PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea L) BERDASARKAN VARIASI JARAK TANAM DAN VARIETAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

Volume 11 Nomor 2 September 2014

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG BOGOR PADA BERBAGAI TINGKAT KERAPATAN TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN*

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR PLUS HI-TECH 19 PADA TANAMAN SAWI HIJAU DI SULSEL

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea L.) BERDASARKAN VARIASI MULSA DAN JARAK TANAM Zakaria Yulinda, Wawan Pembengo, Fauzan Zakaria

III. METODE PENELITIAN A.

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAYAM (AmaranthusSp) AKIBAT PEMBERIAN MULSA ORGANIK *) Oleh : Wirnawati Paris (1), Nurdin (2) (3) **)

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.) SKRIPSI

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

Magrobis Journal 28. PENGARUH PUPUK ROSASOL-N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium graveolens L.) ABSTRAK

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK ORGANIK KOTORAN AYAM SULEMAN,D,CINDRA,NELSON POMALINGO,NURMI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA MIKRO ORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

Ahmid S. Puhi Fitria S. Bagu dan Wawan Pembengo. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo.

Irmawaty Harun , Zulzain Ilahude, Fauzan Zakaria, Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK N (ZA) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

LAMPIRAN. Lampiran 2. Layout Rancangan Acak Lengkap B2 C1 A2 B3

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

Oleh : RAHMAD NOPRIJAL PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM

RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA

Transkripsi:

1

2 PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea L) BERDASARKAN VARIASI JARAK TANAM DAN VARIETAS Moh. Zulkifli Abas, Fauzan Zakaria, Wawan Pembengo ABSTRAK MOH. ZULKIFLI ABAS. 613409092 Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Caisim berdasarkan Variasi Jarak Tanam dan Varietas. (Dibimbing oleh Fauzan Zakaria dan Wawan Pembengo) Penelitian ini dilaksanakan di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bobebolango. yang berlangsung selama 3 bulan yaitu dari bulan Mei 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. Bertujuan untuk mengetahui Pertumbuhan dan hasil tanaman Caisim Variasi Jarak tanam dan Varietas. Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama Jarak Tanam yang terdiri dari Jarak tanam 20 x 20 cm, 20 x 30 cm, 20 x 40 cm dan factor kedua yaitu Varietas yang terdiri dari varietas Tosakan dan Varietas Christina. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali terdiri dari 6 kombinasi perlakuan sehingga terdapat 18 petakan percobaan. Hasil penelitian ini menunjukan perlakuan jarak tanam memberikan pengaruh peningkatan pada pertumbuhan tanaman caisim, perlakuan varietas tosakan memberikan pengaruh pada peningkatan jumlah daun dan berat segar taju daun pada 4 MST sedangkan untuk parameter tinggi tanaman dan indeks luas daun tidak memberikan pengaruh. Kata Kunci: Caisim, Jarak Tanam Moh. Zulkifli Abas, Fauzan Zakaria, SP. M.Si, Wawan Pembengo, SP. M.Si Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi

3 Caisim (Brassica juncea L.) merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis, namun mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisim pada umumnya banyak ditanam dataran rendah, namun dapat pula didataran tinggi. Caisim tergolong tanaman yang toleran terhadap suhu tinggi (panas). Saat ini, kebutuhan akan caisim semakin lama semakin meningkat seiring dengan peningkatan populasi manusia dan manfaat mengkonsumsi bagi kesehatan. Caisim mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis crop, kubis bunga dan brokoli. Sebagai sayuran, caisim atau dikenal dengan sawi hijau mengandung berbagai khasiat bagi kesehatan. Kandungan yang terdapat pada caisim adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Selain mempunyai nilai ekonomi tinggi caisim memiliki banyak manfaat. Manfaat caisim atau sawi bakso sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh sakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan (Margiyanto, 2008; Fahrudin, 2009). Masa panen yang singkat dan pasar yang terbuka luas merupakan daya tarik untuk mengusahakan caisim. Daya tarik lainnya adalah harga yang relatif stabil dan mudah diusahakan (Hapsari, 2002). Permintaan masyarakat terhadap caisim semakin lama semakin meningkat. Dengan permintaan caisim yang semakin meningkat, maka untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, perlu dilakukan peningkatan produksi. Salah satu upaya peningkatan hasil yang dapat dilakukan adalah melalui penggunaan variasi jarak tanam serta varietas. Variasi jarak tanam harus diperhatikan karena jarak tanam merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tanaman. Jarak tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, semakin rapat jarak tanam semakin besar pertumbuhan tingginya. Penentuan kerapatan tanam pada suatu areal pertanaman pada hakekatnya merupakan salah satu cara unutuk mendapatkan hasil tanaman secara maksimal. Dengan pengaturan kepadatan tanaman sampai batas tertentu, tanaman dapat memanfaatkan lingkungan tumbuhnya secara efisien. Kepadatan populasi berkaitan erat dengan jumlah radiasi matahari yang dapat diserap oleh tanaman. Disamping itu, kepadatan tanaman juga mempengaruhi persaingan diantara tanaman dalam menggunakan unsur hara, Pengaturan kerapatan tanam didalam satu areal penanaman sangat diperlukan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya kompetisi diantara tanaman dan untuk memperoleh peningkatan hasil dari tanaman budidaya, yaitu dengan menambah kerapatan tanaman atau populasi tanaman. METODOLOGI Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2013 di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Alat dan bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis menulis, cangkul, ember, kalkulator, kuda-kuda, meteran/penggaris, timbangan. Sedangkan

4 bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : benih caisim varietas tosakan dan christina, pupuk phonska dan pupuk kompos. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yakni faktor pertama jarak tanam dengan 3 taraf dan faktor kedua varietas dengan 2 taraf. Faktor pertama variasi jarak tanam terdiri dari 3 taraf yaitu : J1 : Jarak tanam 20 cm x 20 cm J2 : Jarak tanam 20 cm x 30 cm J3 : Jarak tanam 20 cm x 40 cm Faktor kedua variasi varietas terdiri dari 2 taraf yaitu : V1 : Varietas Tosakan V2 : Varietas Christina Kombinasi perlakuan menjadi 6 dan diulang 3 kali sehingga keseluruhan plot percobaan ada 18 plot. Variabel yang diamati Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah : 1. Tinggi tanaman Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai titik tumbuh tanaman. Tanaman diukur seminggu sekali pada saat tanaman berumur 1, 2, 3, 4, 5 MST. 2. Jumlah daun Jumlah daun dihitung dengan menghitung jumlah daun tanaman. Daun yang dihitung yaitu daun yang sudah terbentuk sempurna. Penghitungan dilakukan seminggu sekali pada saat tanaman berumur 1, 2, 3, 4, 5 MST. 3. Indeks Luas Daun (ILD) Luas daun diukur dengan menggunakan metode gravimetri, dengan cara menggambar daun secara langsung pada sehelai kertas yang akan diukur luasnya. Luas daun dihitung berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas. Pengukuran dilakukan pada akhir penelitian, dengan rumus : Dimana : LD = Luas Daun LK = Luas total replika Wr = Berat kertas replika daun (mg) Wt = Berat kertas total (mg) ILD menggunakan rumus : 4. Berat segar tajuk

5 Dihitung dengan menimbang tajuk tanaman yang masih segar. Diukur dengan menggunakan timbangan pada umur 4 MST atau tanaman berumur 30 hari. 5. Persentase tajuk rusak Persentase tajuk rusak diperoleh setelah panen 4 MST atau tanaman berumur 30 hari, dihitung dengan menggunakan rumus : Prosedur penelitian 1. Pengolahan tanah Tanah dibersihkan dari gangguan gulma. Pengolahan tanah sekaligus penggemburan tanah. Setelah bersih tanah dicangkul sedalam 20 cm - 40 cm, agar tanaman sawi dapat tumbuh dengan baik. Buat petakan atau bedengan seluas 2 x 2 m sebanyak 6 petak diulang 3 kali, jadi jumlah keseluruhan petakan ada 18, lahan keseluruhan yang digunakan yaitu 18 x 10 m. 2. Pemupukan Pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali. Pemupukan pertama yaitu pada saat tanaman berumur 2 MST, sedangkan pemupukan kedua saat tanaman berumur 4 MST. Pupuk yang digunakan adalah pupuk phonska dengan dosis 100 kg/ ha. 3. Penyemaian Persemaian benih dilakukan dengan menggunakan media tanah kompos. Kemudian dilapisi dengan tanah tipis. Bibit dipindahkan ke bedengan saat berumur 2 minggu atau bibit telah berdaun 4 helai. 4. Penanaman Bibit caisim ditanam ke bedengan dengan variasi jarak tanam. Jarak tanam pertama menggunakan jarak 20 x 20 cm sedangkan jarak tanam kedua menggunakan jarak 20 x 30 cm dan jarak tanam ketiga menggunakan jarak 20 x 40cm, bibit diusahakan tertanam tegak lurus dengan medianya. 5. Pemeliharaan Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari pada fase pertumbuhan. Penyulaman dilakukan jika ada tanaman yang mati, penyulaman tidak dilakukan jika semua tanaman hidup. Penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 2 minggu. Penyiangan dilakukan jika mulai hidup tanaman selain tanaman budidaya (gulma), dengan cara mencabut gulma secara hati-hati agar tidak merusak tanaman. 6. Pemanenan Pemanenan dilakukan setelah caisim berumur 40 hari setelah tanam (HST). Kriteria panen caisim ketika daun paling bawah berwarna kuning dan belum berbunga. Panen dilakukan dengan cara memotong bagian pangkal batang dengan pisau. Analisis data Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of Variance). Apabila terdapat perlakuan yang menunjukkan perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5 %. HASIL DAN PEMBAHASAN

6 Tinggi Tanaman Berdasarkan analisa sidik ragam untuk parameter tinggi tanaman pada 1, 2, 3 dan 4 minggu setelah tanam (MST) yang disajikan pada Lampiran 3a, 3b, 3c dan 3d menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam, varietas serta interaksi antar kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata pada semua waktu pengamatan yakni 1, 2, 3, dan 4 MST untuk parameter tinggi tanaman. Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman (cm) caisim pada 1, 2, 3 dan 4 MST berdasarkan perlakuan jarak tanam dan varietas yang berbeda. Perlakuan Jarak Tanam Tinggi tanaman (cm) 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 20 cm x 20 cm 5,60 tn 11,07 tn 15,34 tn 29,93 tn 20 cm x 30 cm 5,31 tn 10,93 tn 15,29 tn 29,27 tn 20 cm x 40 cm 5,51 tn 10,86 tn 15,01 tn 29,36 tn BNT 5 % - - - - Varietas Tosakan 5,45 tn 10,93 tn 15,25 tn 29,44 tn Varietas Christina 5,50 tn 10,98 tn 15,18 tn 29,60 tn BNT 5 % - - - - Keterangan : angka angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Pada Tabel 1 di atas, perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm berkontribusi pada peningkatan biomassa untuk parameter tinggi tanaman dengan nilai tertinggi untuk waktu pengamatan 1 MST sebesar 5,60 cm, 2 MST sebesar 11,07 cm, 3 MST sebesar 15,34 cm, 4 MST sebesar 29,93 cm. Pada perlakuan varietas, varietas Christina memiliki nilai lebih tinggi dibanding varietas Tosakan, hal ini ditandai dengan pada waktu pengamatan 1, 2 dan 4 MST perlakuan varietas Christina memiliki nilai lebih tinggi dibanding varietas Tosakan. Hal ini diduga terrjadi karena adanya pengaruh faktor genetik yaitu adanya perbedaan fase pertumbuhan yang menyebabkan perbedaan usia panen yang berbeda untuk setiap varietas. Menurut Trustinah (1993) dalam Sulaeman (2006) wujud luar atau fenotipe suatu individu (dalam hal ini tinggi tanaman) merupakan hasil kerjasama antara faktor genetik dengan lingkungan. Jumlah Daun Berdasarkan analisa sidik ragam untuk parameter jumlah daun pada 1, 2, 3 dan 4 minggu setelah tanam (MST) yang disajikan pada Lampiran 4a, 4b, 4c dan 4d menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam dan interaksi kedua perlakuan tidak berbeda nyata pada semua waktu pengamatan yakni 1, 2, 3, dan 4 MST sedangkan perlakuan varietas tidak berbeda nyata pada 1, 2, dan 3 MST tapi 4 MST berbeda nyata.

7 Tabel 2. Rata-rata jumlah daun (helai) caisim pada 1, 2, 3 dan 4 MST berdasarkan perlakuan jarak tanam dan varietas yang berbeda. Perlakuan Jarak Tanam Jumlah daun ( Helai ) 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 20 cm x 20 cm 1,98 tn 3,62 tn 5,26 tn 8,96 tn 20 cm x 30 cm 1,98 tn 3,53 tn 4,90 tn 8,76 tn 20 cm x 40 cm 1,96 tn 3,40 tn 4,91 tn 8,68 tn BNT 5 % - - - - Varietas Tosakan 2,01 tn 3,55 tn 4,96 tn 8,98 b Varietas Christina 1,93 tn 3,49 tn 5,09 tn 8,61 a BNT 5 % - - - 0,267 Keterangan : angka angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Pada Tabel 2 di atas, perlakuan varietas Tosakan berkontribusi lebih besar pada peningkatan jumlah daun sebesar 8,98 helai dibanding varietas Christina yang hanya sebesar 8,61 helai. Nurshanti (2010) menyatakan bahwa pertambahan jumlah helai daun disebabkan faktor genetik Varietas Tosakan yang lebih unggul dibandingkan dengan Varietas Christina sehingga varietas tersebut yang ditanam dalam jarak tanam tertentu dapat mempertahankan suhu dan kelembaban udara. Pertambahan komponen pertumbuhan atau pertumbuhan vegetative tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor tanaman itu sendiri, selain faktor lingkungan (Lakitan, 1993). Indeks Luas Daun (ILD) Berdasarkan analisa sidik ragam untuk parameter indeks luas daun yang disajikan pada Lampiran 5 menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam berbeda nyata sedangkan varietas dan interaksi antara keduanya tidak berbeda nyata. Putrasamedja (1996) menyatakan bahwa jarak tanam yang sesuai dapat memicu peningkatan biomassa sehingga terjadi peningkatan indeks luas daun. Tabel 3. Rata-rata indeks luas daun caisim berdasarkan perlakuan jarak tanam dan varietas yang berbeda. Perlakuan Jarak Tanam ILD 20 cm x 20 cm 59,40 c 20 cm x 30 cm 40,34 b 20 cm x 40 cm 34,30 a BNT 5 % 2,656

8 Varietas Tosakan Varietas Christina 44,92 tn 44,44 tn BNT 5 % - Keterangan : angka angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Pada Tabel 3 di atas, perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm berkontribusi pada peningkatan indeks luas daun tertinggi sebesar 59,40 dibanding perlakuan lainnya. Harahap (2003) menyatakan bahwa penerapan perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm, 20 x 25 cm dan 20 x 30 cm dapat mempengaruhi parameter tinggi tanaman dan total luas daun. Gardner et al. (1991) menyatakan bahwa kepadatan tanaman mempunyai hubungan erat dengan hasil tanaman. Kepadatan tanaman dapat diartikan sebagai jumlah tanaman yang terdapat dalam satuan luas lahan. Peningkatan kepadatan tanaman mempunyai arti meningkatkan jumlah tanaman. Bila jumlah tanaman meningkat dan diikuti dengan luas daun serta ILD-nya yang meningkat sehingga akan meningkatkan berat kering total tanaman Berat Segar Tajuk Berdasarkan analisa sidik ragam untuk parameter berat segar tajuk yang disajikan pada Lampiran 6 menunjukkan bahwa perlakuan varietas berbeda nyata sedangkan jarak tanam dan interaksi antara kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata. Tabel 4. Rata-rata berat segar tajuk (gr) caisim berdasarkan perlakuan jarak tanam dan varietas yang berbeda Perlakuan Jarak Tanam Berat Segar Tajuk (gr) 20 cm x 20 cm 208,89 tn 20 cm x 30 cm 210,83 tn 20 cm x 40 cm 206,67 tn BNT 5 % - Varietas Tosakan Varietas Christina 211,67 b 205,93 a BNT 5 % 4,693 Keterangan : angka angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Pada Tabel 4 di atas, perlakuan varietas Tosakan berkontribusi pada peningkatan berat segar tajuk tertinggi sebesar 211,67 gr dibanding perlakuan varietas Christina sebesar 205,93 gr. Jumlah daun pada komoditi sayuran daun berpengaruh pada bobot segar tajuk tanaman. Semakin banyak jumlah daun maka itu menunjukkan berat segar tajuk yang juga meningkat. Berdasarkan penampilan varietas Tosakan memiliki percabangan yang banyak dan daya tumbuh yang tinggi disbanding varietas Christina. Menurut Nurshanti (2010) berat segar

9 ditentukan oleh banyak percabangan dan daya tumbuh yang tinggi pada tanaman sawi atau caisim. Presentase Tajuk Berdasarkan analisa sidik ragam untuk parameter berat segar tajuk yang disajikan pada Lampiran 7 menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam, varietas dan interaksi antara kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata. Tabel 5. Rata-rata Presentase Tajuk Caisim berdasarkan perlakuan jarak tanam dan varietas yang berbeda Perlakuan Presentase Tajuk (%) Jarak Tanam 20 cm x 20 cm 3,86 tn 20 cm x 30 cm 5,41 tn 20 cm x 40 cm 6,31 tn BNT 5 % - Varietas Tosakan Varietas Christina 4,01 tn 6,38 tn BNT 5 % - Keterangan : angka angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Berdasarkan Tabel 5 di atas perlakuan jarak tanam 20 x 40 cm memberikan nilai presentase tajuk tertinggi sebesar 6,31 % dibanding perlakuan lainnya. Pada perlakuan varietas Christina memberikan nilai tertinggi sebesar 6,38 %. Harahap (2003) menyatakan bahwa jarak tanam berkontribusi pada pengaturan ruang guna menjaga kompetisi sumberdaya berupa hara, air, cahaya dan lain untuk peningkatan biomassa tanaman.. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm memberikan pengaruh pada peningkatan indeks luas daun sebesar 59,40 sedangkan untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk dan presentase tajuk tidak memberikan pengaruh. 2. Perlakuan varietas Tosakan memberikan pengaruh pada peningkatan jumlah daun pada 4 MST sebesar 8,98 helai dan berat segar tajuk sebesar 211,67 gr sedangkan untuk parameter tinggi tanaman dan indeks luas daun tidak memberikan pengaruh. 3. Perlakuan interaksi antara jarak tanam dan varietas tidak memberikan pengaruh pada keseluruhan parameter pertumbuhan dan hasil tanaman caisim Saran Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai jarak tanam dan varietas yang tepat guna untuk peningkatan produktivitas tanaman caisim yang lebih baik.

10 DAFTAR PUSTAKA Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (Terjemahan Dari Bahasa Inggris). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 428 h. Harahap, Edi Susilo. 2003. Respon Tanaman Sawi (Brassica juncea L) Terhadap Konsentrasi Pupuk Stadya dan Jarak tanam. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan. Harjadi, M.M.S.S. 1996. Pengantar Agronomi. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta. 197 hal. Dalam Hapsari, B. 2002. Sayuran Genjah Bergelimang Rupiah. Trubus 33 (396): 30 31. Haryanto, E. Suhartini, T. Rahayu, E. 2003. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta. Haryanto, E. 2003. Sawi dan Selada. Pustaka Setia. Jakarta. Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Palembang: Universitas Sriwijaya. Margiyanto, E. 2008. Budidaya Tanaman Sawi. [Online] http://zuldesains.wordpr ess.com. Diakses pada tanggal 16 Mei 2013. Muhammad, R. Rahaju, dan H. Supradja. 1993. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Produksi Tempuyung (Sonchus arvensis L.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia. Muliasari,A.A. 2009. Optimasasi Jarak Tanam Dan Umur Bibit Pada Padi Sawah (Oryza sativa L.). Skripsi. Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 60 hal. Nurshanti Fatma Dora. 2010. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L) Dengan Tiga Varietas Berbeda. Jurnal Agronobis Vol. 2 No. 4 Hal 7 10. Fakultas Pertanian. Universitas Baturaja. Putrasamedja, Sartono. 1996. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Produksi Benih Caisim. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komoditas Sayuran. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Hal 251 255. Rahmat, R. 2007. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta. Kanisius.

11 Rosliani, N.S. dan Sumarini R. 2002. Pengaruh Kerapatan Tanaman Dan Konsentrasi NPK 15-15-15 Terhadap Umbi Bawang Merah. Jurnal Hortikultura. Vol. 12:12-13. Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2: Prinsip, Produksi, dan Gizi Jilid 2. Terjemahan dari: World Vegetables: Principles, Production, and Nutritive Values. Penerjemah: Catur Herison. Penerbit: ITB Press. Bandung. 320 hal. Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Kanisius. Yogyakarta. Dalam Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Sastrapradja, H. 2008. Pengaruh Jarak Tanam Dan Ukuran Umbi Bibit Terhadap Pertumbuhan Dan Pertambahan Jumlah Anakan. Jurnal Hortikultura 18:53-57. Sulaeman, Agus. 2006. Pengaruh takaran pupuk kandang ayam dan kombinasi pupuk SP-36 dan KCl terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakchoy (Brassica campestris L.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Tasikmalaya. Sunarjono, H. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta. Dalam Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

12