MINYAK DAN LEMAK TITIS SARI K.

dokumen-dokumen yang mirip
MINYAK DAN LEMAK TITIS SARI K.

DEFINISI. lipids are those substances which are

Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Struktur Umum dan Tatanama Lemak

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

Penentuan Sifat Minyak dan Lemak. Angka penyabunan Angka Iod Angka Reichert-Meissl Angka ester Angka Polenske Titik cair BJ Indeks bias

PENENTUAN SIFAT MINYAK DAN LEMAK. ANGKA PENYABUNAN ANGKA IOD ANGKA REICHERT-MEISSL ANGKA ESTER ANGKA POLENSKE TITIK CAIR BJ INDEKS BIAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sabun adalah senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. protein. Satu gram minyak atau lemak dapat menghasilkan 9 kkal, penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolestrol.

Perbedaan minyak dan lemak : didasarkan pada perbedaan titik lelehnya. Pada suhu kamar : - lemak berwujud padat - minyak berwujud cair

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan asam lemak rantai panjang. Minyak dan lemak tidak berbeda dalam bentuk umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JENIS LIPID. 1. Lemak / Minyak 2. Lilin 3. Fosfolipid 4 Glikolipid 5 Terpenoid Lipid ( Sterol )

sidang tugas akhir kondisi penggorengan terbaik pada proses deep frying Oleh : 1. Septin Ayu Hapsari Arina Nurlaili R

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Minyak dan Lemak 1.1 TUJUAN PERCOBAAN. Untuk menentukan kadar asam lemak bebas dari suatu minyak / lemak

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dengan tiga molekul asam lemak. Di alam,bentuk gliserida yang lain yaitu digliserida

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gliserol dan asam lemak rantai panjang. Lemak dan minyak (trigliserida) yang

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

Bab IV Hasil dan Pembahasan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SABUN TRANSPARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Penyabunan Sampel Minyak atau Lemak

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak merupakan triester asam lemak dengan gliserol. Trigliserida alami

TUGAS ANALISIS AIR, MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS LEMAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. yang jika disentuh dengan ujung-ujung jari akan terasa berlemak. Ciri khusus dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, contohnya dietil eter, kloroform

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sekilas Sejarah Pabrik Minyak Sawit dan Perkebunan Kelapa Sawit

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau santan dalam sayur-sayuran. Minyak kelapa murni mengandung asam laurat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak merupakan golongan lemak. Minyak adalah lemak yang

Biodiesel Dari Minyak Nabati

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Beberapa biji ditanam di kebun raya bogor, sementara sis1a benihnya ditanam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersumber dari hewan, misalnya ikan sarden, ikan paus (Angelina, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MINYAK GORENG. Disusun oleh: Novita Purnamasari H ( ) Rizki Yanti Rahayu ( ) Nisa Surya Pertiwi ( ) Nadya Bella Sondari ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM IBM I MINYAK dan LEMAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TEMPERATUR DAN F/S TERHADAP EKSTRAKSI MINYAK DARI BIJI KEMIRI SISA PENEKANAN MEKANIK

I. PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama dan

Adelya Desi Kurniawati, STP., M.Sc., MP.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pangan yang digunakan untuk menghasilkan minyak goreng, shortening,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNOLOGI MINYAK DAN LEMAK

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

EXTRACTION OF PALM OIL S FREE FATTY ACIDS BY TRIETHYLAMMINE (TEA) IN POLAR-NONPOLAR MIX-SOLVENT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tetapi berasal dari Afrika. Kelapa sawit pada awal mulanya didatangkan ke Indonesia

I. TINJAUAN PUSTAKA. nabati berupa Crude Plam Oil (CPO), sangat banyak ditanam dalam perkebunan

HASIL DAN PEMBAHASAN

EKSTRAKSI MINYAK DAN LEMAK : AMALYAH FEBRYANTI NIM : H KELOMPOK : IV (EMPAT) HARI/TANGGAL : KAMIS/22 MARET 2012 ASISTEN : ARKIEMAH HAMDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linolenat. Minyak

Sintesis Metil Ester dari Minyak Goreng Bekas dengan Pembeda Jumlah Tahapan Transesterifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan Papua

Kemiri berasal dari Maluku dan tersebar ke Polynesia, India, Filipina, Jawa, Australia dan kepulauan Pasifik, India Barat, Brazil dan Florida.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISOLASI BAHAN ALAM. 2. Isolasi Secara Kimia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan konsumsi minyak goreng meningkat. Selain itu konsumen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berbentuk padat pada suhu kamar (Wikipedia 2013).

Gun Gun Gumilar, Zackiyah, Gebi Dwiyanti, Heli Siti HM Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indinesia

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN

Transkripsi:

MINYAK DAN LEMAK TITIS SARI K.

DEFINISI defines lipids as a wide variety of natural products including fatty acids and their derivatives, steroids, terpenes, carotenoids, and bile acids, which have in common a ready solubility in organic solvents such as diethyl ether, hexane, benzene, chloroform, or methanol.

DEFINISI lipids are those substances which are insoluble in water; soluble in organic solvents such as chloroform, ether or benzene; contain long-chain hydrocarbon groups in their molecules; and are present in or derived from living organisms.

DEFINISI a chemically heterogeneous group of substances, having in common the property of insolubility in water, but solubility in nonpolar solvents such as chloroform, hydrocarbons or alcohols

PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK LEMAK Temp. kamar berwujud padat gliserida pada hewan berupa lemak (lemak hewani) MINYAK Berwujud cair gliserida pada tumbuhan berupa minyak (minyak nabati) Gliserida memiliki asam lemak jenuh yang lebih banyak gliserrida yang memiliki asam lemak tak jenuh lebih banyak

SUMBER MINYAK DAN LEMAK Tanaman Biji2an palawija : minyak jagung, bjij kapas, kacang, wijen, kedele Kulit buah tanaman tahunan : minyak zaitun, kelapa sawit Biji2an dari tanaman tahunan : kelapa, coklat, inti sawit Hewani Susu Daging Hasil laut : minyak ikan sarden, minyak ikan paus dll

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK 1. WARNA Zat warna alamiah. α dan β karoten, xantofil, klorofil, antosianin Warna kuning, kuning kecoklatan, kehijauan, kemerahan Pigmen warna merah jingga atau kuning : karotenoid Hasil degradasi zat warna alamiah Warna gelap : oksidasi vitamin E Warna coklelat : dari bahan busuk atau memar Warna kuning : timbul akibat penyimpanan

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK 2. BAU AMIS (FISHY FLAVOR) Disebabkan oleh interaksi amin oksida dengan ikatan rangkap dari lemak tidak jenuh 3. ODOR DAN FLAVOR Terdapat secara alami Akibat pembentukan asam2 rantai sangat pendek >>> hasil penguraian pada kerusakan minyak dan lemak Komponen non lemak : minyak kelapa sawit >> beta ionone, minyak kelapa >> nonyl methylketon

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK 4. KELARUTAN Tidak larut air Larut dalam pelarut non polar : etil eter, karbondisulfida, halogen 5. TITIK DIDIH (BOILING POINT) Akan semakin meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon asam lemak tersebut

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK 6. TITIK CAIR DAN POLYMORPHISM Titik cair : cara untuk menentukan atau mengenali komponen organik yang murni Polymorphism : Keadaan dimana lebih dari 1 bentuk kristal. Sering pada komponen rantai panjang Untuk mempelajari titik cair minyak atau lemak dan asam lemak Peranan penting untuk mendapatkan minyak dan lemak

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK 7. TITIK LUNAK Untuk identifikasi minyak dan lemak 8. SLIPPING POINT Untuk pengenalan minyak dan lemak serta pengaruh komponen2nya 9. SHORT MELTING POINT Temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak atau lemak

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK 10.BOBOT JENIS Ditentukan pada suhu 25 0 C 11.INDEKS BIAS Derajat penyimpangan dari cahaya yang dilewatkan pada suatu medium yang cerah Digunakan untuk pengenalan unsur kimia dan uji kemurnian minyak

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK 12.TITIK ASAP, TITIK NYALA, TITIK API Titik asap : temperatur pada saat minyak atau lemak menghasilkan asap tipis kebiru2an Titik nyala : temperatur pada saat campuran uap dari minyak dengan udara mulai terbakar Titik api : temperatur pada saat dihasilkan pembakaran terus menerus sampai habisnya contoh uji

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK 13. TITIK KERUH (TURBIDITY POINT) Ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran minyak atau lemak dengan pelarut lemak Dipanaskan sampai terlarut sempurna Dibiarkan sampai minyak dan pelarut terpisah dan mulai keruh Suhu diukur pada saat terbentuk keruh

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK HIDROLISA Minyak atau lemak akan diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol Penyebab ketengikan : adanya air

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK OKSIDASI Bila terjadi kontak antara sejumlah O2 dengan minyak atau lemak Mengakibatkan bau tengik Dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida Terurainya asam lemak disertai konversi hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta asam lemak bebas Rancidity : terbentuk aldehid bukan oleh peroksida

SIFAT FISIK MINYAK DAN LEMAK HIDROGENASI Suatu proses industri Bertujuan untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada minyak atau lemak ESTERIFIKASI Tujuan : mengubah asam lemak dari trigliserida dalam bentuk ester

PENGUJIAN MINYAK ATAU LEMAK Total minyak atau lemak Mengekstraksi bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak Bilangan Penyabunan Jumlah mg KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram minyak atau lemak Bilangan Iod Jumlah (gram) iod yang dapat diikat oelh 100 gram lemak

PENGUJIAN MINYAK ATAU LEMAK Bilangan asam Jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam2 lemak bebas dari 1 gram minyak atau lemak Bilangan Reichert meissl Jumlah mm larutan KOH 0,1 N yang diprlukan untuk menetralkan asam lemak yang mudah menguap dan dapat larut dalam air Bilangan polenske Jumlah mm larutan alkali 0,1 N yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak yang mudah menguap tetapi tidak larut dalam air

PENGUJIAN MINYAK ATAU LEMAK Bilangan Krischner Dipergunakan untuk menetapkan besarnya asam lemak yang mudah menguap dan dapat larut dalam air Bilangan Hehner Dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak yang tidak larut dalam air Bilangan asetil Dipergunakan untuk menetapkan jumlah gugus OH pada asam lemak hidroksi yang terdapat pada minyak atau lemak

JENIS MINYAK SUMBER NABATI

MINYAK WIJEN Asam Lemak Persen Jenuh Palmitat 9,1 Stearat 4,3 Arachidat 0,8 Tidak jenuh Oleat 45,4 Linoleat 40,4 Linolenat

MINYAK WIJEN Karakteristik Syarat Berat jenis pada 25 o C 0,916 0,921 Indeks bias pada 25 o C 1,4763 Bilangan Iod 103 112 Bilangan penyabunan 188 193 Bilangan Reichert-meissl 1,2 Bilangan Hehner 95,6 95,9 Bilangan Iod 109 122 Titik beku 21 24 Titik cair 21 31,5

MINYAK WIJEN STANDART MUTU MINYAK WIJEN Warna kuning Tidak berbau Rasa gurih

MINYAK JAGUNG Asam lemak Jumlah (% x total asam lemak) Jenuh Miristat 0,1 Palmitat 8,1 Stearat 2,5 Tidak jenuh Oleat 30,1 Linoleat 56,3 Asam diatas C18 1,7

MINYAK JAGUNG Karakteristik Nilai Bilangan asam 0,040 0,100 Flavor Lembut Bilangan penyabunan 189 191 Bilangan iodium 125 128 Bilangan hehner 93 96 Titik cair ( 0 F) 4 12 Titik nyala ( 0 F) 575 640 Titik bakar ( 0 F) 590 700 Bobot jenis pada suhu kamar 0,918 0,925

MINYAK KEDELE Asam Lemak Jumlah (dalam %) Tidak jenuh (85%) Linoleat 15 64 Oleat 11 60 Linolenat 1 12 Arachidonat 1,5 Jenuh (15%) Palmitat 7 10 Stearat 2 5 Arschidat 0,2 1 Laurat 0 0,1

MINYAK KEDELE Standar Mutu Minyak Kedele Sifat Nilai Bilangan asam Maks 3 Bilangan penyabunan Min 190 Bilangan Iod 129 143 Bilangan yang tak tersabun (%) Maks 1,2 Bahan yang menguap (%) Maks 0,2 Indeks bias (20 0 C) 1,473 1,477 Bobot jenis (15,5 0 C) 0,924 0,928

MINYAK KELAPA SAWIT Asam lemak Minyak kelapa sawit (%) Minyak inti sawit (%) Kaprilat - 3 4 Kaproat - 3 7 Laurat - 46 52 Miristat 1,1 2,5 14 17 Palmitat 40 46 6,5 9 Stearat 3,6 4,7 1 2,5 Oleat 39 45 13 19 linoleat 7-11 0,5 2

MINYAK KELAPA SAWIT Sifat Minyak sawit Minyak inti sawit Bobot jenis pada suhu kamar 0,900 0,900 0,913 Indeks bias D 40 0 C 1,4565 1,4585 1,495 1,415 Bilangan Iod 48 56 14 20 Bilangan penyabunan 196-205 244 254

MINYAK KELAPA SAWIT Standart Mutu Kandungan air (< 0,1%) dan kotoran dalam minyak (<0,01%) Kandungan asam lemak bebas (< 2%) Warna : bebas dari warna merah, kuning, hijau. Bilangan peroksida (< 2%) Kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam

MINYAK KELAPA Asam lemak Jumlah (%) Jenuh Kaproat 0,0 0,8 Kaprilat 5,5 9,5 Kaprat 4,5 9,5 Laurat 44 52 Miristat 13 19 Palmitat 7,5 10,5 Stearat 1 3 arachidat 0,0 0,4 Tidak jenuh Palmitoleat 0,0 1,3 Oleat 5 linoleat 1,5 2,5