PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Matematika Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok

Adapun yang dimaksud dengan penguasaan konsep menurut Winkel (dalam Helperida, 2012) adalah pemahaman dengan menggunakan konsep, kaidah

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 1 No.2 November 2015

ABSTRACT. Keyword : Student s Learning Outcome, Cooperative Learning, Group Investigation

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME PRISMA TEGAK DAN LIMAS (SUATU PENELITIAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

Hesti Noviyana STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Rotating Trio Exchange (RTE) model, Mathematics learning achievements.

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

Kata kunci : Metode Problem Solving, Penguasaan Matematika.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BELAJAR IPS GEOGRAFI SISWA DI SMPN 7 PADANG. Febri Mayanti 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

Pengaruh Penerapan Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visulization, Intellectually) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N 2 PARIAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

OLEH : MUHAMMAD ANDIK SUBRATA NIM.

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

ABSTRAK. Kata kunci: Pembelajaran Matematika, Matematika Realistik, komunikasi matematika.


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 PASAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER

Jurusan Kimia, Jalan Dg. Tata Raya, Makassar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA I Wayan Sumiana, Sumarno Ismail, Lailany Yahya sumyana@ymail.com Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT The aim of the study was to know the difference of the students critical thinking on Mathematic subject which was taught by Problem Based Instruction and conventional learning model. Method of the study used bias experiment with posttest only control group design research. Population of this study was the whole students at the X th grade of SMAN 2 Gorontalo school year 2012/2013. The sample was taken from 2 classes by using cluster simple random sampling. Data analyzed by using t-test independent. From the data analysis found that students critical thinking by using Problem Based Instruction was higher than conventional learning method. Keywords: Problem Based Instruction, Mathematics, and Critical Thinking. PENDAHULUAN Matematika diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung dalam matematika itu sendiri, tetapi bertujuan untuk membantu melatih pola pikir siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis, cermat dan tepat sehingga terbentuk kepribadian yang terampil menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu perlu dikembangkan kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan berpikir yang termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi yang harus dikembangkan di sekolah adalah kemampuan berpikir kritis. Objek ideal yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa adalah matematika karena Matematika merupakan mata pelajaran yang kaya akan masalah-masalah dan menuntut lebih banyak kemampuan berpikir siswa, Ini berarti bahwa mata pelajaran matematika memiliki potensi yang cukup besar untuk melatih dan sekaligus membentuk siswa menjadi pemikir kritis yang baik. Kemampuan berpikir kritis tidak otomatis dimiliki siswa sehingga diperlukannya Page 1

peran seorang guru. Akan tetapi setelah penulis melakukan observasi di SMA Negeri 2 Gorontalo, ternyata kemampuan berpikir kritis siswa tidak mendapat perhatian serius dari pihak sekolah atau para guru. Terbukti tidak adanya data mengenai kemampuan berpikir kritis di sekolah tersebut mulai dari kelas X, kelas XI sampai kelas XII. Kemampuan berpikir kritis siswa sangat penting untuk dimiliki dan dikembangkan melalui pembelajaran matematika di sekolah, yang menitikberatkan pada sistem, struktur, konsep, prinsip, serta kaitan yang ketat antara suatu unsur dengan unsur lainnya, sedemikian hingga pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Persoalannya sekarang adalah bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Bagaimana guru dapat membawa wawasan berpikir yang beragam dari seluruh siswa, sehingga dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengingatnya dalam kehidupan nyata. Salah satu alternatif dari permasalahan tersebut dengan cara menerapkan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa yakni model Pembelajaran Berdasarkan Masalah atau sering dikenal dengan istilah Problem Based Instruction (PBI). Model Problem Basad Instruction (PBI) merupakan model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Problem Based Instruction (PBI) merupakan model pembelajaran yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri. Model Problem Based Instruction (PBI) juga diperkuat oleh teori Bruner (dalam Trianto, 2011: 67) yang menyatakan bahwa berusaha sendiri untuk Page 2

mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Suatu konsekuensi logis, karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberi suatu pengalaman kongkret, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman ini memberi makna tersendiri bagi siswa. Dewey (dalam fisher, 2009: 2) mendefinisikan berpikir kritis sebagai pertibangan secara aktif, persistent (terus-menerus), dan teliti mengenai sebuah kenyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungannya. Menurut Woolfolk (dalam Uno, 2011: 134) berpikir kritis adalah keterampilan seseorang dalam menggunakan proses berpikirnya untuk menganalisis argumen dan memberikan interprestasi berdasarkan presepsi yang sasih melalui logikal reasoning, analisis asumsi dan bias dari argumen dan interprestasi logis. Menurut Walker (dalam Faiq, 2012): Berpikir kritis adalah suatu proses intelektual dalam pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan atau mengevaluasi berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, di mana hasil proses ini diguanakan sebagai dasar saat mengambil tindakan. Menurut Dewey (dalam Trianto 2011: 67) Problem Based Instruction (PBI) adalah interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis dan dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan bahan dan materi dan bisa dijadikan pedoman dan tujuan pembelajaran. Menurut Arends (dalam Trianto, 2011: 68) Problem Based Instruction merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun Page 3

pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri, dan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. 1) Indikator kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini adalah Kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan. 2) Kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan. 3) Kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil. 4) Kemampuan mengungkap data/definisi/teorema dalam menyelesaikan masalah. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu, dimana peneliti akan merandom dari 9 kelas sampel dan diambil 2 kelas, kemudian dari 2 kelas akan dirandom lagi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan PBI dan kelas kontrol diberikan perlakuan model pembelajaran konvensional. Setelah kedua kelas sampel diberi perlakuan maka kedua kelas akan diberi post test, sehingga desain yang digunakan dalam penelitian ini Posttest-Only Control Group Design (Sugiyono, 2009: 112). Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni instrument untuk mengukur kemempuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika, khususnya pada materi Jarak Dalam Ruang Dimensi Tiga. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Menurut Sugiyono (2009: 207), analisis data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum, analisis deskriptif yang digunakan pada penelitian ini adalah mean, median, modus, dan simpangan baku. sedangkan analisis data inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis data inferensial dalam penelitian ini menggunakan uji t dua sampel idependent. Syarat uji t idependen adalah data harus berdistribusi normal dan kedua data memiliki varians yang homogen. Page 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis dari 27 orang siswa yang dibelajarkan dengan Problem Based Instruction (PBI) diperoleh skor minimum 12 dan maksimum 87. Dari skor maksimum dan minimum ini, diperoleh rentangan skor 75. Dengan menggunakan rumus Strurges diperoleh banyak kelas interval 6, dan panjang interval kelas adalah 13. Rata-rata ( X ) skor kemampuan berpikir kritis siswa adalah 49,296 nilai tengah (Me) adalah 42,5 nilai yang paling banyak muncul (Mo) adalah 46,79 dan standar deviasi (SD) sebesar 20,479. Berdasarkan persentase dapat dilihat bahwa terdapat 7 siswa atau 25,93% memperoleh skor dibawah dari kelas interval yang memuat rata-rata, 7 siswa atau 25,93% berada pada kelas interval yang memuat skor rata-rata dan 13 orang atau 48,14% memperoleh skor diatas dari kelas interval yang memuat skor rata-rata. Melihat posisi nilai rata-rata, median, dan modus menunjukkan bahwa nilai rata-rata dan modus lebih besar dari nilai median. Temuan ini memberikan informasi bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan Model Problem Based Instruction cenderung tinggi. Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis yang dijaring dari 27 siswa yang dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Konvensional diperoleh skor minimum 10 dan maksimum 84. Dari skor maksimum dan minimum ini, diperoleh rentangan skor 74. Dengan menggunakan rumus Strurges diperoleh banyak kelas interval 6, dan panjang interval kelas adalah 13. Rata-rata ( X ) skor kemampuan berpikir kritis siswa adalah 37,67; nilai tengah (Me) adalah 34,33; nilai yang paling banyak muncul (Mo) adalah 32,17; dan standar deviasi (SD) sebesar 17,29. Berdasarkan persentase dapat dilihat bahwa terdapat 14 siswa atau 51,85% memperoleh skor dibawah dari kelas interval yang memuat rata-rata, 7 siswa atau 25,93% berada pada kelas interval yang memuat skor rata-rata dan 6 orang atau 22,22% memperoleh skor diatas dari kelas interval yang memuat skor rata-rata. Melihat posisi nilai rata-rata, median, dan modus menunjukkan bahwa nilai median dan modus lebih kecil dari nilai rata-rata. Temuan ini memberikan Page 5

informasi bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Konvensional cenderung rendah. Uji normalitas dilakukan terhadap data kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based instruction dan model pembelajaran konvensional. Uji normalitas data tersebut menggunakan uji Lilliefors dengan taraf signifikasi α = 0,05 terhadap kedua kelompok data. Kelompok pertama adalah data kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model problem based instruction dan kelompok kedua, data kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. kelompok data tesebut menunjukan tingkat normalitas data seperti yang disajikan pada table dibawah ini. Tabel Hasil pengujian nosmalitas data Kelompok N L hitung L tabel (α =5%) Kesimpulan Kelas Eksperimen 27 0,076 0,168 Normal Kelas Kontrol 27 0,146 0,168 Normal Pengujian homogenitas varians dilakukan terhadap dua kelompok data. pengujian homogenitas dua kelompok data digunakan uji-f dengan taraf signifikansi = 0,05 dan derajat bebas pembilang dan penyebut masing-masing n 1. Kriteria pengujian adalah tolak hipotesis nol bahwa data berasal dari populasi homogen jika nilai F hitung F tabel, dan pada keadaan lain terima hipotesis nol. Tabel Hasil pengujian homogenitas Varians Kelompok Data N dk F hitung F tabel ( =5%) Kesimpulan Kelas Eksperimen 27 26 Kelas Kontrol 27 26 1,22 1,55 Homogen Karena nilai F hitung F tabel, maka terima hipotesis nol yang menyatakan data berasal dari populasi yang homogen. Page 6

Uji t Dua Sampel Idependen adalah suatu teknik penghitungan (statistik parametrik) yang bertujuan untuk menyelidiki pengaruh perbedaan model problem based instruction (PBI) dan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran matematika. tabel hasil pengujian hipotesis Kelompok data Rata-rata varias dk t hitung t tabel kelas eksperimen 49,37 428,088 52 2,338 1,674 kelas kontrol 36,82 350,772 52 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t Dua Sampel Idependen diperoeleh t hitung = 2,338 tenyata lebih besar dari nilai t tabel = 1,674 pada taraf kepercayaan = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 52. Hal ini berarti hipotesis nol yang menyatakan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based instruction (PBI) lebih rendah atau sama dengan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ditolak. Dengan demikian hipotesis alternative yang menyatakan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based instruction (PBI) lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional diterima.. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Uji t Idependen menunjukan terdapat perbedaaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based instruction dan model pembelajaran konvensional dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai t hitung sebesar 2,338 yang ternyata signifikan. Selanjutnya terbukti bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model problem based instruction memiliki skor rata-rata 49,37 lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis siswa dengan model pembelajaran konvensional dengan skor rata-rata 36,82. Jadi secara umum terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan Page 7

berpikir kritis siswa dimana model problem based instruction lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model problem based instruction (PBI) dalam pembelajaran matematika dapat memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Instruction (PBI) lebih tinggi dari siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi Jarak Dalam Ruang Dimensi tiga. Artinya terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran matematika dimana model problem based instruction lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian berupa kesimpulan dari temuan maka peneliti menyarankan. 1) Model problem based instruction (PBI) dapat dijadikan alternatif pilihan pembelajaran matematika disekolah dalam upaya agar siswa menyelidiki dan menemukan sendiri pengetahuannya sehingga siswa lebih memahami substansi materi materi yang dipelajari dan pengetahuan itu akan bertahan lama. 2) Model problem based instruction (PBI) membutuhkan waktu yang cukup lama, maka sebaiknya guru membagi waktu yang seefektif mungkin sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 3) Konsep matematika harus dikenalkan kepada siswa melalui serangkaian proses berpikir, dan bukan dikenalkan sebagai suatu produk jadi. 4) Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan pada diri siswa dengan cara banyak memberikan soal-soal yang berbentuk masalah sehingga kemampuan berpikir kritis siswa akan terbentuk. 5) Kepada peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Page 8

DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bito, Nursiya. 2009. Pembelajaran Berdasarkan Masalah Untuk Sub Materi Prisma Dan Limas di kelas VIII SMP Negeri 11 Gorontalo. Tesis megister UNS Duyo, Sastra T. 2010. Implementasi Pendekatan Advokasi dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif pada mata pelajaran matematika. Tesis megister UNG Fisher, Alec. 2008. Berpikir Kritis. Jakarta: Erlangga Noormandiri, BK. 2007. Matematika Untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2009. Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alvabeta Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompotensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara Sulistiwati. 2009. pengaruh model pembelajaran masalah terhadap kemampuan koneksi matematika ditinjau dari keterampilan berpikir kritis. Tesis megister UNG Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:Prestasi Pustaka Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara Page 9