VERIFIKASI INDEPENDEN TUNJUKKAN KLAIM GREENPEACE DIBESAR-BESARKAN ATAU KELIRU

dokumen-dokumen yang mirip
Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa keseimbangan tiga pilar keberlanjutan usaha, yaitu People (sosial), Planet

LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI

Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016

Sustainability Policy

SMART Membantah Tuduhan yang dipublikasikan pada Situs Greenpeace

GAR dan SMART melaksanakan proyek pilot konservasi hutan stok karbon tinggi

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan

Golden Agri-Resources Ltd

BAB V KESIMPULAN & SARAN. pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas

MELESTARIKAN MASA KINI MENJAMIN MASA DEPAN

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

Focus Group Discussion Pertama: Penyusunan Kajian Kritis Penguatan Instrumen ISPO


APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut

BANKIR KOTOR: BAGAIMANA HSBC MENDANAI PERUSAKAN HUTAN UNTUK KELAPA SAWIT

NASKAH PENJELASAN PENGESAHAN CHARTER OF THE ESTABLISHMENT OF THE COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC)

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009).

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

Corporate Presentation Tentang Musim Mas

Corporate Presentation Tentang Musim Mas

Kami bermaksud untuk menerbitkan laporan ini setiap tahun sesuai dengan siklus pelaporan keuangan Perusahaan, yaitu tahun kalender.

Corporate Presentation Tentang Musim Mas

PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI


I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gambar 1 Produksi dan ekspor CPO tahun 2011 (Malaysian Palm Oil Board (MPOB))

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Studi Hutan SKT. dipresentasikan di. Seminar REDD+ Task Force. Arief Muria Perkasa Program Manager TFT

Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO

Policy Brief Perbaikan Regulasi Lahan Gambut Dalam Mendukung Peran Sektor Industri Kelapa Sawit Indonesia 2017

Ekspansi produksi sawit lestari: Diskualifikasi!! Perusahaan sawit yang direkomendasikan penghentian operasionalnya oleh BPK RI

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

Bumitama Agri Ltd. Excellence Through Discipline. Sustainability Policy (Kebijakan Berkelanjutan)

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu

Bekerja sama untuk konservasi hutan

I. PENDAHULUAN. Pengembangan kelapa sawit telah memberikan dampak yang sangat positif bagi

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi makanan maupun nonmakanan. Total produksi

sumber pembangunan ekonomi dan sumber kehidupan masyarakat, tetapi juga sebagai pemelihara lingkungan global.

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

RSPO FACTSHEET. Sejarah. Kapan dan mengapa RSPO didirikan? Anggota Pendiri. Roundtable on Sustainable Palm Oil

Tercatat di Bursa Singapura. Laporan Keberlanjutan Melestarikan Masa Kini Menjamin Masa Depan

LINGKUNGAN BISNIS PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

BAGIAN 1-3. Dinamika Tutupan Lahan Kabupaten Bungo, Jambi. Andree Ekadinata dan Grégoire Vincent

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

Kebijakan Asosiasi. Tanggal Berlaku PfA berlaku secara efektif sejak menerima dukungan dari Stakeholder Advisory Committee (SAC)

GAR adalah salah satu perusahaan perkebunan minyak

Peluang untuk Meningkatkan Produktivitas dan Profiabilitas Petani Kecil Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. penting dalam perekonomian nasional. Pada tahun 2012, sumbangan sektor

KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD. PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Final - disetujui pada Juli 2010

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

Rangkuman dari isu isu yang dijabarkan dalam laporan studi tersebut dalam kaitannya dengan komitmen kebijakan FCP APP adalah:

Update - Laporan Assurance KPMG Rencana Aksi Final

OMBUDSMAN CONCLUSION REPORT WILMAR 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

oleh nilai tukar rupiah terhadap US dollar dan besarnya inflansi.

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT: PERSPEKTIF LINGKUNGAN. Mukti Sardjono, Saf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan,

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon


NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Andre Parlian Ciptadana Securities

RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

Upaya Menuju Kemandirian Pangan Nasional Jumat, 05 Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Mas Agro Resource and Technology (SMART) Tbk. adalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

DEFORESTASI DAN SAWIT. Fakta danmelangkah ke depan

Indikator SFMP

KERTAS POSISI Kelompok Masyarakat Sipil Region Sulawesi Sistem Sertifikasi Bukan Sekedar Label Sawit Berkelanjutan

1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

Dampak moratorium LoI pada hutan alam dan gambut Sumatra

Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur

Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur

Public Expose 8 May 2013

Program Production and Protection Approach to Landscape Management (PALM) di Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

Transkripsi:

VERIFIKASI INDEPENDEN TUNJUKKAN KLAIM GREENPEACE DIBESAR-BESARKAN ATAU KELIRU HASIL LAPORAN DENGAN JELAS MENUNJUKKAN BAHWA: SMART tidak bertanggung jawab atas deforestasi dan kerusakan habitat orang-utan di Indonesia sebagaimana dituduhkan oleh Greenpeace SMART beroperasi secara bertanggung jawab dan dalam koridor hukum dan peraturan perundang-undangan pemerintah Republik Indonesia SMART adalah pelaku usaha yang berperan besar di industri dalam mendorong produksi minyak kelapa sawit lestari Jakarta, 10 Agustus 2010 Laporan Verifikasi Independen yang disusun oleh Control Union Certification ( CUC ) dan BSI Group ( BSI ) sehubungan dengan tudingan yang dilayangkan oleh Greenpeace kepada PT SMART Tbk ( SMART atau Perseroan ) dan induk perusahaannya, Golden Agri-Resources Limited ( GAR ), dipublikasikan pada hari ini dan secara jelas menunjukkan bahwa LSM lingkungan tersebut banyak melakukan kekeliruan dalam kampanyenya dan membesar-besarkan tudingannya. Dalam penyusunan laporan tersebut, CUC dan BSI didampingi oleh dua ahli konservasi hutan, yaitu Prof. Dr. Bambang Hero Saharjo dan Dr. Ir. H. Yanto Santosa dari Institut Pertanian Bogor ( IPB ), yang secara kolektif disebut sebagai Tim Verifikasi Independen/Independent Verification Exercise Team ( IVEX ). Laporan berkesimpulan bahwa tudingan yang dilontarkan tidak memiliki dasar yang kuat dan bahwa SMART tidak bertanggung jawab atas deforestasi hutan primer serta kerusakan habitat orang-utan. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa SMART beroperasi secara bertanggung jawab dan dalam koridor hukum serta peraturan perundang-undangan seperti yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Kami bersyukur bahwa kegiatan verifikasi yang dilakukan secara menyeluruh dan independen oleh badan-badan independen yang memiliki reputasi global dengan integritas yang kuat, telah menunjukkan fakta sebenarnya tentang manajemen dan perkembangan perkebunan kelapa sawit kami. Sebagai pelaku usaha terdepan di industri, kami selalu berusaha untuk menjadi bagian dari solusi produksi minyak kelapa sawit lestari, ujar Daud Dharsono, Direktur Utama SMART. Klaim Greenpeace meliputi hal-hal seperti menjadi penyebab deforestasi hutan primer dan kerusakan habitat orangutan, membuka hutan tanpa ijin, melakukan pembakaran hutan, membuka lahan gambut, menyebabkan konflik social, dan terlibat dalam upaya keanggotaan selektif dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil ( RSPO ). Adapun, temuan-temuan laporan verifikasi di halhal yang disebutkan ini dijabarkan secara mendetil sebagai berikut: Menjadi penyebab deforestasi hutan primer dan kerusakan habitat orangutan Temuan tim IVEX menegaskan secara mutlak bahwa SMART dan GAR tidak bertanggung jawab atas deforestasi hutan primer di Indonesia, beroperasi dalam koridor hukum, memiliki kesadaran yang tinggi dan berkeinginan mengelola perkebunan kelapa sawitnya berdasarkan langkahlangkah dalam menjamin konservasi berkelanjutan atas hutan primer dan lahan dengan Nilai Konservasi Tinggi/High Conservation Value ( HCV ). Tim IVEX menemukan bahwa seluruh lahan yang berada di atas 11 area konsesi yang diperiksa terdiri dari hutan sekunder, lahan terdegradasi dan semak belukar, serta telah beralih fungsi dari hutan primer jauh sebelum SMART memulai persiapan lahan dan penanaman. Hal ini dianalisa melalui urutan-urutan penggunaan lahan secara historis, meneliti tahapan proses kompensasi, serta melalui pengambilan contoh (sampling) potensi kayu dari sisa-sisa pepohonan yang ada.

Hasil analisa tersebut dikonfirmasi dengan analisa citra satelit, meliputi area yang dimaksud, sebelum dan sesudah lahan diperoleh SMART untuk budidaya tanaman kelapa sawit. Tim IVEX berkesimpulan bahwa proses degradasi area hutan yang menjadi habitat orangutan terjadi jauh sebelum SMART memulai persiapan lahan dan penanaman. Tim IVEX mencatat bahwa di Indonesia, HCV adalah sebuah konsep yang bersifat dinamis dan belum jelas; sehingga proses penilaian HCV untuk mengidentifikasi dan mengkonservasi area HCV menjadi sangat rumit. Perlu dicatat bahwa 37.698 ha lahan (21%) telah dibuka sebelum dilakukannya penilaian HCV. Sementara itu, SMART telah mengidentifikasi sekitar 21.000 ha lahan (11,5%) HCV dan mengkonservasinya. Pembukaan hutan tanpa ijin SMART telah memenuhi semua ijin pengembangan lahan yang telah ditentukan, seperti Ijin Pemanfaatan Kayu ( IPK ) dan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ), sebelum dilakukannya pengembangan lahan, di seluruh 5 (lima) areal konsesi di Kalimantan Barat. Dalam hal area Kalimantan Tengah, AMDAL atas 6 (enam) areal konsesi baru selesai setelah dilakukannya pembukaan lahan, hal ini merupakan suatu kekeliruan dalam azas ketaatan. SMART telah mendapatkan Persetujuan Prinsip Usaha Perkebunan dan memulai proses pengembangan lahan sementara AMDAL masih dalam proses. Saat ini, AMDAL untuk enam areal konsesi di Kalimantan Tengah tersebut telah selesai. Untuk kedepannya, Perseroan akan memastikan pembukaan lahan akan dilakukan setelah AMDAL selesai. Pembakaran hutan Tim IVEX telah melakukan verifikasi lapangan dan tidak menemukan bukti adanya pembakaran dalam proses persiapan dan pembukaan lahan. SMART telah menerapkan kebijakan zero-burning sejak tahun 1997. Sebagian besar titik api dan pembakaran di dalam- atau di sekitar- area konsesi SMART terjadi sebelum lahan dibebaskan dan dibuka. Titik api lebih disebabkan adanya praktik perladangan dengan pembakaran oleh masyarakat lokal. Pembukaan dan penanaman di atas lahan gambut Tim IVEX telah mengidentifikasi bahwa lebih dari 98% areal konsesi SMART tidak ditanam di atas lahan gambut dengan kedalaman lebih dari 3 meter. Penanaman di atas lahan gambut di beberapa kasus bersifat insidentil dan disebabkan oleh sulitnya mengidentifikasi titik lahan gambut yang sporadis dan kecil. Di Kalimantan Tengah, pengembangan di lahan gambut sebesar 1.880 hektar (ha) atau 2,1% areal konsesi, dan di Kalimantan Barat luasan gambut yang terpakai sebesar 1.330 ha atau 1,4% areal konsesi. SMART mengakui ketidak-selarasan dengan Prosedur Standar Operasional ( SOP ) ini dan tengah mengambil langkah-langkah pemulihan atas lahan tersebut. Menyebabkan konflik sosial Berdasarkan cakupan terbatas dari survei lapangan yang dilakukan Tim IVEX, tidak ditemukan bukti adanya dampak sosial yang negatif dari kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit di areal konsesi SMART. Tim IVEX melakukan wawancara langsung dengan masyarakat setempat dan mereka mengutarakan adanya perbaikan infrastruktur dan kesejahteraan dari keberadaan perkebunan kelapa sawit.

Dalam konteks pekebun kecil, tim IVEX tidak menemukan adanya bukti dampak negatif. Hal ini didapat dari pertemuan dengan masyarakat dan pemilik tanah setempat, termasuk mereka yang tidak menjual tanahnya kepada pihak SMART. SMART dan GAR memperlakukan pemilik lahan setempat dan masyarakat sekitar dengan baik. Banyak dari beberapa pemilik lahan yang menjadi pekebun plasma dengan bekerja sama dengan Perseroan. Perkiraan pendapatan mereka bervariasi antara AS$9 dan AS$12 per hari, jauh di atas rata-rata upah minimum sebesar lebih kurang AS$5 per hari. SMART dan GAR telah mendirikan dan mengelola 129 sekolah dengan lebih dari 1.000 tenaga pengajar yang mendidik lebih dari 21.800 siswa. SMART dan GAR juga memelihara infrastruktur publik seperti jalan dan jembatan, klinik kesehatan dan sarana peribadatan. Terlibat dalam upaya keanggotaan selektif RSPO GAR memiliki 53 perusahaan dibawah kepemilikannya yang melakukan kegiatan usaha budidaya kelapa sawit. Saat ini, SMART dan PT Ivo Mas Tunggal telah menjadi anggota RSPO dan tengah melakukan proses untuk mendapatkan sertifikasi RSPO. GAR menargetkan untuk mendapatkan sertifikasi RSPO atas seluruh unit usaha kelapa sawitnya pada tahun 2015. Sehubungan dengan komitmen ini, GAR, induk perusahaan SMART, juga sedang mempertimbangkan pengajuan keanggotaan RSPO. Kegiatan Verifikasi Independen meliputi pemeriksaan atas 11 areal konsesi lahan dengan luasan sebesar 182.528 ha atau lebih dari 40% luas perkebunan kelapa sawit yang dimiliki dan dikelola oleh GAR dan SMART. Tim IVEX telah menghabiskan lebih dari dua bulan untuk melakukan kunjungan lapangan, pemeriksaan kronologis, analisa data, wawancara riset dan audit lapangan. Komitmen SMART untuk produksi minyak kelapa sawit lestari Sebagai pelaku usaha, SMART tunduk dan patuh kepada hukum dan peraturan perundangundangan nasional, serta prinsip-prinsip dan kriteria RSPO. Komitmen ini berlaku atas seluruh perkebunan yang dimiliki dan dikelola oleh SMART serta induk perusahaannya. SMART secara tegas menentang praktik pembakaran dan memberlakukan kebijakan zero-burning sejak tahun 1997, sebelum pemerintah Republik Indonesia memberlakukan kebijakan yang sama di tahun 1999. Sebagai bagian dari strategi keseluruhan Perseroan untuk melestarikan lahan dengan Stok Karbon Tinggi dan keanekaragaman hayati, SMART berkomitmen tidak akan melakukan penanaman tanaman kelapa sawit di atas lahan gambut, hutan primer atau membuka lahan dengan HCV. GAR memberikan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 140,000 jiwa, yang terdiri dari 37,500 pekerja langsung, 59,000 pekebun, dan 43,000 pekerja tidak langsung di perkebunanperkebunannya. Pada tahun 2010, pendapatan rata-rata per tahun pekerja kebun adalah sebesar lebih kurang AS$8 per hari atau AS$2,800 per tahun. Minyak kelapa sawit adalah komoditas yang sangat penting dan membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia. Industri ini menyediakan lapangan pekerjaan langsung dan tidak langsung bagi lebih kurang 4.5 juta jiwa di Indonesia. Pada tahun 2005, minyak kelapa sawit memberikan kontribusi ekspor sebesar AS$3,8 milyar, atau 6% dari total ekspor non-migas nasional. Di tahun 2009, angka kontribusi ekspor tersebut mencapai AS$10,4 milyar atau 11% dari total ekspor non-migas nasional. Terlebih, komoditas ini menjadi komponen penting dalam rantai bahan makanan, yang memberikan kepada dunia kemampuan untuk memenuhi kebutuhan bahan

pangan. Keberadaan minyak kelapa sawit memungkinkan adanya ketersediaan produk yang luas dari bahan pangan hingga kosmetik yang terjangkau bagi kebutuhan rumah tangga. Tim IVEX ditunjuk pada April 2010, setelah berkonsultasi dengan Unilever, yang juga saat ini memimpin RSPO, untuk melakukan penelitian dan verifikasi atas klaim-klaim yang diangkat dalam laporan Greenpeace berjudul Burning Up Borneo dan Illegal Forest Clearance and RSPO Greenwash: Case Studies of Sinar Mas. Selanjutnya, telah disetujui bersama bahwa tim IVEX juga meneliti klaim-klaim yang ada dalam tiga laporan tambahan, yaitu Caught Red Handed: How Unilever s Use Of Palm Oil Is Having A Devastating Impact On Rainforest, The Climate And Orang-Utans, New Evidence: Sinar Mas Rainforest and Peatland Destruction dan Sinar Mas Continues Rainforest Destruction. Dharsono mengatakan, Tim IVEX ditunjuk berdasarkan kemampuan mereka untuk memberikan penilaian independen atas klaim-klaim yang dilayangkan melalui verifikasi yang transparan dan obyektif dengan mempergunakan metodologi ilmiah. Untuk memastikan integritas dan transparansi secara mutlak, kami mempublikasikan temuan tim IVEX dalam bentuk keseluruhan. Adalah sangat penting untuk mendapatkan pendapat independen pihak ketiga untuk mendapatkan kejelasan atas tuduhan-tuduhan yang ada sehingga untuk ke depannya semua pihak dapat bekerja secara konstruktif. Kami sangat berharap untuk dapat bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Greenpeace, dalam meraih penyempurnaan yang berkelanjutan atas produksi minyak kelapa sawit lestari. Upaya sustainability SMART Sebagai pemegang tampuk kepemimpinan di industri, SMART bekerja sama dengan Centre de Coopération Internationale en Recherche Agronomique pour le Développement ( CIRAD ), di Perancis, dan WWF dalam mempelopori International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) untuk secara terus menerus menemukan solusi dalam rangka memperbaiki praktikpraktik yang sudah ada. SMART juga secara intensif bekerjasama dengan kelompok masyarakat, seperti masyarakat asli setempat dan pekebun kecil, dalam memberikan mereka pendidikan mengenai praktik-praktik terbaik industri. Bersama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia ( GAPKI ), pekebun kecil dan badan pemerintahan, SMART juga secara terus menerus mendorong peningkatan produktivitas industri minyak kelapa sawit secara keseluruhan. Lembaga penelitian SMART, SMART Research Institute, melakukan inovasi tanpa henti untuk meningkatkan produktivitas minyak kelapa sawit. Laporan IVEX menegaskan bahwa GAR dan SMART adalah perusahaan yang bertanggungjawab dan komitmen sustainability-nya berlaku atas seluruh aspek kemasyarakatan, perekonomian serta lingkungan hidup. Kami berkeyakinan untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk LSM dan pembeli kami, dan akan berhubungan erat dengan para pengambil keputusan dan pemerintah. Kami menyadari peran penting Perseroan dalam menetapkan standar industri untuk perbaikan secara terus menerus dalam produksi minyak kelapa sawit yang lestari, ujar Dharsono.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Fajar Reksoprodjo Corporate Affairs Telephone : (62 21) 318 1388 Facsimile : (62 21) 318 1390 Cellular : (62 881) 123 9513 Email : fajar-reksoprodjo@smart-tbk.com Tentang PT SMART Tbk ( SMART ) SMART adalah salah satu perusahaan produsen barang konsumen berbasis kelapa sawit yang tercatat di bursa dan salah satu yang terbesar di Indonesia, yang berkomitmen atas produksi minyak kelapa sawit yang lestari. Didirikan pada tahun 1962, SMART saat ini memiliki perkebunan kelapa sawit dengan total luasan lahan sebesar lebih kurang 135.000 hektar (termasuk perkebunan plasma). SMART juga mengoperasikan 15 mills, 4 kernel crushing plants and 3 refineries. SMART mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1992. Kegiatan usaha utama SMART terdiri dari pembudidayaan dan pemanenan tanaman kelapa sawit, pemrosesan tandan buah segar menjadi minyak kelapa sawit mentah ( CPO ) dan palm kernel, serta rafinasi CPO menjadi produk dengan nilai tambah seperti minyak goreng, margarin dan shortening. Selain memproduksi minyak curah dan industrial, produk hasil rafinasi SMART juga dipasarkan dengan beberapa merek dagang seperti Filma dan Kunci Mas. Kini, merek dagang tersebut dikenal dengan kualitasnya yang tinggi, serta menguasai pangsa pasar yang signifikan di segmen pasarnya masing-masing di Indonesia. SMART adalah anak perusahaan Golden Agri-Resources (GAR), salah satu perusahaan berbasis kelapa sawit terbesar di dunia yang juga tercatat di Bursa Singapura. SMART juga mengelola seluruh perkebunan kelapa sawit GAR dengan total area perkebunan di Indonesia seluas 430.200 hektar (termasuk perkebunan plasma) pada 31 Maret 2010. Hubungan dengan GAR memberikan keuntungan bagi SMART dengan skala ekonomisnya dalam hal manajemen perkebunan, teknologi informasi, penelitian dan pengembangan, pembelian bahan baku, dan akses terhadap jaringan pemasaran yang luas, baik domestik maupun internasional.