Bab IV Analisis Statistik dan Distribusi Lubang Bor

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN KADAR NIKEL LATERIT DAERAH PULAU OBI DENGAN PENDEKATAN METODA ESTIMASI ORDINARI KRIGING

BAB IV PENYUSUNAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel V.1 Batasan Kadar Zona Endapan Nikel Laterit. % berat Ni % berat Fe % berat Mg. Max Min Max Min Max Min

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000:

BAB III SIMULASI PENGGUNAAN PERTIDAKSAMAAN PADA DISTRIBUSI

GEOSTATISTIK MINERAL MATTER BATUBARA PADA TAMBANG AIR LAYA

BAB IV PENGOLAHAN KOMPOSIT ZONA, ANALISIS STATISTIK DAN PENYAJIAN DATA HASIL OLAHAN Konstruksi Zona Endapan dan Optimasi Zona

BAB III BASIS DAN EVALUASI DATA

Metode Point Kriging Untuk Estimasi Sumberdaya Bijih Besi (Fe) Menggunakan Data Assay (3D) Pada Daerah Tanjung Buli Kabupaten Halmahera Timur

Bab III Studi Kasus III.1 Decline Rate

STUDI PERBANDINGAN METODE NEAREST NEIGHBOURHOOD POINT (NNP), INVERSE DISTANCE WEIGHT (IDW) DAN KRIGING PADA PERHITUNGAN CADANGAN NIKEL LATERIT TESIS

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Penyusunan Basis Data Assay

PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA NIKEL LATERIT DAERAH X MENGGUNAKAN SOFTWARE DATAMINE STUDIO 3 PADA PT. VALE INDONESIA LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Lampiran 1 Data Absensi dan Pengeluaran Tenaga Kerja

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel

Bab V Pembahasan. Hasil perhitungan cadangan dengan menggunakan masing-masing metode dapat di lihat pada tabel 5.1 (lampiran B)

BAB IV ANALISIS DATA. Data yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah data eksplorasi

BAB I STATISTIK DESKRIPTIF

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. Metode kriging digunakan oleh G. Matheron pada tahun 1960-an, untuk

STATISTIKA DESKRIPTIF

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

Muhammad Amril Asy ari (1)

BAB II DASAR TEORI Pembentukan Zona Pada Endapan Nikel Laterit

BAB IV ANALISA SUMBER DAYA BATUBARA

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 10 Deskripsi data keseluruhan Statistics

ANALISIS DATA GEOSTATISTIK MENGGUNAKAN METODE ORDINARY KRIGING

LAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

BAB 8 ANALISIS STUDI DESKRIPTIF DAN DATA DASAR. Bab ini menjelaskan secara lebih mendalam jenis studi deskriptif

BELAJAR SPSS. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara menginstal terlebih dahulu software SPSS

Uji Validitas I. Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha

Kajian Pemilihan Model Semivariogram Terbaik Pada Data Spatial (Studi Kasus : Data Ketebalan Batubara Pada Lapangan Eksplorasi X)

BAB I PENDAHULUAN. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik

STUDI PERBANDINGAN ANTARA METODE POLIGON DAN INVERSE DISTANCE PADA PERHITUNGAN CADANGAN Ni PT. CIPTA MANDIRI PUTRA PERKASA KABUPATEN MOROWALI

SPSS FOR WINDOWS BASIC. By : Syafrizal

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA LEMBAR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

BAB IV ANALISIS KORELASI INFORMASI GEOLOGI DENGAN VARIOGRAM

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

Asri P.H. dan Waterman Sulistyana B. Magister Teknik PertambanganUPN Veteran Yogyakarta

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Memulai SPSS dan Mengelola File

EKSPLORASI ENDAPAN BIJIH NIKEL LATERIT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN

Distribusi Normal, Skewness dan Qurtosis

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kalibrasi Lensa Mikroskop pada Penggunaan Mikronmeter

Metode Ordinary Kriging Blok pada Penaksiran Ketebalan Cadangan Batubara (Studi Kasus : Data Ketebalan Batubara pada Lapangan Eksplorasi X)

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

Descriptives. Frequencies. Hasil Analisis Data Penelitian. 1. Faktor Internal a. Sikap. Descriptive Statistics. Maximu. Std. Varianc Range.

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah Limfosit dan Makrofag. Kelompok Jumlah limfosit

HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA PENYAKIT KELAMIN ANALISA UNIVARIAT

Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB)

STATISTIKA DESKRIPTIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten.

KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG AIR MINUM DAN PERILAKU SISWA DALAM PENCEGAHAN DIARE DI SDN PANUNGGANGAN 01 KECAMATAN PINANG KOTA TANGERANG

Umur kelompok. Valid < 45 tahun tahun >65 tahun Total

ANGKET PENELITIAN PENGARUH TATA RUANG PERPUSTAKAAN STMIK POTENSI UTAMA MEDAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA

Jurusan Ilmu Komputasi, Fakultas Informatika Universitas Telkom, Bandung

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Biaya Pemasangan ,133,133 -.I I 01

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

Pemodelan 3 Dimensi Reservoar Lapangan Batang. Pemodelan 3D reservoar. Permeability Modelling with SGS collocated cokriging

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan

KONSEP PERHITUNGAN CADANGAN METODE KRIGGING

MOHAMAD ISHLAHUL AZIZ

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

LAMPIRAN. 1. Lampiran 1 : Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden. 2. Lampiran 2 : Kuesioner Skor DNS (Dabetic Neuropathy Symptom)

Kursus Statistika Dasar. Bagian 1. Pengelompokan Statistika. Istilah-istilah Dasar. Jenis Data. Pengelompokan Statistika lainnya. Bambang Suryoatmono

Transkripsi:

Bab IV Analisis Statistik dan Distribusi Lubang Bor 4.1. Analisis Statistik Analisis statistik dan geostatistik dalam penelitian ini hanya dilakukan pada saprolit dan limonit dari profil nikel laterit. Hal ini dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumberdaya nikel yang ada, dimana limonit dan saprolit memiliki kandungan nikel yang berpotensi untuk dieksploitasi. Mengingat karakterisitik yang berbeda dari keduanya, maka analisis statistik dan geostatistik terhadap limonit dan saprolit dilakukan secara terpisah. Analisis statistik dan geostatistik terhadap keduanya kemudian dibagi lagi menjadi tiga, yaitu analisis terhadap kadar Ni, kadar Fe, dan tebal dari keduanya. Hal ini dikarenakan ketiga parameter inilah yang nantinya digunakan untuk keperluan penaksiran dan perhitungan sumberdaya nikel laterit. Parameter-parameter statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Jumlah data Nilai maksimum dan minimum Rata-rata, median, dan modus Standar deviasi Variansi Skewness 42

4.1.1 Limonit Kadar Ni Limonit Dari data kadar Ni Limonit yang ada, dibuat histogram kadar Ni Limonit yang dapat dilihat pada gambar 4.1. 20 15 Frequency 10 5 0 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 Mean =1.4499 Std. Dev. =0.1454 N =104 Ni limonit Gambar 4.1 Histogram kadar Ni Limonit Dari analisis terhadap 104 data kadar Ni Limonit, didapatkan beberapa parameter statistik dari kadar Ni Limonit. Rata-rata kadar Ni Limonit adalah sebesar 1,44 % dan median sebesar 1,43 %. Sebaran data kadar Ni Limonit cenderung normal namun dengan skewness positif sebesar 0,375. Varians data terhitung sebesar 0,0212. Hasil analisis statistik terhadap kadar Ni limonit dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Parameter ststistik kadar Ni limonit Ni limonit Mean 1.449001301 Standard Error 0.014283093 Median 1.432428571 Mode 1.45 Standard Deviation 0.145659542 Sample Variance 0.021216702 Kurtosis -0.814227781 Skewness 0.375835367 43

Range 0.575 Minimum 1.21 Maximum 1.785 Sum 150.6961353 Count 104 Confidence Level(95.0%) 0.028327146 Kadar Fe Limonit Dari data kadar Fe Limonit yang ada, dibuat histogram kadar Fe Limonit yang dapat dilihat pada gambar 4.2. 25 20 Frequency 15 10 5 0 20.00 30.00 40.00 50.00 Mean =34.9599 Std. Dev. =6.05396 N =104 Fe limonit Gambar 4.2 Histogram kadar Fe Limonit Dari analisis terhadap 104 data kadar Fe Limonit, didapatkan beberapa parameter statistik dari kadar Fe Limonit. Rata-rata kadar Fe Limonit adalah sebesar 35 % dan median sebesar 34,58 %. Sebaran data kadar Fe Limonit cenderung normal namun dengan skewness positif sebesar 0,195. Varians data terhitung sebesar 30,512. Hasil analisis statistik terhadap kadar Fe limonit dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Parameter ststistik kadar Fe limonit Fe limonit Mean 35.29588868 Standard Error 0.541651442 44

Median 34.58369048 Mode 27.39 Standard Deviation 5.523782549 Sample Variance 30.51217365 Kurtosis -0.438200957 Skewness 0.1958895 Range 25.82666667 Minimum 25.23 Maximum 51.05666667 Sum 3670.772423 Count 104 Confidence Level(95.0%) 1.074237855 Tebal Limonit Dari data tebal Limonit yang ada, dibuat histogram tebal Limonit yang dapat dilihat pada gambar 4.3. 25 20 Frequency 15 10 5 0 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 Mean =4.4231 Std. Dev. =3.22819 N =104 Tebal limonit Gambar 4.3 Histogram tebal Limonit Dari analisis terhadap 104 data tebal Limonit, didapatkan beberapa parameter statistik dari tebal Limonit. Rata-rata tebal Limonit adalah sebesar 4,4 m dan median sebesar 4 m. Sebaran data tebal Limonit cenderung mengumpul di kiri dengan skewness positif 45

sebesar 1,66. Varians data terhitung sebesar 10,42.. Hasil analisis statistik terhadap tebal limonit dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Parameter ststistik tebal limonit Tebal limonit Mean 4.423076923 Standard Error 0.316550061 Median 4 Mode 2 Standard Deviation 3.228189873 Sample Variance 10.42120986 Kurtosis 4.291076918 Skewness 1.661271013 Range 18 Minimum 1 Maximum 19 Sum 460 Count 104 Confidence Level(95.0%) 0.627802368 4.1.2 Saprolit Kadar Ni Saprolit Dari data kadar Ni Saprolit yang ada, dibuat histogram kadar Ni Saprolit yang dapat dilihat pada gambar 4.4. 50 40 Frequency 30 20 10 0 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 Mean =2.2386 Std. Dev. =0.30915 N =255 Ni saprolit Gambar 4.4 Histogram kadar Ni Saprolit 46

Dari analisis terhadap 255 data kadar Ni Saprolit, didapatkan beberapa parameter statistik dari kadar Ni Saprolit. Rata-rata kadar Ni Saprolit adalah sebesar 2,24 % dan median sebesar 2,19 %. Sebaran data kadar Ni Saprolit cenderung normal namun dengan skewness positif sebesar 0,9. Varians data terhitung sebesar 0,09. Hasil analisis statistik terhadap kadar Ni saprolit dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Parameter ststistik kadar Ni saprolit Ni saprolit Mean 2.238052379 Standard Error 0.019357636 Median 2.196666667 Mode 1.8 Standard Deviation 0.309116654 Sample Variance 0.095553106 Kurtosis 0.651122267 Skewness 0.906921992 Range 1.546 Minimum 1.8 Maximum 3.346 Sum 570.7033566 Count 255 Confidence Level(95.0%) 0.038121911 Kadar Fe Saprolit Dari data kadar Fe Saprolit yang ada, dibuat histogram kadar Fe Saprolit yang dapat dilihat pada gambar 4.5. 50 40 Frequency 30 20 10 0 Mean =11.8392 Std. Dev. =3.22761 N =255 6.00 9.00 12.00 15.00 18.00 21.00 24.00 Fe saprolit Gambar 4.5 Histogram kadar Fe Saprolit 47

Dari analisis terhadap 255 data kadar Fe Saprolit, didapatkan beberapa parameter statistik dari kadar Fe Saprolit. Rata-rata kadar Fe Saprolit adalah sebesar 11,83 % dan median sebesar 10,98 %. Sebaran data kadar Fe Saprolit cenderung mengumpul di kiri dengan skewness positif sebesar 1,224. Varians data terhitung sebesar 10,41. Hasil analisis statistik terhadap kadar Fe saprolit dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Parameter ststistik kadar Fe saprolit Fe saprolit Mean 11.83900096 Standard Error 0.20210112 Median 10.97956522 Mode 12.02 Standard Deviation 3.227296073 Sample Variance 10.41543994 Kurtosis 1.468063186 Skewness 1.224038143 Range 17.524 Minimum 6.2625 Maximum 23.7865 Sum 3018.945245 Count 255 Confidence Level(95.0%) 0.398007331 Tebal Saprolit Dari data tebal Saprolit yang ada, dibuat histogram tebal Saprolit yang dapat dilihat pada gambar 4.6. 40 30 Frequency 20 10 0 Mean =10.7098 Std. Dev. =6.14924 N =255 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 Tebal saprolit Gambar 4.6 Histogram tebal Saprolit 48

Dari analisis terhadap 255 data tebal Saprolit, didapatkan beberapa parameter statistik dari tebal Saprolit. Rata-rata tebal Saprolit adalah sebesar 10,709 m dan median sebesar 10 m. Sebaran data tebal Saprolit cenderung normal namun dengan skewness positif sebesar 0,39. Varians data terhitung sebesar 37,813. Hasil analisis statistik terhadap tebal saprolit dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Parameter ststistik tebal saprolit Tebal saprolit Mean 10.70980392 Standard Error 0.38508004 Median 10 Mode 12 Standard Deviation 6.149235113 Sample Variance 37.81309248 Kurtosis -0.784398078 Skewness 0.396704835 Range 24 Minimum 1 Maximum 25 Sum 2731 Count 255 Confidence Level(95.0%) 0.758356408 4.2. Deskripsi Geostatistik Hasil analisis statistik yang telah dipaparkan di atas dilakukan tehadap data kadar Ni, kadar Fe, dan tebal Limonit dan Saprolit tanpa memperhatikan posisi sebaran data tersebut. Untuk dapat mengetahui pola penyebaran kadar Ni, kadar Fe, dan tebal Limonit dan Saprolit dapat digunakan analisis geostatistik. Dalam hal ini, analisis geostatistik dilakukan dengan menggunakan program GMS versi 5.0 untuk mendapatkan jarak pengaruh/range dari kadar Ni, kadar Fe, dan tebal Limonit dan Saprolit. 49

Dalam penelitian ini, analisis geostatistik dibatasi hanya pada pembuatan variogram eksperimental untuk mendapatkan jarak efektif data pada saat penaksiran parameter blok yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan sumberdaya. Perhitungan harga variogram γ (h) dilakukan dengan mengambil asumsi-asumsi sbb: a. toleransi sudut kelas 90 b. jarak lag (h) 50 m dengan toleransi jarak 25 m, c. arah perhitungan utara-selatan (N 0 E). Sama halnya dengan analisis statistik, analisa geostatistik juga dilakukan secara terpisah terhadap Limonit dan Saprolit. Selain itu, analisis geostatistik terhadap Limonit dan Saprolit ini juga dibagi lagi menjadi tiga yaitu terhadap kadar Ni, kadar Fe, dan tebal keduanya. 4.2.1 Limonit Kadar Ni Limonit Dari data kadar Ni Limonit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.7. Gambar 4.7 Variogram eksperimental kadar Ni Limonit 50

Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari kadar Ni Limonit adalah sebesar 75,71 m, dengan nugget 0,001 dan sill 0,00216. Kadar Fe Limonit Dari data kadar Fe Limonit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.8. Gambar 4.8 Variogram eksperimental kadar Fe Limonit Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari kadar Fe Limonit adalah sebesar 239,76 m, dengan nugget 0,06 dan sill 6,21. Tebal Limonit Dari data tebal Limonit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.9. 51

Gambar 4.9 Variogram eksperimental tebal Limonit Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari tebal Limonit adalah sebesar 164,05 m, dengan nugget 0,04 dan sill 0,43. 4.2.2 Saprolit Kadar Ni Saprolit Dari data kadar Ni Saprolit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.10. Gambar 4.10 Variogram eksperimental kadar Ni Saprolit 52

Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari kadar Ni Saprolit adalah sebesar 151,58 m, dengan nugget 0,0009 dan sill 0,051. Kadar Fe Saprolit Dari data kadar Fe Saprolit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.11. Gambar 4.11 Variogram eksperimental kadar Fe Saprolit Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari kadar Fe Saprolit adalah sebesar 145,26 m, dengan nugget 0,02 dan sill 1,46. Tebal Saprolit Dari data tebal Saprolit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.12. 53

Gambar 4.12 Variogram eksperimental tebal Saprolit Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari tebal Saprolit adalah sebesar 132,63 m, dengan nugget 0,13 dan sill 7,89. 4.3 Sebaran Titik Bor Distribusi nikel laterit tergantung pada pengaruh kombinasi dari faktor-faktor seperti air tanah, morfologi, iklim serta batuan struktur batuan dasar yang terjadi sepanjang waktu dalam skala global, regional maupun lokal. Tidak ada satu faktor yang dominan dalam proses pembentukan nikel laterit, namun jika terjadi kombinasi dalam suatu sistem yang dinamis, masing-masing dapat berpengaruh besar pada proses dan laju pembentukannya Pada daerah penilitian, pemboran dilakukan dengan grid yang cukup rapat, dengan jarak lubang bor sekitar 25 m. Sinclair dan Blackwell, 2005, menyatakan bahwa endapan nikel memiliki homogenitas sedang. Homogenitas ini berkaitan dengan kontinutitas nilai endapan itu sendiri, seperti karakteristik spasial kadar dan ketebalan endapan. Tipe endapan mineral memiliki informasi (grid density) jarak antara titik yang berbeda untuk mewakili endapan mineral tersebut. Untuk endapan nikel, sampai saat ini belum terdapat standar klasifikasi yang dijadikan pedoman besarnya grid density untuk dapat mewakili kondisi endapan nikel tersebut. Sehingga digunakan data empiris untuk menentukan besarnya grid density yang diangap layak untuk mewakili kondisi endapan 54

nikel. Menurut data empiris yang umumnya digunakan, untuk dapat mewakili kondisi nikel laterit, diperlukan jarak antara titik bor sebesar 25 m. Dengan demikian, titik-titik bor yang ada pada aderah penilitian diangggap cukup layak untuk dijadikan dasar dilakukannya analisisi perhitungan sumberdaya nikel laterit. Dari data pemboran diketahui bahwa kadar limonit dan saprolit pada setiap pemboran sangat bervariasi. Perbedaan kadar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor morfologi, air tanah, dan batuan dasar (sesar dan rekahan). 55

Gambar 4.13 Sebaran titik bor lokasi penilitian 56

2