PEMBANGKITAN SEGITIGA SIERPINSKI DENGAN TRANSFORMASI AFFINE BERBASIS BEBERAPA BENDA GEOMETRIS

dokumen-dokumen yang mirip
Variasi Fraktal Fibonacci Word

Kajian Pembentukan Segitiga Sierpinski Pada Masalah Chaos Game dengan Memanfaatkan Transformasi Affine

Yang Dapat Didaur Ulang

Aplikasi Dimensi Fraktal pada Bidang Biosains

GEOMETRI FRAKTAL. (Jurnal 10) Memen Permata Azmi Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia

Aplikasi Pola Fraktal pada Desain Kain Gringsing Cemplong Tenganan Bali

DIMENSI FRAKSIONAL DAN APLIKASINYA DALAM FRAKTAL

Implementasi Konsep Rekursifitas Pada Desain Batik Fractal

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBANGKIT GEOMETRI FRAKTAL BERBASIS BILANGAN KOMPLEKS (PLFRAKOM)

Pengembangan Desain Batik Labako Dengan Menggabungkan Geometri Fraktal Kurva Naga dan Corak Daun Tembakau

Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter

PEWARNAAN PADA GRAF BINTANG SIERPINSKI. Siti Khabibah Departemen Matematika, FSM Undip

Penggunaan Sistem Fungsi Iterasi untuk Membangkitkan Fraktal beserta Aplikasinya

FRAKTAL DAN INVERS FRAKTAL

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

Penerapan Rekursi dalam Pembuatan Segitiga Sierpinski dengan Menggunakan ActionScript 3

Oleh: Sahid Lab Komputer Jurdik Matematika FMIPA UNY

Variasi Motif Batik Palembang Menggunakan Sistem Fungsi Teriterasi dan Himpunan Julia

12 Model Loading & Curve. Imam Cholissodin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teknik Penggambaran Bentuk dan Citra Alamiah Berbasis Dimensi Fraktal

PERAN FAKTOR PENYEKALA PADA KONSTRUKSI INTERPOLASI FRAKTAL. Marwan 1

Perancangan Software Batik Berbasis Geometri Fraktal

Makalah Tugas Akhir PEMBUATAN CITRA OBJEK DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN FRAKTAL

FUNGSI KOMPLEKS TRANSFORMASI PANGKAT. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks. yang diampuh Oleh Ibu Indriati N.H.

BAB II LANDASAN TEORI. berawal dari suatu ide untuk menyimpan segitiga Sierpinski menggunakan

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Modul 3. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar

DIMENSI FRAKTAL. (Jurnal 11) Memen Permata Azmi Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός (mathematikós)

BAB II TEORI DASAR. di bumi. Mineral biasa ditemukan dalam bentuk butiran yang diameternya

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir : Kajian Matematika KONTRUKSI GEOMETRI FRAKTAL DAN SIFAT KEKONVERGENANNYA

MENUNJUKKAN SIFAT SIFAT AFFINITAS PERSPEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CABRI

PERBANDINGAN METODE HUFFMAN DAN FRAKTAL DALAM KOMPRESI CITRA

KOMPRESI CITRA FRAKTAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA LHUQITA FAZRY X

Dalam akhir satu dekade ini kebutuhan dan permintaan produk benda industri dan

GEOMETRI ALJABARIK I: RUANG AFFINE DENIK AGUSTITO

ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN. ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK

BAB III DARI MODEL ANTRIAN M/M/1 DENGAN POLA KEDATANGAN BERKELOMPOK KONSTAN. 3.1 Model Antrian M/M/1 Dengan Pola Kedatangan Berkelompok Acak

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

Analisis Kesalahan Konten Matematika pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Kelas V Semester I Kurikulum 2013

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Aplikasi Himpunan Julia dalam Membuat Rancangan Motif Fraktal Songket Palembang

METODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI

MENUNJUKKAN SIFAT SIFAT AFFINITAS PERSPEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CABRI. Oleh Sugiyono Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEINDAHAN MATEMATIKA DALAM DESAIN KAOS BERCORAK POLA-POLA PADA GEOMETRI FRAKTAL

IMPLEMENTASI ENSEMBLE KALMAN FILTER PADA ESTIMASI KECEPATAN KAPAL SELAM

OPTIMISASI KONVEKS: KONSEP-KONSEP

13 Segi-Tak-Terhingga dan Fraktal

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI MOTIF BATIK MENGGUNAKAN FRACTAL GENERATION SKRIPSI. Oleh Hendra Prasetyo

(a) 32 (b) 36 (c) 40 (d) 44

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Desain Mozaik Pada Interior Persegi Berkarakter Barisan Geometri (The Mosaic Design In Rectangle Interior Of Geometric Line Character)

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya yang dilakukan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada Bab 2 ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori yang mendukung dalam

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

DINAMIKA KELUARGA FUNGSI KUADRAT TITIK TETAP. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fuzzy Pattern Recognition. Logika Fuzzy

SECOND ORDER CONE (SOC) DAN SIFAT-SIFAT KENDALA SECOND ORDER CONE PROGRAMMING DENGAN NORMA

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)

SECOND ORDER CONE (SOC) DAN SIFAT-SIFAT KENDALA SECOND ORDER CONE PROGRAMMING DENGAN NORMA 1

PREDIKSI UAN MATEMATIKA SESUAI KISI-KISI PEMERINTAH

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

VI. FUNGSI EKSPONEN DAN FUNGSI LOGARITMA

Grafika Komputer Pertemuan Ke-15. Pada materi ini akan dibahas tentang fraktal By: I Gusti Ngurah Suryantara, S.Kom., M.Kom

PENGARUH PERBEDAAN STRATEGI METODE SELEKSI DALAM ALGORITMA GENETIKA UNTUK KOMPRESI CITRA FRAKTAL SKRIPSI

Batik Solituda Dulcinea Pembatik: Iis Rosmini (Siswi Kelas III SMKN 14 Bandung)

Jurnal Sains Matematika dan Statistika, Vol. 1, No. 2, Juli 2015 ISSN Daftar Pustaka

II. LANDASAN TEORI. beberapa konsep dan teori yang berkaitan dengan penduga parameter distribusi GB2

Iden Rainal Ihsan Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Nusantara, Jln. Soekarno-Hatta No 530 Bandung

GEOMETRI TRANSFORMASI DALAM MOTIF BATIK KAWUNG YOGYAKARTA. Paskalia Pradanti Universitas Sanata Dharma

GEOMETRI EUKLID VERSUS GEOMETRI SFERIK. Sangadji *

Peran Algoritma Julia Set Dalam Mengkonstruksi Pembelahan Sel Mitosis

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

Interpretasi Geometri Dari Sebuah Determinan

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

SIMULASI ARUS LALU LINTAS DENGAN CELLULAR AUTOMATA

PERHITUNGAN DIMENSI FRACTAL BOXPORI SEBAGAI INOVASI RESAPAN PENANGGULANGAN BANJIR DENGAN INDUKSI GEOMETRI FRAKTAL

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Mӧbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup

SPREADSHEET EXCEL UNTUK PEMBELAJARAN KONSTRUKSI GEOMETRI TEKNIK OPERASI SIMULTAN MENGGUNAKAN FORMULA ARRAY

MEMBUAT MOTIF ANYAMAN BERVARIASI DENGAN MENGGUNAKAN FRAKTAL SIERPINSKI CARPET

G-1 SEGITIGA SIKU-SIKU PADA TRIGONOMETRI RASIONAL DI LAPANGAN HIMPUNAN BILANGAN RIIL DAN LAPANGAN HIMPUNAN BILANGAN BULAT MODULO 17

Geometri di Bidang Euclid

KONSTRUKSI VAS BUNGA MELALUI PENGGABUNGANBEBERAPA BENDA GEOMETRI RUANG

Batik Garut dalam tinjauan Geometri Fraktal 1

GERAKAN KURVA PARAMETERISASI PADA RUANG EUCLIDEAN 1. PENDAHULUAN

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 365 PEMBANGKITAN SEGITIGA SIERPINSKI DENGAN TRANSFORMASI AFFINE BERBASIS BEBERAPA BENDA GEOMETRIS KOSALA DWIDJA PURNOMO 1 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember, kosaladp@gmail.com Abstrak Segitiga Sierpinski dapat dikategorikan sebagai fraktal linier dan mempunyai sifat selfsimilarity, yaitu dalam hal ini identik sampai pada iterasi tak-hingga. Pembangkitan segitiga Sierpinski dapat dilakukan dengan memanfaatkan transformasi affine pada suatu segitiga. Dalam artikel ini segitiga Sierpinski akan dibangkitkan melalui dilasi dan translasi terhadap benda berbasis segitiga atau benda geometris lainnya. Ada dua algoritma yang akan digunakan. Pertama, algoritma yang bertujuan membangkitkan segitiga berwarna yang ditempatkan pada segitiga kosong. Segitiga Sierpinski yang didapatkan pada suatu iterasi didilasi menjadi setengahnya dan ditempatkan pada satu titik sudut. Hasil dilasi ini ditranslasikan ke kedua titik sudut lainnya sehingga membentuk segitiga Sierpinski pada iterasi berikutnya. Kedua, algoritma yang membangkitkan segitiga kosong dan ditempatkan pada segitiga berwarna. Setiap segitiga kosong pada iterasi berikutnya akan diduplikasi menjadi satu segitiga kosong dari dilasi setengahnya dan dua segitiga kosong yang diperoleh dari translasi hasil dilasi tersebut. Proses seperti ini dilanjutkan pada iterasi berikutnya dan diberlakukan pada semua segitiga kosong yang terbentuk. Kata kunci: fraktal, segitiga Sierpinski, dilasi, translasi 1. Pendahuluan Fraktal adalah objek geometris yang didapatkan melalui proses iteratif dan mempunyai sifat self-similarity (keserupaan diri). Proses iteratif menunjuk bahwa bentuk geometris suatu fraktal ditentukan oleh bentuk pada iterasi sebelumnya. Gerald Edgar [1] menyebutkan sifat iteratif ini dengan iterated function system. Sedangkan, sifat keserupaan diri bermakna bahwa bentuk dan karakteristik suatu bagian dari fraktal mirip dengan objek keseluruhan.

Kosala Dwidja Pembangkitan Segitiga Sierpinski... 366 Secara umum fraktal dapat diklasifikasikan dalam dua tipe, yaitu linier dan non-linier (Navarro, et. al [2]). Fraktal linier mempunyai bentuk geometris yang identik pada skala berapapun sampai tak-hingga. Fraktal jenis ini dapat dibangkitkan melalui algoritma sesuai dengan kaidah dalam geometri Euclid. Segitiga Sierpinski dan kurva Koch adalah contoh fraktal linier. Fraktal non-linier dibangkitkan melalui fungsi dinamik nonlinier. Contoh fraktal ini adalah himpunan Mandelbrot dan himpunan Julia. Kedua himpunan ini dibangkitkan dari fungsi kuadrat dari variabel kompleks. Segitiga Sierpinski adalah fraktal linier yang mempunyai sifat keserupaan diri identik sampai pada iterasi tak-hingga. Pembangkitannya diawali dengan segitiga sama sisi yang berisi warna tertentu. Kemudian titik tengah masing-masing sisinya dihubungkan untuk memperoleh segitiga dengan ukuran setengahnya dan terletak di tengah segitiga awal. Segitiga yang terletak di tengah lalu dihilangkan atau dikosongkan dari segitiga awal. Selanjutnya, pada ketiga segitiga berisi dengan ukuran setengah dari segitiga awal dilakukan proses serupa untuk mendapatkan segitiga dengan ukuran setengahnya lagi. Algoritma seperti ini dilakukan sampai pada iterasi tertentu. Pada setiap iterasi didapatkan fakta bahwa satu segitiga dibagi menjadi empat segitiga (dengan ukuran sisi setengahnya) yang terdiri atas 3 segitiga berisi warna dan 1 segitiga kosong. Dengan rumusan ini, luas segitiga Sierpinski pada iterasi ke-n adalah ( ) dari luas awalnya. Jika prosesnya diteruskan sampai iterasi mendekati tak-hingga, luas segitiga Sierpinski akan mendekati nol. Tulisan ini bertujuan membahas algoritma pembangkitan segitiga Sierpinski dengan memanfaatkan transformasi affine dalam bentuk dilasi dan translasi. Dalam hal ini segitiga yang dibangkitkan untuk mengisi bentuk dasar segitiga Sierpinski terdiri atas dua macam, yaitu segitiga yang berisi warna dan segitiga kosong. Pada masing-masing segitiga ini dilakukan dilasi dan translasi untuk mendapatkan segitiga Sierpinski. Pada bagian selanjutnya akan dilakukan beberapa modifikasi segitiga Sierpinski dengan mengganti bentuk dasar segitiga sama sisi dengan beberapa benda geometris lainnya. 2. Metode Penelitian Dalam tulisan ini digunakan istilah bentuk dasar dan benda geometris dalam segitiga Sierpinski. Dalam segitiga Sierpinski konvensional (sebelum dimodifikasi) bentuk dasar yang digunakan adalah segitiga sama sisi. Sedangkan, benda geometris yang digunakan untuk mengisi bentuk dasarnya adalah juga segitiga sama sisi.

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 367 Algoritma pembangkitan segitiga Sierpinski akan dilakukan dalam dua cara. Pertama, dilakukan transformasi affine pada benda geometris yang terisi warna. Pada algoritma ini dalam tiap iterasi segitiga Sierpinski yang terbentuk akan didilasi ½ dan kemudian ditranslasi pada titik tengah sisi yang menghubungkan titik sudut bentuk dasar dengan titik pusat dilasi. Kedua, dilakukan transformasi affine pada bagian yang tidak berwarna atau kosong. Dalam hal ini, algoritma kedua hanya akan diterapkan pada bentuk dasar dan benda geometris segitiga. Rumusan transformasi affine beserta contoh pemrogramannya diantaranya dapat dibaca pada tulisan Vladimir Rovenski [3]. Algoritma pertama akan digunakan untuk membangkitkan segitiga Sierpinski dengan berbagai variasi bentuk dasar dan benda geometris. Misalkan diberikan bentuk dasar segitiga Sierpinski dan benda geometris dengan warna tertentu. Bentuk dasar dan benda geometris ini dinyatakan dengan titik sudut tertentu. Pembangkitan segitiga Sierpinski dengan memanfaatkan transformasi affine dalam bentuk dilasi dan translasi. Dilasi dilakukan dengan skala ½ dan menjadikan salah satu titiknya sebagai pusat dilasi. Diasumsikan pusat dilasinya di titik (0,0). Translasi dilakukan sesuai dengan bentuk dasar yang dipilih. Dalam hal ini ada dua kasus yang akan dibahas: a. Bentuk dasar segitiga dengan benda geometris segitiga; b. Bentuk dasar segitiga dengan benda geometris segiempat; 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Algoritma Pembangkitan Sierpinski Untuk mengilustrasikan perumusan algoritma pertama, pandang bentuk dasar segitiga dengan benda geometris juga segitiga. Misalkan pada Gambar 1 diberikan bentuk dasar segitiga dengan titik sudut (0,0), (1,0), dan (½,1). Sebuah benda geometris berbentuk segitiga berwarna (dalam hal ini hijau) akan digunakan mengisi bentuk dasar ini (Gambar 2). Gambar 1 Bentuk dasar segitiga

Kosala Dwidja Pembangkitan Segitiga Sierpinski... 368 Gambar 2 Benda geometris segitiga Benda geometris pada Gambar 2 didilasi berpusat di (0,0) dengan skala dilasi ½. Kemudian hasil dilasi ini diduplikasi menjadi dua segitiga lain dengan translasi ( ) dan ( ). Diperoleh benda geometris baru pada Gambar 3 yang disebut sebagai segitiga Sierpinski pada iterasi 1 yang mengisi bentuk dasar pada Gambar 1. Gambar 3 Segitiga Sierpinski pada iterasi 1 Benda geometris (yaitu segitiga Sierpinski pada iterasi 1) pada Gambar 3 kemudian didilasi lagi dengan skala ½ sehingga menghasilkan segitiga Sierpinski dengan ukuran setengahnya. Kemudian diduplikasi lagi untuk mendapatkan dua segitiga Sierpinski lain dengan translasi ( ) dan ( ). Hasilnya adalah segitiga Sierpinski pada iterasi 2 (Gambar 4). Gambar 4 Segitiga Sierpinski pada iterasi 2 Demikian seterusnya. Segitiga Sierpinski pada iterasi 3 dan 4 dapat dilihat pada Gambar 5.

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 369 Gambar 5 Segitiga Sierpinski pada iterasi 3 dan 4 Dengan mengacu pada langkah-langkah di atas, dapat dirumuskan algoritma pertama untuk membangkitkan segitiga Sierpinski berikut. a. Berikan bentuk dasar segitiga yang akan dijadikan acuan serta benda geometris segitiga berwarna yang akan mengisi bentuk dasar tersebut. Nyatakan segitiga berwarna sebagai himpunan titik-titik. b. Berikan faktor skala dilasi s dan vektor translasi ( ) dan ( ). Dalam hal ini untuk segitiga Sierpinski konvensional diambil, ( ) ( ), dan ( ) ( ). c. Tentukan benda geometris segitiga baru hasil dilasi dengan pusat di dan faktor skala s, sehingga titik akan ditransformasikan menjadi. d. Tentukan duplikasi benda geometris segitiga pada langkah c dengan vektor translasi pada langkah b, yaitu didapatkan titik dan. e. Definisikan segitiga Sierpinski yang merupakan gabungan segitiga dari benda geometris baru pada langkah c dan d. f. Ulangi langkah c sampai pada iterasi yang diinginkan untuk mendapatkan segitiga Sierpinski pada iterasi n. Pembangkitan segitiga Sierpinski juga dapat dilakukan dengan mengisi segitiga berwarna dengan ukuran tertentu sebagai bentuk dasarnya (lihat Gambar 6). Gambar 6 Bentuk dasar segitiga Benda geometris yang digunakan untuk mengisi bentuk dasar ini adalah segitiga kosong pada Gambar 7 dengan ukuran sisi setengahnya.

Kosala Dwidja Pembangkitan Segitiga Sierpinski... 370 Gambar 7 Benda geometris segitiga kosong Jika benda geometris pada Gambar 7 diisikan pada bentuk dasar pada Gambar 6, maka didapatkan segitiga Sierpinski pada iterasi 1 sebagaimana pada Gambar 3. Pada pusat (0,0) dilakukan dilasi dengan skala ½, sehingga didapatkan segitiga berukuran sisi setengahnya (Gambar 8). Gambar 8 Benda geometris segitiga kosong hasil dilasi Sedangkan untuk membentuk segitiga kosong kedua dan ketiga digunakan translasi ( ) dan translasi ( ), yaitu dengan kedua translasi ini dihasilkan segitiga kosong pada Gambar 9. Gambar 9 Benda geometris segitiga kosong hasil translasi Oleh karena itu, sampai iterasi 2 ini akan dihasilkan segitiga Sierpinski sebagaimana pada Gambar 4. Pembangkitan segitiga kosong yang ada dalam segitiga Sierpinski secara umum dapat dirumuskan sebagaimana pada Tabel 1. Dalam hal ini diasumsikan bahwa panjang sisi dari bentuk dasar segitiga sama sisi adalah satu satuan. Tabel 1 Beberapa ukuran transformasi affine pada segitiga Sierpinski Iterasi Nama segitiga kosong Jumlah segitiga kosong Ukuran sisi segitiga kosong Skala dilasi Vektor translasi pertama Vektor translasi kedua

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 371 1 1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2 3 ( ) ( ) 1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 3 3 ( ) ( ) dimana i=1,2,3 ( ) ( ) n ( ) ( ) Berdasar pada Tabel 1 dapat dirumuskan langkah-langkah membangkitkan segitiga Sierpinski berikut. Algoritma kedua ini bertujuan membangkitkan segitiga kosong pada segitiga Sierpinski. 1. Berikan bentuk dasar segitiga berwarna (beri nama dengan ) yang akan diisi dengan segitiga kosong. 2. Tentukan segitiga kosong (atau warna putih) yang titik sudutnya adalah titik tengah masing-masing sisi segitiga berwarna. Beri nama segitiga ini dengan. Hasil dari membentuk segitiga Sierpinski iterasi 1. 3. Lakukan dilasi pada segitiga kosong dengan skala, maka akan didapatkan dengan ukuran sisi. 4. Lakukan translasi pertama dan kedua pada dengan vektor translasi ( ) dan ( ) untuk mendapatkan segitiga kosong dan. Jika gabungan segitiga kosong ini diberi nama, maka hasil dari membentuk segitiga Sierpinski iterasi 2. 5. Lakukan dilasi pada segitiga kosong dengan skala, maka akan didapatkan dengan ukuran sisi.

Kosala Dwidja Pembangkitan Segitiga Sierpinski... 372 6. Lakukan translasi pada dengan vektor translasi ( ) dan ( ) untuk mendapatkan segitiga kosong dan. 7. Translasikan gabungan segitiga kosong + + dengan vektor translasi ( ) dan ( ) untuk mendapatkan gabungan segitiga kosong lainnya, yaitu + + dan + +. Hasil dari membentuk segitiga Sierpinski iterasi 3. 8. Demikian seterusnya dilakukan sampai dengan iterasi n. Dari algoritma pertama dan kedua yang dirumuskan di atas terlihat bahwa langkahlangkah pada algoritma pertama lebih sederhana. Skala dilasi dan vektor translasi yang digunakan pada algoritma pertama juga lebih mudah diingat karena selalu tetap untuk membangkitkan segitiga manapun dalam tiap iterasi. Sedangkan, dalam tiap iterasi algoritma kedua, besaran tersebut selalu berubah. 3.2 Segitiga Sierpinski dengan Benda Geometris Segiempat Pada bagian ini akan diberikan fakta bahwa segitiga Sierpinski juga dapat diperoleh dari benda geometris selain segitiga. Dalam hal ini benda geometris yang dipandang adalah segiempat. Benda geometris lainnya dengan cara yang sama dapat digunakan. Misalkan diberikan bentuk dasar segitiga seperti pada Gambar 1. Bentuk dasar ini akan diisi dengan benda geometris persegipanjang seperti pada Gambar 10. Gambar 10 Benda geometris persegipanjang Jika diberlakukan algoritma pertama pada iterasi 1, akan diperoleh bentuk seperti pada Gambar 11.

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 373 Gambar 11 Benda geometris persegipanjang pada iterasi 1 Bentuk ini akan berubah mendekati bentuk segitiga Sierpinski pada iterasi yang lebih tinggi. Bentuk geometrisnya pada iterasi 2, 3, dan 4 adalah seperti pada Gambar 12. Gambar 12 Benda geometris persegipanjang pada iterasi 2, 3, dan 4 Sedangkan, pada iterasi 8 bentuk geometrisnya sudah tidak dapat dibedakan dengan segitiga Sierpinski berbasis segitiga (Gambar 13). Gambar 13 Benda geometris persegipanjang pada iterasi 8 Sekarang diberikan bentuk dasar segitiga siku-siku seperti pada Gambar 14 dan benda geometris segiempat pada Gambar 15. Gambar 14 Bentuk dasar segitiga siku-siku Gambar 15 Benda geometris segiempat Pada iterasi 1 algoritma pertama akan diperoleh bentuk seperti pada Gambar 16.

Kosala Dwidja Pembangkitan Segitiga Sierpinski... 374 Gambar 16 Bentuk dasar segitiga siku-siku iterasi 1 Sedangkan pada iterasi 2, 3, 4, dan 5 akan diperoleh bentuk geometris seperti pada Gambar 17. Gambar 17 Bentuk dasar segitiga siku-siku iterasi 2, 3, 4, dan 5 Sedangkan, pada iterasi 8 bentuk geometrisnya hampir sama dengan segitiga Sierpinski dengan benda geometris segitiga maupun persegipanjang (Gambar 18). Gambar 18 Bentuk dasar segitiga siku-siku iterasi 8 4. Kesimpulan dan Saran Dalam tulisan ini algoritma yang dikembangkan untuk membangkitkan segitiga Sierpinski melalui pembangkitan segitiga berwarna lebih sederhana dibandingkan melalui pembangkitan segitiga kosong. Namun demikian, perlu dikaji aspek komputasi kedua algoritmanya. Dalam tulisan ini juga dikembangkan beberapa bentuk dasar segitiga dan objek geometris. Pada iterasi yang cukup besar kesemua bentuk dasar dan benda geometris tersebut memberikan bentuk geometris yang mirip dengan segitiga Sierpinski.

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 375 Daftar Pustaka [1] Edgar, G. 2008. Measure, Topology, and Fractal Geometry, Springer Science+Business Media, New York. [2] C.F. Navarro, J.C. Garcia, M.M. Tavares. 2014. Main Objects of Fractal Geometry and Computer Graphical Generation, Research Journal of Computation and Mathematics; 2(2); 14-26. Rovenski, V. 2010. Modeling of Curves and Surfaces with Matlab, Springer Science+Business Media, New York.