Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lampiran 1a: 1/1. Rencana LHP Setahun : 459 Anggaran Dana Setahun : 4,588,596. Rencana Realisasi Rencana Realisasi

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Suplemen Rencana Strategis

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta RINGKASAN EKSEKUTIF

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT.

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

REALISAS. 15 Agustus /2013 Satu Berkas. Nomor. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal. RKT Bulan Juli 2013

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

Nomor. 6 September Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1 PKP2T HP dari pusat.

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

Perwakilan BPKP Provinsi Riau

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

REALISAS Juni Nomor : Lampiran : Satu Berkas. Yth. Sekretaris di Jakarta. RKT Bulan Mei PKP2T dan dari rencana sebesar 48 LHP

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I P E N D A H U L U A N

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

URAIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP Perwakilan BPKP DKI Jakarta I

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Nomor. 08 Nopember Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS PKPT.

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

URAIAN KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2012

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24 Juli 2013

Ikhtisar Eksekutif. vii

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern (internal audit) di lingkungan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

11 Program Prioritas KIB II

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS. NOMOR 49 T/tfWN 9011, TENTANG

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan,

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

Rp ,00. Jumlah. Jumlah HP PFA. Potensi HP / PFA

Jakarta, 10 Maret 2011

Transkripsi:

Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh Kepala BPKP Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah menetapkan 11 Prioritas Nasional yaitu: reformasi birokrasi dan tata kelola; pendidikan; kesehatan; penanggulangan kemiskinan; ketahanan pangan; infrastruktur; investasi dan iklim usaha; energi; lingkungan dan pengelolaan bencana; daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca konflik; dan kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Prioritas tersebut dilengkapi dengan prioritas lainnya yaitu bidang politik, hukum dan keamanan; bidang perekonomian; dan bidang kesejahteraan rakyat. Dokumen perencanaan tersebut menjadi acuan BPKP dalam merumuskan dokumen perencanaan pengawasan seperti Kebijakan Pengawasan, Kerangka Acuan Pengawasan Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja. Penyusunan perencanaan pengawasan juga memperhatikan peraturan perundang-undangan lainnya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008, Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 dan arahan Presiden serta curent issues berskala nasional atau regional. Perencanaan pengawasan tersebut mencoba merespon peran BPKP untuk mampu berkontribusi melalui pengawasan dan pembinaan yang menghasilkan informasi pengawasan yang bersifat early warning system RAKER BIDANG PERENCANAAN PAGUYUBAN PAN dan RB Tahun 2013 1

(sistem peringatan dini) kepada Presiden selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan beserta para pimpinan lembaga eksekutif yang berwenang. Informasi dimaksud digunakan untuk keperluan continuing improvement (perbaikan berkelanjutan) penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan seperti tertuang pada RPJMN tersebut. BPKP memfokuskan pada enam dari sebelas prioritas pembangunan nasional dan satu dari tiga prioritas lainnya, yaitu: 1. Reformasi birokrasi dan tata kelola 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan kemiskinan 5. Ketahanan pangan 6. Infrastruktur 7. Bidang perekonomian Program/kegiatan BPKP yang mendukung pencapaian Prioritas Nasional (RPJMN) sebanyak 13.021 penugasan pengawasan dengan biaya penugasan sebesar Rp198.689.514.000,00 seperti disajikan dalam tabel berikut: Tabel Program/Kegitan BPKP Tahun 2013 No RPJMN KAP PROGRAM/RKP PP Dana '(000) 1Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Penataan otonomi daerah, Peningkatan Integrasi Dan Integritas Penerapan Serta Penegakan Hukum melalui Pemberantasan Korupsi, Peningkatan Penataan Kelembagaan Birokrasi Pemerintah 9.778 150.146.548 2 Kesehatan Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu, dan 385 3.736.023 penggunaan obat, terutama obat esensial generik 3 Pendidikan Efisiensi dan Efektivitas Manajemen Pelayanan Pendidikan 611 8.159.299 4 Penanggulangan Peningkatan kualitas pelaksanaan dan pengelolaan 7 101.606 Kemiskinan lembaga jaminan sosial 5 Ketahanan Pangan Peningkatan produksi pangan dan surplus produksi padi untuk memantapkan ketahanan pangan 217 2.663.353 6 Infrastruktur Mendukung Peningkatan Daya Saing Sektor Riil 709 9.478.721 7 Bidang Perekonomian Peningkatan pelayanan dan perlindungan kepada TKI, Peningkatan Kinerja BUMN/D, Pembinaan dan Diklat APIP serta Pengawasan intern BPKP. 1.314 24.403.964 Jumlah 13.021 198.689.514 RAKER BIDANG PERENCANAAN PAGUYUBAN PAN dan RB Tahun 2013 2

Prioritas Reformasi birokrasi dan tata kelola akan dicapai dengan melaksanakan 3 program: Penataan Otonomi Daerah, Peningkatan Integrasi Dan Integritas Penerapan Serta Penegakan Hukum melalui Pemberantasan Korupsi, Peningkatan Penataan Kelembagaan Birokrasi Pemerintah dengan kegiatan sebanyak 9.778 penugasan pengawasan. Prioritas Kesehatan dicapai dengan melaksanakan Program Peningkatan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, Mutu, dan Penggunaan Obat, terutama obat esensial generik dengan kegiatan sebanyak 385 penugasan pengawasan. Prioritas Pendidikan dicapai dengan melakukan Program Efisiensi dan Efektivitas Manajemen Pelayanan Pendidikan, Peningkatan Kualitas Wajib Belajar, Peningkatan Kualitas, Relevansi, dan Daya Saing Perguruan Tinggi dengan melakukan kegiatan sebanyak 611 penugasan pengawasan. Prioritas Penanggulangan Kemiskinan dicapai dengan melakukan Program Peningkatan Kualitas Pelaksanaan dan Pengelolaan Lembaga Jaminan Sosial dengan kegiatan sebanyak 7 penugasan pengawasan. Prioritas Ketahanan Pangan dicapai dengan melakukan Program Peningkatan Produksi Pangan dan Surplus Produksi Padi untuk memantapkan ketahanan pangan dengan kegiatan sebanyak 217 penugasan pengawasan. Prioritas Infrastruktur dicapai dengan melakukan Program Mendukung Peningkatan Daya Saing Sektor Riil dengan kegiatan sebanyak 709 penugasan pengawasan. Prioritas Bidang Perekonomian dicapai dengan melakukan Program Peningkatan Pelayanan dan Perlindungan kepada TKI, Peningkatan Kinerja BUMN/D, dan Pengawasan Intern BPKP dengan kegiatan sebanyak 1.314 penugasan pengawasan. RAKER BIDANG PERENCANAAN PAGUYUBAN PAN dan RB Tahun 2013 3

B. Percepatan Pencapaian Target Prioritas Nasional 1 (Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola) dalam RPJMN tahun 2010-2014 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola yang merupakan Prioritas Nasional Pertama memiliki 3 sasaran strategis dengan enam indikator capaian, dengan perkembangan capaian sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: SASARAN TRATEGIS INDIKATOR CAPAIAN Pengukuran Indikator 2009 2010 2011 2012 2014 Status 1.Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan dan bebas dari KKN Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2,8 2,8 3 3,2 5 3 2.Meningkatnya kualitas pelayanan Publik Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); % K/L dengan Opini WTP atas Laporan Keuangan K/L % PEMDA dengan Opini WTP atas Laporan Keuangan PEMDA 41 56 63 77 100 1 2,68 3 9 16 60 3 SASARAN TRATEGIS INDIKATOR CAPAIAN Pengukuran Indikator 2009 2010 2011 2012 2014 Status 3.Meningkatnya Skor Indeks Integritas Skor Indeks Integritas 6,64 6,16 7,07 6,86 8 1 kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Pelayanan Publik; Pelayanan Publik Pusat; Skor Indeks Integritas Pelayanan Publik Daerah; 6,46 5,26 6 6,32 8 2 catatan status 1. Sudah tercapai/on track 2. Perlu Kerja Keras 3. Sangat sulit tercapai Peringkat Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business ); Skor Indeks Efektifitas Pemerintahan Persentasi Jumlah K/L/Pemda yang Akuntabel. Peringkat Kemudahan Berusaha 129 115 126 129 75 3 Indeks Efektifitas Pemerintahan 0,26 0,19 0,24 n.a 0,5 3 K/L yang Akuntabel 47,37% 63,29% 82,93% 95,06% 100% 1 Provinsi yang Akuntabel 3,76% 31,03% 63,33% 75,76% 80% 1 Kabupaten/Kota yang Akuntabel 5,08% 8,77% 12,78% n,a 60% 2 Sasaran strategis 1 Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari KKN memiliki dua indikator capaian. Indikator capaian Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) memperlihatkan belum mencapai tingkat capaian yang direncanakan dan masih sangat sulit tercapai. Indikator capaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) telah memperlihatkan tingkat capaian yang baik untuk kelompok kementerian/lembaga namun belum meperlihatkan tingkat capaian yang baik untuk kelompok pemerintah daerah. RAKER BIDANG PERENCANAAN PAGUYUBAN PAN dan RB Tahun 2013 4

Sasaran strategis 2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik diukur dengan dua indikator. Indikator Skor Indeks Integritas Pelayanan Publik memperlihatkan capaian yang memadai, sedangkan indikator lainnya memperlihatkan tingkat capaian yang baik untuk kelompok pelayanan publik di pusat namun belum meperlihatkan tingkat capaian yang baik untuk kelompok pelayanan publik di daerah. Indikator Peringkat Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business) memperlihatkan tingkat capaian belum sesuai dengan yang direncanakan dan masih sangat sulit tercapai. Sasaran strategis 3 diukur dengan dua indikator. Skor Indeks Efektifitas Pemerintahan memperlihatkan tingkat capaian belum sesuai dengan yang direncanakan dan masih sangat sulit tercapai. Indikator Persentasi Jumlah K/L/Pemda yang Akuntabel telah memperlihatkan tingkat capaian yang baik untuk kelompok kementerian/lembaga namun belum meperlihatkan tingkat capaian yang baik untuk kelompok pemerintah daerah. Berkaitan pencapaian target prioritas nasional Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola tahun 2010-2014 yang terbagi dalam tiga sasaran strategis dan enam indikator utama, BPKP telah merencanakan sejumlah program dan kegiatan untuk tahun 2013 seperti terlihat pada Lampiran 1 dengan uraian sebagai berikut: 1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan dan bebas dari KKN Sasaran strategis Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan dan bebas dari KKN dinilai dengan mengukur Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga/Pemda dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). a. Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) BPKP turut berperan aktif untuk mewujudkan skor IPK yang ditargetkan melalui kegiatan-kegiatan pengawasan berupa Sosialisasi Program Anti Korupsi; Bimtek/asistensi implementasi FCP; Kajian RAKER BIDANG PERENCANAAN PAGUYUBAN PAN dan RB Tahun 2013 5

pengawasan; Audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim; Audit Investigasi, PKKN, PKA dan Tindak Lanjut kasus ke Instansi Penyidik; Audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya; Peer review atas laporan penugasan investigasi; dan Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat. Seluruh kegiatan dikoordinasikan oleh Deputi bidang investigasi dengan jumlah kegiatan sebanyak 2.445 penugasan pengawasan dengan dana sebesar Rp28.849.702.000,00. b. Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga/Pemda dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) BPKP berperan aktif untuk mewujudkan laporan keuangan K/L/Pemda dengan opini melalui Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL/LKPD; Pengawasan atas Proyek PHLN; Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKBUMD, Asistensi penataan BMN/BMD, dan Asistensi SIMDA. Seluruh kegiatan dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Perekonomian, Polsoskam dan Keuangan Daerah dengan jumlah kegiatan sebanyak 2.582 penugasan pengawasan dengan dana sebesar Rp28.566.151.000,00. 2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik Sasaran strategis Meningkatnya kualitas pelayanan publik dinilai dengan mengukur Skor Indeks Integritas Pelayanan Publik dan Peringkat Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business). a. Skor Indeks Integritas Pelayanan Publik Dalam upaya mencapai Skor Indeks Integritas Pelayanan Publik yang ditargetkan, BPKP melalui kegiatan pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah; dan Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat. Seluruh kegiatan dikoordinasikan oleh Deputi Keuangan Daerah dan Akuntan Negara dengan jumlah kegiatan sebanyak 903 penugasan pengawasan dengan dana sebesar Rp12.512.347.000,00. RAKER BIDANG PERENCANAAN PAGUYUBAN PAN dan RB Tahun 2013 6

b. Peringkat Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business) BPKP turut berperan mewujudkan Kemudahan Berusaha melalui kegiatan Pengawasan atas kinerja BUMD dan Pengawasan atas kinerja PSO BUMN. Seluruh kegiatan dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Akuntan Negara dengan jumlah kegiatan sebanyak 503 penugasan pengawasan dengan dana sebesar Rp7.305.629.000,00. 3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Sasaran starategis Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi memiliki dua indikator kinerja yaitu: Skor Indeks Efektivitas Pemerintahan dan Persentasi Jumlah K/L/Pemda yang Akuntabel. a. Skor Indeks Efektivitas Pemerintahan BPKP turut berperan mewujudkan efektivitas pemerintahan melalui kegiatan Pengawasan lintas sektor; Pengawasan BUN; Pengawasan atas penerimaan negara; Evaluasi; Reviu; Audit Operasional; dan Audit Khusus. Seluruh kegiatan dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Perekonomian, Polsoskam, Keuangan Daerah, dan Akuntan Negara dengan jumlah kegiatan sebanyak 4.146 penugasan pengawasan dengan dana sebesar Rp61.029.344.280,00. b. Persentasi Jumlah K/L/Pemda yang Akuntabel Sesuai dengan amanah PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP, BPKP berperan mewujudkan K/L/Pemda yang akuntabel melalui kegiatan Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP; Diklat SPIP; Sosialisasi SPIP ke Pemerintah Daerah; dan Konsultasi/ Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP kepada Kementerian/ Lembaga. Seluruh kegiatan dikoordinasikan oleh Deputi Keuangan Daerah dengan jumlah kegiatan sebanyak 696 penugasan pengawasan dengan dana sebesar Rp19.191.140.000,00. RAKER BIDANG PERENCANAAN PAGUYUBAN PAN dan RB Tahun 2013 7