperoleh pekerjaan, dan kemungkinan perpindahan pegawai diperoleh hasil rata-rata 349 (Setuju). 3. Hubungan budaya organisasi terhadap pengembangan karyawan PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi memiliki hubungan yang cukup kuat, hal ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis mengenai hubungan budaya organisasi terhadap pengembangan karyawan di perusahaan tersebut memiliki nilai korelasi 0,537 yang berarti memiliki hubungan cukup kuat dan positif. Dari hasil perhitungan koefisien determinan dihasilkan angka 28,8% yang berarti budaya organisasi berpengaruh terhadap pengembangan karyawan sebesar 28,8%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 71,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Dengan pengujian hipotesis pada tingkat kesalahan 5% didapat nilai t hitung (6,236) lebih besar dari t tabel (2,000), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima artinya terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap pengembangan karyawan pada PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang berguna bagi PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi. 1. Budaya organisasi secara umum dinilai sudah baik dan harus dipertahankan, namun dalam upaya melakukan peningkatan, maka perusahaan perlu memperhatikan hal-hal atau indikator-indikator yang memiliki nilai skor rendah seperti toleransi terhadap konflik dan sistem imbalan. Hal tersebut bisa diperbaiki oleh perusahaan dengan lebih bisa memberikan toleransi secara bijaksana dalam hal menyikapi konflik dan kritik secara terbuka, dan dapat berlaku adil dalam hal memberikan imbalan yang didasarkan atas prestasi kerja karyawan maupun senioritas, sehingga suatu kinerja perusahaan pun dapat lebih meningkat. 2. Secara umum responden sudah setuju dengan pengembangan karyawan yang ada di PT Tamindo Permai Glass Kawasan Industri Jababeka Cikarang Utara Bekasi. Dengan demikian, sangat diharapkan agar apa yang telah dicapai oleh perusahaan dapat dipertahankan dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataannya pengembangan karyawan masih perlu banyak perbaikan. 3. Hubungan budaya organisasi terhadap pengembangan karyawan hanya 28,8% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, agar budaya organisasi berpengaruh tinggi terhadap pengembangan karyawan seharusnya manajemen perusahaan lebih menekankan unsurunsur lainnya baik dalam segi budaya yang diterapkan maupun pengembangan karyawan agar lebih berpotensi dan tujuan perusahaan pun tercapai. Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 810

F. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu. 2006. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Edisi Revisi. Jakarta : PT Bumi Aksara 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Cetakan ketujuh. Jakarta : PT Bumi Aksara Isyanto, Puji. 2011. Research Metodology (Metodologi Penelitian). Karawang : Fakultas Ekonomi UNSIKA Mangkunegara. A.A. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan keempat, Bandung : PT Remaja Rosdakarya Moh. Pabundu Tika, 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT Bumi Aksara Riduwan dan Engkos A. Kuncoro. 2008. Cara Menggunakan Dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Cetakan Kedua. Bandung : Alfabeta Robbins, Stephen dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga Robert L. Mathis dan John H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama, Jakarta : Salemba Empat Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3. Yogyakarta : Aditya Media Siagian, Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesepuluh. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Bandung : CV Alfabeta 2010. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan ke-18. Bandung : CV Alfabeta Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Cetakan ke-1. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Thoha, Miftah. 2003. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Cetakan Keempatbelas. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Wibowo. 2010. Budaya Organisasi. Cetakan ke-1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada http://www.jababeka.com/products/1/industry/1/cikarang_/ind http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/pelatihan-dan- pengembangansumber-daya-manusia/ http://repository.usu.ac.id/handle/12345789/11306/sp-management http://corporateculturepln.blogspot.com/2010/10/analisa-pengaruh-budaya-organisasi_14.html Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 811