GEOMETRI TRANSFORMASI DALAM MOTIF BATIK KAWUNG YOGYAKARTA. Paskalia Pradanti Universitas Sanata Dharma

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GEOMETRI TRANSFORMASI DALAM MOTIF BATIK KAWUNG YOGYAKARTA. Paskalia Pradanti Universitas Sanata Dharma"

Transkripsi

1 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : GEOMETRI TRANSFORMASI DALAM MOTIF BATIK KAWUNG YOGYAKARTA Paskalia Pradanti Universitas Sanata Dharma paskaliapradanti@gmail.com Maria Rettian Anggita Sari Universitas Sanata Dharma ABSTRACT. Batik is one of Yogyakarta cultural element and one of known batik motif in Yogyakarta named kawung. Ethnomathematics is a research field that studies the relation between mathematics and culture. Mathematical aspects found in kawung motif could be studied in the field of ethnomathematics and the mathematical aspect studied in this research is transformation geometry. Making processes of kawung motif were described in this paper using transformation geometry concepts. From this research results, it could be showed that mathematics is found in Yogyakarta cultural element, especially in the making of kawung batik motif. Keywords: ethnomathematics, yogyakarta batik, kawung, transformation geometry ABSTRAK. Salah satu unsur budaya yang berkembang di Yogyakarta adalah batik. Motif batik yogyakarta yang banyak dikenal oleh masyarakat. Suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara budaya dan matematika adalah etnomatematika. Melalui etnomatematika dapat dikaji berbagai aspek matematis yang dapat ditemukan dalam motif kawung, termasuk aspek goemetri transformasi. Proses penyusunan motif kawung dijelaskan dalam makalah ini dengan menggunakan konsep goemetri transformasi. Dari penelitian ini dapat ditunjukkan bahwa matematika ditemukan dalam unsur budaya yogyakarta khususnya digunakan pada penyusunan motif batik kawung. Kata Kunci: etnomatematika, batik yogyakarta, kawung, geometri transformasi 1. PENDAHULUAN Yogyakarta memiliki berbagai macam budaya dengan berbagai konteks atau unsur budaya, seperti bahasa, kebiasaan, mitos, serta simbol. Batik merupakan salah satu unsur budaya yang berkembang di Yogyakarta. Batik ditetapkan oleh UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangibel Heritage of Humanity pada tanggal 2 Oktober 2009 dan tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional oleh Pemerintah Indonesia. Dengan demikian, batik semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia, termasuk

2 Geometri Transformasi dalam Motif Batik Kawung 358 Yogyakarta. Berbagai motif batik yang berkembang di Yogyakarta juga semakin dikenal oleh masyarakat Yogyakarta. Motif batik dari berbagai daerah yang merupakan representasi dari lingkungan dan filosofi kehidupan suatu daerah memiliki ciri khas masingmasing. Motif batik yang berkembang di Yogyakarta memiliki ciri khas latar atau warna dasar kain hitam dan putih dengan warna batik putih, biru tua kehitaman, dan cokelat soga. Kawung merupakan salah satu motif batik yang berbentuk geometris dan banyak dikenal oleh masyarakat Yogyakarta. Istilah etnomatematika diperkenalkan oleh Ubiratan D Ambrosio (1985: 45 yang menyatakan bahwa etnomatematika merupakan matematika yang digunakan dalam kelompok-kelompok budaya yang dapat diidentifikasi. Etnomatematika dapat dipahami sebagai suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara matematika dan budaya. Melalui etnomatematika, dapat dikaji berbagai aspek matematis yang terdapat dalam unsur penyusun motif kawung. Bishop (1988 mengelompokkan aspek matematika berdasarkan enam aktivitas matematika fundamental, yaitu menghitung (counting, menempatkan (locating, mengukur (measuring, mendesain (designing, bermain (playing, menjelaskan (explaining. Aspek matematis yang akan dikaji dalam artikel ini yaitu aspek geometri transformasi yang digunakan dalam menyusun unsur penyusun motif kawung. 2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Motif Batik Kawung Yogyakarta Motif kawung dipakai oleh raja dan keluarga dekatnya sebagai lambang keadilan dan keperkasaan. Unsur motif kawung berupa empat bulatan dengan sebuah titik pusat. Titik pusat pada unsur ini melambangkan seorang raja dan para pembantu yang mendampingi dilanbangkan oleh empat bulatan. Motif kawung khas Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 1.

3 359 P. Pradanti dan M. R. A. Sari Gambar 1. Motif batik kawung Yogyakarta. Unsur motif kawung yang berupa empat bulatan dapat didekati dengan bangun datar elips. Satu unsur motif kawung dapat disusun dari satu elips yang ditransformasikan berdasarkan konsep transformasi seperti translasi, refleksi, atau rotasi. Proses penyusunan satu unsur motif kawung dapat dilakukan dengan berbagai cara dan urutan transformasi tertentu. Transformasi yang digunakan pada artikel ini yaitu rotasi dan refleksi. Cara penyusunan unsur motif kawung dijelaskan pada bagian berikutnya. 2.2 Penyusunan Motif Batik Kawung Yogyakarta Menurut Rosa dan Orey (2010 dalam Rosa dan Orey (2011, ethnomodeling adalah pendekatan pedagogis yang menghubungkan aspek budaya dari matematika dengan aspek akademis. Bassanezi (2002 dan D Ambrosio (2000 dalam Rosa dan Orey (2012: 12 menyatakan bahwa ethnomodeling merupakan proses elaborasi masalah dan pertanyaan yang tumbuh dari situasi nyata yang membentuk suatu gambaran atau makna dari versi matematika yang teridealisasi. Penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan dalam pemodelan berguna dalam penerjemahan konteks-konteks etnomatematika (Bassanezi, 2002; Biembengut, 2000; Ferreira, 2004; Rosa dan Orey, 2007; Rios, 2000 dalam Rosa dan Orey, 2012:12. Ethnomodeling yang dilakukan pada artikel ini yaitu penyusunan unsur motif kawung menggunakan konsep-konsep pada geometri transformasi.

4 Geometri Transformasi dalam Motif Batik Kawung 360 Transformasi yang digunakan untuk menyusun satu unsur motif kawung dalam artikel ini adalah rotasi. Elips yang dirotasikan adalah elips yang diperoleh dengan merotasikan elips terhadap pusat putaran dengan sudut putar. Elips merupakan elips yang sumbu mayornya sejajar dengan sumbu-. Persamaan elips yang yaitu dengan syarat,, dan. Berdasarkan persamaan elips dan syarat-syarat tersebut, diperoleh: ( * ( * * * * * * (1 dengan ( (. Persamaan (1 dapat ditulis: * ( ( ( ( (2 dengan dan. Persamaan (2 merupakan persamaan elips dengan titik pusat (, panjang sumbu mayor, panjang sumbu minor, dan jarak fokus di mana

5 361 P. Pradanti dan M. R. A. Sari. Puncak elips terletak pada titik (, (, (, dan (. Sedangkan koordinat fokus elips adalah ( dan (. Rotasi titik terhadap pusat putaran dan sudut putar dilakukan dengan langkah sebagai berikut: ( ( dengan titik merupakan hasil rotasi titik. Rotasi elips dapat dilakukan cukup dengan merotasikan titik puncak terhadap pusat putaran dan sudut putar untuk dan. Hasil rotasi titik puncak ( yaitu ( * ( * Sedangkan hasil rotasi titik puncak ( yaitu ( * ( *

6 Geometri Transformasi dalam Motif Batik Kawung 362 Hasil rotasi titik puncak ( yaitu ( * ( * Sedangkan hasil rotasi titik puncak ( yaitu ( * ( * Sehingga diperoleh elips yang melalui,,, dan. Satu unsur motif kawung disusun dengan merotasikan titik puncak elips terhadap pusat putaran secara berturut-turut dengan sudut putar dan. Rotasi titik terhadap pusat putaran dan sudut putar dilakukan dengan langkah sebagai berikut ( * ( * yaitu * Hasil rotasi titik puncak ( ( ( ( * ( * Hasil rotasi titik puncak ( ( ( yaitu ( * ( *

7 363 P. Pradanti dan M. R. A. Sari Hasil rotasi titik puncak ( ( ( yaitu ( * ( * Hasil rotasi titik puncak ( ( ( yaitu ( * ( * Sehingga diperoleh elips yang melalui,,, dan. Rotasi titik terhadap pusat putaran dan sudut putar dilakukan dengan langkah sebagai berikut ( * ( * yaitu * Hasil rotasi titik puncak ( ( ( ( * ( * Hasil rotasi titik puncak ( ( ( yaitu ( * ( *

8 Geometri Transformasi dalam Motif Batik Kawung 364 Hasil rotasi titik puncak ( ( ( yaitu ( * ( * Hasil rotasi titik puncak ( ( ( yaitu ( * ( * Sehingga diperoleh yang melalui,,, dan. Rotasi titik terhadap pusat putaran dan sudut putar dilakukan dengan langkah sebagai berikut ( * ( * yaitu * Hasil rotasi titik puncak ( ( ( ( ( ( * ( * Hasil rotasi titik puncak ( ( ( yaitu ( ( ( * ( *

9 365 P. Pradanti dan M. R. A. Sari Hasil rotasi titik puncak ( ( ( yaitu ( ( ( * ( * Hasil rotasi titik puncak ( ( ( yaitu ( ( ( * ( * Sehingga diperoleh persamaan elips yang melalui (, (, (, dan (. Jadi, diperoleh elips,,, dan sebagai penyusun satu unsur motif kawung. Titik-titk puncak elips,, dan dapat ditentukan tanpa harus melakukan rotasi secara berurutan mulai dari sudut putar,, dan karena titik-titik puncak tersebut merupakan hasil rotasi titik puncak. 2.3 Contoh Penyusunan Motif Batik Kawung Yogyakarta Pada contoh penyusunan satu unsur motif batik kawung digunakan persamaan elips. Dari persamaan tersebut diperoleh,,,,,,,,,, titik puncak,,,dan.

10 Geometri Transformasi dalam Motif Batik Kawung 366 Gambar 2. Sketsa elips Rotasi titik puncak elips terhadap pusat putaran dan sudut putar adalah sebagai berikut. Hasil rotasi titik puncak yaitu ( Hasil rotasi titik puncak yaitu ( Hasil rotasi titik puncak yaitu ( Hasil rotasi titik puncak yaitu ( Sehingga diperoleh elips yang melalui,,, dan.

11 367 P. Pradanti dan M. R. A. Sari Rotasi titik terhadap pusat putaran dan sudut putar adalah sebagai berikut. Hasil rotasi titik puncak ( yaitu Hasil rotasi titik punca( k yaitu Hasil rotasi titik puncak ( yaitu Hasil rotasi titik puncak ( yaitu Sehingga diperoleh elips yang melalui,,, dan. Rotasi titik terhadap pusat putaran dan sudut putar adalah sebagai berikut. Hasil rotasi titik puncak ( yaitu Hasil rotasi titik puncak ( yaitu

12 Geometri Transformasi dalam Motif Batik Kawung 368 Hasil rotasi titik puncak ( yaitu Hasil rotasi titik puncak ( yaitu Sehingga diperoleh elips yang melalui,,, dan. Rotasi titik terhadap pusat putaran dan sudut putar adalah sebagai berikut. Hasil rotasi titik puncak ( yaitu ( ( ( * Hasil rotasi titik puncak ( yaitu ( ( Hasil rotasi titik puncak ( yaitu ( ( Hasil rotasi titik puncak ( yaitu ( (

13 369 P. Pradanti dan M. R. A. Sari Sehingga diperoleh elips yang melalui (, (, (, dan (. S S P S S iv Gambar 3. Sketsa hasil contoh penyusunan satu unsur motif batik kawung. 3. KESIMPULAN DAN SARAN Bentuk unsur motif kawung Yogyakarta dapat didekati dengan bangun datar elips. Elips yang digunakan untuk menyusun satu unsur elips merupakan elips horizontal. Hasil rotasi elips tersebut terhadap suatu titik pusat dengan sudut putar kemudian dirotasikan dengan sudut putar,, dan untuk menyusun unsur motif kawung. Dengan demikian dapat ditunjukkan bahwa terdapat aspek matematis yang digunakan dalam unsur budaya Yogyakarta yaitu motif batik kawung. Aspek matematis yang digunakan termasuk dalam kategori aktivitas matematika fundamental mendesain (designing. Persamaan umum elips hasil rotasi belum dirumuskan dalam artikel ini. Oleh karena itu, dapat dilakukan penelitian untuk menentukan persamaan umum elips yang digunakan dalam menyusun motif batik kawung. Selain itu dapat pula dilakukan penelitian tentang penyusunan unsur motif batik kawung atau motif lainnya menggunakan jenis transformasi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Bishop, Alan J., Mathematical Enculturation, Kluwer, 1988.

14 Geometri Transformasi dalam Motif Batik Kawung 370 D Ambrosio, Ubiratan, Ethnomathematics and its Place in the History and Pedagogy of Mathematics, For the Learning of Mathematics, 5(1 (1985, Martin, G. E., Transformation Geometry: An Introduction to Symmetry, Springer- Verlag, New York, 1982 Rosa, M. dan Orey, D. C., Ethnomathematics: The Cultural Aspects of Mathematics, Revista Latinoamericana de Etnomatemática, 4(2 (2011, , An Ethnomathematical Study of the Symmetrical Freedom Quilts, Symmetry: Culture and Science, 23(2 (2012, , Ethnomathematics: Connecting Cultural Aspects of Mathematics through Culturally Relevant Pedagogy, Proceedings of the Eighth International Mathematics Education and Society Conference Volume 3, Portland, Oregon, Amerika Serikat, Juni Susanta, Geometri Transformasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Kebermaknaan Batik Kraton Motif Batik Larangan, Nusantaraku, 27 Januari 2014, diakses pada 25 November 2016.

PENGGUNAAN ETNOMATEMATIKA PADA KARYA SENI BATIK INDRAMAYU DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI TRANSFORMASI

PENGGUNAAN ETNOMATEMATIKA PADA KARYA SENI BATIK INDRAMAYU DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI TRANSFORMASI Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGGUNAAN ETNOMATEMATIKA PADA KARYA SENI BATIK INDRAMAYU DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI TRANSFORMASI Sudirman 1, Rosyadi 2, Wiwit Damayanti Lestari 3 Program Studi

Lebih terperinci

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA BATIK MADURA

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA BATIK MADURA EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA BATIK MADURA Moh. Zayyadi Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Alamat Jalan Raya Panglegur 3,5 KM Pamekasan Email: zayyadi@unira.ac.id Abstrak: Konsep

Lebih terperinci

ETNOMATEMATIKA: MODEL BARU DALAM PEMBELAJARAN

ETNOMATEMATIKA: MODEL BARU DALAM PEMBELAJARAN JURNAL GANTANG Vol. II, No. 2, September 2017 p-issn. 2503-0671, e-issn. 2548-5547 Tersedia Online di: http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index ETNOMATEMATIKA: MODEL BARU DALAM PEMBELAJARAN Andriyani

Lebih terperinci

GEOMETRI DAN PELUANG DALAM PERMAINAN BAS-BASAN SEDERHANA

GEOMETRI DAN PELUANG DALAM PERMAINAN BAS-BASAN SEDERHANA Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 GEOMETRI DAN PELUANG DALAM PERMAINAN BAS-BASAN SEDERHANA Anindiati Praminto Putri Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

Penerapan Transformasi Geometri pada Karya Seni Indonesia

Penerapan Transformasi Geometri pada Karya Seni Indonesia Penerapan Transformasi Geometri pada Karya Seni Indonesia Letivany Aldina/13514067 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

ETNOMATEMATIKA (Ethnomathematics)

ETNOMATEMATIKA (Ethnomathematics) ETNOMATEMATIKA (Ethnomathematics) Oleh: Prof. Dr. St. Suwarsono Program S2 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma 2015 Materi Pokok : 1. Pengertian Etnomatematika 2. Pengertian budaya 3. Unsur-unsur

Lebih terperinci

PENERAPAN GEOMETRI TRANSFORMASI PADA MOTIF BATIK LAMPUNG

PENERAPAN GEOMETRI TRANSFORMASI PADA MOTIF BATIK LAMPUNG PENERAPAN GEOMETRI TRANSFORMASI PADA MOTIF BATIK LAMPUNG Abi Fadila STKIP Muhammadiya Pringsewu Jl. Makam KH. Ghalib No.112 Telp. (0729)24002 Pringsewu Lampung 35373 E-mail: fadilaabi@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

POLA ABSTRAK KRISTALOGRAFI DALAM ANYAMAN BAMBU

POLA ABSTRAK KRISTALOGRAFI DALAM ANYAMAN BAMBU POLA ABSTRAK KRISTALOGRAFI DALAM ANYAMAN BAMBU Geovani Debby Setyani 1), Yustina Dwi Astuti 2) 1,2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma email: 1 geovanidebbys@gmail.com 2 ystna29@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roni Galih Mustika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roni Galih Mustika, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika bukanlah hal yang dianggap asing oleh sebagian banyak manusia. Disadari atau pun tidak, dalam menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang timbul dalam hidupnya,

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika SMK Bernuansa Etnomatematika

Pembelajaran Matematika SMK Bernuansa Etnomatematika Muhamad Aris Sunandar SMK Muhammadiyah 3 Weleri muhamad4215@yahoo.com Abstrak Pembelajaran matematika di Indonesia cenderung konvensional dan kurang kontekstual. Hal ini berdampak pada kurangnya kemampuan

Lebih terperinci

Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika dalam Mendukung Literasi

Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika dalam Mendukung Literasi PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika dalam Mendukung Literasi Euis Fajriyah Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang telah tumbuh dan berkembang ratusan tahun yang lalu. Tidak dipungkiri lagi bahwa awalnya masyarakat memahami matematika bukan

Lebih terperinci

ISBN

ISBN Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS

Lebih terperinci

SURVEI POLA GRUP KRISTALOGRAFI BIDANG RAGAM BATIK TRADISIONAL

SURVEI POLA GRUP KRISTALOGRAFI BIDANG RAGAM BATIK TRADISIONAL JMA, VOL. 11, NO. 2, DESEMBER, 2012, -- 1 SURVEI POLA GRUP KRISTALOGRAFI BIDANG RAGAM BATIK TRADISIONAL A.D.GARNADI, S. GURITMAN, A. KUSNANTO, F. HANUM Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya, matematika merupakan induk dari ilmu pengetahuan lain dan sekaligus berperan untuk membantu perkembangan ilmu tersebut (Suherman, 2012).

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI ETNOMATEMATIKA PADA MASJID AGUNG DI YOGYAKARTA

IDENTIFIKASI ETNOMATEMATIKA PADA MASJID AGUNG DI YOGYAKARTA IDENTIFIKASI ETNOMATEMATIKA PADA MASJID AGUNG DI YOGYAKARTA Siti Rohayati, Karno, Wilda Isti Chomariyah Universitas Alma Ata Yogyakarta Rohayati1610@gmail.com, karnodirta@gmail.com, wilda.i@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ETNOMATEMATIKA: APLIKASI BANGUN DATAR SEGIEMPAT PADA CANDI MUARO JAMBI

ETNOMATEMATIKA: APLIKASI BANGUN DATAR SEGIEMPAT PADA CANDI MUARO JAMBI ETNOMATEMATIKA: APLIKASI BANGUN DATAR SEGIEMPAT PADA CANDI MUARO JAMBI Sylviyani Hardiarti Pascasarjana Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta Email: sylviyani.hardiarti13@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA BATIK TRUSMI CIREBON UNTUK MENGUNGKAP NILAI FILOSOFI DAN KONSEP MATEMATIS

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA BATIK TRUSMI CIREBON UNTUK MENGUNGKAP NILAI FILOSOFI DAN KONSEP MATEMATIS EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA BATIK TRUSMI CIREBON UNTUK MENGUNGKAP NILAI FILOSOFI DAN KONSEP MATEMATIS Arwanto, M.Pd Universitas Muhammadiyah Cirebon Email : adearwan49@gmail.com Abstrak Etnomatematika merupakan

Lebih terperinci

Pengembangan Media Berbasis Flash untuk Mendukung Siswa Kelas VII dalam Menemukan Prinsip-Prinsip Pencerminan

Pengembangan Media Berbasis Flash untuk Mendukung Siswa Kelas VII dalam Menemukan Prinsip-Prinsip Pencerminan Prosiding Seminar Nasional Aljabar USD 2016-387- Pengembangan Media Berbasis Flash untuk Mendukung Siswa Kelas VII dalam Menemukan Prinsip-Prinsip Pencerminan Yosep Dwi Kristanto Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ETNOMATEMATIKA KERAJINAN TANGAN ANYAMAN MASYARAKAT MALUKU TENGGARA BARAT DALAM PEMBELAJARAN

PEMANFAATAN ETNOMATEMATIKA KERAJINAN TANGAN ANYAMAN MASYARAKAT MALUKU TENGGARA BARAT DALAM PEMBELAJARAN PEMANFAATAN ETNOMATEMATIKA KERAJINAN TANGAN ANYAMAN MASYARAKAT MALUKU TENGGARA BARAT DALAM PEMBELAJARAN Mesak Ratuanik *, Olivia Theresia Kundre Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika Universitas Sanata

Lebih terperinci

PEMBANGKITAN RAGAM BATIK KONTEMPORER DENGAN POLA MENGIKUTI GRUP KRISTALOGRAFI BIDANG

PEMBANGKITAN RAGAM BATIK KONTEMPORER DENGAN POLA MENGIKUTI GRUP KRISTALOGRAFI BIDANG PEMBANGKITAN RAGAM BATIK KONTEMPORER DENGAN POLA MENGIKUTI GRUP KRISTALOGRAFI BIDANG AGAH D.GARNADI 1, PUTRANTO H. UTOMO 2, FARIS S. ROMZA, MUCHAMMAD FACHRI, F. HANUM 1 1 Departemen Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengungkapan aspek-aspek ethnomatematics pada proses pembuatan anyaman

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengungkapan aspek-aspek ethnomatematics pada proses pembuatan anyaman BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian data tentang permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu pengungkapan aspek-aspek ethnomatematics pada proses pembuatan anyaman Jambi akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika berasal dari bahasa Yunani adalah studi besaran, struktur,

BAB I PENDAHULUAN. Matematika berasal dari bahasa Yunani adalah studi besaran, struktur, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika berasal dari bahasa Yunani adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika dalam bahasa Belanda disebut Wiskunde atau ilmu pasti. Matematika

Lebih terperinci

INTEGRASI ETNOMATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

INTEGRASI ETNOMATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR INTEGRASI ETNOMATEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Umi Hanik, 2 Mohammad Edy Nurtamam 1,2 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura 1

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JURNAL. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH:

ARTIKEL E-JURNAL. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH: EFEKTIVITAS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS ETNOMATEMATIKA CORAK DAN DESAIN MELAYU TERHADAP PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XI AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNGPINANG

Lebih terperinci

Etnomatematika Pasuruan: Eksplorasi Geometri Untuk Sekolah Dasar Pada Motif Batik Pasedahan Suropati

Etnomatematika Pasuruan: Eksplorasi Geometri Untuk Sekolah Dasar Pada Motif Batik Pasedahan Suropati Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 70-78 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 70 Etnomatematika Pasuruan: Eksplorasi Geometri

Lebih terperinci

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Mӧbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Mӧbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Mӧbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup PM -45 Iden Rainal Ihsan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

FRAMEWORK OPTIMALISASI TATA LETAK POLA BUSANA PADA KAIN BATIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KESERASIAN MOTIF

FRAMEWORK OPTIMALISASI TATA LETAK POLA BUSANA PADA KAIN BATIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KESERASIAN MOTIF FRAMEWORK OPTIMALISASI TATA LETAK POLA BUSANA PADA KAIN BATIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KESERASIAN MOTIF Halimatus Sa dyah ), Diana Purwitasari 2), Nanik Suciati 3),2,3 Jurusan Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

Permasalahan Optimasi pada Fungsi Polinomial Berderajat Tinggi Tanpa Melibatkan Konsep Turunan

Permasalahan Optimasi pada Fungsi Polinomial Berderajat Tinggi Tanpa Melibatkan Konsep Turunan Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains (2016) 6:54 63; ISSN: 2087-0922 Tersedia online di : http://fsm.uksw.edu/ojs Permasalahan Optimasi pada Fungsi Polinomial Berderajat Tinggi Tanpa Melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar tersebut, sudah dapat dipastikan pengetahuan-pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar tersebut, sudah dapat dipastikan pengetahuan-pengetahuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan dasar merupakan landasan dan wahana yang menjadi syarat mutlak yang harus dikuasai peserta didik untuk menggali dan menempa pengetahuan selanjutnya. Tanpa

Lebih terperinci

PEMBANGKITAN SEGITIGA SIERPINSKI DENGAN TRANSFORMASI AFFINE BERBASIS BEBERAPA BENDA GEOMETRIS

PEMBANGKITAN SEGITIGA SIERPINSKI DENGAN TRANSFORMASI AFFINE BERBASIS BEBERAPA BENDA GEOMETRIS Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 365 PEMBANGKITAN SEGITIGA SIERPINSKI DENGAN TRANSFORMASI AFFINE BERBASIS BEBERAPA BENDA GEOMETRIS KOSALA DWIDJA PURNOMO 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

PERMAINAN TEBAK-TEBAK BUAH MANGGIS: SEBUAH INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ETNOMATEMATIKA

PERMAINAN TEBAK-TEBAK BUAH MANGGIS: SEBUAH INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ETNOMATEMATIKA PERMAINAN TEBAK-TEBAK BUAH MANGGIS: SEBUAH INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ETNOMATEMATIKA (THE MANGOSTEENE GUESS GAME: A MATHEMATICS LEARNING INOVATION BASED ON ETHNOMATHEMATICS) Rachmaniah Mirza

Lebih terperinci

GARIS DI LAPANGAN HIMPUNAN BILANGAN BULAT MODULO 17

GARIS DI LAPANGAN HIMPUNAN BILANGAN BULAT MODULO 17 JMP : Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hal. 1-12 GARIS DI LAPANGAN HIMPUNAN BILANGAN BULAT MODULO Denni Hariati Sinaga, Idha Sihwaningrum, dan Ari Wardayani Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik

Lebih terperinci

Kajian Pembentukan Segitiga Sierpinski Pada Masalah Chaos Game dengan Memanfaatkan Transformasi Affine

Kajian Pembentukan Segitiga Sierpinski Pada Masalah Chaos Game dengan Memanfaatkan Transformasi Affine Kajian Pembentukan Segitiga Sierpinski Pada Masalah Chaos Game dengan Memanfaatkan Transformasi Affine Kosala Dwidja Purnomo Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember e-mail: kosala.fmipa@unej.ac.id

Lebih terperinci

POLA FRIEZE PADA BATIK PAPUA

POLA FRIEZE PADA BATIK PAPUA POLA FRIEZE PADA BATIK PAPUA Clarica Lusia Bhubhu Putri Nggumbe 1), Kintan Mayasari 2), Triana Hilary Margaretha Jamco 3). 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma 1 email: ichanggumbe@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KONTEKS ASAL BUDAYA PAPUA DALAM PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

ANALISIS KONTEKS ASAL BUDAYA PAPUA DALAM PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK p-issn: 2615-2185 e-issn: 2615-2193 JHM, Vol. 1, No. 1, pp. 24-33, April 2018 JOURNAL OF HONAI MATH http://jurnal.unipa.ac.id/index.php/jhm ANALISIS KONTEKS ASAL BUDAYA PAPUA DALAM PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NCTM telah menentukan 5 standar isi dalam matematika, yaitu bilangan dan operasinya, pemecahan masalah, peluang dan analisis data, pengukuran, dan geometri. 1 Sedangkan

Lebih terperinci

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 SIMETRI PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep simetri lipat dan simetri putar serta penerapannya ke dalam papan geoboard. Setelah mempelajari

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PENELARAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM GEOMETRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KEMAMPUAN PENELARAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM GEOMETRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KEMAMPUAN PENELARAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM GEOMETRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ririn Novia Astuti, Sugiatno, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email : astutiririn1193@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIF KAIN TENUN MASYARAKAT SUKU DAWAN TIMOR DENGAN MATEMATIKA SEKOLAH

HUBUNGAN MOTIF KAIN TENUN MASYARAKAT SUKU DAWAN TIMOR DENGAN MATEMATIKA SEKOLAH M-21 HUBUNGAN MOTIF KAIN TENUN MASYARAKAT SUKU DAWAN TIMOR DENGAN MATEMATIKA SEKOLAH Yohanis Ndapa Deda 1), Hermina Disnawati 2) 1),2) Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Timor yndapadeda@ymail.com,

Lebih terperinci

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 374 Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Hermanto 1, Kusno 2, Ahmad Kamsyakawuni 2, 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

KREATIVITAS BELA JAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI GEOMETRI TRANSFORMASI BERBASIS BATIK PEKALONGAN

KREATIVITAS BELA JAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI GEOMETRI TRANSFORMASI BERBASIS BATIK PEKALONGAN KREATIVITAS BELA JAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI GEOMETRI TRANSFORMASI BERBASIS BATIK PEKALONGAN Rizeta Suci Cempaka 1), Nur Hidayah Sari 2), Achmad Syaifudin 3) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

MATEMATIKA PADA GAPURA BALI

MATEMATIKA PADA GAPURA BALI MATEMATIKA PADA GAPURA BALI Brigita Florensia Rusmiyati Uba Ina 1), Riris Ayu Panuntun 2), Winarko Atmojo 3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma 1 email: gitaflorensia23@gmail.com

Lebih terperinci

Variasi Fraktal Fibonacci Word

Variasi Fraktal Fibonacci Word SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Variasi Fraktal Fibonacci Word Kosala Dwidja Purnomo, Reska Dian Alyagustin, Kusbudiono Jurusan Matematika FMIPA Universitas Jember kosala.fmipa@unej.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Unsur Matematika pada Motif Sulam Usus. UIN Raden Intan Lampung.

Analisis Unsur Matematika pada Motif Sulam Usus. UIN Raden Intan Lampung. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Numerical Analisis Unsur Matematika pada Motif Sulam Usus Leni Zuni Isnawati 1, Fredi Ganda Putra 2 1,2 UIN Raden Intan Lampung Lenizuli682i@gmail.com Submitted

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman akan diikuti oleh banyak perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman akan diikuti oleh banyak perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman akan diikuti oleh banyak perubahan yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan suatu sistem yang ada. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan

Lebih terperinci

Yang Dapat Didaur Ulang

Yang Dapat Didaur Ulang Perancangan Motif Batik Model Fraktal IFS Yang Dapat Didaur Ulang Tedjo Darmanto Program Studi Teknik Informatika STMIK AMIK Bandung Jl. Jakarta 28 Bandung tedjodarmanto@stmik-amikbandung.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Gambar sampul adalah hasil modifikasi gambar yang diambil dari kratonpedia.com

Gambar sampul adalah hasil modifikasi gambar yang diambil dari  kratonpedia.com BATIK oleh : Herry Lisbijanto Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku

Lebih terperinci

PENYEBUTAN BILANGAN PADA MASYARAKAT MAUMERE, SIKKA, NUSA TENGGARA TIMUR

PENYEBUTAN BILANGAN PADA MASYARAKAT MAUMERE, SIKKA, NUSA TENGGARA TIMUR Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENYEBUTAN BILANGAN PADA MASYARAKAT MAUMERE, SIKKA, NUSA TENGGARA TIMUR Cecilia Heru Purwitaningsih Mahasiswa

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN DAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN DAN HASIL PENELITIAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN DAN HASIL PENELITIAN 1.1 KISI-KISI SOAL MIRIP TIMMS 1. SOAL MIRIP TIMMS 1.3 RUBRIK ANALISIS SOAL PILIHAN GANDA 1.4 RUBRIK INDIKATOR ANALISIS TEORI KESALAH NEWMAN SOAL URAIAN

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Konten Matematika pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Kelas V Semester I Kurikulum 2013

Analisis Kesalahan Konten Matematika pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Kelas V Semester I Kurikulum 2013 Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 3, No. 2, 2017, Hal. 74 82 Analisis Kesalahan Konten Matematika pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Kelas V Semester

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI

ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI Oleh Andre Febrianto Stiady NRP 1364103 Batik Bali merupakan warisan budaya asli Indonesia. Batik sendiri sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan

Lebih terperinci

STUDI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL VEKTOR DI SMA NEGERI 1 INDERALAYA

STUDI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL VEKTOR DI SMA NEGERI 1 INDERALAYA JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA ISSN: 2355 7109 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya Jl. Palembang Prabumulih KM 32 Indralaya Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan Indonesia

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II Siti Khoiriyah Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Email: sitikhoiriyahstkipmpl@gmail.com. Abstract

Lebih terperinci

Infinity Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 5, No. 1, Februari 2016

Infinity Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 5, No. 1, Februari 2016 ETNOMATEMATIKA MASYARAKAT PENGRAJIN ANYAMAN RAJAPOLAH KABUPATEN TASIKMALAYA Oleh: Mega Nur Prabawati Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi megarafaadzani@gmail.com ABSTRAK Sebagian

Lebih terperinci

SPREADSHEET EXCEL UNTUK PEMBELAJARAN KONSTRUKSI GEOMETRI TEKNIK OPERASI SIMULTAN MENGGUNAKAN FORMULA ARRAY

SPREADSHEET EXCEL UNTUK PEMBELAJARAN KONSTRUKSI GEOMETRI TEKNIK OPERASI SIMULTAN MENGGUNAKAN FORMULA ARRAY Proceedings of he 4 th International Conference on eacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8- November SPREADSHEE EXCEL UNUK PEMBELAJARAN KONSRUKSI GEOMERI EKNIK OPERASI SIMULAN

Lebih terperinci

PERSAMAAN HIPERBOLA KEGIATAN BELAJAR 14

PERSAMAAN HIPERBOLA KEGIATAN BELAJAR 14 1 KEGIATAN BELAJAR 14 PERSAMAAN HIPERBOLA Setelah mempelajari kegiatan belajar 14 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan Persamaan Hiperbola 2. Melukis Persamaan Hiperbola Sebelumnya anda telah

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. ROTASI Rotasi adalah memindahkan posisi suatu titik (, y) dengan cara dirotasikan pada titik tertentu sebesar sudut tertentu.

Lebih terperinci

STRUKTUR KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS X PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

STRUKTUR KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS X PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL Tersedia secara online http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/ EISSN: 2502-471X DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI STRUKTUR KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS X PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN BATIK WARISAN BUDAYA VIII JAKARTA, 29 SEPTEMBER 2 OKTOBER 2015 Yth. Ketua dan Pengurus Yayasan Batik Indonesia Yth. Para Pejabat Eselon I dan

Lebih terperinci

PERAN ETNOMATEMATIKA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

PERAN ETNOMATEMATIKA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PERAN ETNOMATEMATIKA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA P 15 Astri Wahyuni, Ayu Aji Wedaring Tias, Budiman Sani Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Pendidikan Matematika astriwahyuni280@gmail.com,

Lebih terperinci

King s Learning Be Smart Without Limits

King s Learning Be Smart Without Limits Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA TRANSFORMASI GEOMETRI Gambarkan setiap titik yang ditanyakan pada gambar dibawah untuk translasi yang di berikan!. A. PENGERTIAN TRANSFORMASI GEOMETRI Arti geometri

Lebih terperinci

Pola Frieze pada Batik Papua

Pola Frieze pada Batik Papua Pola Frieze pada Batik Papua Clarica Lusia Bhubhu Putri Nggumbe 1), Kintan Mayasari 2), Triana Hilary Margaretha Jamco 3). 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma 1 email: ichanggumbe@gmail.com

Lebih terperinci

SEBUAH TELAAH ELIPS DAN LINGKARAN MELALUI SEBUAH PENDEKATAN ALJABAR MATRIKS

SEBUAH TELAAH ELIPS DAN LINGKARAN MELALUI SEBUAH PENDEKATAN ALJABAR MATRIKS SEBUAH TELAAH ELIPS DAN LINGKARAN MELALUI SEBUAH PENDEKATAN ALJABAR MATRIKS Rahmat Sagara Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kebangkitan Nasional Sampoerna School of Education Building Jl. Kapten

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BATAS-BATAS WILAYAH YANG BERJARAK MINIMUM DENGAN MENGGUNAKAN GEOMETRI TAXICAB

KONSTRUKSI BATAS-BATAS WILAYAH YANG BERJARAK MINIMUM DENGAN MENGGUNAKAN GEOMETRI TAXICAB KONSTRUKSI BATAS-BATAS WILAYAH YANG BERJARAK MINIMUM DENGAN MENGGUNAKAN GEOMETRI TAXICAB Magdalena Rosario Mega Sanusi 1), Regina Hesty Kurnianingtyas ) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

PEMODELAN MATEMATIKA MASALAH LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN PELESTARIAN LINGKUNGAN GABI SISWA SMP

PEMODELAN MATEMATIKA MASALAH LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN PELESTARIAN LINGKUNGAN GABI SISWA SMP Phenomenon, 2017, Vol. 07 (No. 2), pp. 129-136 JURNAL PHENOMENON http://phenomenon@walisongo.ac.id PEMODELAN MATEMATIKA MASALAH LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN PELESTARIAN LINGKUNGAN GABI SISWA

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batik merupakan salah satu kain tradisional yang memiliki ragam hias motif. Kain batik yang memiliki motif yang berbeda-beda di setiap daerah di seluruh Indonesia.

Lebih terperinci

DESAIN BAHAN AJAR BERBASIS KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI ELIPS KELAS XI

DESAIN BAHAN AJAR BERBASIS KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI ELIPS KELAS XI DESAIN BAHAN AJAR BERBASIS KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI ELIPS KELAS XI Tsena Cendikia Wardani 1),Cita Dwi Rosita 2), Surya Amami Pramuditya 3) 1) Mahasiswa Unswagati, Cirebon, tsenacw@gmail.com 2)

Lebih terperinci

KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5

KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin KRITERIA BERPIKIR GEOMETRIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI 5 Noor Fajriah

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP PADA MATERI SPLDV DENGAN ILUSTRASI KEGIATAN JUAL-BELI PAKAIAN ADAT

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP PADA MATERI SPLDV DENGAN ILUSTRASI KEGIATAN JUAL-BELI PAKAIAN ADAT ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP PADA MATERI SPLDV DENGAN ILUSTRASI KEGIATAN JUAL-BELI PAKAIAN ADAT Petrus Kanisius Abiyasa ), Yohanes Restu Dhyas Yulianto ), Haniek Sri Pratini,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENGGUNAAN ALAT PERAGA MONTESSORI PAPAN PEMBAGIAN DALAM MEMBANTU KESULITAN SISWA PADA PEMAHAMAN KONSEP PEMBAGIAN

Lebih terperinci

ISOMETRI TERHADAP GEOMETRI INSIDENSI TERURUT

ISOMETRI TERHADAP GEOMETRI INSIDENSI TERURUT Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 ISOMETRI TERHADAP GEOMETRI INSIDENSI TERURUT Damay Lisdiana, Muslim Ansori, Amanto Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung Email: peace_ay@yahoo.com

Lebih terperinci

Pendekatan PMRI sebagai Gerakan Literasi Sekolah dalam Pembelajaran Matematika

Pendekatan PMRI sebagai Gerakan Literasi Sekolah dalam Pembelajaran Matematika PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Pendekatan PMRI sebagai Gerakan Literasi Sekolah dalam Pembelajaran Matematika Wulida Arina

Lebih terperinci

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1 Daftar Isi 1 Mengapa Perlu Belajar Geometri 1 1.1 Daftar Pustaka.................................... 1 2 Ruang Euclid 3 2.1 Geometri Euclid.................................... 8 2.2 Pencerminan dan Transformasi

Lebih terperinci

Penalaran Aljabar melalui Pengamatan Pola untuk Siswa Kelas VII

Penalaran Aljabar melalui Pengamatan Pola untuk Siswa Kelas VII Bidang Kajian Jenis Artikel : Pendidikan Matematika : Hasil Penelitian Penalaran Aljabar melalui Pengamatan Pola untuk Siswa Kelas VII Maria Dhalmasia Chrispina Ratu 1), Fransiska Atrik Halim 2) 1) Program

Lebih terperinci

Lokasi yang direkomendasikan Peruntukan lahan Zoning plan Rencana tapak Zona skematik Arsitektur bangunan Tata pamer Program ruang MUSEUM BATIK

Lokasi yang direkomendasikan Peruntukan lahan Zoning plan Rencana tapak Zona skematik Arsitektur bangunan Tata pamer Program ruang MUSEUM BATIK Mei 2012 Sudut pandang tentang batik Konsep pemikiran Museum Batik Indonesia Lokasi pilihan Orientasi bangunan sebagai titik tolak harmonisasi kawasan Situasi tapak Zoning plan Block plan dan konsep bangunan

Lebih terperinci

Melatih Literasi Matematis Siswa dengan Metode Naive Geometry

Melatih Literasi Matematis Siswa dengan Metode Naive Geometry JRPM, 7, (), 8-9 JURNAL REVIEW PEMBELAJARAN MATEMATIKA http://jrpm.uinsby.ac.id Melatih Literasi Matematis Siswa dengan Metode Naive Geometry Maria Ulfa, Ahmad Lubab, Yuni Arrifadah 3,,3 Program Studi

Lebih terperinci

ETNOMATEMATIKA DALAM RAGAM HIAS MELAYU

ETNOMATEMATIKA DALAM RAGAM HIAS MELAYU Astri Wahyuni, Surgawi Pertiwi e-issn 2579-3977 ETNOMATEMATIKA DALAM RAGAM HIAS MELAYU Astri Wahyuni, Surgawi Pertiwi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Riau astriwahyuni280@gmail.com,

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 11 Matematika Peminatan

K13 Antiremed Kelas 11 Matematika Peminatan K13 Antiremed Kelas 11 Matematika Peminatan Persiapan UAS 1 Doc. Name: K13AR11MATPMT01UAS Version : 015-11 halaman 1 01. Sukubanyak f() = 3 + + 3- dapat ditulis sebagai. f() = [( + ) - 3] + f() = [( -

Lebih terperinci

PERSAMAAN ELLIPS. Setelah mempelajari kegiatan belajar 12 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan persamaan elips. 2. Melukis persamaan elips

PERSAMAAN ELLIPS. Setelah mempelajari kegiatan belajar 12 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan persamaan elips. 2. Melukis persamaan elips 1 KEGIATAN BELAJAR 12 PERSAMAAN ELLIPS Setelah mempelajari kegiatan belajar 12 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan persamaan elips. 2. Melukis persamaan elips Anda tentu sangat mengenal sekali

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

APLIKASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY APLIKASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) SEBAGAI UPAYA MEMFASILITASI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP UNTUK MEMAHAMANI KONSEP TRANSFORMASI A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI Meliyana Raharjanti, Toto Nusantara, Sri Mulyati Universitas Negeri Malang meliyana2007@gmail.com, toto.nusantara.fmipa@um.ac.id,

Lebih terperinci

PENENTUAN POSISI KAMERA DENGAN GEODESIC DOME UNTUK PEMODELAN. M. Yoyok Ikhsan *

PENENTUAN POSISI KAMERA DENGAN GEODESIC DOME UNTUK PEMODELAN. M. Yoyok Ikhsan * PENENTUAN POSISI KAMERA DENGAN GEODESIC DOME UNTUK PEMODELAN M. Yoyok Ikhsan * ABSTRAK PENENTUAN POSISI KAMERA DENGAN GEODESIC DOME UNTUK PEMODELAN. Makalah ini memaparkan metode untuk menentukan posisi

Lebih terperinci

Augmented Reality: Visualisasi Batik 3D Ragam Hias Geometris

Augmented Reality: Visualisasi Batik 3D Ragam Hias Geometris SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Augmented Reality: Visualisasi Batik 3D Ragam Hias Geometris Motif Ceplok, Kawung, Nitik, dan Parang Iin Rani Susanti 1, Bambang Sumarno HM

Lebih terperinci

DESAIN PEMBELAJARAN TRANSFORMASI MENGGUNAKAN MOTIF BATIK TULIS SIDOARJO

DESAIN PEMBELAJARAN TRANSFORMASI MENGGUNAKAN MOTIF BATIK TULIS SIDOARJO Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN. 2443-0455 DESAIN PEMBELAJARAN TRANSFORMASI MENGGUNAKAN MOTIF BATIK TULIS SIDOARJO Lestariningsih Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo

Lebih terperinci

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Möbius

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Möbius SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Möbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup Iden Rainal Ihsan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PROFIL KONSEPSI MAHASISWA PADA MATERI KINEMATIKA

PROFIL KONSEPSI MAHASISWA PADA MATERI KINEMATIKA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan suatu perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap

Lebih terperinci

Aktivitas Matematika Berbasis Budaya pada Masyarakat Lampung. Rosida Rakhmawati M IAIN Raden Intan Lampung:

Aktivitas Matematika Berbasis Budaya pada Masyarakat Lampung. Rosida Rakhmawati M IAIN Raden Intan Lampung: Aktivitas Matematika Berbasis Budaya pada Masyarakat Lampung Rosida Rakhmawati M IAIN Raden Intan Lampung: Email: oci_rosida@yahoo.com Submitted : 16-09-2016, Revised : 17-10-2016, Accepted : 16-12-2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri kreatif merupakan kumpulan aktivitas terkait dengan penciptaan atau penggunaan ilmu pengetahuan dan informasi untuk menciptakan nilai dan pemecahan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA Umy Zahroh, Ph.D (Bendahara RED-C)

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA Umy Zahroh, Ph.D (Bendahara RED-C) PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA Umy Zahroh, Ph.D (Bendahara RED-C) umyzahroh@gmail.com Abstrak Etnomatematika merupakan pendekatan yang digunakan untuk pembelajaran matematika dengan media

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KONSEP MATA KULIAH TRANSFORMASI GEOMETRI DENGAN RECIPROCAL TEACHING BAGI MAHASISWA

PEMBELAJARAN KONSEP MATA KULIAH TRANSFORMASI GEOMETRI DENGAN RECIPROCAL TEACHING BAGI MAHASISWA PEMBELAJARAN KONSEP MATA KULIAH TRANSFORMASI GEOMETRI DENGAN RECIPROCAL TEACHING BAGI MAHASISWA Fetty Nuritasari 1, Harfin Lanya 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Alamat:

Lebih terperinci

Pengertian. Transformasi geometric transformation. koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan

Pengertian. Transformasi geometric transformation. koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan Pengertian Transformasi geometric transformation Transformasi = mengubah deskripsi koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan Translasi Mengubah posisi objek: perpindahan lurus

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Intan Permata Sari (1), Sri Hastuti Noer (2), Pentatito Gunawibowo (2) intanpermatasari275@yahoo.com

Lebih terperinci

STUDI ETNOMATEMATIKA: ESKPLORASI TEKNIK MENGHITUNG BENIH IKAN ALA PETERNAK SUNDA

STUDI ETNOMATEMATIKA: ESKPLORASI TEKNIK MENGHITUNG BENIH IKAN ALA PETERNAK SUNDA 1 STUDI ETNOMATEMATIKA: ESKPLORASI TEKNIK MENGHITUNG BENIH IKAN ALA PETERNAK SUNDA Ipah Muzdalipah 1) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tasikmalaya

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SISTEM TRANSFORMASI MӦBIUS (M, ) SEBAGAI SARANA MENYAMPAIKAN KONSEP GRUP. Guntur Maulana Muhammad * Dan Iden Rainal Ihsan **

PEMBELAJARAN SISTEM TRANSFORMASI MӦBIUS (M, ) SEBAGAI SARANA MENYAMPAIKAN KONSEP GRUP. Guntur Maulana Muhammad * Dan Iden Rainal Ihsan ** PEMBELAJARAN SISTEM TRANSFORMASI MӦBIUS (M, ) SEBAGAI SARANA MENYAMPAIKAN KONSEP GRUP Guntur Maulana Muhammad * Dan Iden Rainal Ihsan ** * Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.2, September 2015

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.2, September 2015 PEMBELAJARAN ICARE (INRODUCTION, CONNECT, APPLY, REFLECT, EXTEND) DALAM TUTORIAL ONLINE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA UT Oleh: 1) Yumiati, 2) Endang Wahyuningrum 1,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI IPS

PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI IPS Vol. 9 No. Juni 017 Halaman 71-78 http://dx.doi.org/10.0/jp.017.v9i.047 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII BERBASIS KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWARA (JAWA DAN MADURA) DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII BERBASIS KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWARA (JAWA DAN MADURA) DI KABUPATEN JEMBER PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII BERBASIS KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWARA (JAWA DAN MADURA) DI KABUPATEN JEMBER Abi Suwito dan Dinawati Trapsilasiwi Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci