Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need



dokumen-dokumen yang mirip
ROOTS 5 SIKLUS MANAJEMEN PROYEK. Pendahuluan

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

Peran khusus para animator

Alang-alang dan Manusia

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi :

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia

60 menit tahun. Misi: Kesetaraan Gender. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan. Total waktu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MODUL 2. Menilai kaitan luar. Isi. BAGIAN 1 Menilai Kaitan Luar

MODUL 1. Penilaian Situasi Saat Ini. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMBAHASAN. Persepsi Anggota Tentang Peranan Pemimpin Kelompok. Tabel 12 menunjukkan bahwa persepsi anggota kelompok tentang peranan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

H., 2014 PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

Merencanakan kegiatan dengan metode Lima Jari

BAB VIII REFLEKSI PENDAMPINGAN. A. Merubah Kesadaran Melalui Jamaah Yasinan

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

Suatu Penuntun PILLARS. Oleh: Isabel Carter

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Pencarian Bilangan Pecahan

1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan

BELAJAR ALKITAB DAN DOA (Ada Surat untuk Anda), 13 Oktober 2012

CARA MEMBUAT PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK ORGANISASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

CASA (Penilaian kemampuan diri ) - beberapa indicatornya

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

I.1. Pengantar. Bab 1 - Pendahuluan

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Intel Teach Program Assessing Projects

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Persetujuan Bebas dan Sadar

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Bab 4. Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan

Written by Robinson Putra Wednesday, 16 January :51 - Last Updated Tuesday, 05 February :32

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

Seorang Teman Untuk Berbicara (Seorang Teman Seperti Itu), 22 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Seorang teman untuk berbicara

TINJAUAN PUSTAKA. A. Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 050/200/II/BANGDA/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

no mate galitõ da õ. Suatu ungkapan yang hendak mengatakan bahwa tidak

KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA (Taktik Yang Bijaksana), 8 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II (pertemuan I)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

Pembangunan Desa di Era Otonomi Daerah

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008

5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluh Pertanian Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

Tambahan DAFTAR PERIKSA PERKEMBANGAN DIRI SENDIRI

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

Transkripsi:

Bagian 1 Identifikasi Proyek TELAAH ALKITAB Penilaian Kebutuhan Menanggapi KebutuhanResponding to a need Baca Nehemia 1 Nehemia adalah seorang Yahudi dalam pembuangan di negeri asing. Sebagaian orang Yahudi telah kembali ke Yudea setelah penyerang mereka, orang-orang Babel dikalahkan oleh Asyria. Akan tetapi banyak orang Yahudi merasa nyaman di tempat mereka berada dan tetap tinggal di negeri pembuangan. Apa yang menjadi keprihatinan Nehemia di ayat 2? Kabar apa yang di bawa oleh tamu Nehemia tersebut? (ayat 3) * Apa reaksi Nehemia terhadap kabar tersebut? Dari hal tersebut apa yang dapat kita ketahui tentang karakter Nehemia? Bagaimana ayat ini dapat menjadi tantangan bagi kita dalam berhubungan dengan Tuhan dan komunitas sekitar, dan dalam tanggapan kita terhadap orang lain Langkah pertama dalam siklus proyek adalah mengidentifikasi isyu yang mungkin dapat ditangani oleh suatu proyek. Biasanya untuk ini diperlukan penilian kebutuhan untuk mengetahui apa saja kebutuhan masyarakat dan siapa saja yang terpengaruh. Hanya pada waktu kita mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, kita dapat merancang proyek yang efektif. Penilaian Kebutuhan ditindak lanjuti dengan penilaian kapasitas untuk mengetahui kekuatan apa saja yang dimiliki oleh masyarakat tersebut yang dapat digunakan untuk menangulangi masalah yang ada. Proyek harus bertujuan untuk memperkuat kelemahan yang ada. Beberapa orang memilih untuk mengunakan istilah appreciative enquiry dari pada penilaian kebutuhan dan penilaian kapasitas. Dalam hal ini, proses dimulai dengan penilaian kapasitas dengan bertanya kepada masyarakat untuk mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki dan harapan mereka untuk mengunakannya di kemudian hari. Perangkat yang terdapat di halaman-halaman berikut ini dapat digunakan atau diadaptasi untuk membantu individu dalam masyarakat mengidentifikasi visi mereka. Dengan demikian proyek dapat diarahkan untuk membantu masyarakat mencapai sebagian dari visi mereka. Mungkin kita sudah mengetahui kebutuhan lokal. Mungkin juga dapat terlihat dengan jelas, atau kita telah mengetahuinya dari proyek yang lampau. Akan tetapi, kita mungkin tidak tahu sama sekali apa kebutuhan masyarakat tersebut. Sangatlah penting untuk melakukan penilaian kebutuhan sebelum merancang karya pembangunan walaupun kita menganggap telah mengetahui kebutuhan mereka atau tidak. Proyek harus di dasarkan pada apa yang di katakan oleh masyarakat bukan dari asumsi yang kita miliki. Terkadang kubutuhannya tidak secara langsung dapat di lihat atau mudah untuk dimengerti.

Dengan mewawancari beberapa orang yang berbeda, kita dapat mengerti dampak yang berbeda terhadap individu. Contoh, akses yang buruk untuk mendapatkan air bersih dapat berpengaruh lebih banyak pada kaum perempuan dibandingkan pria, karena mereka harus berjalan jauh untuk mengambil air. Keadaan dapat berubah: Kehadiran orang baru dalam komunitas. Adanya kebutuhan baru. Kebutuhan lama dapat dikemukakan. Problems might be affecting people differently. Penilaian kebutuhan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memprioritaskan kebutuhan mereka, dan akan membimbing pada proyek pembangunan yang berkelanjutan. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penilaian kebutuhan bervariasi tergantung pada kontak yang telah kita lakukan sebelumnya dengan masyarakat tersebut. Biasanya, penilaian kebutuhan dapat dilakukan dalam waktu singkat. Pada tahap ini, kita mencoba untuk mendapatkan gambaran dari kebutuhan dan siapa yang diuntungkan oleh proyek ini. Kita tidak mencari terlalu banyak detail. Penelitian lebih lanjut terhadap pemangku kepentingan dan sebab akibat dari suatu masalah dijabarkan lebih lanjut pada tahap rancang bangun dari suatu siklus proyek. Coba berbicara kepada berbagai pihak, seperti tokoh masyarakat setempat atau wakil dari beberapa kelompok masyarakat. Atau mengunakan metode untuk memancing pendapat dari banyak orang dalam waktu yang terbatas, misalnya dengan Pemetaan Masyarakat. Kita tidak ingin menumbuhkan harapan terlalu tinggi atau membuang waktu masyarakat. Pastikan orang yang diwawancara mencakup: Kaum ibu dan bapak, anak perempuan dan laki-laki, orang lanjut usia, orang yang memiliki keterbatasan fisik dan lain-lain. Banyak cara untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarkat. Beberapa cara tertera di bawah ini akan diulas lebih dalam sebagai pilihan contoh yang dapat digunakan. Instrumen ini dapat diadaptasi dengan penilaian kapasitas. Mengajukan Pertanyaan Pertanyaan yang kita lontarkan menentukan hasil dari informasi yang akan kita dapatkan. Pertanyaan yang salah akan membatasi informasi yang ditemukan di lapangan. Hindari pertanyaan tertutup dimana orang hanya menjawab Iya atau Tidak. Seabgai contoh, bukankah pos kesehatan yang baru bagus? Coba gunakan pertanyaan terbukan yang dapat memberi banyak informasi dari orang yang menjawab. Sebagai contoh, menurut anda bagaimanakah pos kesehatan yang baru itu? Dengarkan dengan seksama, dan ekplorasi jawab yang diberikan. Sangat berguna jika kita mempunyai pertanyaan kunci di depan kita, akan tetapi jangan sampai jawaban terlewatkan karena kita telah menyiapkan pertanyaan tertentu. Kita harus bisa fleksibel dan siap untuk mengajukan pertanyaan lain yang berkaitan jika seseorang mengatakaan suatu pernyataan yang menarik. Untuk mengeksplorasi jawaban seseorang, pertanyaan kita bisa dimulai dengan katakata bantu : Apa? Dimana? Kapan? Siapa? Mengapa? Bagaimana?

PERKAKAS 1 Mendengarkan Melalui mendengarkan dengan seksama masalah yang paling berpengaruh bagi masyarakat, kita dapat mengidentifikasi masalah yang mereka ingin tangani dan proyek apa yang mereka akan lebih tertarik untuk berpartisipasi. Suatu tim terdiri dari (petugas pembangunan atau warga masyarakat) mencari informasi dari masyarakat tentang apa yang membuat warga kawatir, sedih, gembira, takut, berharap atau marah. Pertanyaan harus terbuka. Sangatlah penting untuk mempunyai gambaran jelas tentang apa yang kita cari supaya kita dapat benar memahami jawaban-jawaban. PERKAKAS 2 Wawancara Langkah ini membantu kita untuk mengerti lebih jauh tentang masalah yang dihadapi. Cara ini mencakup berbicara kepada tokoh masyarakat di masyarakat untuk mendiskusikan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian tentang masalah. Tokoh masyarakat ini mungkin sudah pernah berpartisipasi dalam aktivitas pembangunan masyarakat dan juga mereka adalah orang yang dicari pada saat krisis atau mereka adalah orang yand dianggap sebagai jantung dari masyarakat tersebut. Orang kunci yang dimaksud adalah pekerja kesehatan, pedagang, tokoh agama, kepala desa, pastur, dan guru. Saat memilih orang untuk diwawancara pastikan pandangan dan opini mereka mewakili masyarakatnya. Pastikan untuk tidak hanya mewawancara orang yang berpengaruh, akan tetapi juga wawancara mereka yang pandangannya tidak selalu didengar. Gunakan pertanyaan yang terbuka seperti: Masalah utama apa yang di hadapi dalam perkerjaan anda? Tekanan utama apa yang di hadapi masyarakat di dalam komunitas? Adakah hal mudah yang dapat di lakukan untuk memperbaiki keadaan? Photo: Isabel Carter PERKAKAS 3 Kelompok Fokus Langkah ini biasanya diterapkan pada suatu kelompok yang terdiri dari 10 20 orang. Ini dapat membantu mereka untuk mengerti dan mengungkapkan masalah yang mereka hadapi dan kebutuhan yang mereka perlukan. Suatu kelompok fokus dapat menyalurkan pendapat orang yang berbeda pandangan untuk melakukan diskusi, mempertanyakan asumsi yang ada dan berahkir kepada satu pengertian kolektif mengenai kebutuhan masyarakat. Dengan mengeksplorasi masalah secara bersama, masyarakat dapat memulai usaha pembangunan mereka sendiri. Pertanyaan yang dapat digunakan untuk menstimulasi diskusi: Tekanan utama apa yang dihadapi masyarakat dalam komunitas mereka? Apakah ada hal-hal yang mudah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan? Jika diberi kesempatan untuk merubah suatu hal dalam komunitas ini, apa yang akan anda rubah? Mengapa?

PERKAKAS 4 Peta Masyarakat Menyetujui Kebutuhan Prioritas Cara ini melibatkan para anggota komunitas untuk mengambarkan peta dari komunitasnya bersama. Bisa di lakukan di atas kertas atau di tanah menggunakan alat apa saja yang tersedia di sekitar. Para anggota yang mengambil bagian dari kegiatan ini di beri sedikit pengarahan saja. Poin terpenting dalam latihan ini adalah mendiskusikan apa yang mereka telah gambarkan. Peta tersebut bisa menunjukan sumber daya yang tersedia di sekitar; Hutan, sungai, jalan, rumah, dan sumur. Ini bisa menunjukan tokoh setempat dan organisasinya. Setelah gambar telah di buat, dengan contoh pertanyaan di bawah untuk memulai diskusi: Apa yang menjadi pertimbangan dalam memutuskan apa yang di gambarkan? dan yang tidak? Apa yang diutamankan? Bagian mana yang terpenting? Apa yang sulit untuk digambarkan? Bidang apa saja yang menjadi ketidaksepahamam? Apa yang dapat kita pelajari tentang kebutuhan masyarakat dengan adanya peta ini? Untuk mengerti lebih jauh tentang permasalah yang dihadapi masing-masing kelompok masyarakat dalam komunitas, kelompok harus bekerja secara terpisah. Peta yang dibuat oleh anggota yang lebih muda usianya bisa menunjukan hal yang berbeda dengan kaum perempuan yang lebih dewasa. Pertanyaan untuk diskusi dapat mencakup: Perbedaan apa yang terdapat dalam tiap peta? Mengapa ada perbedaan-perbedaan tersebut? Bagaimana informasi dari tiap peta membantu memberi gambaran yang lebih jelas tentang masyarakat? Pada waktu kebutuhan telah diidentifikasi, anggota masyarakat diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebutuhan mana yang prioritas. Minta pada mereka untuk mengelom-pokkan kebutuhan kedalam issy-isyu umum: seperti air, kesehatan, lahan and pangan. Bagaimana mereka mengelompokannya tidak terlalu penting, yang penting adalah anggota masyarakat tersebut dapat melihat bahwa masalah mereka telah diikut sertakan. Setelah kebutuhan mereka dikelompokan, anggota masyarakat diberi kesempatan untuk memilih isyu mana yang diprioritaskan. Tuliskan masalah yang ada di kertas yang berbeda. Kemudian mereka menempatkan isyu-isyu tersebut secara berurutan dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Ajak mereka untuk mendiskusikan bersama dan memindahkan isyu yang ada sampai mencapai kesepakatan. Cara yang lain, tuliskan atau gambar kebutujan di tas kertas yang berbeda. Berikan setiap orang enam biji-bijian, batu atau manik-manik sebagai penghitung. Setiap orang secara bergantian memasukan benda itu ke dalam tas yang tersedia menurut prioritas. Mereka harus memasukan tiga buah benda sebagai tanda paling prioritas, dua buah benda untuk prioritas ke dua dan satu untuk prioritas ketiga. Penghitung di masing-masing tas dihitung dan hasil diumumkan, lalu diperingkatkan sesuai hasil hitungan.

Langkah berikut dapat membantu untuk mengidentifikasi isyu utama untuk ditangani. Mungkin saja dari mulanya terdapat lebih dari satu isyu prioritas untuk ditangani dan kelompok yang harus memutuskan menangani isyu-isyu itu sekaligus atau fokus satu persatu. Penilaian Kapasitas Masyarakat diajak untuk menggunakan kemampuan dan sumber daya mereka untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Dengan demikian sangatlah penting untuk melakukan penilaian kapasitas setelah penilaian kebutuhan dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan komunitas yang dapat digunakan untuk menanggulangi masalah yang telah diidentifikasi. Proyek ini, jika diperlukan, harus difokuskan untuk memperkuatkan kapasitas masyarakat untuk menghadapi masalah. Melalui langkah ini, kita telah mefasilitasi masyarakat tersebut untuk mengatasi masalah yang ada dari pada menyelesaikan masalah yang ada bagi mereka. Enam aset yang ada dalam Capacity assessment : MANUSIA Ini adalah untuk memungkinkan masyarakat untuk menggunakan sumber daya mereka yang lain. Hal itu termasuk ketrampilan, pengetahuan, kemampuan untuk berkerja dan kesehatan yang baik SOSIAL Hal ini berbasis pada berbagai hubungan dan mencakup organisasi dan kelompok dalam mayaarakat, struktur politik dan jaringan tidak resmi. ALAM Hal ini berupa lingkungan yang mencakup lahan, pohon, air, cuaca, dan mineral FISIK Ini adalah hal-hal yang dibuat oleh manusia, seperti bangunan, sarana transportasi, sumber air dan layanan sanitasi, sumber daya energi dan telekomunikasi. EKONOMI Ini adalah hal-hal yang digunakan oleh orang untuk kelangsungan hidup mereka, seperti uang dan tabungan, lumbung padi, ternak, dan perkakas dan peralatan. SPIRITUAL Ini mencakup Iman, Kitab Suci, bimbingan dan doa. Menggunakan teknik-teknis partisipatif, seperti yang digunakan untuk penilaian kepentingan, bertanyalah kepada anggota masyarakat untuk mengidentifikasi kapasitas mereka. Ingatlah untuk bertanya kepada berbagai anggota masyarakat karena cara pandang setiap orang berbeda. Tuliskan kapasitas di kertas yang besar dan meminta anggota masyarkat untuk mengidentifikasi bagaimana kapasitas itu dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang di identifikasi sebelumnya dalam penilaian kebutuhan. Kemudian anggota masyarakat itu diajak berpikir untuk melihat kapasitas mana yang perlu diperkuat agar mereka bisa memulai untuk mengatasi masalah prioritas mereka sendiri. Inilah yang harus menjadi fokus proyek.

Menentukan apakah realistis bagi organisasi kita untuk memperkuat kapasitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan prioritas: Apakah memenuhi kebutuhan itu sejalan dengan misi organisasi kita? Apakah dengan memenuhi kebutuhan itu sejalan dengan nilai organisasi yang kita junjung? Apakah dengan memenuhi kebutuhan itu sesuai dengan strategi organisasi kita? Akankah memenuhi kebutuhan itu mempunyai resiko? Apakah kita mempunyai pengalaman yang cukup? Apakah kita mempunyai sumber daya yang cukup? Contoh Tabel Penilaian Kapasitas JENIS ASET Manusia Sosial Alam Pisik Ekonomi Spiritual KAPASITAS Ketrampilan konstruksi. Tradisi usaha bersama. Kaum perempuan setempat pandai membuat kerajinan tangan Ada pusat kegiatan masyarakat. Ada gereja. Sekolah dasar setempat. Sungai Mudah ke purat kota. Ada warung internet yang dekat. Ada pipa-pipa dan keran air. Dana bergulis Pendapatan dari kegiatan jual beli di kota Kepemimpinan yang melayani. Kesatuan di antara anggota gereja Nota Konsep Setelah suatu kebutuhan yang dapat ditangani telah dapat diidentifikasi oleh proyek, maka buatlah suatu nota konsep. Suatu nota konsepmemberi garis besar ide proyek. Tidak perlu terdapat banyak rician dan mingkin bisa hanya sebanyak dua halaman saja. Tujuan dari menuliskan nota konsep adalah supaya pimpinan organisasi kita atau para donor dapat memperolah gambaran tentang yang akan kita buat. Mereka dapat memastikan apakah hal itu sesuai dengan strategi, memastikan relevansi hubungan dan kualitas serta untuk memberi umpan-balik sebelum banyak waktu, usaha, dan sumber daya terbuang saat menyusun proyek. Jika suatu organisasi tidak mempunyai proses pengecekan proyek dalam tahap ini, sebaiknya secepatnya mempertimbangkan untuk mengadakannya. Anggota staff yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan di atas. Nota Konsep harus memberikan garis besar: Informasi latar belakang Kenapa proyek ini perlu di lakukan Siapa yang akan memperoleh manfaat dari proyek ini Bagaiman mereka bisa mendapat manfaat Perkiraan total anggaran dan sumber daya yang diperlukan