Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak di Dusun Losari Randusari Argomulyo Cangkringan Sleman Deviy Ayu Vitasari Prodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka No. 42, Sidikan Yogyakarta 55161 ABSTRAK Proses pembentukan budaya politik disebut dengan sosialisasi politik. Keluarga merupakan salah satu agen sosialisasi politik. Orang tua yang menerapkan pola asuh akan membuat anak tidak terkekang, dalam hal ini orang tua berusaha memperhatikan dan menghargai kebebasan anak. Pola asuh tersebut akan membawa dampak pada perkembangan jiwa anak. Didalam pasal 28 E UUD 1945 dijelaskan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Maka setiap warga negara mempunyai hak untuk menyalurkan pendapatnya. Agar hak tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik maka setiap warga negara harus mempunyai kemampuaan untuk mengemukakan pendapatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemampuan mengemukakan pendapat anak. Populasi dalam penelitian ini adalah anak dan orang tuanya di Dusun Losari Randusari dengan jumlah 144 orang. Penelitian ini mengambil sampel anak usia remaja (15-18 tahun) dan orang tuanya yang berjumlah 25 anak. Pengumpulan data menggunakan metode angket. Analisis data menggunakan metode kuantitatif dengan analisis korelasi dan regresi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa nilai korelasi antara pola asuh orang tua dengan anak adalah sebesar 0,397 dan koefisien determinasi sebesar 15,8%. Hal ini menunjukkan bahwa pola asuh orang tua berpengaruh terhadap kemampuan mengemukakan pendapat anak. Kata kunci: pola asuh,, kemampuan berpendapat PENDAHULUAN Sosialisasi politik merupakan proses pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang baru menginjak dewasa. Sosialisasi politik dapat dilakukan melalui berbagai media yaitu berbagai agen sosialisasi politik seperti keluarga, sanak-saudara, kelompok bermain, sekolah (mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi). Kemudian, setelah selesai pendidikan, diteruskan melalui lingkungan kerja dan ditopang oleh media yang lain, seperti koran, majalah, radio, televisi, dan lain sebagainya. Keluarga merupakan wadah pendidikan yang sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kemandirian anak, oleh karena itu pendidikan anak tidak dapat dipisahkan dari keluarganya karena keluarga merupakan tempat pertama kali anak belajar menyatakan diri sebagai mahkluk Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 77
Deviy Ayu Vitasari sosial dalam berinteraksi dengan kelompoknya. Orang tua yaitu ayah dan ibu merupakan orang yang bertanggung jawab pada seluruh keluarga. Orang tua juga menentukan kemana keluarga akan dibawa dan apa yang harus diberikan sebelum anak-anak dapat bertanggung jawab pada dirinya sendiri, ia masih tergantung dan sangat memerlukan bekal pada orang tuanya sehingga orang tua harus mampu memberi bekal kepada anaknya tersebut. Permasalahannya adalah apakah pola asuh orang tua berpengaruh terhadap kemampuan anak mengemukakan pendapat? METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey yang memecahkan masalah korelasi. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya berupa angka-angka. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini ditempuh dengan survey, yaitu dengan melakukan penyebaran angket. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5-7 Agustus 2011. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah anak usian remaja (15-18 tahun) di Dusun Losari Randusari Argomulyo Cangkringan Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Angket atau kuesioner, Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2010: 199). Dalam penelitian ini, kuesioner dibuat berdasarkan pada kisi-kisi skala pola asuh orang tua dan kemampuan mengemukakan pendapat anak. Variabel Pola asuh orang tua Tabel 1. Kisi-kisi Skala Pola Asuh Demokratis Orang Tua Indikator 1. Adanya musyawarah dalam keluarga 2. Adanya kebebasan yang terkendali 3. Adanya pengarahan dari orang tua 4. Adanya bimbingan dan perhatian dari orang tua 5. Adanya rasa saling menghormati antar anggota keluarga 6. Adanya komunikasi dua arah antara orang tua dan anak Tabel 2. Kisi-kisi Skala Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak Variabel No Kemampuan mengemukakan pendapat anak Indikator 1. Mengutarakan pendapat dengan tetap menghormati ayah dan ibu sebagai orang tua 2. Menerima pendapat yang baik untuk kepentingan keluarga tanpa rasa terpaksa 3. Menghargai dan mendengarkan pendapat anggota keluarga yang lain sekalipun bertentangan dengan pendapat kita 4. Ikut aktif memberikan masukan dalam musyawarah keluarga 5. Melaksanakan hasil musyawarah keluarga Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel 1 Pola asuh orang tua 2 Kemampuan mengemukakan pendapat anak Jumlah item (r-hitung > 0,396) Valid (r-hitung < 0,396) 30 22 8 20 16 4 Tidak valid 78 Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012
Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak... Uji Reliabilitas Tabel 4. Kriteria Tingkat Besarnya Reliabilitas Instrumen No Besarnya nilai r Interpretasi 1 2 3 4 5 0,800 1,00 0,600 0,800 0,400 0,600 0,200 0,400 0,000 0,200 Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (Suharsimi Arikunto, 2006: 276) Dalam penganalisaan uji reabilitas ini menggunakan bantuan SPSS versi 15.0 for windows. Berdasarkan olah data yang dilakukan dengan SPSS versi 15.0 for Windows maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Cronbach s Alpha N of Items 1 Pola asuh orang tua 0,885 30 2 Kemampuan mengemukakan pendapat anak 0,807 20 Berdasarkan tabel di atas, diketahui hasil uji reliabilitas pola asuh orang tua diketahui koefisien reliabilitas adalah 0,885, setelah dilakukan interprestasi terhadap table r, nilai tersebut berada diantara 0,800 1,00, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen angket pola asuh orang tua ini memiliki tingkat reabilitas/kehandalan yang tinggi dan bisa diterima. Sedangkan hasil uji reliabilitas anak adalah 0,807, setelah dilakukan interprestasi terhadap table r, nilai tersebut berada diantara 0,800 1,00, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen angket kemampuan anak mengemukakan pendapat ini memiliki tingkat reabilitas/kehandalan yang tinggi dan bisa diterima. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Penelitian Data penelitian ini terdiri dari data variabel pola asuh orang tua (x) dan variabel kemampuan mengemukakan pendapat anak (y). Data variabel pola asuh orang tua didapat dari jumlah skor jawaban angket yang telah diujikan validitas dan reabilitasnya, dikelompokkan menjadi tiga kriteria, yaitu rendah jika skor 22-44, sedang jika skor 45-66, tinggi jika skor 67-88. Sedangkan data variabel kemampuan anak mengemukakan pendapat juga diperoleh melalui jumlah skor jawaban angket yang telah diujikan validitas dan reabilitasnya, dikelompokkan menjadi tiga kriteria, yaitu rendah jika skor 16-32, sedang jika skor 33-48, tinggi jika skor 49-64. Hasil dari pengelompokan data tersebut adalah sebagai berikut : Pola Asuh Demokratis Orang tua Tabel 6. Rangkuman Hasil Angket Pola Asuh Demokratis Orang tua No Pola Asuh Orangtua Demokratis Frekuensi % 1 Sangat 13 52% 2 Cukup 11 44% 3 Kurang 1 4% Total 25 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dihitung dengan mengunakan rumus matematika dasar atau rumus interval untuk pembagian kelas yaitu diketahui bahwa pola asuh orang tua sebagian besar adalah sangat yaitu sebanyak 13 orang tua (52%). Sedangkan orang tua yang cukup sebanyak 11 orang tua (44%). Dan orang tua yang pola asuh- Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 79
Deviy Ayu Vitasari nya kurang sebanyak 1 orang tua (4%). Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak Tabel 7. Rangkuman Hasil Angket Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak No Kemampuan- Mengemukakan Pendapat Anak Frekuensi % 1 Tinggi 10 40% 2 Sedang 15 60% 3 Rendah 0 0% Total 25 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dihitung dengan mengunakan rumus matematika dasar atau rumus interval untuk pembagian kelas yaitu diketahui bahwa anak sebagian besar mempunyai kemampuan yang sedang yaitu sebanyak 15 anak (60%). Sedangkan anak yang mempunyai kemampuan anak mengemukakan pendapat yang tinggi sebanyak 10 anak (40%). Dan tidak ada satupun anak yang mempunyai rendah. Pengujian Hipotesis a. Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment Sebagaimana terlihat pada Tabel 8, dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara variabel x dengan y adalah sebesar 0,397. Selanjutnya koefisien tersebut dibandingkan dengan r-tabel untuk n = 25, yaitu sebesar 0,396. Maka dapat diketahui bahwa r-hitung > dari r-tabel, sehingga dapat diartikan bahwa perhitungan tersebut menolak Ho, dan menerima Ha. Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemampuan mengemukakan pendapat anak diterima. Tabel 8. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment Correlations Pola asuh orang tua (x) Kemampuan mengemukan pendapat anak (y) Pearson Correlation Pola asuh orang tua (x) Kemampuan mengemukakan pendapat anak (y) 1 0,397(*) N 25 25 Pearson Correlation 0,397(*) 1 N 25 25 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). b. Uji F Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji F No Variabel F-hitung F-tabel Ket. 1 Pola asuh orang tua (x) terhadap kemampuan mengemukakan pendapat anak (y) 4,301 4,279 linier 80 Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012
Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak... Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa nilai F-hitung adalah 4,301. Selanjutnya hasil tersebut dibandingkan dengan F-tabel untuk taraf signifikan 5% df (n-k, k-1) = (25-2, 2-1) = (23, 1) yaitu sebesar 4,279 maka dapat diketahui bahwa F-hitung > F-tabel, sehingga kesimpulannya adalah ada hubungan yang linier antara pola asuh orang tua dengan kemampuan mengemukakan pendapat anak. c. Uji t Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji t No Variabel t-hitung t-tabel Ket. 1 Kemampuan mengemukakan pendapat anak 2,074 1,713 general Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa nilai t-hitung adalah 2,074 dan t- tabel pada tingkat signifikan 0,05 dengan df (n-k) = (25-2) = (23) adalah sebesar 1,713. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai t-hitung > t-tabel, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data dapat digeneralisasikan, atau variabel pola asuh orang tua (X) secara individual berpengaruh terhadap kemampuan mengemukakan pendapat anak (Y). d. Perhitungan Regresi Sederhana Model 1 Tabel 11. Analisis Regresi Sederhana Coefficients(a) (Constant) pola_asuh orang tua (x) B Unstd. Coeff. 31,841 0,236 Std. Error 7,672,114 Std. Coeff. Beta 0,397 t B 4,150 2,074 Sig. Std. Error,000,049 a Dependent Variable: kemampuan_mengemukakan_pendapat_anak Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut : Y = 31,841 + 0,236 pola asuh orang tua Kesimpulan: Nilai konstanta sebesar 31,841 artinya apabila pola asuh orang tua sama dengan nol, maka kemampuan mengemukakan pendapat anak sama dengan 31,841. Koefisien regresi variabel sikap bernilai 0,236 artinya apabila pola asuh orang tua dinaikkan sebesar satu satuan maka akan menaikkan anak sebesar 0,236 dan sebaliknya apabila pola asuh orang tua diturunkan sebesar satu satuan maka akan menurunkan anak 0,236. Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 81
Deviy Ayu Vitasari e. Perhitungan koefisien determinasi Tabel 12. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Model Summary Model R R 2 Adjusted R 2 Std. Error of the Estimate 1,397(a),158,121 6,53027 a Predictors: (Constant), pola_asuh orang tua Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai R Square adalah 0,158 maka perhitungan nilai koefisien determinasi adalah sebagai berikut: Cd = 0,158 X 100% = 15,8% Kesimpulan bahwa sebesar 15,8% perubahan-perubahan kemampuan anak mengemukakan pendapat disebabkan oleh pola asuh orang tua. Sedangkan sisanya sebesar 84,2% perubahan yang terjadi pada kemampuan mengemukakan pendapat anak disebabkan oleh faktor lain. 2. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara pola asuh orang tua dengan kemampuan anak mengemukakan pendapat. Dari data penelitian yang dikumpulkan dan dianalisis kemudian dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian sebagai berikut: Pola asuh orang tua sebagian besar adalah sangat yaitu sebanyak 13 orang tua (52%). Sedangkan orang tua yang cukup sebanyak 11 orang tua (44%). Dan orang tua yang pola asuhnya kurang sebanyak 1 orang tua (4%). Hal ini mengindikasikan bahwa pola asuh orang tua di dusun losari randusari sudah tergolong baik, yang berarti sudah. Sedangkan kemampuan mengemukakan pendapat anak sebagian besar mempunyai kemampuan yang sedang yaitu sebanyak 15 anak (60%). Sedangkan anak yang mempunyai kemampuan mengemukakan pendapat yang tinggi sebanyak 10 anak (40%). Dan tidak ada satupun anak yang mempunyai kemampuan mengemukakan pendapat rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa anak di dusun losari randusari sudah tergolong cukup baik. Untuk mengetahui pengaruh antara pola asuh orang tua dengan anak menggunakan analisis korelasi dan regresi. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa dari hasil perhitungan korelasi product moment diketahui bahwa nilai r-hitung (0,397) > r-tabel (0,396). Hal ini menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan mengemukakan pendapat anak. Berdasarkan uji F diketahui bahwa F-hitung > F-tabel. Hal ini menyatakan bahwa ada hubungan yang linier antara pola asuh orang tua dengan kemampuan anak mengemukakan pendapat. Dari hasil uji t diketahui bahwa nilai t-hitung > t-tabel. Hal ini menyatakan bahwa variabel pola asuh orang tua (X) secara individual berpengaruh terhadap variabel kemampuan anak mengemukakan pendapat (Y). Dan berdasarkan analisis regresi sederhana diketahui Y = 31,841 + 0,236 pola asuh orang tua. Hal ini menyatakan bahwa jika pola asuh orang tua dinaikkan sebesar satu satuan maka akan menaikkan kemampuan mengemukakan pendapat anak sebesar 0,236 dan seba- 82 Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012
Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak... liknya jika pola asuh orang tua diturunkan sebesar satu satuan maka akan menurunkan kemampuan mengemukakan pendapat anak sebesar 0,236. Sedangkan dalam perhitungan koefisien determinasi didapatkan hasil perhitungan sebesar 15,8%. Hal ini menyatakan bahwa sebesar 15,8% perubahan-perubahan kemampuan mengemukakan pendapat anak disebabkan oleh pola asuh orang tua. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pola asuh orang tua dengan kemampuan anak mengemukakan pendapat (nilai koefisien korelasi product moment 0,397 dan koefisien determinasi 15,8%). Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ada pengaruh antara pola asuh orang tua dengan kemampuan anak mengemukakan pendapat diterima (Koefisien Korelasi Product Moment, r- hitung sebesar 0,397 > dari r-tabel sebesar 0,396). Sedangkan koefisien determinasi sebesar 15,8 % menunjukan besarnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak mengemukakan pendapat. Dan hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi tidak ada pengaruh antara pola asuh orang tua dengan kemampuan anak mengemukakan pendapat ditolak. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. (1991). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rieneka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. ---------- (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bahri, Syaiful. (2004). Pola Komunikasi Orang tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta : Rineka Cipta. Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia. Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. ---------- (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Elizabeth Hurlock. (1999). Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Ibn. Asyukri. (2003). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Mohammad Shochib. (2000). Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta. Munandar Utami. (2004). Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Poerwadarminto. (1990). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sinta. (2008). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Otoriter terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa di SMP N 1 Jasinga. Skripsi. Jakarta: FT UNJ. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Ubaedillah. A. (2008). Pendidikan Kewargaan: Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masnyarakat Madani. Jakarta: Prenada Media Group. Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012 83
Deviy Ayu Vitasari Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Yusuf, Syamyu. LN. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 84 Jurnal Citizenship, Vol. 1 No. 2, Januari 2012