MODUL KETRAMPILAN KOMUNIKASI INTER-PROFESI

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL KETRAMPILAN KOMUNIKASI INTERPROFESI 2

MODUL KETERAMPILAN PENULISAN LEMBAR KONSULTASI PASIEN (menjawab konsul)

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Kesiapan (readiness) terhadapinteprofesional Education (IPE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan, dari, dan tentang satu sama lain untuk meningkatkan kolaborasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta (UMY). Semua responden adalah mahasiswa tahap klinik (coass)

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (instrumen) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik sehingga

Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama :

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang terjadi saat ini menunjukan bahwa peran masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kinerja setelah lepas dari institusi pendidikan (Barr, 2010)

Pendekatan Interprofessional Collaborative Practice dalam Perawatan Pasien Katastropik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran IPE berbasis komunitas memberikan dampak positif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yaitu dengan mengkaji hubungan kesiapan IPE dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. corrected item-total correlation yang lebih besar dari 0,349 angka

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel,

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Pengertian Etika 1. Pengertian Etika. 2. Macam-macam etika. 1.

INTERPROFESIONAL EDUCATION DALAM PANDANGAN DOKTER GIGI. Oleh : drg Laelia Dwi Anggraini, SpKGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

Di Ajukan Oleh: Prof. DR. Arif Sumantri, Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS Ns. Azizah Khoiriyati, S.Kep., M.Kep.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

10 Usaha Kesehatan Sekolah Dan Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).

menggunakan Problem Based Learning Perkembangan ilmu (PBL), SGD adalah diskusi kelompok pengetahuan, teknologi dan seni pada

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, di Amerika Serikat penyebab kematian nomer tiga pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. manajemen waktu dapat dilakukan dengan metode Problem Based. pendekatan SCL adalah metode pembelajaran dengan Problem Based

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 107 mahasiswa profesi PSPDG

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA NOMOR : SK/KEH/RSPB/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta kualitas pelayanan kesehatan (Majumdar, et al., 1998; Steinert, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya, serta beberapa perilaku lain yang merupakan sifat-sifat kemanusiaan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment) yang

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PROGRAM PENGEMBANGAN STAF EDUKASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PEMBUATAN FLIP CHART DAN CROSS BANNER

SMART PHARMACY ADVANCING PHARMACY PRACTICE AND EDUCATION IN INDONESIA KUTA - BALI, APRIL 2018 TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbahaya, salah satunya medical error atau kesalahnan medis. Di satu sisi

MODUL 2 MASALAH KESEHATAN DALAM KELUARGA

Manual Prosedur Peran, Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Laboratorium Biokimia - Biomolekuler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi yang berkembang cepat sangat mendukung optimalisasi

Modul 4 SIRKUMSISI PADA PHIMOSIS (No. ICOPIM: 5-640)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skills Lab merupakan tempat mahasiswa dapat. melatih keterampilan medis untuk mencapai kompetensi

LOG BOOK PRAKTIKUM BLOK 1.1 DASAR PROFESSIONALISME DOKTER

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. September Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Statistik data mahasiswa Pendidikan Dokter (DAA UGM, 2014)

BAB I PENDAHULUAN orang meninggal pertahun akibat medication error. Medication error

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan

Standard Operating Procedure. PEMBUATAN BPF (Buku Panduan Fasilitator)

Evaluasi. Metoda Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu

INFORM CONSENT SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP IMPLEMENTASI PBL PADA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI KURIKULUM PROFESI BERDASARKAN REVISI SKDGI. Drg. Atiek Driana R,MDSc, Sp.KGA PSPDG FKIK UMY

TUGAS TERSTRUKTUR. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Materi 1 c TATAP MUKA KE-1 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada pasien tergantung pada saat pertemuan

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2000). Untuk hasil r hitung pada penelitian dapat dilihat pada kolom Corrected

BAB I DEFINISI BAB II A. DEFINISI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional yang berbasis silo dimana setiap tenaga kesehatan tidak mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan SK Mendiknas No. 323/U/2002 tentang kurikulum

kurikulum yang baik adalah FLO himpunan dari SLO dan FLO sama evaluasi kurikulum yang berjalan diinstitusi terkait.

Standard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise)

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

PRATIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY. Tim Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN-Tulungagung

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dimaksud adalah cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam proses

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel hanya

Transkripsi:

MODUL KETRAMPILAN KOMUNIKASI INTER-PROFESI Tim Penyusun: Dr. Warih Andan Puspita, Sp.KJ Drg. Indri Kurniasih, M.Med.Ed Indriastuti Cahyaningsih, S.Fam. Apt. Romdzati, S.Kep, Ns. MNS Dr. Oryzati Hilman, MSc.CMFM, PhD Tim Pengembangan Modul Komunikasi Interprofesi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2016 1

A. Pendahuluan Inter-profesional education (IPE) atau pendidikan inter-profesi adalah proses pendidikan di mana setiap mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama dengan berbagai profesi lain dimana dua atau lebih profesi saling belajar dari, dan dengan satu sama lain. Proses pendidikan inter-profesi bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kolaboratif dan derajat kesehatan masyarakat Sikap saling menghargai dan menghormati antar profesi sangat diperlukan dalam kerja inter-profesi. Semua profesi menyadari bahwa masing-masing memiliki peran yang sama penting dan saling melengkapi. Hal tersebut akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dalam melakukan kerja kolaboratif, pembuatan keputusan dan saling berbagi tanggungjawab. Seberapa besar profesi lain menghormati dan menghargai kita adalah sebanding dengan seberapa besar profesi kita menghormati dan menghargai profesi lain. Perilaku profesional dalam IPE adalah sikap saling menghormati, sopan, fleksibel, terbuka dan kolaboratif dalam kerja tim. Salah satu bagian penting dalam IPE adalah pendidikan ketrampilan komunikasi inter-profesi. Ketrampilan komunikasi inter-profesi harus dimiliki oleh semua profesi dalam sebuah kerja kolaborasi, yang harus dilatihkan kepada semua mahasiswa dalam proses pendidikan baik dalam upaya peningkatan pengetahuan maupun ketrampilan. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah memberikan pelatihan ketrampilan klinis komunikasi inter-profesi di laboratorium ketrampilan klinis (skills lab) yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam modul ini. B. Kompetensi Kompetensi yang diharapkan dapat tercapai dalam modul komunikasi IPE ini adalah: 1. Ketrampilan melaksanakan pertemuan efektif (running effective meetings) 2. Ketrampilan melakukan presentasi efektif 3. Ketrampilan melakukan negosiasi inter-profesi 4. Ketrampilan memberikan dan menerima feedback 2

C. Kepentingan Modul ini terdiri atas 3 modul yang perlu diajarkan pada mahasiswa secara bertahap dan berurutan mulai dari semester 4 hingga semester 6. Modul 1 akan mendasari ketrampilan komunikasi inter-profesi pada modul 2 dan 3 di semester-semester selanjutnya. Masing-masing modul akan diberikan di setiap awal semester sebanyak 2 kali pertemuan dalam kelompok kecil di laboratorium ketrampilan klinis (skills lab) dengan didampingi instruktur. Ketiga modul tersebut meliputi: 1. Modul 1- Ketrampilan Melaksanakan Pertemuan Efektif dan Melakukan Presentasi Efektif 2. Modul 2- Ketrampilan Melaksanakan Pertemuan Efektif dan Melakukan Presentasi Efektif, Negosiasi, serta Menerima dan Memberikan Feedback 3. Modul 3- Ketrampilan Penulisan Rekam Medis, Rujukan dan Konsultasi 3

Modul 1 RUNNING EFECTIVE MEETINGS DAN MELAKUKAN PRESENTASI EFEKTIF 4

A. Karakteristik Mahasiswa 1. Mahasiswa semester 4 di Progam Studi Pendidikan Dokter (PSPD), Program Studi Pendidikan Dokter Gigi (PSPDG), Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) dan Program Studi Farmasi (PSF) FKIK UMY. 2. Mahasiswa telah melewati beberapa blok awal di tiga semester sebelumnya: Program Studi Pendidikan Dokter: melewati 11 blok pertama Program Studi Pendidikan Dokter Gigi: melewati 9 blok pertama Program Studi Ilmu Keperawatan: melewati 9 blok pertama Program Studi Farmasi: melewati 9 blok pertama 3. Sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar terkait komunikasi interpersonal 4. Belum berinteraksi secara langsung dengan pasien 5. Belum banyak memiliki bekal ilmu-ilmu klinis B. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan modul ini, diharapkan mahasiswa semua profesi di FKIK UMY dapat melakukan secara mandiri: 1. Ketrampilan melaksanakan pertemuan efektif (running effective meetings) inter- profesi 2. Ketrampilan melakukan presentasi efektif dalam pertemuan inter-profesi C. Skenario Puskesmas X akan melakukan kegiatan promosi kesehatan di masyarakat secara terintegrasi dengan melibatkan tenaga kesehatan dari 4 profesi sebanyak 2 kali kegiatan. Sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut, direncanakan untuk dilakukan 2 kali pertemuan koordinasi antar profesi untuk mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam promosi. Maka diadakan pertemuan empat profesi untuk masing-masing menyampaikan rencana materi untuk promosi kesehatan sesuai dengan profesi masingmasing dalam pertemuan inter-profesi tersebut. 5

D. Bentuk Kegiatan Tujuan Pembelajaran Instruksional: Mahasiswa dapat melakukan ketrampilan komunikasi inter-profesi secara baik dan tepat, khususnya dalam hal: 1. melaksanakan pertemuan efektif (running effective meetings) 2. melakukan presentasi efektif tentang promosi kesehatan sesuai dengan profesinya masing-masing Persiapan Mahasiswa : 1. Menghadiri kuliah dan mempelajari materi kuliah 2. Membaca modul dan referensi lainnya yang terkait 3. Menyiapkan materi promosi kesehatan sesuai dengan profesinya masingmasing untuk dipresentasikan dalam pertemuan inter-profesi Jumlah dan Durasi Pertemuan: Ketrampilan komunikasi inter-profesi dilakukan dalam 2 kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung 3 jam. Tahapan Kegiatan dan Kerangka Waktu 1. Mahasiswa terbagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 profesi (sekitar 10-11 orang) 2. Kegiatan diawali dengan pre-test (15 menit) 3. Introduksi kegiatan (15 menit) 4. Pemutaran audio visual (15 menit) 5. Mahasiswa melakukan role play secara bergantian (waktu presentasi termasuk sesi tanya-jawab untuk setiap mahasiswa adalah 15 menit): a. Setiap mahasiswa harus melakukan 1 presentasi tentang promosi kesehatan sesuai dengan profesinya masing-masing b. Setiap mahasiswa harus berperan sebagai pemimpin dari pertemuan presentasi pomosi kesehatan untuk teman lainnya c. Mahasiswa lainnya harus berperan aktif sebagai peserta diskusi d. Diskusi akhir bersama instruktur untuk refleksi dan feedback (30 menit) 6

Tempat: Laboratorium Ketrampilan Medik (Skills Lab) dan Ruang Tutorial FKIK UMY. E. Daftar Tilik untuk Role Play 1. Tutor Assessment No. Ketrampilan Komunikasi Skor 0 1 2 3 I. Memimpin Pertemuan Efektif 1. Memulai/membuka diskusi 2 Mengarahkan diskusi sesuai tujuan 3. Mendorong semua anggota untuk aktif 4. Meringkas/menyimpulkan 5. Menepati waktu 6. Menghormati profesi lain II. Menjadi Peserta Pertemuan Efektif 7 Menghormati profesi lain 8 Mendengarkan aktif 9 Menyampaikan pendapat 10 Fokus mengikuti seluruh pertemuan 11 Menghargai pendapat profesi lain III Menjadi Presentator 12 Membuka presentasi (salam, tujuan, aturan lain jika ada) 13 Menggunakan bahasa verbal dan bahasa nonverbal yang baik 14 Menggunakan media presentasi yang sesuai 15 Menyimpulkan presentasi 16 Menutup presentasi Total Nilai Global Rating: 1= fail 2= borderline 3= pass 4= superior 7

2. Peer Assessment No. Pernyataan STS TS S SS 1. Mahasiswa menghadiri sebagian pertemuan yang dijadwalkan 2. Mahasiswa dapat bekerja sama dengan anggota kelompok yang lain 3. Mahasiswa dapat berdiskusi dengan anggota yang lain secara konstruktif 4. Mahasiswa kooperatif dalam pelaksanaan tugas 5. Mahasiswa dapat membantu anggota kelompok yang lain 6. Mahasiswa menyelesaikan semua pekerjaan yang disepakati kelompok 7. Mahasiswa berkontribusi aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok 8. Mahasiswa menghargai anggota kelompok lain 9. Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju 3. Self-Assessment No Pernyataan STS TS S SS 1 Saya sangat senang dengan kegiatan ini 2 Kegiatan ini membantu saya memudahkan memahami materi pembelajaran 3 Kegiatan ini sangat menarik 4 Metode pembelajaran yang digunakan pada kegiatan ini sangat sesuai 5 Materi pembelajaran yang diberikan sangat menarik 6 Kagiatan ini membantu saya berinteraksi dengan profesi lain 7 Kegiatan ini mempermudah saya berlatih kerjasama dengan profesi lain 8 Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan saya tentang peran profesi lain yang bekerja sama dengan saya 8

9 Kegiatan ini sesuai digunakan untuk melatih komunikasi dengan profesi lain 10 Kegiatan ini membantu saya dalam memainkan peran sesuai dengan karakter yang dikehendaki Feedback untuk Kegiatan Pembelajaran Berikan komentar terhadap kegiatan pembelajaran yang anda jalani (kelebihan, kekurangan dan saran tentang materi, metode atau instruktur dll) 9