PENDAHULU AN. Renstra SKPD berisi Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Purworejo kurun waktu

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN INSPEKTORAT DRAFT

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Inspektorat Kabupaten Tanah Bumbu Tahun

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya Revisi Renstra ini.

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

I N S P E K T O R A T

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO TAHUN

BAB I P E N D A H U L U A N

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Banyuwangi, Januari 2013 INSPEKTUR KABUPATEN BANYUWANGI. Drs. DJAFRI YUSUF, MM Pembina Tk. I NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

INSPEKTORAT KOTA PASURUAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

Review RENSTRA INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN Reviu RENSTRA Inspektorat Kabupaten Malang

RENCANA KERJA ( RENJA ) Tahun 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

PROFIL INSPEKTORAT KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012

DRAFT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN RENJA INSPEKTORAT KABUPATEN GRESIK 2018

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

BAB I P E N D A H U L U A N. UndangNomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Seiring. mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang. telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

Pemerintah Kota Tangerang

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kab. Barru Tahun

ANALISIS GAMBARAN TUPOKSI SKPD INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

FORUM - SKPD 2015 INSPEKTORAT DIY

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Halaman : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan...

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

RENJA INSPEKTORAT 2013

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI BLITAR KEPUTUSAN BUPATI BLITAR NOMOR 188/428/ /KPTS/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

RENCANA STRATEGIS BAGIAN PERTANAHAN TAHUN (REVIEW)

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Strategis Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Perjanjian kinerja perubahan INSPEKTORAT KOTA SALATIGA

Transkripsi:

BAB PENDAHULU AN I 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan dokumen perencanaan komprehensif untuk kurun waktu 5 tahun kedepan. Rencana Strategis selanjutnya dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) SKPD, sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Acuan utama penyusunan Renstra SKPD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan rumusan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif Kepala Daerah/ Wakil Daerah terpilih yang telah disampaikan kepada masyarakat pemilih dalam Sidang Paripurna DPRD dalam tahapan kampanye pemilihan pasangan Calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah secara langsung. Renstra SKPD berisi Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Purworejo kurun waktu 2011 2015. 1.2 Maksud dan Tujuan Renstra SKPD disusun dengan maksud menyediakan acuan resmi bagi Aparat Inspektorat untuk I - 1

melaksanakan program dan kegiatan selama kurun waktu 2011 2015. Berdasarkan pertimbangan ini maka Renstra SKPD disusun dengan maksud sebagai berikut : Menyediakan acuan resmi bagi seluruh Aparatur Inspektorat dalam menyusun program dan kegiatan selama kurun waktu lima tahun. Memudahkan seluruh jajaran Inspektorat dalam mencapai tujuan dengan melaksanakan program dan kegiatan. Memudahkan seluruh jajaran Aparat Inspektorat memahami dan menilai program dan kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan. 1.3 Landasan Hukum Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah; Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. I - 2

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah; Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Lapuran Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Perangkat Daerah; I - 2

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Presidan Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor. 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah 2008-2013; Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana Telah Diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tenteng Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2005-2025; 1.4 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Rencana strategis (Renstra) disusun berdasarkan Arah, Kebijakan dan program-program kerja daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2015. I - 3

Rencana strategis (renstra) dipergunakan sebagai acuan perencanaan operasional kegiatan satuan kerja yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja setiap tahunnya serta penyusunan anggaran berdasarkan kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Penyusunan Anggaran berdasar Kinerja tersebut dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk setiap tahunnya guna mendukung operasional kegiatan yang telah ditetapkan dalam upaya mewujudkan visi dan misi. Sistematika Penulisan Rencana Strategis ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Landasan Hukum 1.4 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan lainnya. Sistematika Penulisan. BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tupoksi 2.1.1 Struktur Organisasi 2.1.2 Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan 2.1.3 Tugas dan Fungsi 2.2 Pelayanan SKPD 2.2.1 Kondisi Inspektorat sekarang I - 4

2.2.2 Keadaan yang diharapkan lima tahun yang akan datang BAB III : ISU ISU STRATEGIS BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi Inspektorat Misi Inspektorat Tujuan dan Sasaran Strategi Kebijakan BAB V : PROGRAM DAN KEGIATAN BAB VI : PENUTUP I - 5

BAB II GAMB AR AN PELAYAN AN SKPD 2.1 Tupoksi 2.1.1 Struktur Organisasi. Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Purworejo sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bupati Purworejo Nomor 30.O Tahun 2008 sebagai berikut : INSPEKTUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARI AT SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN EVALUA SI DAN PELA PORAN SUB BAGIAN AD M INISTRASI DA N UMUM INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INP EKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBATU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBATU WILAYAH IV SEKSI PEN G A WAS P E MERINT A H AN BID. PEMBAN G U NA N SEKSI PEN G A WA S P E MERINT A HA N BID. PEMBANGUN A N SEKSI PEN G A WA S P E MERINT A HA N BID. PEMBANGUN A N SEKSI PEN G A WA S P E MERINT A HA N BID. PEMBANGUN A N SEKSI PEN G A WAS P E MERINT A H AN BID. P E MERINT A H AN SEKSI PEN G A WA S P E MERINT A HA N BID. P E MERINT A HA N SEKSI PEN G A WA S P E MERINT A HA N BID. P E MERINT A HA N SEKSI PEN G A WA S P E MERINT A HA N BID. P E MERINT A HA N SEKSI PEN G A WAS P E MERINT A H AN BID. K EM AS Y AR AK A T AN SEKSI PEN G A WA S P E MERINT A HA N BID. KE MASYARAKA T A N SEKSI PEN G A WA S P E MERINT A HA N BID. KE MASYARAKA T A N SEKSI PEN G A WA S P E MERINT A HA N BID. KE MASYARAKA T A N I - 7

2.1.2 Susunan Kepegaw aian dan Perlengkapan. Jumlah Jabatan No. Jabatan Formasi Terisi Keterangan 1. Eselon II 1 1-2. Eselon III 4 4-3. Eselon IV 15 15-4. Fungsional Auditor 22 10 12 Jumlah Pegawai berdasar Golongan No. Jabatan Laki-laki Wanita Jumlah 1. Golongan IV/c 2 2 2. Golongan IV/b 6 1 7 3. Golongan IV/a 2 3 5 4. Golongan III/d 8 3 11 5. Golongan III/c 5 4 9 6. Golongan III/b 2 4 6 7. Golongan III/a 2 4 6 8. Golongan II/d - - - 9. Golongan II/c 1 2 3 10. Golongan II/b - - - 11. Golongan II/a 2 - - 12. Golongan I/c 1 - - Jumlah 31 21 52 Jumlah Pegaw ai berdasar Pendidikan No. Jabatan Laki-laki Wanita Jumlah 1. Magister S-2 1 6 7 2. Sarjana S-1 22 11 33 3. Sarmud/ DIII 3 4 7 4. SLTA 3-3 5. SLTP 2-2 Jumlah 31 21 52 I - 7

Sarana dan prasarana Kendaraan Operasional Roda 4 : 4 buah Kendaraan Operasional Roda 2 : 12 buah Komputer : 9 buah Printer : 7 buah Gedung Perkantoran : 1 unit 2.1.3 Tugas dan Fungsi 1. Tugas Pokok : Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah. 2. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokoknya Inspektorat menyelenggarakan fungsi : Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan umum, yang meliputi pemerintahan dan aparatur, perekonomian dan kesejahteraan rakyat serta keuangan; Penyusunan perencanaan dan program kerja bidang pengawasan umum, yang meliputi pemerintahan dan aparatur, perekonomian dan kesejahteraan rakyat serta keuangan; Pembinaan dan pengendalian teknis bidang pengawasan umum, yang meliputi pemerintahan dan aparatur, perekonomian dan kesejahteraan rakyat serta keuangan; Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas bidang pengawasan; I - 8

Pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerja sama teknis dengan pihak lain yang berhubungan dengan bidang pengawasan umum, yang meliputi pemerintahan dan aparatur, perekonomian dan kesejahteraan rakyat serta keuangan; Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas bidang pengawasan umum. Pengelolaan sekretariat Inspektorat; Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2.2 Pelayanan SKPD 2.2.1 Kondisi Inspektorat sekarang Pengawasan merupakan bagian integral dari sistem manajemen modern termasuk manajemen pemerintahan yang mutlak tidak dapat dieliminir, karena ia melekat pada setiap gerak langkah Pemerintahan, Pembangunan, dan Pelayanan Masyarakat. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menekankan pentingnya pengawasan. Inspektorat Kabupaten Purworejo mempunyai kompetensi pengawasan atas semua obyek pemeriksaan yang ada di wilayah Pemerintah Kabupaten Purworejo, kecuali hal tertentu yang telah diatur oleh ketentuan lain yang mengaturnya. Obyek Pemeriksaan meliputi : No. Jenis Obyek Pemeriksaan Jumlah 1. Badan 4 I - 9

2. Dinas/BLUD/Setwan 12 3. Kantor 6 4. Bagian Setda 9 5. Kecamatan 16 6. BUMD 3 7. UPTD di Dinas Kesehatan 29 8. UPTD di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 17 9. UPTD di Dinas Pekerjaan Umum 7 10. UPTD di Dinas Pengairan 5 11. UPTD di Dinas Nakertransos 1 12. UPTD di Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 13. UPTD di Dinas Kelautan dan Peternakan 7 14. UPTD di Dinas Perindagkop 1 15. UPTD di Dinas Kebudayaan & Pariwisata 1 16. UPTD di Dinas Kependudukan & Capil 17 17. UPTD di Dinas Perhubungan dan Pariwisata 4 19. Desa/ Kelurahan 496 20. SMP/SMU/SMK 57 Mencermati hal-hal tersebut diatas ditinjau dari sisi Sumber Daya Manusia Aparat Pemeriksa dan jumlah jangkauan obyek pemeriksaan yang ada belum terdapat keseimbangan yang proporsional, khususnya dari segi kuantitas dan kualitas Aparat Pemeriksa yang ada. Terdapat perbedaan kesepahaman antara Aparat Pemeriksa dengan pihak-pihak yang diperiksa yang disebabkan antara lain lemahnya sosialisasi aturan/juklak yang ada. Sistem Pengendalian Intern yang dilaksanakan oleh masing-masing Atasan Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah belum berjalan efektif sebagaimana yang diharapkan. Hal ini dapat diidentifikasikan bahwa belum semua kegiatan berorientasi pada kualitas hasil, tepat waktu, tepat mutu, ketaatan terhadap aturan serta kepuasan stakeholders. Hubungan Koordinasi, kerjasama dan tanggung jawab. I - 10

Inspektorat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengawasan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya melakukan koordinasi dengan perangkat daerah Kabupaten Purworejo (Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas / Badan / Kantor, Lembaga Teknis Daerah) juga dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah maupun eksternal Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yang lebih tinggi (BPKP, Inspektorat Provinsi) melakukan pengawasan di Pemerintah Kabupaten sesuai dengan fungsi dan kewenangan dan / atau jika diminta oleh Inspektorat Kabupaten berdasarkan sinergi pengawasan. Pada dasarnya lembaga pengawasan yang lebih tinggi, hanya memiliki kompetensi di bidang pengawasan represif dan fungsional atas kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten, kecuali BPK sebagai lembaga pengawasan eksternal memiliki kewenangan atas semua hal yang menyangkut keuangan negara. 2.2.2 Keadaan yang diharapkan lima tahun yang akan datang Dengan kondisi yang ada pada saat ini maka harapan lima tahun kedepan adalah sebagai berikut : I - 11

Peningkatan penyelenggaraan administrasi umum, dengan penyediaan fasilitas kerja pegawai agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan. Adanya peningkatan mutu aparatur pengawasan. Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal dalam rangka pengambilan kebijakan Pemerintah Daerah. Peningkatan koordinasi dan pembinaan teknis pengawasan. Peningkatan Operasional pemeriksaan serta penanganan terhadap kasus-kasus aduan masyarakat. Sistem Pengendalian Intern dapat dilaksanakan di masingmasing unit kerja. Adanya peningkatan semangat perbaikan kinerja aparatur Pemerintah. I - 12

BAB III ISU-ISU STR ATEGIS Isu strategis yang berkembang saat ini serta prediksi situasi dan kondisi lima tahun ke depan dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Kondisi Internal Inspektorat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengawasan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo (Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas/Badan/Kantor, Lembaga Teknis Daerah) juga dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah maupun eksternal Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yang lebih tinggi (BPKP, Inspektorat Provinsi) melakukan pengawasan di Pemerintah Kabupaten sesuai dengan fungsi dan kewenangan dan/atau jika diminta oleh Inspektorat Kabupaten berdasarkan sinergi pengawasan. Pada dasarnya lembaga pengawasan yang lebih tinggi, hanya memiliki kompetensi di bidang pengawasan represif dan fungsional atas kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten, kecuali BPK sebagai lembaga pengawasan eksternal memiliki kewenangan atas semua hal yang menyangkut keuangan negara. b. Kondisi Eksternal I - 7

Kondisi eksternal dapat diketahui sebagai berikut : Adanya peningkatan penyelenggaraan administrasi umum, dengan penyediaan fasilitas kerja pegawai agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan. Adanya peningkatan mutu aparatur pengawasan. Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal dalam rangka pengambilan kebijakan Pemerintah Daerah. Peningkatan koordinasi dan pembinaan teknis pengawasan. Peningkatan Operasional pemeriksaan serta penanganan terhadap kasus-kasus aduan masyarakat. Sistem Pengendalian Intern dapat dilaksanakan di masingmasing unit kerja. Adanya peningkatan semangat perbaikan kinerja aparatur pemerintah. Prediksi keadaan lima tahun kedepan secara manajerial menurut teori SW OT dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Faktor Internal a. Strength (Kekuatan) Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo. Program Kerja Pengawasan Tahunan Repetada Sumber daya manusia/ pegawai Sarana dan prasarana yang tersedia b. Weakness (Kelemahan) Terbatasnya jumlah Pejabat Fungsional Pemeriksa Kwalitas sumber daya manusia masih kurang III - 8

2. Faktor Eksternal a. Opportunities (Peluang) Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005. Keputusan Presiden RI Nomor 74 Tahun 2001. Kepmendagri dan Otda Nomor 17 Tahun 2001. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999. b. Threats (Tantangan/Ancaman) Tuntutan dari masyarakat Tuntutan dari pengambil kebijakan. Setelah diketahui faktor internal dan faktor eksternal kemudian diinteraksikan dengan mengeluarkan pemetaan prediksi dan pemetaan interaktif, yaitu sebagai berikut : a. Pemetaan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Daya gunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang ada untuk mencapai kinerja yang ditetapkan. Tingkatkan jangkauan obyek pemeriksaan yang ada, yang belum adanya keseimbangan secara proporsional. b. Pemetaan dengan perkecil kelemahan dengan memanfaatkan peluang Tingkatkan kualitas sumber daya manusia dan wawasan dengan melalui Seminar atau PKS. Perbanyak jumlah Pejabat Fungsional Pemeriksa dengan melalui Diklat Fungsional. c. Pemetaan kekuatan untuk menghindari ancaman III - 9

Laksanakan kinerja pemeriksaan secara konsisten berdasarkan Peraturan Perundangan yang berlaku. Laksanakan pengawasan atas semua obyek pemeriksaan yang ada d. Pemetaan dengan perkecil kelemahan dan hindari ancaman Laksanakan pemeriksaan secara obyektif, independen sesuai standar dan norma pemeriksaan. Tingkatkan sosialisasi pengawasan sesuai dengan aturan atau juklak yang ada. BAB V VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAK AN Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang dicapai selama kurun waktu 1 III - 10

(satu) tahun sampai 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang mungkin timbul. Perencanaan strategis tersebut mengandung visi, misi, tujuan dan sasaran yang meliputi kebijaksanaan program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. A. Visi dan Misi Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tetang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi : Lembaga Pengawasan yang profesional dalam mewujudkankan Good Governance. Lembaga Pengawasan yang professional adalah Lembaga Pengawas fungsional pemerintah yang memiliki kahlian untuk mengetahui dan menilai pelaksanaan tugas/kegiatan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang seharusnya/tidak, berdasarkan atas keahlian di bidang masing-masing secara komprehensif. 2. Good Governance adalah Pemerintah Kabupaten Purworejo yang baik yang berarti pemerintah daerah yang dapat bertanggung jawab (akuntabel) transparan dan partisipatif. Misi Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, agar tujuan organisasi dapat III - 11

terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. Dari visi tersebut, Inspektorat Kabupaten Purworejo mempunyai misi : 1. Mendukung upaya pemberantasan praktek-praktek korupsi serta mendorong terselenggaranya Akuntabilitas Instansi Pemerintah; 2. Mengembangkan budaya pengawasan melekat dan menyebarluaskan budaya malu ber KKN B. Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan perencanaan strategis pada Inspektorat Kabupaten Purworejo adalah : Menurunnya penyalahgunaan wewenang dalam bentuk praktekpraktek korupsi dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan manajemen pengawasan serta memberdayakan masyarakat dalam pengawasan. Terciptanya pelayanan yang memuaskan kepada stakeholders oleh Instansi Pemerintah/BUMD. C. Strategi Strategi adalah langkah-langkah yang berisi programprogram indikatif untuk mewujudkan visi misi SKPD. III - 12

Strategi perencanaan strategis pada Inspektorat Kabupaten Purworejo adalah : Mengupayakan efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian manajemen, pengawasan fungsional dan pemberdayaan pengawasan masyarakat serta melakukan evaluasi LAKIP satuan kerja dan Reviu LKD. Mengembangkan manajemen berbasis SPIP. D. Kebijakan Kebijakan adalah arah/tindakan/cara yang ditempuh untuk mencapai kegiatan. 1. Strategi Mengupayakan efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian manajemen, pengawasan fungsional dan pemberdayaan pengawasan masyarakat serta melakukan evaluasi LAKIP satuan kerja dan Reviu LKD. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan aparatur, keuangan dan aset daerah; Mengoptimalkan evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Memberdayakan Kinerja Inspektorat 2. Strategi Mengembangkan manajemen berbasis SPIP Kebijakan : Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian melalui Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. III - 13

BAB IV PROGR AM DAN KEGIATAN A. Program Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Tahun 2011 III - 14

1. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan aparatur, keuangan dan aset daerah. Program a. Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan surat menyurat; Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; Penyediaan Jasa Kebersihan; Penyediaan Alat Tulis Kantor; Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Pembangunan Kantor; Penyediaan Peralatan Rumah Tangga; Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. Penyediaan Makanan dan Minuman. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Ruang Pemeriksaan; Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas / Operasional; Pemeliharaan Rutin Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Kantor. III - 15

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; Pemeriksaan Khusus pada Wilayah Pemerintah di Bawahnya; Inventarisasi Temuan Pengawasan; Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; Koordinasi Pengawasan yang lebih Komprehensip; Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; Pengelolaan Administrasi Pengawasan. Peningkatan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 2. Kebijakan : Mengoptimalkan evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH. 3. Kebijakan : Memberdayakan Kinerja Inspektorat Program III - 16

Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; 2) Pengelolaan Jabatan Fungsional; 4. Kebijakan : Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian melalui SPIP Program : Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH Tahun 2012 1. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan aparatur, keuangan dan aset daerah. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan surat menyurat; Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; Penyediaan Jasa Kebersihan; Penyediaan Alat Tulis Kantor; III - 17

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Pembangunan Kantor; Penyediaan Peralatan Rumah Tangga; Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. Penyediaan Makanan dan Minuman. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Ruang Pemeriksaan; Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas / Operasional; Pemeliharaan Rutin Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Kantor. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; Pemeriksaan Khusus pada Wilayah Pemerintah di Bawahnya; Inventarisasi Temuan Pengawasan; Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; Koordinasi Pengawasan yang lebih Komprehensip; III - 18

Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; Pengelolaan Administrasi Pengawasan. Peningkatan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 2. Kebijakan : Mengoptimalkan evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH. 3. Kebijakan : Memberdayakan Kinerja Inspektorat Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; Pengelolaan Jabatan Fungsional; 4. Kebijakan : Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian melalui SPIP Program : Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH III - 19

Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH Tahun 2013 1. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan aparatur, keuangan dan aset daerah. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan surat menyurat; Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; Penyediaan Jasa Kebersihan; Penyediaan Alat Tulis Kantor; Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Pembangunan Kantor; Penyediaan Peralatan Rumah Tangga; Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. Penyediaan Makanan dan Minuman. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Ruang Pemeriksaan; Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; Pengadaan Perlengakapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas / Operasional; III - 20

Pemeliharaan Rutin Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Kantor. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; Pemeriksaan Khusus pada Wilayah Pemerintah di Bawahnya; Inventarisasi Temuan Pengawasan; Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; Koordinasi Pengawasan yang lebih Komprehensip; Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; Pengelolaan Administrasi Pengawasan. Peningkatan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 2. Kebijakan : Mengoptimalkan evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH. III - 21

3. Kebijakan : Memberdayakan Kinerja Inspektorat Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; Pengelolaan Jabatan Fungsional; 4. Kebijakan : Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian melalui SPIP Program : Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH Tahun 2014 Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan aparatur, keuangan dan aset daerah. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan surat menyurat; Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; Penyediaan Jasa Kebersihan; Penyediaan Alat Tulis Kantor; Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; III - 22

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Pembangunan Kantor; Penyediaan Peralatan Rumah Tangga; Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. Penyediaan Makanan dan Minuman. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Ruang Pemeriksaan; Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; Pengadaan Perlengakapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas / Operasional; Pemeliharaan Rutin Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Kantor. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; Pemeriksaan Khusus pada Wilayah Pemerintah di Bawahnya; Inventarisasi Temuan Pengawasan; Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; Koordinasi Pengawasan yang lebih Komprehensip; III - 23

Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; Pengelolaan Administrasi Pengawasan. Peningkatan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 2. Kebijakan : Mengoptimalkan evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH. 3. Kebijakan : Memberdayakan Kinerja Inspektorat Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; Pengelolaan Jabatan Fungsional; 4. Kebijakan : Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian Program : melalui SPIP III - 24

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH Tahun 2015 1. Kebijakan : Mengoptimalkan pengawasan aparatur, keuangan dan aset daerah. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan surat menyurat; Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; Penyediaan Jasa Kebersihan; Penyediaan Alat Tulis Kantor; Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan; Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Pembangunan Kantor; Penyediaan Peralatan Rumah Tangga; Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. Penyediaan Makanan dan Minuman. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Ruang Pemeriksaan; Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; Pengadaan Perlengakapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor; III - 25

Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas / Operasional; Pemeliharaan Rutin Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Kantor. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; Pemeriksaan Khusus pada Wilayah Pemerintah di Bawahnya; Inventarisasi Temuan Pengawasan; Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; Koordinasi Pengawasan yang lebih Komprehensip; Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; Pengelolaan Administrasi Pengawasan. Peningkatan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 2. Kebijakan : Mengoptimalkan evaluasi akuntabilitas kinerja maupun reviu laporan keuangan. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH III - 26

Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH. 3. Kebijakan : Memberdayakan Kinerja Inspektorat Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; 2) Pengelolaan Jabatan Fungsional; 4. Kebijakan : Menerapkan prinsip-prinsip pengendalian melalui SPIP Program : Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH III - 27

BAB V PENUTUP Bahwa Renstra SKPD merupakan pedoman dalam penyusun Renja SKPD, penguatan peran serta stakehorders, dalam pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) SKPD dan merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan. Perencanaan Strategis ini diharapkan mampu disatu pihak memperoleh manfaat dari berbagai peluang yamg ada serta dilain pihak juga memperkecil atau bahkan menghilangkan dampak sebagai faktor yang sifatnya negatif atau yang mengancam kesinambungan operasional organisasi. Demikian Perencanaan Strategis Inspektorat Kabupaten Purworejo kami buat agar bermanfaat. Purworejo, Nopember 2010 INSPEKTORAT Drs. DIDIT SAMODRA Pembina utama Muda NIP 19600303 198503 1 011 III - 28