Bab IV Analisis Statistik dan Distribusi Lubang Bor 4.1. Analisis Statistik Analisis statistik dan geostatistik dalam penelitian ini hanya dilakukan pada saprolit dan limonit dari profil nikel laterit. Hal ini dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumberdaya nikel yang ada, dimana limonit dan saprolit memiliki kandungan nikel yang berpotensi untuk dieksploitasi. Mengingat karakterisitik yang berbeda dari keduanya, maka analisis statistik dan geostatistik terhadap limonit dan saprolit dilakukan secara terpisah. Analisis statistik dan geostatistik terhadap keduanya kemudian dibagi lagi menjadi tiga, yaitu analisis terhadap kadar Ni, kadar Fe, dan tebal dari keduanya. Hal ini dikarenakan ketiga parameter inilah yang nantinya digunakan untuk keperluan penaksiran dan perhitungan sumberdaya nikel laterit. Parameter-parameter statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Jumlah data Nilai maksimum dan minimum Rata-rata, median, dan modus Standar deviasi Variansi Skewness 42
4.1.1 Limonit Kadar Ni Limonit Dari data kadar Ni Limonit yang ada, dibuat histogram kadar Ni Limonit yang dapat dilihat pada gambar 4.1. 20 15 Frequency 10 5 0 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 Mean =1.4499 Std. Dev. =0.1454 N =104 Ni limonit Gambar 4.1 Histogram kadar Ni Limonit Dari analisis terhadap 104 data kadar Ni Limonit, didapatkan beberapa parameter statistik dari kadar Ni Limonit. Rata-rata kadar Ni Limonit adalah sebesar 1,44 % dan median sebesar 1,43 %. Sebaran data kadar Ni Limonit cenderung normal namun dengan skewness positif sebesar 0,375. Varians data terhitung sebesar 0,0212. Hasil analisis statistik terhadap kadar Ni limonit dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Parameter ststistik kadar Ni limonit Ni limonit Mean 1.449001301 Standard Error 0.014283093 Median 1.432428571 Mode 1.45 Standard Deviation 0.145659542 Sample Variance 0.021216702 Kurtosis -0.814227781 Skewness 0.375835367 43
Range 0.575 Minimum 1.21 Maximum 1.785 Sum 150.6961353 Count 104 Confidence Level(95.0%) 0.028327146 Kadar Fe Limonit Dari data kadar Fe Limonit yang ada, dibuat histogram kadar Fe Limonit yang dapat dilihat pada gambar 4.2. 25 20 Frequency 15 10 5 0 20.00 30.00 40.00 50.00 Mean =34.9599 Std. Dev. =6.05396 N =104 Fe limonit Gambar 4.2 Histogram kadar Fe Limonit Dari analisis terhadap 104 data kadar Fe Limonit, didapatkan beberapa parameter statistik dari kadar Fe Limonit. Rata-rata kadar Fe Limonit adalah sebesar 35 % dan median sebesar 34,58 %. Sebaran data kadar Fe Limonit cenderung normal namun dengan skewness positif sebesar 0,195. Varians data terhitung sebesar 30,512. Hasil analisis statistik terhadap kadar Fe limonit dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Parameter ststistik kadar Fe limonit Fe limonit Mean 35.29588868 Standard Error 0.541651442 44
Median 34.58369048 Mode 27.39 Standard Deviation 5.523782549 Sample Variance 30.51217365 Kurtosis -0.438200957 Skewness 0.1958895 Range 25.82666667 Minimum 25.23 Maximum 51.05666667 Sum 3670.772423 Count 104 Confidence Level(95.0%) 1.074237855 Tebal Limonit Dari data tebal Limonit yang ada, dibuat histogram tebal Limonit yang dapat dilihat pada gambar 4.3. 25 20 Frequency 15 10 5 0 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 Mean =4.4231 Std. Dev. =3.22819 N =104 Tebal limonit Gambar 4.3 Histogram tebal Limonit Dari analisis terhadap 104 data tebal Limonit, didapatkan beberapa parameter statistik dari tebal Limonit. Rata-rata tebal Limonit adalah sebesar 4,4 m dan median sebesar 4 m. Sebaran data tebal Limonit cenderung mengumpul di kiri dengan skewness positif 45
sebesar 1,66. Varians data terhitung sebesar 10,42.. Hasil analisis statistik terhadap tebal limonit dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Parameter ststistik tebal limonit Tebal limonit Mean 4.423076923 Standard Error 0.316550061 Median 4 Mode 2 Standard Deviation 3.228189873 Sample Variance 10.42120986 Kurtosis 4.291076918 Skewness 1.661271013 Range 18 Minimum 1 Maximum 19 Sum 460 Count 104 Confidence Level(95.0%) 0.627802368 4.1.2 Saprolit Kadar Ni Saprolit Dari data kadar Ni Saprolit yang ada, dibuat histogram kadar Ni Saprolit yang dapat dilihat pada gambar 4.4. 50 40 Frequency 30 20 10 0 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 Mean =2.2386 Std. Dev. =0.30915 N =255 Ni saprolit Gambar 4.4 Histogram kadar Ni Saprolit 46
Dari analisis terhadap 255 data kadar Ni Saprolit, didapatkan beberapa parameter statistik dari kadar Ni Saprolit. Rata-rata kadar Ni Saprolit adalah sebesar 2,24 % dan median sebesar 2,19 %. Sebaran data kadar Ni Saprolit cenderung normal namun dengan skewness positif sebesar 0,9. Varians data terhitung sebesar 0,09. Hasil analisis statistik terhadap kadar Ni saprolit dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Parameter ststistik kadar Ni saprolit Ni saprolit Mean 2.238052379 Standard Error 0.019357636 Median 2.196666667 Mode 1.8 Standard Deviation 0.309116654 Sample Variance 0.095553106 Kurtosis 0.651122267 Skewness 0.906921992 Range 1.546 Minimum 1.8 Maximum 3.346 Sum 570.7033566 Count 255 Confidence Level(95.0%) 0.038121911 Kadar Fe Saprolit Dari data kadar Fe Saprolit yang ada, dibuat histogram kadar Fe Saprolit yang dapat dilihat pada gambar 4.5. 50 40 Frequency 30 20 10 0 Mean =11.8392 Std. Dev. =3.22761 N =255 6.00 9.00 12.00 15.00 18.00 21.00 24.00 Fe saprolit Gambar 4.5 Histogram kadar Fe Saprolit 47
Dari analisis terhadap 255 data kadar Fe Saprolit, didapatkan beberapa parameter statistik dari kadar Fe Saprolit. Rata-rata kadar Fe Saprolit adalah sebesar 11,83 % dan median sebesar 10,98 %. Sebaran data kadar Fe Saprolit cenderung mengumpul di kiri dengan skewness positif sebesar 1,224. Varians data terhitung sebesar 10,41. Hasil analisis statistik terhadap kadar Fe saprolit dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Parameter ststistik kadar Fe saprolit Fe saprolit Mean 11.83900096 Standard Error 0.20210112 Median 10.97956522 Mode 12.02 Standard Deviation 3.227296073 Sample Variance 10.41543994 Kurtosis 1.468063186 Skewness 1.224038143 Range 17.524 Minimum 6.2625 Maximum 23.7865 Sum 3018.945245 Count 255 Confidence Level(95.0%) 0.398007331 Tebal Saprolit Dari data tebal Saprolit yang ada, dibuat histogram tebal Saprolit yang dapat dilihat pada gambar 4.6. 40 30 Frequency 20 10 0 Mean =10.7098 Std. Dev. =6.14924 N =255 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 Tebal saprolit Gambar 4.6 Histogram tebal Saprolit 48
Dari analisis terhadap 255 data tebal Saprolit, didapatkan beberapa parameter statistik dari tebal Saprolit. Rata-rata tebal Saprolit adalah sebesar 10,709 m dan median sebesar 10 m. Sebaran data tebal Saprolit cenderung normal namun dengan skewness positif sebesar 0,39. Varians data terhitung sebesar 37,813. Hasil analisis statistik terhadap tebal saprolit dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Parameter ststistik tebal saprolit Tebal saprolit Mean 10.70980392 Standard Error 0.38508004 Median 10 Mode 12 Standard Deviation 6.149235113 Sample Variance 37.81309248 Kurtosis -0.784398078 Skewness 0.396704835 Range 24 Minimum 1 Maximum 25 Sum 2731 Count 255 Confidence Level(95.0%) 0.758356408 4.2. Deskripsi Geostatistik Hasil analisis statistik yang telah dipaparkan di atas dilakukan tehadap data kadar Ni, kadar Fe, dan tebal Limonit dan Saprolit tanpa memperhatikan posisi sebaran data tersebut. Untuk dapat mengetahui pola penyebaran kadar Ni, kadar Fe, dan tebal Limonit dan Saprolit dapat digunakan analisis geostatistik. Dalam hal ini, analisis geostatistik dilakukan dengan menggunakan program GMS versi 5.0 untuk mendapatkan jarak pengaruh/range dari kadar Ni, kadar Fe, dan tebal Limonit dan Saprolit. 49
Dalam penelitian ini, analisis geostatistik dibatasi hanya pada pembuatan variogram eksperimental untuk mendapatkan jarak efektif data pada saat penaksiran parameter blok yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan sumberdaya. Perhitungan harga variogram γ (h) dilakukan dengan mengambil asumsi-asumsi sbb: a. toleransi sudut kelas 90 b. jarak lag (h) 50 m dengan toleransi jarak 25 m, c. arah perhitungan utara-selatan (N 0 E). Sama halnya dengan analisis statistik, analisa geostatistik juga dilakukan secara terpisah terhadap Limonit dan Saprolit. Selain itu, analisis geostatistik terhadap Limonit dan Saprolit ini juga dibagi lagi menjadi tiga yaitu terhadap kadar Ni, kadar Fe, dan tebal keduanya. 4.2.1 Limonit Kadar Ni Limonit Dari data kadar Ni Limonit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.7. Gambar 4.7 Variogram eksperimental kadar Ni Limonit 50
Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari kadar Ni Limonit adalah sebesar 75,71 m, dengan nugget 0,001 dan sill 0,00216. Kadar Fe Limonit Dari data kadar Fe Limonit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.8. Gambar 4.8 Variogram eksperimental kadar Fe Limonit Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari kadar Fe Limonit adalah sebesar 239,76 m, dengan nugget 0,06 dan sill 6,21. Tebal Limonit Dari data tebal Limonit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.9. 51
Gambar 4.9 Variogram eksperimental tebal Limonit Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari tebal Limonit adalah sebesar 164,05 m, dengan nugget 0,04 dan sill 0,43. 4.2.2 Saprolit Kadar Ni Saprolit Dari data kadar Ni Saprolit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.10. Gambar 4.10 Variogram eksperimental kadar Ni Saprolit 52
Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari kadar Ni Saprolit adalah sebesar 151,58 m, dengan nugget 0,0009 dan sill 0,051. Kadar Fe Saprolit Dari data kadar Fe Saprolit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.11. Gambar 4.11 Variogram eksperimental kadar Fe Saprolit Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari kadar Fe Saprolit adalah sebesar 145,26 m, dengan nugget 0,02 dan sill 1,46. Tebal Saprolit Dari data tebal Saprolit yang ada, dibuat suatu variogram eksperimental yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.12. 53
Gambar 4.12 Variogram eksperimental tebal Saprolit Dari hasil fitting yang dilakukan terhadap variogram eksperimental di atas didapatkan nilai jarak pengaruh/range dari tebal Saprolit adalah sebesar 132,63 m, dengan nugget 0,13 dan sill 7,89. 4.3 Sebaran Titik Bor Distribusi nikel laterit tergantung pada pengaruh kombinasi dari faktor-faktor seperti air tanah, morfologi, iklim serta batuan struktur batuan dasar yang terjadi sepanjang waktu dalam skala global, regional maupun lokal. Tidak ada satu faktor yang dominan dalam proses pembentukan nikel laterit, namun jika terjadi kombinasi dalam suatu sistem yang dinamis, masing-masing dapat berpengaruh besar pada proses dan laju pembentukannya Pada daerah penilitian, pemboran dilakukan dengan grid yang cukup rapat, dengan jarak lubang bor sekitar 25 m. Sinclair dan Blackwell, 2005, menyatakan bahwa endapan nikel memiliki homogenitas sedang. Homogenitas ini berkaitan dengan kontinutitas nilai endapan itu sendiri, seperti karakteristik spasial kadar dan ketebalan endapan. Tipe endapan mineral memiliki informasi (grid density) jarak antara titik yang berbeda untuk mewakili endapan mineral tersebut. Untuk endapan nikel, sampai saat ini belum terdapat standar klasifikasi yang dijadikan pedoman besarnya grid density untuk dapat mewakili kondisi endapan nikel tersebut. Sehingga digunakan data empiris untuk menentukan besarnya grid density yang diangap layak untuk mewakili kondisi endapan 54
nikel. Menurut data empiris yang umumnya digunakan, untuk dapat mewakili kondisi nikel laterit, diperlukan jarak antara titik bor sebesar 25 m. Dengan demikian, titik-titik bor yang ada pada aderah penilitian diangggap cukup layak untuk dijadikan dasar dilakukannya analisisi perhitungan sumberdaya nikel laterit. Dari data pemboran diketahui bahwa kadar limonit dan saprolit pada setiap pemboran sangat bervariasi. Perbedaan kadar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor morfologi, air tanah, dan batuan dasar (sesar dan rekahan). 55
Gambar 4.13 Sebaran titik bor lokasi penilitian 56
2