BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Arisan adalah kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur
|
|
- Bambang Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arisan adalah kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur pada tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu dari anggota kelompok akan keluar sebagai pemenang. Penentuan pemenang biasanya dilakukan dengan jalan pengundian, namun ada juga kelompok arisan yang menentukan pemenang dengan perjanjian. Di Indonesia, dalam budaya arisan, setiap kali salah satu anggota memenangkan uang pada pengundian, pemenang tersebut memiliki kewajiban untuk menggelar pertemuan pada periode berikutnya arisan akan diadakan. Arisan beroperasi di luar ekonomi formal sebagai sistem lain untuk menyimpan uang, namun kegiatan ini juga dimaksudkan untuk kegiatan pertemuan yang memiliki unsur "paksa" karena anggota diharuskan membayar dan datang setiap kali undian akan dilaksanakan. Besarnya uang hasil undian ini beragam, tergantung banyaknya orang dan jumlah dana yang disetorkan masing-masing orang. Uniknya, arisan tak harus berupa uang, melainkan dapat juga berbentuk barang. Misalnya arisan rice cooker, microwave, penyedot debu, bahkan sekadar panci. Tentu semuanya tergantung kesepakatan para peserta.arisan sebetulnya dapat dikatakan sebagai pinjaman plus. kalau mendapat undian pada saat-saat awal (misalnya bulan pertama dari 10 bulan yang ditentukan), maka Anda 1
2 2 seakan mendapat pinjaman yang harus Anda kembalikan dengan mengangsur pada bulan-bulan berikutnya. Sedangkan bila Anda mendapatkannya pada bulan-bulan terakhir, Anda seperti memberikan pinjaman pada orang lain, atau seperti menabung, lalu mendapatkan pengembalian tanpa ada bunga sama sekali. Lalu, apakah untungnya mengikuti sebuah arisan Atau justru merugikan. Secara rupiah, arisan tentu tidak membawa keuntungan alias profit, karena bukan instrumen investasi. Terkadang ada juga peserta arisan yang mangkir menyetor, biasanya ini terjadi saat yang bersangkutan sudah mendapatkan undian tersebut. Untuk itu, komitmen dan kedekatan masing-masing peserta arisan harus cukup kuat. Oleh sebab itu, dengan dasar di atas, kalau ada yang menawari sebuah arisan, namun menjanjikan keuntungan lebih besar dari dana yang setorkan, hindari, karena hal itu berindikasi penipuan. Mengikuti arisan ternyata memiliki untung dan rugi tersendiri terutama dalam hal pengaturan keuangan rumah tangga. Karenanya, kita harus pintarpintar mengambil keputusan sebelum menentukan apakah akan ikut arisan atau tidak. Salah satu keuntungan ikut arisan adalah bisa menjadi proses perencanaan keuangan rumah tangga. Sebab, tanpa disadari, arisan ternyata mampu membantu perencanaan keuangan. Hal itu berlaku terutama bagi yang memiliki keinginan membeli sesuatu tetapi tak ingin repot menyimpan uang sampai terkumpul. Dengan mengikuti arisan, jadi dapat memperkirakan, berapa waktu maksimal yang dibutuhkan untuk memperoleh uang atau barang dalam jumlah tertentu. Ini tentunya memudahkan dalam membuat
3 3 perencanaan pengeluaran. Keuntungan lain adalah adanya kesempatan mendapatkan pinjaman uang tanpa bunga. Kesempatan itu bisa didapatkan bila kita memperoleh undian di awal arisan. Hal itu pasti jauh menguntungkan daripada meminjam uang dari bank atau pihak manapun yang biasanya meminta pengembalian berupa bunga. Tetapi, namanya undian, kita tak pernah tahu apakah bisa mendapatkannya di awal, tengah, atau akhir periode arisan. Arisan juga dapat menjadi sarana belajar menabung. Terutama bagi yang sulit atau belum terbiasa menabung. Ikut arisan adalah pilihan yang baik. Mau tidak mau, kita "dipaksa" menyisihkan uang atau barang tertentu pada periode tertentu. Dengan begitu, kita terlatih untuk lebih merencanakan segala sesuatu dengan lebih matang. Tapi, kalau kita sudah disiplin menabung, ya tidak usah ikut arisan kalau motivasinya hanya latihan menabung. Lalu apa kerugian yang bisa didapatkan saat ikut arisan. Jika dilihat dari segi keuangan, arisan tidak memiliki keuntungan, dalam arti uang yang kita tabungkan selama satu putaran sama saja dengan yang kita dapatkan. Karenanya, jika Anda merupakan tipe orang yang pandai menyisihkan uang dengan disiplin, daripada mengikuti arisan akan lebih baik jika uang itu digunakan sebagai modal investasi. Arisan Arkla dibuat tidak hanya untuk mencari keuntungan dan menabung tetapi juga sebagai wadah silaturahmi para wali murid di kelas lima di SD Al Azhar Pusat Jakarta. Ibu ibu tersebut berkumpul dan membentuk satu komunitas kelompok arisan.
4 4 Komunikasi merupakan aktifitas yang sangat mendasar bagi manusia, karena dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Contoh berkomunikasi antar sesama manusia yaitu dalam sebuah keluarga, perkuliahan, pasar, serta dalam masyarakat dimana pun manusia berada.pada dasarnya komunikasi menyentuh hampir seluruh kehidupan manusia di manapun dan apapun yang dilakukan manusia sejak bangun tidur sampai tidur secara kodrati dalam komunikasi. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan bantuan agar tetap bertahan hidup melalui pertolongan serta bekerja sama dengan orang lain. Bentuk kerjasama ini dapat melalui interaksi sosial. Interaksi ini menyangkut hubungan antara satu individu dengan individu yang lain, antara satu kelompok dengan kelompok yang lain, maupun antara individu dengan kelompok. Di sinilah makna sebuah komunikasi sangat berperan penting demi kelangsungan hidup manusia. Manusia dalam berinteraksi tidak sekadar untuk memenuhi kepentingan pribadinya semata, tetapi berusaha untuk menjadi suatu bagian dalam kelompok masyarakat. Keberadaan manusia dalam suatu kelompok secara tidak langsung diakui dapat memberi bantuan kepada manusia lain dengan saling hormat menghormati, saling tolong menolong dan saling menghargai hubungan antara satu manusia dengan manusia lain sehingga komunikasi dapat berjalan dengan harmonis.
5 5 Salah satu tujuan komunikasi adalah menggerakkan orang lain melakukan sesuatu.menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam mungkin bisa berupa kegiatan.melalui komunikasi orang dapat merencanakan masa depannya,membentuk kelompok dan lain lain.dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan informasi,opini dan pendapatnya. Sedangkan tujuan komunikasi kelompok adalah berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya,dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok terebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat judul Pendekatan Komunikasi Kelompok dalam Meningkatkan Kohesivitas " (Studi Deskriptif pada Kelompok Arisan Arkla di Jakarta) 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka fokus penelitian ini adalah Bagaimana Pendekatan Komunikasi Kelompok dalam Meningkatkan Kohesivitas (Studi Deskriptif pada kelompok Arisan Arkla di Jakarta ) 1.3 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah : Bagaimanakah Pendekatan Komunikasi Kelompok dalam meningkatkan Kohesivitas pada Arisan Arkla Jakarta?
6 6 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pendekatan Komunikasi Kelompok dalam Meningkatkan Kohesivitas 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama dalam perkembangan program studi Public Relations, khususnya mengenai iklim komunikasi kelompok dalam membangun kohesivitas kelompok Arisan Arkla di Jakarta Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dalam hal yang berkaitan dengan iklim komunikasi kelopok dalam membangun kohesivitas kelompok Arisan dijakarta.
I. PENDAHULUAN. Berdasarkan uraian di atas bahwa perikatan ada dua macam, yaitu perikatan yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Perikatan ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban subjek hukum dalam tindakan hukum kekayaan. Hukum perdata Eropa mengenal adanya perikatan yang
Lebih terperinciPERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
PERENCANAAN KEUANGAN ASET Aktiva/Harta/Kekayaan yang dimiliki, misalnya : uang tunai, tanah, sepeda motor, pohon kakao. LIABILITAS hutang yang dimiliki, misalnya tagihan untuk membayar pinjaman. PENDAPATAN
Lebih terperinci5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN
56 5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 5.1 Bentuk Keterlibatan Tengkulak Bentuk-bentuk keterlibatan tengkulak merupakan cara atau metode yang dilakukan oleh tengkulak untuk melibatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sipil. Ada juga beberapa orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan sebagai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya, setiap manusia memiliki hasrat untuk memperoleh kehidupan yang layak dan berkecukupan. Dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan perekonomian, setiap orang
Lebih terperinci4 Hal Sebelum Memberi Uang Saku
4 Hal Sebelum Memberi Uang Saku Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 854/XVI Pernahkah Anda melihat seseorang yang pekerjaannya kelihatan biasa-biasa saja, tetapi memiliki apa saja yang dia
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Asosiasi Kata Program SPP. No Kata dari Responden Penjelasan
LAMPIRAN. LAMPIRAN 98 LAMPIRAN 1 Asosiasi Kata Program SPP No Kata dari Responden Penjelasan 1. SPP PNPM adalah Pinjaman 1 Bayaran Harus dicicil terus bayarannya tiap bulan 2 Bayaran Karena kita punya
Lebih terperinciKeluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala. di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Mardana. 2013).
I. PENDAHULUAN Latar belakang masalah Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang bekerja dengan cara mengumpulkan dana dari masyarakat untuk kemudian meminjamkannya lagi kepada masyarakat.
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
10 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Bank 2.1.1. Definisi Bank Bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berasaskan demokrasi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi di Indonesia semakin berkembang. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak penggunaan sistem informasi di berbagai bidang instansi pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenal adanya perikatan yang ditimbulkan karena undang-undang dan perikatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Perikatan adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban subyek hukum dalam tindakan hukum kekayaan. Hukum perdata Eropa mengenal adanya perikatan
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI
BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR A. Profil Desa Jenggrik KABUPATEN NGAWI 1. Kondisi Geografis Desa Jenggrik Desa Jenggrik adalah salah satu desa dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi hasrat dan keinginan maupun cita-citanya, bantuan dana ini dikenal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia beraneka ragam sesuai dengan hakekatnya selalu meningkat, sedangkan kemampuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya itu terbatas. Hal ini menyebabkan
Lebih terperinciSMAM 3 LHOKSEUMAWE LEMBAGA KEUANGAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN JUDUL MATERI LAT. SELESAI BANK (LKBB) Indikator: Membdakan Lembg Keu Bank & LKBB
LEMBAGA KEUANGAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK () Definisi Bank Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2002: 68), Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
Lebih terperinciStrategi Mensiasati HUTANG
Strategi Mensiasati HUTANG Nah, jika anda seorang pengusaha atau masih awal dalam membuka usaha, tentunya anda pernah atau bahkan terlibat masalah hutang. Apakah dipergunakan untuk menambah modal usaha,
Lebih terperinciCARA MEMPEROLEH MODAL. Diah Ruli H Mulyono Herdhita Agung P
CARA MEMPEROLEH MODAL Diah Ruli H 10308141010 Mulyono 10308141011 Herdhita Agung P 10308141022 MODAL Modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Badan Usaha Koperasi 1. Pengertian dan Dasar Hukum Koperasi Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal 1 Ayat 1, pengertian koperasi adalah badan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung, penulis ditempatkan di Kantor Pusat Bandung di bagian divisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup. sehingga terjadi hubungan saling memberi dan saling menerima.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya sudah seharusnya manusia saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah sebuah lembaga bagi masyarakat untuk
Lebih terperinci(Damanik dan Sasongko. 2003). dimana TR adalah total penerimaan dan C adalah total biaya. TR didapat dari P x Q
II. TINJAUAN PUSTAKA Setiap pedagang berusaha untuk memaksimalkan laba usaha dagangnya. Untuk mencapai hal tersebut maka pedagang perlu menambah modal untuk memperbanyak jenis maupun jumlah dagangannya.
Lebih terperinciMENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini
Dikutip dari Danareksa.com MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu diperlukan perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan saling tolong menolong anatara individu satu dengan individu. lainnya, sebagai makhluk sosial, manusia menerima dan memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telah menjadi kodrat bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling tolong menolong anatara individu satu dengan individu lainnya, sebagai makhluk sosial, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keringat sendiri yang diperoleh melalui bekerja dan berwirausaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa muda adalah masa ketika seseorang itu sudah mulai dianggap mampu untuk mengelola keuangan secara mandiri. Mengelola keuangan yang bersumber dari uang saku yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI
55 BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI A. Analisis Penetapan Margin Pada Pembiayaan Mura>bah{ah Di BSM Lumajang
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PERIODE 2013
ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PERIODE 2013 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari pembayaran uang. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga kepercayaan yang bersifat sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai
Lebih terperinciRUANG LINGKUP JASA HUKUM LAW OFFICE J.P. ARSYAD & ASSOCIATES ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR) HUKUM PIDANA HUKUM BISNIS DAN INDUSTRIAL
RUANG LINGKUP JASA HUKUM LAW OFFICE J.P. ARSYAD & ASSOCIATES ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR) Law Office J.P. Arsyad & Associates menawarkan jasa dalam penyelesaian sengketa melalui prosedur penyelesaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan yang sangat cepat menuntut kita untuk selalu siap dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat. Indonesia sebagai negara yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dalam kehidupan masyarakat modern merupakan lembaga yang sulit untuk dihadiri keberadaannya, sehingga menimbulkan ketergantungan bagi masyarakat. Bank tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan pokok dalam pembangunan suatu negara, dilihat dari asal mula perbankan pada zaman dahulu sampai sekarang perbankan tetap memegang peranan penting
Lebih terperinciPERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK
PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 685/XIV Pada nomor yang lalu, kita telah berkenalan sekilas dengan produk kredit di bank. Sekarang, kita akan berbicara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash seperti paper based (cek dan giro) dan card based (kartu debit dan kartu kredit) tidak menghilangkan
Lebih terperinciPENGERTIAN DASAR APAKAH INVESTASI ITU?
PENGERTIAN DASAR Investasi Ekonomi Teknik Bunga (interest) Arus Dana (Cash Flow) Ekivalensi APAKAH INVESTASI ITU? Contoh : Seorang pengusaha membangun sebuah pabrik baru senilai miliaran rupiah. Seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana cara aman untuk menyimpan uang tersebut atau bahkan ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Institusi sekolah merupakan tempat untuk membentuk serta mendidik generasi penerus bangsa, tetapi kebanyakan permasalahan pada generasi penerus bangsa ini sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah suatu pandangan atau cara hidup yang mengatur semua sisi kehidupan manusia, maka tidak ada satu pun aspek kehidupan manusia yang terlepas dari ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dewasa ini mendorong semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan tersebut adalah kebutuhan
Lebih terperinciSoal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah
Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah 1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari revenue sharing,gross profit sharing dan profit sharing dalam mudharabah! Buatlah contoh perhitungannya!
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ikhwan Al-Shafa, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peran perbankan dan lembaga keuangan lainnya sangat menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dikarenakan bank mempunyai salah satu fungsi sebagai lembaga
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG PERORANGAN
GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU - TASKIN) UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET JL. Jaksa Agung Suprapto II No. 50 Telp. (0341) - 331 917 Malang. website : www.upk-sejahtera.co.cc
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya jaman, kebutuhan akan dunia perbankan menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA. muda yang didukung oleh para tokoh masyarakat. Pendirian ini didasarkan
BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA A. Latar Belakang Pendirian KJKS BINAMA KJKS BINAMA didirikan pada tanggal 14 juni 1993 oleh para aktivis muda yang didukung oleh para tokoh masyarakat. Pendirian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia begitu pesat, hal ini ditandai dengan adanya jumlah bank yang semakin banyak dan produk yang semakin variatif. Disamping itu
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Kredit, Teori Permintaan dan Penawaran Kredit Berdasarkan asal mulanya, Kasmir (2003) menyatakan kredit berasal dari kata credere yang artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awalnya asuransi adalah suatu kelompok yang bertujuan membentuk arisan untuk meringankan beban keuangan individu dan menghindari kesulitan pembiayaan. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat telah menjadikan pinjam-meminjam uang sebagai sesuatu yang sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Blakang Masalah Telah menjadi sunnatullah bahwa manusia harus bermasyarakat, tolong menolong, atau saling membantu antara satu dengan lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia
Lebih terperinciOleh : Debrina Puspita Andriani
5 Oleh : Debrina Puspita Andriani e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id O 1. Kalkulasi Ekuivalen yang Melibatkan Cash Flow 2. Prinsip-Prinsip Ekuivalen 3. Situasi Terkait Frekuensi Pemajemukan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PREKTEK ARISAN DI KOPERASI MITRA BAHAGIA DINOYO DEKET LAMONGAN
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PREKTEK ARISAN DI KOPERASI MITRA BAHAGIA DINOYO DEKET LAMONGAN A. Analisis Hukum Islam terhadap Pelaksanaan Pembayaran Arisan di Koperasi Mitra Bahagia Arisan simpan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dan dunia bisnis yang semakin pesat menuntut adanya persaingan usaha yang semakin ketat pula. Hal inilah yang menjadi pemikiran penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bank memiliki peranan yang strategis dalam menunjang roda perekonomian. Bank sebagai lembaga keuangan, merupakan wadah yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciDASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI
DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei 2016 Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI PENGERTIAN BUNGA Bunga merupakan pertambahan nilai dalam suatu periode Biasanya disimbolkan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin memburuknya keadaan perekonomian di Indonesia yang di tandai dengan penurunan nilai tukar rupiah, maka masyarakat mulai banyak mencari penghasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai tugas yang sangat penting dalam rangka mendorong pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengertian Bank menurut Kasmir (2011 : 3), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia saat ini semakin beragam. Keragaman kebutuhan tersebut mendorong manusia agar mempersiapkan dana terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaraan system pembayaran dan tidak kalah
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga kepercayaan yang bersifat sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaraan system pembayaran dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga
Lebih terperinciPendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau perkembangan suatu kegiatan usaha dari suatu perusahaan, maka akan dirasakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di Indonesia. Khususnya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin pesat, khususnya bidang perbankan. Hal ini dilihat dengan munculnya berbagai bank-bank swasta yang menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perorangan maupun badan usaha adalah untuk mengangkat pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Didalam dunia usaha pemberian kredit bagi masyarakat perorangan maupun badan usaha adalah untuk mengangkat pertumbuhan investasi dan modal dunia usaha, tidak lepas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah direncanakan maupun keperluan yang mendesak dapat terpenuhi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang modern ini kebutuhan manusia terus meningkat sebanding dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi. Masyarakat dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhan dimasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan perekonomian Indonesia beberapa tahun terakhir sempat mengalami keterpurukan. Hal tersebut diakibatkan oleh terjadinya krisis ekonomi dibeberapa negara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengorbankan kinerja bisnis jangka pendeknya namun akan membuat perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan itu layaknya sebuah organisme yang berkembang. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankannya. Perusahaan akan dihadapkan
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Gambaran Obyek Penelitian Lokasi Pemukiman Kampung Pancuran yang secara adminstratif berada di wilayah Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir. Kampung ini di kelilingi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata sehingga disebut perjanjian tidak bernama. Dalam Buku III
BAB I PENDAHULUAN Suatu perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain, atau dimana dua orang saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu. 1 Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Motivasi Nasabah Menggunakan Produk Tabungan
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Motivasi Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Mudharabah di BSM KCP Brebes Tabungan mudharabah merupakan salah satu produk tabungan di BSM KCP Brebes. Tabungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan bank tersebut dimana dalam penilaian kesehatannya, Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Bank selain menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat berupa kredit, bank tersebut juga dituntut untuk menjaga kondisi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan lembaga perantara (intermediary) yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara (intermediary) yang dapat menghubungkan para penabung dengan investor, karena tabungan hanya bermanfaat bila diinvestasikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana sangat penting untuk memenuhi segala kebutuhan hidup serta menggerakkan roda perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan yang dihadapi dunia begitu cepat dan dinamis. Perkembangan ekonomi tentunya memberikan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghambat usaha untuk memobilisasi tabungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian suatu Negara, tabungan dan investasi merupakan salah satu indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara maju, mendengar kata. bank sudah bukan merupakan sesuatu yang asing, bank sudah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi masyarakat yang hidup di negara maju, mendengar kata bank sudah bukan merupakan sesuatu yang asing, bank sudah merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA
BAB III HASIL PENELITIAN TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA A. Gambaran Umum Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu Surabaya. 1. Sejarah Berdirinya Usaha Simpan
Lebih terperinciLEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2 Sebagian besar penduduk miskin di Indonesia adalah perempuan, dan tidak kurang dari 6 juta mereka adalah kepala rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi, baik di sektor pertanian/usahatani maupun di luar sektor pertanian. Tanpa salah satu faktor produksi
Lebih terperinciMATEMATIKA BISNIS. Dra. MC Maryati, MM. 3 tahun. 2 tahun. 1 tahun BUNGA T E O R I TINGKAT
MATEMATIKA BISNIS Dra. MC Maryati, MM tahun 2 tahun 3 tahun T E O R I TINGKAT BUNGA INSIGHT KONSEP DASAR MATEMATIKA : Deret Hitung, Deret Ukur Kombinasi deret hitung dan deret ukur Pangkat, akar dan logaritma
Lebih terperinciKecuali konteksnya menentukan lain, istilah istilah dalam Syarat dan Ketentuan di bawah ini akan memiliki arti sebagai berikut:
SYARAT DAN KETENTUAN Selamat datang di www.koinworks.com. Sebelum menggunakan, mengakses atau memanfaatkan Platform ini, pastikan Anda sudah membaca dengan baik seluruh Syarat dan Ketentuan n ini. Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dengan terjadinya krisis ekonomi yang menimpa Amerika mengakibatkan krisis ekonomi dunia, yang berpengaruh pada perekonomian bangsa Indonesia, dampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting, dimana dalam kegiatannya bank sebagai penghimpun dana masyarakat (funding) dalam bentuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dijelaskan dan diuraikan sebagaimana tercantum dalam
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dijelaskan dan diuraikan sebagaimana tercantum dalam keseluruhan bab yang sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pada Pasal 42 ayat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bunga akan lebih mudah diterapkan secara integral (Heri, 2004: 3). Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ditengah-tengah koperasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya, dalam sistem keuangan Islam lembaga-lembaga keuangan non bank yang diperlukan memiliki peran yang hampir sama. Perbedaannya terletak pada prinsip dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan dalam jangka panjang yaitu mengoptimalkan nilai perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public bertujuan untuk
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS
GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU - TASKIN) UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET JL. Jaksa Agung Suprapto II No. 50 Telp. (0341) - 331 917 Malang. website : www.upk-sejahtera.co.cc
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bagian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsep
Lebih terperinciSKALA I. 3. Sebaiknya jawaban bersifat spontan dan tidak didasarkan atas apa yang dianggap benar.
SKALA I No. Angket : Usia : Petunjuk Pengisian Skala : 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut. Kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan pikiran, keyakinan dan keadaan anda sebenarnya.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG
BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada BMT At- Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian global yang melanda perekonomian negara-negara di dunia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita lihat beberapa tahun belakangan ini telah terjadi gejolak perekonomian global yang melanda perekonomian negara-negara di dunia dengan
Lebih terperinci