(studi empiris pada Universitas Muhammadiyah Ponorogo) HERI WIJAYANTO Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo

dokumen-dokumen yang mirip
(studi empiris pada Universitas Muhammadiyah Ponorogo) HERI WIJAYANTO Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Oleh : HERI WIJAYANTO Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo Jl. Budi Utomo No. 10 Ponorogo

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL

PERAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEY USER TERHADAP KESUKSESAN IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PERAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEY USER TERHADAP KESUKSESAN IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Oleh : HERI WIJAYANTO Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo Jl. Budi Utomo No. 10 Ponorogo

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

PENGARUH PARTISIPASI PENGGUNA TERHADAP KESUKSESAN SUATU SISTIM INFORMASI

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

MODEL KESUKSESAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE & MCLEAN

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN STRUKTURAL EQUATION MODELLING

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Data Anaysis. 6ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Bab 3. Metode Penelitian

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KESUKSESAN PENERAPAN E-GOVERNMENT BERDASARKAN E-GOVSQUAL (STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA DENPASAR)

ELSE (Elementary School Education Journal) Volume 2 Nomor 1 Februari 2018 P-ISSN: E-ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

With AMOS Application

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA CORE BANKING SYSTEM DI BANK BPD BALI

Dosen Pembimbing Dr.Apol Pribadi S.T, M.T Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc. Aris Kusumawati NRP :

PENGGUNAAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) DALAM PENILAIAN KINERJA USAHA PERIKANAN TANGKAP PURSE SEINE DI KOTA PEKALONGAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (STUDI KASUS : PT TEKNIKA SARANA GARDIAN)

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNAAN E PROCUREMENT OLEH PENYEDIA BARANG DAN JASA (STUDI KASUS DI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PENGARUH SYSTEM QUALITY TERHADAP USER SATISFACTION PADA IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DENGAN PENDEKATAN DeLONE AND McLEAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL (studi empiris pada Universitas Muhammadiyah Ponorogo) HERI WIJAYANTO Email: ok_coi@yahoo.com Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK Teknologi informasi (TI) berkembang dengan mengedepankan affectivities, efficiency, accountable, use friendly, familiar, dan real time, hal itu merupakan solusi sekaligus tuntutan jaman. Perusahaan berusaha mengadopsi teknologi informasi yang terbaru dan tercanggih untuk dapat memenangkan persaingan, hal ini sejalan dengan paradigma bahwa penguasa dunia adalah yang menguasai teknologi informasi. Dalam era persaingan bisnis yang dinamis dan sangat cepat berubah, teknologi informasi tidak lagi dipandang sebagai pelengkap atau pendukung, akan tetapi sudah menjadi salah satu penentu bagi kesuksesan bisnis suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh System quality terhadap user satisfaction dalam Implementasi SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Analisis data dengan menggunakan dua macam teknik, yaitu : Confirmatory Factor Analysis dan Regresion Weight pada SEM. Hasil pengujian diperoleh nilai CR (critical rasio) sebesar 2.744, dan p value sebesar 0.006, karena nilai CR diatas ± 1.96, dan p value dibawah 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa sistem quality berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap user satisfactions pada implementasi SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Kata kunci : Teknologi Informasi, System quality, user satisfaction, dan SIM. PENDAHULUAN Teknologi Informasi (TI) diaplikasikan dalam perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan membantu pencapaian kualitas, standar waktu, dan kepuasan baik bagi konsumen maupun karyawan, dimana dalam bisnis hal ini diwujudkan dalam sekumpulan sistem yang terdiri atas sistem informasi dan infrastruktur pendukungnya (Brigida M., 2011). Pengelolaan TI tidak lepas dari pengawasan terkait dengan kendalakendala yang mungkin muncul, seperti keterlambatan penyajian data dan informasi yang akan diproses, risiko layanan antar unit, risiko pengawasan, dan keadilan pemenuhan kebutuhan TI yang belum menyeluruh. Tata kelola TI merupakan faktor penting bagi organisasi dalam memanfaatkan TI, karena akan memberikan jaminan bahwa pemanfaatan TI sejalan dengan tujuan organisasi (Suryani, 2009). Pengukuran kesuksesan system informasi perlu dilakukan untuk mengetahui efektifitas system informasi berjalan dan berdampak positif pada organisasi, pengukuran dilakukan dengan mengadopsi Multitek Indonesia Vol. 7, No 1, Juni 2013 74

model yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992), yang melakukan studi yang mendalam terhadap literatur mengenai kesuksesan sistem informasi. Kesuksesan sebuah sistem informasi dapat direpresentasikan oleh karakteristik kualitatif dari sistem informasi itu sendiri (system quality), kualitas output dari sistem informasi (information quality), konsumsi terhadap output (use), respon pengguna terhadap sistem informasi (user satisfaction), pengaruh sistem informasi terhadap kebiasaan pengguna (individual impact), dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi (organizational impact). DeLone and McLean Information System Success Model (D & M IS Success Model) yang digunakan untuk mengukur kesuksesan sistem informasi dalam penelitian ini meliputi 6 (enam) variabel yaitu; (1). System Quality, (2). Information quality, (3). Servive quality, (4). Use, (5). User Satisfaction, dan (6). Net benefit. Pemilihan Updated D & M IS Success Model dalam penelitian ini dikarenakan Updated D & M IS Success Model menggambarkan sebuah pendekatan model yang mencerminkan karakteristik dari SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Karakteristik kualitatif dari sistem informasi itu sendiri (system quality), kualitas output dari sistem informasi (information quality), konsumsi terhadap output (use), respon pengguna terhadap sistem informasi (user satisfaction), pengaruh sistem informasi terhadap kebiasaan pengguna (individual impact), dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi (organizational impact). Universitas Muhammadiyah Ponorogo merupakan lembaga pendidikan tinggi swasta di kabupaten Ponorogo Jawa Timur, dengan jumlah mahasiswa lebih dari 4.500 mahasiswa, sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada mahasiswa dalam bidang informasi, yaitu informasi dalam bidang; akademik, keuangan, dan data mahasiswa, pada tahun 2007 Universitas Muhammadiyah Ponorogo menerapkan teknologi informasi (TI) dengan mengintregrasikan pelayanan dan pengelolaan informasi kedalam Sistem Informmasi Manajemen. Penelitian tentang kesuksesan system informasi penting dilakukan untuk mengetahui sejauhmana efektifitas system, kinerja system, pengguna system, output system, kepuasan pengguna, dan keuntungan yang dapat diperoleh dengan mengimplementasikan system informasi, selain itu tujuan pengukuran kesuksesan juga untuk menentukan strategi pengembangan dibidang TI, agar dengan TI bisa meningkatkan daya saing, dan tidak mengalami IT paradox dalam implementasinya. Pengembangan SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo terus dilakukan dan didukung oleh suatu lembaga yaitu Lembaga Pengembangan Informasi dan Komunikasi (LPIK), yang bertugas menjaga keberlanjutan system yang berbasis TI, melakukan pengembangan dan perencanaan dibidang TI, mengelola SIM- TIK, serta member layanan dibidang TI kepada mahasiswa, dosen, karyawan dan stake holder yang lain. 75 Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction... (Heri Wijayanto)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah System quality berpengaruh terhadap user satisfaction dalam Implementasi SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh System quality terhadap user satisfaction dalam Implementasi SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. LANDASAN TEORI A. SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo SIM adalah suatu aplikasi terintegrasi yang berkonsentrasi untuk menyatukan aktivitas proses transaksi yang berkaitan dengan akademik, keuangan, dan data base mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Aplikasi SIM menggabungkan proses bisnis antara Universitas dan Mahasiswa, dan proses perhitungan finansial mahasiswa. Implementasi SIM memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan fungsifungsi administrasi mahasiswa ke dalam proses bisnis yang unified dan terintegrasi. Masalah yang sulit dan besar dihadapi perusahaan adalah mengintegrasikan sistem yang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan ke dalam sistem komputer yang dapat melayani kebutuhan antar departemen yang berbeda (Ethie & Madsen dalam Amaranti, 2006). Implementasi sistem TI tidak dapat memenuhi harapan, banyak perusahaan yang telah mengeluarkan biaya besar untuk implementasi sistem TI akan tetapi tidak berhasil memperoleh manfaat dan keuntungan secara optimal dari implementasi sistem TI tersebut. Kegagalan dalam implementasi sistem TI pada dasarnya bukan terletak pada kesalahan instalasi software, tapi sebagian besar disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan perusahaan untuk menentukan sistem yang tepat untuk menyelesaikan masalah bisnis dan kebutuhan yang sebenarnya (Brynjolfsson et al dalam Amaranti, 2006). Penyebab tidak diperolehnya manfaat dan keuntungan secara optimal dari sistem TI adalah adanya keengganan dan penolakan dari user dan ketidakmampuan perusahaan-perusahaan untuk menentukan perubahan pada desain dan struktur organisasi sesuai dengan manfaat teknologi yang dipilih (Ethie and Madsen dalam Amaranti, 2006), dalam implementasi TI, penggunaan dan pengoprasionalan sistem merupakan keharusan bagi user yang bersifat mandatory, keengganan atau penolakan user untuk mengadopsi atau menggunakan sistem TI adalah salah satu penyebab kegagalan implementasi yang harus diperhatikan perusahaan (Wah dalam Nah et al, 2004). Keengganan user dalam mengimplemantasikan sistem TI yang mengarah pada penolakan yang sifatnya hanya karena tidak mau repot dan tidak mau belajar tentang hal yang baru, yang sebetulnya adalah tuntutan untuk mengimbangi atau memenangkan persaingan bisnis, dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan (Baheshti, 2006). Multitek Indonesia Vol. 7, No 1, Juni 2013 76

B. Implementasi SIM Pengertian Implementasi SIM adalah: Proses menetapkan SIM yang telah dibangun agar user menggunakannya untuk menggantikan sistem lama (Mulia Hartono, 2004), ada 3 kategori Implementasi SIM-TIK yaitu: 1. Mengganti sistem manual dengan SIM. 2. Mengganti sistem informasi akademik dengan sistem SIM. 3. Meningkatkan system yang telah ada,misalnya mengimplementasikan modul baru untuk melengkapi modul yang sudah ada. C. Manfaat Implementasi SIM Manfaat mengimplementasikan SIM di Univesitas Muhammadiyah Ponorogo diantaranya adalah: 1. Mahasiswa dapat melakukan proses akademik dengan system yang meliputi input data mahasiswa, pemrograman, nilai dalam semester, transkrip sementara, tanggungan keuangan yang sudah dibayar, besarnya tanggungan keuangan, beban SKS, dan matakuliah. 2. Integrasi sistem keuangan, yaitu Untuk mengintegrasikan data keuangan mahasiswa sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan universitas yang berkaitan dengan pemasukan keuangan dari mahasiswa dengan lebih baik. 3. Standarisasi Proses Operasi, yaitu menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan in-efficiency dan peningkatan kualitas produk. D. Model Dasar Kesuksesan Teknologi Informasi Model DeLone dan Mclean meliputi : 1. Dimensi kualitas pelayanan (service quality) sebagai tambahan dari dimensi-dimensi kualitas yang sudah ada, yaitu kualitas sistem (system quality) dan kualitas informasi (information quality). 2. Menggabungkan dampak individual (individual impact) dan dampak organisasional (organizational impact) menjadi satu variabel yaitu manfaatmanfaat bersih (net benefits). 3. Dimensi minat memakai (intention to use) sebagai alternatif dari dimensi pemakaian (use). DeLone & McLean (2003) mengusulkan pengukuran alternatif, yaitu minat memakai (intention to use). Minat memakai adalah suatu sikap (attitude), sedang pemakaian (use) adalah suatu perilaku (behavior). DeLone & McLean (2003) juga berargumentasi dengan mengganti pemakaian (use) memecahkan masalah yang dikritik oleh Seddon (1997) tentang model proses lawan model kausal. Dengan adanya beberapa penambahan variabel pada model. METODE PENELITIAN Populasi penelitian adalah Dosen, Karyawan dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang menggunakan atau berinteraksi dengan SIM-TIK. Jumlah populasi dalam penelitian ini ± 5.000 orang, dan responden yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 120 responden. 77 Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction... (Heri Wijayanto)

Definisi operasional variabel System Qualityadalah kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi, dan Variabel User Satisfaction merupakan kepuasan Pengguna sistem (User satisfaction) merupakan respon dan umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Alat analisis menggunakan alat analisis Structural Equation Modelling (SEM) dari paket software statistik AMOS versi 16.0 dalam model dan pengujian hipotesis. Analisis dilakukan menggunakan dua macam teknik, yaitu : Confirmatory Factor Analysis (Analisis Faktor Konfirmatori) pada SEM yang digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam satu kelompok variabel, dan Regresion Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar variabel-variabel system quality, information quality, user satisfaction, use, individual impact, dan organizational impact saling mempengaruhi. Gambar 1. Indikator variabel sistem quality X1 X2 X3 X4 X5 : Kemudahan untuk digunakan (ease of use) : Kemudahan untuk dipelajari (ease of learning) : Waktu Merespon/access (response time) : Integrasi system (integration) : Keamanan sistem (security) 2. User Satisfaction User Satisfaction dalam penelitian ini diukur dari indikator yang mengacu pada penelitian McGill et al., (2003), variabel diukur dengan tiga indikator, Gambaran indikator yang digunakan untuk menguji user satisfaction dalam gambar 2. System Quality X1 X2 X3 X4 X5 tersaji Dimensionalisasi varibel 1. Sistem Quality Sistem Quality diukur dari indikator yang mengacu pada penelitian DeLone dan McLean (2003), Hamilton at al. (1981), Zulaikha (2007), variabel diukur dengan lima indikator, Gambaran indikator yang digunakan untuk menguji sistem quality tersaji dalam gambar 1. X14 X15 User Satisfaction Gambar 2. Indikator variabel user satisfaction X16 X17 X14 : Efisiensi (efficiency) X15 : Keefektifan (effectiveness) X16 : Kepuasan (satisfaction) X17 : Kebanggaan menggunakan sistem (proudness) Multitek Indonesia Vol. 7, No 1, Juni 2013 78

Model Penelitian Model penelitian yang dikembangkan dalam pennelitian sebagaimana Gambar 3. Information Quality System Quality Service Quality Gambar 3. Model penelitian User Satisfaction HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Masing-masing Variabel Gambaran Variabel System Quality diukur dengan menggunakan 5 butir pertanyaan, adapun hasil distribusi frekuwensi sebagaimana dalam tabel 1. Gambaran Variabel User Satisfaction diukur dengan menggunakan 3 butir pertanyaan, adapun hasil distribusi frekuwensi sebagaimana dalam tabel 2. Tabel 1. Distribusi Skor jawaban resonden tentang Variabel System Quality N = 120 Item SKOR Mean Total Mean 1 (STS) 2 (TS) 3 (KS) 4 (S) 5 (SS) Skala Skor skala 5 f % f % f % f % F % 100 QS1 5 4.2 18 15 41 34.2 50 41.7 6 5 394 3.28 65.6 QS2 0 0 26 21.7 50 41.7 37 30.8 7 5.8 385 3.21 64.2 QS3 5 4.2 11 9.2 50 41.7 50 41.7 4 3.3 397 3.30 66.0 QS4 2 1.7 20 16.7 53 44.2 35 29.2 10 8.3 391 3.26 65.2 QS5 2 1.7 23 19.2 47 39.2 39 32.5 9 7.5 390 3.2 65.0 Sumber : Data Primer diolah (April, 2012) Tabel 2. Distribusi Skor jawaban resonden tentang Variabel User Satisfaction N = 120 Item SKOR Total Mean Mean 1 (STS) 2 (TS) 3 (KS) 4 (S) 5 (SS) Skor skala 5 Skala 100 f % f % f % f % f % US1 3 2.5 11 9.2 36 30 61 50.8 9 7.5 422 3.51 70.2 US2 1.8 18 15 37 30.8 54 45.0 10 8.3 414 3.45 69 US3 2 1.7 11 9.2 32 26.7 58 48.3 17 14.2 437 3.75 75 US4 1.8 16 13.3 32 26.7 48 40 23 19.2 452 3.77 75.4 Sumber : Data Primer diolah (April, 2012) Evaluasi Kelayakan Model Evaluasi kelayakan model dengan menggunakan dua macam teknik analisis, yaitu : Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada SEM yang digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam suatu kelompok variabel, dan Regression Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar variabel-variabel penelitian yang saling mempengaruhi. Langkah-langkah dalam CFA dilakukan pada masing variabel, dilanjukan secara bersama-sama atau secara utuh 79 Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction... (Heri Wijayanto)

dalam satu model. CFA pada masingmasing variabel adalah sebagai berikut : CFA System Quality CFA Konstruk System Quality (SQ) merupakan tahap pengukuran terhadap dimensi-dimensi yang membentuk variabel laten pada konstruk yang membentuk model SQ. SQ diukur dengan menggunakan 5 butir pertanyaan (SQ1, SQ2, SQ3, SQ4, dan SQ5), dan hasil estimasi model pengukuran disajikan pada gambar 4. Gambar 4. CFA kontruk System Quality Kelayakan Model konstruk System Quality sebagaimana gambar 4. menginformasikan bahwa model pengukuran untuk konstruk System Quality yang dispesifikasi dalam data ini secara keseluruhan konsisten dan fit dengan data, nilai Chi-square = 3.2 lebih kecil dari chisquare tabel pada α = 0,05 dan df = 2 adalah 5.99, hal ini menunjukkan bahwa matriks kovarians sampel tidak berbeda secara signifikan dengan matriks kovarians yang diestimasi dalam model. Nilai RMSEA = 0.000 membuktikan bahwa nilainya good fit seperti yang disarankan (Hair et al, 1995) yaitu < 0.08, dan bahwa kesenjangan disperancy antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians yang diestimasi dalam model per derajat kebebasan (df = degree of freedom) sangat tipis. Ringkasan hasil uji kesesuaian model tersaji dalam table 3. Tabel 3. Hasil Uji Kesesuaian Model Pada Konstruk System Quality N = 120 Goodness of Fit Index Cut-off value Hasil Evaluasi Model Degree of freedom (df) 2 Chi-square < dari chi-square table (5.99) 3.2 Baik RMSEA 0.08 0.000 Baik GFI 0.90 0.989 Baik AGFI 0.90 0.969 Baik Cmin/df 2.00 0.647 Baik TLI 0.95 1.044 Baik CFI 0.95 1.000 Baik Sumber : data primer diolah (April, 2012) Hasil uji kesesuaian model konstruk system quality sebagaimana table 3. dapat disimpulkan bahwa semua konstruk yang digunakan untuk membentuk sebuah model memenuhi kreteria goodness of fit yang telah ditetapkan, ditandai dengan nilai TLI dan CFI diatas cut-off value yaitu 0.95, dan nilai AGFI dan GFI diatas cut-off value yaitu 0.90. Multitek Indonesia Vol. 7, No 1, Juni 2013 80

Evaluasi pengaruh antar konstruk dengan indikator-indikatornya (Loading hasil tersebut mengindikasikan bahwa dimensi system quality cukup baik untuk Factor) dengan kriteria-kriteria Overall terekstraksi membentuk variabel. Hasil Measurement Fit Model dari masing-masing dimensi, dapat dijelaskan jika diperoleh hasil pengujian yang significant (< 0.05), maka pengujian pengaruh antar konstruk (regression weight) dalam membentuk variabel sebagaimana dalam tabel 4. Tabel 4. Regression weight konstruk system quality N = 120 Estimate S.E. C.R. P SQ5 <--- SQ 1.000 SQ4 <--- SQ.644.157 4.113 *** SQ3 <--- SQ.546.139 3.922 *** SQ2 <--- SQ.471.154 3.054.002 SQ1 <--- SQ.934.183 5.101 *** Sumber : data primer diolah (April, 2012) Hasil pengujian pengaruh antar konstruk dalam table 9. menunjukkan bahwa hasil analisis setiap indikator atau dimensi pembentuk masing-masing variabel menunjukkan hasil yang baik, yaitu nilai dengan CR diatas 1.96, dan probabilitas yang lebih kecil dari 0.05, dengan hasil pengujian tersebut maka dapat dijelaskan bahwa indicator pembentuk variabel telah menunjukkan unidimensionalitas, dan model dapat digunakan untuk analisis selanjutnya, tanpa modifikasi atau penyesuaian. CFA User Satisfaction CFA Konstruk User Satisfaction (US) merupakan tahap pengukuran terhadap dimensi-dimensi yang membentuk variabel laten pada konstruk yang membentuk model US. US dikukur dengan menggunakan 4 butir pertanyaan (US1, US2, US3, dan US4), dan hasil estimasi model pengukuran sebagaimana pada gambar 5. Gambar 5. Estimasi Model Pengukuran US Estimasi model pengukuran konstruk User Satisfaction sebagaimana gambar 10. menginformasikan bahwa model pengukuran untuk konstruk User Satisfaction yang dispesifikasi dalam data ini secara keseluruhan konsisten dan fit dengan data, nilai Chis-quare = 9.6, lebih kecil dari chi-square tabel pada α = 0,05 dan df = 2 adalah 5.99, hal ini menunjukkan bahwa matriks kovarians sampel sama secara signifikan dengan matriks kovarians yang diestimasi dalam model. 81 Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction... (Heri Wijayanto)

Nilai RMSEA = 0.000 membuktikan bahwa nilainya good fit seperti yang disarankan (Hair et al, 1995) yaitu < 0.08, dan bahwa kesenjangan disperancy antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians yang diestimasi dalam model per derajat kebebasan (df = degree of freedom) sangat tipis. Ringkasan hasil uji kesesuaian model tersaji dalam table 5. Tabel 5. Hasil Uji Kesesuaian Model Pada Konstruk User Satisfaction N = 120 Goodness of Fit Index Cut-off value Hasil Evaluasi Model Degree of freedom (df) 2 Chi-square < dari chi-square table 1.3 Baik (16.92) RMSEA 0.08 0.000 Baik GFI 0.90 0.995 Baik AGFI 0.90 0.973 Baik Cmin/df 2.00 0.648 Baik TLI 0.95 1.043 Baik CFI 0.95 1.000 Baik Sumber : data primer diolah (April 2012) Ringkasan hasil uji kesesuaian model konstruk user satisfaction sebagaimana table 5. dapat disimpulkan bahwa semua konstruk yang digunakan untuk membentuk sebuah model telah memenuhi kreteria goodness of fit yang telah ditetapkan. Evaluasi pengaruh antar konstruk dengan indikator-indikatornya (Loading Factor) dengan kriteria-kriteria Overall Measurement Fit Model dari masing-masing dimensi, dapat dijelaskan jika diperoleh hasil pengujian yang significant (< 0.05), maka hasil tersebut mengindikasikan bahwa dimensi user satisfaction cukup baik untuk terekstraksi membentuk variabel. Hasil pengujian pengaruh antar konstruk (regression weight) dalam membentuk variabel sebagaimana dalam tabel 6. Tabel 6. Regression Weight Konstruk user satisfaction N = 120 Estimate S.E. C.R. P US3 <--- US 1.000 US2 <--- US 1.034.267 3.867 *** US1 <--- US 1.958.722 2.713.007 US4 <--- US 1.123.187 1.991.048 Sumber : Data Primer diolah (April 2012) Hasil pengujian pengaruh antar konstruk dalam table 16. menunjukkan bahwa hasil analisis setiap indicator atau dimensi pembentuk masing-masing variabel menunjukkan hasil yang baik, yaitu nilai dengan CR diatas 1.96, dan probabilitas yang lebih kecil dari 0.05, dengan hasil pengujian tersebut maka dapat dijelaskan Multitek Indonesia Vol. 7, No 1, Juni 2013 82

bahwa indicator pembentuk variabel telah menunjukkan unidimensionalitas, dan model dapat digunakan untuk analisis selanjutnya tanpa modifikasi atau penyesuaian. Uji Hipotesis Parameter estimasi untuk pengujian ditentukan oleh nilai CR dan p value (probabilitas), dengan ketentuan nilai CR = ± 1.96 (cut of value) dan p value dibawah 0.05 (nilai yang dipakai dalam penelitian ini), Hasil analisis data yang telah dilakukan, dengan hasil yang telah memenuhi kreteria goodness of fit sebagaimana tabel 7, maka uji hipotesis adalah sebagai berikut : Hasil pengujian diperoleh nilai CR (critical rasio) sebesar 2.744, dan p value sebesar 0.006, karena nilai CR diatas ± 1.96, dan p value dibawah 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima. sistem quality berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap user satisfactions pada implementasi SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Tabel 7. Evaluasi faktor loading dan full latent variabel model N = 120 Estimate S.E. C.R. P Keputusan US <--- SQ.503.183 2.744.006 Diterima KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulannya dari penelitian ini adalah Implementasi SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo menunjukkan kesesuaian analisis dengan model updated DeLone and McLean information system success model, dan Sistem quality berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap user satisfactions pada implementasi SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Saran lebih difokuskan pada penelitian lanjutan yaitu: perlunya mencari factor penyebab dari penolakan hipotesis yang ada, dan memungkinkan memasukkan variabel lain yang sesuai yang dimungkinkan menjadi factor penentu keberhasilan SIM-TIK Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dan perlunya penelitian lanjutan dengan menggunakan model penelitian yang berbeda sehingga diperoleh gambaran akurasi dari penelitian ini, sebagai pembanding sekaligus sebagai generalisasi. 83 Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction... (Heri Wijayanto)

DAFTAR PUSTAKA Alter, A., 1990, The Corporate Make Over, CIO, Vol. 4, No. 3, December, pp. 32-42. Amaranti, Reni, 2006, Faktor Kritis Dalam Proyek Implementasi ERP dan Pengaruhnya terhadap Perubahan dalam Organisasi. Bradford, M., and Florin, J., 2003, Examining the Role of Innovation Diffusion Factors on the Implementation Success of Enterprise Resources Planning Systems, Brynjolfsson, 2006, What Manager Should Know About ERP/ERP II, Management Research New, Vol. 29, No. 4, pp. 184-193. Cantu, R., 1999, A Framework For Implementing Enterprise Resources Planning System in Small Manufacturing Companies, Mary s University, San Antonio. Davenport, T., and Nohria, N., 1994, Case Management and the Integration of Labour, Sloan Management Review, Vol. 31, No.4, pp. 11-23. Davis, Fred, D., 1989, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology, MIS Quarterly, Vol. 43, No. 2, pp. 111-123. Fullan, M.G., 1991, The New Meaning of Educational Change, New York: Teachers College Press. Gable, G., 1998, Large Package Software: a Neglected Technology, Journal of Global Information Management, No. 6, Vol. 3, pp. 1-7. Grover, V., Jeong, S., Kettinger, W., and Teng, J., 1995, The Implementation of Business Process reengineering, Journal of Management Information System, Vol. 12, No. 1, pp. 109-120. Gupta, A. 2000, Enterprise Resources Planning: The Emerging Organizational Value System, Industrial Management and Data System Journal. Vol. 100, No. 3, pp.114-118. Multitek Indonesia Vol. 7, No 1, Juni 2013 84