ORIENTASI, PENEMPATAN & PEMBERHENTIAN KERJA. By. Sakunda Anggarini, STP,MP, MSc

dokumen-dokumen yang mirip
Orientasi dan Penempatan

PENGERTIAN Orientasi Orientasi membantu para karyawan baru menyesuaikan diri

MSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan

Orientasi dan Penempatan

Orientasi dan Penempatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Pertemuan 6 MANAJEMEN PENGELOLAAN S D M

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BENTUK ORGANISASI USAHA

Pertemuan 6 MANAJEMEN PENGELOLAAN S D M

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret

Pertemuan 10 10/9/2016 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

MANAJEMEN OPERASIONAL

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN. satu penentu dalam mencapai keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini, antara

A. Perencanaan Karier

MANAJEMEN PERSONALIA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DEVI KURNIA SAVITRI TYAS NANDA SAVITRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan. tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

Analisis dan Desain Jabatan

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (Termination of Employment Relationship) Amalia, MT

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

MINGGU IV MANAJEMEN TENAGA KERJA

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi

PANDUAN MUTASI ATAU ROTASI TENAGA PERAWAT BAB I PENDAHULUAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai persepsi positif terhadap pengembangan karirnya dalam perusahaan. Persepsi itu

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Sarwo Edy, Program Pascasarjana, 2008

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

MSDM. Budaya Organisasi dan Man Strategi. Pendahuluan. Desain Pekerjaan. Man Kompensasi dan motivasi. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.2 Manajemen Sumberdaya Manusia

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN MANAJEMEN PERTEMUAN 13

MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan

BAB I PENDAHULUAN. cara. Agar dapat mencapai tujuannya diperlukan pengelolaan faktor-faktor produksi

KUISIONER. Ya Tidak Keterangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

Panduan wawancara Perencanaan Sumber Daya Manusia

SEJARAH DAN PENGERTIAN

Manajemen dan Manajer

UNIVERSITAS SILIWANGI PROGRAM PASCASARJANA

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

Perencanaan Karir. Manajemen Sumber Daya Manusia

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Prepared by Farlianto. /

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. notabene berarti mitra kerja organisasi atau perusahaan. Perusahaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN - MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

Tujuan : 1. Mengetahui pengembangan 2. Pengambilan Keputusan administratif 3. Keperluan perusahaan

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

REVIEW MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BAB III ANALISIS DAN RANCANG BANGUN PEKERJAAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bukunya Heidjrachman (2002) kompensasi adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI DEFINISI DAN PENGUKURAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

Oleh: Roswaty,SE.MSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

PENGELOLAAN KARIER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSA

BAB 2 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II KERANGKA TEORI. biasa terjadi pada suatu perusahaan. Perubahan posisi jabatan/pekerjaan disini

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ORIENTASI, PENEMPATAN & PEMBERHENTIAN KERJA By. Sakunda Anggarini, STP,MP, MSc

ORIENTASI

ORIENTASI upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan, jabatan, dan kelompok kerja (Mondy 2008).

TUJUAN ORIENTASI membantu para karyawan baru menyesuaikan diri dengan memperkenalkan mereka pada: Peran mereka masing-masing Organisasi dan kebijakannya Rekan-rekan kerja mereka

Manfaat Orientasi Mengurangi kecemasan karyawan Karyawan baru bisa mempelajari tugasnya dengan lebih baik Karyawan memiliki ekspektasi yang lebih realistis mengenai pekerjaannya Mencegah pengaruh buruk dari rekan kerja atau atasan yang kurang mendukung Karyawan baru menjadi lebih mandiri Karyawan baru bekerja dengan lebih baik Mengurangi kecenderungan karyawan baru untuk mengundurkan diri dari pekerjaan

Program Orientasi Aspek Organisasional Aspek kepentingan Karyawan Aspek Ruang Lingkup Tugas & pemahaman Jabatan Aspek Perkenalan

ASPEK ORGANISASIONAL Memberi pemahaman ttg kultur, nilai dan kebiasaan organisasi dalam waktu relatif singkat 7 TOPIK yang penting & relevan : 1. Sejarah Organisasi 2. Struktur & Tipe organisasi mewadahi kegiatan yg melembaga sesuai prinsip organisasi memperlancar jalannya interaksi antar orang & antar satuan kerja

ASPEK ORGANISASIONAL 3. Nomenklatur & Titelatur yang digunakan 4. Pengenalan para pejabat 5. Tata ruang & tata letak fasilitas kerja 6. Berbagai ketentuan normatif 7. Produk organisasi

ASPEK KEPENTINGAN PEGAWAI Orientasi pegawai adalah program pengenalan bersifat 2 (dua) arah Berbagai kepentingan pegawai : 1. Penghasilan 2. Jam Kerja 3. Hak Cuti 4. Fasilitas yg disediakan organisasi 5. Pendidikan & Pelatihan 6. Pensiun

ASPEK RUANG LINGKUP TUGAS & PEMAHAMAN JABATAN Perlu ada penjelasan lengkap tentang ruang lingkup tugas & tanggung jawab Penjelasan menyangkut : segi teknikal; lokasi, persyaratan keselamatan kerja, sikap seorang pegawai baru, kaitan dan koordinasi dengan satuan tugas lain.

ASPEK PERKENALAN Perkenalan perlu dilakukan agar seorang pegawai merasa diterima sebagai anggota tim sehingga dapat bekerja dg baik, khususnya untuk pekerjaan yang bersifat teamwork Pihak-pihak yang perlu dikenalkan : a. Penyelia/atasan langsung b. Pelatih c. Rekan Sekerja d. Pembimbing karyawan (pemberi konseling)

EVALUASI PROGRAM ORIENTASI program orientasi yg baik bukan bersifat perpeloncoan pegawai baru tidak dipaksa untuk menyerap terlalu banyak informasi dalam waktu yg sangat singkat Pegawai baru diberi tugas tertentu tanpa persiapan yg memadai Umpan balik dari pegawai bersangkutan mengenai kelemahankelemahan program orientasi yg telah berlangsung

PLACEMENT

PLACEMENT Penempatan (placement) adalah penugasan (assignment) atau penugasan kembali (reassignment) seorang karyawan pada sebuah jabatan baru. Sebagian besar keputusan penempatan diambil oleh manajer lini, dalam hal ini atasan langsung karyawan yang bersangkutan. Peran departemen SDM adalah memberi saran kepada manajer lini mengenai kebijakan perusahaan dan memberikan konseling kepada para karyawan.

Jenis-Jenis Placement PROMOSI MUTASI DEMOSI

PROMOSI perpindahan seorang karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain atau dari satu posisi ke posisi lain yang lebih tinggi, baik dari segi bayaran, tanggung jawab, dan/atau level organisasionalnya. Promosi, sebagai : penghargaan atas prestasi kerja yang tinggi pengakuan atas kemampuan dan potensi yang seseorang

Jenis-jenis Promosi Berdasarkan prestasi menggunakan hasil penilaian atas hasil karya atau prestasi kerja yang sangat baik dalam jabatan yang sekarang. Berdasarkan senioritas bahwa pegawai yang paling berhak dipromosikan ialah yang masa kerjanya paling lama.

Promosi berdasarkan senioritas Ada 3 pertimbangan yang diambil pada promosi dengan cara ini, yaitu : Sebagai penghargaan atas jasa-jasa seseorang paling sedikit dilihat dari segi loyalitas kepada organisasi Penilaian biasanya bersifat obyektif karena cukup dengan membandingkan masa kerja orang-orang tertentu yang dipertimbangkan untuk dipromosikan Mendorong organisasi mengembangkan para pegawainya karena pegawai yang paling lama berkarya akan mendapat promosi.

Kelemahan promosi berdasarkan senioritas pegawai paling senior belum tentu merupakan pegawai yang paling produktif dan belum tentu paling mampu bekerja. Kelemahan tersebut bisa diatasi dengan adanya program pendidikan dan pelatihan, baik yang diperuntukkan bagi sekelompok pegawai yang melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu maupun yang secara khusus diperuntukkan bagi para pegawai senior tertentu yang akan dipertimbangkan untuk dipromosikan.

Agar persyaratan obyektif terpenuhi, dan agar lebih terjamin bahwa promosi pegawai berdampak positif bagi organisasi maupun karyawan, maka pendekatan yang paling sesuai terhadap program promosi adalah menggabungkan prestasi kerja dan senioritas.

MUTASI Mutasi/ Transfer / Alih Tugas adalah perpindahan karyawan ke posisi lain yang setara, baik dari segi bayaran, tanggung jawab, dan/atau level organisasionalnya. Bentuk lain adalah alih tempat, artinya seorang pekerja melakukan pekerjaan yang sama atau sejenis, penghasilan tidak berubah dan tanggung jawabnya pun relatif sama, hanya secara fisik lokasi tempatnya bekerja lain dari yang sekarang. Pendekatan ini dilakukan apabila organisasi mempunyai berbagai satuan kerja pada banyak lokasi

MANFAAT MUTASI Pengalaman baru Cakrawala pandangan yang lebih luas Tidak terjadinya kebosanan atau kejenuhan Perolehan pengetahuan dan ketrampilan baru Perolehan perspektif baru mengenai kehidupan organisasi Persiapan dalam menghadapi tugas baru, promosi misalnya Motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi berkat tantangan dan situasi baru yang dihadapi

DEMOSI Demosi adalah perpindahan karyawan ke posisi lain yang lebih rendah, baik dari segi bayaran, tanggung jawab, dan/atau level organisasionalnya.

DEMOSI Umumnya demosi dikaitkan dengan pengenaan suatu sanksi disiplin karena berbagai alasan, seperti : Penilaian negatif oleh atasan karena prestasi kerja yang tidak/kurang memuaskan Perilaku pegawai yang disfungsional, seperti tingkat kemangkiran yang tinggi Namun kesalahan yang dilakukan belum sangat parah sehingga seseorang yang bersangkutan belum pantas dikenakan hukuman yang lebih berat, misalnya Pemutusan Hubungan Kerja

DEMOSI Demosi bisa juga terjadi atas pilihan dan permintaan pegawai yang bersangkutan sendiri, misalnya karena yang bersangkutan mengalami frustasi dengan pekerjaan, kesadaran akan beban kerja yang terlalu berat, jauhnya tempat tinggal seseorang dari tempat kerjanya dan beberapa alasan lain yang memungkinkan. Dalam jangka panjang demosi dapat berakibat pada semakin terbukanya promosi bagi seseorang di kemudian hari.

PEMBERHENTIAN KERJA

PEMBERHENTIAN KERJA Pemberhentian atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah suatu kondisi apabila ikatan formal antara organisasi selaku pemakai tenaga kerja dan karyawannya terputus.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMBERHENTIAN KERJA Alasan pribadi pegawai tertentu Karena pegawai dikenakan sanksi disiplin yang sifatnya berat Karena faktor ekonomi seperti resesi, depresi atau stagflasi Karena adanya kebijakan organisasi untuk mengurangi kegiatannya yang pada gilirannya menimbulkan keharusan untuk mengurangi jumlah pegawai yang dibutuhkan oleh organisasi

BENTUK-BENTUK PEMBERHENTIAN KERJA Meninggalkan Pekerjaan Sementara Pengurangan (Atrisi) Pengunduran diri Sementara (Lay Off) Pemecatan

Hal-hal yang perlu diperhatikan manajemen bila memberhentikan karyawan dengan sanksi!! Pemberhentian harus merupakan tindakan terakhir, sebelumnya harus telah ada peringatan Pemberian sanksi kepada seseorang adalah karena adanya penilaian secara obyektif Jika keputusan tidak dapat dirubah, maka harus ada exit interview

PESANGON (SEVERANCE MONEY) Sejumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan yang diberhentikan secara permanen. Banyak perusahaan yang memberikan pesangon hanya kepada karyawan yang berhenti secara terpaksa dan telah bekerja dengan baik, tetapi tidak berlaku bagi pekerja yang kinerjanya atau disipllinnya buruk.

TERIMA KASIH