BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memperluas jaringannya. Setiap perusahaan bersaing untuk memperoleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini. penggunaan tenaga manusia dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. lain semakin meningkat. Dengan meningkatnya tingkat mobilitas ini, maka

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan yang berdiri dan semakin memperluas

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu hal yang wajar apabila seseorang yang bekerja di perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 200 juta orang lebih,

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. restrukturisasi organisasi agar lebih fleksibel dan adaptif dalam mensikapi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan suatu produk dengan keunggulan berbeda-beda. Situasi ini

BAB I PENDAHULUAN. berubah pihak manajemen harus memperhatikan trend yang terjadi di

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemasaran tidak diragukan lagi telah menduduki posisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan harapan kosumen. Taktik dan strategi inilah yang ditempuh perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

III. METODE PENELITIAN. efisien dalam mencapai tujuan penelitian yang telah digariskan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu bidang fungsional strategi dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN DEMOGRAFI

BAB III METODA PENELITIAN. yaitu untuk menganalisa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analisis dan metode verifikatif analisis. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Adanya persaingan didalam dunia perusahaan/bank dan semakin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya ekonomi yaitu alam, manusia, dan modal. Keterkaitan sumber dayasumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemunduran. Keberhasilan suatu bank dalam memenangkan

Bab 3 METODE PENELITIAN

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB I PENDAHULUAN. kita. Salah satu contohnya adalah perubahan teknologi. Komunikasi, informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga memiliki loyalitas. Salah satu untuk mencapai taraf ini adalah dengan menumbuhkan komitmen didalam diri SDM-nya. Komitmen merupakan konsep managemen yang menempatkan SDM sebagai figur sentral dalam organisasi. Tanpa komitmen sukar mengharapkkan partisipasi aktif dan mendalam dari SDM (Arvan Pradiansyah, 1999). Komitmen merupakan area terpenting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kinerja tim. Dalam sebuah tim harus diciptakan adanya keinginan bersama dari para anggota tim untuk mencapai satu tujuan. Dalam dua dasawarsa terakhir konsep komitmen telah memainkan peranan penting dalam filosofi MSDM maupun perilaku organisasi sebagaimana yang ditunjukkan oleh (Guest, 1987). Bahwa MSDM pada dasarnya didesaign untuk memaksimalkan integrasi organisasi, komitmen, fleksibilitas dan kualitas kerja (Amstrong, 1995). Dalam suatu organisasi komitmen sangat diperlukan, untuk itu defenisi dari komitmen organisasi adalah suatu kekuatan relatif identifikasi individu dan keterlibatan individu dalam suatu organisasi tertentu (Porter dkk,!974). Sedangkan pengertian dari komitmen perkerjaan adalah sebagai keyakinan dan penerimaan seseorang akan nilai-nilai dari perkerjaan yang disiplin sebagai profesi dan keinginan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya didalam profesi tersebut (Porter dkk, 1974).

Pengertian ini menunjukkan bahwa melihat pada aspek loyalitas dan keterikatan yang meliputi : keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi maupun pekerjaan, keinginan untuk menyumbangkan usaha terbaik untuk organisasi maupun pekerjaan, keinginan visi dan tujuan organisasi maupun pekerjaan. Pengertian komitmen tersebut, dapat dilihat bahwa komitmen memiliki dimensi yang luas setidaknya tiga dimensi (Gordon et.al. 1980) yaitu : 1. Loyalitas dan tanggung jawab. Keinginan untuk bekerja keras dalam organisasi 3. Keyakinan akan visi organisasi Hasil penilitian Porter, Steers, Moudew, (1974) memberikan penegasan yang lebih kuat dengan menyimpulkan bahwa komitmen terhadap tempat berkerja (employing organization) adalah prediktor yang lebih baik dibandingkan dengan job satisfaction dalam hal turnover karyawan. Hasil penitian (Meyer, dkk 1991), menunjukkan hasil yang tidak jauh beda yang intinya mendukung kesimpulan bahwa komitmen dapat menjadi prediktor yang lebih baik dibandingkan dengan kepuasan kerja dalam menjelaskan beberapa variabel perilaku individu terhadap organisasi, manajemen, tim kerja, profesi dan serikat pekerja. Allen dan Meyer (1991) mengemukakan bahwa komitmen itu dapat muncul dalam bentuk berbeda-beda. Dikatakan bahwa individu dapat merasakan komitmen yang berbeda terhadap organisasi, top manajemen, supervisor atau kelompok kerjanya. Allen dan Meyer menunjukkan adanya tiga bentuk komitmen yang dimiliki oleh individu yang mana bentuk komitmen tersebut memiliki implikasi yang berbeda bagi prilaku individu terhadap organisasi dan pekerjaan.

3 Ketiga bentuk komitmen yang dikemukan oleh Allen dan Meyer tersebut adalah: 1. Komitmen afektif menunjukkan adanya keterikatan psikologis antara individu dengan organisasinya. Contoh seorang individu yang tetap bergabung dalam suatu organisasi karena individu tersebut memang menginginkannya tanpa mempertimbangkan untung rugi dari sisi biaya.. Komitmen kontinuan menunjuk pada komitmen yang berkaitan sebagai pertimbangan untung rugi meninggalkan organisasi atau dengan kata lain individu bertahan dalam suatu organisasi karena membutuhkan organisasi tersebut. Contoh seorang calon dokter tersebut berkeinginan keluar dari profesinya namun calon dokter tersebut tetap menjalani profesinya karena merasa telah banyak investasi biaya yang telah dikeluarkan selama masa pendidikan di fakultas kedokteran. 3. Komitmen normatif, merupakan komitmen yang berbentuk berkaitan dengan persepsi individu bahwa sebagai anggota organisasi mereka merasa adanya kewajiban untuk tetap bertahan diorganisasinya. Ketiga bentuk komitmen ini menurut Allen dan Meyer lebih tepat dipandang sebagai komponen yang berbeda dari pada dipandang sebagai tipe yang berbeda untuk ketiga bentuk komitmen ini. Allen dan Meyer telah mengembangkan suatu model yang dapat dipakai untuk mengukur bentuk ketiga komponen komitmen tersebut. Model yang dikembangkan oleh Allen dan Meyer ini disebut dengan Three Components (Model tiga komponen). Model ini telah diterima sebagai suatu model baku dalam mengukur komitmen organisasi maupun komitmen pekerjaan. Melihat begitu pentingnya peranan komitmen memprediksi dan menjelaskan beberapa variabel perilaku individu dalam organisasi maupun pekerjaan maka penulis berkeinginan untuk mengetahui pengaruh

berdasarkan alat ukur tiga komponen (Three Components Model) yang dikembangkan oleh Allen dan Meyer (1991). 4 1.. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimana hubungan komitmen pekerjaan dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja perawat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta? 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka digunakan batasan masalah sebagai berikut : a. Penelitian dilakukan di Yogyakarta. Dimana populasinya perawat Rumah Sakit Bethesda. Profil perawat berdasarkan : usia, lama bekerja, jenis kelamin. b. Tipe komitmen yang diteliti : Komitmen afektif : Menunjukkan adanya keterikatan psikologis antara individu dengan organisasinya. Ciri-cirinya orang yang bertahan dalam suatu organisasi karena keinginan diri sendiri untuk terlibat dalam suatu organisasi. Contoh seorang individu tetap bergabung dalam suatu organisasi karena individu tersebut memang menginginkannya tanpa mempertimbangkan untung rugi dari sisi biaya. Artribut-artribut afekif : Image terhadap profesi perawat Bangga berprofesi perawat

5 Antusias dengan profesi perawat Perasaan loyalitas terhadap profesi perawat Komitmen kontinuan : Menunjukkan komitmen yang berkaitan sebagai pertimbangan untung rugi meninggalkan organisasi atau dengan kata lain individu bertahan dalam suatu organisasi karena membutuhkan organisasi tersebut. Ciri-cirinya terlihat dari pengukuran harga atau keinginan investasi yang berhubungan dengan sistem pengupahan. Contoh seorang dokter tersebut berkeinginan keluar dari profesinya namun calon dokter tersebut tetap menjalani profesinya karena merasa telah banyak investasi biaya yang telah dikeluarkan selama masa pendidikan di fakultas dedokteran. Artribut-artribut kontinuan : Menyesal menekuni profesi sebagai perawat Tidak suka menjadi perawat Tidak identik dengan profesi perawat Komitmen normatif : Merupakan komitmen yang terbentuk berkaitan dengan persepsi individu bahwa sebagai anggota organisasi mereka merasa adanya kewajiban untuk tetap bertahan di organisasinya. Ciri-cirinya melakukan komitmen karena keharusan (ought to) kewajiban. Artribut-artribut normatif : Punya tanggung jawab terhadap profesi perawat Punya kewajiban Penelitian ini tidak membahas faktor-faktor penyebab jenis komitmen yang akan ditemukan dalam penelitian ini.

6 1.4. Tujuan Masalah Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui hubungan antara komitmen pekerjaan dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja pada perawat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada : a. Penulis Penelitian ini akan memperdalam pemahaman penulis tentang konsep komitmrn secara umum dan memahami komitmen yang dimiliki para perawat rumah sakit Bethesda. b. Rumah Sakit Bethesda Sebagai masukan bagi para pengambil keputusan di rumah sakit Bethesda dalam membuat keputusan guna meningkatkan kualitas pelayanan bagi para pasien pada Rumah Sakit Bethesda. c. Pembaca Penelitian ini diharapkan memperluas cakrawala berfikir pembaca, serta dapat menarik minat pembaca untuk meneliti aspek dari konsep komitmen. 1.6. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : ada hubungan yang kuat dan positif antara komitmen organisasi dan komitmen pekerjaan terhadap prestasi kerja pada perawat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

7 1.7. Metode Penelitian 1. Metode pengambilan sampel a. Populasi Jumlah dari keseluruhan obyek yang akan diteliti (Djarwanto dan Subagyo, 1993 :108). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat RS. Bethesda b. Sampel Bagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya dalam penelitian, dimana jumlah sampel lebih sedikit dari jumlah populasi (Djarwanto dan subagyo, 1993 : 108).. Sumber data Sumber data ada dua yaitu : a. Data primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung pada obyek penelitian data terdiri dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada perawat RS. Bethesda berguna untuk mengetahui data tentang perawat RS. Bethesda. b. Data sukunder Yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan mencatat teori-teori dari buku-buku literatur, bacaan-bacaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3. Metode pengumpulan data 1. Angket atau kuesioner Kuesioner merupakan alat untuk mengumpulkan data dari responden yang disusun secara teratur, sistematis dan terarah dengan madel pertanyaan yang

8 sesuai dengan apa yang diinginkan dari responden. Diketahui dengan model tiga komponen yang terdiri enam faktor masing-masing faktor memiliki enam pertanyaan. Pertanyaan ini akan diukur dengan menggunakan 5 point skala likert : 1. Sangat setuju (SS) 5. Setuju (S) 4 3. Ragu-ragu (RR) 3 4. Tidak setuju (TS) 5. Sangat setuju (ST) 1. Interview / wawancara Teknik ini dilakukan guna mendapatkan informasi langsung yang berkaitan tentang kebijakan RS.Bethesda. 3. Observasi Yaitu melakukan pengamatan langsung pada obyek perawat RS.Bethesda dan melakukan pencacatan sistematis sesuai dengan data yang diperlukan. 1.8. Analisis Data Dalam menganalisa jawaban yang diberikan oleh responden melalui daftar pertanyaan dengan kuesioner penulis menggunakan analisa kuantitatif dan kualitatifif, dalam hal ini dikaitkan dengan tujuan penelitian 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif adalah data yang diperoleh berupa opini responden yang berupa jawaban dan dianalisis berdasarkan kesimpulan observasi oleh peneliti dengan wawancara langsung dengan respoden mengenai masalah yang sedang diteliti.

9. Analisis Kuantitatif Analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil jawaban pertanyaan. Pada penelitian ini penulis menggunakan alat analisis berupa : a. Analisis validitas Analisis validitasdigunakan untuk mengukur kemampuan suatu istrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Suatu instumen dinyatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa saja yang hendak diukurnya, dalam kasus ini ialah pertanyaan yang ada dalam kuesioner di uji terlebih dahulu untuk mengetahui layak tidaknya pertanyaan tersebut diajukan kepada responden.. Untuk menguji validitas dari kuesioner dipakai skala likert, dimana dalam pengujian ini digunakan rumus : r XY Keterangan = xy ( x)( y) ( x) N y ( y) ( N x ( ) r XY = Koefisien Korelasi Product Moment x = Skor butir y = Skor Faktor N xy = Perkalian x dan y x = Jumlah skor butir x kuadrat y = Jumlah skor butir y kuadrat N = Jumlah Responden

10 Jika hasil pemprosesan dengan menggunakan alat bantu komputer pada alfanya sama dengan 5% menunjukkan hasil lebih kecil dari atau sama dengan alfa tersebut, yaitu 0,05 maka item tersebut dinyatakan gugur dan apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka alat ini valid dan sebaliknya. b. Uji Reliabilitas Analisis reliabilitas atau keandalan dalam hal ini ialah mengukur persamaan persepsi responden atau kemantapan jawaban yang di amati terhadap pertanyaan yang sama secara berulung tapi responden yang berbeda dalam kurun waktu tertentu dan responden. Untuk menguji realibilitas dapat digunakan metode genap gasal, yaitu dengan memisahkan item nomor gangil dan item nomor genap yang valid kemudian dicari kolerasinya dengan menggunakan rumus diatas. Dimana : X = item valid nomor ganjil N = jumlah sample Y = item valid nomor genap Setelah itu untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut : r bb = R 1+R r bb = Koefisien reliabili R = Koefisien kolerasi product moment.

11 c. Analisis prosentase Cara yang sering dipakai dalam menganalisa frekuensi distribusi relatif, dimana data dibagi dalam bentuk prosentase. Hasil ini diperoleh dari jawaban kuesioner, tentang identitas responden. Dengan rumus : P = N n X Χ 100% Keterangan : P = Nilai prosentase n = Jumlah responden yang akan dianalisis X N = Jumlah total Responden d. Analisis Korelasi Berganda (Djarwanto, 1998 : 346) Parsial Jenjang Korelasi berganda adalah taraf hubungan yang ada antara dua variabel atau lebih. Korelasi berganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya (Y), sehingga akhirnya dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang menjadi obyek penelitian terhadap variabel terikatnya. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut : RYX r YX1 + r YX + ryx1rxy X 1 = 1 r X X 1 rxy Keterangan : RYX 1 X : Koefisien korelasi berganda antara variabel X 1 X secara bersam-sama dengan variabel Y ryx 1 ryx : Koefisien korelasi X 1 dan Y : Koefisien korelasi X dan Y

1 ryx 1 X : Koefisien korelasi X 1 dengan X 1.9. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai keseluruhan bab yang akan dibahas. Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab ini memuat hal-hal yang menyangkut latar belakang masalah, pokok permasalahan, batasan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, metode analisis data-data dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Dalam bab ini dibahas dasar-dasar teori yang akan mendukung penelitia ini. Bab III : Gambaran Umum Untuk memberikan gambaran umum mengenai komitmen perawat RS. Bethesda penulis akan menguraikan mengenai sejarah singkat RS. Bethesda misi dan tujuan, program pelayanan, struktur organisasi. Bab IV : Analisis Data Berisi tentang hasil pengolahan data berserta analisanya. Bab V : Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran-saran untuk penelitian mendatang.