Manajemen Konflik di CIMB Niaga Cabang Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN KONFLIK DI CIMB NIAGA CABANG YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB I PENDAHULUAN. Konflik bisa terjadi karena perbedaan dalam pemaknaan yang disebabkan

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No.

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB IV PENUTUP. organisasi mempunyai peran penting dalam perusahaan karena mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) adalah perusahaan dalam bidang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya zaman kebutuhan manusia akan semakin. bertambah, kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh manusia

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset perusahaan. Pentingnya karyawan dalam suatu

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. baik demikelangsungan hidup suatu organisasi. Kekuatan sumber daya manusia

BAB IV ANALISIS DATA. kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh. 1. Proses Komunikasi Dalam Kelompok

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

FUNGSI KOMUNIKASI HORIZONTAL DAN VERTIKAL DALAM INTERNAL DIVISI UNTUK MENCEGAH KONFLIK

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi

PENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 1. J.P. Kotter and J.L. Hesket dalam bukunya Corporate Culture and

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

KONSTRUKSI KEBIJAKAN SISTEM BOARDING PASS DI PT KAI (PERSERO)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. Communication, is as complex as culture. Komunikasi seperti layaknya budaya

KEPEMIMPINAN & BUDAYA

PROSES KONSTRUKSI KEBIJAKAN SISTEM ONLINE TICKETING DI DIREKTORAT KOMERSIAL PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

2015 PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS VII A DI SMPN 14 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI PROSES SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI

Fari Handhina Kirana Rabu, 8 November 2017 DELEGATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Oleh. Desy Sylvia Indra Visnu. MC Ninik Sri Rejeki ABSTRAK

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH DESA BAGI KONFLIK ANTAR JAGA DI DESA SENDANGAN KECAMATAN KAKAS KABUPATEN MINAHASA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

Organisasi dan Efektivitas Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BUDAYA ORGANISASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya Dan Keberhasilan Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal

Sehingga dalam kaitan dengan kinerja pegawai, mahsun (2013:25), menjelaskan kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

TAHAPAN MEMPERKENALKAN CITRA WOMAN AND WOMAN SPA SEBAGAI SPA FOR FAMILY

LAMPIRAN 82

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kelembagaan tentunya terdapat suatu organisasi. Organisasi

Yogi Suwarno, SIP. MA. Disampaikan pada PENINGKATAN KAPASITAS SUPERVISI MANAJER PD PAL JAYA Jakarta, 14 Agustus 2010

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan atribut seperti seragam atau penggunaan warna tertentu

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN. dengan semakin kompleksnya keinginan dan tujuannya, manusia berpikir mengenai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Karyawan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk publiknya. Komunikasi juga sebagai kontak antara manusia baik

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi digunakan untuk mencapai suatu kesepahaman dan kesepakatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan atau organisasi bisa meraup untung besar atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Perilaku Keorganisasian IT

Transkripsi:

Manajemen Konflik di CIMB Niaga Cabang Yogyakarta (Studi Kasus Penanganan Konflik antara Karyawan ex Bank Lippo dan Karyawanex Bank Niaga Pasca Merger Periode November 2008 November 2010) Felicia Lucky Yunita Indraswari/ MC Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Jalan Babarsari No. 6 Yogyakarta ABSTRAK Konflik bisa terjadi karena perbedaan dalam pemaknaan yang berakibat dari perbedaan pengalaman.perbedaan pengalaman dapat dilihat dari perbedaan latar belakang kebudayaan yang membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.konflik tidak baik dan tidak buruk, tergantung bagaimana cara orang memanajemeninya. Jika dimanajemeni dengan baik, konflik akan menghasilkan sesuatu yang baik, tetapi apabila dimanajemeni dengan buruk maka konflik akan menghasilkan sesuatu yang buruk pula (Wirawan, 2010:115). Manajemen konflik (Wirawan, 2010:129) merupakan proses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga yang menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang diinginkan.konflik interpersonal yang pernah terjadi di CIMB Niaga Cabang Yogyakarta ini dapat dikatakan bukan konflik besar, artinya bukanlah sebuah konflik yang terlalu mengkhawatirkan.konflik yang terjadi disini seperti perbedaan cara berpikir, cara berkomunikasi dan setiap karyawan yang masih mempertahankan egonya masing-masing.disini penulis ingin mengetahui manajemen konflik yang ada di CIMB Niaga Cabang Yogyakarta.Manajemen konflik sangat berpengaruh bagi anggota organisasi.dalam CIMB Niaga ini manajemen konflik dengan cara meminimalisir adanya potensi-potensi konflik. Karena penggabungan dua perusahaan yang memiliki potensi adanya konflik, maka dari setiap divisi memilih cara untuk sering mengadakan pertemuan guna mengakrabkan karyawan satu sama lain. Kata kunci : konflik, manajemen konflik, perusahaan 1

A. Pendahuluan Konflik bisa terjadi karena perbedaan dalam pemaknaan yang berakibat dari perbedaan pengalaman.perbedaan pengalaman dapat dilihat dari perbedaan latar belakang kebudayaan yang membentuk pribadipribadi yang berbeda. Ketika dua orang sepakat mengenai interpretasi satu sama lain, mereka dikatakan telah mencapai makna interpersonal. Makna interpersonal adalah makna yang terbentuk oleh pribadi-pribadi dengan pengalaman hidupnya yang berbeda-beda. Semua sumber daya manusia harus dapat memahami dengan benar budaya organisasinya, karena pemahaman ini sangat berkaitan dengan setiap langkah ataupun kegiatan yang dilakukan berdasarkan budaya organisasi.perilaku individu dalam organisasi juga sangat berpengaruh pada berjalannya sebuah organisasi.individu yang berasal dari organisasi yang berbeda dan kemudian harus bergabung dengan individu yang berasal dari organisasi lainnya dan tergabung menjadi anggota organisasi yang baru tidak lah mudah. Dari hasil wawancara awal peneliti dengan seorang narasumber, peneliti mendapatkan informasi bahwa terdapat konflik antar karyawan setelah merger, Jelas ada konflik setelah merger, sebelum merger saja sudah sering terjadi konflik. Konflik terjadi karena mereka berasal dari perusahaan yang berbeda, tegas narasumber.menurut narasumber, konflik ini terlihat tidak hanya konflik secara fisik atau perkataan, tetapi lebih ke cara berpikir.contohnya konflik itu terlihat dari cara kasir ex Lippo dengan kasir ex Niaga dalam menghitung uang yang berbeda.cara kerja ini terbentuk dari budaya organisasi lama masingmasing karyawan yang masih sering terlihat. Mengendalikan konflik berarti menjaga tingkat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal.konflik yang terjadi disini diakibatkan karena perbedaan latar belakang budaya 2

organisasi sebelum merger yang masih melekat pada setiap karyawannya.konflik tidak baik dan tidak buruk, tergantung bagaimana cara orang memanajemeninya. Jika dimanajemeni dengan baik, konflik akan menghasilkan sesuatu yang baik, tetapi apabila dimanajemeni dengan buruk maka konflik akan menghasilkan sesuatu yang buruk pula (Wirawan, 2010:115). Dalam peneitian ini penulis ingin mengetahui manajemen konflik yang ada di CIMB Niaga Cabang Yogyakarta pada periode November 2008 November 2010. B. Kerangka Teori 1. Komunikasi Organisasi Komunikasi merupakan aspek dan elemen yang penting dalam fungsi sebuah organisasi. Diperlukannya koordinasi dalam setiap organisasi supaya masing-masing bagian dari organisasi dapat bekerja menurut semestinya dan tidak mengganggu bagian lainnya. Suatu organisasi terbentuk apabila aktivitas organisasi memerlukan lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu suatu organisasi melibatkan anggotanya dalam interaksi kerja sama. Komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk menyampaikan informasi yang benar dan tepat waktu kepada orang yang ahli dalam bidangnya dalam organisasi supaya dapat meningkatkan prestasi organisasi. Komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi (Pace dan Faules, 1998:33).Greenbaunm mengatakan bahwa bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam organisasi (Muhammad, 2009:65-67).Dia membedakan komunikasi internal dengan ekternal dan memandang peranan komunikasi terutama sekali sebagai 3

koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah menggiatkan aktivitas. Komunikasi itu tidak hanya penyampaian informasi dan pengertian yang diterima oleh penerima pesan/komunikan, akan tetapi juga dapat membentuk perilaku organisasional yang diharapkan semua anggota organisasi tahu akan tugas pokok, wewenang serta tanggung jawabnya dalam menjalankan roda organisasi. Di dalam sebuah organisasi pasti terdiri dari beberapa kelompok. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi kelompok adalah suatu studi tentang segala sesuatu yang terjadi pada saat individu-individu berinteraksi dalam kelompok kecil dan bukan deskripsi mengenai bagaimana seharusnya komunikasi terjadi, serta bukan pula sejumlah nasehat tentang cara-cara bagaimana yang harus ditempuh (Alvin, 2006:8). Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu sedikit yang berarti kelompok kecil ( small group communication) yang terkadang disebut micro group. Kelompok kecil adalah kelompok komunikasi yang dalam situasi terdapat kesempatan untuk member tanggapan secara verbal atau dalam komunikasi kelompok komunikator dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan salah seorang anggota kelompok, seperti yang terjadi pada acara diskusi kelompok belajar, seminar dan lainnya.sedangkan jika jumlahnya banyak yang berarti kelompoknya besar (large group communication) yang terkadang disebut macro group yaitu yang terjadi dengan sekumpulan orang yang sangat banyak dan komunikasi antar pribadi (kontak pribadi) jauh lebih kurang atau susah untuk dilaksanakan, karena terlalu banyaknya orang yang berkumpul seperti hanlnya yang terjadi pada acara kampanye dan lainnya. 4

2. Nilai-Nilai Organisasi Nilai sebagai pedoman seseorang dalam berperilaku di lingkungannya dapat dilihat juga ketika seseorang saling berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi yang dilakukan antar pribadi dengan latar belakang budaya yang berbeda kemudian perbedaan latar belakang budaya tersebut disatukan maka akan membentuk sebuah kultur kerja yang baru. Seiring dengan berjalannya proses penyesuaian dengan kultur kerja yang baru, pasti didapati adanya konflik antar anggota organisasi yang sedang melakukan penyesuaian. Nilai-nilai organisasi adalah apa yang secara aktual menjadi praktek dari organisasi tersebut dan apa yang disaksikan, diyakini, dipercaya, dilakukan dan dipraktekkan oleh para karyawan di organisasi. Nilai-nilai dalam organisasi dapat dirunah melalui dua jalur dan keduanya harus ditempuh secara bersamaan. Karena jika tidak maka perubahan nilai-nilai akan mengalami kepincangan dalam prakteknya. 3. Konflik dan Manajemen Konflik Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia yang memiliki karakteristik yang beragam.konflik merupakan hal yang tak terhindarkan. Manusia memang diciptakan dengan sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Tak jarang manusia memiliki asumsi yang berbeda terhadap suatu hal yang sama. Perbedaan pendapat dan persepsi ini merupakan sumber konflik.konflik merupakan suatu fenomena yang sering kali tidak bisa dihindari dan menghambat pencapaian tujuan organisasi. Manajemen konflik (Wirawan, 2010:129) merupakan proses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga yang menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang diinginkan. Manajemen konflik bisa dilakukan oleh pihak yang terlibat 5

konflik ataupun pihak ke tiga untuk menyelesaikan konflik yang dihadapinya. Manajemen konflik merupakan proses penyusunan strategi konflik sebagai rencana untuk memanajemeni, mengendalikan, mengubah konflik menjadi menguntungkan. Organisasi harus belajar dari konflik yang terjadi didalam organisasi. C. Hasil dan Analisis 1. Hasil Penulisan 1.1 Perbedaan Sebelum dan Sesudah Merger Merger memiliki dampak positif dan negatif bagi anggota organisasi. Percampuran dua budaya organisasi ini sama dengan mencampurkan perbedaan nilai-nilai yang dianut tiap anggotanya. Penggabungan dua organisasi ini harus diselaraskan supaya dapat meminimalisir perbedaan-perbedaan yang ada.adaptasi setiap karyawan itu penting ketika perusahaan melakukan merger menjadi sebuah perusahaan yang baru dengan melibatkan karyawan yang sama. Namun untuk memulai sebuah adaptasi, perusahaan perlu mendukung adanya program-program. Selain budaya, perbedaan dapat dilihat pada sistem kerja berdasarkan visi dan misi perusahaan yang baru.cimb Niaga sudah membuat sebuah program atas penggabungan sistem kerja, pendidikan dan budaya, sehingga menjadi sebuah sistem yang baru dengan mengkolaborasikan dua sistem kerja yang lama tanpa mengesampingkan salah satu sistem kerja perusahaan yang lain. 1.2 Permasalahan Baru Setelah Merger Permasalahan baru pada perusahaan ini hanya berupa persaingan yang hanya terjadi pada setiap karyawan untuk mencapai karir yang mereka ingjnkan masing-masing. Masalah 6

tersebut tidak ada hubungannya dengan merger, karena setiap karyawan baik ex Lippo maupun ex Niaga berusaha mencari karir pada level atas. Pada awal merger, permasalahan lebih ditekankan pada ego, arogansi, sistem yang baru dan tentunya dampak dari merger tersebut. 1.3 Konflik di CIMB Niaga Yogyakarta Selain latar belakang budaya berbeda, salah satu penyebab munculnya konflik karena perbedaan nilai yang menjadi patokan tiap orang dalam berperilaku.nilai adalah arahan dalam berperilaku sehari-hari. Ketika karyawan bekerja dengan aktivitas kerja yang selaras dengan sesuatu yang mereka anggap penting, maka energy, motivasi, hasrat dan keinginan mereka pun akan muncul untuk mencapai tujuan tersulit sekalipun. Nilai kerja dan nilai pribadi bisa menjadi sumber daya hebat untuk suatu organisasi.nilai yang tidak jelas atau tidak diketahui bisa menghasilkan konflik yang dapat menghambat kinerja karyawan. Karyawan ex Lippo maupun karyawan ex Niaga memiliki background sistem kerja yang berbeda. Ketika dua perusahaan tersebut menjadi satu, karyawan karyawan yang memiliki budaya kerja yang berbeda akan saling bekerja sama memahami budaya kerja karyawan lainnya. Proses kerjasama ini yang nantinya akan menimbulkan konflik-konflik dalam perusahaan.menurut pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa permasalahan hanya pada struktural saja, permasalahan dari sisi lain pun juga dapat dilihat dari hasil wawancara informan yang berasal dari ex Niaga, yang tidak memungkiri adanya konflik interpersonal dalam perusahaan mereka. Konflik itu wajar adanya, manusia memiliki karakter dan ego yang berbeda-beda. Inilah yang menyebabkan sering terjadinya konflik, entah interpersonal maupun konflik lainnya 7

1.4 Peran Nilai-Nilai Organisasi dalam Manajemen Konflik Di CIMB Niaga setiap karyawan bekerja dan berperilaku berlandaskan budaya organisasi baru yaitu High Performance Culture.Di dalam budaya yang baru itu, setiap karyawan dituntut untuk memberikan performa, integritas yang baik kepada perusahaan.budaya High Performance Culture ini membuat para karyawan lebih peduli pada penetapan visi dan misi perusahaan.misi adalah pernyataan tentang kegunaan perusahaan itu.visi dan misi tidak lengkap karena mereka hanya menjelaskan fokus eksternal utama. Kejelasan tentang nilai akan memberi landasan untuk bertindak. Selain visi dan misi, para karyawan juga harus menentukan bagaimana mereka akan bekerja sama. Orang bekerja untuk alasan yang berbeda dan menginginkan hal yang berbeda pula.perbedaan tujuan ini dapat menimbulkan sebuah konflik di dalam sebuah organisasi.dalam sebuah konflik dibutuhkan sebuah manajemen konflik yang bertujuan untuk menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar menghasilkan resolusi yang diinginkan. Dari pemaparan di atas maka dapat dijabarkan untuk melihat manajemen konflik yang digunakan dalam konflik yang terjadi sebagai berikut: Konflik Nilai-nilai Manajemen Konflik 2. Analisis Data Dalam CIMB Niaga ini manajemen konflik dengan cara meminimalisir adanya potensi-potensi konflik. Penggabungan dua perusahaan yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda yang mengakibatkan perbedaan cara berpikir dan berkomunikasi memiliki 8

potensi adanya konflik, maka dari setiap divisi memilih cara untuk sering mengadakan pertemuan guna mengakrabkan karyawan satu sama lain. Unsur nilai yang ada dalam pertemuan rutin adalah musyawarah dan mufakat. Selain itu acara gathering yang biasanya berupa outbond mengandung unsur gotong royong dialamnya. Apabila konflik yang terjadi sudah dapat dikatakan mengganggu kinerja karyawan, maka manajemen konflik berupa pembentukan agents of change yang berisi para manajer lini. Manajemen konflik lainnya adalah dengan diadakannya Focus Group Discussion. Dalam Focus Group Discussion ini mengandung unsur musyawarah dan mufakat juga, seperti pertemuan-pertemuan rutin yang diadakan guna mencapai hasil yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. D. Kesimpulan Dalam hasil penulisan ini juga ditemukan bahwa pelaksanaan merger dua perusahaan menjadi satu perusahaan akan menimbulkan sebuah konflik, konflik tersebut dapat terlihat di fase awal merger. Oleh karena itu perlu adanya manajemen konflik yang harus dilakukan oleh CIMB Niaga untuk (1) mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk memfokuskan diri pada visi, misi, dan tujuan organisasi, (2) memahami karyawan lain dan menghormati keberagaman yang terjadi dalam organisasi. Manajemen konflik yang saat ini dilakukan hanya pada saat ketika terjadi konflik yang dianggap besar dan ternyata konflik yang saat ini terjadi hanya berbentuk persaingan, perbedaan pendapat, dan antar divisi yang tidak ada hubungannya dengan adanya merger, sehingga penyelesaian manajemen konflik ini sering diselesaikan oleh karyawan atau kepala di dalam divisi yang mengalami konflik dan itu jarang terjadi karena manajemen konflik sudah dilakukan secara intens pada awal merger. Tetapi CIMB Niaga ini sudah memiliki tim yang 9

bernama agents of change yang selalu mengontrol adanya kemungkinankemungkinan permasalahan yang dapat muncul sewaktu-waktu. Tim agents of change ini membawa unsur nilai budaya musyawarah dan mufakat sama seperti manajemen konflik yang berupa pertemuan rutin. Dengan adanya manajemen konflik tersebut maka membuat karyawan terlihat semakin kompak dan berhasil untuk menyatukan budaya kedua bank tersebut. E. Daftar Pustaka Alvin A.Goldberg-Carl E. Larson, 2006. Komunikasi Kelompok Proses Diskusi Dan Penerapannya. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Pace, R Wayne dan Don F. Faules. 1998. Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan kinerja perusahaan.bandung: Remaja Rosdakarya. Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik: Teori, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika. 10