BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

SMA. a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakkan tubuh

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA. Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya

Sistem Gerak pada Manusia. mendeskripsikan sistem gerak pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan.

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT.

Jaringan Rawan dan Tulang. Struktur Hewan

Sistem Gerak. pada Manusia

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini?

Sistem Skeleton. 2. Persendian Antar Tulang. 1. Proses Pembentukan Tulang. 3. Gangguan Kesehatan Pada Tulang

Kamu dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Gerak pada Manusia. membahas.

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1

3. Peradangan pada sendi adalah salah satu gangguan di sistem gerak manusia. Nama penyakitnya adalah

BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) AWAL

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

TUGAS EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB II KAJIAN TEORETIS

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung B A B.4 SISTEM GERAK

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN

Berdasarkan susunannya, tulang dibedakan menjadi:

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN TULANG SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

Askep Kebutuhan Mobilitas dan Immobilitas

Tulang Rawan. Struktur Dasar, Tipe dan Lokasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I)

diunduh dari

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

SISTEM GERAK MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa inggris science. Kata memahami gejala-gejala alam yang ada (Trianto, 2012 : 136).

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA D. TULANG SEJATI C. TULANG RAWAN SISTEM GERAK. materi78.co.nr

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi

Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Fungsi Sistem Rangka

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALatihan Soal 1.1

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA SISTEM GERAK. materi78.co.nr. Jenis-jenis tulang rawan: a. Hialin

SISTEM GERAK 1/20/2013 COSSOVA 2

SISTEM GERAK MANUSIA

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALATIHAN SOAL BAB 1

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia Albertus Bobby Irawan

a. 7 pasang c. 5 pasang b. 3 pasang d. 2 pasang 11. Berdasarkan arah pertumbuhannya sel-sel tulang tumbuh dari arah C2 a. Luar ke dalam c.

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

Sistem Gerak pada Manusia BAB 2. A. Rangka B. Otot C. Kelainan pada Sistem Alat Gerak. 25 Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia 25

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Sistem Gerak pada Manusia

SILABUS. Menyebutkan namanama tulang penyusun. manusia menggunakan literatur yang ada. beserta fungsinya Menjelaskan macammacam

Jaringan tulang keras di bagi menjadi... a.1 b.2 = c.3 d.4 e.5

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1. Sekolah : SD Negeri Sambirejo 01 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari

Pendahuluan. Sel jaringan organ sistem organ orgnisme. jaringan epitel, otot, jaringan penunjang, serta jaringan saraf

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal Skoliosis. Lordosis. Kifosis. Sklerosis

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa Ahli (Slameto,1991: 156; Suryosubroto,1997: 193; Sanjaya, 2006:

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : IPA BIOLOGI. Kelas/Semester : XI/1 Waktu : 2 x 45 menit Nama Siswa/Kelompok :

PENGURUTAN (MASSAGE)

Tabel 1.1 DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK UJI COBA

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Medical First Responder. Cedera musculoskeletal (Cedera pada tulang & otot)

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manusia Manusia merupakan mahluk hidup yang paling sempurna. Tubuh dilengkapi dengan berbagai macam sistem kehidupan. Kumpulan sistem tersebut merupakan satu sistem yang kompleks dan tidak dapat berdiri sendiri serta saling berhubungan. (Arif primadi dkk, 2010) Bergerak merupakan slah satu ciri mahluk hidup. Tanpa disadari, setiap hari manusia dapat melakukan gerakan. Gerakan pada manusia dan vertebrata merupakan hasil dari kerja sama antara tulang dan otot. Otot adalah alat gerak aktif karena otot merupakan jaringan yang mamapu berkontraksi secara langsung untuk menggerakan tulang. Tulang merupakan alat gerak pasif karena tulang tidak dapat bergerak sendiri jika tidak digerakan oleh otot. (Arif primadi dkk, 2010) Rangka pada tubuh manusia tersusun atas 206 tulang yang saling berhubungan. Tulang-tulang tersebut dihubungkan oleh sendi (artikulasi). Rangka manusia disebut kerangka dalam karena tidak terlihat dari luar, terletak didalam tubuh, dan terselubung oleh kulit dan otot sebagai penghubung dari bagian-bagian yang satu dengan yang lain sehingga tersusun. (Arif primadi dkk, 2010) Kerangka manusia tersusun atas dua bagian yang dimana dalam bagian tersebut mempunyai fungsi dari bagian tulang yang dapat dijelaskan, yaitu : 1. Kerangka axial (kerangka sumbu) terdiri dari kepala dan badan, termasuk didalamnya adalah tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang hyalin. 2. Kerangka appendicular terdiri dari anggota gerak dan gelang panggul, termasuk didalamnya adalah anggota gerak atas, anggota gerak bawah dan sebagai tambahan ada tiga tulang kecil dalam rongga telinga DII-1

DII-2 2.1.1 Kerangka Axial Tengkorak adalah tulang kerangka kepala yang disusun berdasarkan kegunaan dan berfungsi maka akan menjadi 2 bagian. Berikut ini adalah susunan bagian-bagian dari tulang tengkorak : 1. Tulang Kranium (Kalvaria) terdiri dari 8 tulang yaitu (Nurmianto, 2003): a. Os frontal : tulang dahi yang terletak di bagian depan kepala b. Os padetal : tulang ubun-ubun yang terletak dibagian tengah kepala c. Os oksipital : tulang kepala belakang d. Os sfenoidal : tulang baji yang terletak dibagian tengah tengkorak e. Os etmoidal : tulang lapis yang terletak disebelah depan Os sfenoidal f. Os temporal : tulang pelipis terdapat di bagian kiri dan kanan samping Kepala 2. Kerangka wajah terdiri dari 14 tulang, dari tengkorak yang tersusun secara sistematis dan secara terurut yaitu : a. 2 tulang hidung membentuk lengkung hidung b. 2 tulang palatum membentuk atap mulut dan dasar hidung c. 2 tulang lakrimalis (tulang air mata) membentuk saluran air mata dan bagian dari tulang rongga mata pada sudut dalam rongga mata. d. 2 tulang zigomatikus (tulang lengkung pipi) e. 1 tulang women (tulang pisu luka) f. 2 tulang tubinatum inferior (kerang hidung bawah) g. 2 tulang maxila membentuk rahang atas dan memuat gigi atas h. 2 tulang mandibula membentuk rahang bawah dan memuat gigi bawah Tulang belakang (kolumna vertebralis) adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Seluruhnya terdapat 33 buah ruas tulang belakang. Vertebra dikelompokkan dan dinamai sesuai dengan daerah yang ditempatinya, yaitu : a. 7 vertebra servikal : ruas tulang bagian leher membentuk tengkuk b. 12 vertebra torakalis : ruas tulang punggung membentuk bagian belakang atau toraks dada c. 5 vertebra lumbalis : ruas tulang pinggang membentuk daerah pinggang

DII-3 d. 5 vertebra sarkalis : ruas tulang kelangkang membentuk sakrum (tulang kelangkang) e. 4 vertebra kosigeus : ruas tulang tungging membentuk tulang koksigeus (tulang tungging) Kerangka dibentuk oleh susunan tulang-tulang yang dapat melindungi dan menjaga rongga. Berikut ini adalah susuna tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri dari: 1. Tulang dada (sternum) banyaknya, terdiri atas 3 bagian : a. Manubrium sterni, bagian tulang dada sebelah atas yang membentuk persendian dengan tulang selangka (klavikula) dan tulang iga b. Korpus sterni, bagian terbesar dari tulang dada dan membentuk persendian dengan tulang-tulang iga c. Prosesus xipoid, bagian ujung dari tulang dada dan pada bayi masih berbentuk tulang rawan. 2. Tulang iga (kosta) banyaknya 12 pasang, bagian depan berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan, bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas vertebra torakalis yang memungkinkan tulang iga dapat bergerak kembang kempis menurut irama pernapasan. Tulang iga terbagi atas 3 macam, yaitu : a. 7 pasang tulang sejati (Os kosta vera) b. 2 pasang tulang iga palsu (Os kosta spuria) c. 2 pasang tulang iga melayang (Os kosta fluitantes) 3. Vertebra torakalis banyaknya 12 buah ruas 2.1.2 Kerangka Appendikuler Kerangka anggota gerak atas, dikaitkan pada kerangka badan dengan perantaraan gelang bahu, yang terdiri dari klavikula (tulang selangka) dan pakula (tulang belikat). Fungsi klavikula adalah memberikan kaitan kepada otot dari leher dan bahu, dengan demikian bekerja sebagai penopang lengan. Tulang-tulang yang membentuk kerangka lengan, lengan bawah dan tapak tangan seluruhnya berjumlah 30 buah tulang yang terdiri :

DII-4 a. Humerus : tulang lengan atas b. Ulna dan radius : tulang hasta dan tulang pengumpil c. 8 tulang karpal : tulang pangkal lengan d. 5 tulang metakarpal : tulang tapak tangan e. 14 falanx : ruas jari tangan Kerangka anggota gerak bawah atau tulang dari extremitas bawah, dikaitkan kepada batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul. Anggota gerak bawah terdiri atas 31 tulang. Gambar 2.1 Rangka Tubuh Manusia

DII-5 2.2 Sistem Sambungan Kerangka Panjang tulang untuk menentukan tinggi badan (stature) seseorang. Sedangkan batas jangkauan dapat menentukan ruang gerak, selain itu dimensi ruang yang terbentuk tersebut amat penting untuk penempatan pegendali (control) dan desain stasiun kerja. Sifat masing-masing sambungan tulang pada pergerakan adalah sangat kompleks. Contoh sambungan tulang yang sederhana ada pada siku dan lutut. Siku dan lutut adalah merupakan sambungan yang membatasi gerakan fleksi disamping itu sambungan siku memberikan kebebasan gerak pada tulang tangan berupa gerak supinasi dan pronasi. Bahu dan pinggul adalah merupakan sambungan bola dan soket yang memberikan kebebasan gerak secara tiga dimensi meskipun dalam rentang gerak yang relatif kecil. Lengan dan tungkai adalah merupakan sambungan yang kompleks, yang mampu untuk mengadakan gerakan tiga dimensi. Misalkan pada gerakan mengangkat tangan dari permukaan meja ke arah mulut. (Nurmianto, 2003) 2.3 Sambungan Kerangka Tulang yang besar dan panjang selalu mempunyai bentuk berlubang yang berfungsi untuk memberikan perbandingan yang seimbang terhadap beban yang terjadi pada tulang tersebut. Bentuk tulang juga telah mengalami evolusi dalam perkembangannya untuk tempat melekatnya otot.(nurmianto, 2003) Tubuh manusia tidak akan mempunyai bentuk yang indah tanpa peran serta tulang belulang ini. Sebaliknya, tulang pun juga tidak akan berdiri tegak tanpa peran serta otot, ligamen dan cartilage yang mengkombinasi dan memegang sambungan tulang secara bersamaan a. Sambungan Cartilagenous (Cartilagenous joint) Sambungan yang berfungsi untuk pergerakan yang relatif kecil, seperti sambungan antara tulang iga (ribs) dan pangkal tulang iga (sternum). Terdapat pula sambungan cartilagenous khusus diantara vertebrae (ruas-ruas tulang belakang) yang dikenal sebagai intervertebral discs yang terdiri dari pembungkus intervertebral disc (outer fibrous ring) yang dikelilingi oleh inti intervertebral

DII-6 disc (pulpy core). Disc tersebut berfungsi sebagai peredaran getaran pada saat manusia bergerak baik translasi maupun rotasi. b. Sambungan Synovial (Synovial joints) Sambungan yang terdapat paling banyak pada tangan dan kaki dan berfungsi untuk pergerakan/perputaran bebas, walaupun tangan dan kaki tersebut amat terbatas pergerakannya. Misalnya arah dan rentang gerakannya. c. Ligamen Ligamen adalah tisu berfiber yang menyambungkan dua atau lebih tulang atau rawan yang boleh bergerak. Ligamen memberi sokongan dan kekuatan kepada sendi. Berfungsi untuk membentuk bagian sambungan dan menempel pada tulang. Ligamen juga berfungsi untuk mencegah adanya dislokasi dan sekaligus berfungsi untuk membatasi rentang gerakan. Hal tersebut disebabkan sifat ligamen yang tidak elastis dan dapat meregang (stretch) dibawah gaya regang (tension) tertentu. d. Sendi Sendi adalah tempat pertemuan dua tulang yang bersebelahan. Terdapat tiga jenis sendi pada manusia yaitu sendi tanpa gerak (synarthroses) sendi yang mempunyai gerakan terhad (amphiarthroses) dan sendi yang boleh bergerak bebas (diathroses). 2.4 Gangguan Pada Sistem Gerak Sistem gerak manusia dapat mengalami gangguan, baik berup penyakit, kelainan, maupun kerusakan organ gerak. Beberapa contoh gangguan pada alat gerak manusia adalah sebagi berikut. (Arif primadi dkk, 2010): 1 Beberapa macam gangguan pada beberapa tulang atau bagian-bagian dari struktur dari bagian tubuh manusia yang penting adalah sebagai berikut: a. Fraktura, yaitu patah tulang, dapat timbul karena terjadi benturan yang sangat keras. b. Rakitis, yaitu gangguan pada pembentukan tulang karena kekurangan vitamin D, akibatnya tulang menjadi lentur dan mudah membengkok bahkan memendek. c. Osteoporosis, yaitu keroposnya tulang akibat kekurangan kalsium.

DII-7 d. Nekrosa, yaitu kerusakan pada selaput periosterum pada tulang. e. Kifosis, yaitu kelain bentuk tulang belakang sehingga penderita terlihat bongkok. f. Lordosis, yaitu kelainan pada tulang belakang yang membengkok ke belakang. g. Skoliosis, yaitu kelainan tulang belakang membengkok ke arah samping kanan dan kiri, tampak seperti huruf S. h. Osteosarkoma (kanker tulang). Beberpa kanker tulang disebabkan oleh tumor menular yang muncul secara langsung didalam tulang atau persendian yang disebut sarkoma. i. Layuh semu, yaitu kerusakan pada bagian cakra epifise karena infeksi bakteri sifilis pada saat anak dalam kandungan. Akibatnya, tulang menjadi tidak bertenaga. 2.4.1 Gangguan Pada Persendian Sendi adalah hubungan antar tulang, ujung-ujung tulang yang membentuk persendian siselaputi atau dibungkus dengan (membran sinovial). Selaput ini menghasilkan minyak untuk menggerakan sebagai pelumas. Sehingga terdapat beberapa gangguan pada persendian sebagi berikut. (Arif primadi dkk, 2010): A. Artritis, yaitu radang sendi yang disertai rasa nyeri dan sakit. Beberapa macam gangguan yang termasuk artritis antara lain sebagi berikut: 1. Rematik, yaitu radang sendi yang disebabkan perbanyakan diri sel darah putih dalam selapu sinovial. Gangguan tersebut disertai rasa sakit dan kekakuan pada persendian sehingga membatasi gerak. 2. Asam urat (gout), yaitu radang (pembengkakan) sendi yang di sebabkan oleh penimbunan asam urat di persendian, terutama pada ruas-ruas jari. 3. Osteoartritis, yaitu radang sendi yan disebabkan bantal tulang rawan dalam persendian pecah sehingga terjadi pergesekan antar tulang keras. 4. Artritis sika, yaitu radang sendi yang disebabkan berkuranganya minyak sinovial akibat terinfeksi bakteri gonore dan bakteri sifilis.

DII-8 5. Lupus, yaitu suatu kondisi yang terkait dengan radang sendi yang menyebabkan demam, ruam, dan bengkak persendian. 6. Bursitis, yaitu kondisi menyakitkan yang diakibatkan oleh peradangan pada bursa (kantong pembungkus minyak sinovial). B. Dislokasi (terkilir), yaitu perubahan kedudukan sendi yang biasanya diikuti pembengkakan. C. Ankilosis, yaitu persendian sulit bergerak atau di gerakan karena sudah lama tidak digunakan. 2.4.2 Gangguan Pada Otot Otot berfungsi sebagi alat gerak penyokong tubuh dan membantu homeostatis. Sebagia alat gerak aktif, otot mempunyai tiga kemampuan, yaitu kontrabilitas (kemampuan untuk memendek atau berkontraksi), ekstensibilitas (kemampuan untuk memanjang atau relaksasi), dan elastisitas (kemampuan untuk kembali atau keadaan semula). Gangguan pada otot dapat terjadi dan gangguanya sebagai berikut. (Arif primadi dkk, 2010): a. Distrofi, yaitu penyakit otot bersifat menurun yang ditandai dengan tidak adanya selaput pembungkus otot. b. Tetanus (kejang otot), yaitu pengejangan otot karena berkontraksi secara terus-menerus sehingga organ yang terkena menjadi tidak dapat berfungsi. c. Atrofi, yaitu otot tidak dapat digerakan karena terjadi penyusutan ukuran otot akibat telah tidak digunakan, misalnya pada kasus kelumpuhan. 2.5 Otot (Muscle) Bagian otot yang dibahas adalah otot Striatik (Striated Muscle) yaitu otot sadar dengan megabaikan otot Cardiac dan Viseral (Cardiac dan Visceral Muscle) yaitu otot tak sadar. Otot terbentuk atas serabut yang berukuran 0.01 sampai 0.1 mm (Nurmianto, 2003). Serabut otot (Muscle Fibre) bervariasi antara satu otot dengan yang lainnya. Beberapa diantaranya mempunyai gerakan yang lebih cepat dari yang lainnya dan hal ini terjadi pada otot yang dipakai untuk mempertahankan

DII-9 kontraksi badan seperti misalnya otot pembentuk postur tubuh. Otot yang pucat adalah menggambarkan kontraksi otot yang cepat. Perbandingan antara otot merah dan otot putih adalah merupakan indikasi untuk menunjukkan daya potensial bagi para olahragawan. Beberapa jenis otot disebut fiksator karena berfungsi sebagai pemberi keseimbangan pada saat melakukan suatu gerakan, dan sinergis karena berfungsi untuk mengontrol sambungan-sambungan sehingga memungkinkan suatu gerakan berjalan secara efisien. Suatu hal yang penting bagi para ergonom untuk mengetahui jenis otot yang sesuai untuk menopang beban statis. Beban statis yang terjadi pada semua otot harus diminimumkan. Gaya yang digunakan untuk kontraksi otot adalah sebanding dengan penampang melintangnya. Pelatihan yang cukup akan dapat meningkatkan luasan penampang melintang dari serabut otot, tanpa meningkatkan jumlah serabut ototnya. (Nurmianto, 2003) 2.5.1 Kelainan Pada Otot Manusia Otot manusia akan mengalami kelainan akibat aktivitas yang dilakukan. Beberapa kelainan yang terjadi pada otot manusia, antara lain kejang otot, keseleo, nyeri otot, miastenia gravis, dan polio keteranganya sebagai berikut (Purwoko dkk, 2009): 1. Kejang Otot Kejang otot (kram) disebabkan ketegangan otot manusia yang sangat kuat. Hal ini dapat terjadi karena cuaca dingin, aktivitas otot terlalu berat, serta tidak seimbangnya air dan ion di dalam tubuh. Gejala yang di timbulkan adalah rasa nyeri dan tidak sakit yang luar biasa. Beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mencegah terjadinya kejang otot adalah rileks dan menjaga agar otot tidak terlalu lelah. 2. Keseleo Keseleo terjadi karena tertariknya otot atau tendon di daerah persendian. Maka bila terlalu keras, tarikan ini dapat menyebabkan putusnya tendon atau otot. Beberapa cara untuk mencegah terjadinya keseleo adalah dengan cara lebih hatihati ketika pada saat beraktivitas.

DII-10 3. Nyeri Otot Terjepitnya pembulu darah atau ujung saraf dapat meninbulkan rasa nyeri terutama pada otot. Rasa nyeri otot timbul karena aliran darah terhambat. Nyeri ini sering dirasakan oleh orang berusia lanjut dan ada kecenderungan kambuh pada cuaca dingin. Nyeri otot dapat dicegah dengan banyak mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, dan bila otot masih terasa nyeri dan dapat dilakukan pemijatan ringan atau menggosoknya dengan minyak gosok. 4. Miastenia Gravis Miastenia gravis merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi melemah dan cenderung lumpuh. Penyakit tersebut menyerang otot-otot di sekitar kelopak mata, muka, leher, dan anggota gerak. 5. Polio Inveksi virus yang menyerang pada saraf otot pengendali disebut polio. Polio dapat disebabkan mengecilnya kaki sehingga penderita menjadi lumpuh. Ciri-ciri orang yang terkena virus polio adalah panas tinggi dan kejang-kejang. Penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan imunisasi polio pada saat usia balita secara rutin. 2.6 Klasifikasi Tulang Terdapat berbagai bentuk dan saiz tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang tersebut. Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan kepada empat bentuknya (Nurmianto, 2003): 1. Tulang panjang Tulang-tulang dalam kumpulan ini secara umumnya lebih panjang, lebar dan berfungsi sebagai tuas. Kebanyakan dari pada tulang-tulang panjang adalah tulang-tulang mampat. Contoh: Tulang pada tangan (humerus, radius, ulna, metakarpal dan falanges) dan kaki (femur, tibia, fibula, metatarsal, falangus) kecuali pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

DII-11 Gambar 2.4 Struktur tulang panjang 2. Tulang pendek Secara umumnya tulang-tulang pendek berbentuk kiub dan didapati di ruangruang yang tertutup. Tulang-tulang ini berperanan memindahkan daya. Tulang tulang ini berongga. Contoh: Tulang-tulang pergelangan tangan (karpal) dan pergelangan kaki (tarsal). 3. Tulang pipih Tulang-tulang ini berbentuk pipih, tipis dan melengkung. Tulang-tulang ini berfungsi sebagai tempat pelekatan otot-otot dan melindungi organ-organ di bawahnya. Contoh: Tulang-tulang kranium, rusuk dan sternum. 4. Tulang tak sama bentuk Tulang-tulang tak sama bentuk berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau artikulasi. Contoh: tulang-tulang vertebra (servikel, torasik, lumbar, sekrum dan koksiks) dan tulang telinga tengah (stapes, inkus, maleus).

DII-12 2.7 Jenis Tulang Berdasarkan zat penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang sejati. Secara fisik, tulang rawan berbeda dengan tulang sejati. Tulang rawan tampak lebih transparan dan bersifat lentur, sedangkan tulang sejati (selanjutnya disebut tulang saja) tampak berwarna gelap dan bersifat kaku. a. Tulang Rawan (Kartilago) Tulang rawan atau kartilago dikenal bersifat lentur. Tulang rawan menjadi lentur karena matriksnya mengandung serat kolagen dan elastik. Selain mengandung serat, di dalam matriks juga terdapat asam hialuroniks, proteoglikans, dan glikoprotein. Tulang rawan tidak memiliki sel-sel saraf dan pembuluh darah. Struktur yang demikian menyebabkan tulang rawan dapat berfungsi sebagai sendi atau mengisi ruang-ruang kosong antar tulang (purwoko dkk, 2009). Tulang rawan pada orang dewasa terdapat pada telinga, ujung hidung, dan ruas antartulang belakang (Arif priadi dkk, 2010). Tulang rawan disusun oleh selsel tulang rawan yang disebut kondrosit. Kondrosit yang matang dibentuk dari selsel tulang rawan muda yang disebut kondroblas. Kondroblas terdapat pada selaput tulang rawan (perikondrium) yang mengelilingi tulang rawan pada orang dewasa. Tulang rawan dibedakan menjadi tulang rawan hialin, serat (fibrosa), dan elastin (Arif priadi dkk, 2010). 1. Tulang Rawan Hyalin Kata hialin (hyalin) berarti seperti gelas. Tulang rawan hialin berwarna putih kebiru-biruan dan pada keadaan segar terlihat bening. Tulang rawan hialin merupakan tipe tulang rawan yang bersifat kuat dan sedikit fleksibel. Tulang rawan hialin memiliki matriks yang banyak mengandung serat kolagen sehingga tampak seperti kaca. Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian, tulang-tulang rawan hidung, trakea dan bronkus. 2. Tulang Rawan Serat (Fibrosa) Tulang rawan serat berwarna buram keputihan dan besifat keras. Pada matriks tulang fibrosa terdapat beberapa deretan tebal serat kolagen. Tulang rawan

DII-13 fibrosa dikenal tahan terhadap tekanan dan guncangan. Tulang rawan fibrosa dapat ditemukan di antara ruas-ruas tulang belakang dan daerah lutut. 3. Tulang Rawan Elastin Tulang rawan elastin berwarna buram kekuningan, serta besifat fleksibel dan elastis. Sel-selnya sama dengan sel-sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri atau berkelompok. Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan epiglotis (katup tulang rawan yang menutup celah menuju trakea). b. Tulang Sejati (Osteon) Tulang dapat menjadi kuat karena adanya garam-garam mineral (terutama berupa kalsium fosfat dan kalsium karbonat) dan serat-serat protein di dalam matriks tulang. Berdasarkan strukturnya, tulang dapat dibedakan atas tulang kompak san tulang spons (purwoko dkk, 2009). 1. Tulang Kompak Tulang kompak merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun rapat dan padat, misalnya pada tulang pipa. Secara histologi, tulang kompak telah terorganisasi dengan rapi. Pada penampang melintang sebuah tulang pipa, selsel tulang yang disebut osteosit terdapat di dalam lakuna. Lakuna merupakan rongga kecil yang tersusun di dalam lingkaran-lingkaran konsentris mengelilingi sebuah kanal pusat. Lingkaran-lingkaran konsentris demikian disebut lamela, sedangkan kanal pusat disebut kanal havers. Kanal havers dengan lamela-lamelanya membentuk suatu struktur yang disebut sistem havers. 2. Tulang Spons Tulang spons merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun longgar atau berongga-rongga, seperti struktur sarang lebah. Susunan matriks demikian disebut trabekula. Meskipun lebih ringan dibandingkan tulang kompak dan strukturnya berongga, tulang spons masih termasuk kuat untuk menahan suatu tekanan. Tulang spons tidak terorganisasi rapi seperti halnya struktur tulang kompak. Letak osteosit di dalam trabekula tidak teratur. Ruang-ruang kosong dalam tulang spons sering kali berisi sumsum tulang merah. Kanalikuli berperan menyalurkan nutrisi dari sumsum tulang merah.