erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Suplemen Rencana Strategis

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

Tugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR


Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

I N S P E K T O R A T

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

Kepala, Ardan Adiperdana

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS. NOMOR 49 T/tfWN 9011, TENTANG

Transkripsi:

11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina penyelenggaraan SPIP. Seiring hal tersebut, BPKP mengalami perubahan paradigma sebagai pengawas intern pemerintah yaitu melaksanakan peran assurance dan consultancy. Peran assurance dilakukan melalui kegiatan audit, evaluasi, dan reviu, monitoring, sedangkan peran consultancy dilakukan melalui sosialisasi, asistensi/bimbingan teknis, dan pengembangan sistem. Perwakilan BPKP Provinsi telah menyelenggarakan SPIP, dan melaksanakan pembinaan penyelenggaraan SPIP melalui sosialisasi dan diklat SPIP di lingkungan pemerintahan daerah di Provinsi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi menguraikan capaian kinerja pada tahun 2014 sebagai pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi dalam melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 201 4 dan Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014. Pelaksanaan rencana kerja Perwakilan BPKP Provinsi tahun 2014 dibiayai dari dana APBN sesuai DIPA nomor SP DIPA 089-01.2.450542/2014, tanggal 5 Desember 2013 dan revisi empat kali, terakhir dengan nomor DIPA 089-01.2.450542/2014, tanggal 23 September 2014 sebesar Rp 47.870.486.000,00. Dalam rencana kinerja tahun 2014 terdapat 6 tujuan strategis yang dijabarkan dalam 8 sasaran strategis, dan keberhasilannya diukur berdasarkan 51 Indikator kinerja Utama (IKU). Dari 51 Indikator Kinerja Utama (IKU) diidentifikasi terdapat 12 IKU dominan dan 39 IKU pendukung. x

Hasil penilaian sendiri (self assesessment) berdasarkan metode penilaian yang telah ditetapkan, secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi berdasarkan IKU dominan pada tahun 2014 adalah 114,47%, atau naik 8,09% dibanding dengan rata-rata capaian kinerja tahun 2013 sebesar 106,38%. Berdasarkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada masing-masing sasaran, capaian kinerja tujuan strategis dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi tahun 2014 terinci pada Tabel RE,1. No Tujuan 1. Tabel RE.1 Capaian Tujuan dan Sasaran Strategis Tahun 2014 Dihitung Berdasarkan Capaian IKU Dominan Tujuan/ Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi 1. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan IKU Dominan Capaian Keterangan 4 105,76 3 106,26 Tujuan 2. Tujuan 3. Tujuan 4. 2. nya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi 3. Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi 4. Meningkatkan Pemahaman, Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi nya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di 1 105,26 2 160,26 2 160,26 1 100,00 1 100,00 1 108,98 xi

No Tujuan 5. Tujuan 6. Tujuan/ Sasaran Strategis wilayah Perwakilan BPKP Provinsi 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi 7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan 8. Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan IKU Dominan Jumlah Indikator Kinerja Tujuan/ Capaian 8 Jumlah Indikator Kinerja Sasaran/ Capaian 12 Capaian Keterangan 1 108,98 1 99,36 Tidak 1 99,36 Tidak 3 112,45 2 99,89 Tidak 1 125,00 114,47 Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari komitmen yang tinggi segenap jajaran Perwakilan BPKP Provinsi untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam Tapkin 2014 dan makin membaiknya kondisi tata kelola instansi K/L/Pemda/BUMN/BUMD mitra kerja BPKP sebagai hasil dari kerja sama dan asistensi yang telah berjalan selama lebih dari lima tahun. Namun pada Tabel RE.1 juga terlihat masih adanya kelemahan yang terjadi selama masa renstra 2010-2014, yaitu dari 6 tujuan yang ditetapkan, 1 tujuan tidak tercapai, yaitu Tujuan ke-5 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi. Dan bila dilihat dari sasaran strategis, dari 8 sasaran strategis yang ditetapkan, 2 sasaran tidak tercapai, yaitu sasaran ke-6 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional xii

dan Kompeten dan sasaran ke-7 Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan. Ketidaktercapaian ini disebabkan: 1. Jumlah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) di bawah target yang ditetapkan. Dari 39 Pemerintah Daerah yang ada di wilayah Provinsi, hanya 31 Pemerintah Daerah yang menerapkan JFA. 2. Jumlah Pelaksanaan Penugasan (PP) tahun 2014 di bawah target yang ditetapkan dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), yaitu tercapai 99,38%. Penugasan yang telah ditetapkan dalam PKPT dan tidak dilaksanakan sebagian yaitu penilaian maturity level SPIP, evaluasi LAKIP, pelaksanaan action plan terhadap hasil pemeriksaan LKPD oleh BPK, sosialisasi dan evaluasi tata kelola APIP, kajian hasil pengawasan, dan audit investigatif. Tidak terlaksananya pelaksanaan penugasan tersebut terutama disebabkan: - Pedoman kegiatan belum tersedia sampai akhir tahun, - Memprioritaskan pelaksanaan kegiatan crash program, - Keterbatasan jumlah SDM, - Arahan Rendal atas realisasi penugasan yang berkurang, - Keterbatasan permintaan untuk audit investigatif. Atas berbagai permasalahan tersebut telah dilakukan upaya/strategi pemecahan antara lain: a. Mengefektifkan pelaksanaan sosialisasi jabatan fungsional auditor (JFA) kepada APIP Pemda di Provinsi dan melakukan perbaikan pelayanan pendidikan dan pengembangan JFA. b. Penyusunan PKPT diarahkan pada kebutuhan di wilayah provinsi berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya dengan estimasi penugasan waktu yang akan datang. xiii

c. Mengefektifkan pemanfaatan SDM yang tersedia dengan melaksanakan penugasan berdasarkan skala prioritas pemenuhan PKPT atau permintaan yang bersifat urgent dan strategic. d. Meningkatkan kompetensi SDM untuk melaksanakan peran assurance dan consultancy yang berkualitas e. Berkoordinasi lebih intensif dengan Instansi K/L/Pemda dan BUMN/D untuk lebih aktif dalam upaya preventif maupun represif dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. xiv