MODUL 1. Penilaian Situasi Saat Ini. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL 1. Penilaian Situasi Saat Ini. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)"

Transkripsi

1 1 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 1 Penilaian Situasi Saat Ini Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development (MAD)

2 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 1 Penilaian Situasi Saat Ini Diterjemahkan dan diadaptasi oleh:

3 Modul Pelatihan Analisis dan Pengembangan Pasar ini diterjemahkan dan diadaptasi dari modul pelatihan Market Analysis and Development yang diterbitkan oleh Food and Agriculture Organization pada tahun SNV dan RECOFTC melakukan kegiatan pelatihan dan penerjemahan modul APP ini sebagai bagian dari program Kehutanan Multi Pihak 3 (Multistakeholder Forestry Program 3) yang didanai oleh Pemerintah Inggris. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Rizki Pandu Permana (Sector Leader Agriculture) SNV Indonesia Jl. Kemang Timur Raya No.66 Jakarta Selatan 12730, Indonesia rpermana@snv.org T +62 (0) Gabriella Lisa (Training Coordinator Indonesia Program) RECOFTC The Center for People and Forests Pusdiklat Kehutanan Jalan Gunung Batu Kotak Pos 141 Bogor 16118, Indonesia gabriella.lissa@recoftc.org T +62 (0)

4 Daftar Isi Kata Pengantar...v Simbol-Simbol yang Digunakan dalam Panduan Fasilitator Lapangan...vi Fase 1 Penilaian Situasi Saat Ini Pengantar...1 Langkah 1 Identifikasi Kelompok Pelaku Usaha...3 Menyelenggarakan Sesi Pelatihan: Identifikasi Kelompok Pelaku Usaha...5 Langkah 2 Penilaian Kapasitas Menjadi Pelaku Usaha...8 Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Penilaian Kapasitas Menjadi Pelaku Usaha...9 Langkah 3 Daftar Sumber Daya dan Produk Lokal Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Daftar Sumber Daya dan Produk Lokal Langkah 4 Identifikasi Hambatan Utama dalam Sistem Pasar Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Identifikasi Hambatan Utama dalam Sistem Pasar Langkah 5 Daftar Singkat Produk-Produk Potensial Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Daftar Singkat Produk-Produk Potensial Langkah 6 Manfaat Kerja Kelompok Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Manfaat Kerja Kelompok Kesimpulan Fase

5 iv Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman untuk melakukan fasilitasi Pedoman 1: Tujuan dan Kriteria Mengenal Kelompok Calon Pelaku Usaha Pedoman 2: Ciri-Ciri Pelaku Usaha yang Baik Pedoman 3: Daftar isian Persyaratan yang Perlu Dipenuhi oleh Kelompok untuk Dipertimbangkan sebagai Calon Pelaku Usaha Pedoman 4: Blanko dan Contoh Peringkat Aset / Sumber Daya Calon Pelaku Usaha Pedoman 5: Hasil Gabungan dari Peringkat Sumber Daya dengan Jumlah Rumah Tangga Pedoman 6: Contoh Faktor yang Dimasukkan dalam Daftar Referensi Sumber Daya dan Produk Potensial Pedoman 7: Daftar Sumber Daya dan Produk Pedoman 8: Contoh Peta Sumber Daya Pedoman 9: Daftar Potensial Kriteria untuk Mengeliminasi Produk selama Fase 1, Informasi Diperlukan untuk Menilai Kriteria dan Sumber Informasi yang Memungkinkan Pedoman 10: Contoh Blanko untuk Mencatat Data yang Dikumpulkan dari Informan Pedoman 11: Contoh 1; Menentukan Produk untuk Dieliminasi Pedoman 12: Contoh 2; Menentukan Produk untuk Dieliminasi Pedoman 13: Pengalaman Peserta di dalam Berkelompok Pedoman 14: Latihan: Manfaat Usaha Berbasis Kelompok Pedoman 15: Analisis Kelembagaan Pedoman 16: Meninjau Keluaran Fase

6 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 v Kata Pengantar Pembangunan lingkungan dan kehutanan yang berkelanjutan dan berkeadilan memerlukan peran serta yang aktif dan signifikan dari segenap pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan para profesional. Peningkatan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai skema yang mampu meningkatkan kesejahteraan, di antaranya melalui penguasaan pengetahuan dan keterampilah dalam menganalisis dan mengembangkan pasar yang potensial di wilayah mereka. Modul-modul Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) telah dikembangkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian/Food and Agirculture OrganIzation pada tahun 2011, yang telah diterjemahkan dan diadaptasi oleh SNV (Stichting Nederlandse Vrijwilligers/Netherlands Development Organization) Indonesia dan the Center for People and Forests. Modul APP terdiri dari empat modul, yaitu Modul Pengantar, Modul 1 (Penilaian Situasi Saat Ini), Modul 2 (Survei Pemilihan Produk), dan Modul 3 (Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha). Modul-modul tersebut di atas telah diuji-coba untuk pelatihan para fasiltator di KPH Benakat (Sumatera Selatan), KPH Banjar (Kalimantan Selatan), KPH Alor (Nusa Tenggara Timur dan KPH Poigar (Sulawesi Utara). Selain itu, Modul-modul ini juga telah didiskusikan/dibahas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumberdaya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang keseluruhannya difasilitasi oteh Multi-stakeholder Forestry Programme 3 (MFP-3), proyek kerjasama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Inggris. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung, khususnya kepada MFP-3, dalam memfasilitasi penerjemahan/ adaptasi dan penerbitan Modul-modul ini. Akhir kata, semoga Modul-modul ini bermanfaat. Jakarta, Mei 2017 Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari IB. Putera Parthama, PhD

7 vi Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Simbol-Simbol yang Digunakan dalam Panduan Fasilitator Lapangan Informasi kunci: pelatih harus memahami secara mendalam sebelum memfasilitasi sesi latihan Petunjuk rinci tentang pengaturan sesi pelatihan Tujuan pembelajaran Materi pelatihan yang diperlukan untuk sesi tersebut (dipersiapkan dan diadaptasikan dari bahan-bahan pelatihan) Pedoman pelatihan yang tersedia dari bab pedoman pelatihan dalam Panduan Fasilitator Lapangan dan diperlukan pada sesi tersebut Kiat-kiat fasilitasi Informasi atau saran yang bermanfaat

8 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 vii Lihat Panduan bagi Fasilitator Lapangan Lihat manual Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) Blanko catatan lapangan untuk digunakan oleh pelaku usaha dan dijelaskan selama pelatihan atau pertemuan Pedoman yang digunakan oleh fasilitator selama pelatihan atau pertemuan Informasi teoritis pada topik yang dibahas saat pelatihan atau pertemuan Aktivitas untuk mendukung kesetaraan gender

9

10 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 1 FASE 1 Penilaian Situasi Saat Ini Pengantar Fase 1 dan 2 merupakan fase diagnosis dan digunakan untuk mengenal peluang dan memotivasi anggota komunitas. Fase 3 bertujuan untuk mengembangkan usaha, sedangkan fase 4 berperan untuk mendukung pembentukan usaha-usaha tersebut. Tujuan utama dari fase 1 adalah untuk menilai situasi yang sedang berjalan untuk mengenal calon pelaku usaha dan untuk menyaring sumber-sumber dan produk-produk potensial yang akan dievaluasi lebih lanjut pada fase berikutnya. Selama fase 1, fasilitator mempelajari tentang strategi mata pencaharian masyarakat setempat, mengenal kelompok calon pelaku usaha tersebut, mendapatkan gambaran umum dari sumber daya alam dan produk yang tersedia, mengambarkan tantangan dan peluang dan membuat data awal dari beberapa jenis produk. Terdapat 6 langkah dalam fase ini. FASE 1: PENILAIAN SITUASI SAAT INI LANGKAH 1 Identifikasi calon pelaku usaha LANGKAH 2 Penilaian kapasitas menjadi seorang pelaku usaha LANGKAH 3 Daftar sumber daya dan produk lokal LANGKAH 4 Identifikasi hambatan utama dalam sistem pasar LANGKAH 5 Daftar pendek produkproduk potensial LANGKAH 6 Manfaat kerja kelompok KELUARAN FASE 1 1. Sekelompok calon pelaku usaha yang bersedia mengeksplorasi pengembangan usaha; 2. Daftar ringkas sumber daya dan produk potensial yang akan dievaluasi dalam Fase 2; 3. Kelompok calon pelaku usaha telah mendapatkan pemahaman akan lima bidang pengembangan usaha yang merupakan dasar untuk analisis lebih lanjut mengenai sistem pasar.

11 2 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Fase 1 adalah sebuah fase penyelidikan dimana sebagai seorang fasilitator Anda akan dituntut untuk mengerti konteks dan keadaan dari situasi yang sedang berjalan. Hal ini mencakup jawaban untuk pertanyaan di bawah ini: Siapa saja pelaku usaha yang berpotensi dan apa harapan mereka? Sumber daya dan produk apa saja yang tersedia? Apa saja peluang dan kendala di dalam rantai nilai yang sudah ada dan sistem pasar? Fase 1 akan memberikan beberapa indikasi awal dari kemungkinan-kemungkinan dan skala potensial usaha yang akan datang dengan memperhatikan faktor-faktor seperti ketersediaan pembiayaan, pasar dan calon investor. Pendekatan APP membangun pasar yang sudah ada dengan mempertimbangkan produk yang telah diperdagangkan dan memberikan pendapatan kepada pelaku usaha potensial. Pendekatan APP juga melihat peluang untuk menambah nilai pada produk yang telah ada atau memperkenalkan produk baru. Calon pelaku usaha akan menganalisis harapan mereka dalam memproduksi, mengolah dan memperdagangkan sumber daya alam dengan mempertimbangkan pertanyaan- pertanyaan berikut ini: Produk apa saja yang mereka kumpulkan dari hutan? Pada waktu kapan saja dalam setahun mereka mengumpulkan produk-produk ini? Tingkat pendapatan seperti apa yang mereka peroleh dari produk ini? Dimana mereka menjual produk ini? Apakah mereka menerima dukungan dari kantor penyuluhan setempat? Tujuan Anda sebagai seorang fasilitator adalah untuk membantu masyarakat desa menemukan produk yang layak dan sesuai dengan ekspektasi ekonomi mereka dan yang menawarkan kemungkinan untuk memperluas usaha yang berkelanjutan. Untuk memastikan bahwa usaha dapat berjalan terus dan juga untuk mengurangi risiko, Anda akan memandu mereka dalam mengevaluasi ide-ide usaha, selalu perhitungkan aspek produk secara sosial, lingkungan, institusi, teknologi dan pemasaran. Fase 1 dari proses APP dapat menghasilkan informasi yang hampir sama seperti yang diperoleh melalui pelaksanaan survei dasar. Survei seperti ini menyediakan gambaran situasi pada waktu tertentu. Informasi ini penting khususnya untuk pemantauan dan evaluasi karena informasi tersebut berdampak sebuah proyek dapat diukur. Untuk alasan ini, survei dasar sangatlah penting dan sumber daya harus dialokasikan untuk memastikan bahwa survei berjalan sebagaimana yang diharapkan. Survei dasar dapat dilaksanakan sebelum dibuat rencana pengembangan usaha usaha proyek atau saat fase pertama proses APP. Pilihan kedua lebih baik untuk proyek dengan waktu dan sumber daya yang terbatas. Hal ini akan digambarkan lebih lanjut di bagian berikutnya. Analisis mata pencaharian digunakan untuk mendapatkan gambaran kemampuan, aset dan aktifitas yang memberikan sarana bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mendukung kehidupan mereka. Ini semua meliputi hubungan mereka dengan lingkungan, ekonomi, politik dan sosial. Analisis meliputi pengumpulan data, mengevaluasi keadaan dan status ekonomi rumah tangga dan juga terhadap faktor sosial agar dapat digunakan untuk mengukur perubahan masa depan. Informasi yang didapatkan dengan menggabungkan data yang terkumpul selama langkah 2 sampai 4 dalam fase 1, bersama dengan analisis mata pencaharian, dapat menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk sebuah survei dasar. Contoh informasi yang dikumpulkan dalam langkah 2 sampai 4 dalam fase 1 didaftarkan dalam Peralatan 9. Untuk menambahkan penilaian aspek mata pencaharian masyarakat, fasilitator perlu belajar tentang peralatan khusus untuk analisis mata pencaharian dan menerapkannya dalam sampel dari anggota masyarakat yang telah teridentifikasi sebagai hasil dari Langkah 1 pada Fase 1.

12 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 3 Langkah 1 Identifikasi Kelompok Pelaku Usaha FASE 1: PENILAIAN SITUASI SAAT INI LANGKAH 1 Identifikasi calon pelaku usaha LANGKAH 2 Penilaian kapasitas menjadi seorang pelaku usaha LANGKAH 3 Daftar sumber daya dan produk lokal LANGKAH 4 Identifikasi hambatan utama dalam sistem pasar LANGKAH 5 Daftar pendek produkproduk potensial LANGKAH 6 Manfaat kerja kelompok Sebagai seorang fasilitator yang telah ditugaskan di lokasi pendampingan, Anda akan mengerti tujuan dari proyek. Langkah pertama adalah untuk mengenal pelaku usaha-calon pelaku usaha diantara anggota masyarakat, dan untuk ini Anda perlu mengerti dengan jelas apa yang Anda cari. Sebagai permulaan, ingatlah bahwa: Tim proyek mungkin menginginkan Anda untuk fokus pada bagian tertentu dari anggota masyarakat untuk aktifitas pengembangan usaha; Tidak semua anggota masyarakat di lokasi Anda mempunyai kualitas atau kemauan untuk menjadi pelaku usaha. Lihat deskripsi tingkatan utama dari langkah 1, Fase 1 di bawah. 1. Periksa apakah proyek fokus pada sebuah kelompok masyarakat tertentu Mengacu pada tujuan proyek untuk memahami apakah proyek fokus pada sebuah kelompok komunitas tertentu di dalam masyarakat tersebut, misalnya perempuan di daerah terpencil, individu yang hidup di kawasan penyangga dalam kawasan lindung, masyarakat miskin dan kelompok kurang beruntung di daerah pegunungan berhutan, dll) dan kenalilah individu ini di lokasi Anda. Ada beberapa metode untuk mengenali calon pelaku usaha, tergantung pada tujuan proyek. Contohnya antara lain: Jika proyek fokus pada satu atau beberapa kelompok marjinal, Anda dapat menggunakan peringkat kekayaan dan penilaian desa partisipatif (PDP) untuk mengenali individu yang dikategorikan sebagai bagian dari kelompok marjinal. Informasi yang berguna dapat juga ditemukan dalam laporan tentang situasi sosial-ekonomi keluarga dalam komunitas tersebut. Informasi ini mungkin telah dikumpulkan dalam survei yang dilaksanakan oleh proyek, atau telah tersedia di kantor pemerintah setempat. Jika Anda tidak menemukan informasi tersebut pada sumber data sekunder, Anda perlu mewawancarai narasumber, seperti pemimpin daerah (di tingkat desa dan komunitas) dan staf lapangan proyek. Pilihan lainnya adalah melakukan analisis kelembagaan menggunakan diagram Venn (Peralatan 15). Peralatan ini dapat membantu dalam mengenal calon pelaku usaha di dalam dan di luar desa dan dapat pula membantu calon pelaku usaha untuk memperjelas peluang dan kendala yang melekat pada proyek pengembangan usaha. Jika proyek berfokus pada individu yang bekerja dengan sumber daya atau produk kayu dan non-kayu, laporan yang tersedia di kantor pemerintah setempat atau dalam dokumentasi proyek mungkin dapat berguna. Wawancara langsung dengan pemimpin daerah, perwakilan komunitas dan staf lapangan proyek juga dapat berguna.

13 4 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 2. Kenali anggota kelompok yang memiliki keterampilan dan sikap kewirausahaan Diskusikan keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk menjadi seorang pelaku usaha dan jelaskan pendekatan APP kepada anggota kelompok yang tertarik. Dengan informasi ini, anggota kelompok akan dapat menentukan apakah mereka ingin berpartisipasi dalam aktifitas proyek atau tidak. Daftar keterampilan dan sikap seorang pelaku usaha yang baik disajikan lebih rinci dalam Pedoman 2. Seringkali individu dengan keterampilan dan sikap kewirausahaan telah terlibat dalam perdagangan atau aktifitas kewirausahaan lainnya. Cobalah untuk menentukan anggota kelompok yang telah terlibat dalam produksi, pengolahan, transportasi atau pemasaran dari produk sumber daya alam atau mereka yang bekerja pada subsektor yang berfokus pada proyek Anda. 3. Pengenalan pendekatan APP Terkadang, individu yang berjiwa kewirausahaan tidak setuju dengan tipe pendekatan yang diadopsi oleh proyek atau mungkin menanggapi proyek hanya sebagai sebuah peluang untuk mendapatkan dukungan finansial secara langsung. Dalam kasus ini, Anda perlu menjelaskan perbedaan antara pengembangan mata pencaharian tradisional dan pendekatan pengembangan usaha untuk sepenuhnya memahami tentang implikasi proyek ini sebelum memutuskan untuk terlibat sepenuhnya. Sangat penting bahwa sebelum memulai proses pengembangan usaha, calon pelaku usaha mengerti proses APP dengan jelas dan khususnya bagaimana APP berbeda dari pendekatan mata pencaharian tradisional dimana mereka mungkin berharap untuk mendapatkan peralatanan seperti sepeda, sarang lebah, sumur dll. Komunitas perlu mengenali bahwa dalam proyek pengembangan usaha, mereka diharapkan memiliki tanggung jawab dan menginvestasikan sumber daya manusia dan finansial mereka sendiri dalam usaha masing-masing. Persepsi yang salah dapat merusak aktifitas proyek dan membahayakan kemampuan untuk mencapai tujuan. Lihat modul pengantar panduan fasilitator lapangan, Pedoman 1 perbedaan antara pendekatan pengembangan mata pencaharian tradisional dan pendekatan pengembangan usaha. 4. Mempromosikan kesetaraan gender Ketika mengenal pelaku usaha, sangat penting untuk memastikan bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama mempunyai peluang yang sama untuk terlibat secara aktif dalam proses APP. Undang lakilaki dalam kelompok untuk mempertimbangkan bagaimana mereka membantu memastikan peluang yang lebih besar bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam aktifitas usaha. Selain itu, perempuan harus didorong untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pertemuaan selama langkah 1. Sebagai fasilitator, Anda dapat membatu memastikan keikutsertaan perempuan dengan menjadwalkan pertemuan diwaktu yang nyaman yang dapat membuat semua individu yang tertarik termasuk perempuan untuk berpartisipasi. Cara lain untuk memastikan didapatkannya pandangan perempuan mungkin dengan cara memisahkan kelompok berdasarkan gender ketika melakukan survei dan latihan selama pelatihan. 5. Memilih kelompok yang ada untuk pendekatan pengembangan usaha Jika Anda diminta untuk mendukung kelompok pengguna sumber daya yang ada dalam pengembangan usaha, penting untuk disadari bahwa ini akan memerlukan pemenuhan sejumlah persyaratan. Keterangan persyaratan ini disajikan dalam Peralatan 3. Selalu anjurkan kelompokkelompok ini untuk memilih individu yang akan bertanggungjawab untuk melaksanakan pendekatan berdasarkan persyaratan yang telah disetujui bersama. 6. Kesimpulan langkah 1 Pada akhir langkah 1, Anda dapat mengenal kelompok calon pelaku usaha yang bisa memenuhi kriteria yang diprasyaratkan oleh proyek. Pelaku usaha ini kemungkinan telah terlibat dalam produksi,

14 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 5 pengolahan, transportasi dan pemasaran sumber daya alam. Mereka menunjukkan keterampilan dan sikap kewirausahaan yang diperlukan, mereka juga mengerti dan menerima parameter pendekatan APP. Selanjutnya kelompok ini akan berpindah ke langkah 2. Keanggotaan kelompok ini kemungkinan dapat berubah dan meningkat selama berlangsungnya proses. Terkadang, individu yang awalnya tertarik akan keluar, ada juga yang bergabung berikutnya karena mereka menjadi tertarik pada pendekatan dan atau ikut serta dalam subsektor yang bersangkutan. Menyelenggarakan Sesi Pelatihan: Identifikasi Kelompok Pelaku Usaha Waktu 3-5 jam Pertemuan singkat dengan informan lokal utama (1-2 jam) Pertemuan peningkatan kesadaran dengan komunitas lokal (2-3 jam) Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi, fasilitator akan: Mengerti bagaimana Fase 1 sesuai dengan seluruh proses APP; Mengerti bagaimana memfasilitasi seleksi calon pelaku usaha; Telah mengenal kelompok calon pelaku usaha dari lokasi proyek yang dipilih. Materi pembelajaran Pedoman Pelatihan Peta APP dibuat kembali pada kertas presentasi, dengan penekanan pada Fase 1; Salinan diagram penyaring APP untuk peserta; Definisi seorang pelaku usaha dituliskan pada kertas presentasi (lihat daftar istilah); Tujuan proyek dituliskan pada kertas presentasi (lihat Pedoman 1); Tabel kosong pada kertas presentasi, yang akan diisi dengan keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk menjadi pelaku usaha yang baik (lihat Pedoman 2); Salinan daftar isian persyaratan yang harus dipenuhi oleh kelompok untuk bisa dipertimbangkan sebagai calon pelaku usaha untuk pengembangan usaha (lihat Pedoman 3). Modul pengenalan, Pedoman 1 perbedaan antara pendekatan pengembangan mata pencaharian tradisional dan pendekatan pengembangan usaha: Pedoman 1 Tujuan proyek dan kriteria yang bersangkutan Pedoman 2 Daftar isian keterampilan dan sikap pelaku usaha yang baik Pedoman 3 Daftar isian persyaratan yang perlu dipenuhi oleh kelompok yang ada sebagai calon pelaku usaha Pilihan: Pedoman 1 dalam PFL 3; Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha Permainan si pembeli dan si penjual

15 6 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Memfasilitasi sesi: 1. Sebelum ke lapangan, perjelas tujuan proyek dengan tim, khususnya tipe orang yang diinginkan oleh proyek dengan menyertakan sebuah komponen dalam pengembangan usaha. 2. Jika proyek fokus pada kelompok yang ada, rancang pertemuan dengan kelompok-kelompok ini dan fasilitasi diskusi untuk menilai apakah mereka memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menjadi kelompok usaha. Untuk ini, gunakan daftar isian persyaratan untuk kelompok yang ada yang disediakan dalam Pedoman 3. Jika kelompok calon pelaku usaha belum ditentukan oleh proyek, rancang pertemuan dengan informan utama (pemimpin daerah dan perwakilan komunitas-komunitas). Selama pertemuan Anda akan: Mempresentasikan proyek, konsep dan tujuan dari pengembangan usaha, membuat referensi untuk menyelesaikan beberapa kesulitan yang dikenal oleh kelompok yang didapat pada saat awal proyek. Mendapatkan informasi tentang siapa yang bisa memenuhi kriteria untuk menjadi bagian dari komponen pengembangan usaha seperti perorangan yang bekerja di bidang karet dan atau dengan produk kayu dan/atau hasil tanaman dan hutan, orang yang tidak beruntung, dan pelaku usaha yang ada. Periksa kembali informasi yang diberikan oleh pemimpin daerah tentang siapa yang dapat memenuhi kriteria untuk menjadi bagian proyek dengan cara mewawancarai beberapa rumah tangga yang mereka indikasikan. Mintalah kepada pemimpin daerah untuk merancang pertemuan dengan individu yang diperkirakan sebagai calon peserta dalam aktifitas pengembangan usaha secepat mengkin. 3. Fasilitasi pertemuan pertama dengan calon pelaku usaha untuk meningkatkan kesadaran tentang tujuan dari proyek ini. Selama pertemuan Anda akan: Mempresentasikan komponen proyek pengembangan usaha Memperkenalkan konsep pengembangan usaha. Anda boleh menggunakan drama, musik atau media lain untuk menyajikannya dan menarik perhatian dari komunitas. Sebagai alternatif adalah dengan bermain "si pembeli dan penjual" untuk memperkenalkan topik (lihat PFL Modul 3, Pedoman 1 Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha). Menyajikan definisi pelaku usaha dan diskusikan karakteristik yang diperlukan untuk terlibat dalam pengembangan usaha:» Dalam diskusi pleno, minta peserta untuk membuat daftar keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk menjadi seorang pelaku usaha yang sukses. (Lihat daftar isian pada Pedoman 2)» Sebagai alternatif, letakkan sebuah kertas presentasi dengan kata setuju pada salah satu sisi ruangan dan dengan kata tidak setuju pada sisi lainnya. Minta peserta untuk berdiri diantara poster. Baca sebuah pernyataan tentang keterampilan dan sikap dari seorang pelaku usaha dan minta peserta untuk memilih berdiri dimana, tergantung pada jawaban setuju atau tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian setiap kelompok diminta untuk menjelaskan pilihan mereka.» Tekankan bahwa bukanlah tugas fasilitator untuk menentukan siapa calon pelaku usaha tetapi mereka sendiri, apakah mereka memiliki keterampilan dan sikap yang sesuai dengan proyek dan adakah keinginan untuk berpartisipasi.

16 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 7 Fasilitasi diskusi tentang peluang perempuan untuk berpartisipasi dalam aktifitas usaha.» Minta peserta untuk mempertimbangkan faktor yang menghalangi perempuan untuk ikut serta dan mendapatkan manfaat dari pengembangan usaha (batasan waktu, keterbatasan fisik, keterbatasan kontrol di tingkat rumah tangga terkait pemasukan dari hasil penjualan, kemampuan literasi dan/atau berhitung yang rendah, dll)» Minta peserta untuk memberikan rekomendasi bagaimana batasan ini dapat diatasi. Klarifikasi perbedaan antara pendekatan pengembangan mata pencaharian tradisional dan pengembangan usaha APP» Bagi peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil.» Mintalah tiap kelompok untuk membuat daftar perbedaan antara pendekatan pengembangan mata pencaharian tradisional dan pendekatan pengembangan usaha APP.» Minta kelompok untuk menyajikan temuan mereka kepada kelompok lainnya dan mengisi daftar isian dengan perbedaan-perbedaan tersebut (lihat Pedoman 1 dalam Modul PFL). Kiat-kiat fasilitasi Jadwalkan pertemuan diwaktu yang nyaman supaya semua individu tertarik untuk berpartisipasi. Pastikan semua pandangan/pendapat seluruh peserta diperoleh. Minta perempuan dan laki-laki untuk mengungkapkan pandangan mereka secara terpisah sebelum membahasnya di dalam kelompok.

17 8 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Langkah 2 Penilaian Kapasitas Menjadi Pelaku Usaha FASE 1: PENILAIAN SITUASI SAAT INI LANGKAH 1 Identifikasi calon pelaku usaha LANGKAH 2 Penilaian kapasitas menjadi seorang pelaku usaha LANGKAH 3 Daftar sumber daya dan produk lokal LANGKAH 4 Identifikasi hambatan utama dalam sistem pasar LANGKAH 5 Daftar pendek produkproduk potensial LANGKAH 6 Manfaat kerja kelompok Calon pelaku usaha telah dikenal dalam langkah 1. Sekarang Anda perlu membantu mereka menilai kapasitas mereka untuk benar-benar menjadi pelaku usaha. Tujuan Anda dalam langkah 2 adalah: Memahami profil sosial ekonomi dari pelaku usaha potensial, meliputi data terkait mata pencaharian mereka dan pentingnnya produk hasil tanaman dan hasil hutan dalam ekonomi rumah tangga; Membantu kelompok untuk:» Mengerti dan mengungkapkan mengapa mereka mau memulai aktifitas usaha.» Menilai ketersediaan waktu, pengalaman, keterampilan dalam produksi, pengolahan dan perdagangan produk hasil tanaman dan hasil hutan, dan juga kapasitas investasi mereka. Dalam Langkah 2, Anda akan mengenal perbedaan sosial yang mungkin ada diantara calon pelaku usaha ini. Anda juga dapat membantu mereka untuk mengenali kebutuhan dan kapasitas mereka, mengacu pada pembentukan usaha yang cocok dengan keunikan mereka. 1. Memahami profil sosial-ekonomi calon pelaku usaha Untuk memenuhi tujuan dari langkah 2 (memahami profil sosial-ekonomi dari calon pelaku usaha termasuk data terkait mata pencaharian mereka dan kegunaan dari produk hasil tanaman dan hasil hutan dalam ekonomi rumah tangga mereka), Anda perlu mengerti apakah calon pelaku usaha bersifat heterogen baik dilihat dari sisi peringkat kekayaan, kesetaraan gender ataupun aktifitas ekonomi. Selain itu, Anda juga perlu mengindentifikasi perbedaan sub-kelompok di dalam kelompok calon pelaku usaha itu sendiri (seperti kelompok perempuan dan kelompok yang tidak mempunyai tanah). Keberagaman secara sosial harus diperhitungkan agar sub-kelompok dapat mengembangkan strategi usaha yang sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan kapasitas. Contohnya, anggota dari sub-kelompok yang kurang beruntung kemungkinan memilih produk yang berbeda dibandingkan dengan subkelompok yang lebih beruntung. Meskipun demikian, proses yang digunakan untuk memilih produk dan startegi usaha akan sama untuk semua anggota. Peringkat kekayaan dapat digunakan untuk mengembangkan profil sosial- ekonomi dari calon pelaku usaha (lihat Pedoman 4 format dan contoh peringkat kekayaan). Gunakan Peralatan ini untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh dari beberapa kelompok sosial-ekonomi, seperti beberapa anggota perempuan atau individu yang tidak mempunyai tanah. 2. Membantu kelompok untuk menilai motivasi dan sumber daya mereka Untuk mencapai tujuan kedua dari langkah 2 (membantu calon pelaku usaha untuk menilai motivasi

18 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 9 mereka untuk memulai aktifitas usaha, ketersediaan waktu, pengalaman, keterampilan produksi, pengolahan dan perdagangan produk hasil tanaman dan hutan, dan juga kapasitas investasi mereka), Anda akan: Memilih informasi tentang peringkat kekayaan yang berbeda; Membantu individual untuk menilai kebutuhan mata pencaharian mereka, alasan mengapa mereka ingin memulai aktifitas usaha, ketersediaan waktu, pengalaman, keterampilan produksi, pengolahan dan perdagangan produk hasil tanaman dan hutan, dan juga kapasitas investasi mereka. Langkah ini sangatlah penting untuk mencapai usaha yang sukses dan berkelanjutan, dan juga dapat membantu mengurangi risiko dalam waktu jangka panjang. 3. Memilih informan Menggunakan hasil analisis peringkat kekayaan, Anda dapat memilih informan dari sub-kelompok ekonomi berbeda. Jumlah informan yang Anda pilih akan bergantung pada ketersediaan waktu, besarnya kelompok calon pelaku usaha dan apakah petugas penyuluh setempat dapat membantu dalam proses tersebut. Ingatlah bahwa proyek APP berfokus pada peningkatan standar ekonomi seluruh anggota kelompok calon pelaku usaha, termasuk rumah tangga yang paling miskin. Untuk alasan tersebut, kelompok informan yang terpilih harus mewakili semua kategori. Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Penilaian Kapasitas Menjadi Pelaku Usaha Waktu Sekitar 2 jam Sesi pelatihan ini dapat dirancang sebagai bagian kedua dari pelatihan pertama (Fase 1) Tujuan Pembelajaran Materi pembelajaran Pada akhir sesi: Fasilitator akan memahami profil sosial-ekonomi dari kelompok calon pelaku usaha; Peserta telah mengevaluasi motivasi mereka untuk memulai aktifitas usaha, ketersediaan waktu mereka, pengalaman dan keterampilan, dan juga kapasitas investasi mereka. Format peringkat kekayaan Contoh format peringkat kekayaan yang sudah diisi Pedoman Pelatihan Pedoman 4 format dan contoh peringkat kekayaan dari calon pelaku usaha; Pedoman 5 hasil gabungan dari peringkat kekayaan dengan jumlah rumah tangga dalam kelompok calon pelaku usaha; Pedoman 15 analisis kelembagaan.

19 10 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Memfasilitasi sesi: Peringkat kekayaan adalah peralatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman tentang profil sosial-ekonomi calon pelaku usaha. Di Kantor Anda 1. Kenali perbedaan kekayaan kelompok diantara calon pelaku usaha dengan melihat data sekunder (misalnya survei PRA), jika tersedia. Jika peringkat kekayaan belum pernah dilakukan sebelumnya, tanyakan pada informan utama setempat untuk membantu Anda mengenal perbedaan strata sosial-ekonomi dan keluarga yang termasuk pada setiap strata. Berbeda dengan kebanyakan latihan APP, lebih baik tidak mengikutsertakan peserta dalam menentukan peringkat kekayaan karena alasan sensitifitas. Lihat tabel peringkat kekayaan pada Pedoman 4 dan 5. Pilih informan setelah analisis hasil peringkat kekayaan. Seperti disebutkan sebelumnya, jumlah informan yang dipilih dari setiap kelompok kekayaan akan bergantung pada ketersediaan waktu Anda, besarnya kelompok calon pelaku usaha dan kesediaan penyuluh membantu Anda. Anggota setiap kategori kekayaan harus memiliki perwakilan dalam kelompok calon pelaku usaha. Selama sesi pelatihan 2. Aturlah kelompok fokus yang terdiri dari 5-8 informan dari sosial-ekonomi yang sama tingkatannya dan fasilitasi diskusi di dalam setiap kelompok. Ini bertujuan untuk menilai motivasi, ketersediaan waktu, pengalaman, keterampilan dan kapasitas investasi anggota kelompok. Aturlah diskusi seperti di bawah ini : Minta peserta untuk menulis alasan mengapa mereka ingin memulai sebuah usaha di atas kartu kosong. Kumpulkan kartu dan pindahkan informasi pada kertas presentasi. Laksanakan latihan pemetaan pemasukan dan pengeluaran untuk membantu peserta mendapatkan gambaran umum terkait pemasukan, pengeluaran dan kapasitas investasi mereka. Rangkum pemasukan dan pengeluaran bulanan. Diskusikan alasan kekurangan pemasukan dan kebutuhan untuk meningkatkan penghasilan. Tanyakan peserta bagaimana mereka menggunakan penghasilan tambahan dari aktifitas usaha baru. Jawaban mungkin saja tidak realistis tetapi latihan ini ditujukan untuk mengawali proses berpikir. Peserta dapat menggambar, menulis di kertas kosong atau membahas jawaban mereka dengan yang lain. Minta peserta untuk membuat kalender dengan perincian aktifitas berdasarkan musim:» Bantu mereka untuk menganalisis kalender, termasuk dampaknya pada kehidupan mereka dan bagaimana ini akan berubah seiring dengan pengenalan aktifitas usaha baru ini.» Diskusikan kendala dan masalah utama yang mungkin muncul pada waktu tertentu dalam setahun.

20 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 11 Minta peserta untuk menggambar diagram Venn (lihat Pedoman 15) yang memetakan seluruh kelompok lokal dan lembaga formal serta informal yang mereka ketahui, beserta kepentingan mereka masing-masing. Minta mereka untuk menggarisbawahi kelompok yang mempunyai hubungan dengan mereka.» Fasilitasi diskusi tentang kelompok dan lembaga lokal yang mempunyai hubungan dengan subsektor proyek yang bersangkutan.» Bantu peserta untuk merefleksikan kembali apakah mereka benar-benar memerlukan pendekatan baru untuk pengembangan usaha.» Diagram venn dapat juga membantu menganalisis kelebihan dan kekurangan lembaga yang ada dan potensi kontribusi atau kendalanya untuk pengembangan usaha. Di kantor Anda 3. Tinjau, lengkapi dan kumpulkan hasil dari latihan-latihan yang dilakukan selama sesi pelatihan. Kiat-kiat fasilitasi Pastikan bahwa laki-laki, perempuan dan subkelompok lainnya terwakili secara merata dan mempunyai ruang yang cukup untuk berperan aktif sepenuhnya dalam diskusi.

21 12 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Langkah 3 Daftar Sumber Daya dan Produk Lokal FASE 1: PENILAIAN SITUASI SAAT INI LANGKAH 1 Identifikasi calon pelaku usaha LANGKAH 2 Penilaian kapasitas menjadi seorang pelaku usaha LANGKAH 3 Daftar sumber daya dan produk lokal LANGKAH 4 Identifikasi hambatan utama dalam sistem pasar LANGKAH 5 Daftar pendek produkproduk potensial LANGKAH 6 Manfaat kerja kelompok Tujuan dari langkah 3 adalah untuk membantu calon pelaku usaha mengembangkan sumber daya dan produk agar ada yang dapat digunakan secara optimal dalam proyek pengembangan usaha. Pelaku usaha kemungkinan mempunyai pendapat awal yang kuat tentang sumber daya yang mereka inginkan untuk dipasarkan dan mereka tidak perlu membuat daftar semua sumber daya yang memadai. Jelaskan bahwa penting untuk menilai peluang pasar untuk semua sumber daya dan produk yang memungkinkan sebelum mengabaikannya. Beberapa informasi yang diperlukan untuk langkah 3 dapat diperoleh melalui sumber data sekunder yang tersedia di dinas teknis, yang menangani kehutanan, pertanian, dan pengembangan usaha / kewirausahaan. Sebagian besar informasi dapat dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara langsung dengan informan lokal selama langkah 2 pada proses APP. Pada langkah 3, perlu mempertajam perhatian secara khusus pada produk hasil tanaman dan hutan. Berbagai peralatan yang dibutuhkan adalah peralatan PRA dasar, seperti peta sumber daya dan kalender musim. Peralatan PRA yang digunakan dalam proses APP disesuaikan dengan aspek pemasaran dan biasanya tidak perlu mencapai tingkatan rinci yang biasanya disyaratkan ketika menggunakan peralatan PRA. Pastikan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang sama untuk mengemukakan pendapat mereka karena mereka biasanya mempunyai pengetahuan yang berbeda satu sama lain tentang produk hasil tanaman dan hasil hutan.

22 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 13 Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Daftar Sumber Daya dan Produk Lokal Waktu Sekitar 2 jam Sesi pelatihan pada Langkah 3 dapat dilaksanakan sebagai bagian ketiga dari pelatihan pertama selama Fase 1. Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi peserta akan: Memuat daftar sumber daya dan produk potensial Menyelesaikan estimasi kasar jumlah sumber daya dan produk yang sekarang ada dan terjual. Materi pembelajaran Tujuan dari proyek dituliskan pada kertas presentasi; Salinan daftar isian sumber daya dan produk lokal yang potensial; Salinan catatan daftar produk komersial hasil tanaman dan hasil hutan utama di wilayah tersebut. Pedoman Pelatihan Pedoman 6 Contoh elemen untuk dimasukkan dalam daftar referensi sumber daya dan produk potensial; Pedoman 7 Daftar sumber daya dan produk yang ada Pedoman 8 Contoh peta sumber daya Memfasilitasi Sesi Di kantor Anda 1. Persiapkan daftar referensi sumber daya dan produk yang ada di wilayah tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada sumber daya atau produk yang terabaikan selama sesi pelatihan. Selama sesi pelatihan 2. Bantu kelompok fokus (seperti yang dikenal pada Langkah 2) untuk maju dengan daftar sumber daya dan produk yang ada. Pastikan bahwa semua produk, sumber daya dan jasa (seperti eko-wisata berbasis komunitas) didaftarkan. Perhatikan bahwa:» Terkadang peserta tidak mengetahui potensi kegunaan atau nilai dari beberapa sumber daya, dikarenakan mereka tidak mempunyai akses ke informasi pasar.» Sumber daya yang belum dimanfaatkan harus dipertimbangkan jika mereka telah menjadi sumber pendapatan di masa lalu.» Sumber daya yang dipanen di wilayah lain dengan ekosistem yang mirip harus didata atau diinventarisir.

23 14 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 3. Minta kelompok untuk memperkirakan jumlah sumber daya yang tersedia dan coba kumpulkan informasi keadaan penjualan sekarang. Peralatan PRA seperti pemetaan sumber daya (Pedoman 8) atau garis kecenderungan sejarah yang menunjukkan ketersediaan dan kegunaan sumber daya dan produk tradisional dapat digunakan. Diskusikan produk dan teknologi baru yang potensial. Cek kepada peserta apakah legal untuk memperdagangkan sumber daya atau produk tersebut. Pada fase ini, Anda dapat membahas peluang dan hambatan pasar untuk beberapa sumber daya atau produk yang teridentifikasi selama survei awal, untuk memastikan bahwa peserta telah diberikan penjelasan dan sadar akan semua pilihan mereka. Minta peserta untuk menggambar peta sumber daya untuk spesies yang paling banyak diperdagangkan. Di beberapa kasus, Anda perlu memeriksa daftar yang disusun oleh kelompok bersama informan lokal yang mempunyai pengetahuan terkait. Alternatif lain bisa dengan bertanya pada ahli untuk membantu kelompok dalam membuat daftar sumber daya lokal. Setelah daftar dirancang, diskusikan dengan peserta. Lihat contoh daftar pada Pedoman 6 dan 7 Kiat-kiat fasilitasi Melakukan observasi dapat menjadi cara yang berguna untuk membangkitkan memori peserta, mendorong mereka untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang mereka mungkin saja telah lupa atau tidak berani untuk mengatakannya.

24 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 15 Langkah 4 Identifikasi Hambatan Utama dalam Sistem Pasar FASE 1: PENILAIAN SITUASI SAAT INI LANGKAH 1 Identifikasi calon pelaku usaha LANGKAH 2 Penilaian kapasitas menjadi seorang pelaku usaha LANGKAH 3 Daftar sumber daya dan produk lokal LANGKAH 4 Identifikasi hambatan utama dalam sistem pasar LANGKAH 5 Daftar pendek produkproduk potensial LANGKAH 6 Manfaat kerja kelompok Sekarang calon pelaku usaha telah mempunyai ide sumber daya dan produk yang mungkin membentuk pondasi usaha mereka. Selanjutnya, mereka perlu mempelajari sistem pasar di wilayah mereka (Langkah 4) untuk memutuskan sumber daya dan produk mana yang mempunyai prospek terbaik untuk pasar (Langkah 5). Tujuan dari Langkah 4 adalah untuk mengumpulkan informasi yang dapat membantu pelaku usaha membuat daftar singkat sumber daya dan produk yang mempunyai potensi pasar terbaik. Sistem pasar dimana calon pelaku usaha beroperasi bergantung pada sekumpulan faktor yang saling berhubungan seperti faktor sosial, legal, lingkungan, teknis dan komersial. Metode yang berguna untuk mengumpulkan dan menganalisis faktor-faktor tersebut secara sistematis adalah melalui proses penyaringan yang mana produk akan diuji terhadap setiap lima bidang pengembangan usaha. Metode penyaringan, berdasarkan pada pengalaman di lapangan, memungkinkan untuk mengenali produk dengan risiko kegagalan terbesar. Pada tahapan ini, akan sangat berguna untuk mengatur sebuah pelatihan pada tingkat kabupaten atau provinsi untuk semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam produk tersebut. Pelatihan ini diperlukan untuk mengisi kesenjangan informasi tentang lingkungan pasar, konteks ekonomi dan pelaku utama pada tingkat lokal, kabupaten, provinsi dan nasional. Dimensi internasional pemasaran produk akan dibahas pada Fase 2. Fase 1 fokus pada pengumpulan gambaran besar tentang konteks dimana usaha akan berjalan, dan tidak mengharuskan pengumpulan informasi yang luas dan terperinci. Pada Fase 2, semua informasi penting untuk persiapan rencana pengembangan usaha akan dikumpulkan.

25 16 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Identifikasi Hambatan Utama dalam Sistem Pasar Waktu Sekitar 2,5 jam Sesi pelatihan pada Langkah 4 dapat dilaksanakan sebagai bagian keempat dari pelatihan pertama selama Fase 1. Aktifitas lain akan memerlukan: Pertemuan setengah hari untuk para pemangku kepentingan; Sehari untuk calon pelaku usaha mengumpulkan informasi lokal tambahan (opsional); 1,5 jam untuk pertemuan singkat dengan calon pelaku usaha untuk menyelaraskan perbedaan antara daftar singkat pemangku kepentingan dan milik calon pelaku usaha. Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi, peserta akan: Mengerti pentingnya penilaian produk untuk dimasukan dalam daftar singkat menggunakan kriteria tertentu; Dapat menguji hambatan utama dalam sistem pasar di lima bidang pengembangan usaha. Materi pembelajaran Pedoman Pelatihan Salinan diagram penyaring produk; Hasil survei provinsi yang dilakukan oleh tim proyek sebelum dimulainya proses APP; Daftar sumber daya dan produk pada kertas presentasi; Daftar kriteria yang mungkin untuk mempersingkat daftar sumber daya dan produk pada kertas presentasi dan catatan. Pedoman 9 daftar kriteria potensial untuk membuang produk selama Fase 1, informasi yang diperlukan untuk menilai kriteria tersebut dan sumber informasi yang mungkin ada; Pedoman 10 contoh blanko untuk mencatat data yang dikumpulkan dari informan. Memfasilitasi Sesi 1. Saat daftar sumber daya dan produk (Langkah 3) telah dibuat, minta peserta untuk melihat penyaring APP dan perlihatkan bagaimana cara menggunakan penyaring dalam Langkah 4 untuk mengenal sumber daya atau produk yang tidak akan cocok bagi pengembangan usaha menggunakan kriteria 5 bidang pengembangan usaha. 2. Lihat kendala dalam 5 bidang pengembangan usaha: Minta peserta untuk melihat daftar yang dibuat pada Langkah 3, kemudian minta mereka untuk memilih satu produk di wilayah yang mereka ketahui dengan baik dan memikirkan mengapa itu tidak akan menjadi produk yang sukses. Minta mereka untuk menunjukkan alasan kegagalan berdasarkan 5 bidang pengembangan usaha. Melalui latihan sederhana ini, peserta akan menemukan hambatan terkait dengan pemasaran produk tertentu. Ulangi prosedur yang sama dengan produk yang tidak mereka kenali. Perhatikan bahwa latihan ini bukan untuk menemukan solusi, tetapi tentang penemuan potensi hambatan.

26 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL Kriteria yang digunakan untuk menilai produk: Pada kertas presentasi, buatlah daftar kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah produk tersebut mempunyai prospek yang positif (gunakan daftar isian pada Pedoman 9) Daftar kriteria bersifat indikatif dan harus diadaptasikan berdasarkan prioritas calon pelaku usaha dan tujuan proyek. Daftar dirancang untuk meliputi cakupan yang besar untuk situasi potensial, namun tidak semua kriteria relevan untuk setiap situasi. Bagikan informasi kepada peserta terkait pasar nasional dan provinsi. Misalnya, Anda mungkin mengetahui kurangnya permintaan pasar atau rendahnya harga untuk beberapa produk, batasan kebijakan pada panen atau perdagangan atau pengalaman negatif dalam hal kredit. Hal ini mungkin penentu apakah sebuah produk dapat dihilangkan pada tahapan ini. 4. Lima bidang pengembangan usaha: Peserta dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok akan mengerjakan bidang tertentu dalam pengembangan usaha. Setiap kelompok membaca kriteria yang berhubungan dengan bidang pengembangan usaha yang akan mereka fokuskan. Kemudian, pada kertas presentasi yang berbeda mereka harus mendaftar informasi yang telah mereka miliki yang akan membantu mereka menilai kriteria ini dan informasi yang masih hilang. Peserta harus membahas pertanyaan ini:» Dapatkah semua informasi yang masih tersisa dikumpulkan di tingkat desa? Jika tidak, mengapa? Dimana lagi informasi tersebut mungkin tersedia?» Kepada siapa mereka dapat berbicara di desa tersebut untuk menambah informasi yang mereka perlukan? Mungkinkah seseorang di desa mempunyai opini yang sama? Jika tidak, mengapa opini mereka berbeda? Bagaimana peserta menyelaraskan perbedaan ini?» Gunakan blanko pada Pedoman 10 untuk mengindikasikan informasi yang hilang.» Setelah 45 menit, setiap kelompok menyajikan temuan mereka, peserta dapat menyimpulkan bahwa mereka memerlukan lebih banyak informasi untuk menentukan apakah mereka akan mengurangi produk atau tidak. 5. Pada titik ini, peserta akan mulai memprioritaskan produk (Langkah 5). Jika mereka merasa masih memerlukan informasi lebih lanjut untuk mengambil keputusan, jelaskan bahwa Anda akan membantu mendapatkan informasi tersebut pada saat pelatihan Fase 1 berikutnya. Disarankan untuk mengadakan pertemuan dengan pelaku langsung atau tidak langsung dari subsektor terkait untuk menilai kekuatan dan kelemahan sumber daya dan produk lokal, dan juga untuk membahas peluang pasar yang potensial. Informasi akan dibagikan kepada peserta pada akhir Fase 1. Kiat-kiat fasilitasi Langkah 1, 2, 3 dan 4 dapat dilakukan secara bersamaan pada lokakarya yang sama.

27 18 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Langkah 5 Daftar Singkat Produk-Produk Potensial FASE 1: PENILAIAN SITUASI SAAT INI LANGKAH 1 Identifikasi calon pelaku usaha LANGKAH 2 Penilaian kapasitas menjadi seorang pelaku usaha LANGKAH 3 Daftar sumber daya dan produk lokal LANGKAH 4 Identifikasi hambatan utama dalam sistem pasar LANGKAH 5 Daftar pendek produkproduk potensial LANGKAH 6 Manfaat kerja kelompok Peserta sekarang mempunyai gambaran yang jelas tentang sumber daya dan produk yang tersedia (Langkah 3). Mereka mengetahui hambatan yang berhubungan dengan keadaan dan ketersediaan produk mereka (Langkah 4). Sekarang, mereka akan mengeliminasi produk yang terlalu berisiko untuk usaha mereka. Tujuan dari Langkah 5 adalah untuk membantu calon pelaku usaha untuk mempersempit cakupan produk dengan mempertimbangkan untuk menghapus produk-produk yang jelas-jelas tidak tepat. Produk yang dapat lulus melalui penyaring pertama akan diuji lebih lanjut di Fase 2. Langkah 5 memerlukan waktu untuk menggabungkan data yang relevan seperti harga ratarata, volume yang diproduksi, volume yang terjual, tingkat pendapatan dan faktor lain di setiap kelompok, desa dan komunitas. Berdasarkan kriteria eliminasi pada langkah 4, peserta dapat memilih untuk mengabaikan sejumlah produk yang tidak layak. Calon pelaku usaha juga harus menguji nilai produk, tidak hanya dalam hal nilai pasarnya, tetapi juga dalam hal perbandingan keuntungan terhadap sumber pendapatan lain, seperti pertanian. Misalnya, kelompok pelaku usaha sering kali menolak tanaman obat karena mereka menggunakannya untuk kebutuhan pribadi dan menemukan kesulitan untuk mengembangkannya dibandingkan dengan sumber pendapatan lain, seperti budidaya ikan. Daftar singkat produk berdasarkan situasi saat pelatihan. Sumber yang tidak dipilih untuk daftar singkat dapat dipertimbangkan untuk pengembangan di lain waktu. Pada Langkah 5, yang menjadi fokus adalah hambatan dibanding peluang. Latihan seharusnya membantu calon pelaku usaha untuk membuat keputusan mereka sendiri tentang produk mana yang harus diabaikan sesegera mungkin dan alasannya. Produk yang tetap berada pada daftar setelah latihan ini akan menjadi dasar penelitian di Fase 2.

28 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 19 Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Daftar Singkat Produk-Produk Potensial Waktu 1 hari Waktu ini akan digunakan untuk menyatukan: Hasil dari pelatihan sebelumnya di tingkat desa dan pertemuan narasumber di tingkat provinsi; Hasil survei lokal yang dilaksanakan oleh calon pelaku usaha; Hasil survei awal yang dilaksanakan sebelum proses APP dimulai. Diperkirakan perlu 2 jam untuk memfasilitasi pelatihan pemilihan sumber daya. Latihan ini akan menjadi bagian pertama dari pelatihan kedua untuk calon pelaku usaha. Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi, peserta akan: menganalisis informasi yang sudah dikumpulkan di Fase 1, Langkah 2-4; Menghapus produk yang tidak layak dan menghasilkan daftar singkat produk untuk pertimbangan selanjutnya di Fase 2 Materi pembelajaran Pedoman Pelatihan Sumber daya dan produk yang dipilih di Langkah 3 dituliskan pada kertas presentasi; Kriteria untuk memilih produk sebagaimana telah ditentukan dalam langkah 4 dituliskan pada kertas presentasi; Data yang dikumpulkan untuk menilai kriteria:» Hasil dari pelatihan desa sebelumnya dan pertemuan di tingkat provinsi dengan nara sumber;» Hasil survei lokal yang dilakukan oleh calon pelaku usaha;» Hasil survei awal yang dilakukan sebelum proses APP dimulai. Pedoman 11 Contoh 1: menentukan produk untuk dieliminasi Pedoman 12 Contoh 2: menentukan produk untuk dieliminasi Memfasilitasi Sesi Di kantor Anda atau di lapangan (tergantung konteks) 1. Satukan informasi yang didapat dari penelitian sekunder dan dari pelatihan atau pertemuan menggunakan formulir yang disediakan di Langkah 4. Data dapat berasal dari : Pelatihan pertama Fase 1 survei lokal yang dilakukan oleh calon pelaku usaha; Survei awal yang dilakukan sebagai bagian dari proyek; Pertemuan di tingkat provinsi dengan nara sumber yang diselenggarakan saat Langkah 4 berlangsung. Ketika informasi tersedia untuk beberapa produk dalam setiap komunitas, Anda perlu mengenal hubungan antara hasil dari berbagai lembar kerja dan menyajikannya dalam format yang mudah dibaca. Sebagai contoh, ini artinya menggabungkan beberapa tabel dalam satu diagram. Anda harus mengembangkan format yang paling sesuai untuk proyek Anda.

29 20 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Selama sesi pelatihan Atur diskusi dengan calon pelaku usaha yang telah dikenali saat latihan peringkat kekayaan: Pasang di dinding daftar sumber daya dan produk yang telah disiapkan saat Langkah 3. Pasang di dinding daftar kriteria yang telah dikenalkan pada Langkah 4 Fasilitasi diskusi tentang kriteria pengeliminasian produk yang tidak layak untuk memperbaikinya. Hilangkan kriteria yang tidak relevan dan tambahkan yang baru yang dianggap lebih sesuai pada subkelompok yang bersangkutan. Cek setiap sumber atau produk terhadap daftar kriteria pengeliminasian yang disediakan dalam Langkah 4 menggunakan formulir eliminasi produk pada Pedoman 11 dan 12. Jika pengujian bersifat tidak langsung atau jika peserta tidak sepakat, maka mengacu pada hasil di Langkah 4. Ajak peserta untuk menolak produk yang tidak sesuai dengan prioritas lokal mereka. Selama proses seleksi, peserta harus membahas pandangan mereka satu sama lain. Pacu peserta untuk mengetahui kapan mereka perlu informasi lebih banyak sebelum mengeliminasi sebuah produk. Produk yang tersisa setelah latihan akan menjadi dasar penelitian yang dilakukan pada Fase 2. Tinjau informasi yang belum diperoleh, diskusikan kepentingannya dan tentukan bagaimana cara memperoleh sumber informasi tersebut selama Fase 2. Kiat-kiat fasilitasi Peserta pelatihan ini sebaiknya terdiri dari calon pelaku usaha dari peringkat kekayaan yang berbeda, termasuk anggota sub-kelompok seperti wanita dan masih kurang beruntung secara finansial. Pilih waktu pelaksanaan pelatihan dimana perempuan dapat hadir. Ikut sertakan kelompok sosial setempat untuk memacu perempuan agar hadir ke pelatihan. Selama pelatihan, pastikan perempuan mempunyai peluang yang sama untuk menyuarakan opini mereka. Libatkan calon pelaku usaha dalam menggabungkan informasi, walaupun dapat memperlambat proses. Latihan ini memungkinkan pelaku usaha untuk belajar bagaimana menggabungkan informasi secara mandiri. Adaptasikan peralatan dan gaya pendampingan Anda dengan kemampuan peserta. Jadilah kreatif! Daftar kriteria bersifat indikatif dan harus diadaptasikan dengan prioritas serta tujuan kelompok.

30 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 21 Langkah 6 Manfaat Kerja Kelompok FASE 1: PENILAIAN SITUASI SAAT INI LANGKAH 1 Identifikasi calon pelaku usaha LANGKAH 2 Penilaian kapasitas menjadi seorang pelaku usaha LANGKAH 3 Daftar sumber daya dan produk lokal LANGKAH 4 Identifikasi hambatan utama dalam sistem pasar LANGKAH 5 Daftar pendek produkproduk potensial LANGKAH 6 Manfaat kerja kelompok Tujuan dari Langkah 6 adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat bekerja bersama. Setelah calon pelaku usaha menentukan aktifitas bisnis mereka, tahapan selanjutnya adalah mereka akan memerlukan dukungan untuk membentuk usaha. Mendukung pelaku usaha secara individual tidaklah mungkin di dalam sebuah proyek, oleh sebab itu sangatlah penting bagi pelaku usaha untuk bekerja bersama dalam struktur organisasi, baik itu formal ataupun informal. Peran Anda sebagai seorang fasilitator adalah untuk menunjukkan bagaimana penjualan secara berkelompok, pasokan kelompok untuk bahan baku, pengaturan standar harga kelompok dll, dapat memperkuat posisi pelaku usaha di dalam pasar dan menggiring kepada usaha yang lebih sukses. Selama pelatihan, peserta akan diminta untuk berpikir tentang pengembangan usaha mereka, baik secara individual atau secara berkelompok. Mereka juga akan diminta untuk memahami prosedur hukum dalam membentuk usaha mereka.

31 22 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Menyelenggarakan Sesi Pelatihan Manfaat Kerja Kelompok Waktu 1,5 jam Latihan ini akan menjadi bagian kedua dari pelatihan yang diselenggarakan selama Fase 1 bersama pelaku usaha potensial. Tujuan Pembelajaran Materi pembelajaran Pada akhir sesi, peserta akan: Menyadari perlunya keberadaan pasar yang kuat; Telah merefleksikan tentang berbagai macam kemungkinan pengelompokan dan jalur hukum terkait; Mengerti bahwa dukungan untuk pengembangan usaha sebagian besar akan disediakan untuk kelompok daripada perorangan. Daftar jenis dan bentuk badan hukum yang menungkinkan untuk usaha kecil, dipersiapkan oleh tim proyek. Peralatan Pelatihan Pedoman 13 pengalaman peserta di dalam kelompok Pedoman 14 Latihan: manfaat usaha berbasis kelompok Pedoman 15 Analisis kelembagaan Pedoman 16 Meninjau keluaran Fase 1 Memfasilitasi sesi: 1. Refleksi pada pengembangan usaha berbasis individu atau kelompok Mengacu pada Pedoman 13. Minta peserta untuk menyampaikan pengalaman mereka dalam bekerja dalam atau dengan kelompok yang telah disusun. Minta peserta untuk membuat daftar manfaat bekerja dalam kelompok dan bekerja secara individu. Siapkan tabel untuk membandingkan manfaat bekerja di dalam kelompok dibandingkan dengan bekerja secara individual Minta peserta untuk mengambarkan cara mereka membentuk kelompok secara tradisional dan aturan yang mereka tetapkan untuk operasi mereka (ukuran, tanggungjawab, pembentukan dan formalisasi kelompok, peran dari perwakilan mereka, dll). Latihan ini akan membantu peserta untuk melihat manfaat kolaborasi.

32 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL Manfaat usaha berbasis kelompok: Bagilah peserta menjadi kelompok kecil Minta kelompok untuk membuat daftar manfaat yang akan mereka dapatkan apabila bekerja secara bersama pada proyek pengembangan usaha. Minta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada kelompok lain. Rangkum semua informasi di dalam sebuah tabel. Diskusikan poin-poin yang berbeda dan lengkapi daftar seperlunya (mengacu pada Pedoman 14) 3. Merefleksikan berbagai jenis atau bentuk badan hukum yang memungkinkan Rancang sesi curah pendapat untuk topik dibawah ini:» Pengalaman peserta saat mendaftar atau tergabung dalam kelompok;» Berbagai jenis atau bentuk badan hukum yang tersedia untuk usaha dalam suatu negara. Distribusikan daftar jenis atau bentuk badan hukum yang memungkinkan untuk usaha kecil dalam suatu negara, seperti yang telah dipersiapkan oleh tim pada aktifitas awal. 4. Tinjau keluaran Fase 1, menggunakan Pedoman 16. Pada tahapan ini, peserta dapat menunjukkan aspek kunci dari konteks sosial-budaya mereka, seperti ikatan sosial tertentu dan bidang keterkaitan. Hasilnya, mereka mungkin akan menunjukkan bentuk pengelompokan yang mereka sukai yang dapat digunakan sebagai fondasi untuk pekerjaan selanjutnya dalam proses APP. Kiat-kiat fasilitasi Undang perwakilan kelompok profesional yang ada (koperasi, asosiasi produsen, dll) untuk menjelaskan keuntungan bekerja dalam sebuah kelompok usaha. Ketika memfasilitasi sesi di dalam komunitas, hormati prinsip-prinsip berikut ini:» Jangan menyembunyikan atau mengacuhkan pernyataan walaupun tidak relevan dengan topik (walaupun begitu, jangan biarkan diskusi yang berkepanjangan untuk topik tersebut, hanya sebatas pengetahuan saja untuk mereka)» Pertahankan kehadiran peserta dengan menerapkan teknik yang sesuai, seperti memberikan pertanyaan, menggunakan humor dan canda, bercerita, bermain peran dan melalui penggunaan pedoman yang inovatif dan menarik lainnya.» Pastikan pengelola proyek dan pihak berwenang mendapatkan informasi tentang isu yang muncul dan fasilitasi dialog untuk menanyakan isu tersebut.

33 24 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Kesimpulan Fase 1 Untuk menyimpulkan Fase 1, adalah perlu untuk: Meneliti ulang hasil kerja utama, termasuk rentang produk potensial dan kebutuhan untuk penelitian lanjutan tentang pasar potensial; Mengidentifikasi pelaku usaha potensial yang berkeinginan untuk melanjutkan ke fase 2; Bergabung dalam tim yang merupakan perwakilan pelaku usaha yang ingin berpartisipasi pada survei fase 2 untuk memberikan manfaat bagi seluruh anggota kelompok pelaku usaha. Kelompok untuk Fase 2 seharusnya mewakili sub kelompok yang berbeda dan keanggotaan kelompok tersebut aktif di bidang produksi, perdagangan, atau proses suatu atau beberapa produk yang berasal dari daftar produk yang dihasilkan pada Fase 1. Para anggota kelompok ini akan bertindak sebagai pengumpul informasi selama Fase 2. Kesimpulan Fase 1 Simpulkan pertemuan dengan cara merangkum keluaran utama (Peralatan 16: mengkaji ulang keluaran dari Fase 1). Tanya para peserta sekiranya mereka tertarik untuk berpartisipasi pada Fase 2. Ketika Anda kembali ke kantor, kaji ulang pekerjaan yang telah diselesaikan pada Fase 1 dengan cara mengisi laporan sesuai format pada Fase 1 yang disediakan oleh proyek. Hal ini akan membantu jika Anda harus mengulang proses dimanapun, dan juga akan menyiapkan pondasi untuk perencanaan Fase 2.

34 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 25 Pedoman untuk melakukan fasilitasi PESERTA AKAN MENGINGAT: 10% dari yang dibaca 20% dari yang didengar 30% dari yang dilihat 50% dari yang dilihat dan didengar 70% dari yang dikatakan 90% dari yang dikatakan dan dilakukan

35 26 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman 1: Tujuan dan Kriteria Mengenal Kelompok Calon Pelaku Usaha OBYEKTIF PROYEK KRITERIA UNTUK MENGENAL KELOMPOK CALON PELAKU USAHA

36 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 27 Pedoman 2: Ciri-Ciri Pelaku Usaha yang Baik Seorang pelaku usaha yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Mengambil inisiatif dan berani untuk mengambil risiko; Menangkap dan memanfaatkan peluang secara tepat; Belajar dari pengalaman yang lalu; Senantiasa mencari informasi terkini; Peduli pada kualitas kerja; Menghormati kontrak kerja; Efisien; Gigih; Perencana yang sistematik; Pemecah permasalahan; Percaya diri; Persuasif; Mengetahui bagaimana cara mempengaruhi pihak lain Secara umum, pelaku usaha yang sukses memiliki orientasi kuat pada pencapaian, pemecahan masalah, pengaruh dan manajemen *. * Disadur dari Thomas Fricke, 1993

37 28 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman 3: Daftar isian Persyaratan yang Perlu Dipenuhi oleh Kelompok untuk Dipertimbangkan sebagai Calon Pelaku Usaha Bilamana Anda diminta untuk membantu KPH pengembangan usaha, Anda pertama-tama perlu memeriksa apakah kelompok ini memenuhi persyaratan-persyaratan berikut: Semua anggota kelompok merasa dan mengungkapkan pentingnya meningkatkan pendapatan mereka di samping kegiatan konservasi hutan mereka. Semua anggota setuju untuk menambah pendapatan sebagai tujuan aktifitas kelompok mereka dan setuju bahwa kelompok mereka yang sekarang akan bertindak juga sebagai kelompok kewirausahaan. Kelompok diperbolehkan secara legal untuk menghasilkan keuntungan finansial dari sumber daya alam. Kelompok mempunyai anggota yang cukup dengan keterampilan dan sikap kewirausahaan yang mumpuni. Kelompok dibangun untuk mengelola operasional dan keuntungan finansial dari penjualan secara efisien. Kelompok mau dan bisa memodifikasi AD/ART nya untuk mengintegrasikan pengembangan usaha dan aktifitas perolehan pendapatan diluar kegiatan konservasi hutan. Jika proyek tidak meminta kelompok untuk bertindak sebagai pelaku usaha, tetapi mengizinkan beberapa anggota kelompok untuk mengembangkan aktifitas perolehan pendapatan, maka persyaratan berikut harus dipenuhi: 1. Satu atau beberapa individu atau sub-kelompok KPH yang dibentuk dalam konservasi hutan mengungkapkan pentingnya meningkatkan pendapatan mereka dan pendapatan KPH. 2. Individual atau sub-kelompok yang memperlihatkan ketertarikan untuk membuat usaha mempunyai keterampilan dan sikap kewirausahaan yang diperlukan. 3. Individual atau sub-kelompok dapat mendaftarkan diri mereka dibawah naungan badan hukum yang sesuai untuk menghasilkan profit, namun masih menyatu dalam KPH. 4. KPH setuju bahwa individu atau sub-kelompok dapat menggunakan sumber daya dari wilayah KPH dengan persyaratan yang disepakati kedua belah pihak. Persyaratan serupa akan berlaku untuk kelompok lain.

38 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 29 Pedoman 4: Blanko dan Contoh Peringkat Kondisi Finansial Calon Pelaku Usaha Kelompok Peringkat Finansial / Permodalan Kriteria Pengelompokkan Sangat berkecukupan Berkecukupan Sedang Kurang Contoh: kriteria yang digunakan untuk mengelompokkan rumah tangga dalam kelompok Kondisi finansial. Kelompok Peringkat kekayaan Kriteria Pengelompokkan Sangat berkecukupan Memiliki persediaan makanan yang cukup untuk konsumsi, memiliki tabungan memadai dan pendapatan yang berkecukupan Berkecukupan Memiliki perangkat elektronik (TV, Kulkas, dll), hewan ternak (sapi, kambing, dll) dan kendaraan bermotor/tidak bermotor (sepeda, motor, mobil) Mempunyai lahan garapan yang cukup untuk kegiatan budidaya Sedang Mengalami kekurangan persediaan makanan antara satu sampai tiga bulan dalam setahun Mempunyai satu atau dua hewan ternak saja Mempunyai tanah yang cukup untuk kegiatan budidaya Kurang Mengalami kekurangan persediaan makanan lebih dari tiga bulan dalam setahun Mengalami kekurangan daya listrik Tidak mempunyai lahan garapan yang cukup untuk kegiatan budidaya

39 30 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman 5: Hasil Gabungan dari Peringkat Finansial dengan Jumlah Rumah Tangga Kabupaten: Desa: Peringkat Sangat berkecukupan / sejahtera Berkecukupan / sejahtera Rata-rata Pra sejahtera Total Desa 1 Desa 2 Desa 3 Desa 4 Total Jumlah RT %* Jumlah RT % Jumlah RT % Jumlah RT % Jumlah RT % * Persentase dari kelompok calon pelaku usaha.

40 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 31 Pedoman 6: Contoh Faktor yang Dimasukkan dalam Daftar Referensi Sumber Daya dan Produk Potensial Serat dan benang Contoh: bambu untuk furnitur, kerajinan dan tusuk gigi; rotan untuk furnitur dan kerajinan Produk yang dapat dimakan Contoh: buah, kacang, jamur, daun untuk teh, rempah-rempah, produk hewan (seperti ayam dan telur) Ekstraksi dan eksudasi (hasil proses pengeluaran, pemancaran misalnya getah, dll) Resin dan getah Contoh: oleoresin pinus untuk industri kimia; damar (Dipterocarpus spp.); benzoin (Styrax tonkinesis) untuk parfum Tannin dan pewarna Contoh: Tanaman hutan seperti Pinang (Areca cathecu) dan Manggis (Garcinia mangostana), digunakan sebagai pigmen alami untuk mewarnai kain. Minyak industrial Contoh: minyak atsiri Minyak esensial Contoh: minyak kayu putih untuk obat-obatan dan industri; minyak kayu manis untuk industri makanan dan minuman Insektisida Contoh: Kayu manis (Cinnamomum parthenoxylon); daun mimba (Azadirachta indica) Tanaman obat-obatan Tanaman obat-obatan untuk kebutuhan dan pendapatan rumah tangga. Tanaman hias Contoh: anggrek, tumbuhan merambat Produk hewan Contoh: madu; tanduk; tulang; bulu untuk obat-obatan; kutu lak (Laccifer lacca) untuk cat, pernis, insulasi elektronik dan pewarna; ulat sutra.

41 32 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman 7: Daftar Sumber Daya dan Produk Presentasi Daftar Sumber Daya dan Alternatif Produk yang Dihasilkan. Kabupaten: Desa: Sumber Daya dan Produk Jumlah pasokan yang tersedia *Diperkirakan oleh warga lokal Terbatas Sedang Tinggi Jumlah yang terjual *Diperkirakan oleh warga lokal Terbatas Sedang Tinggi *Beri tanda silang (x) pada baris yang sesuai

42 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 33 Pedoman 8: Contoh Peta Sumber Daya Pemetaan sumber daya dapat dilaksanakan bersama-sama dengan fasilitator untuk memahami inventaris sumber daya alam yang memungkinkan dan tersedia untuk pengembangan usaha dan untuk menilai apa saja yang diketahui oleh penduduk setempat tentang sumber daya di sekitar mereka.

43 34 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman 9: Daftar Potensial Kriteria untuk Mengeliminasi Produk selama Fase 1, Informasi Diperlukan untuk Menilai Kriteria dan Sumber Informasi yang Relevan *Ingat bahwa daftar kriteria harus diadaptasikan dengan konteks proyek sesuai dengan kebutuhan. Kriteria Eliminasi Jumlah produk/kuantitas Produk tidak dapat dipanen dalam jumlah yang cukup atau tersedia hanya dalam jumlah yang sedikit. Permintaan pasar Permintaan produk rendah atau peningkatan produk untuk mencapai standar permintaan sangatlah rumit, menyita waktu dan mahal. Mutu produk Persyaratan mutu produk tidak dapat dipenuhi dikarenakan kurangnya keterampilan, kurangnya peluang pelatihan, pendidikan yang tidak memadai, kurangnya akses untuk material kemasan, dll. Perbaikan atau tindakan untuk peningkatan mutu yang memakan waktu dan mahal. Biaya produksi Biaya produksi untuk produk yang sama lebih tinggi daripada biaya produksi di tempat lain. Biaya tidak dapat dikurangi secara signifikan dan bisa berdampak negatif pada jumlah atau mutu produk. Informasi yang diperlukan untuk menilai kriteria AREA PASAR Untuk setiap produk: Kuantitas yang dipanen, diolah dan tingkat pemanenan yang memungkinkan; Kalender produksi dan penjualan Kecenderungan pemanenan. Untuk setiap produk: Kuantitas dan nilai yang diperdagangkan oleh produsen dan pedagang lokal; Jenis atau formulasi tertentu dari produk yang diperdagangkan oleh pelaku langsung dalam rantai nilai, di tingkat lokal, kabupaten, provinsi dan nasional (dan internasional jika ada); Kecenderungan permintaan. Bentuk dan standar mutu produk yang sekarang ini diperdagangkan di tingkat lokal. Bentuk dan mutu produk yang diminta oleh pelaku di tingkat rantai pasar yang lainnya. Harga dan biaya produksi saat ini yang dibebankan oleh produsen, pengolah dan pedagang lokal; Harga dan biaya produksi saat ini yang dibebankan oleh produsen, pengolah dan pedagang di tempat lain; Sumber informasi yang memungkinkan Pengepul setempat dan pedagang desa dapat menyediakan informasi atau bisa dikumpulkan selama diskusi awal melalui pemetaan sumber daya partisipatif. Informasi ini hanya bisa didapatkan dari pedagang desa atau pelaku langsung lainnya di tingkat provinsi dan nasional. Informasi ini dapat dikumpulkan saat berlangsungnya diskusi / pertemuan awal menggunakan survei lokal singkat atau melalui survei atau pertemuan dengan pelaku langsung dan tidak langsung di tingkat provinsi. Informasi tentang bentuk dan mutu produk terkini dapat dikumpulkan selama pelatihan awal berlangsung, sedangkan informasi bentuk dan mutu yang diinginkan akan dikumpulkan dari pedagang di tingkat kabupaten, provinsi, nasional atau internasional. Informasi tentang dan biaya produksi harga saat ini dapat dikumpulkan selama diskusi / pertemuan awal dengan membantu calon pelaku usaha untuk menilai biaya tenaga kerja. Biaya transportasi ke pasar dapat disediakan oleh pedagang desa dan kabupaten.

44 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 35 Akses untuk modal Kredit lokal tidak ada atau tidak berfungsi, dan/atau produsen, pabrik, pengangkut atau pedagang tidak bisa mendapatkan pinjaman untuk memulai atau untuk menjalankan kegiatan bisnis. Distribusi Spasial Produk jarang atau langka dikarenakan faktor-faktor seperti daur biologis tanaman yang menjadi dasarnya dan perubahan ekosistem Dampak Terhadap Lingkungan Nilai ekonomi produk kemungkinan meningkat sebagai hasil dari pemasaran dan ini akan memicu panen yang berlebihan. Dampak ekologi dari pemanenan belum diuji. Budidaya dan Pemeliharaan Sumber daya bisa atau tidak bisa dibudidayakan atau pemeliharaannya sangatlah memakan waktu, mahal dan rumit. Pengalaman calon pelaku usaha saat ini dalam meningkatkan modal secara informal dan dengan lembaga keuangan formal; Daftar kemungkinan di tingkat lokal, kabupaten/ provinsi dan nasional bagi pelaku usaha lokal untuk mengakses modal. MANAJEMEN SUMBER DAYA Peta sumber daya; Pola pemanenan; Kecenderungan dan alasan perubahan. Teknik panen terkini dan dampaknya pada jumlah spesies Teknik alternatif untuk mengurangi dampak negatif pada kelangsungan hidup spesies. Pengalaman lokal dalam budidaya sumber daya; Pengalaman dalam budidaya ditempat lain dan hasilnya, persyaratan dan biaya. Informasi tentang pengalaman saat ini dalam mengakses modal formal atau informal dapat dikumpulkan selama lokakarya awal sedangkan informasi tentang ketersediaan modal resmi akan dikumpulkan di tingkat kabupaten atau nasional atau melalui survei awal yang dilaksanakan oleh proyek. Informasi ini sangat baik disediakan oleh mereka yang mengumpulkan sumber daya (pengepul) dan dapat dikumpulkan saat lokakarya awal dilaksanakan. Jangan lupa untuk menanyakan tidak hanya tentang pasokan produk tetapi juga isu tenaga kerja yang diperlukan untuk mengumpulkan produk. Informasi ini dapat diperoleh dari pengepul setempat saat diskusi / pertemuan awal dilaksanakan dan juga dari nara sumber selama survei atau pertemuan di tingkat provinsi. Informasi ini dapat diperoleh dari pengepul setempat saat diskusi / pertemuan awal dilaksanakan dan juga dari nara sumber selama survei atau pertemuan di tingkat provinsi. Kriteria ini kemungkinan bukan penyebab eliminasi kecuali bercampur dengan dua kriteria sebelumnya. Jika produk memiliki kerapatan rendah dan tidak dapat dipanen tanpa menimbulkan dampak negatif, maka produk tersebut perlu dieliminasi.

45 36 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 SOSIAL/BUDAYA Potensi Regenerasi Potensi regenerasi produk sangatlah rendah atau ketidakpastian menyangkut kapasitas untuk beregenerasi Kemauan untuk berpartisipasi Ketertarikan dalam pemasaran produk lemah. Calon pelaku usaha harus menunjukkan inisiatif dan mau bertindak sebagai pelaku yang bertanggungjawab secara ekonomi, tidak hanya sebagai pihak yang diuntungkan saja. Daur hidup sumber daya alam Adanya penelitian dan pengalaman bagaimana mempersingkat daur hidup dan mendapatkan produk dengan lebih cepat. Hasil dan biaya dari penelitian ini Apakah calon pelaku usaha perlu menemukan aktifitas ekonomi untuk meningkatkan pendapatan mereka; Apakah calon pelaku usaha terlibat dalam aktifitas bisnis dan siap menjadi pelaku dalam rantai nilai? Informasi ini dapat diperoleh dari pengepul setempat saat diskusi / pertemuan awal dilaksanakan dan juga dari nara sumber selama survei atau pertemuan di tingkat provinsi. Informasi ini harusnya sudah diperiksa saat Langkah 1 Fase 1 berlangsung, tetapi dapat dipelajari lebih lanjut saat pelatihan awal berlangsung ditahapan ini. Larangan sosial/budaya Keyakinan budaya mungkin menghambat kelompok masyarakat dalam mengeksploitasi beberapa produk atau melarang perempuan bekerja bersama mereka. Kendala Kebijakan/ Peraturan Adanya kendala hukum dalam pengumpulan, pengolahan, transportasi dan perdagangan produk. Mengapa beberapa produk diperdagangkan ditempat lain tetapi tidak secara lokal? Keyakinan yang dapat mempengaruhi pemanfaatan produk tertentu. HUKUM/KELEMBAGAAN Daftar aturan dan ketentuan terkait pengumpulan, pengolahan, transportasi dan perdagangan produk; Langkah-langkah penegakan aturan dan ketentuan tersebut; Tingkat pengetahuan dan atau pengertian tentang hukum dan regulasi yang ada diantara calon pelaku usaha. Informasi dapat didapatkan dari calon pelaku usaha lokal selama lokakarya awal berjalan Informasi ini bisa didapatkan melalui calon pelaku usaha saat diskusi / pertemuan awal berlangsung, melalui survei lokal yang dilaksanakan atau melalui survei atau pertemuan dengan pelaku langsung atau tidak langsung di tingkat provinsi dan juga dapat melalui sumber pustaka dari kantor pemerintahan (Kementerian kehutanan dan dinas di daerah yang menangani kehutanan, perindustrian, perdagangan, dll.). Informasi harus diverifikasi bersama LSM nasional atau ahli yang paham dengan ranah kebijakan.

46 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 37 TEKNOLOGI Sumber Daya Manusia/ Keahlian Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk pemanenan, pengolahan, pemasaran dan pengembangan produk masih rendah. Meningkatkan level pengetahuan dan keterampilan sangatlah menyita waktu dan mahal. Infrastruktur dan Komunikasi Infrastruktur fisik (jalan, sungai, dll.) tidak memadai untuk sarana transportasi barang. Kondisi tersebut menghambat potensi pemasaran produk. Sumber daya manusia yang tersedia; keterampilan, peluang pelatihan untuk laki-laki dan perempuan; bantuan terkini dari badan atau lembaga; teknik yang tersedia, perlengkapan dan peralatan dan materi pelatihan; Jenis pengolahan yang digunakan dan daftar unit pengolahan. Status terkini infrastruktur; Kepraktisan untuk memindahkan barang sepanjang tahun; Sarana dan biaya transportasi; Sarana telekomunikasi dan internet serta tingkat pengalaman dalam menggunakannya. Informasi terkait jumlah individu yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan saat ini dapat dikumpulkan selama diskusi / pertemuan awal berjalan sedangkan informasi individual yang memiliki pengalaman spesifik dalam produksi dapat diperoleh melalui survei singkat dalam ruang lingkup lokal atau melalui survei atau pertemuan dengan pelaku langsung maupun tidak langsung di tingkat provinsi. Informasi bisa didapatkan dari calon pelaku usaha selama berlangsungnya diskusi / pertemuan awal. Beberapa prinsip yang digunakan dalam mengumpulkan informasi: Gunakan tabel ini saat pelatihan berlangsung untuk mengumpulkan informasi umum terkait sumber daya dan produk yang tersedia dan memahami kendala utama. Pada tahapan ini, tidak perlu mengumpulkan informasi untuk produk yang sama dari banyak informan. Ingat kriteria ini bersifat indikatif. Pertimbangkan isu sosial selama proses APP. Dalam Fase ini, sangatlah perlu untuk menguji calon pelaku usaha dan mengevaluasi dampak potensialnya terhadap komunitas. Ketika mencermati tabel di atas, coba untuk memahami peran relatif setiap sub-kelompok (seperti perempuan, anakanak dan kelompok pra sejahtera) dan peran produk tertentu didalam setiap kelompok.

47 38 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman 10: Contoh Blanko untuk Mencatat Data yang Dikumpulkan dari Informan Formulir sampel 1: Data Produksi/Perdagangan aspek ekonomi/pasar pada pengembangan usaha Produk Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan dari rumah menuju tempat panen atau lokasi produksi Jumlah yang diproduksi per hari Musim produksi (daftar bulan dalam tahun) Waktu penyimpanan antara produksi dan penjualan Kegiatan produksi (dengan % laki-laki/ perempuan/ anak-anak Ruang penyimpanan Metode pengelolaan tradisional (penanaman, rotasi, dll) Metode perlindungan (dari pencurian, hama, dll) Formulir sampel 2: Biaya Produksi aspek ekonomi/pasar pada pengembangan usaha Produk Lokasi pasar utama Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi pasar Kegiatan produksi (dengan % laki-laki/ perempuan/ anak-anak Moda transportasi Biaya transportasi barang ke pasar Jumlah perjalanan ke lokasi pasar untuk penjualan Jumlah pajak/biaya legal yang dibayarkan Masalah yang ditemui Biaya lainnya Formulir sampel 3: Pengalaman calon pelaku usaha dalam menerima kredit aspek pasar pada pengembangan usaha Sumber kredit Jumlah Penerima (% laki-laki/ perempuan) Kelompok sponsor Tujuan Syarat kredit Nilai suku bunga Pengembalian Kebutuhan kredit lainnya

48 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 39 Pedoman 11: Contoh 1; Menentukan Produk Terpilih Kabupaten: Desa: Produk Kriteria eliminasi (x), atau membutuhkan informasi tambahan Pasar Sumber daya Sosial/Budaya Legal/Institusi Teknologi Eliminasi Madu Alam X Jauh dari desa X Cepat berkurang X Tidak dapat dilakukan oleh perempuan Rotan X Jauh dari desa X Berkurang Satwa liar Permintaan tinggi X Habis X Dilarang/ pemanfaataan sebagai produk termasuk ilegal Daun Palem Butuh informasi lebih lanjut Butuh informasi lebih lanjut Dll.

49 40 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman 12: Contoh 2; Menentukan Produk Terpilih Produk Madu Alam Pohon pakis Eliminasi Kriteria untuk eliminasi, atau aspek yang membutuhkan lebih banyak informasi Pasar Sumber daya Satwa liar X Dilarang Kayu bakar Arang Alat pertanian dari kayu Tali dari kulit pohon Cabai Biji-bijian dari pohon Liana (2 jenis) Kapulaga hutan Kopi hutan Kayu Daun palem Tikar daun palem Sarang lebah Batu asah Jamur Ikan X X X X X Butuh informasi tambahan Bernilai rendah Butuh informasi tambahan Berisiko pengurangan Butuh informasi tambahan Butuh informasi tambahan Sosial/budaya Hanya bermanfaat bagi sedikit orang Hanya bermanfaat bagi sedikit orang Legal/ Institusi Butuh informasi tambahan Dibatasi hukum Dibatasi hukum X menandakan bahwa produk tersebut telah dieliminasi. Dibutuhkan informasi tambahan berarti diperlukan adanya informasi tambahan untuk menentukan apakah sebuah produk perlu dieliminasi. Teknologi Butuh informasi tambahan

50 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 41 Pedoman 13: Pengalaman Peserta di dalam Kegiatan Berkelompok Desa: Kecamatan: Kabupaten: Kegiatan kelompok yang sudah dilakukan Keluaran dari mereka yang bekerja dalam kelompok Keluaran dari mereka yang bekerja sendiri Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan Gambarkan bagaimana kelompok dibentuk Gambarkan aturan untuk melaksanakan kegiatan kelompok

51 42 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman 14: Latihan: Manfaat Usaha Berbasis Kelompok Bagi peserta ke dalam kelompok dan minta mereka membuat daftar manfaat bekerja di dalam kelompok. Di bawah ini adalah kemungkinan jawaban yang akan Anda terima: Kelompok lebih efektif untuk pelatihan dan berbagi informasi; Kelompok mempunyai pengaruh lebih saat negosiasi dan dapat menemukan pasar yang lebih baik; Kelompok dapat menentukan harga umum; Kerja kelompok dapat menghemat waktu karena pekerjaan didistribusikan diantara anggota; Kelompok dapat bernegosiasi untuk harga yang lebih rendah dengan pemasok dan mengurangi biaya produksi (contohnya transportasi, dll.) Kelompok dapat membuat barang yang memiliki mutu lebih baik dengan bekerja bersama; Kelompok bisa mendapatkan harga yang lebih baik (penjualan dan pembelian); Satu individu dapat menjadi bagian dari beberapa kelompok usaha asalkan yang bersangkutan mempunyai waktu dan keinginan yang cukup. Keterlibatan dalam kelompok dapat menjadi syarat untuk mendapatkan dan mengelola sumber keuangan tertentu.

52 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 43 Pedoman 15: Analisis Kelembagaan Tujuan: Tujuan dari peralatan ini adalah untuk membantu pelaku usaha belajar dan menganalisis lingkungan kelembagaan, baik di dalam dan di luar desa mereka. Pemahaman atas peran dan hubungan antar lembaga di sebuah desa merupakan hal yang penting untuk menjamin kelancaran proyek. Dengan menggunakan diagram Venn, calon pelaku usaha dapat merepresentasikan secara visual hubungan mereka dengan lembaga yang berbeda dan juga hubungan antara lembaga-lembaga tersebut. Analisis lembaga membantu peserta untuk: Menjelaskan persepsi mereka tentang kepentingan relatif dan pengaruh dari lembaga lokal; Mengerti bahwa mereka tidak harus membuat organisasi baru jika yang ada sudah berjalan; Mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan lembaga lokal dan kemungkinan kontribusi (atau kendala) dari lembaga tersebut untuk pengembangan usaha. Menggambar Diagram Venn: 1. Kelompokkan peserta berdasarkan pada ketertarikan mereka pada produk yang sama atau berdasarkan pada kelompok yang ada; 2. Minta setiap kelompok untuk menggambar lingkaran di atas kertas (atau ditanah), setiap lingkaran menggambarkan kelompok A lokal, organisasi dan lembaga yang telah berhubungan dengan mereka; Ukuran lingkaran akan bergantung pada kepentingan kelompok, organisasi atau lembaga; Lingkaran dapat tumpang tindih untuk mengindikasikan hubungan formal (misalnya kontrak) antara beberapa kelompok lokal; B C Lingkaran yang lebih kecil dapat dimasukkan ke dalam lingkaran yang lebih besar jika, misalnya kelompok pelaku usaha informal adalah bagian dari organisasi induk dari pelaku usaha lain. 3. Minta setiap kelompok untuk menyajikan diagram mereka kepada semua peserta dan menjelaskan hubungan antara lingkaran tersebut; 4. Fasilitasi diskusi antara kelompok dan analisis hubungan lembaga mana yang harus dikembangkan lebih jauh untuk mendukung pengembangan usaha.

53 44 Panduan Fasilitator Lapangan: Penilaian Situasi Saat Ini MODUL 1 Pedoman 16: Meninjau Keluaran Fase 1 Keluaran Fase 1 Lokasi: Lokasi: Lokasi: Produk-produk yang tersaring Aspek-aspek utama yang butuh diteliti lebih lanjut pada Fase 2 Calon-calon pelaku usaha yang ingin melanjutkan ke Fase 2

54 Sumber: Penerjemahan dan adaptasi: Didukung oleh: KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

MODUL PENGANTAR. Panduan Fasilitator Lapangan: Pelaksanaan Pendekatan Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

MODUL PENGANTAR. Panduan Fasilitator Lapangan: Pelaksanaan Pendekatan Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) Panduan Fasilitator Lapangan: Pelaksanaan Pendekatan Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL PENGANTAR Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development

Lebih terperinci

MODUL 2. Survei Pemilihan Produk. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

MODUL 2. Survei Pemilihan Produk. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) 2 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 2 Survei Pemilihan Produk Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development

Lebih terperinci

MODUL 4. Tahap Awal Pelaksanaan Usaha. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

MODUL 4. Tahap Awal Pelaksanaan Usaha. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) 4 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 4 Tahap Awal Pelaksanaan Usaha Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development

Lebih terperinci

MODUL 3. Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

MODUL 3. Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) 3 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 3 Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis

Lebih terperinci

Panduan Pelatihan untuk Fasilitator Analisis dan Pengembangan Pasar (Market Analysis and Development)

Panduan Pelatihan untuk Fasilitator Analisis dan Pengembangan Pasar (Market Analysis and Development) Panduan Pelatihan untuk Fasilitator Analisis dan Pengembangan Pasar (Market Analysis and Development) Pendahuluan: Pengenalan Pengembangan & Analisis Pasar (Market Analysis & Development) 2 Perbedaan Karakteristik

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT Panduan untuk Organisasi Pelatihan Pendahuluan Skema Lisensi Penilai (ALS) HCVRN (High Conservation Value Resource Network)disusun untuk meningkatkan kompetensi penilai

Lebih terperinci

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat

Lebih terperinci

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF

TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF 1 TEKNIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA PARTISIPATIF Disampaikan pada : Pelatihan Program Pengembangan Desa Binaan Bogor, 26 29 September 2002 Konsep Pemberdayaan Dekade 1970-an adalah awal kemunculan

Lebih terperinci

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF Nama Alamat : Ronggo Tunjung Anggoro, S.Pd : Gendaran Rt 001 Rw 008 Wonoharjo Wonogiri Wonogiri

Lebih terperinci

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT

Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT ID Dokumen BAHASA INDONESIA Silabus Kursus Pelatihan Penilai NKT Panduan untuk Organisasi Pelatihan Pendahuluan Skema Lisensi Penilai (ALS) HCVRN (High Conservation Value Resource Network)disusun untuk

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan BUKU 4e SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM. PERATURAN BUPATI KABUPATEN SIKKA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

Panduan dan Format untuk Mempersiapkan Rencana Bisnis Sebagai Bagian dari Aplikasi Sebagai Agregator Pasar pada Aliansi Tungku Indonesia

Panduan dan Format untuk Mempersiapkan Rencana Bisnis Sebagai Bagian dari Aplikasi Sebagai Agregator Pasar pada Aliansi Tungku Indonesia Panduan dan Format untuk Mempersiapkan Rencana Bisnis Sebagai Bagian dari Aplikasi Sebagai Agregator Pasar pada Aliansi Tungku Indonesia Dipersiapkan oleh The Apex Consulting Group untuk mendukung Aliansi

Lebih terperinci

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

A. Apa itu Portofolio Sekolah? Portofolio Sekolah Gambaran Umum i A. Apa itu Portofolio Sekolah? 1. Map A-4: Portofolio Sekolah adalah sebuah buku/map yang berisi serangkaian materi, termasuk di dalamnya foto-foto dan dokumen-dokumen.

Lebih terperinci

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need Bagian 1 Identifikasi Proyek TELAAH ALKITAB Penilaian Kebutuhan Menanggapi KebutuhanResponding to a need Baca Nehemia 1 Nehemia adalah seorang Yahudi dalam pembuangan di negeri asing. Sebagaian orang Yahudi

Lebih terperinci

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau No. 6, September 2001 Bapak-bapak dan ibu-ibu yang baik, Salam sejahtera, jumpa lagi dengan Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama.

Lebih terperinci

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2)

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2) AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2) Ada sembilan langkah dalam AFP SMART yang terbagi kedalam tiga fase atau tahapan sebagai berikut: Langkah 1. Buat sasaran yang SMART Langkah 4. Tinjau

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi BUKU 4c SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar

Lebih terperinci

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4b SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Ranking Kemiskinan dan Transek Lingkungan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus

Lebih terperinci

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 4 Petunjuk untuk Rapid Rural Appraisal Sederhana

LAMPIRAN 4 Petunjuk untuk Rapid Rural Appraisal Sederhana LAMPIRAN 4 Petunjuk untuk Rapid Rural Appraisal Sederhana Kegiatan Persiapan Sosial Pleno Alor Dengan metode Rapid Rural Appraisal Analisa Dampak Sosial untuk Komunitas Adat Terpencil (Social Impact Assessment

Lebih terperinci

Alang-alang dan Manusia

Alang-alang dan Manusia Alang-alang dan Manusia Bab 1 Alang-alang dan Manusia 1.1 Mengapa padang alang-alang perlu direhabilitasi? Alasan yang paling bisa diterima untuk merehabilitasi padang alang-alang adalah agar lahan secara

Lebih terperinci

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian

Lebih terperinci

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014 Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014 A) Latar Belakang Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia Kerangka Acuan Call for Proposals 2016-2017: Voice Indonesia Kita berjanji bahwa tidak akan ada yang ditinggalkan [dalam perjalanan kolektif untuk mengakhiri kemiskinan dan ketidaksetaraan]. Kita akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai Studi Kelayakan Hutan Rakyat Dalam Skema Perdagangan Karbon dilaksanakan di Hutan Rakyat Kampung Calobak Desa Tamansari, Kecamatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR 5.1. Visi dan Misi Pengelolaan Kawasan Konservasi Mengacu pada kecenderungan perubahan global dan kebijakan pembangunan daerah

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan BUKU 4d SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah terhadap Kegiatan Ekspor UKM

Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah terhadap Kegiatan Ekspor UKM RI N G K ASA N KEG IATA N JAKARTA, JANUARI FEBRUARI 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah

Lebih terperinci

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut

Lebih terperinci

SMART PHARMACY ADVANCING PHARMACY PRACTICE AND EDUCATION IN INDONESIA KUTA - BALI, APRIL 2018 TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP

SMART PHARMACY ADVANCING PHARMACY PRACTICE AND EDUCATION IN INDONESIA KUTA - BALI, APRIL 2018 TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP SMART PHARMACY ADVANCING PHARMACY PRACTICE AND EDUCATION IN INDONESIA KUTA - BALI, 11-13 APRIL 2018 TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP MEMPERTAJAM MASA DEPAN KITA: Model SMART untuk

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Pencegahan dan Pengobatan Malaria untuk Bayi, Anak-Anak dan Wanita Hamil di Bagian Timur Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards adalah

Lebih terperinci

Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI

Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Lebih terperinci

BUKTI DARI PEDESAAN INDONESIA

BUKTI DARI PEDESAAN INDONESIA Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat http://pnpm support.org/village capacity 2010 SERI RINGKASAN STUDI KAPASITAS DESA DALAM MEMELIHARA INFRASTRUKTUR: (NOVEMBER 2010) 2 Ringkasan Biaya pemeliharaan

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

Perundingan Saling Menguntungkan: Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan Merancang dan Merundingkan Nota Kesepahaman untuk Pengembangan Ekspor

Perundingan Saling Menguntungkan: Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan Merancang dan Merundingkan Nota Kesepahaman untuk Pengembangan Ekspor RI N G K ASA N KEG IATA N JAKARTA, 26 27 MEI 2016 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Perundingan Saling Menguntungkan: Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan Merancang dan Merundingkan

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia. Paket Informasi Studi Singkat

Australia Awards Indonesia. Paket Informasi Studi Singkat Australia Awards Paket Informasi Studi Singkat Pencegahan dan Pengobatan Malaria untuk Bayi, Anak-Anak dan Wanita Hamil di Bagian Timur Page 2 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards adalah

Lebih terperinci

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi :

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi : ACCESS Profil Masyarakat Petunjuk 5 Sesi : 1. Analisa Organisasi Pengelola 2. Analisa Pengambilan Keputusan: Matrik Pengambilan Keputusan 3. Analisa Partisipasi : Matrik Partisipasi 4. Analisa Hubungan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/Menhut-II/2011 Tanggal : 14 Maret 2011 PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Aswin Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Bagian 1: Rincian Data Pemohon Sertifikasi Pada bagian ini, cantumkan data pribadi, data pendidikan formal serta data pekerjaan anda pada saat ini.

Lebih terperinci

Governance Brief. Bagaimana masyarakat dapat dilibatkan dalam perencanaan tata ruang kabupaten? Penglaman dari Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur

Governance Brief. Bagaimana masyarakat dapat dilibatkan dalam perencanaan tata ruang kabupaten? Penglaman dari Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur C e n t e r f o r I n t e r n a t i o n a l F o r e s t r y R e s e a r c h Forests and Governance Programme Bagaimana masyarakat dapat dilibatkan dalam perencanaan tata ruang kabupaten? Penglaman dari

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI 5.1 Area Beresiko Tinggi dan Permasalahan Utama Tabel 5.1 Area Beresiko Kabupaten Madiun Penilaian terhadap area beresiko untuk Kabupaten Madiun

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten.

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia. Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat. Pembiakan dan Manajemen Sapi di Indonesia.

Australia Awards Indonesia. Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat. Pembiakan dan Manajemen Sapi di Indonesia. Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Pembiakan dan Manajemen Sapi di Page 2 Pengantar Program kemitraan -Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector diumumkan oleh

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.39/Menhut-II/2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT MELALUI KEMITRAAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.39/Menhut-II/2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT MELALUI KEMITRAAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.39/Menhut-II/2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT MELALUI KEMITRAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Modul ke: 08 FERRRY Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Sifat perencanaan strategic, Menganalisis proposal program baru,menganalisis progam berjalan, dan Proses perencanaan strategik

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 9/28/2011 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PERTEMUAN - 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN 1 2 1. Peserta memahami tentang proyek 2. Peserta memahami konsep-konsep manajemen yang diperlukan dalam manajemen proyek Fungsi-fungsi

Lebih terperinci

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Untuk Knowledge Sector Initiative Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Nomor Permintaan Aplikasi: 01/KSI/SG-S/Des/2014 Tanggal Mulai dan Penutupan

Lebih terperinci

Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis Gender dalam Perdagangan bagi Pejabat Kementerian Perdagangan Indonesia

Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis Gender dalam Perdagangan bagi Pejabat Kementerian Perdagangan Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N TPSA JAKARTA, 23 MEI 2017/18 JULI 2017 11 12 SEPTEMBER 2017 CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997

Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997 Laporan ditulis pada: December 30, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cagar Biosfer Cagar biosfer adalah suatu kawasan meliputi berbagai tipe ekosistem yang ditetapkan oleh program MAB-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.39/Menhut-II/2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT MELALUI KEMITRAAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.39/Menhut-II/2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT MELALUI KEMITRAAN KEHUTANAN 1 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.39/Menhut-II/2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT MELALUI KEMITRAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyuluh pertanian merupakan pendidikan non formal yang ditujukan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyuluh pertanian merupakan pendidikan non formal yang ditujukan kepada 22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penyuluh Pertanian Penyuluh pertanian merupakan pendidikan non formal yang ditujukan kepada petani beserta keluarganya yang hidup di pedesaan dengan

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH 1. Pendahuluan Induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Pemetaan Wilayah, Sebaran Warga Miskin, Sarana dan Prasarana Lingkungan Perumahan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat

Lebih terperinci

PANDUAN LOKAKARYA. Analisa Diagnostik Ekonomi dan Ketenagakerjaan untuk menciptakan Lapangan Kerja Produktif LOKAKARYA April 2011 SURABAYA

PANDUAN LOKAKARYA. Analisa Diagnostik Ekonomi dan Ketenagakerjaan untuk menciptakan Lapangan Kerja Produktif LOKAKARYA April 2011 SURABAYA LOKAKARYA Analisa Diagnostik Ekonomi dan Ketenagakerjaan untuk menciptakan Lapangan Kerja Produktif 0405 April 2011 SURABAYA PANDUAN LOKAKARYA Desain Proses: Endro Catur Fasilitator: Janti Gunawan Endro

Lebih terperinci

Tahapan Pemetaan Swadaya

Tahapan Pemetaan Swadaya Langkah Satu : Persiapan Agar proses Pemetaan Swadaya memperoleh hasil yang optimal, dan memperkecil resiko kegagalan, serta mempermudah pelaksanaan di lapangan, maka perlu persiapan yang baik. Di bawah

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

REVIEW Pengelolaan Kolaborasi Sumberdaya Alam. Apa, Mengapa, dan Bagaimana Pengelolaan Kolaboratif SumberdayaAlam: Pengantar Diskusi

REVIEW Pengelolaan Kolaborasi Sumberdaya Alam. Apa, Mengapa, dan Bagaimana Pengelolaan Kolaboratif SumberdayaAlam: Pengantar Diskusi REVIEW Pengelolaan Kolaborasi Sumberdaya Alam Apa, Mengapa, dan Bagaimana Pengelolaan Kolaboratif SumberdayaAlam: Pengantar Diskusi Pembelajaran Akselerasi Bertindak Melihat Mendengar Merasa Siklus Belajar

Lebih terperinci

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti Pendekatan advokasi yang dilakukan oleh Advance Family Planning (AFP) fokus pada upaya memperoleh quick wins (keputusan-keputusan berkaitan dengan kebijakan atau

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 07 KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN Fakultas FASILKOM Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id Pentingnya Proposal Bisnis Penyusunan proposal

Lebih terperinci

Temukan diri Anda dan kemungkinankemungkinan. untuk masa depan Anda. Basic Training

Temukan diri Anda dan kemungkinankemungkinan. untuk masa depan Anda. Basic Training Temukan diri Anda dan kemungkinankemungkinan baru untuk masa depan Anda. Basic Training Anda adalah guru terbaik untuk diri Anda sendiri. Basic Training AsiaWorks menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

KERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB)

KERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB) KERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB) Menimbang berbagai faktor utama yang menghambat pengelolaan hutan lindung secara efektif, maka pengelolaan hutan

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Pencegahan dan Pengobatan Malaria untuk Bayi, Anak-Anak dan Wanita Hamil di Bagian Timur Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards adalah

Lebih terperinci

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa PB 7 BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa SPB 7.1. Potensi dan Aset Ekonomi Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan keterkaitan partisipasi warga pada perencanaan

Lebih terperinci

Catatan informasi klien

Catatan informasi klien Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia Hutan untuk Masa Depan 2 METODOLOGI Struktur Buku ini adalah sebuah upaya untuk menampilkan perspektif masyarakat adat terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan. Buku ini bukanlah suatu studi ekstensif

Lebih terperinci

Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis.

Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis. Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis. Untuk menjelaskan validasi persyaratan dan peran tinjauan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Agroforestri Secara umum agroforestri adalah manajemen pemanfaatan lahan secara optimal dan lestari, dengan cara mengkombinasikan kegiatan kehutanan dan pertanian

Lebih terperinci

Panduan Penyusunan Proposal PROGRAM HIBAH KOMPETISI ASOSIASI PROFESI MAHASISWA (PHK-APM))

Panduan Penyusunan Proposal PROGRAM HIBAH KOMPETISI ASOSIASI PROFESI MAHASISWA (PHK-APM)) 005/WKAM/DIT-AK/10 Panduan Penyusunan Proposal 2007 PROGRAM HIBAH KOMPETISI ASOSIASI PROFESI MAHASISWA (PHK-APM)) Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian Lapangan dilaksanakan di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB, yang dimulai sejak Praktek Lapangan I (dilaksanakan

Lebih terperinci

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata No.1359, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Dana Desa. Penetapan. Tahun 2018. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN

Lebih terperinci

PANDUAN LOKAKARYA. Analisa Diagnostik Ketenagakerjaan LOKAKARYA APRIL 2011 AMBON, MALUKU. Desain Proses: Endro Catur

PANDUAN LOKAKARYA. Analisa Diagnostik Ketenagakerjaan LOKAKARYA APRIL 2011 AMBON, MALUKU. Desain Proses: Endro Catur LOKAKARYA Analisa Diagnostik Ketenagakerjaan 1113 APRIL 2011 AMBON, MALUKU PANDUAN LOKAKARYA Desain Proses: Endro Catur Fasilitator: Janti Gunawan Endro Catur Lucky Ferdinand Lumingkewas A. Pendahuluan

Lebih terperinci

yang sudah dikenal selama ini adalah sebagaimana tergambar sebagai berikut:

yang sudah dikenal selama ini adalah sebagaimana tergambar sebagai berikut: MENGELOLA PELATIHAN PARTISIPATIF Manajemen (Mengelola) Program Pelatihan Sebagian besar kita telah berpengalaman untuk mengelola "sesuatu kegiatan" baik sebagai Pimpinan Proyek (PIMPRO) maupun sebagai

Lebih terperinci