Strategi Mensiasati HUTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

Bebas Hutang Banyak Kesempatan

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

KEWIRAUSAHAAN II BUKTI TRANSAKSI KEUANGAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si TEKNIK INFORMATIKA. Modul ke: Fakultas FASILKOM.

7 Rahasia Rencana Keuangan Tahan Krisis Teminto, S.E., CFP, QWP -

Menjadi Manajer Keuangan Keluarga

Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank yang bapak pimpin.

SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha

Kewirausahaan Alternatif Permodalan

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

90 intisari-online.com

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN MENGELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN. 11Fakultas FASILKOM MATSANI, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

note AQUARIUS note THE SMARTEST MONEY BOOK YOU LL EVER READ Learn More in Less Time

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bisnis utamanya adalah pembiayaan retail sepeda motor Honda baik baru maupun

2. Bagaimana Syarat yang diberikan Bank BRI Unit Willem Iskandar Cabang Medan Asia Pasar Rame untuk meningkatkan debitur KUR Mikro?

Kewirausahaan I. Berisi tentang mengelola keuangan usaha. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

Aplikasi Prinsip Time Value of Money Dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus tumbuh, namundengan tetap memperhatikan prinsip kehatian-hatian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

Pendampingan oleh Coach Wirausaha. - Coach Faran - V.1.0

Pengelolaan Keuangan. Pengelolaan keuangan adalah tindakan untuk mencapai tujuan keuangan di masa yang akan datang.

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

Kewirausahaan. Mengelola Keuangan. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Strategi Pemasaran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Depok

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa.

INVESTASI DI PROPERTY Oleh: Mike Rini

Kalkulator Perencanaan Keuangan Android Manual Book

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN

MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini

Aspek Internal Karyawan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR TABEL dan GAMBAR...viii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

Sudah Sehatkah Keuangan Anda?

2014 S TUDI DES KRIPTIF MENGENAI PERILAKU KONS UMS I MAS YARAKAT DI KELURAHAN S EKEJATI KOTA BANDUNG

Manajemen Keuangan Usaha. -Alfiani Nur Julia-

TÄÅtwçËá _ áàm. Kata-Kata Bijak Safir Senduk dalam Buku Siapa Bilang jadi Karyawan tidak bisa Kaya? WtÜ TÄÅtwç

harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan.

TRANSKIP WAWANCARA. : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

BAB I PENDAHULUAN. yang mencolok agar anak-anak tertarik untuk mengisinya dengan tabungan

Manajemen SDM - Kenaikan gaji karyawan - Mengadakan pendidikan dan Pelatihan. Man. Keuangan Memenuhi Kebutuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Bank merupakan badan usaha yang

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Product, Price, Place, dan Promotion, dan dari empat kebijaksanaan

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

Hidup Lebih Sejahtera Berkat Pembiayaan

Contoh Proposal Usaha Bengkel Sepeda Motor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Aset-aset ini

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

RUMAHKU SURGAKU. Oleh: Ahmad Gozali

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Arisan adalah kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

MENYIASATI PEMBAYARAN KARTU KREDIT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya!

Transkripsi:

Strategi Mensiasati HUTANG Nah, jika anda seorang pengusaha atau masih awal dalam membuka usaha, tentunya anda pernah atau bahkan terlibat masalah hutang. Apakah dipergunakan untuk menambah modal usaha, membayar hutang usaha, mencicil kendaraan bermotor, KPR, dsb. Dari pengalaman saya dalam membuka usaha, anda perlu memiliki kiat untuk bisa mensiasati hutang yang anda miliki. Seberapa pun penghasilan anda jika anda mau melakukan kiat-kiat sari saya ini, saya jamin anda tidak akan pusing harus melunasi hutang-hutang anda. Hal pertama yang anda lakukan adalah dengan memeriksa hutang anda, apakah tergolong sehat atau sudah merongrong anda. Caranya sederhana. Buat daftar hutang, mulai dari kartu kredit, kredit kepemilikan kendaraan, KPR, dan hutang-hutang lain. Jangan lupa tuliskan bunga yang mesti anda harus bayar. Lalu jumlahkan hutang anda semuanya. BANDINGKAN DENGAN ASET USAHA ANDA. Berapa persen hutang anda dibandingkan dengan aset?? bila di bawah 30 %, berarti hutang anda masih sehat. Tapi jika jumlah hutang dengan aset tidak jauh berbeda, anda perlu mengkaji ulang setiap hutang-hutang anda. Jangan-jangan uang yang anda dapatkan dari hutang itu banyak dihabiskan untuk biaya konsumtif anda. Atau anda kurang perencanaan dalam menggunakan uang pinjaman itu.

Sebagai contoh begini, utang anda dikatakan sehat jika ( sebuah studi kasus ) Anda memiliki hutang di bank sebesar 30 juta yang dialokasikan untuk menambah modal usaha. Pembayaran hutang sampai dengan 3 tahun dengan bunga 2%/bulan - flat. Jadi anda mencicil pembayaran hutang anda sekitar 900.000 tiap bulan selama 3 tahun. Nah, jika anda memiliki aset bersih sampai nilainya 100 juta, hutang anda masih dikatakan sehat. ATAUPUN jika pendapatan usaha setelah anda mendapatkan modal pinjaman menjadi bertambah per bulan maka hutang anda termasuk sehat. Seorang rekan saya, memiliki hutang sampai ratusan juta. Uang-nya dipakai buat membangun rumah kost. Tiap bulan dia mendapatkan pembayaran kost sampai dengan 7 juta. Dan dia tetap enjoy-enjoy saja loh. Kenapa? Asumsi saya karena keuntungan usaha kost tersebut masih lebih besar dari pada kewajiban hutang dan bunga yang harus di bayar tiap bulan ke bank. Kedua contoh di atas adalah hutang sehat. Nah hutang buruk adalah manakala anda menghabiskannya untuk kebutuhan konsumtif ( seperti membeli perabotan, makan, kendaraan, dsb) semata-mata hanya untuk meningkatkan gengsi anda. Selain itu ada hal- hal lain yang perlu Anda pahami jika Anda memiliki hutang, yaitu,

Seberapa besar hutang (liability) anda. Apakah hutang tersebut lebih besar dari harta (asset) yang anda miliki? Apakah kira-kira ada asset yang bisa di jaminkan untuk mendapatkan hutang yang lebih besar, untuk menutupi hutang yang pertama. Kedengarannya mungkin agak tidak enak, seolah-olah gali lubang tutup lubang. Tapi sebenarnya bukan itu, jadi anda harus gali lubang yang lebih besar. Dibahasa ilmu keuangan, ini yang disebut konsolidasi hutang (debt consolidation). Kadang-kadang kita harus mencari hutang yang lebih besar dari sumber lain untuk menutupi hutang pertama, plus dana segar untuk "menyuntik" usaha kita supaya bisa berputar lagi, sehingga kalau sudah sehat, mampu membayar seluruh hutanghutang tersebut. Disisi lain, anda juga harus mempelajari kenapa usahanya tidak jalan (dengan asumsi tidak bisa bayar hutang karena usahanya tidak jalan). Apa penyebab ke-mandeg-an usaha? Apakah karena memang promosinya kurang (cara pemasaran yang tidak strategis)? Atau memang letaknya tidak strategis? (jauh dari pasar / target marketnya) Produknya kurang menarik atau terlalu mahal? Terlalu banyak pesaing yang bergerak dalam bidang yang sama? Masalah internal management? Pengeluaran (biaya) yang terlalu besar? Karena penanganannya tentunya akan berbeda-beda antara satu masalah dengan masalah lain. Kalau memang masih bisa "diperbaiki", usaha yang sedang berjalan ini dibenahi dengan baik, sekaligus disuntik dana segar. Akan tetapi kalau jawabannya adalah masalah yang dihadapi usaha

ini ada semua (seluruh) yang ada diatas, mungkin saja, usaha ini memang tidak layak dijalankan (tidak feasible) dari awalnya. Sebab kalau tidak feasible, yah percuma saja. Mau disuntik 1 milyard pun tidak akan jalan. Akan lebih repot lagi jika usaha yang tidak feasible ini dijalankan sebagaian atau seluruhnya dengan hutang. Kembali kepada meminjam hutang lebih besar, jika seandainya usaha tersebut tidak feasible, lebih baik distop dan cut-loss (mengurangi kerugian) dengan menjual asset usaha tersebut (yang masih laku dijual seperti, furniture, inventory / persediaan, piutang, dll). Uangnya dipakai untuk "banting stir" bikin usaha lain. Tambahan dananya diambil dari dana pinjaman yang bersisa (setelah pinjaman yang lebih besar dipakai untuk melunasi hutang yang pertama). Yang perlu diingat, sebelum melangkah kebisnis yang baru, lihat baik-baik peluang yang ada. Apakah ini benar-benar peluang yang baik, ataukah hanya ikut-ikutan semata-mata. Pikir masak-masak mengenai 4 P (Product, Place, Price, Promotion). Walaupun sudah kuno, masih cukup baik untuk menjadi acuan sebelum memulai usaha. Lihat barang atau jasa yang akan kita jual. Menarikah? Apakah barang atau jasa kita "tampil beda"? Bagaimana mutunya?. Juga, periksa tempat-nya. Strategis? Dekat dengan komunitas pembeli atau jauh? Kalau jauh bagaimana menjangkaunya (disribusinya?). Lihat harganya? Apakah harganya terlalu mahal (atau terlalu murah). Kalau terlalu mahal, mungkin tidak ada yang mau beli, kalau terlalu murah, kita bisa rugi, atau dianggap orang, barang murahan. Yang terakhirs, promosi. Gimana cara kita promosi? Lewat mulut kemulut? Bagi-bagi brosur, atau

pasang spanduk? discount? Cuma kalau urusan uang, memang sebaiknya, kalau baru awal-awal merintis usaha jangan terlalu berani memulai dengan modal besar. Mendingan mulai dengan modal awal yang kecil baru setelah berjalan dengan mantap, baru mulai cari pinjaman. Memulai usaha (untuk pemain baru) dengan modal yang besar adalah cukup berbahaya. Apalagi kalau modal awal yang besar tersebut didanai dengan pinjaman yang lebih besar dari asset kita. Begitu usahanya ngga jalan, kepala pusing mikirin gimana cara melunasinya. Syukur-syukur kalau asset kita masih lebih besar dari hutang, kita masih bisa pinjam lebih besar lagi dari bank. Atau, kalau kita tidak mau pusing, jual saja asset yang kita punya untuk menutup seluruh hutang kita. Walalupun tidak punya asset, tapi malam masih bisa tidur tenang (tidak di kejar-kejar debt collector. Ok, Sekarang Saya akan mulai membahas tentang kartu kredit. Pertanyaan saya, berapa banyak kartu kredit di dompet anda? Jangan pernah membayangkan semakin banyak kartu kredit berarti semakin bergengsi. TIDAK SAMA SEKALI. Gengsi bukan ditentukan oleh jumlah kartu kredit. Anda boleh memiliki banyak kartu kredit asalkan anda tergolong kelompok financial fredoom. Jika anda masih merasa memiliki beban hutang maka pertimbangkanlah kembali jumlah kartu kredit anda. Konkretnya adalah, di dompet anda tidak perlu lebih dari satu atau paling banyak 2 kartu kredit.

Langkah berikutnya, cermati lagi penggunaan kartu kredit anda. Fungsi kartu kredit adalah alat untuk memudahkan transaksi pembayaran, bukan kemudahan untuk berhutang. Mestinya setiap bertransaksi harus ada cadangan dana yang akan dipergunakan untuk melunasi. Memang tidak mesti harus dibayar seketika, tetapi bisa pada bulan berikutnya, sepanjang masih dalam batas grace period alias bebas bunga. Adalah keliru jika anda membayar jumlah minimal, padahal anda memiliki dana tunai. Kenapa? Bayangkan saja, dana tunai yang disimpan dalam tabungan anda hanya berbunga 5-6 persen per tahun tetapi bunga kartu kredit anda mencapai 24-36 persen per tahun. Itu berarti anda menanggung beban bunga sekitar 19 30 persen per tahun. Dengan kata lain jika anda berhutang untuk membeli sesuatu yang tidak produktif, padahal anda memiliki danan tunai sesungguhnya bukan tindakan yang cerdas. Nah sekarang bagaimana cara melunasi kartu kredit jika dana yang tersedia tidak cukup..? Pertama, anda tutup kartu kredit yang berbunga tinggi pindahkan ke kartu kredit yang berbunga rendah. Untuk sementara waktu kartu kredit tersebut jangan digunakan dulu dan anda mesti mengangsur secara tetap sampai batas waktu tertentu.

Kedua, jika bunganya memang sangat mencekik dan anda sudah terjebak dalam keadaan bunga berbunga maka tidak salahnya menjual sebagian aset anda untuk melunasi hutang tersebut. Memang dibutuhkan waktu yang lama untuk melunasinya. Tapi anda harus rela menjual sebagian aset anda, namun dampak jangka panjang lebih baik buat keuangan anda. Nah, sekarang jika anda memiliki kredit kendaraan atau rumah. Coba cermati berapa tahun lagi anda harus segera membayar dan berapa bunga yang harus dibayar? Jangka waktu kredit motor harus anda kaitkan dengan nilai dari usia produktif dari kendaraan tersebut. Maksud saya, akan jauh lebih baik jika masa angsuran masih dalam usia produktif kendaraan. Alasannya karena jika anda sudah tidak sanggup lagi membayar angsurannya, anda masih bisa menjual kendaraan tersebut dengan harga yang baik dan kemudian mendapatkan mungkin bisa mendapatkan sisa dana.. Selain Usaha Rental Komik saya juga menjadi agen sebuah gerai Burger merk E yang saya beli dengan system kemitraan dari Jakarta. Saya pun mengambil motor merk H tahun 2004 dengan cara kredit selama 2 tahun Cicilannya per bulan 399.000. Nah, motor tersebut banyak digunakan untuk keperluan mengantar bahan baku dagn burger dan roti kepada pelanggan. Setiap pengiriman bahan akan ada biaya kirim sebesar 5 ribu sekali jalan. Jadi saya tidak perlu pusing mengambil uang sampai 399 ribu dari pendapatan bersih. Cukup dengan biaya kirim saja yang dibayarkan oleh pelanggan. Hitung saja tiap harinya saya

rata-rata mengirim bahan roti sebanyak 2-3 kali, itu berarti ada tambahan biaya kirim 15.000. Kalikan saja dengan 28 hari dalam sebulan. Itu cukup untuk membayar biaya kredit motor. Itulah yang saya maksud dengan hutang cerdas. Masih banyak kiat dalam menyikapi hutang. Tapi yang jelas jika hutang anda sudah mendekati jumlah aset anda maka itu sudah bukan hal yang wajar. Usahakan hutang anda tidak lebih dari 30 % dari aset usaha anda. Oleh Karena itu mari saya ajak anda untuk menghitung kembali hutang-hutang anda. Yang ketiga adalah, saya mengajak anda untuk melihat tentang definisi dari penghasilan supaya anda memiliki pengertian yang benar tentang uang dan sangat menghargai berapapun hasil dari pendapatan anda. Penghasilan pada dasarnya adalah pendapatan yang anda peroleh untuk membiayai konsumsi/kebutuhan hidup, menabung, asuransi, dan investasi. Sebab kehidupan kita pada umumnya terdiri dari masa produktif dan nonproduktif. Jadi jika anda ingin hidup mandiri, anda harus menyiapkan diri dengan investasi yang harus mulai dibangun dari sekarang ( anda bisa baca kembali bab bagaimana membangun peternakan uang ). Oleh karena itulah diperlukan tabungan dan investasi untuk masa produktif. Jadi anda harus tahu berapapun besarnya penghasilan anda itu setara dengan nilai 100. Maka paling sedikit 30 persennya harus

dialokasikan untuk tabungan, investasi, dan asuransi. Namun mungkin anda pernah punya pikiran seperti saya dulu, Bagaimana kita bisa menabung apabila untuk memenuhi kebutuhan dasar saja belum cukup, belum lagi harus membayar hutang, dll? saya katakan anda benar jika menggunakan persepsi seperti itu. Akan tetapi bila anda mau berkomitmen untuk mengelola keuangan secara disiplin maka persepsi anda harus dirubah dengan menganggap penghasilan anda hanya 70 persen. Jumlah itulah yang menjadi pegangan anda untuk konsumsi. Bagaimana dengan sisanya? Bukankah saya sudah bahas di bab Bagaimana Membangun Peternakan Uang? Jadi 10 persen dari penghasilan anda adalah untuk investasi hari depan. Dan ini tidak boleh diambil sampai kapanpun. Ketika bunganya sudah dapat mencukupi biaya hidup anda, baru anda boleh ambil. Tapi bunganya saja loh. Kemudian yang 20 % adalah untuk mencicil semua hutang-hutang anda. Bagaimana jika hutang anda terlalu besar. Bahkan melebihi 30 % dari aset anda..? Bahkan seandainya uang yang 70 persen dipakai pun masih belum cukup..? Apa boleh buat, anda mesti mulai menjual beberapa aset anda. Anda tidak perlu langsung melunasi hutang anda yang besar itu. Tapi jumlah nilai besarnya hutang harus diturunkan. Dengan jumlah hutang yang rendah pada bulanbulan berikutnya jumlah angsurannya menjadi lebih kecil. Setelah hutang anda bisa dikatakan sehat, 20 persen uang yang berasal dari penghasilan anda, harus anda investasikan lagi kedalam investasi yang bertumbuh ( silahkan kembali baca bab Bagaimana Membangun Peternakan Uang..)

Nah, apabila anda memiliki hutang konsumtif, anda tetap tidak boleh mengambil yang 30 persen dari penghasilan anda. Itu sama saja dengan menggadaikan masa depan anda. Anda tetap harus menyicil hutang konsumtif dari uang yang 70 persen yang berasal dari penghasilan anda. Setelah sebagian uang penghasilan anda dipakai untuk membayar hutang, silahkan hitung kembali keperluan anda dalam sebulan, mulai dari kebutuhan makan, trasnportasi, dsb. Jumlahkan semua. Yang bisa anda lakukan adalah merumuskan mana konsumsi yang utama atau harus dan mana yang sekunder. Nah, konsumsi yang sifatnya sekunder itu mesti anda coret dari daftar prioritas. Dengan kata lain jangan pernah menggunakan alokasi dana untuk tabungan sebagai sumber membiayai konsumsi sekunder anda. Saran saya, setelah anda disiplin dalam pengalokasian penghasilan anda selama 3 bulan, bawa uang 1-2 juta untuk anda habiskan di mall, misalnya. Anda juga harus memberikan reward akan kedisiplinan anda selama kurun waktu tertentu tersebut. Sukses untuk anda Salam, http://groups.yahoo.com/group/ebooks-gratis