Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

ILYAS ZULHILMI Ekonomi Manajemen 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI DAN INSPEKTORAT KOTA TANJUNGPINANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut metodenya penelitian ini adalah penelitian survey

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI /

BAB III METODE PENELITIAN. dengan karakteristik masalah yang berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Perguruan Tinggi swasta yang ada di Yogyakarta. Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB III METODE PENELITIAN

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Bapak/Ibu Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tempat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah Masjid besar se-provinsi Daerah Istimewa

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya

PENGARUH CITRA MEREK, DESAIN PRODUK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI PRODUK BUSANA MUSLIM RABBANI

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis (explanatory). Menurut Kerlinger (1973) dalam Shadrina

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini dilakukan pada

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA APARAT INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Abstrak Sistem Pengendalian Intern diperlukan di setiap organisasi untuk menunjang tercapainya tujuan organisasi. Agar sistem pengendalian intern berjalan efektif dibutuhkan suatu badan pengawas yang berfungsi untuk mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian intern. Di dalamnya terdapat beberapa orang yang berfungsi untuk melakukan pengawasan yang disebut dengan auditor. Kualitas auditor internal yang baik akan mempengaruhi tercapainya tujuan organisasi. Karena pentingnya eksistensi seorang auditor internal menuntut mereka untuk memiliki sikap independensi, profesionalisme dan pengalaman kerja dalam melaksanakan pemeriksaan intern organisasi. Namun tidak cukup hanya dengan mematuhi kode etik tersebut, efektivitas sistem pengendalian intern dapat tercapai juga karena adanya motivasi yang dimiliki auditor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja dan motivasi terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pada aparat inspektorat Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus dengan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil analisis data menunjukkan bahwa independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern. Secara parsial variabel independensi, pengalaman kerja dan motivasi berpengaruh terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern, sedangkan variabel keahlian profesional tidak berpengaruh. Kata Kunci : Sistem Pengendalian Intern, Independensi, Keahlian Profesional, Pengalaman Kerja, Motivasi, Aparat Pengawas Inspektorat PENDAHULUAN Pengaruh globalisasi dewasa ini menuntut sebuah negara untuk memiliki dan menerapkan tata cara pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance). Pola pemikiran yang telah berubah sejalan dengan meningkatnya pengetahuan dan pendidikan masyarakat membuat keinginan untuk mewujudkan

tata cara pelaksanaan pemerintahan yang baik semakin besar. Masyarakat semakin menginginkan terciptanya pemerintahan yang bersih dan mampu menyediakan pelayanan yang baik. Dalam beberapa tahun ini banyak kasus terjadi terkait pelaksanaan good corporate governance.salah satunya kasus PT. Waskita Karya, salah satu BUMN Jasa Kontruksi yang diduga melakukan rekayasa laporan keuangan. (Fajri:2009). Hal ini tidak akan terjadi apabila kontrol dalam perusahaan tersebut dilaksanakan efektif, dalam hal ini sistem perlu ditegakkan, yaitu perlu penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI). Suatu perusahaan dengan SPI yang kuat maka setidaknya penyimpangan-penyimpangan dapat diminimumkan (Astuti : 2010). Menurut Sari dan Raharja (2014) dalam upaya mewujudkan Good Corporate Governance (GCG), entitas memerlukan peran internal audit yang bertugas meneliti mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan manajemen yang dilaksanakan. Unit lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan kegiatan pemeriksaan adalah Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP).Termasuk di dalam tugas dan fungsi APIP adalah inspektorat pemerintah provinsi. Diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara NO.PER/04/M.PAN/03/2008 bahwa seorang auditor wajib menaati prinsipprinsip perilaku yang berlaku, yaitu auditor harus memiliki integritas, obyektivitas, kerahasiaan dan kompetensi.juga dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara NO. PER/05/M.PAN/03/2008, standar umum mengatur bahwa dalam semua hal yang berkaitan dengan audit, APIP harus independen dan para auditornya harus obyektif dalam pelaksanaan tugasnya. Auditor harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Kualitas auditor internal yang baik akan mempengaruhi tercapainya tujuan perusahaan. Karena pentingnya eksistensi seorang auditor internal menuntut mereka untuk memiliki sikap independensi, profesionalisme dan pengalaman kerja dalam melaksanakan pemeriksaan intern perusahaan.namun tidak cukup hanya dengan mematuhi kode etik tersebut, efektivitas sistem pengendalian intern

dapat tercapai juga karena motivasi yang dimiliki karyawan. Oleh karena itu penulis ingin mencoba melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional, Pengalaman Kerja dan Motivasi terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern pada Aparat Inspektorat Provinsi Jawa Timur. TINJAUAN PUSTAKA Pemeriksaan Intern menurut Mulyadi (2002:211) adalah kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:PER/04/M.PAN/03/2008 menetapkan bahwa auditor harus menjunjung tinggi ketidakberpihakan profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan memproses data/informasi auditi. Auditor APIP membuat penilaian seimbang atas semua situasi yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau orang lain dalam mengambil keputusan. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 dalam standar umum audit mewajibkan auditor untuk memiliki keahlian, Auditor harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Purnamasari dalam Ilyas (2014) mengungkapkan bahwa seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam berbagai hal diantaranya; 1) Mendeteksi kesalahan, 2) Memahami kesalahan, 3) Mencari penyebab munculnya kesalahan. Keunggulan tersebut bermanfaat bagi pengembangan keahlian. Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan ke tercapainya tujuan tertentu (Munandar:2001). Agar tujuan instansi pemerintah dalam mewujudkan efektivitas penerapan sistem pengendalian internal dapat dicapai, ada beberapa faktor-faktor yang dapat membuat produktivitas kerja mereka meningkat.

Pasal 1 PP Nomor 60 Tahun 2008 menyatakan bahwa sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. METODE Jenis Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam melaksanakan penelitian ini dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat Provinsi Jawa Timur yang ikut dalam tugas pemeriksaan.metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode sensus, yaitu penyebaran kuesioner dilakukan pada semua populasi.hal ini dikarenakan jumlah populasi kurang dari 100 responden. Model dan Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis). Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan model regresi. Penelitian diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari uji kualitas data, pengujian asumsi klasik, statistik deskriptif dan uji statistik untuk pengujian hipotesis. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Semua instrumen menggunakan skala likert dengan 5 skala nilai yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), serta Sangat Setuju (SS). Kuesioner independensi dan motivasi yang digunakan dalam penelitian ini memodifikasi kuesioner dari Muh. Taufiq Efendy, untuk kuesioner keahlian profesional memodifikasi dari Ruslan Ashari, untuk kuesioner pengalaman kerja memodifikasi dari Farah Nadiah Ilyas, sedangkan untuk kuesioner sistem pengendalian intern memodifikasi dari PP no 60 tahun 2008.

Variabel Independen a. Independensi adalah penggunaan cara pandang yang tidak bias dalam pelaksanaan pengujian audit, evaluasi hasil pengujian tersebut, dan pelaporan hasil temuan audit. b. Keahlian Profesional adalah pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. c. Pengalaman Kerja adalah seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki oleh auditor pada suatu kejadian di masa lalu yang dialami seorang auditor. d. Motivasi adalah dorongan yang dimiliki auditor untuk melaksanakan audit secara berkualitas Variabel Dependen Sistem Pengendalian Intern terdiri atas unsur-unsur lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian dan pemantauan. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Berdasarkan analisis untuk masing-masing item pertanyaan dari setiap variabel dinyatakan valid. Nilai probabilitas untuk korelasinya lebih kecil dari 0,05%. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa setiap item indikator instrumen tersebut valid. Uji Reliabilitas Berdasarkan analisis untuk masing-masing variabel independen menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai Cronbach alpha (α) lebih besar dari 0.6. Dengan demikian maka item-item pernyataan seluruhnya reliabel. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Berdasarkan hasi pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,943. Ini berarti asumsi normalitas terpenuhi karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Uji Multikolinieritas Berdasarkan hasi pengujian menunjukkan bahwa angka tolerance dari masing-masing variabel independen, nilai tolerance lebih dari 0,1 yang berarti bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen. Sementara itu, hasil perhitungan nilai Variance Inflantion Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama. Tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen tersebut. Uji Heterokedastisitas Berdasarkan hasi pengujian menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai. Uji Autokorelasi Berdasarkan hasi pengujian, diperoleh nilai durbin Watson (dw) sebesar 2,335, lebih besar dari du tetapi lebih kecil dari nilai 4-du (4-1,73). Hasil akhirnya menjadi du < dw < 4-du atau 1,73 < 2,335 < 3,73, sehingga disimpulkan tidak terjadi masalah autokorelasi positif atau negatif. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil analisis, variabel bebas terhadap system pengendalian intern, maka dapat dibuat suatu persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 22,916 + 1,973X1-0,019X2 + 1,778X3-1,377X4 + e Hasil dari persamaan model regresi linier berganda di atas menunjukkan arah pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung yang ditunjukkan oleh koefisien regresi masing-masing variabel bebasnya. Koefisien regresi variabel bebas yang bertanda positif berarti mempunyai pengaruh yang searah. Sedang koefisien regresi variabel bebas bertanda negatif berarti mempunyai pengaruh yang berlawanan.

Tabel x Hasil Olahan Data Persamaan Regresi Model Unstandardized Coefficient Standardized Coefficient t Sig B Std. Error Beta (Constant) 22,916 9,009 2,544 0,016 Independensi 1,973 0,564 0,476 3,497 0,001 Keahlian Profesional -0,019 0,288-0,009-0,05 0,949 Pengalaman Kerja 1,778 0,549 0,475 3,238 0,003 Motivasi -1,377 0,623-0,302-2,209 0,035 R = 0,750 Fhitung = 9,657 Adjusted R 2 = 0,505 Sig = 0,000 Sumber : Data primer diolah, 2015 Pengaruh Independensi terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pada tabel x dapat dilihat bahwa independensi aparat inspektorat berpengaruh positif terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern. Pengaruh independensi terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik tingkat independen seorang aparat Inspektorat, maka akan semakin baik pula kemampuannya dalam meningkatkan aktivitas kinerja aparat inspektorat, sehingga penerapan sistem pengendalian intern auditi menjadi efektif. Pengaruh Keahlian Profesional terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pada tabel x dapat dilihat bahwa keahlian profesional tidak berpengaruh pada efektivitas penerapan sistem pengendalian intern. Hal ini dapat terjadi kemungkinan karena latar belakang pendidikan yang dimiliki aparat Inspektorat bervariatif, tidak semua yang bertugas dalam pengawasan memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan profesinya sebagai auditor, sehingga kemampuan mereka dalam memahami masalah-masalah yang ada pada auditi kurang baik apabila dibandingkan dengan mereka yang memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan profesi auditor. Selain itu faktor yang membuat keahlian profesional tidak menjadikan penerapan sistem pengendalian intern menjadi

efektif kemungkinan dikarenakan laporan hasil audit yang dibuat oleh aparat inspektorat tidak ditindak lanjuti oleh pihak auditi. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan yang dapat dilihat pada tabel x, dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja aparat inspektorat berpengaruh positif terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern. Pengalaman kerja seorang aparat Inspektorat dapat meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian intern audit, karena tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberi kesempatan untuk memberikan hasil yang terbaik sehingga lama pengalaman kerja seorang auditor akan meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian intern auditi. Pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan yang dapat dilihat pada tabel x dapat disimpulkan bahwa motivasi aparat inspektorat berpengaruh terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern. Hal tersebut dikarenakan untuk mewujudkan efektivitas penerapan sistem pengendalian intern, diperlukan faktor-faktor yang dapat mendorong aparat inspektorat lebih berprestasi dalam lingkungan kerjanya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut: (1) Independensi, keahlian profesional, pengalaman kerja dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pada aparat Inspektorat Provinsi Jawa Timur; (2) Independensi berpengaruh positif terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern, sehingga semakin tinggi tingkat independensi yang dimiliki oleh aparat Inspektorat Provinsi Jawa Timur, smakin tinggi pula kinerja aparat, sehingga penerapan sistem pengendalian internalnya semakin efektif; (3)Keahlian profesional tidak berpengaruh terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern, sehingga keahlian yang dimiliki oleh auditor Inspektorat

Provinsi Jawa Timur tidak menjamin sistem pengendalian internalnya berjalan efektif; (4) Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern; (5) Motivasi memiliki pengaruh terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern, sehingga apabila faktor-faktor untuk meningkatkan motivasi dipenuhi, maka akan meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian intern. Adapun saran yang dapat diberikan penulis yaitu (1) Peneliti hanya menggunakan kuesioner, diharapkan pada penelitian mendatang, digunakan metode wawancara; (2) Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Inspektorat Provinsi Jawa Timur, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan; (3) Pada penelitian selanjutnya, diharapkan teori-teori yang ada dikomparasikan dengan teori menurut pemikiran para tokoh Islam, sehingga dapat mengembangkan penelitian di bidang ekonomi Islam, khususnya auditing Islam; (4) Kontribusi dari variabel independen yang diteliti terhadap variabel efektivitas penerapan sistem pengendalian internal sebesar 50,5%. Dapat dikatakan bahwa masih ada kontribusi dari variabel-variabel lain di luar model sebesar 49,5%. DAFTAR PUSTAKA Al Qur an Ashari, Ruslan. (2011). Pengaruh Keahlian, Independensi dan Etika Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Skripsi. Program Studi Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara Universitas Hasannudin. Astuti, Dewi Saptantinah Puji. (2010). Peran Internal Audit dan Komite Audit dalam Mewujudkan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 8 No.1 Effendy, Muh Taufiq. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah. Tesis. Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. Fajri, Muhammad. (27 September 2009). Kasus Waskita dan Kelemahan Implementasi GCG Indonesia. Diperoleh tanggal 30 November 2014 dari

http://www.hrcentro.com-kasus-waskita-dan-kelemahan-implementasi- GCG-indonesia. Ilyas, Farah Nadiah. (2014). Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesional terhadap Perilaku Auditor Internal dalam Situasi Konflik Audit. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar. Mulyadi. (2002). Auditing buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/04/M.PAN/03/2008 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 PP no 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sari, Maylia Pramono dan Raharja. (2014). Peran Audit Internal dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Layanan Umum (BLU) di Indonesia. Diperoleh dari sna.akuntansi.unikal.ac.id