BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. menghadapi permasalahan kasus yang terjadi pada PT X. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

1

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG

PENGANTAR PERPAJAKAN HAK WAJIB PAJAK

HAK, KEWAJIBAN DAN SANKSI PEMILIK NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 45/PJ./2007 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2012 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Lebih Bayar (SKPLB) berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

PER - 5/PJ/2010 TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK, SUBJEK PAJAK, DAN OBJEK PAJAK DI WILAYAH KECAMA

MANAJEMEN PERPAJAKAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Nama : NPWP : Alamat :

MOJAKOE MOdul JAwaban KOEliah

RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

, No.1645 sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 Undan

Pasal 26 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009. Pasal 36 ayat (1) huruf a, UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.03/2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana Penerimaan Dan Realisasi Penerimaan PPh dan PPN Pada. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB III PEMBAHASAN. A. Pembahasan Masalah. Tahun 2015 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai

MEKANISME PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGAMPUNAN PAJAK SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 (Studi Kasus Pada PT Sanca International)

SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN. Edisi No. 9, Oleh: Tim Konsultan Pajak Russell Bedford SBR. 1) Sanksi bunga,

197/PMK.03/2015 PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI ATAS SURAT KETETAPAN PAJAK, SURAT KETETAPAN PAJAK P

tempat pembayaran pajak, dan tata cara pembayaran, penyetoran dan pelaporan pajak, serta tata cara pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak diatur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR S - 376/PJ.02/2017 TENTANG

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-53/PJ/1995 Tanggal : 23 Juni 1995

RINGKASAN KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata

Bab IV PEMBAHASAN. Surat Ketetapan Pajak(SKP) Dan Surat Tagihan Pajak(STP)

Sejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pengajuan Keberatan

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Pajak Pertambahan Nilai, perencanaan pajak, PPN terutang. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Nilai PT TCI. Maka penulis memberi simpulan sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

Pengantar Perpajakan bagi Account Representative Dasar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-30/PJ/2013 TENTANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI 50%

ANALISIS EFEKTIFITAS PENERAPAN SURAT PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang melanda Indonesia berdampak buruk terhadap pembangunan nasional.

Ika Vikni Nawang Risma Yuniar Sindy Sukmamulya Ramadhani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) meningkatkan kualitas pendidikan dilingkungan kampus.

PENETAPAN DAN KETETAPAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan. ditunjuk atau digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2010 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. MUSICA STUDIO S

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DI INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pemerintahan berupaya untuk menciptakan negara Indonesia yang

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1996 TENTANG

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP)

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KETENTUAN MENGENAI SANKSI PERPAJAKAN DI INDONESIA

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

PER - 15/PJ/2008 TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK DALAM RANGKA PE

BAB I PENDAHULUAN. sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar. Berkaitan dengan

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pembetulan

Nomor :... (1)... (2) Lampiran :... (3) : Permohonan Pengurangan Sanksi Administrasi Atas SKP/SKP PBB/STP*) yang terbit tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan pembangunan dibutuhkan segala potensi yang. Sumber pendapatan keuangan Pemerintah dalam upaya untuk

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMETERAIAN KEMUDIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT EDARAN NOMOR SE-02/PJ/2017 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

PERTEMUAN 4 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab akhir ini berisi mengenai simpulan atas penelitian yang dilakuan, keterbatasan penelitian serta rekomendasi yang disarankan oleh penulis guna menghadapi permasalahan kasus yang terjadi pada PT X. 7.1. Simpulan Dari hasil analisa dan diskusi atas temuan yang didapatkan pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan perpajakan untuk tahun pajak 2012, khususnya Pajak Pertambahan Nilai pada PT X, dinilai belum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Hal tersebut dikarenakan perbedaan persepsi yang dimiliki oleh PT X dengan DJP, dimana PT X menganggap atas seluruh penerimaannya masih diakui sebagai liabilitas karena belum memenuhi syarat yang diatur dalam PSAK No 44, sehingga menganggap hal tersebut belum terutang PPN. Sedangkan DJP melihat hal tersebut sebagai pendapatan yang atasnya telah terutang PPN. Maka dari itu PT X harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Faktur Pajak, PT X membuat Faktur Pajak tidak atas setiap pembayaran yang diterima dari pembeli properti, melainkan hanya atas setiap pembayaran yang telah mencapai 100 persen. Pembuatan Faktur Pajak 90

tersebut tentunya tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. b. Dasar Pengenaan Pajak, PT X dalam membuat Faktur Pajak didasarkan atas DPP harga jual. Yakni harga transaksi sesuai dengan perjanjian kesepakatan antara PT X dengan pembeli properti. Penggunaan DPP ini telah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku, dimana yang digunakan adalah harga tertinggi yaitu harga transaksi, dan bukan harga pada NJOP atau harga berdasarkan ketetapan lainnya. c. Saat terutang, PT X menerima pembayaran dari pembeli berikut dengan unsur PPN didalamnya. Namun hal tersebut tidak langsung diikuti dengan pembuatan Faktur Pajak, penyetoran dan pelaporan PPN. Sehingga saat terutang PPN yang seharusnya pada saat pembayaran diterima oleh PT X, menjadi mundur. Dan hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. d. Penyetoran dan pelaporan PPN, PT X telah menyetorkan PPN yang terutang ke Kas Negara dan melaporkannya ke KPP Pratama Yogyakarta setiap akhir bulan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Walaupun demikian, penyetoran dan pelaporan hanya dilakukan atas pembayaran penjualan properti yang telah lunas, sehingga masih ada pembayaran yang PPNnya belum disetor dan dilaporkan. 91

2. Sanksi perpajakan khususnya pada Pajak Pertambahan Nilai PT X dinilai telah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Pengenaan atas SKPKB didasarkan karena kekurangan penyetoran PPN yang terutang, karena pada tahun 2012 PT X hanya menyetorkan PPN atas pembayaran yang telah lunas saja, sehingga masih ada pembayaran yang belum disetorkan PPN. Sedangkan STP didasarkan atas tidak dibuatkannya atau telat dalam membuatkan Faktur Pajak oleh PT X, sehingga penyetoran dan pelaporan PPN yang terutang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. 7.2. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan dan analisis temuan yang telah dibahas sebelumnya, maka rekomendasi yang bisa penulis berikan kepada PT X adalah: 1. Meninjau kembali dan memperbaiki mekanisme perpajakan yang dilakukan, sehingga atas mekanisme tersebut dapat sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. 2. Melakukan koordinasi yang baik dengan AR maupun dengan pemeriksa ketika terjadi pemeriksaan kembali, agar PT X dapat melakukan upaya awal guna meminimalkan terjadinya pengenaan sanksi. 3. Secara konsisten dan berkelanjutkan mengikutsertakan pegawai pajaknya untuk mengikuti training perpajakan guna memperbaharui pengetahuan 92

mengenai mekanisme perpajakan sesuai dengan ketentuan Undang- Undang perpajakan yang berlaku. 4. Meninjau kembali upaya yang akan dilakukan oleh PT X terkait dengan sanksi yang diberikan DJP. Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa secara materi PT X telah salah dalam melakukan kewajiban perpajakannya sehingga kemungkinan besar akan gagal jika melakukan keberatan ataupun banding. Oleh karena itu sebaiknya PT X mengajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, permohonan pengurangan atau pembatalan SKP atau STP, serta dapat juga mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran utang pajak kepada Kantor Wilayah DJP Yogyakarta sesuai dengan ketentuan Undang- Undang perpajakan yang berlaku. 7.3. Keterbatasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT X, maka terdapat beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu : 1. Penelitian ini hanya berfokus pada evaluasi sanksi atas PPN yang diterima oleh PT X, namun untuk evaluasi atas keseluruhan jenis pajak yang dikenakan sanksi tidak dilakukan. 2. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini hanya didasarkan atas data dari pelaksanaan perpajakan tahun 2012 saja, sehingga penulis tidak 93

mengetahui dengan pelaksanaan ketentuan perpajakan PT X di tahun yang lainnya, apakah sesuai dengan Undang-Undang atau tidak. 3. Penelitian dilakukan penulis hanya kepada salah satu perusahaan properti di Yogyakarta tanpa membandingkannya dengan perusahaan lain, sehingga masalah terkait pajak ini tidak dapat digeneralisasi pada perusahaan properti lainnya. 94