PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULU AN. Renstra SKPD berisi Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Purworejo kurun waktu

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

I N S P E K T O R A T

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN INSPEKTORAT DRAFT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

Rencana Strategis (Renstra) BAB I PENDAHULUAN

DRAFT BAB I PENDAHULUAN

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB I P E N D A H U L U A N

RENCANA KERJA ( RENJA ) Tahun 2015

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Inspektorat Kabupaten Tanah Bumbu Tahun

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN RENJA INSPEKTORAT KABUPATEN GRESIK 2018

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Keterkaitan Dokumen Perencanaan

KATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya Revisi Renstra ini.

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENJA INSPEKTORAT 2013

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

Rencana Strategis Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO TAHUN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA SKPD) TAHUN INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

Pemerintah Kota Tangerang

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INSPEKTORAT KABUPATEN MAGETAN

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

Review RENSTRA INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN Reviu RENSTRA Inspektorat Kabupaten Malang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

ANALISIS GAMBARAN TUPOKSI SKPD INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang. telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

Rencana Strategis

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT TAHUN 2011-2015 SIMPANG EMPAT, JANUARI TAHUN 2011

BAB PENDAHULUAN I 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan dokumen perencanaan komprehensif untuk kurun waktu 5 tahun kedepan. Rencana Strategis selanjutnya dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) SKPD, sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Acuan utama penyusunan Renstra SKPD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan rumusan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif Kepala Daerah/ Wakil Daerah terpilih yang telah disampaikan kepada masyarakat pemilih dalam Sidang Paripurna DPRD dalam tahapan kampanye pemilihan pasangan Calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah secara langsung. Renstra SKPD berisi Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Pasaman kurun waktu 2011 2015. 1.2 Maksud dan Tujuan Renstra SKPD disusun dengan maksud menyediakan acuan resmi bagi Aparat Inspektorat untuk

melaksanakan program dan kegiatan selama kurun waktu 2011 2015. Berdasarkan pertimbangan ini maka Renstra SKPD disusun dengan maksud sebagai berikut : 1. Menyediakan acuan resmi bagi seluruh Aparatur Inspektorat dalam menyusun program dan kegiatan selama kurun waktu lima tahun. 2. Memudahkan seluruh jajaran Inspektorat dalam mencapai tujuan dengan melaksanakan program dan kegiatan. 3. Memudahkan seluruh jajaran Aparat Inspektorat memahami dan menilai program dan kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan. 1.3 Landasan Hukum 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah; 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah; 6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Lapuran Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Perangkat Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 16. Peraturan Presidan Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 1.4 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Rencana strategis (Renstra) disusun berdasarkan Arah, Kebijakan dan program-program kerja daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2015. Rencana strategis (renstra) dipergunakan sebagai acuan perencanaan operasional kegiatan satuan kerja yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja setiap tahunnya serta penyusunan anggaran berdasarkan kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Penyusunan Anggaran berdasar Kinerja tersebut dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk setiap tahunnya guna mendukung operasional kegiatan yang telah ditetapkan dalam upaya mewujudkan visi dan misi. 1.5 Sistematika Penulisan Rencana Strategis ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Landasan Hukum 1.4 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan lainnya. 1.5 Sistematika Penulisan. BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tupoksi 2.1.1 Struktur Organisasi 2.1.2 Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan 2.1.3 Tugas dan Fungsi 2.2 Pelayanan SKPD 2.2.1 Kondisi Inspektorat sekarang 2.2.2 Keadaan yang diharapkan lima tahun yang akan datang BAB III : ISU ISU STRATEGIS BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi Inspektorat 4.2 Misi Inspektorat 4.3 Tujuan dan Sasaran 4.4 Strategi 4.5 Kebijakan BAB V : PROGRAM DAN KEGIATAN BAB VI : PENUTUP

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tupoksi 2.1.1 Struktur Organisasi. Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Pasaman Barat sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bupati Pasaman Barat Nomor 14 Tahun 2011 sebagai berikut : INSPEKTUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGI AN PERENC AN AA N SUB BAGI AN EVALUASI DA N PELAPORA N SUB BAGI AN ADM INI STRA SI DAN UM UM INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBATU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBATU WILAYAH IV SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. PEMBAN GUN AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. PEMBAN GUN AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. PEMBAN GUN AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. PEMBAN GUN AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. PEMER IN TAH AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. PEMER IN TAH AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. PEMER IN TAH AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. PEMER IN TAH AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. KEM AS Y AR AKAT AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. KEM AS Y AR AKAT AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. KEM AS Y AR AKAT AN SE KS I PE N GAW AS PEMER IN TAH AN B ID. KEM AS Y AR AKAT AN

2.1.2 Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan. Jumlah Jabatan No. Jabatan Formasi Terisi Keterangan 1. Eselon II 1 1-2. Eselon III 5 5-3. Eselon IV 15 11 4 4. Fungsional Auditor - - - Jumlah Pegawai berdasar Golongan No. Golongan (PegawaiNegeri/Honor) Jumlah 1. Golongan IV 5 2. Golongan III 13 3. Golongan II 6 4. Golongan I - 5. Honor 17 Jumlah 41 Jumlah Pegawai berdasar Pendidikan No. Jabatan Jumlah 1. Magister S-2-2. Sarjana S-1 23 3. Sarmud/ DIII 4 4. SLTA 14 5. SLTP - Jumlah 41 Sarana dan prasarana Kendaraan Operasional Roda 4 : 3 buah Kendaraan Operasional Roda 2 : 12 buah Komputer : 9 buah Printer : 10 buah Gedung Perkantoran : - unit

2.1.3 Tugas dan Fungsi 1. Tugas Pokok : Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah. 2. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokoknya Inspektorat menyelenggarakan fungsi : a. Perencanaan Program Pengawasan; b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas bidang pengawasan; 2.2 Pelayanan SKPD 2.2.1 Kondisi Inspektorat sekarang Pengawasan merupakan bagian integral dari sistem manajemen modern termasuk manajemen pemerintahan yang mutlak tidak dapat dieliminir, karena ia melekat pada setiap gerak langkah Pemerintahan, Pembangunan, dan Pelayanan Masyarakat. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menekankan pentingnya pengawasan. Inspektorat Kabupaten Pasaman Barat mempunyai kompetensi pengawasan atas semua obyek pemeriksaan yang ada di wilayah Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, kecuali hal tertentu yang telah diatur oleh ketentuan lain yang mengaturnya.

Obyek Pemeriksaan meliputi : No. Jenis Obyek Pemeriksaan Jumlah 1. Badan/ Dinas/ Kantor 31 2. Kecamatan 11 3. Nagari 19 4. Sekolah 350 5. Puskesmas 17 Mencermati hal-hal tersebut diatas ditinjau dari sisi Sumber Daya Manusia Aparat Pemeriksa dan jumlah jangkauan obyek pemeriksaan yang ada belum terdapat keseimbangan yang proporsional, khususnya dari segi kuantitas dan kualitas Aparat Pemeriksa yang ada. Terdapat perbedaan kesepahaman antara Aparat Pemeriksa dengan pihak-pihak yang diperiksa yang disebabkan antara lain lemahnya sosialisasi aturan/juklak yang ada. Sistem Pengendalian Intern yang dilaksanakan oleh masing-masing Atasan Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah belum berjalan efektif sebagaimana yang diharapkan. Hal ini dapat diidentifikasikan bahwa belum semua kegiatan berorientasi pada kualitas hasil, tepat waktu, tepat mutu, ketaatan terhadap aturan serta kepuasan stakeholders. Hubungan Koordinasi, kerjasama dan tanggung jawab. Inspektorat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengawasan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya melakukan koordinasi dengan perangkat daerah Kabupaten Pasaman Barat (Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas / Badan / Kantor, Lembaga Teknis Daerah) juga dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah maupun eksternal Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yang lebih tinggi (BPKP, Inspektorat Provinsi) melakukan pengawasan di Pemerintah Kabupaten sesuai dengan fungsi dan kewenangan dan / atau jika diminta oleh Inspektorat Kabupaten berdasarkan sinergi pengawasan. Pada dasarnya lembaga pengawasan yang lebih tinggi, hanya memiliki kompetensi di bidang pengawasan represif dan fungsional atas kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten, kecuali BPK sebagai lembaga pengawasan eksternal memiliki kewenangan atas semua hal yang menyangkut keuangan negara. 2.2.2 Keadaan yang diharapkan lima tahun yang akan datang Dengan kondisi yang ada pada saat ini maka harapan lima tahun kedepan adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan penyelenggaraan administrasi umum, dengan penyediaan fasilitas kerja pegawai agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan. 2. Adanya peningkatan mutu aparatur pengawasan. 3. Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal dalam rangka pengambilan kebijakan Pemerintah Daerah.

4. Peningkatan koordinasi dan pembinaan teknis pengawasan. 5. Peningkatan Operasional pemeriksaan serta penanganan terhadap kasus-kasus aduan masyarakat. 6. Sistem Pengendalian Intern dapat dilaksanakan di masing-masing unit kerja. 7. Adanya peningkatan semangat perbaikan kinerja aparatur Pemerintah.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Isu strategis yang berkembang saat ini serta prediksi situasi dan kondisi lima tahun ke depan dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Kondisi Internal Inspektorat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengawasan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah Kabupaten Pasaman Barat (Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas/Badan/Kantor, Lembaga Teknis Daerah) juga dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah maupun eksternal Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yang lebih tinggi (BPKP, Inspektorat Provinsi) melakukan pengawasan di Pemerintah Kabupaten sesuai dengan fungsi dan kewenangan dan/atau jika diminta oleh Inspektorat Kabupaten berdasarkan sinergi pengawasan. Pada dasarnya lembaga pengawasan yang lebih tinggi, hanya memiliki kompetensi di bidang pengawasan represif dan fungsional atas kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten, kecuali BPK sebagai lembaga

pengawasan eksternal memiliki kewenangan atas semua hal yang menyangkut keuangan negara. b. Kondisi Eksternal Kondisi eksternal dapat diketahui sebagai berikut : 1. Adanya peningkatan penyelenggaraan administrasi umum, dengan penyediaan fasilitas kerja pegawai agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan. 2. Adanya peningkatan mutu aparatur pengawasan. 3. Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal dalam rangka pengambilan kebijakan Pemerintah Daerah. 4. Peningkatan koordinasi dan pembinaan teknis pengawasan. 5. Peningkatan Operasional pemeriksaan serta penanganan terhadap kasus-kasus aduan masyarakat. 6. Sistem Pengendalian Intern dapat dilaksanakan di masing-masing unit kerja. 7. Adanya peningkatan semangat perbaikan kinerja aparatur pemerintah. Prediksi keadaan lima tahun kedepan secara manajerial menurut teori SW OT dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Faktor Internal a. Strength (Kekuatan) 1. Program Kerja Pengawasan Tahunan 2. Sumber daya manusia/pegawai 3. Sarana dan prasarana yang tersedia

b. Weakness (Kelemahan) 1. Tidak adanya jumlah Pejabat Fungsional Pemeriksa 2. Kualitas sumber daya manusia masih kurang 2. Faktor Eksternal a. Opportunities (Peluang) 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999. 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005. 4. Keputusan Presiden RI Nomor 74 Tahun 2001. 5. Kepmendagri dan Otda Nomor 17 Tahun 2001. 6. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004. 7. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999. b. Threats (Tantangan/Ancaman) 1. Tuntutan dari masyarakat 2. Tuntutan dari pengambil kebijakan Setelah diketahui faktor internal dan faktor eksternal kemudian diinteraksikan dengan mengeluarkan pemetaan prediksi dan pemetaan interaktif, yaitu sebagai berikut : a. Pemetaan kekuatan untuk memanfaatkan peluang 1. Daya gunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang ada untuk mencapai kinerja yang ditetapkan. 2. Tingkatkan jangkauan obyek pemeriksaan yang ada, yang belum adanya keseimbangan secara proporsional. b. Pemetaan dengan perkecil kelemahan dengan memanfaatkan peluang.

1. Tingkatkan kualitas sumber daya manusia dan wawasan dengan melalui Seminar atau PKS. 2. Perbanyak jumlah Pejabat Fungsional Pemeriksa dengan melalui Diklat Fungsional. c. Pemetaan kekuatan untuk menghindari ancaman 1. Laksanakan kinerja pemeriksaan secara konsisten berdasarkan Peraturan Perundangan yang berlaku. 2. Laksanakan pengawasan atas semua obyek pemeriksaan yang ada d. Pemetaan dengan perkecil kelemahan dan hindari ancaman 1. Laksanakan pemeriksaan secara obyektif, independen sesuai standar dan norma pemeriksaan. 2. Tingkatkan sosialisasi pengawasan sesuai dengan aturan atau juklak yang ada.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang mungkin timbul. Perencanaan strategis tersebut mengandung visi, misi, tujuan dan sasaran yang meliputi kebijaksanaan program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. A. Visi dan Misi Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tetang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi : Terwujudnya Akuntabilitas dan Profesionalisme Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 1. Lembaga Pengawasan Internal yang professional adalah Lembaga Pengawas Internal Pemerintah yang memiliki keahlian untuk mengetahui dan menilai pelaksanaan tugas/kegiatan apakah telah

sesuai dengan ketentuan yang seharusnya/tidak, berdasarkan atas keahlian di bidang masing-masing secara komprehensif. 2. Good Governance adalah Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Misi yang baik yang berarti Pemerintah Daerah yang dapat bertanggung jawab (akuntabel) transparan dan partisipatif. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. Misi Inspektorat sebanyak 3 Kabupaten Pasaman Barat ditetapkan (Tiga) misi sebagai berikut: 1 Meningkatkan kinerja pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang berhasil dan berdaya guna bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. 2 Mewujudkan peningkatan peran pengawasan melalui rekomendasi hasil pengawasan agar daerah memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. 3 Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi pengawasan yang didukung oleh Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana yang handal B. Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan sebagai penjabaran visi dan misi Inspektorat Kabupaten Pasaman Barat yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi.

Sedangkan sasaran adalah merupakan focus dari tujuan. Tujuan dan Sasaran perencanaan strategis pada Inspektorat Kabupaten Pasaman Barat adalah : Tujuan : 1. Membangun SDM yang berkualitas 2. Membangun Pemerintahan yang baik dan bersih Sasaran : 1. Terlaksanannya penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif 2. Meningkatnya pengawasan tertentu/khusus yang berdaya guna dan berhasil guna 3. Meningkatnya pengawasan reguler yang berdaya guna dan berhasil guna 4. Meningkatnya kelancaran dan ketertiban administrasi pengawasan 5. Meningkatnya profesionalisme aparatur pengawasan 6. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pengawasan yang mandiri 1. Meningkatnya akuntabilitas pertanggungjawaban keuangan daerah dalam rangka menuju Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian. Sasaran : Terwujudnya akuntabilitas yang tinggi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah pada SKPD.

2. Tersedianya Sistem Informasi Pengawasan (SIMWAS) melalui penerapan teknologi informasi, yang berfungsi sebagai sarana koordinasi, sinkronisasi dan pemantauan pelaksanaan temuan, serta tindak lanjut hasil pemeriksaan. Sasaran : Meningkatnya fungsi koordinasi antar APIP maupun SKPD terkait dalam rangka sinkronisasi program, sinergitas dan penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan. 3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas aparatur pengawasan yang ditunjukkan dengan bertambahnya pengetahuan, keahlian, keterampilan, etika dan moralitas agar dapat mandiri dan professional melaksanakan tugas pengawasan. Sasaran : Meningkatkan profesionalisme tenaga pemeriksa dan jumlah sumber daya pemeriksa yang memadai. C. Strategi Strategi adalah langkah-langkah yang berisi programprogram indikatif untuk mewujudkan visi misi Inspektorat Kabupaten Pasaman Barat. Strategi perencanaan strategis tersebut adalah : 1. Mengupayakan efektivitas pelaksanaan pengawasan internal dan pemberdayaan pengawasan masyarakat serta Evaluasi Kinerja maupun Reviu Laporan Keuangan Daerah.

2. Mengintensifkan pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas dengan instansi terkait. 3. Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa di Inspektorat Kabupaten Pasaman Barat. D. Kebijakan Strategi adalah langkah-langkah yang berisi programprogram indikatif untuk mewujudkan visi misi SKPD. Kebijakan adalah arah/tindakan/cara yang ditempuh untuk mencapai kegiatan. 1. Strategi Mengupayakan efektivitas pelaksanaan pengawasan internal dan pemberdayaan pengawasan masyarakat serta Evaluasi Kinerja maupun Reviu Laporan Keuangan Daerah. Kebijakan : a. Mengoptimalkan pelayanan dalam rangka mendukung kegiatan pengawasan. b. Mengoptimalkan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pemeriksaan, evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. 2. Strategi Mengintensifkan pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas dengan instansi terkait. Kebijakan :

a. Mengoptimalkan koordinasi pengawasan tingkat Daerah, Propinsi maupun Pusat. 3. Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa di Inspektorat Kabupaten Pasaman Barat Kebijakan : a. Memberdayakan sumber daya pemeriksa

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN A. Program Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Tahun 2011 1. Kebijakan : Mengoptimalkan pelayanan dalam rangka mendukung kegiatan pengawasan. Program a. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran; 2) Penyediaan pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana perkantoran dan aparatur 3) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi; b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pengadaan Peralatan Kendaraan dan Mesin; 2) Penyediaan Sewa Rumah Jabatan/Dinas/Kantor; c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1) Pengadaan Pakaian Aparatur b. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 1) Pendidikan dan Pelatihan Formal

2. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pemeriksaan, evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program : Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH. 1) Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; 2) Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; 3) Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; 3. Kebijakan : Mengoptimalkan koordinasi pengawasan tingkat Daerah, Propinsi maupun Pusat. Program : Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 1) Rapat Pembahasan, Penyelesaian dan Koordinasi Hasil Pemeriksaan BPK, Irjen Depdagri dan Inspektorat Propinsi; 2) Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Kormonev) Pelaksanaan Kegiatan Pemeirntah Daerah; 3) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan

4. Kebijakan : Memberdayakan sumber daya pemeriksa. Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. 1) Sosialisasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). 2) Sertifikasi Auditor dan Investigasi Tenaga Pemeriksaan. Tahun 2012 1. Kebijakan : Mengoptimalkan pelayanan dalam rangka mendukung kegiatan pengawasan. Program a. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran; 3) Penyediaan pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana perkantoran dan aparatur 4) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi; b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pengadaan Pembangunan gedung Kantor dan Rumah Jabatan/DInas 2) Pengadaan Perlengkapan Kantor dan Rumah Jabatan 3) Pengadaan Peralatan Kendaraan dan Mesin; 4) Penyediaan Sewa Rumah Jabatan/Dinas/Kantor;

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1) Pengadaan Pakaian Aparatur d. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 1) Pendidikan dan Pelatihan Formal 2. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pemeriksaan, evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program : Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH. 1) Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; 2) Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; 3) Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; 3. Kebijakan : Mengoptimalkan koordinasi pengawasan tingkat Daerah, Propinsi maupun Pusat. Program : Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 1) Rapat Pembahasan, Penyelesaian dan Koordinasi Hasil Pemeriksaan BPK, Irjen Depdagri dan Inspektorat Propinsi;

2) Pengawasan Pembangunan Pemerintah Daerah 3) Reviu APBD dan APBDP Pemerintah Daerah 4) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan 4. Kebijakan : Memberdayakan sumber daya pemeriksa. Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. 1) Sertifikasi Auditor dan Investigasi Tenaga Pemeriksaan. Tahun 2013 1. Kebijakan : Mengoptimalkan pelayanan dalam rangka mendukung kegiatan pengawasan. Program a. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran; 2) Penyediaan pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana perkantoran dan aparatur 3) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi; b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pengadaan Peralatan Kendaraan dan Mesin; 2) Penyediaan Sewa Rumah Jabatan/Dinas/Kantor; 3) Penyediaan Perlengkapan Kantor dan Rumah Jabatan;

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1) Pengadaan Pakaian Aparatur d. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 2) Bimtek Teknis Implementasi dan Perundang- Undangan 2. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pemeriksaan, evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program : Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH. 1) Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; 2) Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; 3) Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; 3. Kebijakan: Mengoptimalkan koordinasi pengawasan tingkat Daerah, Propinsi maupun Pusat. Program : Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

1) Rapat Pembahasan, Penyelesaian dan Koordinasi Hasil Pemeriksaan BPK, Irjen Depdagri dan Inspektorat Propinsi; 2) Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 3) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; 4) Pelatihan Kantor Sendiri; 5) Kegiatan Pengawasan Pembangunan Fisik dan Non Fisik 4. Kebijakan : Memberdayakan sumber daya pemeriksa. Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. 1) Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntanbilitas Pemerintah; Tahun 2014 1. Kebijakan : Mengoptimalkan pelayanan dalam rangka mendukung kegiatan pengawasan. Program a. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran; 2) Penyediaan pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana perkantoran dan aparatur 3) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi;

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pembangunan Gedung Inspektorat; 2) Pengadaan Peralatan Kendaraan dan Mesin; 3) Penyediaan Sewa Rumah Jabatan/Dinas/Kantor; c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1) Pengadaan Pakaian Aparatur d. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 1) Bimtek Peraturan Perundang-Undangan 2. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pemeriksaan, evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program : Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH. 1) Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; 2) Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; 3) Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; 3. Kebijakan : Mengoptimalkan koordinasi pengawasan tingkat Daerah, Propinsi maupun Pusat. Program :

Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 1) Rapat Pembahasan, Penyelesaian dan Koordinasi Hasil Pemeriksaan BPK, Irjen Depdagri dan Inspektorat Propinsi; 2) Pengawasan Pembangunan Fisik dan Non Fisik Pada Tahun Anggaran 2014 ; 3) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; 4) Reviu Laporan Keuangan Daerah SKPD tahun 2014 dan Reviu LAKIP; 5) Ekspos Hasil Pengawasan APIP Tahun 2014; 6) Pelatihan Kantor Sendiri; 7) Penyusunan dan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional; 4. Kebijakan : Memberdayakan sumber daya pemeriksa. Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. 1) diklat penunjang dan penjenjangan pejabat fungsional di Inspektorat;

Tahun 2015 1. Kebijakan : Mengoptimalkan pelayanan dalam rangka mendukung kegiatan pengawasan. Program a. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran; 2) Penyediaan pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana perkantoran dan aparatur 3) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi; b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pengadaan/ pembangunan pagar kantor Inspektorat; 2) Pengadaan/ pembangunan pelataran parkir kantor Inspektorat 3) Pengadaan/ pembangunan taman dan halaman (paping block) kantor Inspektorat 4) Penyediaan Sewa Rumah Jabatan/Dinas/Kantor; 5) Pengadaan Kendaraan/Mesin; c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1) Pengadaan Pakaian Aparatur d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1) Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

2. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pemeriksaan, evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program : Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH. 1) Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; 2) Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; 3) Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; 3. Kebijakan : Mengoptimalkan koordinasi pengawasan tingkat Daerah, Propinsi maupun Pusat. Program : Peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 1) Rapat Pembahasan, Penyelesaian dan Koordinasi Hasil Pemeriksaan BPK, Irjen Depdagri dan Inspektorat Propinsi; 2) Pengawasan Pembangunan Fisik dan Non Fisik Pada Tahun Anggaran 2015 ; 3) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; 4) Reviu Laporan Keuangan Daerah SKPD tahun 2014 dan Reviu LAKIP;

5) Ekspos Hasil Pengawasan APIP Tahun 2014; 6) Pelatihan Kantor Sendiri; 7) Penyusunan dan Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional; 8) Pembinaan SKPD Sekabupaten Pasaman Barat 4. Kebijakan : Memberdayakan sumber daya pemeriksa. Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. 2) Diklat Teknis dan Penjenjangan Pejabat Fungsional;;